Akibat tindakan bodohnya, Chaka terpaksa menikahi Twindy, seorang alpha female luar biasa yang memimpin sebuah firma arsitek terkemuka. Chaka yang seumur hidupnya hanya memiliki dua keahlian, yaitu bernapas dan memasak; mau tidak mau harus menjalani kehidupan pernikahan layaknya sedang menjalani tutorial siksa kubur.
Selama dua tahun pernikahan, Chaka tidak pernah sekali pun berani melawan Twindy yang galak banget kayak istri mudanya Firaun. Meskipun begitu, Chaka selalu menyayangi Twindy yang menjadi tulang punggung utama di rumah. Chaka sendiri lebih banyak mengurusi pekerjaan sehari-hari di rumah, seperti memasak, mencuci piring, membersihkan WC, menyikat tangki air, dan mengelola kafe, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Twindy. Semua barang di rumah dan kafe juga adalah milik Twindy, sedangkan barang yang Chaka beli dengan uangnya sendiri hanya sikat gigi dan remote TV.
Seolah-olah kehidupan penuh tangis dan tawa itu belum cukup, Chaka tidak sengaja bertemu dengan mantan pacar yang dulu ditinggalkannya untuk menikah dengan Twindy. Segala hal yang belum selesai di antara mereka pun membawa Chaka ke pusaran yang meskipun ia sekuat tenaga berenang menjauh, tetapi ia justru semakin terseret mendekat.
Apakah Chaka harus membiarkan dirinya terseret dan tenggelam bersama masa lalunya, atau meraih uluran tangan Twindy yang ternyata sedang mengandung anaknya?
Aku awalnya tertarik sama buku ini karena sering muncul dan dibahas di twitter @literarybase. Yang aku baca, komentarnya positif semua, sih. Puncaknya aku mulai baca buku ini karena banyak yang bilang buku ini bikin nangis.
Buku ini bercerita dari sudut pandang Chakra yang secara "tidak sengaja" terpaksa menikah dengan Twindy, seorang arsitek perempuan yang sangat mandiri dan kaya.
Aku suka buku ini karena bisa menyinggung sedikit topik feminisme dan anti-patriarki ke dalam ceritanya. Tokoh utama perempuannya memang tipe "Girlboss" banget.
Tapi aku lebih banyak kesalnya dengan buku ini... Mungkin sedikit spoiler.
Kesan pertama, aku sangat kesal dengan karakter utama, si Chakra. Dia suka mengejek/ngata-ngatain istrinya itu dengan bermacam makian aneh dan menurutku termasuk kasar (tapi tidak langsung ke depan muka istrinya) tapi setelah itu bercerita di narasi kalau dia beneran cinta atau sayang sama istrinya... Twindy sang istri pun sering marah-marah tanpa alasan (saat itu) ke Chakra. Like–guys, chill??? Apalagi pas bagian lagi marah sering pakai huruf kapital dan diakhiri dengan dua tanda seru. Hadeh.
Lalu, aku kurang suka dengan jokes-nya. Lumayan banyak, dan benar, ada yang lucu. Hanya saja, banyak yang gak lihat situasi dan kondisi.
Intinya, kedua tokoh utama ini sering banget drama. Gak konsisten. Ceritanya terlalu banyak basa-basi dan pengulangan. Yang dibahas itu-itu aja dan diakhiri dengan begitu? Yha. Bikin kesal sendiri.
Selesaiiiii! Dan sukaaa 🤩🤩🤩. Ini novel pertama Kak Brian Khrisna yang aku baca. Meskipun pertama kali baca agak gimana gitu sama cara berceritanya juga ada bagian yang sedikit mengganggu tapi (lagi) setelah dibaca terus ya aku cukup bisa menikmatinya sampai akhir. Baca novel ini perasaan campur aduk banget. Kadang lucu pengen ngakak tapi juga bikin emosi dan cukup nyesek. Kadang sudah nyesek dan serius dibuat bercanda lagi 🫣. Aku suka di tiap chapternya ada kata-kata yang cukup ngena di hati. . Dari novel ini juga jadi belajar tentang hubungan yang baik. Belajar mengenal arti rasa (mungkin) karena aku sendiri bingung ngejabarinnya ✌🏼 tapi cara Chaka menghadapi Twindy, bagaimana Chaka bertahan juga mencoba mengerti kenapa Chaka sampai seperti itu ke Twindy dan kenapa Anet sampai seperti itu ke Chaka, kayak belajar lagi tentang mengenal seseorang. Agar suatu hari nanti kita nggak asal ngejudge sebuah hubungan maupun seseorang. Karena mungkin saja di luar sana ada yang seperti Chaka juga ada yang seperti Twindy maupun Anet. Selain itu baca novel ini juga aku seperti diingatkan kembali akan beberapa hal misalkan kita nggak akan pernah tahu akan ada kejadian apa di menit, jam, atau hari berikutnya. Jangan selalu menyalurkan emosi duluan. Jangan pernah meminta seseorang untuk pergi kalau hati sebenarnya masih tidak yakin. Dan ini, ‘Rasanya gue ingin ada seseorang yang mengatakan bahwa hidup akan tetap baik-baik saja….” Meski gue tahu itu tidak lebih dari kata-kata klise, tapi gue benar-benar membutuhkannya sekarang’. (Hal 418). Pokoknya baca deh novel ini 🥺. Aku suka Ryan maupun Dimas apalagi nasehat mereka untuk Chaka 😍. Akhir kata mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan 🙏🏼☺️. . “A, setiap orang akan selalu mencari banyak alasan kecil yang bisa mereka pakai sebagai kambing hitam untuk menutupi keinginan mereka buat pergi, sehingga mereka gak terlalu merasa bersalah ataupun disalahkan, meski itu alasan yang gak masuk akal sekalipun. Dengan kata lain, kalau pada dasarnya kita memang ingin pergi, kita akan mencari seribu alasan untuk pergi. Meski alasannya sangat sepele sekalipun, kita akan tetap menggunakan alasan itu untuk pergi.” (Hal 226). . “Tapi, jika seseorang benar-benar ingin bertahan, dia hanya butuh satu alasan saja, meski itu alasan yang tidak masuk akal sekalipun. Jika pada dasarnya dia memang ingin bertahan, maka dia akan tetap bertahan, gak peduli ketika ada puluhan ribu alasan yang lebih masuk akal yang bisa dia pakai untuk meninggalkannya.” (Hal 226).
Worst book I've read in half a year, the whole story in this book just revolves disitu-situ aja and the worst part is the dialogue that is repeated sooo muchie. i don't know why i decided to buy this book in the first place. oh anyways, this isn't the first time i've read brian's book, and all of them had a bad impression that ended up on the dnf shelf LOL. and usually im not the type to write reviews, but this is just... ugh worst.
OHHH WAITT i forgot to mention the characters, twindy character especially, is she mental? and how could someone so young have her own firm? okay i get it, anything can happen in a book. then the anet? was she born stupid, I mean come on??? a stupid guy just left you for no apparent reason, then you're still a little more expecting him to come back? LOL, then the last one is Chaka, I literally have no words for a guy as stupid as him. the end.
