Inilah buku tentang sedekah, yang berbeda dari yang pernah ada sebelumnya! Bahkan Ustadz Yusuf Mansur masih menyebut buku ini sebagai "an introduction" (sebuah pengantar). Buku ini mengupas filosofi dan segudang teori dari balik rahasia sedekah. anda akan tercengang dengan pembahasan yang sangat ilmiah, metodologis tentang sedekah, tapi tetap dgn bahasa khas beliau; ringan, renyah, mudah dan menyenangkan untuk dibaca dan dipahami. Keajaiban apa yang sedang Anda butuhkan? Buku ini Insya Allah bisa mengantarkan Anda ketemu cara mendapatkannya; menjadi kaya, memiliki pekerjaan dengan gaji dan karir yang mengagumkan, melesatkan hasil usaha, hingga ke urusan-urusan menjauhi penyakit, utang, anak keturunan, jodoh, dan kematian yang husnul khatimah. Selamat mengikuti dan selamat menemukan THE MIRACLE!
Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.
Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada 1998.
Saat di penjara itulah, Ustadz Yusuf menemukan hikmah tentang shodaqoh. Selepas dari penjara, Ustadz Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat keikhlasan sedekah pula, akhirnya bisnis Ustadz Yusuf berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah.
Hidup Ustadz Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.
Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.
Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga.
Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata.
Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul sama selama Januari-April 2008.
Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati.
Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.
Beli ini bareng Veeta. While she read it weeks ago, I just finished mine.
Subhanallaah ... Baca buku ini makin menguatkan keyakinan saya setelah sebelumnya baca yang Kun Fayakuun 2. Ternyata ilmu tentang sedekah itu sederhana, tapi seringkali kita abaikan. Ibarat lagi bisnis dan transaksi, dengan sedekah kita melakukannya dengan Allah. Masalahnya, kita sering lebih percaya kalo bisnis sama orang/manusia, tapi tidak ke Allah, padahal Allah jelas-jelas berjanji akan mengembalikannya, bisa sejumlah, 2x, 10x atau 700x lipat! Lha kok bisa ya kita lebih sering percaya sama janji-janji manusia? Padahal transaksi sama manusia beresiko rugi, transaksi sama Allah dijamin menguntungkan. Bisa untung dunia, bisa untung akhirat, bisa juga dua-duanya. Bab yang paling berkesan buat saya adalah bab "Lihat Kelipatannya..." dan "Kisah Buntut Singkong". Lihat hasil kelipatannya setelah bersedekah 10% selama 15 bulan memang menakjubkan. Nggak masuk akal di logika manusia. Tapi emang PENTING diingat, rezeki itu tidak selamanya berupa uang dan materi. Orang suka lupa, bahwa hubungan baik dengan orangtua, saudara, teman, pasangan, anak, rekan kerja dll itu rezeki. Kesehatan itu rezeki. Aduh, semua yang ada di tubuh kita (mulai dari mata, hidung, jantung, telinga, kaki, tangan, ginjal dan jutaan sel yang membentuk tubuh kita) dan bekerja dengan baik itu rezeki. Sudahkah kita berterima kasih pada-NYA? "Kisah Buntut Singkong" sukses bikin saya merinding dan nangis, betapa sesuatu yang kita anggap sepele, malah nggak inget saking nggak pentingnya (buat kita), mungkin buat orang lain berarti banget. Dan cerita ini membuat saya seolah diingatkan, bisa jadi Allah menunda rezeki dan justru memperbesar rezeki itu di kemudian hari. I just have to believe in Allah.
Baca ini makin menguatkan kepercayaan saya dengan sabda Nabi Muhammad SAW, "Belilah kesulitanmu dengan sedekah."
