Siapa tak kenal M. Quraish Shihab?! Siapa tak tahu Najwa Shibab?!
Profesor Quraish adalah pakar tafsir kenamaan kita. Ulama yang gaya tuturnya lembut dan pemaparannya mencerahkan. Sedangkan Najwa Shihab adalah jurnalis senior pengampu program talk show populer. Dikenal kritis dan lugas dalam melontarkan pertanyaan-pertanyaan demi mendapatkan jawaban bernas.
Bagaimana jika sosok ayah dan putri itu bertemu dalam satu frame?
Jadilah “Shihab dan Shihab”.
“Shihab dan Shihab” adalah program di kanal YouTube yang membahas beragam topik populer dan pertanyaan-pertanyaan netizen terkait ajaran Islam bersama Abi Quraish dan Nana—demikian sosok ayah dan putri tersebut saling memanggil. Ia menjadi tempat baru kaum milenial dan generasi digital mendapatkan pencerahan terkait keislaman.
Lebih daripada sekadar bincang-bincang biasa Abi Quraish dan Nana, “Shihab dan Shihab” adalah perbincangan penuh ilmu. Tak hanya memercikkan kehangatan hubungan ayah dan putrinya, ia juga memancarkan keilmuan dan kebijaksanaan Islam. Jawaban dan pemaparan Abi Quraish argumentatif, logis, dan mudah dicerna. Asyik.
Dan buku di tangan Anda ini adalah dokumentasi berharga dari perbincangan “Shihab dan Shihab” itu. Selamat membaca.
Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA adalah seorang cendekiawan muslim dalam ilmu-ilmu Al Qur’an dan mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII(1998).
Ia dilahirkan di Rappang, pada tanggal 16 Februari 1944. Orangtua Quraish Shihab adalah Bapak Abdurrahman Shihab dan Ibu Asma Aburisyi. Quraish adalah putra ke-empat dari 12 bersaudara. Tiga kakaknya, Nur, Ali dan Umar serta dua adiknya, Wardah dan Alwi Shihab, juga lahir di Rappang. Tujuh adik lainnya yaitu Nina, Sida Nizar, Abdul Mutalib, Salwa dan adik kembar Ulfa dan Latifah, lahir di Kampung Buton.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang, ia melanjutkan pendidikan tingkat menengah di Malang, yang ia lakukan sambil menyantri di Pondok Pesantren Darul-Hadits Al-Faqihiyyah.
Pada tahun 1958 Ia berangkat ke Kairo, Mesir, dan diterima di kelas II Tsanawiyah Al-Azhar. Tahun 1967, dia meraih gelar Lc (S-1) pada fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir dan Hadits Universitas Al Azhar. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di fakultas yang sama dan pada tahun 1969 meraih gelar MA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al Qur’an dengan tesis berjudul Al-I’jaz Al-Tasyri’i li Al-Qur’an Al-Karim.
Sekembalinya ke Ujung Pandang, Quraish Shihab dipercaya untuk menjabat Wakil Rektor bidang Akademis dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin, Ujung Pandang. Selain itu, Ia juga diserahi jabatan-jabatan lain, baik di dalam lingkungan kampus seperti Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia Bagian Timur, maupun di luar kampus seperti Pembantu Pimpinan Kepolisian Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental. Selama di Ujung Pandang, Ia juga sempat melakukan beberapa penelitian; antara lain, penelitian dengan tema “Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur” (1975) dan “Masalah Wakaf Sulawesi Selatan” (1978).
Quraish Shihab menikah dengan Fatmawaty Assegaf pada 2 Februari 1975 di Solo. Mereka dikaruniai lima orang anak, Najelaa, Najwa, Nasywa, Ahmad dan Nahla. Najelaa menikah dengan Ahmad Fikri Assegaf dan memiliki tiga anak, Fathi, Nishrin dan Nihlah. Putri kedua, Najwa Shihab menikah dengan Ibrahim Syarief Assegaf dan memiliki dua orang anak, Izzat dan almarhumah Namiya. Putri ke tiga Nasywa, menikah dengan Muhammad Riza Alaydrus, dan memiliki dua orang putri, Naziha dan Nuha. Ahmad Shihab, satu-satunya anak laki-laki dari Quraish Shihab, menikah dengan Sidah Al Hadad.
