Tidak ada yang tahu alasan kedua orangtua Kat ditembak mati pada Minggu pagi itu. Kat pun dibuat tak berdaya oleh si penembak sebelum adiknya, Aruni, dibawa pergi.
Kat yakin adiknya tidak ikut dibunuh. Setelah keluar dari rumah sakit, ia mencari adiknya dengan bantuan Garda, robot kucing yang serbatahu, Baskara, si ahli mekanik, dan Mada, si penyandang lengan robotik.
Namun, pencarian Aruni tidaklah mudah. Terlalu banyak kejutan yang ditemui dan jebakan yang harus dilewati untuk kedua adik kakak itu bisa bersama lagi. Tidak hanya itu, perjalanan mereka rupanya mengarah pada hal yang lebih besar lagi, yakni penyelamatan Nusantara.
GILA!! SAYA SUKA BANGET BUKU INI YA AMPUUUN! Saya sampai bingung harus memulai dari mana karena banyak hal yang ingin saya bahas dari Palagan Nusantara.
Pertama, kovernya. Plis deh, saya jatuh cinta pada pandangan pertama sama kovernya! 😭 Benar-benar menggambarkan keeleganan, nasionalisme, sekaligus petualangan. Baru liat kovernya aja saya udah bisa mengantisipasi kalau PN bakal dipenuhi adegan thrilling. Dan itu memang benar!
Memasuki awal cerita, penulis langsung menceritakan adegan yang menurut saya bisa menuai rasa penasaran pembaca. Ini adalah salah satu taktik jitu untuk membuai pembaca ke dalam cerita. Great job!
Lalu, world-buildingnya nggak main-main. Latar tempat Palagan Nusantara sangat terasa "lokal"nya. Saya suka banget bagaimana penulis membuat tempat Batavia yang merujuk ke Jakarta, serta Bendungan yang merujuk ke Bandung. Lalu, saya juga suka sama alasan lahirnya sebutan "Bendungan Lautan Api". MAN, THAT WAS SO BRILLIANT!
Kemudian para tokohnya. Ya ampuuuun saya suka banget Garda sama Mada! 😂😭 mereka itu kayak kucing sama anjing (oke, Mada emang kucing sih meskipun kucing jadi-jadian wkwk), tapi interaksi antara mereka berdua itu lhooo yang bikin ngakak. Karakter Mada juga greget banget. Dia digambarkan sebagai cewek pemberani (meskipun amarahnya emang sering meledak-ledak). Kat, tokoh utamanya, malah digambarkan sebagai cowok yang lemah lembut(?). Bisa dibilang, peran maskulinitas dan femininitas di sini kayak tertukar gitu wkwk jadi Kat-nya feminin, Mada-nya maskulin. Tapi saya nggak ada masalah sih sama hal itu. Malah bagus karena buku ini jadi terasa diverse.
Dan Garda! Astaga, rasanya saya mau buat pidato panjang buat dia wkwk saya suka banget sama robot kucing menyebalkan ini! 😭 karakter dia ini sesungguhnya menyebalkan, culas, minta ditempeleng kepalanya. Sekilas emang terdengar nyebelin, tapi percayalah... Garda itu termasuk salah satu "tokoh" yang kehadirannya nggak benar-benar bisa kita benci. Yah, atau seenggaknya menurut saya. Kusuka banget Garda meskipun kadang suka gregetan sama dia!
Sayangnya, karena buku ini masuk ke dalam kategori sci-fi fantasi dengan world-building serta alur yang cukup kompleks, lumayan banyak pertanyaan yang muncul di benak saya ketika baca. Seperti "dimensi lain" yang pernah disebut-sebut Garda, kehadiran Baskara, warisan-warisan Hoven lainnya yang masih jadi misteri, DAN TENTU AJA ENDINGNYA. :))) selain itu, saya beberapa kali masih nemu saltik. Untungnya nggak ganggu.
Gaya penulisannya unik sekaligus ngalir dan bikin nagih! Rasanya page-turner banget.
Tapi secara keseluruhan, saya suka banget buku ini! Palagan Nusantara benar-benar memuaskan dahaga saya yang lagi kepengin baca cerita dengan banyak unsur menegangkan. Saya nggak sabar menantikan buku keduanya hehe. RECOMMENDED! 🤩🔥
4 Bintang!! Aku menemukan buku ini sangat cocok dengan preferensiku. Ketertarikan pertama terjadi karena bergenre Fantasy & Science Fiction (merupakan tema kesukaanku). Kedua karena buku ini banyak di perbincangkan di Instagram dan memiliki rating yang cukup bagus dari pembaca.
BEWARE OF SPOILERS!!
World Building: Nggak main-main!!! World building nya sangat kuat. Aku seperti membaca fantasy terjemahan. Aku sangat yakin si pengarang research sangat habis-habisan. Soalnya gimana tidak? Dia dapat menunjukkan kemerdekaan dengan setting tahun 2190an. Ditambah lagi distopia ini nggak sembarangan. Semua dibangun tidak hanya sekadar dengan "kata-kata". Apalagi pemilihan Batavia, Bendungan, dan Nusantara sebagai Jakarta, Bandung, dan Indonesia adalah sangat cerdas. Jadi teringat bagaimana "Bandung Lautan Api" diterjemahkan dalam buku ini, EPIC!!
