What do you think?
Rate this book
The Broadcasting Series #1
The Supernumerary Project
The Chosen One (TCO) adalah program dating show yang mempertemukan seorang eligible bachelor, Aydan Dirgantara, dengan 30 orang wanita cantik yang berusaha mendapatkan hatinya.
Sayangnya salah satu kontestan yang akan berpartisipasi tiba-tiba mengundurkan diri. Dalam keadaan terdesak, Rayne Madaharsa harus menjadi kontestan pengganti dengan menjalankan strategi dari Gisel, yaitu The Supernumerary Project.
“Terus gue mesti gimana dong, Gis?”
“Gampangnya, lo harus berada di kasta terendah, di bawah protagonis, antagonis, bahkan di bawah peran pembantu sekalipun. Tugas lo adalah menjadi peran numpang lewat yang sama sekali nggak memorable.”
Dengan 101 trik yang diberikan oleh Gisel, Rayne mulai menjalankan strateginya, menjadi seorang figuran yang tak kasat mata. Namun, apa jadinya jika segala usaha Rayne agar cepat dieliminasi justru menarik perhatian Aydan?
Sayangnya salah satu kontestan yang akan berpartisipasi tiba-tiba mengundurkan diri. Dalam keadaan terdesak, Rayne Madaharsa harus menjadi kontestan pengganti dengan menjalankan strategi dari Gisel, yaitu The Supernumerary Project.
“Terus gue mesti gimana dong, Gis?”
“Gampangnya, lo harus berada di kasta terendah, di bawah protagonis, antagonis, bahkan di bawah peran pembantu sekalipun. Tugas lo adalah menjadi peran numpang lewat yang sama sekali nggak memorable.”
Dengan 101 trik yang diberikan oleh Gisel, Rayne mulai menjalankan strateginya, menjadi seorang figuran yang tak kasat mata. Namun, apa jadinya jika segala usaha Rayne agar cepat dieliminasi justru menarik perhatian Aydan?
351 pages, Paperback
First published February 17, 2020
38 people are currently reading
594 people want to read
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 30 of 335 reviews
May 30, 2021
P.S. Ulasan ini termasuk opini tidak populer karena setelah gua lihat, rating yang gua kasih ini benar-benar minoritas, termasuk opini gua 👀🙊. Jadi kalo bisa jangan lempar daku sandal ya. Lempar uang segepok sih hayuk banget 👀😂
Masuk ke ulasan.
Eksekusi soal "perjalanan" ketertarikan Aydan sama Rayne dari awal ini kurang tereksplorasi dengan oke. Penjabaran yang ada kurang meyakinkan gua bahwa yg dirasakan Aydan ke Rayne itu benar-benar cinta, bukan cuma infatuation belaka. Mungkin karena alasan di bawah ini ya.
Karakter Rayne yang dijelaskan di sini sebagai sosok yang berbeda dari gadis-gadis lainnya 😒 gadis-gadis lainnya yang mana? Kenalan Aydan? Mantannya? Teman-temannya dari zaman sekolah sampe sekarang? Rekan bisnis? Apa cuma dibandingin sama gadis lain kontestan di TCO?
Yang terlihat sepanjang cerita, karakter Rayne ini cukup mudah ditemukan. Apalagi bagi seorang Aydan yang sophisticated kaya raya yang pastinya udah bertemu banyak perempuan. Nggak bisa dipercaya kalo Aydan belum pernah ketemu sosok kayak Rayne sebelumnya di sepanjang hidupnya.
So please, kalo mau bikin karakter perempuan yang menarik di mata laki-lakinya, nggak perlu maksa dijelaskan bahwa perempuan itu berbeda banget dari gadis lainnya. Bisa dieksplorasi bagian lain apa yang bikin laki-lakinya suka. Bisa digali gimana sampai perasaannya laki-laki berubah perlahan. Bisa digambarkan menggunakan showing apa karakter yang oke dari si perempuan dan interaksinya digali lagi biar lebih terasa kalo laki-lakinya nggak cuma ngalamin infatuation tapi benar-benar cinta. Berlaku juga sebaliknya.
Di sini terasa nanggung dalam menuangkan nuansa-nuansa emosi dari tokoh-tokoh di buku ini. Jadi pas baca berasa nanggung di banyak hal.
