Jump to ratings and reviews
Rate this book
Rate this book
Usiaku 17 tahun, hampir 18. Kelas 12. Hampir lulus. Dan aku hamil… Kirana yang cerdas, cantik, dan ceria melihat semua impiannya luruh di depan mata. Hari-harinya mulai dipenuhi rahasia dan kecemasan. Ia nggak mungkin mampu melahirkan dan merawat bayi. Ia juga nggak mungkin mampu menghadapi celaan dari orang-orang di sekitarnya, teman-temannya, guru-gurunya, terutama kekecewaan orangtuanya.

Saat ini Kirana berada di ambang jurang keputusasaan. Hidup seolah tidak menawarkan solusi apa pun padanya. Bagaimana dengan cowok yang menghamilinya? Oh, cowok itu harus tetap sekolah. Dia nggak boleh terlibat. Dia cowok paling tampan dan paling cerdas di sekolah. Masa depannya begitu gilang gemilang. Kirana tidak ingin merusaknya. Siapakah dia? Kirana takkan pernah mau mengakuinya.

248 pages, Paperback

First published September 6, 2012

89 people are currently reading
1468 people want to read

About the author

Ken Terate

26 books233 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
298 (27%)
4 stars
367 (34%)
3 stars
312 (29%)
2 stars
67 (6%)
1 star
30 (2%)
Displaying 1 - 30 of 169 reviews
Profile Image for Daniel.
1,179 reviews851 followers
August 21, 2018
Ken Terate
Dark Love
Gramedia Pustaka Utama
252 halaman
8.5 (Best Book)

Ken Terate's prowess as a young adult writer can be clearly seen from the realness of her books. She masterfully depicts the solid friendship of Indonesian high school with familiar characters that feel like as if we had known them in real life. In Dark Love, Ken Terate takes her realness farther by portraying a teenager who's pregnant. It's real because we always have that one rumor in high school about this pregnant student from other class or other school or other cliques. Whispers and hisses can be heard form the school hallway.

An iceberg phenomenon, almost 5% of pregnancies in Indonesia happen in girls between 15-19 and the it's not due to, believe it or not, lack of faith or religious understanding. Terate, using this book as a powerful medium, argues that the lack of sex education may be the culprit of this phenomenon. After all, in the end of the book, Kirana, our brave main character had managed to tread the murky water of her life, finally took a step and gave the wonderful speech and contended that love is not about sex. This bold move, something that hasn't been seen in local young adult books before, is something that cements Dark Love as one of the most important books for Indonesian young adult. It doesn't encourage teens to have sex, don't get me wrong, but Terate doesn't spoon-feed and preach her teen readers that this is wrong. She puts them in an adult position, a position where they're allowed to think and see from other perspective. She doesn't judge Kirana's action, but she lets her readers know what the consequences are and that's the beauty of the book. Written in a convincing first-person point of view, Dark Love becomes the voice for teenage girls outside there, for 5% of women outside there. Kirana may be one of the lucky ones, but there are many unlucky women, who are rejected by their family, by their boyfriend, by society, and the book is just one bitter taste of what these women have to go through. Dark Love is also supported by strong female characters, Kak Rani and Bu Welas are the standout ones. Women who support other women and they are characters that girls should look up to. Another sweet point from the book is how Terate writes it as a whodunit story. Though the clue obvious, but it makes a different experience when we read the book. While we feel Kirana's fear, anxiety, and emotion, we also keep guessing which boy did it all.

Dark Love may be darker than typical Ken Terate's books, but this important book, something that shows teen pregnancy in the wisest way possible, should be read and taught in high school.
Profile Image for Winna.
Author 18 books1,966 followers
September 1, 2012
Sudah lama mendengar nama Ken Terate wira-wiri di Multiply, dan selalu tertarik dengan buku-bukunya, tapi ini pertama kalinya aku membaca buku karangannya. Sinopsisnya menarik, walau dari segi judul agak ambigu dan kurang relevan dengan keseluruhan topik cerita, yaitu remaja yang hamil di luar nikah. Kovernya pun kurang mencolok, walau makna tersirat setangkai daisy dengan kelopak yang dicabut seakan menyimbolkan permainan 'does he love me, does he not?' atau 'should I do it, should I not?'

Dari segi cerita, saya suka dengan karakterisasi para tokohnya yang manusiawi, dan sangat remaja. Ditulis dengan sudut pandang orang pertama, penulis dengan piawai masuk ke kepala mereka dan membuat Kirana sang karakter utama terdengar sangat wajar - seorang remaja yang kalut, bingung, dan kadang kekanakan tanpa lupa menyelipkan momen di mana dia terlihat dewasa. Juga humoris, caranya bicara sangat ABG dan membuat kita tersenyum sendiri.

Alurnya mengalir wajar, tidak terlalu cepat maupun lambat, walau kurang panjang dan menurut saya kurang menyeluruh. Misalnya, tidak banyak tanda-tanda kehamilan yang diceritakan, yang bisa sangat edukatif. Juga edukasi seks yang sebenarnya bisa lebih banyak tersirat, ataupun adegan-adegan yang bisa membuat perjalanan Kirana lebih berwarna. Misalnya, pertama kali dia menyadari dirinya hamil tidak diceritakan di buku, padahal kurasa bisa membuatnya lebih relatable dan membantu remaja-remaja lain yang mungkin mengalami hal serupa.

Keseluruhan, saya cukup menikmati buku ini. 3.5 bintang untuk tokoh-tokoh yang hidup walau kadang saya merasa Maria sangat menyebalkan, dan cara bercerita Kirana yang menyenangkan.
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
August 8, 2018
Sebagai novel teenlit, nilai edukasi untuk remaja disajikan dalam proporsi yang pas. Nggak berlebihan dan juga nggak kurang. Meski terasa sekali penulis mencoba menggiring pembaca untuk tidak bisa menebak siapa My Prince itu, saya justru sudah menduga dari awal yang mana orangnya. Mungkin ini ditujukan untuk plot twist, tapi kalau terbiasa baca buku misteri yakin deh ga sesulit itu menemukannya.

Remaja yang hamil akibat sex kebablasan, bukan topik baru. Namun saya suka dengan eksekusinya. Kirana yang juara kelas, anak baik-baik dalam keluarga bisa jatuh cinta dan jatuh betulan. Kirana mencoba menerima keadaannya meski bingung tanpa pengalaman dan tempat bertanya.

Penyelesaian konfliknya juga menurut saya bagus. Ada konsekuensi dan resiko di balik semua keputusan. Saya sempat bertanya-tanya, gadis pintar kok ga belajar soal seks yang (relatif) aman ya? Lantas kalimat juara ini muncul:
"Kontrasepsi? Seakan kami tidak lebih mempermalukan diri saja untuk membelinya" (lupa kalimat tepatnya tapi kira-kira begitu). Terjawab sudah. Terkadang orang memilih mengabaikan resiko daripada malu atas pilihannya.
Profile Image for Leila Rumeila.
989 reviews30 followers
September 22, 2022
Meskipun topik yg diangkat cukup berat, dark seperti judulnya, tapi cara penulis membawakan ceritanya terasa ringan dan hangat.
Sebelumnya gue baca trilogi Jurnal Jo, dan gue baru sadar daya tarik di buku2 Ken Terate terletak di gaya penulisannya, ringan khas remaja.
Meskipun yg gue bilang, konflik di buku ini tergolong difficult to read.

Gue beberapa kali nunda untuk baca buku ini, karna jujur agak skeptis setelah baca blurbnya tentang kehidupan seorang remaja setelah tau dirinya hamil di luar nikah. Akan jadi semuram apa ceritanya? Bakal jadi gimana perasaan gue setelah baca?
Tapi ternyata gue cukup menikmati konflik batin Kirana terhadap kehamilannya dan hubungan dengan pacarnya, dibumbui persahabatan dan keluarga yg meskipun engga sempurna dan di awal2 terkesan damaged, tapi tanpa diduga mereka justru menjadi support system nomor 1 bagi Kirana.

*Listened the audiobook by Storytel*
Profile Image for ijul (yuliyono).
811 reviews970 followers
September 6, 2012
Summary:
Dunia remaja Kirana yang ceria dan penuh tawa seketika retak begitu dia menyadari ada benih cinta yang bertumbuh di rahimnya. Ia HAMIL. Ya Tuhan, Kirana baru 17 tahun. Tinggal satu semester lagi, ia akan lulus SMA. Bisakah ia menghentikan janin di kandungannya untuk berkembang? Bolehkah ia tetap bersekolah jika perutnya makin membesar? Oh, dia kan salah satu murd terpandai di sekolahnya, masa' pihak sekolah akan mengeluarkannya begitu saja?