Plot: Sebenarnya waktu membaca, awalnya aku langsung teringat buku Steelheart dari segi keluarga karakter yang terbunuh, keterlibatan perempuan yang memiliki lengan robot, pengkhianatan di dalam grup. Mungkin si penulis membangun kisahnya terinspirasi dari buku tersebut. Tapi aku tidak merasa itu sebagai suatu pelipatgandaan, justru pengembangan ceritanya sangat luar biasa. Beware dengan plot twist!! Banyak twist tidak terduga dalam buku ini. Apalagi endingnya membuat ku ternganga! Aku butuh buku kelanjutannya SEGERA!! Ohya, alasan ku kenapa tidak memberi bintang 5, karena ada beberapa plot hole didalamnya. Kurasa ini masih bisa tereksplorasi dan mungkin saja masuk ke buku kedua?
Character: Aku pecinta GARDA kelas berat!!! Dan ini kedua kalinya aku mencintai robot dibanding si pemeran utama sesudah Aidan. Aku merasa GARDA justru yang menjadi pemeran utamanya :D. Setiap melihat polah tingkah Garda, aku teringat Luna dari SailorMoon.
Writing Style: Bahasa yang digunakan sesungguhnya sangat mudah namun dapat mendeskripsikan dengan baik dan tidak bosan. Hanya kadang terlalu deskriptif dibeberapa bagian sehingga ada beberapa titik-titik membosankan. Tapi diluar itu penggunaan kalimat-kalimat sangat cocok dan dapat mencirikan karakter masing-masing tokoh dalam cerita.
Others: Cover bukunya keren dan relatable dengan kisah perjuangan para anak mudanya. Buku ini sangat bertema nasionalis oh dan pemilihan nama yang dipakainya pun keren banget, nggak terlalu memihak kepada suku atau etnis tertentu ya contohnya nama Garda, Ekarus, Trimala. Ampunnnn kreatif banget!! Ohya kadang saat membaca buku ini jadi teringat, kalau dibikin audio book pasti keren!!
Buku ini cocok sekali bagi para penggemar science fiction/fantasi dan ingin mencoba kreasi penulis lokal. Gaya tulisnya pun lugas dan enak dibaca, cocok untuk rentang usia remaja-dewasa. . Terdapat unsur nasionalisme dan sejarah Indonesia yang tentunya menjadi daya pikat tersendiri bagi penggemar sejarah. . Karakterisasi yang unik serta worldbuilding yang kentara membuat pembaca tidak bisa berhenti membaca. Serta plot twist (woiii plot twistnya 😱) yang membuat saya kepalang tidak sabar untuk buku keduanya. Saya rasa buku ini berhak diberikan 🌟🌟🌟🌟. Apresiasi kepada kak Nella atas jerih payahnya. Saya senang sudah mengikuti Palagan Nusantara dari awal. . Terima kasih pula kepada Elex Media Computindo atas kesempatan review ini.
P.S : bila kalian sudah mengikuti Palagan Nusantara dari versi sebelumnya, saya beritahu bahwa di versi yang baru ada adegan yang ditambah. Dan adegan ini membuat plot twistnya nanti... menjadi lebih jahanam... heheh... bertahan yaa bacanya.
SAYA NGGAK NGERTI HARUS NULIS APA BUAT NOVEL INI :') SEBAGUS ITU DONG HEYYY...
Ini pengalaman pertamaku baca sci-fi sekaligus fantasi lokal, yang ternyata sangat luar biasa :') Dan ini juga pertama kali baca karya Kak Nellaneva. Kesannya? Tentu sangat puas dong.
Aku salut banget sama Kak Nellaneva karena punya ide secemerlang ini. Penggambaran Nusantara tahun 2190 yang ternyata refleksi dari Indonesia, yang juga dipadukan dengan kecanggihan teknologi. Apalagi pas tahu Bendungan itu nama lain dari Bandung, Batavia itu Jakarta. Kayak WAW! gila sih ketje.
Gaya bercerita yang mengalir bener-bener bikin buku ini nyaman untuk dibaca. Halaman sebanyak hampir 400 kayaknya sama sekali nggak kerasa. Apalagi banyak misteri yang bikin penasaran dan gak mau berenti baca sebelum semuanya terbongkar.
Ya, yang bikin buku ini semakin seru untuk diikuti itu waktu bagian pertempuran di Bendungan dan kehadiran si robot kucing yang super nyebelin tapi bikin sayang hahaha... Hey Garda! Walaupun kamu sering bikin emosi dan gondok ke ubun-ubun, tapi aku terpesona 🙈
Hmmm meski menggunakan latar di masa depan, tapi sama sekali nggak bikin bingung kok. Selain karena penjabaran yang mudah dipahami, tempat-tempatnya pun sangat familiar. Dan ya, ada unsur sejarah juga di buku ini.
Cover! Ya, ya, cover buku ini emang sekece itu dong :')
Selain itu aku juga suka parah sama semua nama tokoh di buku ini. Sumpah gak pasaran dan nusantaranya dapet. Kartaraja Prabangkara, Leksamada Gyani, Garda, Baskarasatya Chandrak 😍 Ya ampun aku sayang mereka walaupun ada something yang bikin kesel dan merasa tertipu sama salah satu tokohnya (?) But, ah gataulah aku nggak bisa benci dia. Tokoh yang aku benci tuh cuma si Vadim gilak.