Aku sudah baca dua novel yang ditulis kak Brian dan topik yang diangkat itu bener-bener jarang dan unik menurutku. Jalan ceritanya ngga mudah ditebak dan gaya kepenulisannya unik di mana pasti si penulis menyelipkan candaan di setiap kalimat sehingga mau menghayati bacaan aja ngga jadi karna ada unsur bercandanya😂. Oh iya saya juga me-notice cameo yang ada di novel ini di mana karakter Ryan dan Dimas sudah debut di novel pertama yaitu This is Why I Need You. Oh iya saya juga agak speechless sama endingnya hehe
Baca buku ini berasa dibawa terbang ke atas terus sampai langit lalu tiba-tiba didorong sampai jatuh ke tanah lagi.
Gua nggak mau bahas cerita dalam Kudasai tapi kedua tokoh utama di sini yaitu Chaka dan Twindy.
Pertama, si Kampret alias Chaka adalah karakter cowok paling tolol seumur gua suka baca novel fiksi. Pantes aja bikin Twindy darah tinggi mulu dan keputusan Chaka diakhir cerita bener-bener gila! Dia merasa apa yang udah dia lakukan selama ini selalu sia-sia padahal gua rasa Chaka kurang usaha. Walaupun sisi humoris dari Chaka gua suka banget.
Kedua, Twindy adalah karakter utama perempuan di Kudasai. Tipikal cewek2 yang luarnya judes padahal dalemnya ambyar. Gua paling nggak suka tiap kali Twindy merasa paling benar dan berkuasa walaupun gua tahu dia emang pantes. Terlalu implusif. I dont like her. Tapi ketika dia akan jadi ibu, gua suka banget sama penggambaran karakter Twindy.
So far, gua suka sama ceritanya. Nggak bertele-tele. Gua beneran nggak bisa nebak akhirnya kemana. Kudasai adalah salah satu buku yang bikin gua kepikiran berhari-hari tentang nasib tokohnya.
*****
Re-read dan baru sadar nggak ini cerita akhirnya dramatis abis anjir. Tapi ttp okelah
Aku lumayan berekspetasi sebelum baca buku ini. Ekspetasiku sekeren dengan cover bukunya yang super misterius.
Tapi ternyata ekspetasiku dipatahkan dengan alur ceritanya yang ngelawak terus. Ini pertama kali aku baca karya Ka Brian, mungkin ini ciri khasnya kali ya. Menyelipkan kata-kata lucu. Tapi, entah aku yang terlalu serius atau gimana, aku bacanya gak ketawa. Ada beberapa part yang yang lucu tapi sisanya ku lewati tanpa ada penaikan mood seneng.
Alur cerita yang sebenernya membuat aku cukup stress bacanya, dengan karakter Twindy seorang Alpha Female yang setahuku gak akan mungkin menunjukkan sifat kurang ajar kepada seorang suami yang dikasihi. Ya walau nikahnya itu terpaksa. Karakter Chaka dengan kebodohan dan lelucon terus. Alasan mereka menikah yang sepele banget di dunia nyata. Entah lah susah di pikir pake nalar. That's why ini genrenya Fiction.
emang salah maksain baca buku, padahal udah ngerasa this is not my cup of tea sejak 10 lembar pertama tapi tetep dilanjutin baca sampe halaman ke 200 dan tetep dnf ujungnya.
ceritanya nggak logis, karakternya ngeselin semua, dan setelah loncat langsung ke ending, makin nggak nyesel udah dnf buku ini 🙏🏻
Buku kedua Brian Khrisna yang dibaca. Dari beberapa novel yang pernah saya baca, agak jarang menemukan romance yang menceritakan dari POV laki-laki. Dan ini salah satunya. Sebelumnya pengen curhat dulu, awal tahu Brian Khrisna ini dari Sisi Tergelap Surga yang sukses bikin emosi campur aduk. Harusnya setelah itu ke Bandung Menjelang Pagi, tapi saya justru pengen baca karya-karya yang sebelumnya, dan mungkin setelah ini bakal baca juga yang lainnya -biar penulisnya bisa hidup dari royalti :D- karena ternyata saya cocok sama tulisan bang Bri.
Oke here we go Chaka, kamu tidak akan bisa membahagiakan dua orang sekaligus dalam satu waktu 😭🥺 Baca ini ketawa-sedih-ketawa-sedih-nangis. Menceritakan A'Chak alias Chaka dengan Twindy. Pasangan yang dengan 'terpaksa' menikah, yang kemudian Chaka bertemu dengan Anet, mantannya yang juga terpaksa ditinggalkan oleh Chaka. Ahh, mereka rumit. Mau bilang siapa yang salah siapa yang benar, tiga-tiganya punya porsi benar dan salahnya masing-masing.
Jujur saja, awalnya saya agak jengkel kalo tiba di part Twindy. Hal sepele bahkan ga masuk akal bisa membuat dia semarah itu. Ada saat dimana jadi 'masa kaya gini aja emosi'. Dan Chaka selalu dengan pasrah dan mungkin takut selalu menerima segala tingkah laku Twindy, untungnya dibalut dengan humor dan candaan jadi ga terlalu nelangsa. Tapi menuju ending, saya suka dengan perkembangan karakter Twindy, terutama sikapnya yang perlahan tidak terlalu berapi-api.
Penyebab mereka 'terpaksa' menikah yang bikin penasaran baru diceritakan di tengah-tengah, saat dia harus menjelaskan kepada Anet, mantannya yang juga terpaksa ditinggalkan. Di situ semua jadi terasa.. lebih masuk akal?
Saya suka sama part dimana Chaka, Ryan, Dimas lagi ngobrol. Terlepas dari mereka mabuk, tapi saya justru jadi berpikir, ternyata obrolan para lelaki tu sejujur itu ya 🤭
Dan Anet, ahh. Saya mau bilang Anet deserve better, tapi kalo dipikir-pikir misalnya saya di posisi Anet bisa saja melakukan hal yang sama. Tapi jujur saja, part Twindy memohon kepada Chaka untuk tetap tinggal, saya berada di pihak Twindy 🥺 Terlepas dari dia hobi marah-marah, tapi disitu Twindy kasian sih. Tapi mau bilang Chaka Anet egois? Gabisa juga. Ahh entahlah. Gitulah pokoknya. Saya masih galau, dan termasuk kesalahan menyelesaikan novel ini pagi-pagi.
PS: Bang Bri, mohon info, novelmu yang happy ending yang mana ya? Baca kok sedih-sedih terus.
Aku adalah user baru di apk ini. Buku ini juga buku pertama yang mengisi kekosongan shelf dnf ku.
Di komentar aku akan ada sedikit spoiler.
Mari aku kupas dari karakter Chaka, jokesnya hampir tidak pernah melihat sikon. Sebenarnya jokes chaka ini lucu, tp kalau dia melontarkan jokes saat keadaan rumit atau genting jatuhnya 'si' jokes menjadi garing. Chaka yang selalu memaki istrinya (di dalam hati). Namun selalu memuji atau mengungkapkan rasa cinta kepada Twindy kalau Twindy berada di depannya membuat saya merasa ilfeel terhadap sosok Chaka.
Kedua Annet, dia karakter yang paling kasihan disini. Aku belum tahu penyebab dia meninggal (Ya, aku meloncati banyak halaman karena semua karakternya yang menjengkelkan.) tapi Annet ini entah terlalu baik atau terlalu bodoh sampai belum bisa melepaskan perasaannya kepada orang yang sudah mencampakkan dia tanpa alasan selama 2 tahun.
