明日、きみのいない朝が来る (PHPジュニアノベル)

by INUJUN, いぬじゅん, U35 (Illustrator)

もっと好きって言えばよかった。「人の死」を確認する役目をもつ不思議な少年・リュウとの出会いが、素直になれない私の運命を大きく変えていく――。「泣ける恋愛小説」作家として人気の「いぬじゅん」による、初の児童向け恋愛小説が登場。　【あらすじ】ある日の学校帰り、私――森崎苗乃（もりさき・なえの）は、道に迷っている不思議な少年・リュウに出会った。リュウは、「人の死を確認する仕事」をしてる、なんて言うけど……信じられるわけがない。でも、リュウが落とした「死のリスト」には大切なあの人の名前がのっていて……。

202 pages, Kindle Edition

Published November 16, 2018

Reviews

[Fikriah Azhari · Rating 4 out of 5]

❝Rasanya masih sulit dipercaya bahwa aku harus selamat dari kematian yang akan menghampiri berulang kali.❞

❝Kalau begitu, aku pergi dulu, ya. Sampai jumpa lagi, suatu hari nanti di musim dingin.❞

Natsumi mengharapkan kematian. Orangtua yang menuntutnya segera menikah, terus menerus dimarahi di tempat kerja, rekan dan atasan yang kerap merendahkannya, bahkan pekerjaan yang sejak dulu diimpikannya ternyata satu kali pun tidak pernah dapat ia selesaikan dengan becus. Natsumi seakan terpojok di jalan buntu.

Namun, ketika kematian datang melahapnya, dewa pelindung justru melindungi Natsumi—membuatnya dikelilingi ‘bau kematian’ di bulan Desember setiap tahunnya selama 6 tahun. Natsumi harus mampu menghadapinya, sebab ada harga yang harus dibayar ketika memilih menentang takdir.

***

Sepanjang baca novel ini, aku membayangkan nonton anime yang suasananya gelap, dingin, dan suram! Apalagi memang novelnya terbagi menjadi beberapa bagian yang sebagian besar berlatar di bulan Desember yang sedang bersalju, saat Natsumi bertemu dengan Atsuki, sekaligus saat ‘bau kematian’ mengelilinginya.

Natsumi punya satu keinginan, dia pengin bacain buku hariannya buat anaknya kelak. Namun rasanya nggak ada yang bisa dibaca karena harinya penuh kemuraman. Pokoknya seakan-akan lampu sorot nggak pernah mengarah kepadanya, penuh dengan energi negatif.

Natsumi juga nggak begitu terbuka dengan orang-orang di sekitarnya. Aku bisa mengerti Natsumi merasa tenggelam dalam kegagalan, ketika dia akhirnya lolos bekerja di bidang yang diimpikannya, tapi ternyata nggak ada yang berhasil dicapainya di sana. Tapi... itu kan bukan akhir dari segalanya, ya?

Kedatangan Atsuki jadi titik balik hidup Natsumi setelah diselamatkan dari kematian. Seketika yang jadi pertanyaanku adalah siapa sebenarnya Atsuki? Kematian seperti apa yang harus dihadapi Natsumi? Apalagi cara Atsuki berbicara seakan-akan dia bukanlah "orang lain"

Perubahan hidup Natsumi bisa dirasakan lewat tulisan dalam buku hariannya yang sedikit demi sedikit lepas dari kemuraman. Saat Natsumi mulai membuka dirinya, aku kemudian berpikir, jangan-jangan hidupku juga begitu? Aku perlu menerima kehadiran orang-orang agar merasa lebih hidup?

Ketika aku akhirnya mengetahui kematian seperti apa yang menunggu Natsumi, aku dibuat paham dengan konsep kesedihan yang menjalar, dan bahwa menyakitkan melihat orang yang kita sayangi berharap hidupnya segera berakhir.

Mendekati akhir, akan mulai terasa jelas siapa sosok Atsuki yang menemui Natsumi setiap Desember. Novel ini kembali menyadarkanku betapa berharganya kehidupan. Seperti kata Atsuki, mulai sekarang aku juga akan berusaha menjalani setiap hari dengan sepenuh hati dan nggak membiarkan hari berlalu begitu saja.

