Dari bungkusan bekal kuning, kotak berlumur darah, hingga keranjang pisang. Pada ulang tahun ke 45 ini, para editor Gramedia Pustaka Utama menyajikan semesta cerita dengan rasa nano-nano. Kumpulan cerpen ini akan membawamu ke hangatnya perayaan ulang tahun sederhana, perjalanan yang ditemani orang asing menyebalkan, perjumpaan dengan kawan lama dan cinta lama, petualangan ke negeri yang jauh, perbincangan dengan pikiran sendiri, mimpi yang terus mengganggu, penantian yang seolah tak berujung, hati yang patah, hingga cinta yang disia-siakan. Inilah semesta cerita kami, hadir untuk menyempurnakan semesta cerita kita…
Kumcer nano-nano hasil karya para editor Gramedia. Berbagai genre dicampur aduk jadi wajar jika ada beberapa yang disuka or tidak disuka karena selera kita pasti berbeza. Sayangnya ngga ada genre fantasi or sci fi ;< genre teen lit mah liwat lah yaw di otakku udah ga connect xD Review to come deh karena ngantuk banget and susah ngetik panjang di hape (bilang aja malaz), but so far my fave stories are: * Kesetiaan Pohon Kelengkeng * Nasi Kuning * Kakek Gang Pisang
edit to add review:
1. 5W1H Premisnya sebenarnya biasa, you don't know what you have until it's gone. Tapi eksekusinya berasa chicklit banget... cewenya juga rese banget nanya2 melulu, cowonya juga rese ga sesekali nanggepin :\ 2/5 stars.
2. Antara Jakarta dan Bandung Hatiku Tersandung-sandung Berasa teenlit banget. 2/5 stars.
3. Kado Untuk Dia Saya suka penceritaannya yang berjalan mundur. Walopun proses snapped-nya si pelaku kok ya gampang banget, tapi lemayan suka sama plotnya. Tapi plot twist-nya itu hadoohh . 3,5/5 stars
4. Kakek Gang Pisang This is one of my fave stories. Ceritanya simple tapi penceritaannya kok ya bagus and smooth banget. Belum lagi endingnya yang menusuk hatikuuu T^T 4,5/5 stars.
5. Meet Me At The Acropolis Rasa-rasa chicklit/metropop. Not my cup of tea. 2/5 stars.
6. The Sea Horse of Our Brain Premisnya bole lah... pernah juga nonton episode Criminal Minds yang kaya gini, so not exactly original. Trus mungkin karena hanya cerpen jadi kurang terexplor yah.. tapi plot holes-nya ngeselin, misal kenapa tidak ada penyidik yang setidaknya menemani si tokoh datang ke penjara dan mengawasi apa yang terjadi di ruang interogasi, masa orang sipil dibiarkan saja menemui seorang serial killer tanpa pengawasan. I don't think so, Fulgoso.
Kenapa kau melakukannya?" Sabrina menukas.
Pertanyaan yang sama, yang diminta para penyidik untuk terus Sabrina ulang dalam setiap pertemuannya.
Uhmm... no. Pertanyaan pertama yang kudunya diajukan adalah: di mana korban berikutnya dikubur? Heyy itu kan tujuan utama dia diminta bertemu si serial killer ini??? At this point, alasan si pembunuh melakukannya adalah nomor 2. Lha jadi panjang ngebahasnya. Yah pokoknya gitulah. Aku juga baca Katarsis, karya si penulis ini juga. Dan samalah, premisnya sih lumayan, tapi eksekusinya rada berantakan. 3/5 stars.
7. Aku Belum Berpikir (Niatnya) mau rada-rada filsafat gitu, tapi jatuhnya malah kaya info dump. 1/5 stars ¯\_(ツ)_/¯
8. Nasi Kuning I LOVE THIS. Ceritanya sederhana, rada-rada kaya cerita di majalah Bobo. Eksekusinya juga bagus and smooth... namanya juga editor Gramedia. Karena kesederhanaan cerita, kehalusan penceritaan, dan karakterisasi yang penuh dengan 'orang-orang biasa' ini yang membuatku takluk T^T endingnya tapi kok gituuuuu 5/5 stars.