(Belum tentu Chaka balik ke kamu mbak Annet.)
Ketiga Twindy, aku rasa dia bukan seorang alpha woman, namun lebih merujuk kepada "red flag". Entah kenapa dia suka marah-marah tanpa alasan. Meskipun di pertengahan novel, perangai dia sudah mulai berubah. Tetap saja memarahi orang tanpa alasan atau hanya untuk pelampiasan emosi, aku rasa itu bukan alasan yang tepat.
Satu hal lagi. Novel ini memiliki 400+ halaman. Namun banyak sekali percakapan yang terus diulang-ulang hingga aku memutuskan untuk meloncati banyak halaman (ini juga salah satu alasan selain karakternya yang menjengkelkan).
Mungkin buku ini hanya bukan seleraku saja. Maaf jika masih banyak ejaan, kata, atau kalimat yang 'belepotan'. Karena sesungguhnya ulasan ini hanya diketik oleh jempol seorang anak SMP. :)
This entire review has been hidden because of spoilers.
karakternya semua disini gak jelas, bikin emosi, sampai gak tau harus berpihak ke siapa.
1. Chaka itu kasian banget karena dia punya self esteem yg rendah sebab dia mikir kalau dia selalu membawa rasa sakit ke orang-orang yang dia sayang. Jujur bisa merasakan penderitaan Chaka disini, kyk gimana tersiksanya dia buat nanggung semua perasaan bersalahnya itu. Tp hal yg gak aku suka dari dia adalah: DIA GAK PUNYA BOUNDARRIES. Aku heran dia bilang dia sayang dan cinta sama twindy, tp dia masih bisa cium, peluk dan bermalam sama Anet. KYK YG BENER AJA DONG? Menurutku Chaka ini cowok yg gak bisa menetapkan batasan interaksi antara dia sama mantannya. IK dia merasa bersalah karena udh ninggalin Anet, tapi tetep aja dia gak bisa kyk gitu.
2. Twindy bisa gak sih stop marah-marah gk jelas ke suamimu sendiri? IK kamu itu punya segala-galanya dibanding Chaka, tp tetap aja kamu gk bisa merendahkan pasanganmu dengan cara marah membabi buta. Sakit hati banget waktu liat dia marah-marah ke Chaka dengan ngatain Chaka gk berguna, Chaka miskin, dll. I think kamu harus konsul ke psychologist buat tau kamu ini ada penyakit apa sampai bisa marah-marah terus ke suamimu itu.
3. Anet stop bodoh. Kamu bodoh banget dan terlalu baik. I know you love him so much tp apa susahnya move on? Kenapa kamu harus selalu maksa Chaka balik sama kamu? Kenapa kamu gak bisa menghormati dia dan hubungan pernikahannya? Please move on, cari cowok lain. Dia ninggalin kamu tanpa kabar dan bodohnya kamu masih nunggu dia, bahkan sampai nangis-nangis tuh kyk IUH banget deh. Disatu sisi kamu kasihan tp kamu juga salah karena selalu mendrag Chaka buat nemenin kamu waktu kamu sakit, bahkan sampai mohon-mohon. KYK WTF kamu itu bukan siapa-siapanya dia lagi! Please you have to learn about how to keep youself from someone's husband even though they're your ex. Because it's very annoying.
AND FOR THE BOOK: It was fun di chp awal-awal, but di akhir emang sangat menyiksa. Jokesnya lucu-lucu but penempatan jokenya itu kadang kurang tepat. Disaat serius terus dikasih joke itu malah jadi membuyarkan atmosfer seriusnya. But there are some unrealistic point sih kayak how can the doctor declare kandungannya twindy udah gaada terus tbtb ternyata kandungannya gak selamat? (i know it's a fiction so that everything can happen, tp ini gak realistis gitu loh).
Tapi karakter Chaka ini bener-bener capek banget. I think aku bakal gak kuat banget ngejalanin hubungan pernikahanku dari awal kalau partnerku twindy. Udah gak ada harga dirinya karena tiap hari dicaci maki, seolah-olah kamu ini hina banget. Terus gimana dia berusaha buat nerima semua itu dan mencoba tegar, dan gimana dia berusaha jadi penyegar buat orang lain sementara tanpa dia sadarin dia itu juga lagi sakit hatinya. Kemudian dia juga kehilangan orang yang dia sayang. Udah deh pokoknya capek banget...
Intinya, gak ngerti kenapa buku ini tebel banget yang isinya ternyata.. gitu gitu aja... Karakternya tuh sialan banget, Chaka. Twindy dua duanya sama sama sakit. Aturan, kalian berdua ke psikolog aja.
Chaka, emang dari awal udah keliatan, cowo redflag (Kita taro kepinggir dimana dia ngetreat Twindy dengan baik) Tapi dari halaman awal dia mensexually si karyawan baru dan lepas cincin biar caper. And at the same time si Chaka Chaka ini tiba tiba banget sesayang itu sama si Twindy...?? Aneh. Terus, Twindy (Mirip sm aku sebenernya) cuman, kenapa dia harus seimplusive itu sih...? Katanya orang pinter anjir tapi pas dibilang ama dokter KEMUNGKINAN keguguran, langsung kesurupan dan TTD surat cerai. ORANG MAH YA TUNGGU DULU PASTINYA GILA. Udah ditinggal meninggal aja baru kerasa kan.
Anet, gak tau i just can't hate her. Kayak, She sacrifice hidup dia yang sakit terus ditinggal gitu aja. Buat beberapa orang pasti "Ngapain cowo gt ditungguin" Pls, kalian harus ngerasain dulu rasanya ditinggal tiba tiba pas lagi terpuruk puruknya dan sayang sayangnya. That's why there's no reason to hate her..
Karakter paling baek emang cuman si Romi. Sisanya sakit mental semua, also, jokes sexualnya dah tolong ini Authornya sange apa gimana sih. Nggak lucu banget, how u describe dengan gak ada patriarki tapi at the same time memperlihatkan jokes sampahnya itu. Gak ngerti..
Kayak buku 23:59, aku ekspetasi banyak dan mikir bakal nangis. Taunya enggak, apa ya. Permasalahannya terlalu ga make sense.. Dah sakit jiwa dah semuanya but i enjoyed the book 🙏 (Buku ketiga Brian yang kubaca)
Aku jarang baca novel dengan POV laki-laki, sedikit agak kaget dengan banyaknya gerutuan khas laki-laki yang dilontarkan Chaka. Untuk karakter Chaka sendiri sangat baik, kelewat baik malah, sampai masih menemani Anet saat sakit padahal istrinya lagi hamil. Terlepas dari sikap Twindy yang kasar dan menyebalkan, saat Chaka izin pergi menemani Anet itu, aku malah berempati dengan Twindy.
Banyak yang poin-poin yang bisa ketangkep sih dari novel ini 1. Pasangan yang satu frekuensi (menurutku Chaka satu frekuensi nya sama Anet, dibandingkan dengan Twindy kaya terlalu dipaksakan, ya sih, memang pernikahan mereka juga karena ketidaksengajaan) 2. Hindari KDRT (Twindy ini gampang banget nampar Chaka) 3. Segala sesuatu hal dikomunikasikan dengan baik (Chaka terlihat kurang dapat mengkomunikasikan dengan baik, soalnya banyak hal jatuhnya malah jadi mengesalkan)
Pas baca page turning, sih. Cuma agak terkejut sama POV laki-laki yang ternyata makian, obrolan, dan gerutuan nya khas laki-laki banget.