[Kumala Dee · Rating 4 out of 5]

Novel ini sebenarnya menyedihkan, tapi saat baca bukannya sedih rasa yang kudapatkan justru kehampaan. Mungkin karena pengalaman bertemu kematian sudah berulang kali menemuiku, sahabat-sahabatku, orangtuaku. Jadi rasanya ingin teriak juga ke Natsumi " woy semangat dong" 😭

Diawal cerita, hampir dnf karena karakter Natsumi yang terlalu suram. Orang-orang disekitarnya adalah orang-orang baik pada umumnya tapi Natsumi punya prasangka sendiri hingga membuatnya memusuhi semua orang termasuk orang-orang yang peduli padanya. Untungnya setelah kemunculan Atsuki, karakter Natsuki bertumbuh ke arah yang lebih baik. Jadi saat awal novel harus baca selama berhari-hari tapi di pertengahan sampai akhir bisa selesai dalam sekali duduk.

Yang kusuka dari buku ini adalah banyak pesan tentang menjalani kehidupan, hubungan sosial, hubungan keluarga, tentang pilihan hidup dan kesadaran akan konsekuensinya juga. Mengingatkan agar berusaha sebaiknya agar tak mengalami penyesalan bahwa tak ada yang tau masa depan jadi jangan menyerah meskipun saat ini sulit.

[Oktarina Nurfazriani · Rating 4 out of 5]

Kisah dimulai dari sebuah kebakaran yang dialami oleh Natsumi Ikuta, perempuan berusia 24 tahun.

Namun, ia berhasil diselamatkan, oleh seseorang yang bernama Atsuki, dengan catatan, " 6 tahun ke depan, saat musim dingin, kau akan mati. "

Natsumi, yang sedari awal memang tak pernah menikmati hidup dan kehidupannya, awalnya tak mengerti, " Kenapa tidak mati sekarang saja? "

Kemudian, kita diajak melihat 6 musim dingin berikutnya, dan kematian seperti apa yang menunggu Natsumi. Perlahan- lahan, Natsumi mulai berubah dan pelan pelan bisa menikmati kehidupan yang ada di depan matanya.

Tapi, siapa sebenarnya Atsuki?

Dua musim dingin sebelum deadline, sebenarnya aku sudah bisa menebak jati diri Atsuki sesungguhnya, dan bisa membayangkan plot twist di akhirnya (mungkin karena keseringan terpapar time travel story).

Sesuai dengan tipe JLit kebanyakan, pace awal cukup pelan, sehingga aku sedikit kehilangan sabar untuk melanjutkan. Natsumi di bab bab awal adalah tokoh yang... begitu menjengkelkan, kalau boleh dibilang.

Hanya fokus pada dirinya sendiri dan sering berburuk sangka pada dirinya, orang lain dan keadaannya sehingga membuat energi yang begitu negatif bagi aku sebagai pembaca cerita dari sudut pandangnya.

(Mungkin peringatan juga, jika kamu berada di posisi terendah hidup, mungkin bab awal ini akan membuatmu ter-trigger)

Perlahan lahan, ia pun mulai 'Mengubah Paradigma' dan kemudian melihat dunia dengan cara yang berbeda dan akhirnya bisa berubah.

Penulis, sepertinya, berniat memberikan semangat bagi seseorang seperti Natsumi, yang tidak lagi menginginkan kehidupan, tapi bagiku pribadi, mungkin caranya terlalu teknis, dengan penyelesaian konflik yang begitu cepat dan kurang emosional, sehingga tidak terlalu menyentuh hatiku.

Tetap saja, bagimu, yang ingin memahami betapa berharganya kehidupan, namun tak ingin merasa digurui, bisa coba membaca buku ini, perlahan - lahan.

[Isah · Rating 3 out of 5]

3.5 ⭐️
Setelah menyelesaikan buku yg berjudul ‘In His Chart’, aku jadi mulai tertarik untuk mengorek-ngorek buku lain dari penerbit Clover. Pas banget, ‘This Winter, to You Who Will be Gone’ baru keluar. Dan kalau dilihat dari premisnya cukup menjanjikan. Udah covernya cakep pula🫠

Di sini, diperkenalkan Natsumi Ikuta sebagai sang tokoh utama. Lewat Natsumi, aku macam ngeliat pantulanku sendiri—menganggap remeh dan meragukan potensi yang dia punya, sulit berkomunikasi sama orang baru, canggung, harus menghadapi kegagalan beruntun—bertubi tubi banget deh pokoknya. Kalau dari sudut pandang orang lain, Natsumi nih bawaannya pasrah banget ya. Dia tipikal wanita yg sangat takut utk mengekspresikan perasaan sebenarnya. Tapi, semakin mengenal Natsumi, lama kelamaan aku jadi ikut bersimpati jg sama dia.