Tahun 1980 , Quraish Shihab kembali ke Kairo dan melanjutkan pendidikan di almamater lamanya. Tahun 1982 Ia meraih doktornya dalam bidang ilmu-ilmu Al Qur’an dengan disertasi yang berjudul Nazhm Al-Durar li Al-Biqa’iy, Tahqiq wa Dirasah, Ia lulus dengan yudisium Summa Cum Laude disertai penghargaan tingkat I (mumtaz ma`a martabat al-syaraf al-’ula).
Sekembalinya ke Indonesia, sejak 1984 Quraish Shihab ditugaskan di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain itu, di luar kampus, Ia juga dipercayakan untuk menduduki berbagai jabatan. Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (sejak 1984); Anggota Lajnah Pentashbih Al Qur’an Departemen Agama (sejak 1989); Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak 1989).
Quraish Shihab juga banyak terlibat dalam beberapa organisasi profesional; antara lain: Pengurus Perhimpunan Ilmu-Ilmu Syari`ah; Pengurus Konsorsium Ilmu-Ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Saat ini, Quraish Shihab aktif menulis artikel, buku dan karya-karyanya diterbitkan oleh Penerbit Lentera Hati. Salah satu karanya yang terkenal adalah Tafsir al-Mishbah, yaitu tafsir lengkap yang terdiri dari 15 volume dan telah diterbitkan sejak 2003.
Selain sebagai penulis, sehari-hari Quraish Shihab memimpin Pusat Studi al-Qur’an, lembaga non profit yang bertujuan untuk membumikan al-Qur’an kepada masyarakat yang pluralistik dan menciptakan kader mufasir (ahli tafsir) al-Qur’an yang profesional.
Judul: Shihab & Shihab: Bincang-Bincang Seputar Tema Populer Terkait Ajaran Islam Penulis: @najwashihab @quraish.shihab Penerbit: @lenterahatibook Jumlah hlm: 252
Sudah tak asing rasanya menikmati salah satu program channel Narasi di youtube dengan tajuk Shihab & Shihab. Tema-tema yang diangkat sangat populer dan relate karena langsung dari pertanyaan Netizen, jadi merasa terwakilkan. Dari hal serius serupa politik hingga seringan hobi seperti sepak bola atau bahasan sejuta umat perihal jodoh. Bahasan perihal keseharian hingga cubitan reflektif hablumminallah kita. Semua dikemas menurut kaidah Islam yang dibawakan dengan santai tanpa menggurui, argumentatif, logis, dan asyik oleh kedua tokoh ayah dan anak.
Sangat apresiatif ada buku ini. Karena tidak semua masyarakat kita terjangkau kanal youtube untuk mengikuti dan menonton Shihab & Shihab. Belum lagi, manusia itu seringnya lupaan sehingga selalu butuh untuk diingatkan. Jika sudah dibukukan, jangkauan masyarakat menjadi lebih luas. Kita bisa menyimpannya, mengulang baca, hingga men-stabilo poin atau kalimat yang sangat relate dengan kehidupan kita, dan tentu saja kita amalkan dalam perilaku sehari-hari.
Konsep penyajian buku dibuat tanya-jawab, terkadang ada ketidaknyamanan yang mendistrak proses pemahaman saat membaca, namun masih tetap bisa dinikmati dengan kembali pada titik fokus saat membaca.
