Thiên đường tiền xu 2

ふしぎ駄菓子屋銭天堂 #2

by Reiko Hiroshima, jyajya (Illustrator), Quỳnh Hương (Translator)

Thiên đường Tiền xu vẫn vậy, luôn làm vui lòng khách đến , vừa lòng khách đi. Ngặt một nỗi đám bánh kẹo ở tiệm lạ làng quá, khiến họ mê mẩn hết rồi. Đến nỗi lần nào Beniko cũng phải cẩn thận dặn dò khách về những tai ương có thể ập đến nếu lỡ ăn bánh kẹo không đúng cách, vậy mà người thì quên béng, người thì nghe rồi bỏ đấy. Để rồi cuối cùng có thể bị cuốn vào một thế giới xa lạ...

Genres: Fantasy, Fiction, Childrens, Short Stories, Japanese Literature, Japan, Magical Realism

160 pages, Paperback

First published January 9, 2014

About the author

Reiko Hiroshima ( 廣嶋玲子)

Other languages:
- Korean: 히로시마 레이코
- Chinese: 广岛玲子

Reviews

[Siwabhorn Anothaisintawee · Rating 4 out of 5]

ขอรีวิวหนังสือปกสวย เซนิเท็นโด ร้านลึกลับกับขนมวิเศษ รวบตึง 2 เล่มไปเลยนะ เพราะเล่มบางและมีเนื้อหาต่อเนื่องกัน

ร้านเซนิเท็นโด ตั้งอยู่ในตรอกลึกลับที่จะปรากฎขึ้นต่อหน้าคนที่ได้รับเลือกให้เป็นลูกค้าประจำวันเท่านั้น มีเจ้าของคือคุณเบนิโกะ หญิงร่างใหญ่ สวมชุดกิโมโน ทาปากสีแดงสด ที่ร้านมีขายขนมแปลกๆ สารพัดแบบ แลกกับของนำโชคประจำวันเป็นเหรียญที่มีมูลค่า และมาจากยุคแตกต่างกันไป

ขนมในร้านจะมีคุณสมบัติพิเศษเหมาะกับลูกค้าแต่ละคนอย่างเจลลี่นางเงือกสำหรับเด็กที่กลัวการว่ายน้ำ ช็อกโกแลตเจ้าเสน่ห์สำหรับช่างทำผมฝีมือห่วย หรือชาต้อนรับสำหรับหญิงสาวผู้เปลี่ยวเหงาใจ

อย่างที่บอกหนังสือเล่มนี้ปกสวยชวนซื้อมากๆ บนปกมีชื่อขนมในเรื่องอยู่ด้วยแต่ตัวเล็กมาก รู้สึกแก่ทันทีที่พยายามอ่านชื่อขนมแล้วต้องดึงออกไปห่างๆ ตัว 555

ข้างในหนังสือก็มีภาพประกอบสไตล์การ์ตูนญี่ปุ่น แต่ไม่ได้มีทุกบท

เนื้อเรื่องอ่านง่าย เหมาะกับการซื้อให้เด็กอ่าน แต่ผู้ใหญ่ก็อ่านได้ เพราะเรื่องราวไม่ได้เด็กมาก

อ่านแล้วก็พลอยจินตนาการไปว่า ถ้าได้เจอกับร้านเซนิเท็นโด เราจะได้รับขนมแบบไหนกันนะ

Goodreads ให้ 4.1 เราให้ 4.4

[Aom Tungkananukulchai · Rating 5 out of 5]

4.75/5 - พอเป็นเล่มสองแล้ว ก็แอบคาดหวังว่าจะได้ทำความรู้จักกับคุณป้าเจ้าของร้านเพิ่มอีกนิด แต่กลับกลายเป็นว่าก็ยังไม่รู้อะไรเลยเหมือนเดิม 555 การนำเสนอเรื่องราวยังเหมือนเล่มหนึ่งอยู่ เลยหักคะแนนตรงนี้นิดหน่อย เล่มนี้มีตัวละครจากเล่มหนึ่งโผล่มาแวบๆ ไม่ได้ถึงกับผูกโยงกันซับซ้อนอะไร โดยรวมก็ยังชอบเหมือนเดิม อ่านจบเล่มแล้วก็ยังให้ความรู้สึกว่าอยากอ่านอีก

[Alexandra · Rating 4 out of 5]

Buku kedua toko jajanan ini masih mengusung formula yang sama dengan buku pertama. Tiap chapter menyoroti satu customer special dengan problematiknya dan satu jajanan yang jadi spotlight mereka. Favoritku kali ini adalah permen yang bisa membantu menyembuhkan orang lain untuk seorang bocah baik hati yang suka mendorong.

Aku berharap buku ini juga akan membuka sedikit-sedikit tentang origin dan sisi misteri dari toko jajanan ini. Di sini toko ini punya counter semacam vending machine. Jadi aku kurang paham juga apakah ini juga muncul hanya saat ada yang membutuhkan atau bisa diakses tiap saat.

Ilustrasinya bagus, vibes cute dengan layer yang misterius.

[eiji · Rating 4 out of 5]

The second volume of Zenitendo brings readers back to the mysterious world of Beniko and her one-of-a-kind snack shop. Just like the first book, this volume is a collection of short stories about different people who come across Zenitendo and receive magical treats that seem to grant their wishes—with unexpected consequences.

One story that really stood out to me was Kue Beras Dewa Rubah (The Rice Cake of the Fox Spirit). It gave me chills and made me even more curious about the origins of the Zenitendo shop and who Beniko really is. I hope future volumes will explore her backstory and the shop's magic more deeply.