Btw interaksi Natsumi-Atsuki, nih, aku sukaa banget. Apalagi saat Atsuki bilang bahwa kesedihan adalah sesuatu yang menjalar ke orang-orang terdekat kita. Begitu pula dengan kematian. Dengan kata lain, manusia hidup sambil membiarkan emosi mereka saling mempengaruhi satu sama lain (pokoknya kalian harus coba baca sendiri biar ngerti maksudku😅). Selain itu, pembaca akan dibuat penasaran sama asal usul Atsuki. Karena dari awal sampe pertengahan cerita, Atsuki gak pernah sekalipun membiarkan Natsumi mengenalnya lebih dalam.

Character development Natsumi mulai terasa setelah porsi interaksi Natsumi dengan Saori lebih banyak. Sayangnya, aku sempat dibuat bosan sama permasalahan di dalamnya yg gak jauh berbeda antara satu dengan lainnya, dan terasa “sempit”. Nah, ending cerita cukup menyelamatkan aku yang agak terseok-seok ini. Kebenaran dibalik keberadaan Atsuki sangat menyentuh buatku. Kesimpulannya, buat pembaca yang suka cerita slow pace, kemungkinan bakal cocok. Sementara itu, buat yang senangnya konflik meledak ledak, aku pikir ini gak bakal jadi seleramu.

[Firdaus · Rating 4 out of 5]

Tipikal J-lit pada umumnya. Tiap karakter bakal dapat giliran porsi konflik masing-masing. Konteks konfliknya juga relatable bahkan sampai ke tahap yang mungkin juga pernah dialami beberapa orang. Apalagi buat mereka yang udah sempat terjun ke dunia kerja, minimal pasti relate atau pernah lihat apa yang dialami Natsumi.

Poin utama konfliknya lumayan agak mendung karena bahas kematian, tapi ini tetap bacaan yang ringan. Bahas soal pertemanan, keluarga, dan yang lebih penting: memahami perasaan diri sendiri dan orang lain. Kalau dilihat dari latar belakangnya sebagai J-lit sih, kayaknya juga ajakan buat siapa pun yang baca biar gak terlalu individualis dan berprasangka buruk. Minimal buku ini kayak ngajak, "Ayo ngobrol sama orang-orang di dekatmu. Pasti seenggaknya bakal ada yang berubah dari kamu!"

Awal-awal emang cukup berat buat diikutin apalagi sewaktu Natsumi masih suram-suramnya, tapi makin ke sini, ceritanya jadi makin optimis mengikuti pola pikirnya Natsumi. Namanya juga cerita POV pertama, jadi suasana narasinya pasti ikut apa yang dipikir tokoh utama. Plot twist-nya termasuk yang predictable, tapi dasarnya sih ini bukan tipe cerita yang plot twist-nya perlu ditunggu-tunggu. Ini lebih ke tipe cerita yang heartwarming, ikutin jalan ceritanya bakal jauh lebih "kena" dibanding harus nebak-nebak plot twist-nya bakal dibawa ke mana.

[Tyas · Rating 4 out of 5]

