Jump to ratings and reviews
Rate this book

Seandainya Aku Bisa Menanam Angin

Rate this book
Sokola Rimba adalah rangkuman kisah, perpaduan tawa bahagia dan tangis sendu. Kisah yang tak pernah sudah tentang hubungan manusia paling jernih: saling percaya, menerima perbedaan, hingga mengiklaskan.

196 pages, Paperback

Published January 1, 2019

4 people are currently reading
33 people want to read

About the author

Fawaz Al-Batawy

1 book2 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
16 (47%)
4 stars
15 (44%)
3 stars
2 (5%)
2 stars
1 (2%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 12 of 12 reviews
Profile Image for afatsa.
51 reviews2 followers
July 11, 2019
setiap guru harus tahu⁣

sejak pertama kali diterima di salah satu institusi pendidikan, saya belum pernah pindah. saya bahkan diterima dalam keadaan baru lulus dan minim pengalaman. maka cara terbaik belajar adalah mencari tahu sebanyak mungkin pengalaman tertulis milik mereka yang bertualang.⁣

saya menyukai tulisan Pa Guru Fawaz sejak membacanya di Mojok. saya bahkan membeli buku pertamanya tentang pengalaman mengajar di Sokola Asmat. tapi baru separuh lalu belum terselesaikan.⁣

buku kedua ini menggoda karena tidak tebal. sampulnya menarik. serta secara spesifik bercerita tentang anak-anak istimewa yang ditemuinya di berbagai kesempatan mengabdi sebagai pendidik.⁣

sebagai anak desa lalu jadi perantau yang biasa saja di ibukota propinsi, pengalaman di buku ini membantuku belajar. tentang anak rimba, anak Asmat, dan anak-anak di kaki gunhng Argopuro. ⁣

sebagai pendidik, saya belajar tentang relasi unik guru-murid. semua bisa jadi guru di saat yang sama ia jadi murid. Fawaz mengajari saya mengenal murid dulu sebelum mulai menemani mereka belajar. di banyak hal saya sepakat, pendidikan seharusnya tidak mencerabut anak dari komunitas tempat mereka tumbuh.⁣

saya rekomendasikan buku ini untuk semua pendidik. bagi orang tua. dan siapa saja perlu tahu bagaimana pendidikan Indonesia begitu rumit, memerlukan uluran tangan dan urun pikiran kita semua. lebih dari itu, kisah anak-anak ini akan memesona kalian. sama mengesankan dengan kisah Lintang dan Ikal.⁣
3 reviews
February 2, 2023
"Banyak manusia berbuih-buih dalam ujaran, dan mendaku diri paling suci, tapi malah menistakan diri sendiri lewat sikap dan perilaku terhadap manusia yang berbeda dengan mereka" h. 15

Siapa yang lagi ngejalanin profesi sebagai tenaga pendidik ? Sini kumpul. Awalnya aku ngira buku ini punya genre fiksi, dan setelah ngecek dibelakang covernya ternyata buku ini punya genre self improvement. Baru ngeh setelah udah baca hampir setengah halaman.

Ditulis oleh sukarelawan guru di lembaga institute atau sokola rimba melalui pengalaman petualangnya saat tengah mengajar anak-anak di beberapa lokasi yang berbeda. Buku ini terdiri dari beberapa sub bab, tiap subbabnya punya pembicaraan berbeda berdasarkan tempat penulis menjadi sukarelawan dengan Mengangkat tema kultur budaya dari suatu suku dan kaitannya dengan sistem pendidikan di negeri ini menjadi template baru dari gaya penulisan self improvement (baru nemuin soalnya🙂)

