What do you think?
Rate this book


248 pages, Paperback
First published August 1, 2015
"Aku tidak ingin mereka merasakan adanya hubungan antara 'aku yang dulu' dengan 'aku yang sekarang', Takahashi Shinji.Tahun lalu aku membaca karya Akiyoshi Rikako yang berjudul Girls in the Dark dan sangat menyukainya, oleh karena itu aku memiliki ekspektasi yang cukup tinggi terhadap buku ini. Kisah The Dead Returns berhasil membuatku tertarik sejak prolog-nya yang sudah terkesan misterius—terlebih lagi karena aku mulai membaca buku ini tanpa membaca sinopsisnya terlebih dahulu, karena aku merasa aku akan jauh lebih menikmati buku misteri/thriller dengan cara demikian. Ditulis dari sudut pandang pertama karakter utamanya, Koyama Nobuo dalam tubuh Takahashi Shinji, pembaca akan mengikuti misteri yang diungkap secara perlahan-lahan dalam ceritanya. Satu persatu karakter yang ada diperkenalkan dan semakin lama semua karakter jadi terasa mencurigakan; dan hal tersebut benar-benar berhasil membuatku penasaran serta mendorongku untuk terus membaca hingga akhir. Menjelang akhir saat sebagian dari misteri terungkap, aku merasa ada plot hole yang aneh dalam ceritanya. Namun kemudian aku dikejutkan dengan plot twist yang amat sangat tidak aku duga dan sempat membuatku menganga saat membacanya di tengah malam. I love a good plot twist that can really got me. Dan aku rasa mungkin plot twist itu adalah salah satu alasanku memberi rating 5 untuk buku ini. Penyelesaian masalahnya mungkin cukup sederhana, tetapi ketegangan yang diberikan oleh cerita ini telah berhasil membuatku terpukau :)
Karena. . .
Sekali lagi aku mencuri pandang ke arah bunga bakung.
. . . Aku dibunuh oleh salah satu murid kelas ini."
"Rasanya aku juga harus meminta maaf, termasuk pada Sasaki-kun dan Arai-kun, karena aku menghakimi sifat mereka hanya dari penampilannya, bahkan sebelum aku berbincang dan mengenal mereka dengan baik."Untuk buku ini, aku tidak akan terlalu membahas karakternya secara spesifik tetapi lebih ke arah tema yang ada di dalam ceritanya. Karakter utamanya menekankan betapa berbedanya kehidupan yang ia jalani dulu sebagai Koyama Nobuo—yang dianggap suram, otaku, dan tidak mencolok—dibandingkan dengan kehidupannya sebagai Takahashi Shinji yang seketika disukai oleh semua orang padahal ia tetaplah orang yang sama. Hal ini membuatku berpikir tentang bagaimana semua orang selalu menghakimi atau menilai orang lain dari penampilan luarnya. Dan aku rasa ini berlaku untuk semua orang karena bahkan Koyama Nobuo pun pernah menghakimi golongan populer di kelasnya—hingga kemudian ia menyadari bahwa ternyata mereka adalah orang-orang yang baik setelah bergaul dengan golongan populer sebagai Takahashi Shinji. Bagian yang paling aku suka adalah bagian ending-nya yang menunjukkan perubahan karakter Koyama Nobuo setelah apa yang terjadi (tentu saja aku tidak akan memberikan spoiler tentang ending-nya). Aku rasa dalam hal ini, yang terpenting adalah menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri serta tetap percaya diri. Dan pesan yang aku tangkap dari kisah ini adalah jangan menghakimi orang lain tanpa mengenal mereka dengan baik terlebih dahulu.
Karena kecantikannya semua bisa dimaafkan ~hlm 86
“Kau bilang keberadaanmu muncul karena pengorbanan orang lain. Tapi, bukankah semua orang memang seperti itu? Namun, sedikit sekali orang yang menyadari fakta penting itu. Akan tetapi, Takahashi-kun, kau bisa menyadari hal yang mulia itu. Bukankah itu bagus sekali? Dengan itu saja, kau sudah cukup berarti untuk dilahirkan. Karena itu, percaya dirilah.” –The Dead Returns, hlm. 156

Aku baru bisa merasakan, bahwa hidup sebagai orang lain itu sangatlah melelahkan. (h. 53)