Karakter Aydan juga kurang nendang.
Sebenarnya gua pernah baca novel yang sebenarnya karakternya kurang tergali dan scenes yang diniatkan romantis, malah berasa agak cringe 👀 (novel apa yaa? Novel bersampul kuning dengan judul berinisial R yang super famous pd zamannya bahkan sampai sekarang kalau dilihat dari masih banyaknya yang bahas itu buku di Litbase wkwk) tapi masih bisa gua toleransi karena ada humornya relatable jadi ya ngakak-ngakaknya ini sukses bikin gua ngasih 4 bintang dengan senang hati wkwk.
Nah humor di buku ini masih belum bisa bikin gua ngakak-ngakak. Jadi belum bisa menaikkan rating dari gua.
Dialog-dialog yang muncul juga ya biasa aja, malah ada yang bikin gua 🤨. Tapi seakan-akan ingin memberi kesan kalo dialognya wah banget 🤔.
Kayak pas ada dialog "kritis juga lo". Padahal dialog sebelumnya biasa aja, nggak terasa kritis. Trus ada juga jawaban Rayne pas ngejabarin sosok Aydan gimana, trus jawaban Rayne ini bikin orang-orang yang denger bereaksi kayak wow banget di buku. Gua yang baca cuma garuk kepala ngerasa itu biasa aja.
Btw, menjabarkan dunia broadcasting-nya oke kok. Nggak instan jadi gua masih bisa cukup menikmati bagian itu 🙂
Masuk ke ulasan.
Eksekusi soal "perjalanan" ketertarikan Aydan sama Rayne dari awal ini kurang tereksplorasi dengan oke. Penjabaran yang ada kurang meyakinkan gua bahwa yg dirasakan Aydan ke Rayne itu benar-benar cinta, bukan cuma infatuation belaka. Mungkin karena alasan di bawah ini ya.
Karakter Rayne yang dijelaskan di sini sebagai sosok yang berbeda dari gadis-gadis lainnya 😒 gadis-gadis lainnya yang mana? Kenalan Aydan? Mantannya? Teman-temannya dari zaman sekolah sampe sekarang? Rekan bisnis? Apa cuma dibandingin sama gadis lain kontestan di TCO?
Yang terlihat sepanjang cerita, karakter Rayne ini cukup mudah ditemukan. Apalagi bagi seorang Aydan yang sophisticated kaya raya yang pastinya udah bertemu banyak perempuan. Nggak bisa dipercaya kalo Aydan belum pernah ketemu sosok kayak Rayne sebelumnya di sepanjang hidupnya.
So please, kalo mau bikin karakter perempuan yang menarik di mata laki-lakinya, nggak perlu maksa dijelaskan bahwa perempuan itu berbeda banget dari gadis lainnya. Bisa dieksplorasi bagian lain apa yang bikin laki-lakinya suka. Bisa digali gimana sampai perasaannya laki-laki berubah perlahan. Bisa digambarkan menggunakan showing apa karakter yang oke dari si perempuan dan interaksinya digali lagi biar lebih terasa kalo laki-lakinya nggak cuma ngalamin infatuation tapi benar-benar cinta. Berlaku juga sebaliknya.
Di sini terasa nanggung dalam menuangkan nuansa-nuansa emosi dari tokoh-tokoh di buku ini. Jadi pas baca berasa nanggung di banyak hal.
Karakter Aydan juga kurang nendang.
Sebenarnya gua pernah baca novel yang sebenarnya karakternya kurang tergali dan scenes yang diniatkan romantis, malah berasa agak cringe 👀 (novel apa yaa? Novel bersampul kuning dengan judul berinisial R yang super famous pd zamannya bahkan sampai sekarang kalau dilihat dari masih banyaknya yang bahas itu buku di Litbase wkwk) tapi masih bisa gua toleransi karena ada humornya relatable jadi ya ngakak-ngakaknya ini sukses bikin gua ngasih 4 bintang dengan senang hati wkwk.
Nah humor di buku ini masih belum bisa bikin gua ngakak-ngakak. Jadi belum bisa menaikkan rating dari gua.
Dialog-dialog yang muncul juga ya biasa aja, malah ada yang bikin gua 🤨. Tapi seakan-akan ingin memberi kesan kalo dialognya wah banget 🤔.