9. Kala Mimpi Campuran teenlit + supernatural. 2/5 stars.
10. Kesetiaan Pohon Kelengkeng Gregetnya sama dengan Nasi Kuning. Tapi kalau Nasi Kuning kaya cerita majalah Bobo, yang ini mungkin lebih ke koran Kompas. 4,5/5 stars.
11. Tentang Kerinduan dan Segala Yang Bising Sebenarnya saya berharap cerpen Hetih Rusli menyoal masalah depression or LGBT gitu ya.. but nope. Mungkin bisa dibilang implied, tapi bukan menjadi fokus utamanya. Cerita ini tentang kesedihan dan kerinduan. Kalimatnya bagus, jadi memang suasana rindunya berasa banget. 3,5/5 stars.
12. Penerbangan Kesekian Ada rasa-rasa jdrama pada zaman kejayaannya, but I can't connect with the characters. They're all so detached and unfeeling :/ 2/5 stars.
Cerpen favorit gue malah cerpennya Mbak Didiet. Sederhana. Meski sebenernya bisa dieksplor lagi..
Cerpen favorit lainnya adalah cerpen Mbak Riskaa. Dari zaman Autumn Once More, emang penasaran kalo Mbak Riska nulis sih huhu. Pliz dong u nulis novel, Mbaaak. Pas cuti hamil u mezti nuliz ne keknya.
Juga cerpen Kak Asti yang masih ada nuansa mencekamnya.
Solid tiga bintang buat para editor slash penuliz ini.
Baca via gramedia digital, cuma kepo aja sih kayak apa editor ketika nulis. Aku bahkan udah dibuat nyengir sama pengantarnya wkwkwk nggak disangka aku suka mayoritas cerpen-cerpen di sini. Tapi favoritku ditulis oleh Harriska Adiati, Nadira Yasmine, Puji Wijaya, Didiet Prihastuti. Eksekusinya bagus! Kena banget buat aku sebagai pembaca.
Kumpulan cerpen yang ditulis oleh kedua belas editor @bukugpu ini terbit dalam rangka ulang tahun ke-45 Gramedia Pustaka Utama. Walaupun ada versi digital, aku memutuskan untuk membelinya sebagai koleksi.
Buku ini kuselesaikan baca dalam dua kali kereta. Bacanya selang-seling sih ya. Buat yang mau mudik, kusarankan bawa/donlot buku ini.
Ada 12 cerpen, bacanya gak harus urut koq, bisa random. Tapi hati-hati kena zonk *eh.
Tiga cerpen yang kusarankan baca duluan: 1. Kakek Gang Pisang Bacanya bikin emosi diaduk-aduk. Yah, koq bisa sih. 💔
2. Meet Me at The Acropolis Buat yang suka STPC, cerpen model begini yang bikin senyum-senyum. Mengambil setting di Yunani, bikin inget Athena; Eureka Teh @enatawiria 🏰
3. Kesetiaan Pohon Kelengkeng. Mengambil setting di Yogyakarta, dan tokoh dokter gigi, tentu saja membuatku membayangkan RSGM.
Mau nyoba yang bikin ngilu? Coba baca Kado untuk Dia.
Cerpen yang lain bagus-bagus juga. Cuma ya karena cerpen, lagi seru-serunya habis. Endingnya gantung. 💜💙💟💛💚
Kayaknya baca kumpulan cerpen bisa jadi alternatif bacaan kalo lagi males baca novel tebal dan mulai jenuh baca nonfiksi.
Persembahan spesial dari para editor GPU di hari jadi GPU ke 45. Ada 12 cerita pendek dalam kumpulan cerpen Semesta Cerita Kita
1. 5W1H (Harriska Adiati) Ide ceritanya sederhana, tapi eksekusinya brilian. Tentang cowok yang setiap hari selalu dihubungi oleh kekasihnya. Dengan pertanyaan What, When, Who, Where, Why dan How. Rutinitas yang akhirnya menjadi biasa, dan hal yang biasa lebih mudah terabaikan. Dan akan terasa penting jika sudah mulai menghilang.