Hmmm, entah kenapa saya kali ini ingin menulis komentar yang agak panjang dalam bahasa Indonesia. Mungkin karena, lagi-lagi entah kenapa, buku ini menyentuh saya lebih daripada yang saya kira. Awalnya saya beli lebih karena tergelitik sampulnya. Saya kira ini cerita romance-romance syahdu gimanaaa, gitu. Ternyata perkiraan saya meleset, dalam pengertian yang baik. Romance-nya sih ada, disajikan dengan kalem dan dewasa. Tapi inti ceritanya adalah perjuangan seorang perempuan yang biasa-biasa saja untuk mengubah takdirnya yang konon seharusnya mati di suatu musim dingin, dengan bantuan seorang laki-laki yang selalu muncul di setiap bulan Desember. Iya, perempuan biasa saja, hidup yang ia lalui tidak fantastis, tidak ketemu lelaki jetset tampan yang tahu-tahu mencintainya atau apalah. Ia sudah bekerja kantoran, masih tinggal bersama orangtua, sering berbuat salah... Justru karena itu saya suka. Lebih 'nendang' rasanya melihat karakter seperti Ikuta menghadapi berbagai masalah yang 'relatable'. Beberapa kejutan dalam novel ini lumayan tertebak oleh saya (cek deh apa kalian bisa menebaknya juga, hehe), namun sisanya saya salah. Bagian akhirnya cukup membuat mata saya berkaca-kaca, dan mengharapkan bahwa Ikuta akhirnya memang hidup happily ever after!

[Minh Trang · Rating 3 out of 5]

Câu chuyện cũng bình thường, một cô bé có thể nói ra được tình cảm dành cho người ta khi mà người ta sắp chết. Và liệu có thể bằng một phép màu nào đó mà người ấy vượt qua cửa tử, để cùng cô có những tháng ngày hạnh phúc về sau? Thiên thần (hay ác ma) Ryu có thể làm gì để giúp họ không?

Nửa đầu sách hơi buồn ngủ nhưng về cuối, mạch truyện được đẩy nhanh hơn nên cũng hấp dẫn hơn. Truyện nhẹ nhàng thích hợp cho những ngày lười biếng nằm dài đọc sách dưới ánh nắng mùa hè 😁
-----
Btw, bạn nào muốn mua sách đẹp với giá hợp lý thì ghé page mình xem nha :")
facebook.com/hieusachcuaGaby ❤

[Sofi · Rating 5 out of 5]

Penerbit Clover bener-bener ngak pernah gagal!

Dari awal baca ini udah merasa kalau Atsuki merupakan orang yang penting dalam kehidupan Natsumi. Dan ternyata benar! Walaupun banyak banget bagian yang bikin geregetan setengah mati sama Natsumi, tapi ngak bisa dipungkiri perkembangan karakternya emang bagus banget. Dan ngak menyangka endingnya ternyata heartwarming! Terharu banget baca Bab terakhir dan closing epilognya 🥲

[Kern Amalia · Rating 4 out of 5]

pertama, sinopsisnya bikin bingung, sumpah deh. aku baru ngerti setelah baca bukunya :(

seperti tipikal j-lit cerita slice of life dengan bumbu misteri dimana tokoh utamnya mencurangi kematian dan akhirnya diharuskan bertahan selama 6 tahun selagi kematian terus ngejar dia.
plot twist is predictable tpi tetep bagus dan aku suka. apalagi endingnya. luv luv luv.

[A’ n h Kate ྀི · Rating 5 out of 5]

Bắt đền tác giả đó truyện mấy đoạn đầu buồn kinh khủng luôn ý khóc mất 1 tiếng đồng hồ. Nếu mà có thể nói được câu cuối với người đó thì tốt biết bao, tôi từng trải qua cái cảm xúc đau đớn như vậy những hai lần nhưng không thể ở bên người đó lần cuối cùng 🥺

[Annisa Fitria · Rating 4 out of 5]

Jujur awalnya tertarik karna covernya dan memang akhir2 ini lagi suka j-lit. Aku suka bgt character development Natsumi yg secara natural berubah menjadi lebih baik, sonehow sifat natsumi aku agak relate, Atsuki jg keren bgt huhu dua kunci utama Natsumi bisa berubah.

[Latifah Kurnia · Rating 4 out of 5]

aku suka banget gimana perubahn karakter Natsumi yang tidak terkesan dipaksa dan dibiarkan ikut sesuai sama alurnya🥰

[raa 🫧 · Rating 5 out of 5]

such a good book! i think, this book is giving us so many morals for life. so mang people give up for their life but they never know about how future do to them…

[p1zzawizard · Rating 5 out of 5]

Heartfelt, probably because I relate to Natsumi. Nice ending :)

[Alunara · Rating 5 out of 5]

Ceritanya heartwarming dan membuat aku berkaca diri. Alih bahasanya oke banget.

[Zelie · Rating 4 out of 5]

Masih belum bisa review lengkap, masih terjebak nostalgia *eaa