Oh, apakah ia korban perkosaan? Apakah Kirana hanya melakukan hubungan intim dengan iseng? Tak lebih baikkah jika Kirana mengaku saja pada semua orang siapa cowok yang menghamilinya? Tentu, itu lebih mudah baginya. Ia tak akan menanggung semua beban itu sendirian. Tapi, ia tak tega. Cowok itu begitu tampan, begitu pintar, dan dia begitu diharapkan sebagai tulang punggung keluarganya. Oh, Tuhan! Kirana begitu kalut. Apa yang musti ia lakukan? Bersediakah ia....aborsi?

Simak langkah Kirana yang tertatih-tatih demi mencari solusi atas aib yang menimpanya dalam novel teen lit terbaru karya Ken Terate bertajuk Dark Love ini.

Pada suatu ketika dalam masa akademik saya, pernah terlontar pertanyaan seputar, "Bolehkah seorang siswi yang hamil tetap diperbolehkan masuk sekolah?" Jika tidak salah, saya pernah punya satu teman angkatan yang terpaksa putus sekolah karena ia telanjur hamil dan akhirnya MBA (Married by Accident). Kala itu, saya sebagaimana teman-teman saya yang lain, pun bertanya-tanya hal yang sama. Dan, sampai sekarang saya tak pernah tahu apakah memang ada peraturan tertulis yang melarang siswi yang hamil untuk menyelesaikan pendidikannya secara ketika masuk sekolah (SD/SMP/SMA) tidak ada surat pernyataan apa pun yang ditandatangani oleh siswa/i. Berbeda sekali ketika saya menempuh kuliah di STAN yang mensyaratkan mahasiswa/i-nya menyetujui kewajiban untuk tidak menikah (termasuk hamil) selama masa pendidikan. Tentu, itu sudah berdasar kesadaran sendiri. Nah, pas masih sekolah dasar-menengah, bagaimana donk? Dunno!

Tema itulah yang menjadi topik bahasan utama Ken Terate dalam novel Dark Love ini. Deangan gaya bercerita dan segala pernik khas remaja, Ken menghidupkan tokoh yang begitu real dengan segala keluguan dan kebingungannya menghadapi persoalan serumit ini. Perang batin yang dialami Kirana begitu dekat dengan keseharian. Seorang remaja beranjak dewasa yang menghadapi kenyataan bahwa berhubungan intim yang awalnya biasa dan menyenangkan justru membawanya kepada jalan yang tak diketahui di mana ujungnya. Apalagi ia pun sadar, ini adalah aib. Maka, dunia tak boleh tahu.

Nuansa riang-komedi-komikal khas Ken memang masih terasa, meskipun sebagaimana judul novel ini, aliran kisahnya dibuat sedikit lebih gelap dibanding karya-karya Ken sebelumnya yang secerah warna-warni cokelat M&M. Tentu saja, persoalan hamil di luar nikah di kalangan anak SMA bukan persoalan gampang. Dan, seperti yang pernah saya tanyakan di waktu saya SMA dulu, kasus seperti ini masih "tabu" dalam dunia nyata. Coba saja tengok berita di bawah ini: tentang teguran keras Gubernur Jatim karena ditengarai ada larangan Dinas Pendidikan bagi siswi hamil untuk ikut Ujian Nasional.

“Sudah, sudah kami ingatkan. Sudah tidak ada aturan seperti itu. Silakan bagi sekolah yang mau menerapkan dan sah-sah saja jika tidak,” tegasnya.

Sebelumnya, sekolah dan dinas pendidikan kota/kabupaten sempat gelisah dengan dikeluarkannya himbauan yang lebih mirip aturan larangan bagi siswi hamil untuk ikut ujian.

Karena meski siswi hamil ini termasuk kategori korban, dengan adanya aturan tersebut jelas-jelas mereka akan dirugikan.

Selengkapnya baca di sini: www.lensaindonesia.com


Yang juga menarik dari novel ini adalah sejak mula tokoh Kirana enggan menyebutkan siapa cowok yang menghamilinya. Bahkan, kita sebagai pembaca pun diajak kucing-kucingan. Sepanjang membaca novel ini (sampai dengan terbongkarnya rahasia kelam itu) tak pelak saya pun ikut menebak-nebaknya. Sebenarnya mudah, karena si cowok yang dikenalkan sebagai "My Prince" adalah satu dari tiga cowok di geng Kirana yaitu Andra, Alvin, atau Banyu. Beberapa clue bertebaran di sana-sini, tapi saya patut mengacungkan jempol ketika Ken masih tetap membuat saya "buta" soal si cowok hingga ke tengahnya. Dari awal saya sudah menebak sih dari gaya berbicara si cowok lewat dialog atau lewat pesan-pesan SMS-nya. Tapi, satu bukti saja kurang, maka saya baru bisa menebak ketika telah lewat setengah ceritanya, hehehe...good job, Ken!

Tema persahabatan memang menjadi concern Ken, saya rasa. Hampir di seluruh novel-novelnya yang sudah saya baca, nuansa persahabatan itu begitu nyata. Termasuk di novel ini juga. Perubahan sikap teman-teman terdekat Kirana: Maria, Chacha, Andra, Alvin, dan Banyu, ketika rahasia kehamilan Kirana terbongkar juga dapat terasa dengan baik.

Masih cukup banyak ruang untuk pengembangan plot memang tapi saya pribadi sih sudah merasa cukup. Kegalauan hati seorang gadis SMA, pintar dan harapan keluarga, demi menghadapi masalah pelik hamil di luar nikah di usia yang untuk ukuran zaman sekarang, terlalu muda, cukup tergambarkan dengan baik. Dikarenakan PoV diambil dari sisi Kirana sehingga bagaimana gejolak si cowok yang berdasar ceritanya digambarkan bersedia bertanggung jawab itu menjadi tidak bisa terlihat. Saya yakin, dia juga terguncang. Mungkin akan makin seru jika Ken menggunakan dua sisi PoV, namun konsekuensinya yaaa...My Prince tak perlu lagi di'misterius'kan.

Atau, jika memungkinkan dibikin sekuel, bisa tuh digunakan PoV dari sisi si cowok. Hahaha, kalau pembaca selalu #ngarep ada kelanjutannya, ya?

Di dalam novel ini juga disinggung sebuah film berjudul Juno yang dibintangi Ellen Page, Michael Cera, dan Jennifer Garner yang box office beberapa tahun silam. Memang, menyimak novel ini menjadi tak bisa tidak untuk juga memabandingkannya dengan film itu. Dan, di sini, tokoh Kirana secara khusus mengungkapkan kondisinya dibandingkan Juno dalam film tersebut.

description

Lalu, saya pribadi pun merujuk ke film dengan judul hampir sama, tapi produksi Korea, Jenny Juno ini:

description

Sayang sekali, novel ini cukup banyak typo-nya. Tidak seperti biasanya, entah kenapa.

(hlm. 8) melap = mengelap
(hlm. 9) jenius = genius
(hlm. 18) istarahat = istirahat
(hlm. 21) kenyataanya = kenyataannya
(hlm. 23) Aston Kuchter = Ashton Kutcher
(hlm. 27) cheesecake - (hlm. 86) cheese cake = inkonsistensi
(hlm. 34) Dia ketua kelas dan paling sebal kalau ada anak yang masuk tanpa izin = sesuai konteks kalimat, mungkin seharusnya "yang tidak masuk tanpa izin" kali, ya?
(hlm. 40) mau?" Kataku akhirnya = K--tidak kapital
(hlm. 73) pilhan = pilihan
(hlm. 73) diesksekusi = dieksekusi
(hlm. 83) Zac Afron = Zac Efron
(hlm. 93, 111) mencelos = mencelus
(hlm. 94) Rihana = Rihanna -----> ada apa dengan novel ini, seluruh nama artis salah ejaan
(hlm. 111) Ini nggak mungkin = kurang tanda titik di akhir kalimat
(hlm. 189) kekeuh = keukeuh
(hlm. 237) berlajar = belajar

Satu hal lagi terkait penggunaan istilah berbasi-basi dan berbasa-basi yang berganti-ganti digunakan. Entah disengaja, entah tidak (pertama digunakan tokoh yang seusia, tapi juga kadang dipakai yang beda usia).
Profile Image for Harumichi Mizuki.
2,430 reviews72 followers
June 28, 2019
Masyaallah. Buku ini tuh perlu dijadikan bacaan wajib di tingkat SMP dan SMA, deh! Narasinya memberikan banyak pelajaran berharga. Dia nggak sok menggurui tapi juga nggak sok kelewat liberal juga. Bab terakhirnya adalah episode pamungkas dan penutup yang manis sekaligus penuh makna. Intinya: Cinta tidak sama dengan seks.