2. Antara Jakarta dan Bandung Hatiku Tersandung-sandung (Novera Kresnawati) Rara, seorang editor di Gramedia, mendapat tugas ke Bandung. Pertemuan dengan seorang cowok menyebalkan di kereta, membuatnya bertanya-tanya apakah pintu hatinya harus dibuka kembali.
3. Kado Untuk Dia (Nadira Yasmine) Bernuansa thriller. Tentang tokoh "aku" yang mengantarkan beberapa gadis untuk menemani "dia". Sekadar untuk bertukar cerita.
4. Kakek Gang Pisang (Puji Wijaya) Siapa yang menyangka si Kakek Gang Pisang yang disangka kurang waras ini mengabdikan hidupnya hanya untuk pisang?
5. Meet Me At The Acropolis (Nina Andiana) Dua orang asing, bertemu di Athena. Once is a coincidance, twice is unlucky, and the third one means you're stalker.
6. The Sea Horse of Our Brain (Anastasia Aemilia) Sedikit mengingatkan saya pada The Silence of the Lambs. Khas Anastasia, yang penuh misteri. Setelah membaca ceritanya, saya kembali membaca judulnya yang unik. So far jadi cerita paling favorit dalam kumpulan cerpen ini, dan saya berharap kisahnya akan dikembangkan menjadi novel utuh.
7. Aku Belum Berpikir (Andi Tarigan) Harus dibaca pelan-pelan sambil mikir. Isinya tentang apa itu berpikir. We never come to thoughts. They come to us.
8. Nasi Kuning (Didiet Prihastuti) Nina ingin merayakan ulang tahunnya. Sekali saja. Tapi Ibu selalu menyarankan untuk menabung, menyimpan uangnya untuk masa depannya. Padahal Nina hanya ingin berbagi kebahagiaan, seperti kebahagiaan yang biasa diterimanya dari sekitarnya. Apakah nasi kuning cukup untuk berbagi bahagia?
9. Kala Mimpi (Fialita Widjanarko) Mimpi itu ada tiga macam. Pertama, petunjuk Tuhan, Kedua, gangguan setan. Ketiga, kegelisahan dan keinginan diri yang terpendam. Lantas mimpi yang hadir pada kami yang indigo disebut apa?
10. Kesetiaan Pohon Kelengkeng (Teguh Affandi) Pohon kelengkeng itu menjadi semacam indikator, apakah kebahagiaan akan datang di rumah ini. Sewaktu Bapak pergi, pohon ini tidak lagi berbuah. Kini mulai muncul harapan seiring restu Ibu atas hubungan Mirabilis dan Bhayan. Tapi apakah Bhayan tamu istimewa yang membuat pohon kelengkeng ini berbuah?
11. Tentang Kerinduan dan Segala Yang Bising (Hetih Rusli) Speechless. Ikrar penikahannya keren banget. "Biarkan aku menjadi lubang di pohon yang menyimpan segala resahmu. Bisikkan rahasiamu di sana lalu tutuplah dengan tanah. Dalam kesunyianku, bisikanku akan menemanimu. Di antara lorong waktu dan ruang, dia menjadi milikmu selamanya. (Hlm. 198)." Cerpen favorit kedua dalam kumcer ini.
12. Penerbangan Kesekian (Ruth Priscilia Angelina) Perjalananku selalu dimulai pada sebuah penerbangan. Apa jadinya jika selalu berlari saat kenyataan tidak sesuai harapan? Kisah yang sederhana, namun dalam. Semoga yang satu ini juga berkembang menjadi novel.
Baca buku ini di Gramedia Digital tanpa ekspektasi apa-apa. Tapi emang udah penasaran sih dari sejak bukunya diterbitin. Turns out that I really like it!
Buku ini menyajikan kumcer yang nano-nano banget. Ada yang buat saya senyam-senyum sendiri, ada yang buat saya melongo shock, de el el deh pokoknya.
Beberapa kumcer yang saya suka:
1. Antara Jakarta dan Bandung Hatiku Tersandung-sandung (Novera Kresnawati) Temanya emang sederhana, tapi saya suka sama gaya menulisnya yang lincah dan ngalir banget!