Buku ini nano-nano sih buatku, alurnya yang gak bisa ditebak mau dibawa kemana pembacanya. Awalnya ngakak banget dibuat sama kelakuan Chaka dan segala celutukannya, tapi ngakak itu hanya sementara karena konflik Chaka dan Twindy itu bikin puyeng, bahkan hampa banget rasanya abis baca ending🤡
Aku suka narasinya kak Brian, nyaman dibaca dan rapi. Mungkin ada di beberapa part pas di tengah aku bosen dikit tapi begitu makin banyak konfliknya, makin gak bisa stop baca! Penokohannya pun juga okay. Chaka, Twindy, dan Anet (mantan Chaka) punya powernya masing-masing dan gak ada karakter yang cuma hiasan karena porsi mereka di cerita ini pas! Terus untuk romancenya, aku agak ngakak sih sama Chaka dan Twindy. Sometimes they're okay but sometimes they're not, yang 1 keliatan plin-plan dan yang 1 suka marah-marah tanpa alasan cuma ya kocak aja.
Konflik-konflik di sini pun tertata gitu, mumet sih iya cuma biasa diselingin celutukan Chaka yang kocak tapi kadang aku ngerasa agak offside gitu, gak pas waktu becandaan kayak lagi darurat eh diselipin tuh jokes receh. Aku agak aneh aja sama konflik terakhir yang bikin hampa setelah baca, dokternya kocak terus Chaka nya kayak bikin menghadeh cuma konflik akhir sih yang bikin nyeseknya kerasa🤡🙏🏻
Overall sih, aku suka bukunya. Suka humor-humornya, suka alur dan konfliknya yang tertata🤩
Cerita segitiga antara Chaka, Anet, dan Twindy. Buku ini kubaca dalam rentang waktu 2 tahun, sehingga sudut pandangku perlahan berubah juga. Mungkin jika aku masih anak sekolah atau kukiah semester awal, aku akan menamatkan buku ini dalan waktu sehari. Namun karena aku menyelesaikannya di usia 25++, aku merasa buku ini agak terlalu menyayat sedihnya. Terlebih lagi, aku tidak begitu suka pada karakter Chaka yang seakan tidak bisa mengambil keputusan dengan tegas.
Kalo kalian suka buku yang ada sedikit genre komedi namun banyak juga dramanya, bisa coba baca ini. Karena buku ini ditulis dengan sudut pandang orang pertama, sehingga jangan kaget jika isinya banyak sekali tanpa kutip sebagai tanda pengapit percakapan di dalam cerita.
THIS BOOKS MAKE ME NXSOWNDISKSISISKAKOAISU yaallah marah marah iya lucu iiya kesel iya jadi gaktau mau mihak ke chaka apa twindy tapi i feel sad for chaka hiks hiks hiks
Pertama kali aku buka chapter 1, disitu ada kata kata yang menarik perhatian aku, dan di setiap chapter ternyata semuanya ada, tapi kok galau semua ya. Dari awal aku udah kek "it's not my cup of tea"
Plusnya adalah novelnya ngalir begitu aja karena memakai bahasa sehari hari yang gampang dipahami, kadang ada jokes yang lucu tapi lebih banyak garingnya sampe aku "apaan si"
Minusnya adalah, dari awal aku udah gasuka sama main character nya, yaitu si Chaka. Udah kek sad boy banget dan terlalu penurut (?), intinya aku gasuka. Aku kalo jadi si Chaka udah aku tinggalin kali si Twindy-_- Tapi anehnya aku jadi penasaran sama kelanjutan tiap chapternya
Sampe ke ending, aku udah mau buru buru namatin aja lah karena udah bosen juga, tapi shock pas diakhir, kek "gila sih gila". Best part menurut aku cuma di ending si.
Overall aku tadinya mau kasih 2⭐ tapi karena endingnya menyelamatkan novelnya, aku kasih 3⭐
Novel bergenre romance ini berkisah tentang Chaka, pemuda yang ahlinya hanya bernapas dan memasak ini harus menikahi Twindy, seorang alpha-female perfeksionis yang galaknya minta ampun. Selama dua tahun pernikahan, Chaka tidak pernah melawan Twindy yang notabene nya galak segalak-galaknya. Namun, walaupun galak, Chaka tetap menyayangi Twindy dengan tulus. Suatu hari, tiba-tiba mantan Chaka yaitu Anet datang ke Cafe milik Chaka. Apakah kehidupan rumah tangga Chaka dan Twindy akan goyah? Atau malah akan semakin kokoh?
------------
Maaf sebelumnya, aku mau kasih warning dulu mungkin saja dari review dibawah ini sedikit mengandung spoiler🙏
Aku kesal banget sih sama buku ini. Maaf banget, tapi semua karakter utama dibuku ini menurutku sangat menyebalkan & tidak konsisten. Chaka, karakter cowok yang tidak bisa tegas dan yang paling bikin aku kesal adalah keputusan bodoh dia diakhir cerita nanti! Twindy, cewek yang kerjaannya marah-marah mulu, ga bisa diajak bicara dengan baik.. pokoknya cuma bisa marah & mengeluarkan makian. Selalu merasa paling benar & paling berkuasa. Angkuh. Sangat tidak konsisten. Anet, aduh.. aku bingung kenapa dia bisa sebodoh itu masih ingin bersama Chaka yang notabene nya sudah kabur nikah dengan orang lain + ninggalin dia tiba-tiba tanpa kejelasan.
----------
Yang aku suka dari novel ini, ceritanya ngalir gitu aja dan banyak percakapan modern sehingga gampang buat dicerna. Banyak selipan jokes juga yang bisa bikin kita terhibur. Banyak juga kutipan dan nasehat tentang kehidupan cinta yang membuatku mengangggukkan kepala karena setuju dan suka dengan tulisannya. Kalau kamu suka buku yang bergenre romance dengan selipan drama, silahkan kamu coba baca buku ini. Mungkin cocok dengan preferensi kamu.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Huaaaaaaa hampir aja DNF 😔 Oke oke. Jujur, awalnya tertarik karena kapan hari banyak yang rekomendasiin buku ini pas di QnA lupa siapaaaa 🙏🏻 selain itu, covernya juga menarik jadi lah mutusin buat beli buku fisiknya.
Awalnya kupikir aku bisa nyelesaiin satu kali duduk, ternyata enggak. Meskipun jalan ceritanya gak bisa ditebak, gak membuat ku jadi penasaran buat cepet-cepet nyelesaiin di hari itu juga. Padahal di bab awal sampai pertengahan masih asik banget buat diikutin.
Diceritakan dari sudut pandang orang pertama—Chaka yang lawak abissss tapi kadang lawakannya gak pada tempatnya, karena pas lagi serius-seriusnya jalan ceritanya tapi dia tiba-tiba ngeluarin jokes. Yang awalnya sedih, lagi serius, jadi batal 🙏🏻🙂
Chaka terpaksa menikahi Twindy, seorang alpha female luar biasa yang memimpin firma arsitek terkemuka. Garang abis si Mbak Twindy ini—banyak dialog dia yang di-capslock dan juga sering kali merasa paling bener. Tapi hatinya bak hello kitty, senggol dikit nangis 🙏🏻😭
Perjalanan lika-liku cinta segitiga antara Twindy, Chaka dan Anet. Kek roller coaster. Si Chaka juga gak tegas dan kebanyakan cengengesan.