Aku gak tau mau nulis apa lagi. Plot twist-nya itu loh, haduuu pengin banting orang aja :') Dan endingnya, setelah selesai baca aku mau nangis, kenapa harus begitu huhuhu
So, aku berani bilang kamu gak akan nyesel baca #PalaganNusantara. Dan rasanya aku butuh lanjutan buku ini (kalau memang ada) hahaha
Palagan Nusantara karya @nellaneva94 / 2019 Diterbitkan oleh PT. Elex Media Komputindo @elexmedia / 2019 ISBN : 978-602-04-9042-7 / 378 halaman Genre: Fantasi, Science Fiction. ======
Ini buku, ibarat singkong coklat keju. Enak pake nambah. 😋 *mulut berselemak coklat
Buku lokal rasa terjemahan.
Dunia dystopia Indonesia, tahun 2190.
Banyak hal menarik dari buku ini. Pecinta genre scifi wajib baca, pecinta novel lokal akan terkesima, pecinta kucing apalagi 😻
Isu yang di angkat pun tidak remeh, dunia masa depan, depopulasi, friend to foe, balas dendam, robotik, penjajahan dan keluarga. Tapi disuguhkan dengan apik dan ga bikin bosan.
Oh... unsur sejarah yang dengan apiknya menjadi klimaks kisah ini, sangat cantik. Well done, kak Nella. 👏
Setting masa depan dengan perjuangannya masa penjajahan dulu. Namun tidak merusak sejarah itu sendiri. Aku suka pemilihan kata2nya. Alih2 kata Belanda, dipakai kata Holland, Jakarta - Batavia, Indonesia - Nusantara, dan masih banyak lagi.
Sehingga kita membayangkan sebuah negara yang berbeda sekaligus negara yang sangat kita kenal.
Pemilihan tempat juga, nama, dan world building yang familiar, tidak menjadi boomerang. Cerdik sekali.
Palagan Nusantara jelas menjadi buku scifi lokal favoritku, sejauh ini. 👍
Bukunya bagus! Ga kebayang sih berapa banyak research yang dilakukan penulis untuk world-buildingnya. Dibandingkan dengan buku fantasi lain yang sudah pernah saya baca, buku ini salah satu yang betul betul memperhatikan aspek itu and this is something that should be appreciated!
Yang membuat saya kurang suka sama bukunya adalah masih ada beberapa plot holes yang jujur bikin bingung dan bertanya-tanya. Selain itu, pengembangan karakter untuk Kat saya rasa masih kurang dan terkesan tiba-tiba. Semoga bisa lebih dijelaskan lagi di buku selanjutnya. (yang sebenarnya saya baru tahu kalau akan ada buku kedua. kirain stand-alone sumpah wkwkwk)
PETCAAAAAH! Recommended parah!1!1! Bacanya kayak naik rollercoaster, diajak sedih bareng, ketawa bareng, greget bareng, dan berakhir pengen cincang Garda jadi serbuk besi wqwqwq. It's ok, Garda emang nyebelin tapi dia ngangenin >.< Tokoh-tokohnya berkesan semua:') Alurnya gak terduga dan gaya bahasa Kak Nel yang keren bikin aku betah bacain Palagan Nusantara dari habis sahur di kasur sampe siangnya lagi di kasur wkwkwkwk.
Karya kedua dari Nellaneva ini menceritakan tentang Indonesia di masa depan. Aura scinece dan teknologi yang diangkat pun lebih terasa jika dibandingkan dengan novel sebelumnya, Dharitri. Terutama teknologi berupa robot cukup mendominasi jalan cerita dalam Palagan Nusantara. Pembaca diajak untuk berpetualang bersama para tokohnya melalui misi penyelamatan seorang gadis kecil di tangan Jenderal Vadim van Retbergen. Bermula dari sana, timbulah pemberontakan untuk melawan Parlemen. Berbicara soal kover bukunya, terlihat siluet seekor serigala dengan gambar gemerlapnya kota metropolitan. Jika boleh jujur, kover bukunya sendiri sedikit mengecewakan. Meskipun gambar serigala dan kota metropolitan tersebut cukup menggambarkan beberapa elemen pada cerita, tapi sayangnya terlalu sederhana dan terkesan seadanya. Padahal jika dibandingkan dengan kover Dharitri dulu jauh lebih sederhana, namun berestetika.
Nellaneva memang memiliki kelihaian dalam meracik cerita novel sci-fi. Ini terlihat dari tema yang diangkat dalam Palagan Nusantara, yaitu tema dystopia. Di mana kehidupan masa depan masyarakat Indonesia diceritakan melalui berbagai macam teknologi robot. Palagan Nusantara juga masih menggunakan bahasa Sangsakerta untuk nama para tokohnya. Saya suka saat penulis masih menerapkan bumbu yang sama seperti Dharitri, tapi diracik dengan berbeda dalam Palagan Nusantara. Penamaan kotanya pun, seperti Batavia dan Bendungan terdengar lebih tradisional. Satu lagi unsur yang saya suka adalah ketika nuansa penjajahan di zaman dahulu diterapkan dalam Palagan Nusantara melalui Parlemen yang menerapkan berbagai aturan. Namun sayangnya saya tidak merasakan aura futuristik di sekitar kota Batavia dan Bendungan, kecuali hanya melalui keberadaan robot saja.