Tokoh Bu Welas dan Kak Rani di sini keren banget, dah. Jadi pingin bikin cerita serupa, tapi dari sudut pandang tokoh yang kayak Bu Welas. Guru yang memperjuangkan hak siswinya yang tengah hamil agar bisa terus sekolah meski sampai diancam dikeluarkan dan distigma macam-macam oleh para orangtua murid dan rekan sejawatnya. Ugh.

Ini tidak adil, Pak," Bu Welas menukas. "Pendidikan adalah untuk semua orang. Siapa pun dia. Laki-laki dan perempuan. Miskin dan kaya. Hamil atau tidak. Bila Bapak tidak memberikan hak itu untuk Kirana, Bapak melanggar hukum. Melanggar amanat Undang-Undang."

"Kirana cuma hamil, Pak," Bu Welas meneruskan emosinya, "sesuatu yang alamiah. Dia bukannya menjual ganja atau membunuh orang."


Pengin nangis sih pas dibuka alasan Bu Welas membela Kirana mati-matian. Ternyata orang yang pernah merasakan "jatuh dan sakit" memang empatinya lebih besar daripada orang biasa. Tapi apa manusia umumnya harus tersakiti dulu biar bisa punya hati? Otaknya nggak dipakao buat mengimajinasikan empati itu? Muak banget sama orang-orang "bener" yang sok moralis dan bisanya cuma menghakimi kesalahan orang yang dia anggap "nggak bener". Tahu apa orang-orang itu soal rasa sakit sesungguhnya? (Apa nunggu rasa sakit di akhirat dulu? Naudzubillah).

"Lucu ya, di abad dua puluh satu, keperawanan tetap penting. Dan mereka tak mau tahu penyebab kehilangannya." (Bu Welas, halaman 229)

Btw kapan sex education mulai dirancang kurikulumnya di Indonesia? Biar nggak pada norak padahal dalemnya tetep aja penasaran, mesum, dan judgmental. Masih ingat film Dua Garis Biru yang nyaris aja diboikot bahkan sebelum rilis cuma dari TRAILER DOANG??? HADEH!

Review lengkap plus kutipan memorable insyaallah menyusul kalau udah melewati sensasi ekstase. Bakal berburu buku-buku Ken Terate yang lain, nih!

Novel ini sudah terbit lama sekali. Tapi aku baru tahu keberadaannya alhamdulillah karena ada friendlist di Goodreads yang entah memang lagi baca juga, habis ngereview, atau ngelike review buku ini sehingga infonya naik ke linimasa Goodreads. OMG, siapa pun dirimu, yanh sudah membuatku jadi tahu soal buku ini, I LOVE YOU! And GOD BLESS YOU!

***

Minggu depan mungkin teman-temanku akan sibuk shopping baju untuk kuliah atau mulai mencari gebetan lagi. Tapi aku akan menjadi pengantin.

Ya, sudah diputuskan. Oleh orangtua kami tentu saja. Kami tidak dimintai pendapat apakah kami ingin mengundang teman-teman kami atau tidak. Di mana kami ingin merayakannya? Apakah aku suka model gaunku? Apa aku bahagia? Apa aku mencintainya? Apakah kami ingin menikah atau tidak? Tidak! Pendapat kami tidak penting. Karena kami bodoh. Dan orangtua kami tahu yang terbaik. (Kirana, halaman 219)
Profile Image for Lila Cyclist.
852 reviews71 followers
August 8, 2018
Siapa yang bakal dirugikan cinta sepasang remaja pacaran dan kebablasan? Tentu saja pihak cewek!!!

Kirana, usia 17 tahun nyaris 18, anak SMA kelas 12 yang akan segera menempuh ujian dan mendapati dirinya sedang hamil!!

Kasus seperti ini sebenarnya cukup banyak berkembang di sekitar kita, apalagi berita yang beredar di koran elektronik atau media sosial. Hanya, umunnya yang saya baca hanya sekedar kejadian 'kecelakaan' dan langkah apa yang akan ditempuh, saya sudah tak lagi mengikuti. Beberapa film atau sinetron juga tak kalah banyaknya. PErnikahan Dni, Juno, kemudian adaptasi Korea dari film Juno, dan mungkin masih banyak lagi. Jika dulu sinetron Pernikahan Dini menyorot kehidupan setelah para remaja itu menikah, buku ini banyak meyorot seputar emosi, tekanan dan kegalauan Kirana, siswi berprestasi secara akademik sekaligus 'prestasi' lainnya. Sebagai siswi berprestasi, seharusnya ia memiliki kontrol yang lebih dibanding siswi lainnya. Tapi yang namanya darah muda, ada kesempatan, ya begitulah...

Konflik seorang Kirana tidak hanya melulu pada apa yang tengah ia hadapi di sekolah, orangtua sudah pasti menjadi tekanan terbesar baginya. Belum lagi teman-teman satu geng JI 4-nya, dan sosok My Prince yang ia sembunyikan. Sebelumnya, saya menduga si Prince ini adalah si A, segala clue menurut saya mengarah padanya, belum lagi kompor dari Maria, sahabatnya yang mendorong Kirana jadian dengan si A ini. Ketika akhirnya Prince ini terbuka, saya sedikit kecewa karena di bagian sebelumnnya menjelaskan bahwa si Princi ini miskin, padahal ketika mereka berniat menggugurkan kandungan, Prince ini memilih menaiki taxi, dibanding kendaraan pribadinya (menurut saya ini pasti mobil, karena mana mungkin pasangan yang berniat aborsi naik motor ke tempat praktek aborsi dengan segala resiko, baik secara kesehatan Kirana maupun sosial?) . Tapi ya sudahlah. Si penulis sepertinya memamng mengarahkan para pembaca untuk 'menuduh' si A ini sebagai Prince-nya Kirana.

Overall, ini adalah perkenalan pertama saya pada Ken Terate yang ternyata sudah menghasilkan banyak sekali buku. Dan ada banyaaak banget di GiDi, horeeee.... Bisa baca lagi kapan-kapan sebagai bacaan selingan. Gaya bahasanya runtut, abege banget dengan topik yang sangat dekat dengan para abege juga. Saya cukup senang dengan endingnya. Meski saya menunggu ada twist yang entah apa :D
Profile Image for Ainay.
418 reviews78 followers
July 16, 2020
Sumpaaahh bagus banget! Samar-samar aku ingat dulu zaman sekolah (SMP) pernah baca ini. Tapi, saat itu sepertinya aku kurang suka(?) karena keterbatasan pengetahuan saat itu. Sekarang, jelas aku berani dengan penuh percaya diri kalo novel ini: KEREN BANGET!

Rasanya dadaku berlubang karena memikirkan berapa banyak Kirana di luar sana. Yang tidak mendapat edukasi seksual; yang mendapat penghakiman massa; yang putus sekolah karena keadaan. Dan yang terpenting: berapa banyak anak-anak seperti Kirana yang sudah kujulidi, kucaci, kuhina-hina, dan kunyinyiri karena seperti kebanyakan orang ignorant, aku terlalu buta untuk berusaha memahami bagaimana kehidupan mereka.

Sumpah nyesek banget :(
Terima kasih, Mbak Ken, telah menuliskan buku sepenting ini.
Profile Image for Fhily.
Author 1 book44 followers
March 18, 2013
[Review ini mengandung spoiler yang membuat kurang seru jika anda membacanya]

Sepertinya ini karya pertama mbak Ken Terate yang saya baca :)
Karena melihat beberapa review di sini yang sepertinya membuat saya penasaran.
Jadi saya membelinya via OS ._.
Dan ketika sampai langsung saya baca.

Dari pertama baca saya menebak-nebak dulu siapa yang kira-kira menghamili Kirana.

Alvin? Andra? Banyu.

Sebelum membaca saya menebak Banyu! untuk alasan yang tidak masuk akal sih ._. hanya Banyu yang namanya dari B -_- #okeabaikan.

Dan mulailah saya membaca. Si Kirana ini menceritakan ketragisan hidupnya belakangan ini karena dirinya Hamil di saat masih duduk dibangku SMA dan lebih tragisnya lagi dia adalah kelas ujian. Sedikit lagi lulus. Dia hamil bukan karena perkosaan. Tapi karena melakukannya dengan seseorang yang dia sebut 'My Prince'. Tapi Kirana tidak mau mengatakan siapa My Price karena selain bisa menghacurkan persahabatan Hi 4 juga bisa menghancurkan masa depan 'My Prince' yang merupakan seseorang yang pintar. Itulah penyebabnya kenapa nilai-nilai kirana ini belakangan merosot jauh. Biasanya ranking 1/2 sekarang 4.
Mulai muncullah satu per satu cowok. Pertama yang disebut adalah Andra yang menjemputnya dengan motor bebek-nya (?) Nah ini Andra muncul setelah si Kiran SMS-an sama My Prince. Dan My Prince membujuknya untuk ikut ngumpul. Padahal Kirana sudah menolaknya. Nah... itu juga bisa menimbulkan kecurigaan kalau Andra adalah My Prince karena menjemputnya setelah SMS My Prince. (Tapi nggak ah~~~~ saya tetap keukeh pada dugaan sesuai huruf yang lebih tidak masuk akal wkwkwk)

Lanjut...