Compared to the first book, I noticed that many of the characters in this one face unfortunate outcomes, often caused by their own greed or arrogance. It’s a clear reminder that getting what you want isn’t always a good thing, especially if it comes at the cost of kindness or humility. The moral lessons are simple but powerful, and they make the stories more than just fun fantasy.

My favorite story was definitely Teh Jamuan Tamu (Guest Reception Tea). As an adult reader, I found myself relating to the loneliness felt by the main character, Midori. Her quiet struggles felt real, and the soft touch of romance at the end added a sweet, heartwarming twist that left me smiling. It was a beautiful way to end the book.

I’m excited to see where the next volume takes us—and what new snacks (and lessons) Beniko has in store.

[Zahro · Rating 4 out of 5]

Masih kumpulan cerita orang-orang beruntung yang menemukan Toko Zenitendo. Dengan jajanan ajaib, semua keinginan pembeli akan terwujud. Namun, tidak semua pembeli mendengarkan perkataan Beniko, pemilik toko, mereka terlalu girang bahagia sehingga mengabaikannya.

Ada 6 cerita utama (geser slide 2 untuk lihat judulnya)

2 cerita yg menarik bagiku:
(1) Kartu Balas Dendam. Haha. Disini tuh ternyata orang dulu pernah datang juga ke Zenitendo (di buku 1), berusaha nyari lagi toko ini. FYI, Zenitendo gak bisa didatangi lagi sama orang yg sama, sekuat apapun kamu nyari gak bakal ketemu. Dia menyuruh detektif ternama buat mencari Zenitendo & Beniko, ini berniat jahat. Namun, naas, bukannya menemukan, malah kemalangan yang dia dapat. "Bagaimanapun, semua jajanan di Zenitendo ini adalah teman-teman Beniko, lho. Kami takkan kalah oleh kebencian dan balas dendam konyol seperti itu".

(2) Teh Jamuan Tamu. Walaupun agak sangsi ini gapapa dibaca oleh anak 13+. Secara personal suka aja. Lucu. Karena ada unsur romance nya dikit. Geli-geli gemas gimana gitu. 2 orang yang sama-sama gengsi dan tidak jujur dengan perasaannya sendiri. Lagi dan lagi, karena pembeli tidak membaca semua intruksi yang ada di kemasan hahaha. Happy ending!🤭

Dulu, di review Buku 1, Beniko menjadi tokoh favoritku. Memang benar Beniko, Toko Zenitendo, dan jajanan ajaib menjadi benang merah dari seri ini. Namun, setelah baca buku 2, makin penasaran siapa sebenarnya Beniko, apakah benar dia manusia asli atau malah sosok entah siapa. Apa sebenarnya tujuan Beniko asli hingga membuat toko jajanan & membantu para pembelinya. Dan tentunya, kenapa Beniko selalu minta bayaran dengan koin kuno atau jadul dengan nominal tertentu dari pembeli, bahkan dia pernah menolak karena mendapatkan koin yang baru beredar.

Rekomendasi untuk kamu yg cari bacaan ringan, tidak perlu effort lebih memikirkan alurnya. Nikmati apa yg terjadi nanti. Semoga di buku selanjutnya minimal ada clue yg bisa menjawab dari semua pertanyaan & rasa penasaranku 😜.

Tertarik baca?🤭✨

[Ren Puspita · Rating 4 out of 5]

4 bintang

Masih sama sih pesannya dengan buku pertama yaitu BACALAH SYARAT DAN KETENTUAN YANG BERLAKU , yang sayangnya untuk beberapa bagian cerita pesan itu tidak diindahkan oleh penerima jajanan Toko Zenitendo yang akibatnya ya bisa ditebak sendiri seperti apa.

Premis buku dua masih sama dengan buku satu, yang membuat gue mikir buku - buku Zenitendo seperti manga yang berisi chapter - chapter yang awalnya diterbitkan di suatu majalah sehingga ceritanya seakan berdiri sendiri satu sama lain walau ada juga cerita yang masih ada hubungannya dengan cerita dari buku satu. Seperti yang udah gue bilang di awal terkait S&K berlaku, maka beberapa penerima jajan di buku ini ya ada yang mendapat hikmahnya dan ada juga yang mendapat "hikmah"nya alias kena sial. Mungkin Hiroshima sensei ingin menyampaikan pesan "tabur tuai", apa yang kamu tabur (alias kerjakan) ya itu yang kamu dapat. Sama juga dengan pesan agar jadi orang agak tidak serakah. Secukupnya saja.

Dari semua cerita jajanan di buku ini, favorite gue adalah Teh Jamuan Tamu. Ceritanya sendiri dari sudut pandang seorang wanita umur 43 tahun yang kesepian. Gue emang introvert dan agak capek kalau banyak interaksi tapi gue memahami perasaan Midori yang menjadi tokoh utama di bab Teh ini. Menyenangkan membaca kisahnya bertemu beberapa orang dari teh yang diseduhnya dan akhirnya pun Midori mendapatkan kebahagiaan. Untuk kisah Dokter Permen Soda juga menggemaskan!

Gue tetep akan rekomendasikan Zenitendo buat bacaan yang ga cuma bisa dibaca anak - anak, tapi juga sama orang dewasa. Karena kisah dan pesan moral di dalam cerita-ceritanya sendiri memang sifatnya universal.

[Sheeta · Rating 5 out of 5]

Zenitendo 2 nggak kalah seru dengan yang pertama. Pada bagian awal buku atau prolog, diceritakan bagaimana Toko Zenitendo yang stock barangnya sudah menipis akhirnya mendapatkan pasokan dari toko lain yang memang bekerja sama.