Tokoh Kartaraja Prabangkara atau Kat memiliki sifat polos, lugu, dan lembut. Semua sifatnya itu terbentuk akibat dia dibesarkan oleh keluarga petani yang sederhana di desa. Kat juga sangat menyayangi adiknya, Aruni, dan tidak heran jika dia rela untuk mencari adiknya itu di kota Bandungan. Lalu ada tokoh Garda yang digambarkan sebagai seekor robot kucing. Garda memiliki karakter yang menyebalkan, usil, dan jail. Garda juga sering menyembunyikan fakta dan baru membeberkannya di saat-saat yang genting. Tidak heran jika Garda sering memicu emosi banyak orang jika melihat tingkah lakunya tersebut. Kemudian ada tokoh Mada, seorang gadis yang kuat, berani, dan tangguh. Mada tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri akibat didikkan sang paman, Andraguna, serta lingkungan hidupnya yang keras. Namun, saat Andraguna ditangkap oleh pihak Parlemen karena orasinya, Mada pun mulai kehilangan arah hidupnya. Terakhir ada tokoh Baskara yang memiliki pembawaan yang dewasa, tenang, dan cerdik. Baskara merupakan sosok yang membantu Mada untuk bangkit dari keterpurukannya. Baskara juga merupakan seorang mekanik yang andal. Sebenarnya masih banyak tokoh-tokoh lainnya yang terdapat dalam Palagan Nusantara. Semua tokohnye memiliki ciri dan karakter yang kuat. Nellaneva berhasil menghidupkan setiap tokohnya melalui tingkah laku mereka. Terutama tokoh Garda yang sukses bikin saya kesal dan gemas akibat kelakuannya yang super menyebalkan. Sementara tokoh Mada merupakan tokoh favorit saya karena latar belakang hidupnya tidak jauh berbeda dengan saya. Sekali lagi penulis berhasil membuktikan kemampuannya dalam membangun tokoh yang kuat melalui karakter mereka masing-masing.
Palagan Nusantara memiliki gaya bahasa yang ringan dan mengalir. Tidak akan sulit bagi pembaca untuk masuk ke dalam jalan ceritanya. Menggunakan dua sudut pandang yang diawali dan diakhiri dengan sudut pandang orang pertama. Sementara jalan ceritanya sendiri menggunakan sudut pandang orang ketiga. Perpindahan sudut pandang antar tokohnya terbilang halus dan tidak membingungkan. Ada beberapa typo yang saya temukan saat membaca Palagan Nusantara, tapi tidak terlalu mengganggu.
Palagan Nusantara memiliki konflik yang hampir sama seperti novel-novel dystopia lainnya, yaitu tentang penyelamatan dan pemberontakan. Kat, Mada, dan Garda harus pergi ke kota Batavia untuk menyelamatkan Aruni. Setelah berhasil menemukan Aruni, ternyata mereka harus dihadapkan dengan konflik lainnya yang jauh lebih kompleks. Bisa dibilang Nellaneva berhasil membangun suasana yang menegangkan saat menjalin sebuah konflik. Saya sendiri cukup deg-degan pada salah satu adegan kejar-kejaran yang terjadi. Konfliknya sendiri tidak terlalu rumit dan enak untuk diikuti. Jalinan jalan ceritanya pun disusun dengan rapi hingga menuju konflik yang seru, menegangkan, dan epik.
Lagi-lagi Nellaneva berhasil membuktikan kualitasnya sebagai salah satu penulis novel sci-fi dan fantasi terbaik di Indonesia. Melalui Palagan Nusantara Nellaneva seperti ingin menunjukkan daya imajinatif-nya melalui kehidupan masyarakat Indonesia di masa depan. Jujur saja saya cukup menikmati cerita dalam Palagan Nusantara. Meskipun terdapat unsur robotik, tapi saya tetap merasakan aura tradisional di dalamnya melalui penamaan tokoh dan kota di dalam ceritanya. Akan tetapi jika dibandingkan dengan Dharitri, saya tetap lebih menyukai Dharitri karena unsur fantasi dalam Dharitri lebih terasa. Secara keseluruhan Palagan Nusantara memberikan suguhan cerita yang menarik melalui kehidupan mas Indonesia di masa depan. Semoga saja bukunya bisa dicetak oleh penerbit mayor agar semakin banyak pembaca yang bisa ikut menikmati Palagan Nusantara.
Malam tahun baruan ngebut baca buku ini sambil sesekali dipanggil karena disuruh nyalain arang buat bakar sate dan jagung. Akhirnya genap juga dibaca, bacaan yang tidak mengecewakan sebagai penutup tahun. Nusantara tahun 2080 jatuh ke diktaktor semi militer dengan Parlemen yang korup dan hanya perduli diri sendiri. Sesosok pemuda dusun biasa, dikejutkan dengan kejadian tragis yang terjadi di depan mata. Dituntun tekad untuk mencari orang terkasih dan ribuan tanya tentang mengapa semua itu menimpanya, pemuda itu bertemu dengan sosok robot kucing tengil. Petualangan Kat selanjutnya adalah dar der dor, serbuan mahkluk legenda, serta pengkhianatan yang tak terduga. Kisah yang tak tertebak, nyaman dibaca, dengan plot yang memuaskan. Good job untuk pengarangnya.