Cowok yang kedua disebut oleh Maria sahabat Kirana. Adalah Alvin yang merasa sangat kehilangan ketika Kirana tidak ikut pesta tahun baru. Alvin seperti mencari-cari sosok Kirana. Nah ini juga bisa menimbulkan kecurigaan kalau My Prince itu Alvin. (Tapi... nggak ah~~~ keukeh ah :p)

Lanjut...

Saya mencari-cari Banyu kapan disebut nggak disebut juga ;_; oke...oke. Tapi itu semakin membuat saya curiga. Apalagi ketika mereka berkumpul ada semuanya tapi yang paling jarang disebut adalah....... Banyu. *angkat alis sebelah*

Setelah itu...
Kirana mulai menceritakan kalau dia memegang banyak rahasia. Rahasia kelam Andra. Memalukan Banyu dan Menghebohkan Maria. Nah paragraf sebelum Kirana mengatakan itu. Saya tersenyum. Ah! I got the clue. Banyu pintar. Banyu punya rahasia memalukan yang membuat bibirnya bergetar dan suaranya jadi serak melengking. Matanya memandang Kirana dengan ketakutan, berkaca-kaca. Apalagi kalau bukan selesai.... ehem. Oke tapi tetap membaca terus karena masih penasaran.

Alvin, Banyu = Pintar.
Andra?

Tapi... yang membuat saya mencoret lebih dulu adalah namanya Alvin. Karena ya... Alvin akan berangkat ke luar negeri. Dia memang pintar. Tapi, menurut saya tidak cukup saya menuduhnya sebagai My Prince. Hm.

Tersisa Andra dan Banyu.

Oke kita lanjutkan.

Pas ulang tahunnya Andra kan. Katanya dia dan My Prince saling tatap tapi kayak nggak kenal gitu. Perasaan Andra dan Alvin biasa aja sama Kirana diceritanya. Disitu dia malah jarang menceritakan Banyu. Sampai pada pertengahan bacaan saya semakin yakin kalau My Prince itu Banyu. Walaupun Kirana sering mencocok-cocokan Banyu dengan Chacha. Tapi... It's not enough for me to remove him from my accusation.

Dan saya pun terus membaca dan semakin penasaran apa tuduhan saya dari awal tepat atau tidak. Dan ternyata.........


Yang saya kagetnya malah ketika mengetahui kalau Andra itu...........

Padahal pengin banget Andra sama Maria hahaha :)

Well, sebenarnya nggak cuma seru-seruan buat nebak siapa My Prince itu sih yang bisa diambil dari novel ini. Tapi banyak pendidikan seks untuk para remaja. Bahanya free sex dan lain sebagainya di sini. Gimana kalau kalian hamil diusia yang kalian belum siap menerimanya? Gimana rasanya nilai matematika jadi tidak penting karena harus mengganti popok bayi?

Jadi, seengaknya yang bisa dipetik dari sini itu banyak apalagi buat para remaja. Pacaran jangan ditempat gelap-gelapan. Pacaran lebih baik nggak cuma berduan. Karena dari pegang-pegangan tangan, lama-lama ingin lebih intim lagi peluk-pelukan. Well setelahnya cium-ciuman dan ciuman di dahi, pipi itu nggak ada efeknya lagi pindah bibir dan ketika ciuman bibir nggak membuat sesuatu seperti dulu butuh ciuman yang lebih HOT lagi -_- dan akhirnya....terjadilah. Jadi sebagai remaja harus tahu batasan-batasannya dari cerita Kirana ini agar menjadi pelajaran.


Love is not SEX


Well, disaat saya sekarang sedang tidak tertarik dengan membaca teenlit lagi karena ceritanya yang hampir satu dengan yang lain. Novel ini memberikan sesuatu yang baru dan buat saya menikmati baca teenlit lagi :)

Hehehe.

Tapi kenapa judulnya harus 'Dark Love'? -_-v
Profile Image for Yovano N..
239 reviews14 followers
August 24, 2014
Melihat covernya yang mirip dengan cover novel-novel Mira W., membuat saya berpikir: kayaknya ini novel serius deh. Benar saja, karena teenlit ini mengangkat tema teenage pregnancy. Kisahnya tentang Kirana, remaja tujuh belas tahun yang cerdas dan berprestasi. Ia duduk di kelas 12 dan sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional. Tak ada yang menyangka bahwa siswa teladan itu tengah hamil. Yap. Hamilnya bukan karena diperkosa, sayangnya. Ia melakukan ‘itu’ dengan salah seorang siswa di sekolahnya, orang yang amat ia cintai. Sayangnya Kirana tak ingin memberitahu siapa cowok tersebut. Kirana amat mencintainya, sehingga tidak ingin menyeret cowok itu dan menghancurkan masa depannya.

Jadilah Kirana seorang diri yang menanggung beban tersebut sendirian. Pada masa-masa awal kehamilannya, Kirana tetap menjalani aktivitasnya seperti biasa (sebagai murid, sebagai teman, sebagai anak manis dari Bekasi yang jauh-jauh sekolah ke Jakarta) sambil terus memikirkan solusi untuk keluar dari kegelapan yang sedang menyelimutinya. Kirana tahu, ia tak bisa selamanya menyembunyikan kehamilannya. Karena bagaimanapun, makhluk yang berada di rahimnya terus tumbuh, dan perutnya semakin lama akan semakin membesar—kalau ia tidak segera mengambil tindakan.

Apa yang akan Kirana lakukan? Apakan ia akan mempertahankan kandungannya, atau malah menggugurkannya? Jika ia tetap bertahan, ia akan dikeluarkan dari sekolah, ia tak akan pernah lulus SMA meski otaknya sangat cemerlang. Namun, jika memilih aborsi, apakah ia akan sanggup menanggung rasa bersalah sebab membunuh sesuatu yang hidup di dalam tubuhnya? Lalu siapa sebenarnya My Prince, cowok yang menghamili Kirana? Apakah ia akan bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan pada Kirana?

Baca selengkapnya dalam Dark Love karya Ken Terate.

Buku ini adalah karya pertama Ken Terate yang saya baca. Saya cukup sering mendengar namanya, dan saya selalu beranggapan kalau Ken Terate itu cowok. Ternyata dia cewek! Baru tahu pas baca profil pengarang di bagian belakang novel ini. Haha, maap ya, Mbak Niken Terate Sekar.

Kembali ke buku. Sama dengan judulnya, alur cerita dalam Dark Love terkesan suram, terutama oleh pergolakan batin yang dialami tokoh Kirana. Menurut teman-teman yang sudah membaca buku-buku Ken Terate sebelum ini, biasanya cerita teenlit yang ditulis olehnya selalu ceria. Well, bukan masalah bagi saya, sebab buku ini ditulis dengan baik.

Bagian mengasyikkan saat membaca buku ini adalah, pembaca diajak untuk menebak-nebak siapa sebenarnya My Prince. Pilihannya tiga cowok yang menjadi teman Karina dalam Hi 4 (band sekolah mereka), yaitu Andra, Banyu, dan Alvin. Ken Terate dengan cerdik menyelipkan pentunjuk atau clue yang menuntun pembaca untuk menebak si My Prince. Terkadang, clue-nya menyesatkan lho. Saya sendiri bisa menebak identitas My Prince, yang kemudian akhirnya saya sesali, karena saat identitas My Prince akhirnya terkuak, jadinya tidak terlalu mengejutkan lagi. Saran saya sih, nikmati saja membaca buku ini, nggak perlu terlalu ngotot mencari tahu siapa sebenarnya My Prince. Sensasi saat dikejutkan oleh plot cerita rasanya lebih menyenangkan lho.

Pesan moral novel ini sangat jelas, bahkan ketika kita membaca sinopsis di cover belakang buku ini. Bahwa melakukan hubungan seks di usia dini amat beresiko. Selain dapat tertular PMS (Penyakit Menular Seksual), masa depan pun bisa terancam. Sayang banget kan, kalau sampai dikeluarkan dari sekolah gara-gara hamil. Jadinya nggak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Intinya, hidup nggak bakalan lebih mudah deh. Nikmatnya melakukan ‘itu’ nggak sebanding dengan resiko di kemudian hari. Er… lagian, seks sebelum menikah bukannya dosa ya? Katanyasihbegitu. *ditoyor*

Meski saya merasa ceritanya terlalu singkat, saya cukup menyukai novel teenlit ini. Dark Love adalah bacaan yang baik dan sarat pesan moral. Saya sangat merekomendasikan novel ini bagi para remaja.