Gak ada tokoh yang aku favoritin sih sampai akhir, paling salut aja sama Twindy yang ngalamin perubahan emosi jadi lebih tenang—gak gampang emosi. Apalagi perjalanan dia di akhir bikin mewek :"
Dan omaigat plot twistnya!!! Aaargggh baca aja sendiri 🙏🏻🙂
Membelinya karena cover buku yang cantik dan judulnya yang bikin penasaran, dan satu lagi karena deskripsi buku yang juga aku rasa cukup membuat penasaran alurnya. Min-1 bintang karena ternyata landasan masalahnya yang seperti sinetron dan min-1 lagi karena kecewa dengan ending Chaka yang konyol.
Membaca buku ini jadi engga bisa nge-ship siapapun karena tiap karakter memberikan pandangan yang berbeda-beda. Tiap akhir alenia juga diakhiri dengan humor receh yang menguatkan karakter Chaka yang memang cengengesan. Dan lagi yang seru selain alurnya yang naik-turun bikin kesel, mewek dan ngakak adalah beberapa plot yang susah ketebak sama sekali (yang juga bikin kecewa). Yang bikin Kecewa adalah landasan masalah cerita tapi bang Brian bener2 bisa menyajikannya dengan epic Karena kupikir kalo meleset sedikit seperti sinetron jatohnya, buy another book of this? Of course
This book hurt me so much. Awalnya lucu²an, lalu kekesalan yang aku lupain sama si Anet, Twindy yang sikapnya "bar-bar" ke Chaka, hingga mereka tersiksa dengan struggle nya masing². Entah kenapa writer membuat ending yang menurutku begitu tragis yang mungkin orang² gak pernah sangka. Entah kenapa hatiku sangat hancur ketika tau kalau Chaka bakalan mengakhiri hidupnya. SENDIRIAN. Pesan moral dari cerita ini adalah bersikaplah baik pada pasanganmu. Anggap dia sebagai partner dan teman bercerita. Hingga nanti saat dia sudah tidak lagi di sisimu, kau mengingat dia sebagai sosok menyenangkan yang selalu ada.
This entire review has been hidden because of spoilers.
"Terkadang, salah satu cara terbaik agar orang yang kita sayangi menjadi bahagia adalah dengan cara tidak kembali lagi ke hidupnya." Brian Khrisna
HEHE setelah sekian lama ngga review buku, ini buku fiksi pertama yg berhasil aku baca di 2023. sebagai pasien yg baik, aku berusaha mengindahkan saran dari psikologku buat perbanyak baca fiksi wkwkw.
Ok, awalnya mau baca Kudasai ini karena covernya kok unik kaya buku misteri atau kisah jadul, eh tapi kenapa judulnya Kudasai ya? Ya itulah yang bikin penasaran, setelah membaca ulasan-ulasan sebelumnya bilang kalau bakal dibawa suasana roller-coaster, ya udah akhirnya baca aja xixixi. Alur majunya meskipun sederhana tapi sukses bikin kesel tapi kadang ketawa tapi balik lagi kesel dan sedih, ah ya gitu deh wkwkw kadang receh, kesel, sedih, gemes, marah, dan itu yang saya cari!! (tapi kenapa kok endingnya seperti ini dan rasanya terlalu cepat?
Jadi ceritanya, Chaka dan Twindy ini menikah dengan sangat mendadak dan bukan atas dasar keinginan mereka sendiri. Hari-hari Chaka selalu aja memenuhi keinginan Twindy, nebak isi kepala Twindy, dan ngga berani melawan Twindy super duper sangat galak bagai nenek sihir eh tp nenek sihir masih mendingan, apa ya penggambarannya, kaya kolaborasi Daendels + petugas di Auschwitz yang tiap kali dateng aja bikin si tokoh utama istighfar dan takut duluan :") udah jadi suami aja kalo si Twindy marah boboknya bisa di bath up ditemeni karbol :< Chaka meskipun dibegitukan karena dia menghormati pernikahan dia tetap memberikan kasih sayang berupa memasak/memberikan minuman yang siapa tahu membuat Twindy moodnya naik, juga mendukung kerja keras Twindy sebagai kepala firma arsitektur di umur yang sangat muda (hmm mungkin ngga sih usia 20an udah menjabat dan menang tender-tenderan kaya gini ada di dunia riil?) dan Chaka sendiri kerja di cafe milik mereka berdua yang duitnya juga diatur sama Twindy. Ok, sampe berjalan 2 tahun, barulah letupan konflik awal itu dimulai. Mantan si Chaka (Anet) tidak sengaja bertemu Chaka di cafe milik Chaka dan Twindy. Laluuu, muncul lah rasa sebal di hati Twindy, Twindy tidak tahu ini perasaan apa namanya, cemburu? entahlah. Akhirnya ngobrol lah mereka berdua hingga akhirnya Twindy mau membuka sedikit dinding pertahannya untuk Chaka yang sebelumnya teramat sangat tinggi. Ya ceritanya menurutku sinetron sih karena kok bisa banyak kebetulan yang memicu konflik batin yang Chaka alami. Konflik besarnya apa? saya tidak mau spoiler hehehe.
Buku casual ini, bahasanya sehari-hari banget,ngga berat. Tiap kali si tokoh utama Chaka ngomong dan menggambarkan sikon, ngomongnya ala-ala Stand Up Comedian. Karakter-karakter lain seperti istri si Chaka i.e. Twinddy (dengan karakter puingin ngejar karier banget sampe lupa relaks, galaknya minta ampun sampe orang-orang sekitar takut, dan kuat menghadapi realita meskipun menurutku kadang childish dan ngga asertif, jd penggambaran alfa female seperti yg digambarin ulasan sebelumnya rasanya kurang pas sih, TAPI DIA TETEP BISA MIKIR LOGIS SEHINGGA DIA KUAT MENGHADAPI REALITA YG ADA DI KLIMAKS NOVEL INI. Lalu mantan Chaka (Anet), karakternya stabil susah move on-nya, meskipun bertahun-tahun ditinggal tanpa alasan tidak jelas masih berharap banget sama si tokoh utama dan menyimpan kenangannya dengan baik dengan si tokoh utama :"D sejak lama dan masih ada :'D cuma ya sayangnya dia masih belum bisa nerima realita klo si tokoh utama udah jadi suami orang :"D mungkin karena masa lalunya si Chaka dan Mbak Anet ini udah membekas banget ya dan teramat sangat nyambung makanya Anet susah move on. Termasuk si Chaka yg karakternya stabil jago ngejokenya (hehe beberapa harus aku akui emang lucu tapi beberapa kok keknya ngga pas ya ngejokenya di sikon yg ngga enak wkwkw tapi stabil juga kelabilannya (ya kek susah mengambil keputusan, mau main aman mulu, kayanya kepribadiannya dia teramat sangat sanguin). terus bahkan di akhir2 cerita rasanya dia masih belum bisa menilai apa yang dia rasakan dan bisa seimpulsif itu (memang sih idup di bawah bayang-bayang orang yang sangat berarti buat kita apalagi udah ada di masa senang kita dan susah kita tapi berhasil dilewatin bersama hingga setelah lelah itu terbit rasa bangga bersama tapi kita tahu ngga bisa bersama dengan orang itu rasanya...... ya gitu deh) tapi ya namanya realita ya, mau gimana lagi Bund :"D
Menurutku pribadi, karya Brian Khrisna yg ini berhasil membuat aku terkecoh dan salah menebak ending wkwkw. Penasaran? ya baca sendiri lah wkwkw
SATU LAGI KUTIPAN YANG MENURUT SAYA BERMAKNA YA WKWK "... hubungan yang baik adalah hubungan yang terbangun dari situasi timbal bali, kalau hanya satu orang yang berjuang sedangkan yang satu lagi meminta dilepaskan, gue rasa itu bukan hubungan yang pantas dipertahankan"
[Udh 2 tahun Chaka terpaksa nikah sm Twindy krn suatu perjanjian, kafe punya keluarga Twindy dikelola Chaka, Twindy galak sering minta cerai] *karakter Chaka: ayah ibu meninggal, slow santai, hidup sederhana, kocak *karakter Twindy: alpha female, gengsi tinggi, s3 arsitek, punya firma, kaya.
