Jump to ratings and reviews
Rate this book

Tuhan itu Maha Santai; Maka Selowlah

Rate this book
Iman kepada Allah Swt adalah akar bagi pohon hati. Batang dan cabang-cabangnya adalah takwa. Daun-daun dan buah-buahnya adalah akhlak karimah.



'Pohon Islam' kokoh menghunjam, tegak menjulang, dan rimbun serta lezat menyejukkan dan menghidupi siapa pun yang melintas atau berteduh.



Bila ada pelintas atau peneduh yang tak serupa, ia tetaplah pohon yang kokoh dan teduh.



Bila ada pohon-pohon lain yang tak serupa dengan caranya tumbuh, ia pun tetap pohon yang kokoh dan teduh.



Ia yakin bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang Maha Kokoh pula 'Maha Santai', meneduhi semua makhlukNya yang beriman maupun kufur. Semua dihidupiNya, diteduhiNya, dan dikasihiNya, dalam pelukan Rahman RahimNya.

180 pages, Paperback

Published September 20, 2019

1 person is currently reading
5 people want to read

About the author

Edi A.H. Iyubenu

31 books7 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
0 (0%)
4 stars
2 (50%)
3 stars
2 (50%)
2 stars
0 (0%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 3 of 3 reviews
Profile Image for mita.
57 reviews2 followers
November 16, 2025
Sesuai judul, buku ini menguraikan soal agama Islam yang sebetulnya engga kaku. Ada juga pembahasan soal hal2 yg relevan sama kehidupan sekarang: perempuan boleh kerja ga, perempuan boleh sholat di masjid ga, tawakal dulu atau ikhtiar dulu, dst. Gara-gara baca buku ini jadi yakin bahwa sebetulnya Islam itu engga saklek banget, cuman selama ini para 'pendakwah' pake satu dalil yang dijadikan landasan utama tapi ga selalu menyesuaikan dg konteksnya.

Bukunya cukup bisa dinikmati. Sayangnya banyak istilah bahasa Arab dan selipan bahasa Jawa yang bikin orang awam kebingungan. But overall, good job!
Profile Image for Mazdan Assyayuti .
58 reviews3 followers
December 22, 2021
(#BukuUntuk2021)
Selesai baca buku ke-8

Kelompok penerbitnya Mas Edi ini sering buat prapesan dengan diskon yang selalu bikin ngiler. Setidaknya mampu untuk membangunkan jiwa-jiwa yang selalu kemecer ketika lihat buku, apalagi didiskon. Sudah didiskon, dapat tanda tangan pula, sering kali begitu. Menandakan loma-nya penerbit dan penulisnya, termasuk buku ini.

Buku ini merupakan kumpulan esai dari owner Divapress grup. Ditulis sendiri, diterbitkan sendiri, dipasarkan sendiri, sangat mungkin sebelumnya dibaca sendiri juga. Sudut pandang orang pertama dari setiap tulisannya sangat mengena sekali aura untuk mengajak, memposisikan pembca sebagai “kita”. Mengkritisi diri sendiri, begitu tangkapanku, tujuannya sebenarnya agar dapat berinstrospeksi diri.

Oh iya, buku ini mencangkupi dua tema besar, pertama adalah kritik terhadap pola kekakuan dalam beragama, kedua tentang perjalanan rohani (tasawuf). Sangat kental dengan ciri khas gaya tulisan Mas Edi yang sangat sufistik. Meskipun yang dibahas adalah bahan-bahan fiqih, kekakuan beragama tetapi dibuat mengalir sebagai sebuah kritik untuk instrospeksi.

Antara materi dengan judul buku cukup nyambung. Meski menurutku, cenderung kurang tepat sedikit karena materi tasawufnya cenderung tidak selow. Hal ini karena justru kita harus berjalan ke arah rohani yang tepat. Tentu saja, keharusan ini tidak termasuk ke dalam kategori selow. Sehingga, kalau materi itu berada di buku ini maka sangat tidak selow sekali.

Pembawaan Mas Edi selalu enak, buku ini sangat cocok untuk dibaca di kala keroposnya keimanan kita. Atau, ketika sedang berada di titik gelisah akan kondisi beragama di lingkungan kita tidak selow. Hahaha.
Profile Image for Nurina Susanti.
13 reviews
August 20, 2022
Menurut saya, buku ini cukup berat dan sulit dimengerti oleh orang awam. Perlu banyak waktu untuk dapat mengerti maksud dari tulisannya. Cukup rumit dan kurang santuy, sebab kata demi kata yang dipakai banyak yang menggunakan istilah-istilah yang sulit untuk dimengerti.


Namun secara garis besar, memang di dalam buku ini menjelaskan beragam sudut pandang akan dalil dan keberagaman aturan yang kadang menjadi multipersepsi. Tentu menjadikan kita senantiasa berpikir dan tak cepat menelan apa yang kita baca/dengar.
Displaying 1 - 3 of 3 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.