What do you think?
Rate this book
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 3 of 3 reviews
December 27, 2019
Saya selalu suka rubrik investigasi Tempo jadi begitu ketemu buku yang berisi 5 kasus investigasi yang pernah dimuat di majalahnya, sudah tentu langsung dibeli.
Ada kasus TKI ilegal yang bekerja sebagai ABK kapal Taiwan yang digaji hanya setengah ABK legal dan tanpa asuransi kesehatan. Kasusnya mencuat karena beberapa ABK ilegal dari Indonesia ini disiksa kapten kapal sampai tewas.
Ada kasus pemberian uang suap dari perusahaan farmasi ke dokter² di seluruh Indonesia, di mana besarnya bisa 45% dari harga obat. Uang servis ini yang bikin dokter² malas ngasih obat generik dan sesuka hati meresepkan antibiotik. Hmm.. terus saya baru baca artikel bagaimana bakteri berubah bentuk dalam tubuh kita untuk menghindari antibiotik. Welcome antibiotic resistant bacteria!
Kasus ketiga adalah pembangunan ilegal villa² di puncak, padahal daerah tersebut merupakan daerah resapan air hujan biar ga semua air ke Ciliwung. Dan banjir Jakarta airnya dari sungai apa, Kisanak? Terus villa² itu banyak dimiliki pejabat makanya ga berhasil digusur². Hmm..
.
Ada kasus jual beli koleksi museum yang pelakunya cuma dihukum 1.5 tahun aja. lalu arkeolog yang sedang membongkar jaringan pencurian ini ditemukan tewas. Biar tambah nyesek nih, arca² yang disita dari rumah pelaku sekarang terlantar aja di halaman museum. Pengen nangis ga sih. Di balai lelang harganya bisa miliaran.
Kasus terakhir pengadaan minyak mentah pertamina yang dimenangkan oleh merk baru, Zatapi.
Di setiap kasus, Tempo juga menuturkan metode yang digunakan jurnalis mereka. Menarik deh. Terus buku ini terbitan 2017 kan, jadi kita bisa googling tahun 2019 kelanjutan kasusnya gimana.
Saya sukaaa. Meski bacanya sambil remet² hati. Manusia kog teganya gini amat.
Belinya di @tempopublishing ya. Nasib bolak-balik di-dm orang lalu ditanyai jual buku A gak? Gaaaa. Belum. 😝
Ada kasus TKI ilegal yang bekerja sebagai ABK kapal Taiwan yang digaji hanya setengah ABK legal dan tanpa asuransi kesehatan. Kasusnya mencuat karena beberapa ABK ilegal dari Indonesia ini disiksa kapten kapal sampai tewas.
Ada kasus pemberian uang suap dari perusahaan farmasi ke dokter² di seluruh Indonesia, di mana besarnya bisa 45% dari harga obat. Uang servis ini yang bikin dokter² malas ngasih obat generik dan sesuka hati meresepkan antibiotik. Hmm.. terus saya baru baca artikel bagaimana bakteri berubah bentuk dalam tubuh kita untuk menghindari antibiotik. Welcome antibiotic resistant bacteria!
Kasus ketiga adalah pembangunan ilegal villa² di puncak, padahal daerah tersebut merupakan daerah resapan air hujan biar ga semua air ke Ciliwung. Dan banjir Jakarta airnya dari sungai apa, Kisanak? Terus villa² itu banyak dimiliki pejabat makanya ga berhasil digusur². Hmm..
.
Ada kasus jual beli koleksi museum yang pelakunya cuma dihukum 1.5 tahun aja. lalu arkeolog yang sedang membongkar jaringan pencurian ini ditemukan tewas. Biar tambah nyesek nih, arca² yang disita dari rumah pelaku sekarang terlantar aja di halaman museum. Pengen nangis ga sih. Di balai lelang harganya bisa miliaran.
Kasus terakhir pengadaan minyak mentah pertamina yang dimenangkan oleh merk baru, Zatapi.
Di setiap kasus, Tempo juga menuturkan metode yang digunakan jurnalis mereka. Menarik deh. Terus buku ini terbitan 2017 kan, jadi kita bisa googling tahun 2019 kelanjutan kasusnya gimana.
Saya sukaaa. Meski bacanya sambil remet² hati. Manusia kog teganya gini amat.
Belinya di @tempopublishing ya. Nasib bolak-balik di-dm orang lalu ditanyai jual buku A gak? Gaaaa. Belum. 😝
January 26, 2021
Buku investigasi Tempo ini menunjukkan bagaimana jurnalisme investigatif dilakukan. Untuk menguak suatu peristiwa penting [atau berbahaya], maka norma dan kode etik jurnalistik pun jadi pengecualian. Aturan jurnalime yang cukup kaku, ternyata bukan halangan (baca: dilanggar) untuk menghasilkan konten jurnalistik berkualitas. Namun, berita investigatif Tempo ini dikritik, misalnya, sumber-sumber anonim yang dipakai Tempo kadang kala dianggap tidak sesuai dengan 7 kriteria sumber anonim menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel.
Buku ini memuaskan, namun dari segi penulisan, ditemukan beberapa kesalahan tata letak dan peletakan paragraf yang terpotong-potong. Akibatnya, kenyamanan membaca berkurang.
Buku ini memuaskan, namun dari segi penulisan, ditemukan beberapa kesalahan tata letak dan peletakan paragraf yang terpotong-potong. Akibatnya, kenyamanan membaca berkurang.
February 11, 2020
Consists of five (big) cases in Indonesia, this book trying to represent how media (journalists) collect all information to make a good investigation report. As we know, some journalists have to act tenaciously and punctiliously to get information that they need. Buoyed by mazy and a bit of information or argument from others, the media need a resourceful journalists. Overall, from this book I learned many flawed cases that I don't know the reason why just did occur. Not only that, but I also realized Indonesia still has many faint laws. And maybe many of laws that take a side on people who have an ascendancy.
Displaying 1 - 3 of 3 reviews