Cerita-cerita pendek di dalamnya juga menakjubkan—sama dengan jajanan Zenitendo. Yang berkesan dari buku kedua ini ialah lebih banyak pelanggan anak-anak dengan kenaifan dan kesombongan mereka dibandingkan buku yang pertama. Yang paling menarik adalah permintaan-permintaan mereka yang tidak bersifat duniawi saja, tetapi juga hal-hal spiritual.

Buku ini sangat menyenangkan dibaca, nggak berat dan pastinya bikin mood juga jadi happy. Bisa dibaca sekali duduk, karena ceritanya ringan dan bukunya juga tipis.

[Nattapan · Rating 3 out of 5]

A quote that might be perfect for these short stories:

"Things that look like shortcuts are actually detours." (Seth Godin)

[Stella_bee · Rating 5 out of 5]

Cakep ini, seseru buku pertama
Dibuat penasaran banget sama Nyonya Beniko
Sepertinya masih ada seri-seri lainnya, semoga diterjemahkan juga🙏

[Christhalia Rizky · Rating 5 out of 5]

Bagus banget ceritanya! Menarik❣️❣️ andai tokonya beneran ada di dunia ini ya xixixi

[Namo · Rating 4 out of 5]

ชอบตรงที่ให้ข้อคิดดี แม้ว่าจะมีขนมวิเศษมาช่วย ก็ใช่ว่าทุกคนจะสุขสมหวังเสมอไป

[Boo Boo · Rating 4 out of 5]

Kali ini nyonya Beniko kembali dengan banyak jajanan baru. Siapakah yang beruntung hari ini? Atau sial..? Seperti nasehat Nyonya Beniko, harus selalu waspada dan jangan sombong. Kita tidak akan tahu. Suatu saat bisa saja keberuntungan bertubi-tubi itu berubah menjadi nasib sial! Seperti salah satu pemilik koin dalam buku ini.

Asal-usul sihir toko Nyonya Beniko, para neko pekerja, atau tempat Nyonya Beniko membeli alat-alat ajaib, hanya diceritakan secara samar. Kesan misteriusnya masih sama. Pembaca bisa tetap fokus dengan masing-masing kisah para pembeli jajanan ajaib. Di sisi lain, agak penasaran juga dengan eksistensi Nyonya Beniko. Dan yang paling bertuah menurutku koin jadul. Tidak sembarangan orang bisa menemukan Toko Jajanan Zenitendo.

Nyonya Beniko oh Nyonya Beniko, aku punya nih koin timezone 2000-an😂

[Yeon · Rating 4 out of 5]

Một câu chuyện đẹp đẽ như giấc mơ, nhưng mơ đẹp cách mấy, cuối cùng cũng phải tỉnh.

Rất thích những câu chuyện như thế này, mong chờ Nhã Nam ra mắt các tác phẩm tương tự.

[Yuan Astika Millafanti · Rating 4 out of 5]

Kalau ada toko jajanan yang bisa mengabulkan permintaanmu, kira-kira kamu mau pilih yang mana?

Toko Jajanan Zenitendo dapat mengabulkan permintaan pembelinya. Namun, tentu bukan sembarang orang bisa menjadi pembelinya. Entah Beniko–sang pemilik toko–atau Zenitendo itu sendiri yang memilih calon pembelinya. Hanya saja, semua perkataan Beniko–sang pemilik toko–harus dituruti. Kalau tidak, nasib buruk akan menghantui.

Setelah menemukan jajanan serbaunik saat membaca Zenitendo 1, melanjutkan membaca jilid 2-nya menjadi targetku. Penasaran sekali jajanan apa yang bakal ditawarkan. Penasaran akan masalah yang tengah dihadapi para calon pembeli sekaligus akhir ceritanya–apakah hal buruk atau sesuatu yang indah akan terjadi.

Kali ini terdapat enam cerita yang masing-masing menyuguhkan jajanan unik. Roti Gulung Pencuri yang membuat pemakannya menjadi pencuri ulung, Tas Dokter Permen Soda yang membuat pembelinya mampu mengobati orang sakit, Kerupuk Beras Dewa Rubah membuat penikmatnya menjadi dukun, Camilan Musik membuat pemakannya menjadi mahir bermain musik, Kartu Balas Dendam yang mampu membalaskan dendam, serta Teh Jamuan Tamu yang berhasil mendatangkan tamu sebagai teman mengobrol.

Mayoritas cerita di buku ini berakhir kurang baik. Cerita-cerita itu kebanyakan menunjukkan sisi keirian dan ketamakan manusia yang mengantarnya ke hal-hal tidak baik. Tentu saja ini pesan penting.

Namun, cerita terakhir, Teh Jamuan Tamu, berhasil mencuri hatiku sejak awal. Bisa jadi karena alasan si pembeli ini lebih terasa dekat. Midori yang hidup bahagia melajang, tetap saja terkadang merasa kesepian. Ia membeli Teh Jamuan Tamu yang menghadirkan orang tak dikenalnya ke hadapannya. Obrolan demi obrolan dilaluinya sehingga rasa sepi berangsur hilang. Namun, ketika porsi terakhir teh menghadirkan seseorang yang dihindarinya, keterkejutan tidak bisa dihindari. Ah, aku suka sekali cerita penutup ini! Manis sekali karena berbumbu romansa.