Pengalaman penulis menjadi sukarelawan guru di pedalaman menjadi kritikan atas banyak hal yang perlu diperbaiki terkait sistem pendidikan kita. Sistem yang masih memukul rata manusianya yang berada di kota dan desa dengan dipaksa mengikuti arus modernisasi dan westernisasi yang sebenarnya menggiring mereka (re: anak) menjadi pekerja dalam memenuhi kebutuhan bagi para pemilik modal kapitalisme. Yang tidak mempertimbangkan bahwa kita punya anak anak negeri yang mungkin bisa dibilang lebih paham sama kondisi negera sendiri serta punya semangat belajar tinggi. Dibuku ini juga menceritakan gimana anak anak dari suku rimba memiliki nilai toleransi tinggi terhadap suatu keyakinan dan bagaimana berperilaku terhadap sesama manusia. Di lain halnya buku ini semacam tanya jawab antara orang kota dan orang desa, terkait dengan habits, perilaku, dll.

Ada beberapa pembahasan yang menurutku penting untuk di highlight dari buku ini :
1.Konteks Anak yang membantu orang tua bekerja bukanlah sebuah bentuk penyalahgunaan wewenang yang dikaitkan dengan eksploitasi anak.
2.Pendidikan yang tengah di pukul rata dengan tidak melihat kondisi sosial kemasyarakatan di negeri ini. Contohnya : pengembangan kurikulum yang terus mengikuti arus modernisme dan westernisasi yang merenggut keseharian anak dengan kondisi kemasyarakatan yang sebenarnya.

Buku ini menyenangkan sekali untuk di baca. Cuma ada beberapa kalimat yg aku kurang paham karena dialognya pake bahasa daerah yg ga banyak di translate. So buku ini rekomended buat dibaca buat temen-temen yang pengen mengenal laku dari mereka anak-anak penjuru Indonesia yang dikemas dengan bahasa yang ringan.

Rate 4.4//5.0
Profile Image for Sinta Nisfuanna.
1,022 reviews63 followers
August 23, 2022
"Saat mempelajari bagaimana anak-anak mengembangkan perkakas bernama imajinasi dalam diri mereka, saya kira saya mesti berada dekat dan hidup bersama anak-anak. Memahami dunia mereka, dan prinsip utama hidup mereka untuk terus bersenang-senang." ~ h.xi

Bersenang-senang adalah penggambaran penulis tentang bagaimana dia menikmati setiap perjalanan menjadi guru Sokola Rimba di pedalaman. Cerita pengalaman seru bersama anak-anak dengan sentilan komedi tentang realitas alam dan masyarakat, serta komentar polos dari 'para pemilik perkakas imajinasi' ini.

Salah satu bagian yang menarik buatku adalah perspektif tentang stempel eksploitasi anak yang kadang dipaksakan ketika melihat anak-anak pedalaman membantu orangtuanya bekerja. Padahal, menurut penulis, di situlah salah satu tempat anak-anak mempelajari bagaimana cara bertahan hidup di masa depan sesuai dengan kondisi alam dan masyarakat, apalagi mereka mengerjakannya tanpa ada tekanan.

Sebagai pendidik, tak lupa penulis juga menyelipkan kritik terhadap personil pendidik dan sistem pendidikan yang 'pukul rata'. Kondisi sosial masyarakat seharusnya menjadi pertimbangan pemerintah untuk membuat kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan SDM setiap daerah yang pasti berbeda-beda.

Kesenangan penulis menceritakan petualangannya berhasil mengalir ke dalam tulisan sehingga saya sendiri menikmati setiap kisah, terutama kebersamaan dengan anak-anak pedalaman.
Profile Image for M Adi.
174 reviews18 followers
August 6, 2020
Berisi cerita pengalaman-pengalaman serta pikiran-pikiran seorang guru relawan di daerah-daerah marjinal. Selayaknya cerita pengalaman tentu merupakan hal sentimental bagi yang mengalami, tapi sebagai pembaca kurang mendapatkan hal yang sama. Begitu pula dengan curahan pikiran atau renungan sang guru saat mengkomparasikan dengan kehidupan masyarakat modern, tentu akan muncul sebuah kontras realita tapi terasa kurang mendalam.