Kayak pas ada dialog "kritis juga lo". Padahal dialog sebelumnya biasa aja, nggak terasa kritis. Trus ada juga jawaban Rayne pas ngejabarin sosok Aydan gimana, trus jawaban Rayne ini bikin orang-orang yang denger bereaksi kayak wow banget di buku. Gua yang baca cuma garuk kepala ngerasa itu biasa aja.
Btw, menjabarkan dunia broadcasting-nya oke kok. Nggak instan jadi gua masih bisa cukup menikmati bagian itu 🙂
July 11, 2024
Update 11 Juli 2024
Sebelum move on ke series baru, aku baca ulang dulu seri ini. 😂 😂
.
.
.
Update 2 April 2023
Tahun lalu aku ngerasa Rayne pick me. Tpi emang dia pick me karena dia lakuin saran Gisel dengan salah penafsiran, wkwk.
Jadi aku memutuskan tahun ini, tepat aku baca yang ke-7 kali aku mau naikin rating buku ini jadi 4,8 🌟 Udah sebanyak ini, masih seseru itu??? Ya aneh aja kalau aku masih keep di 4,5 🌟. 😂
.
.
.
Update 14 April 2022
Jadi setelah baca ulang lagi, Rayne ini sbnernya tipe cewek yang "Pick me" wkkwkw. Tapi walaupun trope bgini yang sbnernya aku nggak suka, tetep aja aku suka sama Rayne-Aydan, wkkwkwkwk. Tetep couple pling cute. 💜
.
.
.
Update: 18 Januari 2022
Baca kelima klinyaaaa. Masih sesuka itu. Masih spark joys, dan masih sama kayak dulu apa yang kurang dari buku ini udah kusebutin. Wkwkkw. Still love the book sooooo nuch!! 💜💜
.
.
.
.
Update:18 April 2021
Enggak akan nulis rebiew. Pokoknyamah suka. Udah. Itu aja. 😂
.
.
.
***
Update review tanggal 14 Oktober 2020
Enggak ada yang bisa aku sampaikan karena impresiku masih kayak dulu. Bacanya masih seasyik itu. Dan herannya, ini aku baca ketiga kalinya dalam emapt bulan dan gak afa satu halamanku yang ku-skip. Aku bahkan ada niat mau baca lagi bulan depan karena sekalian baca TAP. Aku gak ngerti kenapa aku bisa sampai sesuka ini, kenapa aku bisa se over hype kayak gini. Tapi gak papalah, aku baca karena aku suka dan senang,wkwk.
***
Update review tanggal 2 Agustus.
Masih 4,5 🌟 masih suka, masih page turning. Padahal aku baca itu baru awal Juli. Gak pernah aku re-read secepet ini, wkwk. Mungkin karena kemaren baca versi E-booknya do GD, sekarang versi fisik.
Yang pasti, aku baru sadar beberapa hal kalau ada hal-hal yang gak cukup dijelaskan di sini.
1. Siapa yang nyebarin rumor?
2. Kevin muncul di akhir itu sebenernya rada out of nowhere kalau menurutku.
Udah, itu aja. Aku mau bilang Rayne-nya berasa terlalu cepet suka Ke Aydan tapi aku gak bisa protes juga karena aku tetep suka sama flaw hubungan mereka, wkwk. My fav books all time sih masuk inimah, wkkw.
Ngomong-ngomong, review pertamalu ilang, hiks. Padahal aku nulis juga. Untung udah ku save di highlight Instagram 😭😭😭
Sebelum move on ke series baru, aku baca ulang dulu seri ini. 😂 😂
.
.
.
Update 2 April 2023
Tahun lalu aku ngerasa Rayne pick me. Tpi emang dia pick me karena dia lakuin saran Gisel dengan salah penafsiran, wkwk.
Jadi aku memutuskan tahun ini, tepat aku baca yang ke-7 kali aku mau naikin rating buku ini jadi 4,8 🌟 Udah sebanyak ini, masih seseru itu??? Ya aneh aja kalau aku masih keep di 4,5 🌟. 😂
.
.
.
Update 14 April 2022
Jadi setelah baca ulang lagi, Rayne ini sbnernya tipe cewek yang "Pick me" wkkwkw. Tapi walaupun trope bgini yang sbnernya aku nggak suka, tetep aja aku suka sama Rayne-Aydan, wkkwkwkwk. Tetep couple pling cute. 💜
.