Kalau kamu beruntung berkesempatan menjadi pengunjung Toko Jajanan Zenitendo, apa yang akan kamu beli? Kalau aku, sih, sudah pasti Teh Jamuan Tamu ❤️

Toko Jajanan Zenitendo 2 • Reiko Hiroshima • jyajya (ilustrasi) • POP • 2024 • 149 hlm.

--

"Tapi, bagaimana kalau Paman dan yang lainnya kalah?"
"Ehm... yah, bagaimana, ya... tapi itu namanya melanggar peraturan. Dalam pertandingan, kita harus bermain dengan jujur dan adil, tak peduli seberapa liciknya lawan."
Hlm. 39

Akhirnya ia paham maksud perkataan itu. Ia tidak boleh menjadi terkenal dengan bantuan jajanan. Hibiki yang menggunakan cara tanpa usaha maupun kemampuan sesungguhnya, seharusnya tidak tampil di hadapan mereka yang sudah bekerja keras. Bagaimana ia berharap bisa menang di kompetisi dengan cara curang? Sungguh, ia memang bodoh!
Hlm. 94

Yang namanya hidup memang tidak mudah, batin Nona Midori sambil menghela napas.
Hlm. 121

"Sudah kuduga hasil akhirnya bakal seperti ini. Padahal sudah kuperingatkan.... Kenapa masih saja banyak pengunjung yang langsung sombong begitu sekali saja diliputi keberuntungan? Padahal kita harus selalu waspada, karena bisa saja keberuntungan itu langsung berubah menjadi nasib sial. Kalau sudah begini, aku tak bisa berbuat apa-apa."
Hlm. 145

[Harumichi Mizuki · Rating 5 out of 5]

Kebanyakan tokoh di buku ini adalah orang dewasa. Tidak seperti tokoh-tokoh di buku pertama yang didominasi anak kecil. Masalahnya pun jadi terasa lebih dewasa. Namun, penyajiannya tetap ringan dan menyenangkan.

Di buku ini ada lebih banyak tokoh yang kena batunya setelah berurusan dengan Beniko. Ini karena kesombongan dan keserakahan mereka sendiri. Seperti tokoh pada cerita Roti Gulung Pencuri yang akhirnya ditangkap oleh detektif yang pernah makan Puding Pembela Kebenaran.

Tokoh Noriyuki Kitajima dalam buku sebelumnya kembali sebagai klien yang minta tolong pada Detektif Swasta Daiki untuk mencari Beniko. Dia ingin balas dendam. Namun, dia malah kena sial lagi karena Daiki menuliskan namanya pada Kartu Balas Dendam akibat kesal dengan tingkah lakunya yang arogan.

Ada juga Hibiki yang langsung jadi pianis terkenal setelah makan Cemilan Musik Rasa Mozart. Namun, akibatnya dia cuma bisa main karya Mozart saja dan langsung mati kutu saat diminta publik memainkan karya Schumann. Namun, Hibiki adalah anak yang bijak. Meski kemudian Beniko datang dan menawarinya Cemilan Musik rasa komposer-komposer yang lain, dia malah minta kembali ke masa sebelum dia makan Cemilan Musisi dan belajar piano dari awal. Bagus.

Yang paling menakutkan adalah cerita Kue Beras Dewa Rubah. Tokoh utamanya, Sanae, benar-benar mengalami nasib sial dengan berubah jadi jajanan dalam Kue Kaleng Dukun. Astaga....

Beruntung buku ini ditutup dengan kisah Teh Jamuan Tamu yang manis. Siapa sangka Nona Midori yang selama ini kesepian ternyata bisa mengobati rasa sepinya dengan kehadiran Gocchi yang dulu selalu merundungnya saat SD? Akhir buku ini jadi terasa menyenangkan berkat kisah ini. Hilang sudah kesan suram setelah membaca Kue Beras Dewa Rubah.

Aku sempat berpikir jangan-jangan penulisnya terinspirasi Doraemon. Hihihi. Soalnya Tas Dokter milik Chisato ini mirip Tas Dokternya Doraemon. Bedanya Tas ini punya Kacamata yang bisa mengajarkan cara meramu obat beneran dari rumput-rumput obat.

Namun, epilog buku ini hanya menguak sedikit rahasia dari Zenitendo. Aku benar-benar penasaran dari mana asal mula Beniko dan Zenitendo. Dalam buku ini sempat disebut bahwa Beniko memesan mesin mainan dari Toko Inobido. Toko apa itu? Lalu siapa perempuan berkimono merah yang menyambut Sanae dan memberinya Kue Kaleng Dukun ketika Beniko tidak ada?

[Tira Lubis · Rating 4 out of 5]

3,8🌟

"Selamat datang di Zenitendo, toko yang hanya dapat ditemukan oleh orang beruntunh yang sedang mencari keberuntungan. Permintaan pengunjung yang beruntung pasti akan Beniko ini kabulkan."

Dua buku ini bercerita tentang toko jajanan yang hanya bisa ditemukan oleh orang-orang beruntung yg terpilih sehingga bisa menemukan toko Zenitendo dan mewujudkan keinginan mereka.

Masing-masing buku berisi enam cerita yang berbeda-beda, dengan jenis jajanan dan fungsi yang berbeda pula.

Dibuku pertama kisah-kisah yang diceritakan menarik, kebanyakan cerita tentang anak-anak dengan keinginan mereka walau ada juga kisah tentang orang dewasanya. Disetiap kisah terdapat pelajaran masing-masing yang bisa diambil, tapi dari kesemua cerita terdapat kesamaan yaitu bacalah instruksi secara teliti atau kamu bisa melewatkan sesuatu yang penting yg bisa berakibat buruk buatmu.

