Siapa pun kita: pejabat, politikus, bahkan ibu rumah tangga, pasti melakukan personal branding. Posting kegiatan harian kita di Instagram atau sekadar tersenyum pada orang yang baru kita kenal sesungguhnya juga merupakan bagian dari personal branding. Namun, personal branding bukan pura-pura menjadi baik, tetapi upaya membangun reputasi positif dengan menggali potensi diri dan kreativitas. Dengan begitu, personal branding membantu kita menjadi lebih dipercaya dalam membina hubungan dan kerja sama dengan orang lain.
Melalui buku ini, penulis menjabarkan cara personal branding dengan formula Circle-P (Circle Personal) yang disusun berdasarkan pengalaman selama 22 tahun menjadi konsultan branding produk ternama dan para tokoh, di antaranya 2 mantan Presiden RI dan Ibu Negara.
5 elemen dalam personal branding yang disebut circle-P disampaikan dengan lugas dan cukup jelas, tetapi sedikit berbelit. Untuk praktisnya mungkin sulit karena kurang begitu cocok untuk semua kalangan. Buku ini lebih terfokus pada orang yang ada "profesi" nya.
Setelah selesai baca buku ini sih jatuhnya seperti lebih peka misalnya ada pemberitaan tentang tokoh siapapun kalau tokoh tersebut sedang membangun personal branding. Jadi lebih ke paham untuk menilai personal branding yang dilakukan sama tokoh masyarakat.
Isi bukunya sebenernya daging (or if you're a vegan, sayur) banget.
Cuma sayang, pengemasan dab penyampaian dari segi narasi dan alurnya malah ngebuat buku ini jadi "penuh" banget. Banyak yang disampaikan tapi agak susah diingat karena istilah-istilah lain muncul dalam waktu dekat.
Lalu readability yang juga kurang karena format bukunya agak campur. Ada boks yang kupikir khusus melampirkan satu topik tertentu, ternyata cuma jadi bagian dari bahasan awal. Dari segi bahasa, kadang kaku banget kadang cair banget. Proses editorial bisa mempermudah pembaca untuk memahami, tapi sayang, menurutku itu yang masih kurang di buku ini.
Kalau untuk isi buku, ini pertama kalinya aku baca buku tentang Personal Branding yang dibahas dengan komprehensif.
Intinya seperti ini: 1. Faking yourself IS NOT personal branding 2. Being famous IS NOT the goal of personal branding 3. Personal branding SHOULD BE treated as the extension of yourself (your expertise, knowledge and passion) 4. Thus being said, the goal of personal branding SHOULD BE to empower yourself to a better and fulfilled person, so that you can give better to society
Gimana caranya? Lewat 5P: 1. Competency (Bangun kompetensi dan diferensiasimu di bidang yang kamu sukai/geluti) 2. Connectivity (Menghubungkan kompetensi ke target audiens) 3. Creativity (Membangun kreativitas dalam melakukan komunikasi personal branding) 4. Contribution (Berikan kontribusi u/mengatasi masalah/isu di masyarakat) 5. Compliance (Lihat peranmu, lihat situasi sosial, budaya dan politik dari sekitarmu)
Personal branding itu kerja ~ halaman 25~ --- --- --- Meski saya sudah memberikan bocoran mengenai apa itu Circle-P, bukan berarti Anda tidak perlu membeli buku ini. Justru sebaiknya Anda membeli dan membaca buku ini agar mendapat gambaran lebih jelas mengenai Circle-P. Selain penjelasan yang mudah dipahami, tata letak juga dibuat semenarik mungkin hingga tidak membuat pembaca merasa jenuh. Ditambah dengan pemberian contoh kasus, makin membuat pembaca paham bagaimana penerapan Metode Circle-P guna membangun reputasi positif diri. --- --- --- http://trulyrudiono.blogspot.com/2019...
Menurut saya buku ini berisi practical lesson agar pembacanya bisa menerapkan konsep personal branding dengan baik. Lalu, tidak termakan usia, bisa dinikmati kapan saja di era apapun. Mas Silih fokus di tujuan personal branding, apakah mau menerapkannya dalam skala luas, middle atau mungkin political.
Saya ingat Mas Silih pernah berkata, "Jangkauan PR tergantung kemauan kita sendiri. Mau seluas - luasnya sampai dalam tahap nasional, atau cukup dengan circle terdekat saja. The rest of it is a hard work,".
Membangun personal branding yang baik itu tidak sama dengan pencitraan. Melainkan membangun profesionalitas seseorang. Buku yang benar-benar apik dan layak dibaca karena ditulis oleh orang yang benar benar berpengalaman di bidangnya.