Oh ya, dan Ken Terate harus masuk dalam daftar penulis favorit saya nih. Jadi ingin membaca karya-karyanya yang lain. :)

Read more: http://kandangbaca.blogspot.com/2013/...
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews91 followers
March 25, 2023
Bukunya bagus, banyak pelajaran yang diambil, tapi at some point, aku ngerasa kayak buku ini jangan dulu dibaca sama anak2 remaja. Nggak kayak Minoel sama Pengantin Remaja karena orang yang hamil, terus kapasitasnya kayak Kirana, ya nggak banyak. Kirana pinter dari keluarga kaya raya terus si My Prince nya juga bertanggung jawab. Yang kayak gitu dalam satu paket ya nggak banyak. Jadi klau 2 buku lain harus banget dibaca, kalau buku ini tahan dulu deh.

Aku juga mendukung sama apa yang dilakukan sekolah. Kirana dan My Prince harus di DO. Ini harus cewek sama cowoknya ya. Jdi kudu banget diusut tuntas. Mereka ngelakuin karena mau sama mau jadi ya emang harus ada konsekuensi. Beda lagi kalau karena pemerkosaan, yang kayak gini harus diusut tuntas juga tapi sekolah dan orangtua wajib dan kudu ngelindungin ceweknya. Maknya ada kasus beliau di buku ini yang menurutku nggak adil banget. Beliau padahal nggak salah sama sekali.

Terus kalau misal daei cerita ini keselurahan ya bagus. Cuman aku ngerasa kayak konsekuensinya buat Kirana dan My Prince nya kurang aja. Ya hidup mereka jadi ribet, tapi mereka punya ortu yang masih baik dan sebagainya dan sebagainya. Jadi kayak ya udah aja sih, ini lebih kayak bacaan hiburan aja.

Oh iya, buku ini juga sebenernya udah ketebak sih dari awal. My Prince siapa, doi kenapa. Entah emang nggak dibuat buat dibikin tebak-tebakan atau clue nya emang mudah dibaca. Menurutku sih yang pertama ya.
Profile Image for kik.
158 reviews1 follower
April 17, 2023
✔️Baca di: Gramedia Digital
✔️Kesan selama membaca:
1. Page turner (alias, nggak ngebosenin sama sekali!).
2. Bikin penasaran dengan alurnya (terutama tentang siapa si My Prince itu).
3. Karakterisasi yang kuat untuk setiap karakternya.
4. Narasi yang asyik dengan gaya bahasa sederhana (cocok jadi bahan bacaan santai semua orang, namun dengan alur yang tidak klise)

📝Ulasan lengkap:

Satu lagi buku Ken Terate dengan isu andalannya yang seru. Yup, "Dark Love" menceritakan tentang kisah cinta remaja yang kebablasan sampai hamil dan melahirkan di usia dini.

Kisah cinta yang memang gelap, walau tidak "sehoror" dan mengaduk-aduk emosi secara maksimal seperti dua karya Terate yang pernah kubaca sebelumnya: "Minoel" dan "Pengantin Remaja".

Kukira salah satu penyebab halusnya cerita ini adalah karakter My Prince yang lebih baik daripada laki-laki di dunia "Minoel" dan "Pengantin Remaja". Jadi, membaca cerita ini terasa cukup enteng, seru, apalagi karena dari awal aku diajak bermain tebak-tebakan mengungkap sosok My Prince 😂. Rasanya seseru bermain Among Us dan berusaha menemukan sang impostor. Tugas yang sulit, karena semua cowok di circle pergaulan Kirana sangat cocok dengan sosok My Prince.

Meskipun alur Dark Love menurutku tidak "seseram" dan "sedingin" Minoel atau Pengantin Remaja, buku ini tetap menunjukkan pesan moral dan asa yang hangat di balik musibah. Dari cerita Kirana aku belajar bahwa di balik badai pasti ada pelangi. Dalam hal ini, pasangan yang baik itu memang ada, dan semua orang pernah berbuat salah. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana melanjutkan hidup setelah kesalahan tersebut, mengingat kita tidak bisa lagi mengubah yang sudah lewat.

(Catatan: Bukan berarti aku menganjurkan remaja dan anak-anak muda mengikuti jejak Kirana, ya. Justru sebaliknya. Buku ini adalah gambaran sekaligus pelajaran supaya tidak ada yang menjadi seperti dirinya).

Uniknya lagi, cerita ini juga fleksibel. Dalam artian, jika penulis mau membuat kisah Kirana-My Prince lebih roller coaster lagi juga masih bisa. Ini karena sudah ada banyak fondasi untuk memperdalam semesta Dark Love, seperti keluarga Kirana, kehidupan di sekolah, kehidupan member Hi4, cerita khusus dari sisi My Prince, dan seterusnya. Masih ada banyak hal yang bisa diceritakan kembali, dan aku sebagai pembaca tentu akan senang membacanya!

Tapi, akhir kata, Dark Love yang sekarang pun tetap menarik untuk dibaca. Sejauh ini karya-karya Ken Terate sangat worth to read, tidak mengecewakan sama sekali.
Profile Image for Hayati.
245 reviews
July 15, 2013
"Love is NOT sex"
Dark love... sebuah novel teenlit dengan tema yang nggak seperti biasanya tapi kalau diliat di kehidupan sehari-hari sudah banyak kasusnya. Umur 17 tahun, belum tamat SMA dan sudah hamil...
Saat membaca novel ini jujur aku bisa mendapatkan feelnya karena umur aku baru 18tahun dan baru aja tamat SMA. Tapi entah kenapa aku merasa agak bingung dengan Kirana-Banyu mereka pintar, bintang sekolah tapi kenapa bisa?? Yah namanya manusia sepintar apapun pasti pernah buat kesalahan mau itu kecil/besar karna nggak ada manusia yang sempurna hanya saja aku masih tak habis pikir. Penyelesaian konfliknya aku suka karena buat aku itu solusi yang terbaik yang ada karna hey... kalau sampe solusinya aborsi mungkin aku langsung tutup buku dan kasi 1 bintang untuk novel ini.
Menurutku Dark Love bukan sekedar novel teenlit biasa yang setelah selesai baca langsung di tutup, yah setelah baca ini aku langsung dapat sebuah pelajaran yang walaupun hanya sebuah cerita di sebuah novel tapi di kejadian nyata sudah banyak contoh kasusnya. Dari cerita Kirana jadi bisa mendapatkan pelajaran "... apa iya sih, kamu mau enak lima menit dan menderita lima belas tahun?" dan tentu saja jawabannya tidak. Terakhir, aku kaget kalau orang itu Banyu, awalnya aku pikir My Prince itu Andra karna Kirana dekat sama Andra tapi aku berubah lagi ke Banyu karena di situ di katakan My Prince adalah cowok paling cerdas di sekolah otomatis Banyu tapi aku mulai ragu saat aku membaca dialog Alvin yang memanggil Kirana dengan panggilan "Na" iya aku pikir orang itu Alvin tapi ternyata Banyu, yang pendiam tapi menghanyutkan.
Profile Image for Natha.
780 reviews74 followers
September 13, 2012
Mungkin inti ceritanya, moral pelajaran yang bisa diambil dari buku ini sudah tertebak bahkan hanya dengan membaca sinopsisnya saja. Tapi aku suka dengan cara penulis membahas pergumulan batin dari si Kirana. Bagaimana pembaca diajak untuk menduga-duga siapakah My Prince yang bertanggung jawab atas kehamilan Kirana. Dan sampai kapan Kirana bisa menyembunyikan kehamilannya. Saat kehamilan itu diketahui orang lain, apakah tanggapan dunia? Menghakimi-nya kah?

Mudah memang menjadi orang luar dan menghakimi perilaku seks bebas. Tapi tidaklah semudah itu menjadi pelaku-pelaku di dalamnya. Ketika seluruh dunia seakan menghakimi mereka.