Di kafe, mantan Chaka (Anet) tiba2 dateng [selama ini Anet nyari2 Chaka krn diputusin gitu aja ga ada alesan, Anet gatau Chaka nikah], jd bbrp kali ketemu dan ngobrol2 lagi, [Anet masih berharap, Chaka gabisa balik lg ke Anet tp masih nanggepin].
Momen Twindy marah besar, dan ngaku semuanya [mulai nyaman dr awal nikah, dan udh move on total dr mantannya (Aldi)] mulai membaik, terbuka, dan ky pdkt. Suatu malem Chaka jemput anet kerja, “nyulik” date ke alun2
Chaka ke bali buat seminar pastry, Twindy tau2 ngikut. Jd staycation seminggu di villa (pdhl tdnya Chaka di kos2 krn gatau Twindy ngikut). Twindy bilang haidnya telat, Chaka seneng mau punya anak, Twindy ngga. Pas main monopoli, Chaka request nama anak kalo cewe ditulis di kertas monopoli. Pulangnya, Chaka ngajak ke toko bayi biar Twindy jd suka anak, beli sepatu bayi.
Ke dokter, twindy gabisa hamil, sbg alpha female terpukul, depresi berhari2, marah2, ngamuk besar nyalahin Chaka, minta cerai. Chaka mabok, dinasehatin temennya. Temennya call Anet krn Chaka mabok. Besoknya Chaka clearin masalah sm Anet [nikah sm twindy krn: Anet yg ngajarin Chaka sampe pinter masak, Anet sakit TBC makin parah jd Chaka ikut lomba2 masak biae dpt duit. Menang lomba yg diadain bapanya Twindy, ditawarin kafe, Chaka ngeiyain dan asal ttd kontrak, ternyata di kontrak itu harus putusin pacar dan nikahin anaknya (Twindy), mau gamau ngikut krn urusannya pidana. Chaka mutusin Anet pas lg colaps di RS dan ngilang gitu aja], peluk2, pisah. Pulang, baikan sm Twindy, tanpa cerita soal Anet.
Happy2, twindy lbh sangean. Cek dokter, hamil [ternyata bkn mustahil, tp potensi hamilnya kecil]. Mau pulang, anet call Chaka dia di RS kolaps. Chaka ga fokus seharian, izin ke twindy buat nemenin anet yg sekarat, twindy ga ngizinin (masa istri hamil malah nemenin mantan), Twindy yg awalnya marah sampe mohon2, Chaka batu dan ttp pergi. Chaka di rs berhari2, chat/call Twindy ga digubris. Anet disana disuapin, dipeluk, trus kolaps dan meninggal [Anet TBC udh akut sampe gagal jantung].
Pulang2 Twindy ga marah, malah concern. Chaka depressed, berubah, ga fokus. Twindy ngerasa ga diperhatiin, marah sehari2, balik kerja lagi. Twindy jatoh di tangga rumah, pendarahan, ada kemungkinan keguguran kt dokter. Twindy terpukul dan minta cerai. Dgn berat hati Chaka ttd surat cerai. Chaka stress ditinggal mati Anet dan cerai sm Twindy, bundir nabrakin mobil [pdhl disitu Twindy ngecall/chat kalo ternyata anaknya aman ga keguguran dan dia jg blm ttd surat cerai]. [anaknya digedein sendiri sm twindy, ngabulin req chaka soal nama, yg ternyata chaka req nama panggilannya Anet]
•DI BUKU INI CHAKA RED FLAG BGT chaka egois, walopun keliatan sabar dan paling “tersakiti” tp red flag parah. masih meluk2 dan terus datengin Anet disaat dia manggil, dan hal itu ga diceritain ke Twindy sampe akhir ky masih gabisa lupain Anet pdhl twindy aja udh bisa lupain Aldi. parahnya lg detik2 bundir yg terpikir adalah nyusul Anet dia milih bundir aja egois bgt, ky asal bgt ninggalin Twindy yg tau betul masih sayang sm dia, cmn krn ngerasa beban hidup terlalu berat krn ga bahagia yg pdhl itu jg dia yg bodoh jalaninnya mana nama panggilan anaknya Anet lg dan Twindy gatau alesan milih nama itu.
•Anet jg egois masih nelpon2 mantan yg udh punya istri
•Twindy jg salah. sumbu pendek, gampang ambil keputusan pas lg marah yg ujungnya dia sesalin. gampang ngusir org yg dia sayang dan yg sayang sm dia
This entire review has been hidden because of spoilers.
Pas awal baca buku nya brian krisna ini have no expectation. Niatan awal karena mau ningkatin minat baca yang semakin terjun payung.
Eh kesini sini enakan bacanya. Novel dengan lembar sejumlah 443 ini, sebenarnya asik hanya saja ada beberapa hal yang bikin gak asik juga 🤣
buku ini, genre nya romance-comedy with sad ending. Jadi kalau kamu sedang pengen nangis dan butuh alasan, cocok sih baca ini. Jadi ini kisah tentang si Chaka, Twindy dan Anet yang saling perjuangin cintanya masing masing. Yang asik adalah, kebanyakan percakapan juga ada quotes bijak yang bikin merenung haha. Ending yang gak ketebak.
Sebenarnya yah, menjelaskan twindy di sinopsis sebagai alpha female kurang tepat. Karena penulis lebih menitikberatkan sama si Chaka, kehidupannya Chaka. Pertemuannya chaka sama kedua orang ini. Seneng aja sih baca novelnya. Humor humornya diawal kadang aku gak bisa masuk 🤣 tapi kesini sini adaptasi aja dah. Dan bisa loh!
Terus aku gak sukanya gini, dua kali loh konflik antara Chaka sama si Twindy dan konfliknya bikin bengong. I mean... Aku yang baca pingin menyalahkan dokternya yang suka analisa salah kah? Gak konsisten, kadang gugur kadang bisa hamil. Hahahaha aku yang udah mode sedih ya jelas bingung lah mo bahagia apa gimana. Atau twindy yang dikit dikit mau pergi dari Chaka minta cerai cerai. Gemes sih. Parah. Dan kesan Alpha femalenya kurang huhu.
Tapi entah yah,... Nano nano banget feelsnya. Ya karena aku jadi menempatkan diri gimana rasanya jadi Chaka. Pusing nya Chaka mau bahagiakan semua orang.