Jika penulis hanya menyasar buku ini sebagai memorabilia tentu ia berhasil. Sayangnya kemungkinan untuk menjelajah lebih jauh yakni bentuk pendalaman konteks cerita atau kritik komprehensif, gagal dimanfaatkan. Maka buku ini cocok sebagai sebuah bacaan ringan.

Cerita favorit: Dua Bungkus Kretek Pemberian Jangat Pico
Profile Image for Wahyudha.
444 reviews1 follower
June 1, 2023
Berisikan catatan seorang volunteer bidang pendidikan saat bertugas.

Pengalaman dalam mengajar anak2 suku rimba di Jambi, anak-anak Asmat Papua, anak-anak pegununguan argopuro, dan anak-anak desa Karawana pedalaman Palu.

Sebuah cerita yang menurutku perlu didapatkan oleh mereka yang juga berprofesi di bidang pendidikan. Supaya ada tambahan energi dan bahan reflektif soal praktek pendidikan di Indonesia.

Mas Fawas bukan mendikte bagaimana mengajar yang baik, ia bukan bidangnya. Tapi bagaimana dia melihat, mencoba memahami anak-anak yang kebetulan ada di daerah 3T.

Tapi nggak semua relevan dengan kondisi pendidikan di perkotaan.Apalagi pendidikan yang berbiaya mahal. Cuma sekali lagi buku ini menggelitik pandangan baru dan humanis soal pendidikan.
Profile Image for Estelita.
25 reviews2 followers
September 25, 2021
Bukunya bagus banget dan asik dibaca sekali duduk buat nyantai. Mas Fawaz ga cuma cerita pengalamannya dia selama mengajar di pedalaman tapi juga mengangkat isu-isu dan topik seputar sistem pendidikan di Indonesia. Tadinya aku pikir ya bacanya selo; buat ketawa dan entertaining aja, tapi ternyata banyak cerita yang bikin emosional juga dan membuat aku berpikir ulang mengenai sistem pendidikan di Indonesia. Plus, jadi bikin kangen BANGET pas masa-masa KKN di Keerom, Papua, terutama pas pengalaman ngajar anak-anak di sana. Lagaknya, aku ngerti sedikit ide yang mau disampaikan mas Fawaz melalui bukunya. Worth to read! What an awesome journey.
Profile Image for reyn.
58 reviews1 follower
December 8, 2019
Cerita-cerita kepolosan anak-anak memang selalu menarik. Lewat pengalamannya sebagai volunteer di Sokola Institute, Fawaz mengisahkan pengalamannya berinteraksi dengan anak-anak dari masyarakat adat dan marginal. Kritik atas pendidikan di Indonesia saat ini turut ia sampaikan, ini berdasarkan pengamatannya atas pendidikan formal di Indonesia yang seragam tidak mampu mengakomodir kemampuan dan bakat masing-masing anak.
Profile Image for Adelya.
37 reviews3 followers
July 14, 2021
Buku yang bagus, menyenangkan, menghangatkan, mencerahkan, mengharukan, membuat tertawa. Bercerita tentang pengalaman penulis mengajar di Sokola Institut. Membaca ini semakin membuatku ingin mengikuti Indonesia Mengajar. Semoga bisa terkabulkan menjadi Pengajar Muda. Aamiin.
Profile Image for Alhamdamar Mudafiq.
69 reviews1 follower
May 13, 2020
Segar dan menggugah! Bergizi; dengan sudut pandang yang lain dalam dunia pendidikan "di sini".
Profile Image for Li.
102 reviews1 follower
April 26, 2025
Bacaan sekali duduk. Penulisan ceritanya enak dibaca dan mengalir sekali, ga kerasa seperti ikut berinteraksi dengan murid-murid Sokola. Bisa senyum-senyum sendiri pula bacanya.
Displaying 1 - 12 of 12 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.