The Day of Misrule dawns in the magnificent city of Baghdad. Once a year, on this day, slaves take the place of their masters, masters become slaves, and grand viziers become caliphs instead of the caliph! But at midnight, everything goes back to normal. Despite all his scheming and plotting to get rid of the Caliph, Iznogoud still hasn’t replaced him – will he ever give up?
René Goscinny (1926 - 1977) was a French author, editor and humorist, who is best known for the comic book Asterix, which he created with illustrator Albert Uderzo, and for his work on the comic series Lucky Luke with Morris (considered the series' golden age).
Menjadi seorang Khalifah atau pemimpin sepertinya banyak dimimpikan banyak orang. Salah satunya adalah penasihat khalifah bernama Iznogoud. Ia sangat berhasrat menggantikan Khalifah Harun al Pusingah. Oleh karenanya ia melakukan berbagai cara termasuk melakukan cara licik seperti sihir dan sebagainya. Mau tahu seperti apa upaya Iznogoud demi meraih hasratnya? Oh ya komik ini fiktif belaka ya.
Iznogoud entah kenapa bisa dipilih menjadi seorang penasihat khalifah. Ia orang yang sangat culas. Perawakannya kecil, tingginya tak lebih dari 1,5 meter, berjanggut dan matanya licik. Ia memiliki asisten bernama Jilat Darat yang suka mengingatkan tuannya agar tak neko-neko. Rupanya ia sering kena tulah gara-gara ulah majikannya.
Penasihat yang keji ini digambarkan suka melakukan apa saja demi meraih mimpinya. Ia pernah berupaya menyihir khalifah sehingga masuk ke masa lalu, meracuninya dan sebagainya. Tapi entah kenapa semua rencana jahatnya itu memantul, kembali ke dirinya. Ia sampai pernah jadi pembatas buku yang kaku karena pengaruh sihir.
Nah di buku berjudul Hari-Hari Huru-Hara, Iznogoud berupaya memanfaatkan hari kebalikan untuk melakukan kudeta kepada sang Khalifah. Pada hari kebalikan maka asisten menjadi majikan, demikan pula sebaliknya. Jadinya budak (di era tersebut dikisahkan masih banyak perbudakan) di sini memiliki pengaruh besar kepada para majikannya pada hari tersebut.
Iznogoud sangat yakin pada hari yang hanya ada sehari dalam setahun tersebut ia bisa sukses meraih cita-citanya. Ia kemudian menyuruh Jilat Darat untuk membantunya, tapi tentu saja pada hari itu Jilat Daratlah majikannya. Ia lalu bertemu dengan budak dan si budak memintanya menyiapkan sarapan. Urusan jadi rumit.
Iznogoud tak berputus asa ia meminta bantuan jin. Eh si jin malah memintanya mengabulkan permintaannya. Puyenglah si Iznogoud maka ia pun meminta bantuan negara tetangga untuk menyerbu negerinya. Kira-kira berhasilkah idenya?
Ya biasanya sih dia tidak berhasil. Tapi apakah hanya si Iznogoud yang usil? Hemmm sepertinya sang Khalifah juga punya bakat iseng. Dalam buku berjudul Wortel Ajaib, ia yang berpetualang mencari cara agar si penasihatnya tersebut bisa berubah wataknya. Katanya sih bisa dengan wortel ajaib, tapi si khalifah tidak tahu sama sekali wujud wortel.
Jangan serius membaca komik ini. Komik ini lucu banget. Saya membacanya sejak tahun 2000-an ketika komiknya masih lebar dan sekarang ukurannya menciut dan diterbitkan oleh BIP.
Ada banyak hal tak masuk akal seperti Iznogoud kok bisa tetap muncul meskipun sudah kena sihir berulang kali. Atau kenapa si Khalifahnya digambarkan seperti itu. Ini cerita humor sih jadi memang ceritanya agak absurd dan sulit dibayangkan secara nalar.
Originally published in 1972, this comic written by Astérix author René Goscinny is kind of a mixed bag. The heavy orientalism and cultural clichés didn't age too well. But the stories about the mean grand vizier vainly trying to become "caliph instead of the caliph" are still fun (I also appreciate the side cuts to contemporary French politics). For me they are also a bit of childhood nostalgia, because my mother - a huge Asterix fan - had (still has?) some volumes. So I can still enjoy them, but if you want to get into Goscinny's work, try Astérix instead. Or Lucky Luke. Or Le petit Nicolas - Goscinny really created an absurd amount of legendary characters to choose from...
Luin Ahmed Ahneita viimeksi 70-luvulla ja ostin tämän albumin nostalgiapäissäni. Hyvin toimi edelleen ja moni juttu toimi varmasti vielä paremminkin kuin lapsena.
Tällaista ei tietenkään enää voisi julkaista ja välillä tuntui, ettei Gosciny itsekään varmaksi tiennyt, minne tarinat häntä veivät. Oli miten oli, oli ilo palata hetkeksi Tabaryn piirtämien lapsuuden kuvien pariin ja Goscinnyn anarkististen, rohkeiden ja oivaltavien juttujen pariin.
Ein Tag wie kein anderer Hach, das täte so mancher Organisation gut: Ein Tag der Verrückten, an dem die Hierarchie umgedreht wird. Doch statt sich an seinem Tag zu freuen, an dem Iznogoud nun Kalif anstelle des Kalifen ist, verschwendet er die Stunden, um diesen Zustand zu perpetuieren. Da stellt sich die Frage - wäre Iznogoud wirklich so glücklich, wenn er endlich seinen Wunschtraum erreichte? Oder würde er dann nach etwas anderem suchen?
Wie in vielen anderen Bänden findet man hier auch eine Mischung aus verschiedenen Schaffensperioden des Autorengespanns. Leicht erkennbar sind die frühen Werke, in denen Iznogoud größer, schlanker und im Gesicht ein bisschen weniger spitzig ist. Man sieht - all der Neid und die Missgunst tun ihm nicht gut. Vielleicht sollten wir uns das zur Warnung nehmen!