“Seseorang harus cukup bijak untuk merangkai kisah yang utuh. Aku bukan bicara mengenai kuantitas, melainkan kualitas pengalaman itu sendiri. Cicipi dan jelajahi dunia, buat kesalahan dan keteledoran, benci dan cintai hidup beserta manusia-manusia di dalamnya, lalu rangkum menjadi suatu riwayat. Begitulah cara pendongeng menyusun cerita mereka.” . . ‘Palagan Nusantara‘, menjadi buku terakhir yang kubaca di bulan Januari. Ber-genre sci-fi fantasy.. Yang jujur saja membuatku meletup-letup saat membacanya. Bagaimana tidak.. lama tidak baca yang berbau fantasi, tiba-tiba di suguhi sesuatu yang spektakuler dalam buku ini.
Belum lagi plot twist-nya.. Duuh... Dibuat terkdjoet dong akuuh. Keren.. Keren.. Ini penulisnya keren banget.. Imajinasinya TOP abis. Walau di awal cerita sempet bikin bingung—dari epigraf ke prolog, dan bikin males buat lanjutin ke bab I. Tapi kupaksa aja buat baca, nggak tahunya malah nggak mau berhenti sampai akhir...🤦♀️😁
Sumpah, keren banget pokoknya.. Petualangannya seru, fantasinya dapet banget. Terus satu lagi, aku suka dengan nama-nama Tokohnya dan juga karakter Tokohnya, keren.. 😊 . . Jadi, buku ini tuh bercerita tentang kehidupan di jaman 2100-an. Di mana latarnya adalah Nusantara, yang belum merdeka. Dan di mana kemajuan tehnologi, begitu terasa. Hal ini dibuktikan dengan adanya robot-robot. Dan, robot-robot itu memiliki peran yang penting.
Aku jadi bayangin dech, kira-kira 100 tahun lagi, akankah kehidupan ini juga akan seperti itu... 🤔 Di mana dunia akan di huni banyak robot. Dan robot-robot tersebut yang menjalankan beberapa peranan manusia. Hmmm... Itu bisa saja terjadi kan..??
Oke balik lagi ke isi buku. Cerita berawal dari terbunuhnya orang tua Kat—Kartaraja Prabangkara—oleh orang-orang tak dikenal, dan di culiknya Aruni Prabangkara—adik perempuan Kat—oleh orang-orang tersebut. Membuat Kat bertekad untuk mencari tahu keberadaan adiknya.
Dalam pencariannya, Kat mengalami kesusahan. Karena pihak Polisi Nusantara tidak begitu membantu Kat. Sampai akhirnya, dengan intruksi dari seseorang. Kat, bertemu—lebih tepatnya menemukan—Garda, si robot kucing yang cerdik.
Dengan si robot cerdik—dan menyebalkan—itu lah akhirnya Kat mulai melacak keberadaan adiknya. Di tengah pencariannya, Kat bertemu dengan Baskarasatya Chandrak dan Leksamada Gyani. Bersama mereka lah—dan beberapa rekan lainnya—akhirnya Kat pergi ke Batavia untuk mencari adiknya.
Siapa yang akan menyangka, bahwa dalam perjalan mereka mencari Aruni, ternyata takdir malah mengarahkan mereka pada hal yang lebih besar lagi, yakni menyelamatkan Nusantara.
Hmm... Berhasilkah Kat dan rekan-rekannya dalam misi tersebut.. Seperti apa perjuangan mereka dalam melancarkan misi tersebut.. Temukan jawabannya sendiri dalam buku ini. Ikuti petualangan mereka.. Dan rasakan keseruannya.. So, tunggu apa lagi... Segera baca.. 😉 Selamat membaca.. 🤗
BUKU INI KEREN BANGET, YA AMPUN. (Dan mungkin ada spoiler di bawah? Hati-hati!)
1) Aku suka tokoh-tokohnya. Kat yang lembut tapi bertekad kuat, Mada yang dari luar kasar tapi sebenarnya penyayang, Baskara yang murah senyum dan cerdas, plus Garda. Karena dia Garda *uhuk
2) Unsur-unsur berbau Indonesia dalam buku ini yang dipadukan dengan elemen sci-fi macam robot dan Artificial Intelligence (AI) ... itu luar biasa. Salut sama Kak Nellaneva yang berhasil mencampurnya jadi cerita yang bikin pembaca tertarik dan terpukau-pukau.
3) Boleh ngomong sekali lagi kalau aku suka Garda? Boleh, dong! Makhluk jadi-jadian yang misterius, sok keren, hobi meledek, nyebelin, dan kesehariannya bikin orang yang mendengarnya naik darah ini tidak pernah gagal membuat aku ngakak. Garda, your sass level is beyond 999+ Tapi dari yang aku lihat, selain *uhuk* agak egois *uhuk* Garda juga menunjukkan sedikit kepedulian walaupun tidak bisa bener-bener merasakan simpati. Kepribadian Garda bikin aku jatuh cinta. Mungkin dia bakal selamanya jadi tokoh AI favoritku.
4) Suka pengembangan karakter tokohnya. Kat yang semula bisa dibilang lebih lemah dari Baskara atau Mada akhirnya berkeinginan agar jadi lebih kuat. Watching him becoming stronger and braver makes me feel like a proud mama.
5) Suka kehebatan Mada. Dia kuat, bukan cuma di luar tapi juga di dalam. Suka sama sifatnya yang gemar membela orang lain, dia berani banget.
6) Suka alurnya, suka plot twist-nya yang masih bikin aku syok dan terkagum-kagum. Penggambaran lain yang unik dari sejarah Indonesia.
7) Suka tokoh-tokoh sampingannya dan interaksi mereka sama para tokoh utama (apalagi sama Garda wkwkwk). Aku suka Astra!