*Note: Bahasa yang digunakan lebih cenderung ke bahasa yang digunakan penulis sehari-hari atau ketika sedang berdakwah. Mungkin akan sedikit tidak nyaman karena kurang baku, tapi yang paling penting adalah melihat isi dan manfaatnya. :)
subhanallah buku ini benar-benar membuat saya menjadi sadar bahwa pentingnya bersedekah padahal hanya sederhana namun membuat hati saya terenyuh.seperti dalam isinya yang mengatakan bahwa rp10000 km keluarkan untuk internet masih kurang dan terlihat kecil namun jika kamu berikan kepada orang yang tidak mampu kelihatanya sangatlah besar u8ntu di berikan .
buku ini menjelaskan kepada saya untuk janganlah sekali-kali kamu berfikir untuk eman-eman dengan uang karnauang itu hanya titipan .buku ini mjuga menjelaskan kepada sya akan matematika allah yang tidak bisa di nalar oleh orang kaya.sungguh indah ternyata allah memanglah mah kaya,pemurah,dan maha segalanya buku ini juga menjelaskan bahwa sedekah itu dapat menyembuhkan penyakit yg tidak bisa disembuhkan oleh dokter misalnya (HIV) .Maka bagi anda yang belum mengetahui tentang betapa indahnya bersedekah segerahla membeli buku ini. ojo eman-eman karo duwit.
subhanallah..buku yang pertama membuatkan saya terus jatuh cinta...rasa terlalu sayang..terima kasihtidak terhingga kepada sahabat yang menemukan jodoh dengan buku ini (tuan N)..semoga Allah jua yang membalas jasa dan budi baik...ameen.
Buku yang padat dengan hebahan ilmu,amat praktikal dengan bahasa yang bersahaja,senang dibaca walau dalam apa keadaan,rasa nak bawa ke mana saja...tidak dapat berjauhan..terlalu rindu...terima kasih Allah.
Beberapa minggu lalu abis baca buku ini, cuma agak mager ngupdatenya di goodreads. Buku yang bagus dan menginspirasi, bukan cuma soal sedekah, tapi gimana ningkatin kualitas diri dengan cara ningkatin kualitas ibadah.
Bikin semangat merubah diri, semoga bisa tambah dan tambah baik :')
Beli buku ini di Jakarta Expo Book Fair Pas baca WOW.. jika teman-teman ingin tahu bagaimana trik untuk menjadi jutawan baca buku ini. Subhanaloh... Indahnya berbagi.
".. Dan apa saja harta baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri" (QS. Al-Baqarah:272)
Alhamdulillah.. Ekspektasi awal saya membeli buku ini adalah benar, untuk mendapat penjelasan lebih dalam arti penting sedekah, cara melakukannya dengan benar, dan syafaatnya. Jauh lebih dari itu, Ust. Yusuf Mansyur menjelaskan ibadah penyerta lainnya yang bisa membuat kita lebih dekat dengan Allah SWT., seperti keutamaan shalat tahajud, hakikat ilmu untuk beribadah, dan yg paling mengena adalah motivasi untuk tak takut meminta dan berdoa.
Bagaimana sebuah ibadah, sebenarnya berkaitan dengan ibadah lainnya. Bahwa sebenarnya akan sangat lebih baik jika beribadah diatas dari batas minimal. Bahwa sebenarnya akan lebih baik jika memulai hari dengan Tahajjud seperti Rasulullah, dilanjut shalat duha 4 rakaat yg akan menjamin siang kita atau 6 rakaat dhuha untuk jaminan satu hari yg baik. Bahwa sebenernya berdoa tidak perlu malu untuk hanya sekedar meminta, dan usahakan untuk tidak lupa berdoa dikala doa terkabulkan. Tidak perlu menganalisis background seseorang berdoa, yang jelas jalankan saja, terus berdoa saja. Aamin, insyaAllah bisa sedikit2 diamalkan.
Buku ini ditulis dengan statement tegas di awal bab, dilanjut dengan contoh kasus sehari-hari sebagai penjelas, ayat Allah diselipkan sebagai acuan dan dibagian akhir kalimat penutup yang sangat mudah dipahami.