Cerita favorit aku dari buku pertama adalah cerita yang berjudul Pohon Pemasak, cerita ini yang paling heartwarming diantara semua cerita yg ada di buku pertama menurutku.

Nah dibuku kedua masih dengan toko jajanan Zenitendo yg hanya bisa ditemukan oleh orang-orang beruntung, disini juga berisi enam buah cerita. Keenam cerita yang masih menarik, dengan jajanan-jajanan unik yang menarik pula. Tapi aku merasa dibuku kedua ini vibesnya agak lebih dark dibanding buku pertama.

Dibuku kedua ini juga para pembeli tidak selalu menemukan toko jajanan Zenitendo, tapi juga secara tidak sengaja bertemu dengan Nyonya Beniko sang pemilik toko jajanan tsb di tempat-tempat yang tidak terduga.

Cerita favorit aku dibuku kedua ini adalah cerita yang berjudul Teh Jamuan Tamu, cerita yang paling magical dan happy ending menurutku, bikin senyum-senyum baca cerita itu.

Overall aku sangan menikmati baca kedua buku ini. Cerita-cerita didalamnya menarik dan terdapat pelajaran yg bisa kita ambil dari setiap ceritanya.
Ada ilustrasinya juga yg bagus banget. Bukunya juga tipis jadi bisa diselesailan sekali duduk. Recommended buat dibaca 👍.

[Fikriah Azhari · Rating 4 out of 5]

“Zenitendo akan mengabulkan keinginan pembeli yang beruntung. Di sini kau pasti akan menemukan sesuatu yang selama ini sulit dicari. Nah, silakan katakan apa yang kau inginkan. Tidak perlu segan-segan.”

Siapa suka jajan? 😍

Ada sebuah toko misterius yang beroperasi menjual jajanan yang tidak biasa. Konon, pemiliknya adalah seorang wanita bertubuh besar dengan kimono ungu kemerahan dan rambut beruban yang dihiasi banyak jepitan. Meskipun begitu, wajahnya masih tampak muda. Tidak sembarang orang yang dapat menemukan toko itu, hanya pengunjung terpilih yang dapat sampai ke sana dan membeli sebuah jajanan yang dapat mengabulkan permintaan.

Tapi yang harus diingat sebelum beranjak dari Zenitendo, dengarkan ucapan Nyonya Beniko—atau permintaan kalian tak ayal akan berubah menjadi sebuah kesialan.

***

Bagaikan jajanan, buku ini lezat dan kaya rasa! Baca buku ini sekali duduk dan jadi kecanduan pengin ketemu langsung sama Nyonya Beniko dan nyobain jajanan ajaibnya yang lain! 😍

Konsepnya tuh setiap cerita disertai jajanan yang berbeda. Buku tipis yang cuma 155 halaman ini memuat 6 cerita pendek dengan tokoh beragam, mulai dari Chisato yang bercita-cita menjadi dokter sampai Hidemoto si pencuri amatiran yang berangan-angan ingin seperti Lupin.

Tag usia buku ini memang 13+ jadi cocok banget jadi pilihan bacaan buat anak-anak, apalagi bukunya juga dilengkapi ilustrasi menarik, dan nama jajanannya juga unik-unik! Tipikal buku yang tiap ceritanya, ada nilai moral yang mau disampaiin, misalnya nggak boleh jadi serakah seperti cerita Kerupuk Beras Dewa Rubah.

Cerita favoritku sendiri Tas Dokter Permen Soda 👩‍⚕️ dan Teh Jamuan Tamu 🍵.

Aku sebenarnya belum baca buku pertamanya, tapi setelah ini jadi makin pengin baca, apalagi terjemahan buku kelimanya juga baru aja terbit! 🤩

[Meta Morfillah · Rating 4 out of 5]

Judul: Zenitendo 2
Penulis: Reiko Hiroshima
Penerbit: POP
Dimensi: vi + 149 hal, cetakan pertama 2023 (edisi ruang buku kominfo)
ISBN: 9786231340856

Buku kedua ini berkisah tentang 6 jajanan lagi. Ada 'Roti Gulung Pencuri' yang membuat seorang pencuri lelaki kasat mata, 'Tas Dokter Permen Soda' yang menolong gadis kecil belajar menjadi dokter, 'Kerupuk Beras Dewa Rubah' membuat gadis remaja lihai meramal, 'Camilan Musik' membuat anak lelaki menjadi jenius musik bagai Mozart, 'Kartu Balas Dendam' menjadikan tokoh di buku pertama yang dendam pada Beniko mengalami kecelakaan, dan 'Teh Jamuan Tamu' yang mempertemukan cinta masa kecil.

Semua kisahnya menarik dan memiliki twist seru. Terutama 'Kartu Balas Dendam' sebab ada benang merahnya dengan tokoh di buku sebelumnya. Buku untuk anak-anak yang membuat saya menanti dalam mengantre di perpus digital.