Yang aku tangkap malahan Chaka hanya ingin jadi orang baik. Saking inginnya menjadi baik kesemua orang, dia nggak ngeh nyakitin dirinya dan juga orang lain karena beberapa keputusan yang ia buat.
Kalau kamu anaknya tipe sensitif... Pernah suka banget sama seseorang, dan ditinggal pergi tanpa kabar. think twice before you read yah... Karena bakalan ngorek trauma juga mingkin buat kamu.
__
Terimakasih yah kak atas tulisannya. I dunno if you read my review. Tapi, emang udah lama sekali rasanya aku merindukan perasaan membaca dan hanyut didalam cerita itu.
Sekeliling kantor bahkan gak kupedulikan (iya, bacanya di kantor wkwkwkw) masih kebayang suasana mencekamnya si Chaka ngebut dan mati, kesadarannya perlahan memudar bahkan terasa sampai sini saat si Chaka bilang bibirnya terasa asin karena darahnya sendiri. I dunno it just sad. Chaka Kamu anak baik. Terimakasih yah sudah berjuang. Tenang yah disana.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Ini buku komik yang dinarasikan. Adegan tampar-menampar seperti "Plak! Plak!" dan lecucon yang dramatis sepertinya akan lebih seru di komik dengan balon-balon heboh dan ekspresif.
Meskipun bukan "aku banget" tapi buku ini sanggup membuatku tertawa dan menangis. Tertawa saat ada banyolan-banyolan tokoh utama -yang kadang cringe juga. Kok bisa kepikiran sampai sana gitu leluconnya. Menangis di bagian ketika FL mendapatkan musibah tidak bisa hamil.
Cerita ini mengingatkanku pada drama Korea berjudul It's Okay Not to be Okay. Sama-sama mengisahkan alpha women. Alpha women yang sama-sama sakit menurutku. Bahkan itu cewek harusnya ke dokter jiwa saja.
Alpha women di kepalaku lebih seperti Kartini core. Atau jaman sekarang ya Xaviera dan Shakira, peserta CoC. Kuat pendirian, dewasa, bijak, dan berprinsip. Bukan soal bentak-bentaknya. Bahkan tidak perlu untuk mencak-mencak tanpa sebab.
Alpa women di buku ini sangat kekanakan, dan menurutku bukan alpha women, tapi cewek yang sakit aja. Ya, seperti FL di drama Korea itu.
Jika aku membaca buku ini di usiaku yang lebih muda, aku akan menganggapnya lucu dan mungkin romantis. Tapi tidak untuk sekarang. Aku hanya merasa kasihan kepada tokoh utama yang sama-sama toxic.
Buku ini juga mengingatkanku kepada Raditya Dika, juga kepada serial Dono, Kasino, Indro. Gaya yang tanpa tahu penulisnya, aku tahu penulisnya itu cowok. Kemiripan mereka adalah cowok spek biasa mendapatkan cewek spek dewi. Tergambar pula perasaan rendah diri yang kental dari ML.
Sebagai pembaca perempuan, aku merasa di beberapa bagian terasa sangat ganjil dan sangat terasa ditulis oleh penulis cowok. Perpindahan alur yang terasa kasar, tapi uniknya malah jadi sat set. Tidak perlu membuang banyak energi untuk mengerti deskripsi perasaan yang biasa dilakukan oleh penulis cewek.
Meskipun banyak kurang sregnya, buku ini punya daya tarik tersendiri. Buku ini nagih, tidak bisa berhenti membaca lembarannya sampai akhir. Kemungkinan besar karena pembawaannya kocak, ringan, dan kejutan-kejutan kecilnya yang out the box.
Jangan tertipu dengan covernya yang nyastrawi, tapi ternyata isinya lebih mirip komik. Buku ini cocok untuk bacaan ringan. Tapi untuk para perempuan, plis jangan tiru tokoh utama ceweknya. Kelebihan dia itu cuma cantik dan memang dari sononya punya otak encer.
Apa bagusnya kedua hal itu kalau kamu sebenarnya sakit?
Kudasai mengusung tema romansa. Lebih spesifiknya, bercerita tentang lika-liku kehidupan pernikahan Chaka dan Twindy yang dimulai dengan tidak baik. Penulisan buku ini menggunakan bahasa sehari-hari dan diceritakan dari sudut pandang orang pertama yaitu Chaka.
Ada beberapa elemen sastra yang terkandung di buku ini yang membuatku tidak nyaman. Pertama, perpindahan scene satu ke scene lain kurang mulus dan itu berulang kali terjadi. Efeknya aku sebagai pembaca jadi merasa bingung. Lalu, ada scene di mana Chaka 'ikut campur' masalah pelanggan kafe yang mungkin aja dibuat demi menunjukkan sifat 'gentle' nya si Chaka, namun sayangnya menurutku hal itu terkesan dipaksakan dan tidak nge-feel sama sekali.
Kedua, tokoh/karakter yang ada dalam cerita. Dari banyak tokoh yang aku temui di buku ini, yang paling nyantol di hati hanya dua orang yaitu teman Chaka (Ryan dan Dimas). Aku suka mereka simply karena mereka yang ngebantu alur cerita menjadi tidak stuck. Mereka membantu Chaka mencarikan solusi untuk masalah percintaan yang lagi dia hadapi. However, unfortunately I didn't feel attachment to the two main characters of the story. Gimana ya ngomongnya? Since cerita ini dari sudut pandang orang pertama alias Chaka pasti pembaca otomatis tau segala thoughts dan isi hati Chaka. Maka, pembaca juga akan tau kalau Chaka sering banget ngejek/ngatain istrinya di dalam hati. Aku heran aja gitu loh, dengan dia ngejekin istrinya dalam hati tuh seakan bertentangan dengan perasaannya yang bilang dia sayang istri. Oke, mungkin itu memang cara penulis juga untuk menguatkan sisi humoris Chaka sehingga menerjemahkan ngatain sebagai jokes biasa. Namun, personally aku sebagai pembaca kurang sreg akan hal itu. Terus, Istri Chaka, Twindy, menurutku adalah tipe orang yang gampang kesulut amarahnya bahkan marahnya dia tuh sampe teriak-teriak (aku anggap teriak karena tulisannya di capslock). Untungnya Twindy tidak sampai akhir begitu, dia mengalami development menjadi lebih chill yang mana membuatku cukup lega. Hehe.
Pada intinya, untuk keseluruhan cerita lumayan, sih. Endingnya cukup mengharukan. Tapi bagi aku pribadi cukup baca sekali aja, deh. This book is not for me. Last but not least, I love the cover so much. It is exquisite.
Kudasai menceritakan tentang Twindy, alpha female yang punya segalanya dan Chaka, laki-laki penurut yang takut istri. Kehidupan pernikahan mereka selalu diwarnai dengan pertengkaran dan cek-cok. Tapi Chaka selalu mengalah. Hingga suatu hari, Chaka kembali bertemu dengan Anet, mantan kekasihnya!
Anet sangat berbeda dengan Twindy. Anet terlalu tulus mencintai Chaka. Dia satu-satunya perempuan yang bisa menerima Chaka apa adanya, bahkan saat Chaka tak punya apa-apa. Lalu apakah pertemuan kembali itu (antara Chaka dan Anet) merusak pernikahan Chaka dan Twindy?? Apalagi dulu saat berpisah, Anet dan Chaka masih saling cinta!