Penulis juga mampu membuat pembaca penasaran dan menebak-nebak siapakah lelaki yang bertanggung jawab. Dan, tebakanku benar! *dance*

Meskipun kisahnya cenderung dangkal karena permainan emosinya masih khas anak-anak remaja, tapi sejauh aku baca ceritanya cukup oke. Setidaknya khas abege banget. Bukankah memang itu yang anak-anak abege lakukan di masa muda mereka? Cenderung melakukan lebih dahulu, tanpa berpikir bagaimana akibatnya. :)

Thanks untuk penulis yang sudah mengangkat kisah ini. ;)
Profile Image for Biondy.
Author 9 books234 followers
September 9, 2019
Kirana mendapati dirinya hamil. Padahal dia masih tujuh belas tahun dan duduk di tahun terakhir SMA-nya. Kini dia hidup dengan rasa takut kalau rahasianya ketahuan dan mimpi-mimpinya hancur berantakan. Lalu siapa sebenarnya anak lelaki yang telah berhubungan intim dengannya? Anak lelaki yang identitasnya mati-matian Kirana rahasiakan.

Mereka pasti akan bertanya siapa yang melakukan ini padaku. Tidak ada yang MELAKUKAN ini padaku. KAMI melakukannya berdua. Tidak ada paksaan. Tidak ada yang sakit atau terluka. (hal. 9)


Sudah sejak lama novel Dark Love ini masuk di daftar "to-read" saya. Mungkin sejak pertama kali dia terbit, saya sudah pengin baca. Hanya saja, entah kenapa, buku ini terus terdorong ke latar belakang. Barulah di tahun 2019 ini, setelah film Dua Garis Biru yang mengangkat tema serupa meledak di pasar, saya memutuskan untuk membaca novel ini.

Dark Love berhasil menampilkan masalah kehamilan remaja dengan cara yang riil dan tidak terasa berceramah. Karakter-karakternya membuat peduli. Ada juga misteri tentang identitas pacarnya Kirana yang membuat pembaca menebak-nebak hingga akhir.

*bersambung
Profile Image for Halida Hanun.
325 reviews13 followers
September 17, 2012
udah lama nggak baca teenlit. terakhir kali baca teenlit yaitu Jingga dalam Elegi-nya Esti Kinasih. Sudah nggak aneh lagi sama nama Ken Terate di dunia buku. Tapi malah baru kali ini baca bukunya. doh! Tapi nggak apa-apa, saya mengawalinya dengan langkah yang tepat. Karena sepertinya nama Ken Terate masuk ke jejeran penulis yang karyanya sayang untuk dilewatkan.

Oke. Buku ini benar-benar amazing! makanya nggak heran saya kasih 5 bintang. Saya salut banget sama Ken Terate yang menulisnya dengan 'rapih'. Baca buku ini tuh kayak diajak main petak umpet sama Ken Terate. Dibuat penasaran setiap scene-nya. Biasanya kalau saya sudah masuk ke tahap penasaran saya akan membaca 2-3 bab akhir untuk mengetahui ending-nya. tapi saat membaca buku ini saya tidak melakukannya, karena saya benar-benar ingin menikmati setiap sensasi yang diciptakan oleh penulisnya. Saking 'tersihir'nya, saya tidak sempat lagi memperhatikan typo atau alur pada buku ini.

setelah lama vakum baca teenlit, sekalinya baca, dapat buku yang seperti ini. benar-benar terhibur! :)
Profile Image for Eva.
Author 24 books121 followers
August 15, 2016
Sudah lama saya kepengin baca Dark Love, akhirnya kesampaian juga.
Hanya selesai dibaca dalam sehari.
Tulisannya enak mengalir, dan semakin meyakinkan saya Ken Terate salah satu penulis keren di teenlit.
Waktu pertama buku ini keluar, saya langsung teringan film Juno yang sama-sama mengangkat tema remaja sekolah hamil. Saya enggak tahu, apakah Ken memang terinspirasi dari sana. Pas baca, ternyata Ken malah menyinggung soal Juno ini :D
Secara keseluruhan saya menyukai buku ini. Suka penceritanyaanya, ceritanya, tokoh-tokohnya.
Meski ada yang mengganjal, seperti sudah 6 bulan tapi enggak kelihatan orangtuanya. Kalau masih sampai 4 bulan sih memang bisa ditutupi baju longgar, tapi 6 bulan. Hmmm....
Terlepas dari kekurangan itu, saya rasa novel ini wajib dibaca para remaja.
3,5 bintang
Profile Image for Nidos.
300 reviews77 followers
August 20, 2019
Sebelum tadi sore, saya sudah pernah menyentuh buku ini, tapi tidak pernah sampai tamat. Belakangan jadi penasaran lagi karena Dark Love sempat ikut terangkat saat Dua Garis Biru tayang sekitar sebulan lalu.

Pengalaman Ken Terate saya sebelumnya adalah Jurnal Jo yang saya suka banget dan nggak bisa berhenti baca sampai ketiga volumenya habis (dan bahkan kalau masih ada lanjutannya pun saya nggak keberatan buat baca juga). Sekalipun vibe ceritanya beda banget sama JJ, saya merasakan kemiripan Kirana dan Maria, dua tokoh di Dark Love, dengan Jo dan Sally dari serial JJ. Cara keduanya bertutur terlalu mirip dan bikin saya merinding karena ngebayangin gimana kalau apa yang dialami Kirana, dialami sama Jo juga :")

Buku yang penting. Isu yang diangkat kompleks, bukan semata soal Kirana hamil lalu gimana, dan plot ala musikal Mamma Mia membuat kita menebak-nebak siapa My Prince sebenarnya. Tapi jujur nggak sampai bikin sesenggukan kayak pas saya nonton Dua Garis Biru - kalau memang dua karya ini mau disandingkan. Dan kalau komparasinya karya Ken yang lain, favorit saya masih Jurnal Jo.

Tiga koma.
Profile Image for Amaya.
742 reviews57 followers
April 12, 2021
Hamil ketika usiamu 17 tahun memang bikin kacau. Nana mengalami itu dan impiannya terancam gagal! Siapa si cowok itu? Well, Nana nggak mau mengaku karena memang si cowok nggak boleh dibuka identitasnya! Dia siswa teladan, langganan juara olimpiade, tampan, dan cerdas luar biasa.

Dilema-dilema yang digambarkan pada karakter Nana mengingatkanku pada beberapa film dengan tema hamil di luar nikah di usia remaja. Salah satunya Jenny dan Juno (2006).

Suka dengan penyelesaian konflik di sini, dan masuk akal (alias gak banyak drama yang bikin pembaca akhirnya menormalisasi remaja hamil di luar nikah). Keren sih Mbak Ken menggambarkannya nggak muluk-muluk apalagi super menye. Love it!

Haha, gila, ternyata aku hanya butuh waktu kurang dari 24 jam buat menyelesaikan buku ini. Rock it!
Profile Image for Sandra Bianca.
128 reviews4 followers
August 12, 2019
Full review: https://biancatwinbee.blogspot.com/20...

Masih related sama Dua Garis Biru, novel ini juga mengusung tema kehamilan remaja di luar nikah. Bedanya, tokoh dalam novel ini sama-sama murid cerdas, andalan, kebanggaan sekolah—plus, novel ini udah terbit duluan ya.