8) Aspek keluarga dalam novel ini juga banyak dan itu menghangatkan hati.
9) Suka sama misteri-misteri yang kerap disembunyikan dalam halaman-halaman buku ini, tapi lalu diungkap satu-satu dengan cara yang bikin aku kaget namun juga terkesima.
10) Jatuh cinta sama pertempurannya, sama endingnya. (Ending Kak Nell keren-keren mulu.)
Ku sangat merekomendasikan buku ini, terutama pada kalian yang pengen ketemu AI nyebelin yang gemar diagung-agungkan orang dan tertarik sama cerita dengan world-building penuh kearifan lokal yang lain dari yang lain. Buat penulisnya, tetap semangat berkarya!
Sci-fi adalah genre favorit aku, terlebih lagi yang dystopian. Jadi, pas ketemu novel dystopian sci-fi dengan latar Indonesia, aku langsung dibikin cukup penasaran untuk masukin buku ini ke daftar TBR aku. Menarik, karna aku pribadi jarang ketemu novel genre sci-fi plus dystopian yang ditulis oleh penulis Indonesia. Bukan jarang deh, tapi emang belum pernah nemu😅.
Jujur, awalnya aku nggak masang ekspektasi tinggi untuk novel ini, karna dari pengalaman aku sebelumya baca novel sci-fi Indonesia, aku belum pernah sampai ngerasain banget sisi science-nya itu sendiri. Mungkin karna world building-nya yang kurang kuat. Belum lagi, kebanyakan novel Indonesia punya alur yang lambat untuk preferensi aku, sehingga cenderung membosankan.
Sejauh ini, Palagan Nusantara bisa dibilang novel sci-fi Indonesia paling oke yang pernah aku baca. World building-nya cukup mempuni, cara penulis menjelaskan situasi dan kondisi Nusantara, khususnya Bendungan dan Batavia yang bersetting waktu di tahun 2190 cukup bisa membawa aku masuk kedalam dunianya. Tapi, aku merasa perkembangan beberapa tokoh sedikit kurang alami dan terkesan tiba-tiba. Walau begitu, setiap tokoh punya karakter yang lumayan kuat. Tokoh favorit aku? Of course, Garda 😂.
Ada beberapa plot bolong yang masih bikin bertanya-tanya. Tapi, aku terkesan dengan kreatifitas penuslis dalam penamaan tokoh dan tempat dalam cerita, nama-namanya Indonesia banget. Ceritanya juga mengingatkan aku pada peristiwa-peristiwa sejarah perjuangan kemerdekaan.
Walaupun sempat merasa bosan di awal cerita dan merasa sangat bosan di tengah-tengah cerita, sampai aku harus mengabaikan buku ini cukup lama dan beralih ke beberapa buku lain hingga akhirnya balik lagi ke sini. Tapi, setelah aku lanjutin ceritanya menuju akhir....BOOM, plot twist-nya boleh banget pemirsaa, di luar dugaan. Penulis pinter juga nyimpennya 😂. Eet tapi ternyata bukan cuma itu, plot twist di ending juga incredible...
...dan gantung, hmm.
Denger-denger novel ini bukan stand alone, bakal ada kelanjutannya. Dan menurut aku, sikuelnya layak ditunggu.
Bagi penggemar genre fantasi, novel ini bisa dipertimbangkan untuk dinikmati. Sungguh sudah lama sejak terakhir kali baca novel fantasi lokal dan kisah di dalam sini sungguh mengobati.
Konsep cerita yang menjanjikan dengan latar menjelang abad ke-22. Hanya saja, sedikit kagok dengan sudut pandangnya yang walaupun pakai orang ketiga serba tahu tapi terasa tidak terpusat pada tiap tokoh sehingga terasa aneh dan tidak personal. Ada beberapa catatan lain sebetulnya. Mungkin akan disimpan sendiri atau disampaikan langsung kepada pengarang.
Terlepas dari itu, aku suka dengan hal-hal trivial yang menjadikan buku ini unik: nama para tokoh yang bisa dijadikan referensi untuk nama bayi baru lahir, beberapa makhluk fantasi yang terinspirasi dari tokoh mitos nusantara seperti cindaku dan lembuswana, serta konsep robot terintegrasi dengan artificial intellegence.
Palagan Nusantara--sebelumnya Palagan Mayapada--mengangkat sebuah cerita yang tidak terlalu berbeda jauh dari Dharitri, kalau boleh jujur. Masih tetap dengan sentuhan fiksi sainsnya, PN sekaligus memberikan sentuhan worldpunk yang penuh dengan baja dan besi rongsokan tetapi teknologinya bisa dikatakan sudah berkembang menjadi lebih modern.
Kat, karakter utama yang membawa cerita PN bergerak menuju sebuah puntiran plot yang tidak terduga. Perkembangan karakternya pun juga patut diacungi jempol meski lambat tapi pasti.
Penulis juga berhasil menyiksa para karakternya dengan sangat baik, tak ayal pembaca dibuat baper (ya beginilah istiliah melinial) terhadap kejutan-kejutan yang disimpan dalan karakter-karakter yang ada di novel ini.
Kekurangan novel ini mungkin pada awal-awal, pace atau tensi penceritaannya cenderung kurang rapi, tetapi memang kesabaran berbuah manis, akan ada saatnya di mana tensinya akan memburumu habis-habisan!
