Cinta dan kepalsuan seperti dua mata uang pada koin yang sama. Ada yang berbahagia karena bisa menentukan pilihan, ada pula yang terpaksa menunggu sambil berharap nasib baik menghampiri. Jika ujung cerita berakhir seperti kisah Cinderella atau Siti Nurbaya, itu masalah lain. Tetapi proses—istilah untuk menyebut pencarian yang melibatkan kalimat-kalimat puitis, hitungan matematis, dan berbagai buku problem solving—adalah sesuatu yang tak bisa diabaikan. Sebab, di sana diperlukan kehati-hatian, sikap bijak, dan yang paling penting komunikasi dengan Allah, agar jalan yang dirintis mendapat ridha-Nya. *** From Me to You: Love Notes ini persembahan untuk yang sedang jatuh cinta, menanti cinta sejati, atau kamu yang tak ingin tersesat oleh cinta yang salah.
Asma Nadia Education: Bogor Agricultural University (IPB, 1991) Home FAX: +622177820859 email: asma.nadia@gmail.com
Working Experiences: I was working as a CEO of Fatahillah Bina Alfikri Publications, and Lingkar Pena Publishing House, before starting AsmaNadia Publishing House (2008)
Writing residencies: in South Korea, held by Korean literature translation institute (2006) & and in Switzerland held by Le Chateau de Lavigny (2009)
Writing Workshop: - Conducting a creative writing (novel), Held by Republika News Paper, 2011 - Writing workshop instructor for (novel) participants from Brunei, Singapore, Indonesia, Malaysia, held by South East Asia Literary Council (MASTERA), July, 2011 - Conduct a writing workshop for Indonesia Migrant Workers in Hongkong (2004,2008, 2011), and for Indonesian students in Cairo, Egypt (2001, 2008), and University of Malaysia. - Giving a creative writing workshop for Indonesian’s students in Tokyo, Fukuoka, Nagoya, Kyoto (November 2009). - Giving writing workshop in Manchester; Indonesia Permanent Mission in Geneve; Indonesian Embassy in Rome, and for Indonesian students in Berlin (2009) - Held a writing workshop with Caroline Phillips, a Germany writer, in World Book Day 2008
Performance: - Performing two poems for educational dvd (Indonesian Language Center) 2011. - Public reading: (poem) in welcoming Palestine’s writers in Seoul, 2006; - Public reading short story in Geneve 2009, Performing monologue in Mizan Publishing Anniversary 2008, Ode Kampung Gathering in Rumah Dunia, etc.
Awards and honors: 1. Istana Kedua (The Second Palace), the best Islamic Indonesia novel, 2008 2. Derai Sunyi (Silent Tear, a novel), won a prize from MASTERA (South East Asia Literary Council), as the best participant in 10 years MASTERA, 2005. 3. PREH (A Waiting), play writing published by The Jakarta Art Council, honored as the best script in Indonesian’s Women Playwrights 2005 4. Mizan Award for the best fiction writer in 20 Years Mizan (one of Indonesian’s biggest publishers) 5. Asma Nadia profile was put as one of the 100 distinguished women publishers, writers and researchers in Indonesia, compiled by well-known literary critic Korrie Layun Rampan, 2001. 7. Rembulan di Mata Ibu (The Moon in the Mother’s Eye, short stories collection), won the Adikarya IKAPI (The Indonesian Book Publishers Association) Award, 2001 9. Dialog Dua Layar (Two Screen’s Dialogue, a short story collection), won the Adikarya IKAPI (The Indonesian Book Publishers Association) Award, 2002 10. 101 Dating, a novel, won the Adikarya IKAPI Award, 2005 11. The most influential writer 2010, awarded by Republika News Paper 14. BISA Award for helping Indonesia Migrants Workers who wants to be writers (held by Be Indonesia Smart and Active Hongkong) 15. Super Woman MAG Award 2010 16. One of ten most mompreneurship 2010, by Parents Guide Magazine
Summary of translations of work into other languages: 1. Abang Apa Salahku (published by PTS Millennia SDN.BHD 2009) 2. Di dunia ada surga (published by PTS Millennia SDN.BHD 2009) 3. Anggun (published by PTS Millennia SDN.BHD 2010) 4. Cinta di hujung sejadah (published by PTS Millennia SDN.BHD 2011) 5. Ammanige Haj Bayake (Emak Longs to Take The hajj), NAVAKARNATAKA PUBLICATIONS PVT. LTD, 2010 (in south indian language/Kannada)
Sejujurnya, ini buku pertama Asma Nadia yang aku baca. Buku nonfiksi yang berhasil bikin aku penasaran.
Buku ini membahas tentang problematika cinta yang terjadi antara perempuan dan laki laki. Tentang bagaimana memaknai cinta dari perspektif seorang muslimah. Ada banyak tips dan insight baru yang diberikan oleh Asma Nadia dalam buku ini.
Sampai soal mengenai pernikahan pun dibahas. Tentang bagaimana bersikap apabila kita belum menikah sampai sekarang, bagamana kalau menikah muda, bagaimana taaruf, dan bagaimana mengetahui apakah laki laki itu benar berniat ingin menikahi kita.