Sejauh ini penekanan yang selalu diingatkan namun sering diabaikan para tokoh, adalah rasa tak sabar memakan jajanan tanpa membaca instruksi cara penggunaannya dulu. Cukup menyentil bagi saya, untuk berhati² membaca manual book atau petunjuk pemakaian apa pun. Bukankah orang dewasa banyak yang suka abai seperti itu saat menerima/membeli barang baru? Reminder budaya literasi yaa... Hehe

Cocok untuk anak-anak dan dewasa yang menyukai genre fantasi, bacaan ringan dan menghibur, disertai pelajaran moral yang baik.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #zenitendo2 #fantasi #reikohiroshima #fiksi #metamorfillah

[aynsrtn · Rating 4 out of 5]

Pernah merasa kesepian sehingga hati terasa kosong? Pernah merasa segala sesuatu di hidup ini lenyap begitu saja bagaikan pasir tertiup angin? Teh ini akan menolongmu! Isi cangkir dengan Teh Jamuan Tamu, maka teh ini akan memanggil teman yang dekat di hati sekaligus mengobati kesepianmu. Selamat menikmati acara minum teh yang menyenangkan!- p. 128

Aku butuh teh ini, huhu. Jadi, ikutan pengen :""

Di volume yang ke dua ini masih melanjutkan jualan jajanan. Namun, di epilog sudah mulai ada petunjuk, toko macam apakah Zenitendo dan bagaimana bekerjanya. Masih juga berisi cerita-cerita pendek yang saling terhubung.

1. Prolog
2. Roti Gulung Penciri
3. Tas Dokter Permen Soda
4. Kerupuk Beras Dewa Rubah
5. Camilan Musik
6. Kartu Balas Dendam
7. Teh Jamuan Tamu
8. Epilog

Yang paling aku suka yang nomor 3. Gemes anak kecil main dokter-dokteran—tapi obatnya manjur banget. Yang no. 4 gantung, ya. Kayaknya "dia" akan muncul di buku volume yang lain—ini prediksi aku aja. Dan yang no. 7 aka cerita terakhir di buku ini, sungguh membuat merona. "Makanya, Bang, kalau suka bilang. Bukannya malah jadi ngeselin?" 😌

Cangkir teh terakhir mengandung sihir kuat yang bisa mempertemu- kanmu dengan orang yang sudah ditakdirkan berjodoh denganmu. Namun, apakah kamu benar-benar bisa bersama dengan orang itu, semua kembali kepada usahamu sendiri. - p. 142

Ternyata Zenitendo bisa jadi biro jodoh juga, ya 🤭

[P.P. Rahayu · Rating 4 out of 5]

Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 2
oleh Reiko Hiroshima
4 dari 5 bintang

"Sebaiknya kau jangan terlalu banyak bermain-main. Cukup seperlunya saja, karena di dunia ini ada orang-orang yang lebih beruntung daripada kau. Kalau kau sampai lupa, maka—"

— Beniko, hlm. 24.

Berhasil menyelesaikan buku ini dalam sekali duduk. Zenitendo selalu menjadi buku ringan terbaik untuk dibaca ketika senggang.

Yang aku suka dari buku kali ini adalah kemunculan kembali salah satu pelanggan Bibi Beniko—yang punya dendam kesumat karena efek jajanan yang ia makan telah habis. Tapi tentu saja, hal itu terjadi karena si pelanggan enggak menaati aturan yang disampaikan di bungkus jajanan yang ia beli.

Menurutku, jajanan yang muncul di volume kedua ini lebih beragam dan unik. Honestly, aku mengharapkan kemunculan dari salah satu penyihir hitam (?) yang sempat muncul di buku pertama. Hmm. Apakah nanti di buku selanjutnya akan muncul? Akan seperti apa, ya? Hmmm.

Hal menarik lainnya, ternyata meskipun setiap jajanan dari Zenitendo begitu ampuh, nyatanya ada hierarki kemujarabannya. Ada jajanan yang bisa overpowering jajanan lainnya. Ini bisa jadi poin menarik di volume selanjutnya.

Oh iya, tentu saja selain cerita yang ringan, aku juga suka dengan ilustrasi dalam buku ini—apalagi kalau kita bisa bertemu dengan Bibi Beniko. Selalu unik melihat penggambarannya.

So, mari kita baca volume selanjutnya kapan-kapan.

[Caca · Rating 5 out of 5]

— Peringatan

"Sebaiknya kau jangan terlalu banyak bermain-main. Cukup seperlunya saja, karena di dunia ini ada orang-orang yang lebih beruntung daripada kau. Kalau kau sampai lupa, maka —"


"LUPIN SI PENCURI TERTANGKAP!"


Sama seperti buku yang pertama, baca Toko Jajanan Ajaib Zenitendo tuh page turner banget!

Cerita yang di kemas dengan ringan, tokoh yang baru meskipun ada satu tokoh yang kembali di sebut di buku kedua ini.

Di buku kedua ini, aku paling suka dengan cerita dokter Chi. Karena niat dia selalu baik, maka cerita Chisato menurutku cukup untuk bisa di bilang happy ending. Semoga kamu benar jadi seorang dokter ya, Chi.

Lalu cerita Hibiki juga, ya meskipun awalnya dia tidak mau berusaha. Tetapi ketika di hadapi kenyataan yang sulit, dia ingin berusaha dan meminta untuk kembali ke kejadian sebelum memakan Camilan Musik.

Ada juga si Lupin Pencuri yang tidak puas dengan segalanya, dan hanya ingin mencuri lebih dan lebih.

"Kenapa masih saja banyak pengunjung yang langsung sombong begitu sekali saja diliputi keberuntungan? Padahal kita harus selalu waspada, karena bisa saja keberuntungan itu langsung berubah menjadi nasib sial. Kalau sudah begini, aku tak bisa berbuat apa-apa."

Namanya manusia sekali diberikan keuntungan, sudah merasa paling beruntung di dunia ini. Dan selalu merasa tidak cukup dengan segala hal yang sudah diberikan, selalu ingin meminta lebih.

[Citra Rizcha Maya · Rating 4 out of 5]

Kekuatan Buku

Toko Jajanan Ajaib Zenitendo Volume 2 memiliki banyak kekuatan, di antaranya:

Cerita yang seru dan penuh kejutan: Setiap jajanan memiliki ceritanya sendiri yang membuat penasaran dan ingin terus membaca.