Overall, Palagan Nusantara bagus untuk dinikmati, meski jangan memakan kudapan atau minum teh karena tensinya yang tentu saja tidak sekalem Dharitri, tetap bersabar adalah kuncinya, nikmati saja petualangan Kat dan Robot Kucingnya yang menyebalkan itu.
Gaya penulisannya makin asikkk, rasanya gak bosen pas baca ini kecuali bagian awal-awalnya hehe. Bagian paling menariknya pas salah satu tokoh yang jadi plot twist terbesar di buku ini, kalau ada dia, pasti nggak ada yang nggak ada menarik. Apalagi bagian terakhirnya :))
Terus ada Garda. Garda imutttt banget. Suka sama nyinyirannya dia yang ngegemesin XD
Ditunggu buku lanjutannya. Harus ada pokoknya hahaha
Ini bacaan favorit banget. Anjerrrr endingnya di luar ekspektasi, plot twistnya bikin tercengang. Perseteruan Mada dan Garda yang bikin aku ngakak”. Aku #TimGarda garis keras.
ini novel pertama Nellaneva yg q baca.. ternyata banyak juga novel'y udah lama di wishlist q, tapi belum sempat q baca.. :p
awal bacaaaaaa.. q kira Kat itu cewek, ternyata nama cowok.. Mada q kira cowok, ternyata nama cewek.. Garda, q kira apaaaa gitu di kurung, eeh tahunya robot bentuk kucing.. :O
nama" tokohnya bagus", jadi pingin punya anak dinamain Sanskerta.. :p
Plot twist'y bertebaran yaa sampai akhir.. XD ini ada lanjutan'y nggak sich, masih di bikin gantung banget ending'y.. :p
Ceritanya menarik karna masih berhubungan sama sejarah Indonesia walaupun ceritanya ini di dimensi lain. Ada beberapa plot twist dan lumayan susah buat masuk ke cerita pas awal-awal karna alurnya lambat dan bikin cepat bosan.
Novel sci-fi yang nggak begitu susah untuk dimengerti, karena emang nggak banyak pembahasan yang mengarah ke science sih. Petualannya sangat seru untuk diikuti, character developmentnya si Kat juga oke, romantis tipisnya juga uwuu. Plot twistnya dapet banget, si Garda juga tengil pisan tapi ngakak, terus bruh, endingnya.... Berharap ada sequelnya ternyata belom:(((
Akhirnya aku selesai juga baca Palagan Nusantara hwhwhw.
First of all, congrats to Ka Dhir yang akhirnya bisa 'lahirin' anaknya lagi 🤣 aku suka banget ama ini buku, serius! :3
Langsung cus deh. Aku suka gaya bahasanya Ka Dhir di sini, khas banget. Ringan dan mengalir. World buildingnya as always, bagus banget! Terus nama-nama tokoh yang selalu khas juga jadi favoritku banget. Agak mengingatkanku pada vibesnya Dharitri karena nama-nama tokohnya pake bahasa sanskerta. Kayanya Ka Dhir suka banget ya ama nama sanskerta? Kwkw 🤣
Nah kedua, penokohan. Aku suka sama karakter Kat. Dia meski terkesan lembut dan super baik, dia ga terkesan menyebelin (which is the thing I love because rata2 chara yg gini suka annoying lmao /digampar). Dia bener2 pas banget penggambarannya. Garda ... ah sudahlah. Rasanya mau kucincaaaang 😂🔫 Dan Mada, menurutku karakter Mada bagus sih, cuma kaya kurang terkesan ... apa ya. Kalo menurutku pribadi kaya ada kurang sesuatu yang menunjukkan kalo dia itu orangnya agak keras(?) ini perasaanku saja sih, tapi aku suka banget ama Mada 😭😭💙
Selebihnya menurutku ini wonderful. Palingan cacat di typo aja gitu, tapi ga banyak kok typonya wkwk. Oiya, ada beberapa hal yang bikin aku bingung. *spoiler alert* bagian ***** diselamatkan ama Kat dan dia itu lupa ingatan gitu, kalo menurutku disitu agak terlalu dramatis & dia ingatnya bisa secepat itu. Kalo menurutku, kayanya cocokan kalo dia inget2nya perlahan gitu wkwk. Terus ada bagian yang mendeskripsikan bahwa Averna punya segalanya kaya boneka dan mainan gitu. Kinda bingung karena dia (ehe sori) kan buta gitu ._. Nah itu mainnya gimana._.? Kalo menurutku mungkin bisa diganti ama benda lain misal buku cerita braille gitu wkwk.
Overall, this book deserve more reads ofc. Aku agak sedih dan kecewa karena ini terbit secara indie :( aku mau biar lebih banyak orang yang kenal ama karya ini. Pesan2nya bagus banget :") Aku harap ini bisa go major kaya dharitri suatu saat nanti~
⭐⭐⭐⭐🌟 for this book! Infinity thumbs up for Ka Dhir!
Keren sih ini, saya mah mendukung kalau buku buatan penulis Indonesia mulai beragam. Seneng karena bahan bacaan makin banyak, dan sedih karena perkembangan isi dompet berbalik terbalik dengan banyaknya obralan. Lah kok curhat?
Mengambil Indonesia di masa depan yang maju sekaligus kuno, nah anehkan? Banyak teknologi maju, iya. Robot dimana-mana, iya. Tapi hanya untuk kalangan tertentu saja. Masyarakatnya ga kebagian. Mereka lebih sering diceritakan berjalan kaki dari pada naik kendaraan, kecuali jarak jauh. Mengambil adegan Bandung Lautan Api pula, mantap.
