Jump to ratings and reviews
Rate this book

Sufisme Jawa: Transformasi Tasawuf Islam ke Mistik Jawa

Rate this book
Unsur sufisme Jawa begitu banyak, jalin menjalin, menyatu secara sinkretik, dengan kepekatan tinggi. Ini menyebabkan upaya melacak hakikat Sufisme Jawa menjadi rumit, mengharuskan kita untuk menggali akar-akar Sufisme Islam (Tasawuf) dan akar-akar dari Mistik Hindu-Buddha. Dr. Simuh, dalam buku ini berupaya melacak Sufisme Jawa dengan pendekatan historis dan tekstual-kultural.

274 pages, Paperback

First published December 1, 1995

19 people are currently reading
192 people want to read

About the author

Simuh

3 books1 follower
Dr. Simuh, dilahirkan di Sleman, Yogyakarta, 3 Juni 1933. Setelah menamatkan sekolah di SMA Jurusan Pasti Alam, melanjutkan studi di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Lulus di Fakultas Ushuluddin tahun 1963. Mengikuti Studi Purna Sarjana dalam filsafat dan sejarah di IAIN Sunan Kalijaga. Tahun 1981-1982 melanjutkan studi ke Australian National University di Canberra dalam rangka penyusunan disertasinya. Beliau mengajar Ilmu Kalam (Theologi Islam), Sejarah Perkembangan Pemikiran Islam di IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Ia juga menjadi dosen Pascasarjana dalam bidang Ilmu Tasawuf pada IAIN yang sama.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
28 (39%)
4 stars
21 (29%)
3 stars
17 (23%)
2 stars
3 (4%)
1 star
2 (2%)
Displaying 1 - 8 of 8 reviews
Profile Image for Daffa Prayudya.
4 reviews
April 3, 2020
A good book that will explain you some development of islamic sufism in java. For people in java, itspretty common that they live with some kind of "islam kejawen" that explained in this book. And in this book, it will deeply explain about "islam kejawen" with various approaches
Profile Image for Hizrah Muchtar Hamid.
15 reviews1 follower
November 10, 2016
Hmm... Yaah, bolehlah. Bukan favorit saya.

Menurut saya, penulisnya agak bias ke arah "syariah" ya.. Mungkin belum menjalani/mengalami sendiri "tarekat" atau jalan yang mirip . Tapi sebagai referensi sejarah transformasi tasawuf di Jawa cukup baik. Saya mendapat cukup banyak ilmu dari buku ini :)
Profile Image for Happy Dwi Wardhana.
244 reviews38 followers
May 2, 2020
Menarik. Mengupas sejarah terbentuknya Islam kejawen atau abangan. Dr. Simuh menelisik mulai dari awal mula terbentuknya tasawuf Islam hingga ajarannya mempengaruhi tradisi Hindu-Jawa yang dibawa oleh para sufi.

Buku ini tidak serumit yang dibayangkan, meskipun di dalamnya banyak membahas konsep tasawuf, penggalan-penggalan babad, dan sejarah nusantara. Sebagai orang yang awam tasawuf, saya mendapat garis besar pengetahuan ajaran ini dan juga sejarah para tokoh sufi.
Profile Image for Yurham Afif.
9 reviews
August 17, 2021
Dijelaskan dengan rinci perjalanan transformasi dari tasawuf Islam pada zaman Rasulullah hingga menjadi tasawuf mistik yang kemudian memengaruhi kebudayaan dan kesusastraan Jawa sehingga melahirkan konsep teologis baru yang berpatok pada ajaran budi luhur: Islam kejawen. Dalam tulisannya, Dr. Simuh memandang usaha Al Ghazali dalam mengembalikan konsepsi tasawuf Islam berujung sia-sia akibat terlalu mengagungkan konsep "insan kamil" yang banyak disalahtafsirkan oleh kalangan penerusnya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Δάσκαλος.
146 reviews
April 17, 2022
Meski bahasa dalam buku ini enak dibaca, topik buku ini cukup sulit dicerna. Secara kasar, transformasi tasawuf Islam ke mistik Jawa berbicara tentang perubahan konsep tasawuf yang berpegang pada syariat menjadi tasawuf yang tidak begitu memedulikan syariat.
Profile Image for Faris Alaudin.
8 reviews
January 23, 2025
Tasawuf di Jawa berkembang ke dalam dua bentuk, tasawuf Islam dan mistikisme. Tasawuf Islam menjadikan Alquran dan hadis sebagai sandaran, sehingga ia menjauhkan diri dari keduniawian. Adapun mistikisme, disebut juga dengan tasawuf murni atau mistik, menjadikan kesadaran spiritual melalui meditasi, misalnya, untuk menggapai hakikat Tuhan. Dalam mistikisme, sinkretisme pun terjadi. Ada campuran antara animisme-dinamisme, Hindu-Buddha, dan Islam yang kerap diberi nama Islam kejawen. Penamaan ini tentu politis. Keraton di Jawa mengooptasi konsep "manunggaling kawula gusti" yang diusung para penganut mistikisme melalui karya sastra untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Sayangnya, bentuk relasi kuasa yang dimunculkan keraton tidak diperdalam bahasannya. Pada akhirnya, konsep mistikisme menjadikan tuhan sebagai yang imanen dan dimunculkan melalui simbol-simbol yang sifatnya antromorfistis. Tuhan dicirikan dan disifatkan laiknya manusia.
Displaying 1 - 8 of 8 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.