2. Kado untuk Dia (Nadira Yasmine) Ini plot twistnya greget sih, wkwk. Rada gore juga, tapi kusuka.
3. Kakek Gang Pisang (Puji Wijaya) Suka sama cerita ini! Bikin terenyuh banget ya ampun. Paling sensitif kalo baca cerita dengan tema keluarga/orangtua.
4. Nasi Kuning (Didiet Prihastuti) Ini juga mirip-mirip sama Kakek Gang Pisang. Temanya tentang orangtua (khususnya ibu). Mata saya berkaca-kaca pas baca endingnya.
5. Tentang Kerinduan dan Segala yang Bising (Hetih Rusli) Sebenernya ini ceritanya simpel dan sederhana banget, tapi saya suka sama gaya bernarasinya. Page turner aja gitu rasanya.
Beberapa cerita biasa aja dan agak meh😅 Hal favoritku dari kumcer ini secara keseluruhan adalah aku notice small details yang mirip di antara satu cerita dengan cerita lainnya, bikin kepikiran “Eh objek di cerita A sama kayak yang tadi disebutin sekilas di cerita E gak ya”, seolah-olah semua cerita ini berada dalam satu semesta. Sesuai judulnya, hehe. (Semoga ini saya gak ngebadut yh tentang interlinked small detailsnya)
Stories I enjoy: Nasi Kuning (kayak baca cerpen Bobo/Pustaka Ola!), Kakek Gang Pisang (kayak baca cerpen Kompas), The Seahorse in Our Brains (detail perasaan Sabrina sebagai korban bikin merinding), dan Tentang Kerinduan dan Segala Yang Bising (sapphic/queer story owns my heart sorry i am biased that way).
1. 5WIH - 3 stars 2. Antara Jakarta dan Bandung Hatiku Tersandung-sandung - 3 stars 3. Kado untuk Dia - 4 stars 4. Kakek Gang Pisang - 5 stars 5. Meet me at the Acropolis - 3 stars 6. The Sea Horse of Our Brain - 3 stars 7. Aku Belum Berpikir - 2 stars 8. Nasi Kuning - 4 stars 9. Kala Mimpi - 3 stars 10. Kesetiaan Pohon Kelengkeng - 5 stars 11. Tentang Kerinduan dan Segala yang Bising - 2 stars 12. Penerbangan Kesekian - 3.5 stars
**********
Rata-rata ending ceritanya pada nanggung (perlu dibuat novel lah ya hehehe)
Cukup membutuhkan waktu yang lama, untuk menghabiskan buku ini. Banyaknya kesibukan, membuatku melupakan buku yang swdang ku baca. Berbagai cerita di dalamnya, cukup menenangkan hati. Perjalanan dan cinta; dua hal yang sudah pasti tersaji dalam buku ini. "Kesetiaan Pohok Kelengkeng" adalah cerita yang kuunggulkan 😊 • Good job, para editor yang sudah memberanikan diri untuk menulis! 🌻
What a fun and quick read. Suka banget sama semua short story-nya dengan genre yang berbeda-beda. Dari romance, misteri, thriller. Bikin sedih, berbung-bunga dan senyum-senyum sendiri.
Cara penulisannya pun bagus banget, mungkin karena penulis-penulis ini adalah editor jadi mereka tahu dengan jelas bagaimana menulis cerita pendek tapi tetap bermakna bagi pembacanya.
Finish in one sit, pilihan baca kumcer atau kumpulan puisi ga pernah gagal mengatasi reading-slump saya. Buku ini juga begitu, saya rata menyukai semua cerita-ceritanya, lucu juga baca deskripsi penulisnya (read:editor yang menjadi penulisnya). Jadi pas namatin buku ini saya lebih siap masuk ke topik buku yang "lebih berat"
Ketika para editor GPU bergabung dan bikin cerita 😍 Semoga sering2 ada cerpen beginian yaa.. Seger ceritanya dan ada bbrp yang saya harap bisa dibikin full length novel..