Nemuin buku bagus dan aku banget di deretan perpustakaan tu berasa kaya nemuin harta karun dan emas berlian ‼️ se-excited itu🤩
Yang berkecimpung di dunia pendidikan dan parenting tentu familiar dengantokoh perempuan satu ini. Kiprahnya yang konsen dalam dunia anak ini pertama kali kutahu di sebuah seminar nasional di event hari antikorupsi nasional di sebuah convention center Jakarta beberapa tahun lalu, semasa ku masih duduk di bangku kuliah, nyambi nyelam ke komunitas Jaringan Gusdurian.
Waktu itu pertama liat mbak Najeela bahas soal kaitan peran keluarga dan lingkungan termasuk sekolah dalam menanamkan pendidikan anti korupsi dengan gamblang dan aplikatif. Jadi momen aku paham betapa fundamental peran keluarga ini.
Well, balik ke buku ini, penulis menerangkan bahwa mencintai saja tidak cukup. Kita perlu pemahaman lebih baik dan kemauan untuk belajar setiap harinya, bertumbuh bersama anak. Pengasuhan, sebagaimana dalam bukunya, dikatakan sebagai sebuah maraton yang tujuannya masa depan. Kita terus melakukan cari cara seumur hidup. Tidak berhenti dan berpuas diri.
Dalam Keluarga Kita diterangkan ada 3 kurikulum utama di antaranya hubungan reflektif, disiplin positif, dan belajar efektif. Anak yang bahagia berasal dari keluarga yang memiliki hubungan yang baik. Anak yang mandiri tumbuh dari disiplin yang positif, yakni dukungan yang nyata, bukan iming² hadiah, ancaman, atau pun hukuman. Anak yang cerdas lahir dari proses belajar yang menyenangkan dan menantang.
Selain penjelasan yang ringkas dan padat, dalam buku ini juga disajikan bagian² perkembangan anak sejak usia 1-12 tahun dari sisi sosial-emosi, kognitif, fisik, serta bahasa.
Lengkap, praktis, dan informatif. Kesan yang kudapat dari buku ini. Some day ingin memiliki buku ini di rak bukuku untuk pedoman dan reread. Suka deh.
Lumayan untuk pengingat krn bukunya sangat ringkas, tapi ada satu-dua konsep yang saya nggak sepenuhnya setuju. Karena konsep bukunya seperti ringkasan, saya jadi sulit menerima argumennya (lbh enak kalau dijelaskan dgn narasi yg lbh panjang ttg kenapa itu harus dilakukan; apa bukti dampaknya kalau tdk dilakukan). But still, I'm glad Mbak Ela started this "movement" to empower mothers. Secara umum bukunya jg ttp oke dan cukup research-based. Satu lg yg saya jg kurang suka: bukunya kecil banget, mungkin untuk menekan harga supaya lebih banyak orang yang bisa beli. But I'd personally rather pay more for a more comfortable book to read.
CINTA: Cari Cara Sepanjang Masa, Ingat Tujuan/Impian yang Lebih Tinggi, Nerima Tanpa Drama, Tidak Takut Salah, Asyik Bermain Bersama
Ketinggalan banget deh saya, kemana aja baru baca buku keluarga kita tahun ini? Hahaha... Tapi insyaallah karena banyak mendengar nasihat-nasihat Mbak Ela, dan juga mencoba belajar dari teman-teman rangkul, bahasa-bahasa di buku ini menjadi sesuatu yang lumayan familiar.
Menurut saya buku ini penting dimiliki setiap keluarga, karena menurut saya lagi-lagi, menjadi orang tua itu, banyak tahunya tapi banyak lupanya. Lupa bahwa hubungan keluarga yang sehat adalah yang harus kita upayakan sepanjang masa. Sehingga, membaca buku ini membuat hati saya hangat karena merasa diingatkan tentang memelihara keluarga dengan lebih baik. Hubungan Reflektif, Disiplin Positif dan Belajar Efektif adalah pilar yang coba dicapai oleh buku ini.
Di akhir buku juga ditulis tentang tantangan perkembangan sesuai usia dan contoh-contoh kasus. Buku yang saya baca sudah ada tulisan edisi diperbarui cetakan 2023.
Berawal dari persiapan menjadi moderator *Memasak Untuk Sekolah*.
Akhirnya selesai baca buku ini. Uhuy! Ngebut karna pinjam di aplikasi Ipusnas (Perpus Nasional). Gratis!
Dari buku ini, ternyata menurut mba Najeela Shihab, orang tua itu punya goal mendidik anaknya. Dalam buku ini, mba Najeela bilang kalau goalnya itu anak menjadi bahagia, mandiri, dan cerdas.
Bahagia dengan cara hubungan reflektif, mandiri dengan cara disiplin positif, dan cerdas dari belajar efektif.
Ibarat anak itu adalah tumbuhan, maka paradigma parenting dalam buku ini adalah menumbuhkan anak bukan mencetak.
Hasilnya ga keliatan di umur 1th-2th tapi 20th yg akan datang.
Buku ini detail banget! Sampe dijeberin aspek perkembangan anak dari 0th-12th. Wah, apa rencana semesta ya? Kok akhirnya dari membaca buku pernikahan dari Abi Quraish, kemudian ke mencintai dengan lebih baik. 😅😅.
Anak tidak bisa memilih siapa orang tuanya, begitupun sebaliknya. Tapi sebagai keluarga kita mempunyai pilihan untuk mencintai lebih baik setiap hari. Kalimat yang (harusnya) cukup menampar buat tiap keluarga.
Buku ini memberi banyak panduan baik buat orang tua pemula atau yang sudah berjalan karena diberi ringkasan perkembangan secara fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional seorang anak dari bayi hingga remaja yang mudah dipahami.
Menariknya, buku ini ga cuma menjelaskan teori tapi ada beberapa bagian tanya jawab dari orang tua untuk berbagai kasus. Karena biar gimanapun teori, kondisi di lapangan akan selalu berbeda. Tipikal buku yang tetap enak dibaca bertahun-tahun kemudian.
Memiliki anak dan merawatnya memang penuh tanggung jawab dan persiapan yang matang. Salah satu persiapan tersebut bukan hanya materi, melainkan juga ilmu parenting yang cukup. Ilmu yang dimaksud bisa didapatkan dari buku, video, atau juga seminar. Nah, buku ini pun, saya rasa, bisa menjadi referensi bagaimana mengasuh dan memahami anak dengan baik sehingga hubungan antara orang tua dan anak bisa terjalin dengan harmonis. Disusun dengan bahasa yang ringan dan ditambah ilustrasi yang bagus sesuai materi yang dibahas, membuat buku ini enak dibaca.
Dikemas dalam format yang ringkas. Ada yang berupa infografis, QnA, serta rangkuman dari beberapa materi pengasuhan. Karena isinya ringkasan memang tidak dibahas begitu dalam. Jadi sifatnya seperti pengingat. Tapi sepertinya akan cocok dibaca oleh orang yang baru akan mulai membaca non-fiksi. Bukunya tipis dan tidak bikin bosan.
Kita punya modal cinta luar biasa untuk anak dan keluarga lainnya, tapi itu saja belum cukup jika caranya kurang tepat. Buku ini dapat menjadi pengingat untuk bisa mencintai dengan lebih baik. Penting untuk dibaca ulang terutama bagi hamba yang banyak 'bolongnya' dalam perjalanan pengasuhan ini 😌