Tertarik sama buku ini karena dapat spill dari buku Asma Nadia sebelumnya. Seru juga buku ini, menghadirkan kisah-kisah yang dialami oleh penulis sendiri. Sesekali di awali dari surat dari seseorang lalu ditimpali dengan pengalaman penulis. Tentang cinta ataukah hanya sekedar suka, simpati, ataukah kagum semata? Baru juga baca cerita pertama udah buat aku cengengesan. Tips dan masukan dari penulispun juga dihadirkan.
"Jangan menghabiskan waktu, energi, dan pikiran, untuk seseorang yang tidak mebgukur namamu di hatinya."
Nak baca buku ni disebabkan dah jatuh cinta dengan cover bukunya. Dan ma shaa Allah dalam nya seruuu bangett ya! Penulis ada mencoretkan beberapa kisah benar hasil perkongsiannya sendiri, dan juga hasil perkongsian dari peminatnya. Nak dikatakan, cerita yg kita alami, boleh jadi telah dialami oleh orang lain. Dan apa yg kita boleh belajar darinya, ialah iktibar dan cara pengendalian. Boleh jadi, ada kebaikan dari mereka yg kita boleh aplikasikan juga dlm cerita kita. Yg buruk? Boleh kita letak sempadan padanya. Kerana itu, pengalaman adalah guru terbaik bagi seseorang individu.
Buku ini, menurut saya amat sensuai untuk dibaca oleh anak remaja dan dewasa dan ia lebih kepada dari wanita untuk wanita :) Banyak tip tip yang dikongsi oleh penulis berkenaan dengan sebelun jatuh cinta, ketika jatuh cinta dan sekiranya cinta tidak berbalas. "Libatkan Allah dalam setiap urusan, juga cintamu"
Apa yang penulis tekankan ialah, cintai dirimu. Yakin bahawa apa yg Allah berikan adalah yg terbaik menurutnya, bukan menurut kita. "Sebab ketika kamu sudah mencintai dirimu, kamu akan mengapresiasi setiap bagian diri, hingga pipi tidak mudah merona atau jantung bolak-balik berdrgup saat orang lain menyanjung. Kebahagian dan kualitas hidupmu aman kerana berada dalm genggaman perivadimu dan bukan tergantung pada orang lain".
Terima kasih Asma Nadia, untuk buku yg menjawab persoalan² saya dan lantas banyak menenangkan saya.
Saya capai buku ini pada selasa pagi selepas subuh. Khamis malam selesai baca sambil bergelut dengan kerja dan juga assignment yg entah bila nak siapnya.
Benar, sebagai gadis jomblo pastinya saya tak terlepas dari memikir soal jodoh dan terlepas dari perangkap angan² yg saya kira membunuh saya perlahan dari dalam. Buku ini dikira sebagai buku "impulse buying" saya kerana saya mencapainya di Jejak Tarbiah (Malaysia) selepas membelek isi kandungannya.
Beberapa hari sebelum saya mencapai buku ini di rak, saya akhirkan 15minit sesi kaunseling saya bersama psikologis dgn soal perihal cinta.
Benar, persoalan cinta dan hubungan ini rumit. Tapi barangkali, kita yg menjadikan ia lebih rumit dgn angan² yg tidak masuk akal, dan kurang tawakal pada Tuhan.
Tapi buku Asma Nadia ini membuatkan saya rasa, saya tak seorang dalam merasakan perasaan² ini. Dan ia tak salah. Yg perlu ialah kawalan terhadap perasaan² tersebut. Ada pengisian yg membuat saya tergelak besar kerana merasakan - lahh orang lain pun ada fikir gak benda ni rupanya -- sehingga kan pengisian yg membuat saya berkerut dahi kerana merasakan saya melakukan hal² yg sama seperti apa yg penulis ceritakan.
Kalau orang tanya buku ini sesuai utk siapa? Ringkasnya saya akan jawab,
Untuk orang yg nak move on. Macam saya :), tapi yg tidak tahu ingin bermula bagaimana. Mungkin buku ini ada jawapan yg menenangkan.
Ini buku pertama karya Asma Nadia yang saya baca. Sangatlah berkesan! Buku ini sangat luar biasa menurut saya. Sangatlah diperlukan untuk para remaja zaman sekarang yang sepertinya banyak sekali terjebak akan cinta yang semu. Buku ini mengajarkan arti cinta sebenarnya, juga batasan cinta, yang walaupun begitu tetap mengartikan bahwa cinta itu sangatlah indah. Sejujurnya banyak pemikiran dan pemahaman saya yang sama dalam buku ini. Oleh karena itu, terimakasih sudah membuat saya tidak merasa sendirian yang berpikir seperti itu hehehe... Dan buku ini juga sebagai pengingat agar kita tidak terjebak dalam cinta yang semu. Apasih maksudnya? Baca aja sendiri ya :P
Yang pasti buku ini rekomen banget buat dibeli dan dibaca. Jangan lupa untuk berdoa untuk memulai membacanya dan resapi setiap kata yang ada.
This book came to me when I need it most. Because at the moment I need a reminder that before I start to love someone better love my self and Allah first.