Menurut saya sih, ada beberapa adegan yang terkesan terlalu gampang, atau salah rencana gitu. Kayak ada lho orang yang terlihat jelas lebih berpotensi dapaet misi itu. Cuman karena memang pemeran utamanya adalah Kat dan Mada jadi harus mereka aja. Atau mungkin saya kurang bisa diyakinkan saja orangnya.
Saat bukunya ditutup, karakter yang saya ingat adalah Garda. Si kucing robot, yang berlagak pintar dan menyebalkan, tsundere gitu lah hehehe. Kat dan Mada malah jadi kurang ingat karena pikiran saya tersita oleh Garda. Tapi saya suka perkembangan dua karakter itu, perubahannya tidak terkesan buru-buru dan apa adanya. Manusia beradaptasi dengan keadaan.
Tapi yang paling luar biasa adalah PLOT TWIST-nya saudara-saudara. Udah kayak Tanggo aja gitu. Berapa lapis? ratusaan. Mau marah sama penulisnya masa iya, mau kesel sama tokohnya, ga bisa. Gimana dong aku.........
Ini kalau ga ada buku keduanya aku ngamuk.
Kak Nella, sehat-sehat di Jepang ya, semoga lancar study-nya. Biar saya bisa ketemu Garda lagi......
Sebagai pembaca fantasi dan sci-fi yang masih awam, novel ini membuat saya makin jatuh cinta kepada genre ini. Dikisahkan, keluarga Kat yang tenang tiba-tiba diserang oleh orang-orang tak dikenal. Kedua orangtuanya dibunuh, adik angkatnya diculik. Demi menemukan adik angkatnya, dia "membangunkan" Garda, robot kucing (intelegensi buatan), atas instruksi seseorang–yang akan membawa Kat dalam pusaran peperangan menyelamatkan kotanya dari genosida. Peperangan penuh misteri, tipu daya, dan kejutan-kejutan yang asdfghjkl. Bersetting di Nusantara (Indonesia pada 2190), novel ini menawarkan banyak hal menarik. Selain jalinan kisahnya yang runut, perkembangan karakter yang dinamis, dan misteri di balik skenario ini, penulis juga menyisipkan sedikit sejarah Indonesia dan mitologi nusantara yang membuat novel ini sangat terasa Indonesia-nya. Interaksi dan karakter tokoh-tokohnya juga menarik, termasuk penamaan tokoh. Paling menggemaskan itu interaksi antara Mada (Leksamada Gyani, nama yang indah, ya?) dan Garda. Sifat keras kepala keduanya membuat novel ini lebih hidup. Ditambah lagi dengan sifat eksentrik Garda yang haus dipuja. 😂😂😂 Duh, gimana me-review-nya ini? Saya telanjur sayang kepada mereka dan ingin berlama-lama membacanya. Dan ketika sampai ending, rasanya pengin membanting buku ini. Kak Nella kejam banget sama tokoh-tokohnya. Baru bahagia dikit, udah ada siksaan baru yang nge-twist banget. Dan ... duh, kapan sekuelnya bakalan terbit? 😭😭😭 Saya suka novel ini. Meskipun sci-fi, tapi nggak ada sedikit pun hal yang membuat kepala saya yang awam ini merasa pusing.
Palagan Nusantara merupakan novel ketiga karya Nellaneva yang kubaca. Sejak membaca Dharitri, aku jatuh cinta dengan tulisannya.
Seperti kali ini, sejak membaca halaman pertama Palagan Nusantara, aku semakin dibuat kagum dengan tulisan Nellaneva. Untuk penulis fantasi lokal masih bisa dihitung dengan jari dan salah satu favoritku adalah Nellaneva.
Kisah Kat, Mada, Garda dan Bas dalam novel ini sungguh menarik untuk diikuti. Aku tidak menyangka Nellaneva akan menggabungkan berbagai isu dalam novel ini mulai dari keluarga, persahabatan, depopulasi, robot, hingga masa depan. .
Mengangkat setting tahun 2190an kisah ini bergulir lancar. Aku suka sekali dengan setting nusantara, pemilihan nama tempat dan karakter yang INDONESIA BANGET.
Baca novel ini benar-benar buat nagih banget, sulit melepaskan hingga akhir. Walaupun saat baca endingnya, ah pengen teriak, aku butuh sekuelnya .... .
Pokoknya, buat kamu yang suka baca fantasi atau scifi, wajib baca novel ini. Tidak kalah deh dengan novel fantasi luar 💙
WOOOOOWWWWW Aku ga berekespektasi banyak sm novel satu ini pada awalnya karena alurnya bisa kutebak. Tapi semakin jauh kok semakin "hah????" dan yang lebih penting lagi selalu bikin kejutan di setiap chapternya! 😗 Suka banget karakter utamanya, apalagi Garda. Sebagai pecinta kucing, aku suka bgt ada novel yg menyertakan kucing sebagai tokoh utamanya. Tapi kok yg satu ini bikin kesel ya? Gemes banget lol. Dan terimakasih juga bikin salah satu tokoh utamanya, si Mada, sebagai perempuan jadi tokoh yang gak lemah dan terlampau maskulin! I love it! Ssttt: semoga kalo dilanjut ke series selanjutnya, jangan lama-lama ya, hehe sialan emang endingnya.