🚩🚩🚩 Baca review lainnya di IG ku @tika_nia
Salah satu hal menarik dari Kudasai adalah tokohnya yang tidak sempurna. Menurutku 2 tokoh utamanya sama-sama punya sisi red flag! 🚩 Chaka: * Nggak bisa bersikap tegas * Sering lari dari masalah yang justru bikin dia gagal fokus dan beberapa kali hampir celaka * Selalu kesulitan mengambil keputusan sampe melukai Anet dan Twindy * Sering kali nggak bisa baca situasi, bercanda di saat yang salah 🚩 Twindy: • Selalu ingin lebih tinggi daripada orang lain (narsistik) • Sangat arogan dan egois • Nggak bisa memahami dan mengendalikan emosi (sering marah dan berkata kasar)
Sebenarnya tema tentang hubungan asmara alpha female dengan lelaki yang tidak punya keahlian ini menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih karakter Chaka yang takut dan selalu nurut sama istri jarang ditemukan di novel lain. Sayangnya aku merasa alur ceritanya cukup lambat. Sampai beberapa kali aku berpikiran, "Ini ceritanya mau dibawa kemana lagi? Kayaknya ini udah bisa jadi ending deh".
Ternyata kejutannya ada di 1/5 bagian akhir. Tiba-tiba alurnya semakin cepat, konfliknya berlapis-lapis. Perasaanku jadi tak menentu. Diajak sejenak mencicipi bahagia, dibuat berharap, lalu cemas, sedih, sebal, marah dan kembali sedih lagi! Jujur aku menghabiskan berlembar-lembar tissu karena terlalu menghayati bagian akhir ini 😭
Aku gak tau harus kesel, marah, sedih, seneng, bingung kayak gimana lagi! 😣 Baca buku ini berasa lagi naik rollercoaster di atas laut, abis itu tinggal nyemplung aja ke laut karena ending yang nyesek banget itu. Buku pertama kak Brian yang aku baca dan bikin aku ngeluh sepanjang cerita. Temenku kayaknya capek dengerin aku ngomel-ngomel baca ini. 😭
Cerita ini ditulis dari sudut pandang pertama yaitu tokoh utama cowok "Chaka" yang menikah dgn "Twindy" si cantik, Alpha female, arsitek ternama, sukses banget. Berbanding terbalik dgn Chaka yang hidupnya luntang luntung dgn wajah pas-pasan itu. Awalnya menikah karena perjodohan paksa, gak ada rasa cinta, lama-lama mereka mulai nyaman. Tapi, setelah keadaan membaik, cewek dari masa lalu Chaka datang lagi, "Anet" butuh penjelasan kenapa dia ditinggal tanpa kejelasan sama Chaka.
Dari situ mulai muncul konflik cinta segitiga, karakter Chaka yang plinplan + bod*h itu gak jelas banget! 😭 AKU EMOSI tiap Chaka bingung sama perasaannya sendiri. Ya ampun, dia karakter cowok ter-ngeselin sepanjang sejarah 😭 Aku juga bingung karakter Twindy ini emang se-pemarah itu kah? hal kecil aja sampek bentak-bentak terus! kesannya redflag banget. Terus, tokoh Anet 😔 Astagfirullah, nyebut Net! kamu nyadar kalo kamu ganggu rumah tangga orang, tapi malah dilanjut terus sampek nyuruh Chaka nemenin kamu yg lagi sakit. Bener, ternyata novel ini se-ngeselin itu tokohnya. Tapi gpp, mungkin sengaja dibuat gitu, biar pembaca gampang ngata2in tokohnya 🙂
Narasinya pake sudut pandang pertama, dgn kata ganti "gue" bahasa non-baku, santai. Emang seruu banget tiap baca part dimana Chaka ngelontarin jokesnya sama temen2 gilanya itu. Jujur di awal emang banyak ketawa, apalagi Chaka yang selalu kena omel istrinya itu. 😂 Nah, tapi kadang nih ada dialog yang pake bahasa baku, kayak aneh aja, abis lo-gue terus tbtb bahasanya lembut gt.
(1/2) Lanjut di komentar 👇
#rekomendasibuku #buku #kudasai (2/2) Alur cerita di awal sedikit ngebosenin, tapi di pertengahan ternyata makin seru. Yg bikin aku tetep lanjut karena jokes Chaka seru aja, ketawa. 😁 Intinya kalau kalian bosen di awal, lanjut terus deh, dijamin makin seruuu! bikin kesel, gemes juga kadang. Pengen nampol semuanya. 💌 Endingnya ☺️ Aku gak mau ngomongin ini, trauma aku bacanya. Gak yang sedih banget kok, cuma NYESEEKKK GILAA😓 AMPUN dehh! kok bisa ya sampek kepikiran begitu! GONG BANGETTT!! 😭 Kasiaan pokoknya mah! Kalian harus bangettt bacaaa!!! Tapi, untuk pembaca yang udah cukup umur yaa, karena cukup rated apalagi jokes2nya juga kadang udah ke arah mature. 💌 Kamasaamidahhhh!! 🤗🗯️
How could anyone rate 5 and recommend this book? this is the worst i ever read
Karakter sama storylinenya sick semua, agak ilfeel jujur
Disuguhkan pake POV-nya Chaka, yang sering banget ngejokes, meski ada sedikit yang lucu, sisanya garing. Jokes gatau tempat, scene yang lagi darurat dan ga sesuai porsinya bikin mati cringe bacanya
Karakter Chaka yang klemar klemer, meski di ceritanya Chaka ini very gentle dan idaman banget, tapi bagiku dia fakboy, mokondo yang hidupnya dibiayain istrinya, plis pengin nampol bgt.
Inkonsistensi author buat nulis karakter. Katanya sayang bgt istrinya kok sering ngedumel dalem ati kalo lagi dimarahin? Kok ninggalin istri yang lagi hamil demi nemuin mantan yang lagi sekarat? Sebenernya Chaka mo sayang istri apa mantan sih? Gajelas
Istri Chaka, Twindy, yang katanya alpha female, tapi tiap dialog isinya capslok sama tantrum mulu. Selalu ngerendahin dan ngehina Chaka karena ya nikahnya juga kepaksa kan.
Padahal dijelasin kalo dia wanita karir yang punya pendidikan bagus sampe S3 and she have everything in life? Harusnya punya manajemen emosi yang baik sih. Malah jadi jatuhnya kek sakit jiwa. So please u must go to psikiater bebb
Dan Anet, karakter paling bego yang pernah aku baca sepanjang sejarah. Sosok yang katanya sebaik malaikat, yang tiba-tiba ditinggal nikah sama Chaka, udah 2 taun tapi tetep masi nungguin?
Masi tetep bersikap baik dan welcome? Masi tetep ada ketika Chaka lagi berantem sama istrinya? Masi tetep minta Chaka buat selalu disisinya meskipun dia mau mati?
Trus karirmu sukses jadi HRD buat apa njir? cuma nungguin Chaka yang menurutku gabisa apa-apa. Ampun deh gakuat.
Mungkin ini authornya demen nonton sinetron. Gimana bisa dokter udah bilang kalo si istrinya ini keguguran, eh ternyata salah diagnosa? Masih koas ya? Ganti genre novel ini aja deh jadi komedi