Membaca buku ini membuat senyum2 sendiri, mengingatkan momentum masa kecil saat mengaji, hanya berbeda di pokok masalah yang dibahas tentu saja. Setiap Mbak Nana menimpali satu pertanyaan atau menanggapi pernyataan lain dari setiap jawaban Abi Quraish, sering reflek membatin: "Ih, Mbak Nana, aku juga mau nanya dan nimpalin begitu. Akhirnya pertanyaanku terjawab. Ah, aku semakin yakin." Saat nonton dan baca, selalu nyes ikut baper sendiri setiap Mbak Nana menyebut: "Abiku". The sweetest one! Selamat membaca, Saudaraku.
Buku ini agak sedikit beda dengan buku2 pak Quraish lainnya. Baca buku QS biasanya seperti mendengar beliau cerita sama saya, kali ini saya jadi pihak ke 3 yang mendengar percakapan beliau dengan mbak Nana. Topik yang di bahas pun, semua berkisar hal2 umum yang ada di benak kita
Yang tidak berbeda adalah gaya bahasanya, yang tetap ringan sehingga mudah sekali di mengerti oleh orang awam seperti saya. Dan selalu ada pengetahuan baru, yang tidak ada di buku pak QS lainnya
Thanks to Lentera Hati yang sudah kasih gratis buku ini. Sesuai janji, review sudah lunas saya share.
‘Sampaikanlah syiar itu dengan lemah lembut. Sampaikan syiar itu sehingga tidak merugikan orang lain. Dan syiar itu tidak selalu menyampaikan secara terbuka dan dengan suara keras didepan orang lain. Anda bisa menampakkan syiar Islam melalui ahlak yang bagus, yang menghormati orang. Ini adalah salah satu dari cara menggambarkan keindahan Islam.
Tugas anda untuk membina masyarakat ini, sehingga menjadi masyarakat yang bersih dan berkasih sayang. Itu tugas kita. Semua upaya yang bisa meretakkan hubungan kasih sayang antara seseorang dengan orang lain itu adalah bagian dari upaya iblis. Tahu artinya iblis ? Memecah belah ‘
Buku Shihab & Shihab sebenarnya merupakan Catatan Wawancara Najwa Shihab dengan sang Ayah M Quraish Shihab di YouTube dengan judul acara serupa. Sayangnya Saya belum pernah menonton video ini melalui YouTube.
Jujur Saya adalah tipe orang yang jarang sekali membaca buku agama. Buku ini membawa Saya kembali mengingat dasar-dasar Islam dengan cara yang santai dan menyenangkan.
Buku dikemas dengan Gaya penulisan percakapan. Kalau kalian pernah Baca "I want to die but I want to eat tteopokki", sama persis tuh Gaya penulisannya.
Tema yang diangkat sangat dekat dengan Kehidupan Sehari-hari, mengenai keberagaman, keberagamaan, Kasih sayang Allah, dan mengenai Islam yang ramah.
Buku ini merupakan buku yang sempurna untuk kalian yang ingin membaca buku Agama yang Ringan dan dapat cepat diselesaikan.
Sebenarnya beberapa topik yang dibahas di sini sudah pernah saya saksikan di kanal YouTube Najwa Shihab, tapi saya tetap membeli bukunya karena bisa sambil dibaca sambil santai tanpa harus terus menatap layar. Lantas, tanpa diragukan, diskusi mengenai Islam dalam kehidupan sehari-hari memang seru dan damai jika dijelaskan oleh Pak Quraish Shihab; dari cara mendapatkan jodoh sampai sepak bola. Bagi yang ingin menambah wawasan Islam, saya rasa buku ini cocok untuk itu.
Buku ini bagus dan juga bahasanya asyik sesuai yg ditulis di cover bukunya. Selain itu buku bertemakan ajaran Islam ini juga bisa dibaca buat segala kalangan. Saya yg msh SMA aja ngerasa buku ini memiliki bahasa yg enak walau agak berat di saya tapi pembawaannya jadi gak dragging. Worth to read !
Ringan namun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dibenak saya selama ini. Semoga Buku-buku dari Quraish Shihab semakin banyak versi ebook nya dan semoga suatu hari nanti ada versi bahasa Inggris nya juga.