Mengambil setting tahun 2009, aku bisa dengan baik merasakan situasinya saat itu. Mungkin karena tahun segitu aku juga SMA kelas 12. Waktu itu yang namanya sex education memang belum seterbuka sekarang. Pendidikan resmi cuma didapat dari pelajaran biologi bab reproduksi, sedangkan yang nggak resmi didapat dari nonton video bokep ato majalah porno. Tahun segitu akses internet masih tergolong seret, orang streaming YouTube di warnet aja nggak boleh—bisa bikin lag komputer lain soalnya.
Profile Image for Fitri.
22 reviews1 follower
December 14, 2024
Woow ternyata novel karya Ken Terate tidak pernah ada yang gagal, ini buku ketiga yang emang bagus sekali bisa dibaca sekali duduk, pokonya mau nyoba lagi buku Ken Terate yang lainnya
Profile Image for Ifnur Hikmah.
Author 5 books13 followers
July 23, 2013
Usiaku 17 tahun, hampir 18 tahun. Kelas 12, hampir lulus. Dan Hamil…
Jeng jeng, baca kalimat pertamanya aja udah bikin gue mangap. Ini nih novel yang berhasil memenuhi kriteria novel yang baik menurut para ahli, yaitu novel yang langsung bisa engage pembaca sejak halaman pertama. Disuguhi kalimat pertama kayak gini, siapa yang nggak penasaran coba? Simple but jlebb…
Dark Love bercerita tentang Kirana, murid kelas 12 yang super pintar dan jadi panutan. Tapi hamil. Anehnya, Kirana mendam sendiri karena bapak si jabang bayi juga murid super pintar. Kalau ketahuan dia siapa, Indonesia bisa terancam kehilangan ilmuwan hebat atau mungkin presiden di masa mendatang *katanya gitu* nah loh…
Hebatnya, Kirana menyebutnya dengan sebutan My Prince. Mereka juga satu geng. Mereka sering berinteraksi. Masalahnya, dalam geng itu ada tiga cowok, Alvin, Andra, dan Banyu. Jadilah selama satu buku bertanya-tanya siapa si My Prince itu.
Sesuai judulnya, ceritanya termasuk dark untuk ukuran remaja. Semula gue pikir mereka hanya making love sekali, tapi berkali-kali. Bo, katanya murid pintar kok bego sih? Kalau emang mau making love kenapa nggak beli kondom coba? Coba pakai kondom, nggak bakal deh dibikin pusing sebelum UN hihihi.*ajaran sesat*
Dark Love bercerita tentang kegalauan Kirana menyembunyikan kehamilannya dari sekolah dan orangtua juga teman-temannya. Dia dan My Prince memikirkan banyak kemungkinan, sampai ke aborsi *kok dibilang mau aborsi ke daerah pinggiran Jakarta? Kirain ke Raden Shaleh pfffttt* tapi akhirnya Kirana tetap pertahanin kehamilannya. Prestasinya menurun karena banyak mikir. Tapi yang namanya hamil, lama-lama perut juga bakal mblendung gitu. Ya pasti ketahuanlah kan?
Selama baca, ada tiga hal yang bikin gue penasaran:
1. Gimana sampai ketahuan sama sekolah? Apakah Kirana dan My Prince akan dikeluarin? Secara sekolah-sekolah biasanya langsung ngeluarin murid yang hamil. Tapi masalahnya mereka kan murid paling pintar? Asset sekolah gitulah.
2. Gimana sampai ketahuan sama orangtuanya? Sumpah, gue penasaran banget sama reaksi orangtuanya. Kakaknya Kirana aja yang mutusin keluar dari Hukum UI dan masuk IKJ sampai diusir dan dianjing-anjingin, apalagi Kirana? Ternyata? Gue speechless. Dan mangap saking shocknya.
3. Who is My Prince? Ini nih misteri paling membingungkan. Jawabannya pasti diantara Andra, Alvin, dan Banyu. Tiga-tiganya punya kans. Gue condong ke dua nama eh tapi di menjelang akhir ada kepastian kalau seseorang yang gue curigain dibilang nggak. Dan satu nama yang selama ini gue abaikan jadi kepikiran juga tapi nggak mungkinlah. Sudut hati terdalam gue menolak nama terakhir ini. Lalu hasilnya? Sampai bikin gue terlonjak saking kagetnya. Gue kecele. Dan… cara ketahuannya itu loh. Nggak disangka-sangka. Smooth but emotional.
Nama Ken Terate memang sudah jaminan di dunia teenlit. Gue pertama kenal beliau waktu SMA, dengan buku pertamanya, Join The Gank. Waktu itu gue cuma biasa-biasa aja sama Ken. Kuliah dan sampai sekarang, gue nggak nyentuh lagi buku-buku Ken. Mungkin karena gue sudah merasa dewasa dan berpikiran picik sehingga memandang sebelah mata novel-novel teenlit. A 24 yo girl read a-cheesy-teenlit-novel? it’s a big no no. tapi sekarang gue merasa tertohok. Teenlit nggak selamanya tentang si populer versus si medioker ngerebutin cowok populer anak basket slash tajir slash ketua osis slash playboy. Teenlit ternyata juga punya banyak dinamikanya dibanding cerita dewasa dan nggak kalah seru.
Dan Ken, dengan Dark Love, sukses bikin gue bengek karena sesak napas selama membacanya. Jika ada yang mengganggu, itu hanya cara penulisan SMS yang masih menggunakan bahasa alay alias huruf-gede-kecil-campur-angka. Apa anak SMA masih nulis kayak gitu? Hihihi.
Nggak heran jika Dark Love menuai banyak pujian. Novel ini gue nobatkan sebagai novel teenlit terbaik yang pernah gue baca di masa dewasa gue.
Profile Image for Afy Zia.
Author 1 book116 followers
July 23, 2019
3,5 bintang.

Buku ini nyeritain tentang Kirana yang hamil di luar nikah. Tapi bukan karena kekerasan seksual ya, melainkan karena kemauannya sendiri.

Topik yang diangkap cukup realistis sih menurut saya. Kehamilan remaja sepertinya selalu jadi isu yang nggak pernah lekang oleh waktu. Makanya, buku ini tetap kerasa relatable meskipun terbit tahun 2009 (saya baca 10 tahun kemudian).

Buku ini ngajak kita main tebak-tebakan tentang siapa itu My Prince. Lumayan bikin penasaran sih, meskipun dari awal saya udah tau siapa My Prince-nya (kayaknya sempet kena spoiler di Goodreads). Tapi tetep nggak mengurangi keasikan ceritanya kok.

Gaya bernarasi penulis enak banget. Buku ini ditulis lewat sudut pandangnya Kirana. Lumayan kerasa ceplas-ceplosnya Kirana haha saya beberapa kali dibuat ngakak gara-gara baca POV dia. 🤭

Untuk karakter, saya nggak begitu suka Maria sih karena mulutnya pedes banget. Tapi makin lama sikap dia jadi lebih bersahabat. Apalagi pas dia tau Kirana hamil. Alih-alih ngejauh, dia malah bersikap biasa aja. Hal yang terjadi sama Hi 4 (geng Kirana). Mereka justru merangkul Kirana meskipun tau cewek itu hamil. Good job, guys.

Oh ya, tokoh favorit saya adalah Bu Welas dan Kak Rani! Mereka ini para wanita pemberani yang berani melawan "stigma" hamil di luar nikah. Beberapa kali kepengin standing applause pas baca kalimat-kalimat mereka. Salut!

Nih, saya kasih beberapa kutipan kalimat dari mereka:

Lucu ya, di abad 21, keperawanan tetap penting. Dan mereka nggak mau tau penyebab kehilangannya. ―Bu Welas (hlm. 229)

Pendidikan adalah untuk semua orang. Siapa pun dia. Laki-laki dan perempuan. Miskin dan kaya. Hamil atau nggak. Kalau Bapak nggak memberikan hak itu kepada Kirana, Bapak melanggar hukum. Melanggar amanat undang-undang. ―Bu Welas (hlm. 204)

Pernikahan remaja berisiko tinggi dan kebanyakan berakhir pada perceraian. ―Rani (hlm. 179)

Hak Nana dong kalau dia nggak mau bilang. ―Rani (hlm. 178)

Pesan yang mau disampaikan buku ini adalah pentingnya edukasi seks untuk remaja. Saya setuju sama pesan ini, meskipun edukasinya kurang mendalam. Tapi seenggaknya buku ini jadi semacam dobrakan yang membuka mata bahwa edukasi seks seharusnya nggak dianggap tabu.

Awalnya mau kasih 4 bintang, tapi nggak jadi karena di bagian akhir Kirana sempet bilang "Andra mau terapi gay supaya menjadi straight."

Sorry, but I disagree on that one because gay people are just like heterosexual ones. They act normally and aren't ill so there's nothing to do with therapy. :)

Tapi secara keseluruhan saya suka buku ini.
Profile Image for Ifa Inziati.
Author 3 books60 followers
November 4, 2014
Oh, wow. Ini pertama kalinya saya baca novel lokal yang mengangkat isu teen pregnancy. Dan ini bagus banget. Kelokalannya terasa dan pesan moralnya ngena, sampai sepanjang saya baca saya merasa merinding sendiri.

Kebetulan juga, beberapa hari sebelumnya, saya mengobrol dengan salah satu teman yang memberitahu saya masalah kayak gini. Sama seperti di cerita ini, pelakunya juga siswa-siswi berprestasi dan sempat ditayangkan di TV (peraih nilai UN tertinggi, loh!). Jadi meskipun seharusnya orang pintar bisa berpikir lebih baik, ternyata ada juga yang bisa terjerembab. Pesan: siapa pun bisa kena. Semua ada di kontrol diri dan pemahaman agama yang baik (oke, mental note).

Ada juga satu pesan moral lain, yang tampaknya lebih implisit: kalau taubat bisa membuat semuanya lebih baik. Nggak ada kata terlambat! Yakin kalau kita nggak akan melakukannya lagi, terima semua konsekuensinya. Buku ini nggak cuma soal pencegahan, tapi peringatan.

Tapi apa mungkin karena gaya bahasanya yang 'remaja banget', saya agak susah masuk. Meskipun memang beberapa sangat relatable, seperti belanja bulanan ke MM (dulu Mega Mall Bekasi belum ngetren gitu, ya?) sampai ujian masuk universitas dan UN. Urutan waktunya tepat.

(Tapi berarti... kalau cerita Kirana betulan ada... dia kakak kelas saya, ya?)