Karakter yang menarik dan relatable: Kita akan bertemu dengan berbagai karakter dengan keinginan mereka yang unik dan relatable.

Pesan moral yang disampaikan dengan cara yang menyenangkan: Buku ini mengajarkan tentang pentingnya tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakan kita.

Ilustrasi yang indah: Ilustrasi Jyajya menambah keseruan cerita dan membuat buku ini semakin menarik.

Kekurangan Buku

Meskipun memiliki banyak kekuatan, buku ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

Konsekuensi dari jajanan ajaib tidak selalu dijelaskan secara detail: Hal ini dapat membuat pembaca bertanya-tanya tentang efek jangka panjang dari jajanan tersebut.

Kesimpulan

Toko Jajanan Ajaib Zenitendo Volume 2 adalah buku yang seru dan menghibur dengan pesan moral yang penting. Buku ini cocok untuk anak-anak dan orang dewasa yang ingin membaca cerita yang penuh petualangan dan keajaiban.

[ijul (yuliyono) · Rating 4 out of 5]

masih se-heartwarming buku pertamanya, meski terkesan repetitif kalau bacanya langsung berurutan. atau nggak? sepertinya kesan membacanya bakal berbeda-beda sih, tergantung suka atau nggak untuk baca kisah-kisah lain ketika seseorang dianggap beruntung oleh si ajaib "beniko" dan diperbolehkan membeli jajanan ajaib di tokonya, karena tentu saja cerita akan berulang dari sana. walaupun demikian, setiap kisah dimulai dari jajanan yang berbeda ya, jadi ya tetap nggak sama secara detailnya.

yang paling kusuka di buku keduanya ini adalah kisah jajanan "kartu balas dendam" yang sedikit melanjutkan satu kisah dari buku pertamanya dan melibatkan beniko dan toko zenitendo secara langsung, membuat cerita keseluruhan si toko ajaib tetap serasa nyata. lalu kisah terakhir tentang jajanan "teh jamuan tamu" yang bisa mengundang tamu yang sesuai mood si penyeduh teh, bikin pengin beli juga teh itu, hehehe.

"Kenapa masih saja banyak pengunjung yang langsung sombong begitu sekali saja diliputi keberuntungan? Padahal kita harus selalu waspada, karena bisa saja kebruntungan itu langsung berubah menjadi nasib sial."
--pg.145 #TokoJajananAjaibZenitendo2

[Hirai · Rating 5 out of 5]

“Tidak semua impian itu memberikan akhir baik bagimu, berbaik sangkalah dengan apa-apa yang tidak/belum diberikan untukmu.”
Siapa yang tidak memiliki impian? Baik anak kecil sampai orang dewasa semuanya memiliki impian. Hanya saja setiap orang memiliki impian yang berbeda ada yang buruk dan baik tergantung tujuannya. Contohnya memiliki impian sebagai pencuri yang susah ditangkap dan impian untuk bisa menjadi dokter yang bisa menyembuhkan semua penyakit masyarakat sekitarnya.
Dalam buku ini kita akan bertemu dengan jajanan unik seperti roti gulung pencuri, tas dokter permen soda, kerupuk beras dewa rubah, camilan musik, kartu balas dendam dan teh jamuan tamu. Tidak semua orang bisa membeli jajanan tersebut bahkan keberadaan tokonya juga misterius. Hanya orang-orang terpilih yang mendapatkan kesempatan membeli.
Kita selalu mendapatkan kesempatan setiap harinya namun tak semua orang mengerti bagaimana cara memaksimalkan kesempatan tersebut sampai akhirnya lenyap atau bahkan menjerusmukan. Bijaklah dalam membangun mimpi dan mewujudkannya. Sesuatu yang diawali dengan cara tidak baik maka juga berakhir menjadi hal yang sama.

[Dion Yulianto · Rating 4 out of 5]

Sebagaimana banyak hal lain dalam hidup, selalu ada syarat dan ketentuan berlaku untuk terkabulnya sebuah keinginan. Ada kerja atau aksi yang harus dilakukan, ada dampak yang ditimbulkan, dan balasa untuk setiap aksi dan tindakan. Pilihan diberikan sepenuhnya kepada manusia, untuk hendak ia apakan atau apa yang ia pilih. Jajanan-jajanan ajaib jualannya Nyonya Beniko di Toko Zenitendo dengan hangat menggambarkan problem kehendak bebas umat manusia lewat kisah-kisah ajaibnya. Seorang yang hendak membalaskan dendam karena kesalahannya sendiri malah celaka akibat melanggar pantangannya sendiri. Seorang gadis peramal yang sombong dan tak ingin tersaingi akhirnya harus mendekam dalam penjara sepi. Seorang pencuri yang tidak mengenal kata puas diri akhirnya mendekam di jeruji besi. Kehendak manusia menetukan akan seperti apa jadinya mereka. Seorang pianis yang memilih berjuang setengah mati ketimbang menang tapi mencurangi, tumbuh menjadi seorang individu yang mandiri. Gadis yang kesepian akhirnya menemukan penghiburan setelah ia mau jujur dan membuka hati. Banyak hal-hal baik akan terjadi ketika kita memulainya dengan niat yang baik juga.

[Tata · Rating 4 out of 5]

Toko Jajanan Ajaib Zenitendo buka kembali, khusus untuk pembeli terpilih!