.
.
Update: 18 Januari 2022
Baca kelima klinyaaaa. Masih sesuka itu. Masih spark joys, dan masih sama kayak dulu apa yang kurang dari buku ini udah kusebutin. Wkwkkw. Still love the book sooooo nuch!! 💜💜
.
.
.
.
Update:18 April 2021
Enggak akan nulis rebiew. Pokoknyamah suka. Udah. Itu aja. 😂
.
.
.
***
Update review tanggal 14 Oktober 2020
Enggak ada yang bisa aku sampaikan karena impresiku masih kayak dulu. Bacanya masih seasyik itu. Dan herannya, ini aku baca ketiga kalinya dalam emapt bulan dan gak afa satu halamanku yang ku-skip. Aku bahkan ada niat mau baca lagi bulan depan karena sekalian baca TAP. Aku gak ngerti kenapa aku bisa sampai sesuka ini, kenapa aku bisa se over hype kayak gini. Tapi gak papalah, aku baca karena aku suka dan senang,wkwk.
***
Update review tanggal 2 Agustus.
Masih 4,5 🌟 masih suka, masih page turning. Padahal aku baca itu baru awal Juli. Gak pernah aku re-read secepet ini, wkwk. Mungkin karena kemaren baca versi E-booknya do GD, sekarang versi fisik.
Yang pasti, aku baru sadar beberapa hal kalau ada hal-hal yang gak cukup dijelaskan di sini.
1. Siapa yang nyebarin rumor?
2. Kevin muncul di akhir itu sebenernya rada out of nowhere kalau menurutku.
Udah, itu aja. Aku mau bilang Rayne-nya berasa terlalu cepet suka Ke Aydan tapi aku gak bisa protes juga karena aku tetep suka sama flaw hubungan mereka, wkwk. My fav books all time sih masuk inimah, wkkw.
Ngomong-ngomong, review pertamalu ilang, hiks. Padahal aku nulis juga. Untung udah ku save di highlight Instagram 😭😭😭
July 9, 2021
Selesaiiiii! 🤩🤩🤩. Aku suka cara berceritanya meskipun Aydan eligible bachelor tapi nggak terlalu tersorot secara berlebihan itu oke buatku pribadi. Baca ini bikin ketawa dan tentu saja baper. Hal kecil seperti gerakan mulut bertanya ‘are you okay?’ Itu udh manis menurutku 🤭.
April 30, 2021
Saya nggak nyangka ternyata novel ini seru juga! Awalnya sedikit nggak tertarik karena cover-nya yang kurang eye-catching (ngingetin saya sama cover novel teenlit GPU yang belum dicetak ulang), ditambah lagi pas ngeliat blurb-nya yang nyebut kalo pemeran utama cowoknya ini eligible bachelor yang udah banyak bertebaran di wattpad dan saya paling anti baca trope lead male yang gitu. Tapi karna ada beberapa yang rekomendasiin penulis akhirnya saya mutusin coba baca dulu salah satu bukunya.
Saya suka gaya penulisan kak Aranindy yang ngalir banget, jadi asik aja ngikutin cerita Rayne-Aydan ini sampai tamat.
Terus karakter Rayne uniknya dapet banget, saya dibuat ketawa terus karna tingkahnya Rayne yang absurd. Karakter Aydan juga saya suka sebenernya, tapi emang mungkin karna lebih banyak dari sudut pandang Rayne jadinya sifat Aydan ini kebanyakan lebih dikasih tau dia gini dia gitu daripada nunjukin.
Buat premisnya jujur ini menarik sih, saya selalu penasaran dan suka sama buku yang nyeritain seputar dunia broadcasting karna fresh aja gitu. Lalu untuk romance di sini emang bener sih rada cheesy karna si Aydan ini sebucin itu haha cuma nggak ngeganggu kok.
Rate: 3.5/5
Saya suka gaya penulisan kak Aranindy yang ngalir banget, jadi asik aja ngikutin cerita Rayne-Aydan ini sampai tamat.