Terimakasih atas tulisannya, dan barakallah.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Saya menyukai buku yang memberikan motivasi dan kita bisa mendapat suatu pelajaran di dalamnya. Meskipun saya ga terlalu ngeh sama yang namanya motivator yang sering berseliweran di televisi, namun untuk beberapa case, saya seakan nurut dengan motivasi yang diberikan segelintir orang, tergantung cara penyampaiannya juga sih. Dan bagi saya, Yusuf Mansur adalah motivator yang bagus (kalau kita tidak menyebutnya sebagai seorang ustadz).
Yusuf Mansur mengajarkan berbagi, dan menurut saya hal ini adalah sesuatu yang universal bagi semua lapisan masyarakat, tidak hanya untuk mereka dari kalangan muslim. Berbagi kebaikan adalah nantinya akan kembali kepada diri kita. Itu esensi yang Yusuf Mansur ajarkan. Intinya, segala kebaikan yang kita berikan dan lakukan hakikatnya untuk diri kita sendiri.
Dalam ajaran Islam, jika kita membutuhkan sesuatu, artinya hidup sedang sumpek, penat dan banyak masalah, maka sudah seharusnya kita menempuh jalan-jalan langit, apalagi bila ikhtiar dunia (usaha yang sehari-hari kita lakukan) menimbulkan kelelahan bagi kita. Atau gampangnya, capek tapi ga dapet-dapet.
Buku ini menganjurkan kita mempercepat keinginan yang kita inginkan (tujuan yang ingin kita raih) lewat jalan-jalan ibadah, diantaranya sholat malam, dhuha, dan sedekah. Bahkan dikatakan kalau kita sedang kesusahan, maka dengan sedekah (berbagi) harta kita malah jadi lapang. Jika mau ditolong Tuhan dalam setiap permasalahan hidup kita, maka tolonglah terlebih dahulu orang lain.
Dan juga tak lupa doa. Saya kira semua agama mengajarkan hal serupa mengenai konsep doa, tapi mungkin aplikasinya yang berbeda. Doa menurut ajaran Islam adalah ibadah, dan itu sangat dianjurkan, terlebih bila kita memiliki masalah. Doa menyiratkan ketergantungan kita terhadap Tuhan, dan kepercayaan bahwa Tuhan lah yang mampu menolong kita dan memenuhi semua kebutuhan kita. Oh ya, buku ini juga mengatakan bahwa apabila kita berbagi atau sedekah (contoh sederhananya, menyumbang ke yatim piatu, baik berupa uang, makanan, pakaian dan lain sebagainya), maka meskipun kita sudah lupa akan perbuatan tersebut, namun Tuhan tidak pernah lupa. Dan balasan dari perbuatan tersebut dalam Islam, akan tetap "dibayar" baik secara kontan (tak lama setelah perbuatan tersebut dilakukan) atau ditunda. Ditunda pun memiliki ketentuan, bahwa nilai kebaikan tersebut akan dilipatgandakan.
Tentunya, apa yang diajarkan buku ini memiliki kaitan dengan iman seseorang. Yang memiliki iman, tentunya akan berusaha mengikuti dan mengamalkan. Sedangkan yang biasa saja, akan menganggapnya angin lalu dan kebetulan. Saya sendiri berada di pihak dimana buku ini memiliki nilai positif yang baik, untuk memberikan semangat kepada saya untuk lebih sering berbuat baik apapun dan dimanapun. Karena memang berbuat baik itu membahagiakan dan dampaknya akan kembali kepada diri kita sendiri juga.
mengajarkan kita matematika sedekah. sedekah 10% dari apa yang diinginkan. ayo kita nabung buat sedekah. lebih menguntungkan kita dunia akhirat. menggantungkan keinginan, harapan dan meminta hanya kepada Allah.