Jajanan di Zentendo punya kekuatan ajaib namun jika tidak dipakai dengan bijak, kamu akan kena getahnya! Di series #2 ini, para pembeli yang hadir bervariasi dan sesekali memiliki plot twist yang menyenangkan dan ring a bell sama kartun Doraemon untuk scene siapapun karakter kartun yang ceroboh pakai benda dari kantung ajaib Doraemon, pasti bakal kena akibatnya.

Salah satu kumcer yang aku suka adalah bagian kue balas dendam karena penyelesaian konflik cerita ini nggak disangka-sangka namun ingin highlight ke pembaca bahwa Beniko tidak mudah dikalahkan apalagi sama niat jahat, huh! Ingat yaa, semua jajanan Zenitendo itu teman-teman Beniko! Ada juga kumcer tentang jajanan teh jamuan tamu yang akan membuatmu terkejut oleh tamu yang akan hadir tepat di depanmu saat kamu sedang menyeduh teh tamu.

Selamat membaca!

[AhyaBee · Rating 3 out of 5]

Rate: 3.5/5

Zenitendo merupakan toko jajanan ajaib yang menjual berbagai jajanan yang memiliki kekuatan magis yang mengabulkan permintaan seseorang. Di seri kedua, Beniko si pemilik Zenitendo menunjuk pelanggan beruntung seperti di buku sebelumnya. Hanya mereka yang beruntung yang bisa melihat toko itu. Melalui jajanan Roti Gulung Pencuri, Kartu Balas Dendam, dan Tas Dokter Permen Soda Beniko mengabulkan keinginan seseorang dengan catatan semua perkataannya harus dipenuhi atau mereka akan terkena getahnya ketika melanggar.

Di buku kedua ini banyak pelanggan anak-anak yang naif, tetapi aku suka seandainya buku ketiga dan seterusnya diterjemahkan juga, aku mau banget baca. Cerita ini ringan tetapi amanatnya padat. Bagian yang paling aku suka adalah Tas Dokter Permen Soda. Cerita-cerita di Zenitendo 2 memiliki ending yang bervariasi disertai dengan ilustrasi lucu. Aku suka. Kamu udah baca buku ini belum? Coba komen jajanan ajaib mana yang kamu sukai?

[Dinda · Rating 4 out of 5]

Buku kedua dari seri Toko Jajanan Ajaib Zenintendo ini tak kalah seru dari yang pertama. Ratingnya 13+, jadi sangat cocok diberikan kepada anak remaja. Tapi, dengan diskusi dan pendampingan, buku ini juga boleh dibaca oleh anak pra-remaja yang mulai membaca teks.

Di dalamnya ada enam cerita jajanan unik yang diberikan kepada tiga anak dan tiga orang dewasa. Dua dari orang-orang ini menjadi sombong dan mendapat kemalangan, sementara selebihnya berakhir baik dan menyenangkan.

Salah satu ceritanya, ‘Kartu Balas Dendam’ merupakan sambungan dari buku sebelumnya. Jajanan ini diberikan kepada Daiki, seorang detektif yang kesal dengan kliennya - yang ternyata adalah salah satu pembeli Zenitendo.

Selain itu, ada juga jajanan Roti gulung pencuri, Tas Dokter Permen Soda, Kerupuk Beras Dewa Rubah, Camilan Musik dan Teh Jamuan Tamu.

(Aku beri rating 5 di buku 1, tapi jadi 4, karena efek ‘surprise’-nya sudah menurun yah ehehe)

[Vidia · Rating 5 out of 5]

Sejak awal aku penasaran sama Nyonya Beniko, pemilik Toko Zenitendo. Dari dua jilid buku Zenitendo yang aku baca, karakternya tuh unik banget. Kelihatannya dia baik, tapi kadang sikapnya aneh dan cenderung mencurigakan. 🧐

Digambarkan sosok Nyonya Beniko adalah wanita gemuk dengan rambut berwarna putih. Dia selalu pakai kimono ungu kemerahan dengan motif koin kuno. Dari beberapa ilustrasi yang ada di dalam buku, tubuhnya jauh lebih besar daripada orang dewasa pada umumnya.

Nah, yang bikin aku tertarik juga, Nyonya Beniko ini hanya menerima pecahan uang yang dia inginkan, harus tepat. Kalau calon pembeli nggak punya uang itu, maka mereka belum beruntung untuk dapetin jajajan ajaib yang diinginkan, walaupun butuh banget.

Di Zenitendo 2, ada cerita pembeli yang terkait dengan seorang pembeli di Zenitendo 1. Mungkin di jilid-jilid selanjutnya, bakal ada juga keterkaitan kayak gini. Jadi kisahnya nggak bener-bener lepas antar jilid.

So far, baca buku Zenitendo makin menyenangkan! 🤩

[Raditya Nandiasa · Rating 5 out of 5]

Judul: Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 2
Penulis: Reiko Hiroshima
Rate: 4.8/5

Sungguh beruntung saya mendapatkan buku jilid 2 ini setelah beberapa hari lalu mendapatkan jilid pertamanya di Ruang Buku Kominfo. Sama seperti buku 1, kumpulan kisah di dalam buku ini pun menarik dan ringan dibaca. Saya menyukai cara penulis menyesuaikan deskripsi sesuai dengan sudut pandang tokoh utama dalam bab tersebut. Kimono Nyonya Beniko ditulis berwarna anggur dan kulit wajahnya seperti telur rebus saat tokohnya anak TK sedangkan disebut kimono ungu tua dan wajah tanpa kerutan saat tokohnya anak yang lebih besar. Mudah-mudahan volume-volume selanjutnya juga akan diterbitkan dalam Bahasa Indonesia.