Terus karakter Rayne uniknya dapet banget, saya dibuat ketawa terus karna tingkahnya Rayne yang absurd. Karakter Aydan juga saya suka sebenernya, tapi emang mungkin karna lebih banyak dari sudut pandang Rayne jadinya sifat Aydan ini kebanyakan lebih dikasih tau dia gini dia gitu daripada nunjukin.
Buat premisnya jujur ini menarik sih, saya selalu penasaran dan suka sama buku yang nyeritain seputar dunia broadcasting karna fresh aja gitu. Lalu untuk romance di sini emang bener sih rada cheesy karna si Aydan ini sebucin itu haha cuma nggak ngeganggu kok.
Rate: 3.5/5
May 22, 2020
Ya ampun, sumpah aku bahagia banget baca ini! Rasanya sudah bertahun-tahun aku nggak gelundungan di kasur dan ketawa genit karena baca novel romance. Hari ini, melalui The Supernumerary Project, aku kembali dibikin klepek-klepek dengan genre satu ini.
Sebenernya roman kontemporer ya gini-gini aja, terlalu banyak scene cheesy dan cringey, seperti dalam novel ini. Tapi justru itu daya tariknya. Kangenku terhadap jenis roman begini jadi terobati, aku berhasil finish tanpa ngamuk-ngamuk.
Semua karakternya menarik dan aku suka, nggak ada yang goblok. Mantab! Plus, ini yang paling penting: TULISANNYA ENAK BANGET DIBACA. RINGAN, RENYAH, MENGALIR INDAH KE SAMUDRA SAMPE GA TERASA TAHU-TAHU SUDAH SELESAI AJA!!!!!!
Sebenernya roman kontemporer ya gini-gini aja, terlalu banyak scene cheesy dan cringey, seperti dalam novel ini. Tapi justru itu daya tariknya. Kangenku terhadap jenis roman begini jadi terobati, aku berhasil finish tanpa ngamuk-ngamuk.
Semua karakternya menarik dan aku suka, nggak ada yang goblok. Mantab! Plus, ini yang paling penting: TULISANNYA ENAK BANGET DIBACA. RINGAN, RENYAH, MENGALIR INDAH KE SAMUDRA SAMPE GA TERASA TAHU-TAHU SUDAH SELESAI AJA!!!!!!
March 20, 2020
Menyelesaikan novel ini dan puas juga terhibur. Ceritanya mengalir dengan baik, nggak kerasa udah selesai aja gitu. Nggak sabar buat terus baca tiap halamannya.
Dari awal atmosfer reality show yang jadi setting utama cerita ini tuh udah mantep banget sih buat saya. Jadi berasa benar-benar nonton acara tersebut di dunia nyata. Ada persaingan, persahabatan, intrik - intrik penuh drama, dan tak lupa ada campur tangan dari para netijen yang maha benar.
Dua tokoh utamanya juga ngegemesin banget. Interaksi Aydan dan Rayne itu unik, saat yang satu usaha banget biar nggak dianggep eh yang satu lagi malah penasaran dan tertarik. Semua strategi untuk jadi sang figuran tiba-tiba jadi salah aja gitu. Kasian Rayne.... 😆
Dramanya jelas dapet, lucunya juga dapet, apalagi kalau baca poin-poin strategi untuk jadi figurannya, dijamin bikin senyam-senyum sendiri deh. Naik turun hubungan Aydan dan Rayne juga ok banget, bisa mempermainkan perasaan pembaca. Buat saya, yang paling mempermainkan perasaan adalah masalah yang muncul di bab-bab menjelang akhir. Asli ini bikin deg-degan, saya udah mikir kemungkinan terburuk aja.
Setelah membaca novel ini saya jadi nggak ngikutin broadcasting series yang lainnya di wattpad. Semoga 2 judul yang lain bisa segera nyusul jadi novel juga....
Dari awal atmosfer reality show yang jadi setting utama cerita ini tuh udah mantep banget sih buat saya. Jadi berasa benar-benar nonton acara tersebut di dunia nyata. Ada persaingan, persahabatan, intrik - intrik penuh drama, dan tak lupa ada campur tangan dari para netijen yang maha benar.
