Jump to ratings and reviews
Rate this book

Tipografi Komputer untuk Desainer Grafis

Rate this book

210 pages, Paperback

First published January 1, 2004

1 person is currently reading
80 people want to read

About the author

Adi Kusrianto

35 books17 followers
Saya sungguh tidak pernah membayangkan, bahwa kekayaan ayahku yang berlimpah dalam bentuk koleksi ratusan buah buku, ensiklopedia, majalah yang memenuhi hampir sepertiga dari rumah kami yang besar itu membawa pengaruh hingga aku beranjak menjadi orang.
Aku masih ingat benar, ketika pada suatu hari di tahun 1965 ayahku memberiku hadiah sebuah perpustakaan. Namanya Pustaka Harapan. Sebuah koleksi buku yang saat itu disewakan. Baru kali itulah aku mengenal perbendaharaan kata "perpustakaan".
Pustaka harapan bermodalkan koleksi buku Roman, Novel, buku-buku Karl May tentang Old Shutterhands milik bapak. Eyang kakungku yang sudah pensiun dengan tertip dan rajin menyampul buku-buku koleksi perpustakaan tersebut.
Koleksi Pustaka Harapan berkembang ketika Bapak mengajakku ke Surabaya, berbelanja komik.
Komik-komik yang menjadi koleksiku pertama adalah Panji Semirang karya R.A. Kosasih. Maha Bharata, Ramayana dari komikus yang sama. Lalu Karya Ardisoma, Wayang Purwa.
Mungkin sebelum itu Bapak sudah memiliki komik-komik Medan karya Taguan Harjo dan Delsy Syamsumar.
Komik Taguan Harjo yang masih saya ingat benar adalah "Sekali Tepuk Tujuh Nyawa". Delsy Syamsumar komiknya bercerita tentang pahlawan-pahlawan Melayu yang saat itu saya masih kurang mengenal.
Ada lagi komikus medan yang saya lupa namanya, dengan lukisan komiknya yang bernuansa fantastis, karena gambar-gambarnya mampu menggambarkan istana raja antah berantah yang benar-benar melontarkan kita ke dunia yang berbeda dari tempat kita berada ini. Cerita-ceritanya pun dari negara-negara yang jauh dari tanah Jawa, tempatku berpijak.
Novel-novel yang menjadi koleksi awalku adalah Motinggo Boesye, Tante Maryati.
Juga majalah-majalah yang Bapak koleksi selain majalah lokal Surabaya, Solo, Yogya adalah majalah terbitan Analisa. Sebuah usaha penerbitan grup orang-orang medan di Jakarta. Yang paling populer saat itu adalah majalah Varia, Selecta. Sedang novel dari Analisa yang masih saya ingat adalah Drakula Indonesia.
Aku mulai mengenal Ganes TH dari komik-komik awalnya yang berjudul Marabunta. Entah apa lagi baru Si Buta Dari Gua Hantu. Siluman Serigala Putih. Beberapa tahun kemudian aku mengenal Hans yang membuat Serial Panji Tengkorak. U.Suah membuat Pendekar Bambu Kuning, Jair membuat Joko Sembung. Yan Mintaraga (yang akhirnya pernah ketemu saya saat di Surabaya tahun 1970)saya kenal awal-awal lewat komik romansnya. Teguh Santosa entah yang mana yang pertama saya kenal, tetapi yang paling saya ingat dan berkesan dalam adalah Sandhora dan serial Pat Pelor.
Kumikus-kumikus (minus Medan) itulah yang membuat saya akhirnya ketularan menggambar komik juga.
Ditemani Suyitno, teman sebangku saat SR di Sekolah Rakyar Setono Pande Kediri, akhirnya dalam waktu tiga tahun saya sempat membuat komik yang diterbitkan UP Prasidha Jakarta.
Saat itu saya dan Yitno dikenalkan seorang broker orang Menado yang tinggal di Jl. Diponegoro Surabaya. Dialah yang megarahkan membuat komik, karena dia kelihatannya sudah jatuh cinta dengan goresan komikku dan komik Yitno.
Tapi sayang Yitno gagal mewujudkan komiknya, hanya saya sajalah yang akhirnya menyelesaikan 3 jilid komik masing-masing berisi 62 halaman. Tapi sayang saya lupa apa judulnya. Itu terjadi tahun 1969 atau 1970 saat saya hampir lulus SMA. Saat saya lagi senang-senangnya dengar lagu Tetty Kadi "Teringat Selalu", Lagu Beegees "Masachusette" dan "Word".
Ah... nanti disambung lagi ah..

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
27 (58%)
4 stars
6 (13%)
3 stars
7 (15%)
2 stars
5 (10%)
1 star
1 (2%)
No one has reviewed this book yet.

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.