Terus, soal My Prince! Salah saya yang sudah mencari jawabannya di Goodreads, haha. Tapi baiklah, itu nggak mengurangi keasyikannya, kok. Saya paling suka tokoh Bu Welas yang bijak dan pengertian. Juga Andra yang ngingetin banget sama SMA .

Sebelum salah fokus lagi, saya tutup dengan merekomendasikan novel ini untuk semua remaja. Memang, saya belum pernah hamil, dan belum menikah, dan semoga Tuhan selalu melindungi saya dari hal yang menimpa Kirana (masih merinding sampai sekarang, ditambah ingat cerita teman saya itu) tapi saya yakin banget semua itu cuma enak kalau sudah waktunya. Dan anak muda sudah semestinya punya banyak kegiatan yang lebih positif.

Semoga kita semua termasuk generasi penerus yang membanggakan orangtua, bangsa, dan agama :D
Profile Image for Afifah.
151 reviews9 followers
September 14, 2012
Buku ini bagus. Sumpah.

Tapi hal pertama yang ada di pikiran saya setelah saya selesai baca buku ini adalah, ini penulisnya udah pernah hamil belom ya? Sampe dibela-belain ngGoogle cuma buat ngejawab pertanyaan itu, dimana jawabannya adalah: sudah pernah. (Hehehehe). Kenapa saya kepikiran itu? Karena, peristiwa kehamilan Kirana si tokoh utama ini menurut saya kurang begitu nyata gitu, agak kurang detail. Kayak diceritain oleh orang yang belum pernah hamil, yang tau ciri-ciri dan hal-hal yang dialamin oleh orang hamil dari umumnya orang bilang atau hasil riset yang setengah-setengah, alias sangat general.

Mungkin buat orang lain, terutama yang belum pernah ngalamin, penggambaran yang dilakukan oleh penulis sudah cukup lumayan jelas dan gamblang, tapi buat saya (khususnya saya gituh) yang udah pernah ngalamin hamil 10 bulan (tau tuh si unyil betah banget di perut, ada AC-nya kali) dan melahirkan (ya IYA lah) agak merasa kurang sreg dengan gaya penceritaan penulis tentang kehamilan tokoh utamanya. Terlalu umum dan kurang mendetail, jadi kesannya kayak kurang nyata gitu (sekali lagi buat saya loh ya, mungkin buat orang lainnya enggak). Buat penulis yang (ternyata) udah pernah ngalami kehamilan dan melahirkan, saya rasa seharusnya peristiwa itu dapat dieksporasi lebih lagi, mungkin mulai dari saat pertama kali Kirana sadar dirinya hamil.

Tapi saya harus akui buku ini, layaknya buku-buku Ken Terate yang lain, sudah berhasil 'menyadera' mata dan pikiran saya untuk tidak meletakkan buku ini sampai selesai baca. Good job, Ken!

Satu lagi yang saya merasa agak kurang, tentang cover buku ini. Judulnya aja Dark Love (yang terus terang saja menurut saya agak sedikit tidak nyambung dengan isi cerita), tapi kok sampulnya gambar bunga putih berlatar biru, itukan kaga ada Dark-dark-nya sama sekali, cerah malah. Yah, tapi ungkapan don't judge a book by it's cover sangat berlaku dalam buku ini, karena buku ini sama sekali bukan tentang bunga Daisy, mueheheheheh....

Profile Image for Pradnya Paramitha.
Author 19 books459 followers
April 25, 2014
Usiaku 17 tahun, hampir18. Kelas 12. Hampir lulus. Dan aku hamil...


Akhir-akhir ini lagi gemar membaca cerita yang sedikit kontroversial. Awalnya nggak tertarik baca novel ini, karena sampulnya yang er.. agak nggak menarik. Walau udah pernah baca novel Ken Terate sebelumnya.


Kisahnya memang tentang isu kontroversial dikalangan remaja atau dewasa yang agak kolot kayak saya. Kirana, si siswi cemerlang hamil di luar nikah dengan pacarnya, yang merupakan salah satu di antara ketiga sahabat cowoknya. Untuk clue, tiga orang tersangka My Prince (ciee tersangka) itu adalah Alvin, Banyu, dan Andra.

Alur ceritanya mengalir. Menyiksa, sebenarnya. Karena buku ini bikin saya geregetan pengen tahu siapa si My Prince itu. Berkali-kali saya meyakini seseorang sebagai My Prince, tapi kemudian penulis menghempaskan keyakinan saya bagai angin kencang yang melanda cinta kita, dan menyodorkan satu keyakinan baru tentang siapa si My Prince. Begitu terus-terusan. Kan saya jadi kesal. Rasanya pengen langsung ke halaman belakang buat tahu siapa Pangeran sialan itu, tapi, yah, saya paling anti membaca buku dari belakang.

Well, sejujurnya saya agak kecewa dengan twist yang disodorkan (siapa si Pangeran sialan itu sebenarnya). Jujur dia adalah orang yang paling nggak saya perhitungkan. Pernah sih, meyakininya sekali, tapi keyakinan itu lebih sering terhempas badai. Kenapa saya nggak puas dengan endingnya, karena kayaknya ada yang nggak sesuai antara interaksi Kirana dengan My prince-sebagai-My-prince dan interaksi antara Kirana dengan My-prince-sebagai-sabahatnya. Jadinya saya agak bete. Eh, tapi mungkin juga saya betenya karena tebakan saya meleset sih. HAHA!

Tapi tetap oke banget kok. Banyak pelajaran moralnya. Sangat recomended untuk dibaca.
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
September 23, 2012
"Aku kehilangan kata-kata. Yang mengherankan adalah aku tidak berniat menghalangi Maria. Aku justru ingin dia melakukan 'semuanya'. Jahat memang. Dan itu membuatku ngeri. Tapi aku tidak ingin menjadi satu-satunya pezina di sini. Bila Maria 'melakukannya', aku akan punya sekutu sesama pendosa. Apalagi bila dia juga... hamil! Aku jahat, jahat sekali. Tapi aku tidak bisa mengingkari perasaanku sendiri."

Kirana, seorang gadis remaja berusia 17 tahun yang cerdas dan cantik; ia akan segera menghadapi Ujian Nasional, hampir lulus. Akan tetapi siapa yang pernah menyangka bahwa seorang gadis yang tampak lugu dan adalah seorang siswa teladan itu hamil. Kirana tidak ingin memberitahu dengan siapa ia melakukannya, siapa yang membuatnya hamil; karena lelaki itu adalah cowok paling tampan dan paling cerdas di sekolah. Kirana sama sekali tidak mau menghancurkan masa depan lelaki yang ia cintai itu. Kirana hanya menyebut lelaki itu sebagai My Prince....

Baca review selengkapnya di:
http://thebookielooker.blogspot.com/2...
Profile Image for Desy Miladiana.
Author 10 books14 followers
September 30, 2012
Dari novel ini aku belajar, selamanya orang pinter juga bisa bego kalau udah kenal yang namanya cinta. tapi di novel ini aku sadar, kalau cinta itu gak harus dibuktiin pakek seks, ciuman atau semacamnya. gak harus berbuat zinah dulu untuk ngebuktiin seberapa besar cinta kita untuk pasangan, cukup kasih perhatian aja. baru deh, kalau emang dia udah jadi suami sih gak masalah, kasih aja yang kamu punya ke dia. ya Gak?
ya, novel ini punya banyak pelajaran yang harus kita ambil, walau lama-lama kasian juga si Nana, untung deh si "My Prince" ini mau tanggung jawab.
Fiuh, novel yang bikin greget gara-gara penasaran siapa My Prince yang tega ngehamilin cewek pintar kayak Nana. ckckck.
Profile Image for Alvi Syahrin.
Author 11 books725 followers
September 17, 2012
4,5 stars.

Nggak bisa komentar banyak-banyak, yang jelas ini keren banget. Teenlit yang bergejolak. Penyelesaian yang nggak mudah--tapi cukup mudah ditebak. Rahasia yang bikin penasaran. Overall, saya suka banget teenlit ini. Sangat, sangat suka. Bakal 'nampar' nih kalau dibaca remaja jaman sekarang. :)

Saya suka kisah remaja yang bergejolak kayak gini.
Profile Image for Titish A.K..
Author 1 book132 followers
October 23, 2012
Tidak sengaja membaca siapa My Prince dalam sebuah review sedikit-banyak mempengaruhi kenikmatan membaca novel ini T_T Gaya bercerita Mbak Ken masih asyik, tapi memang tidak selucu biasanya--yang justru sudah pas karena ini ABG hamil, masalahnya sudah terlalu berat, mana kepikiran untuk melucu.
Displaying 1 - 30 of 169 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.