Dua tokoh utamanya juga ngegemesin banget. Interaksi Aydan dan Rayne itu unik, saat yang satu usaha banget biar nggak dianggep eh yang satu lagi malah penasaran dan tertarik. Semua strategi untuk jadi sang figuran tiba-tiba jadi salah aja gitu. Kasian Rayne.... 😆
Dramanya jelas dapet, lucunya juga dapet, apalagi kalau baca poin-poin strategi untuk jadi figurannya, dijamin bikin senyam-senyum sendiri deh. Naik turun hubungan Aydan dan Rayne juga ok banget, bisa mempermainkan perasaan pembaca. Buat saya, yang paling mempermainkan perasaan adalah masalah yang muncul di bab-bab menjelang akhir. Asli ini bikin deg-degan, saya udah mikir kemungkinan terburuk aja.
Setelah membaca novel ini saya jadi nggak ngikutin broadcasting series yang lainnya di wattpad. Semoga 2 judul yang lain bisa segera nyusul jadi novel juga....
March 19, 2024
my score: 4.7/5
aku suka banget sama konsep project-nya kak Ara terutama yang ini, segar dan seperti brand newww. itulah point + yang tidak bisa kita dapatkan di buku lain.
i love Rayne that se such a kind, pure-sweet heart, and innocent. ia ngga sadar kalau kepura2annya itu sangat mudah dibaca oleh Aydan. aku juga sangat suka Aydan karena dia such a walk green flag!!1! 😭😭😭
kalian harus baca buku ini sih, sekali seumur hidup. seruuuuu dan recommended!
aku suka banget sama konsep project-nya kak Ara terutama yang ini, segar dan seperti brand newww. itulah point + yang tidak bisa kita dapatkan di buku lain.
i love Rayne that se such a kind, pure-sweet heart, and innocent. ia ngga sadar kalau kepura2annya itu sangat mudah dibaca oleh Aydan. aku juga sangat suka Aydan karena dia such a walk green flag!!1! 😭😭😭
kalian harus baca buku ini sih, sekali seumur hidup. seruuuuu dan recommended!
June 21, 2023
(21/06/23)
Actual rating: 4,8
Kesannya masih sama. Ada yang baru banget aku sadari soal project supernumerary bikinan Gisel ini, nggak ada yang salah sama "misi"nya, cuman Rayne yang nggak bisa ngeksekusi dengan baik. Kayak dia tuh terlalu mikir keras sampai kelihatan jelas. Oh, Aydan juga sih yang observasinya akurat.
***
(02/04/23)
Actual rating: 4,8
Surat terbuka. Setelah dinyatakan selesai membaca buku ini, saya mendeklarasikan diri sebagai fans berat Rayne dan Aydan. Saya tidak bisa memilih kalimat yang bagus karena kesempurnaan buku ini hanya bisa dibuktikan dengan membacanya sendiri.
Alias aku nggak ngerti mau reviu apa, euy 😭
Pertama, konsepnya segar. Untuk ukuran orang yang nggak pernah baca tema serupa atau nonton drama/film, jelas ini menarik. Oh, dulu pernah baca yang serupa macam ini, tapi lupa di mana dan nggak ingat juga sama alur besarnya (dear orang2 yang aku tanya apakah ada drakor/series yang sejenis dengan TSP, aku minta maaf setulusnya).
Kedua, karakter Rayne hahshshdjjsjsjsh gimana ceritanya kepengin jadi nggak kelihatan malah bikin beda BEDA dari yang lain. Yap, pakai capslock karena emang dia tuh sekelihatan itu di mata Aydan. Usaha-usahanya buat invisible berakhir sia2. Supernumerary Project gatot alias gagal total. Dialog Rayne juga cerdas. Apa ya, witty gitu, nggak terkesan dangkal. Walaupun lagi nyamar jadi sosok lain, trueself-nya malah keluar. Sumpah, ngakak banget kalo dia udah mulai beraksi jadi middle, boring, dan biasa2 aja. Lucu karena nggak ada yang berjalan mulus.
Ketiga, kemistri Rayne sama Aydan bikin gemas. Adegan di taman malam2 itu favoritku, sih. Mana Rayne yang emang tubuhnya agak pendek dari para peserta lain dipanggil "cebol" lagi. Help, nggak bisa berhenti ketawa. Kocak bener 😭 terus Aydan itu sweet. Literally emang sweet ke semua cewek, cuma bukan dengan tujuan bikin baper. Ya emang sewajarnya aja berbuat baik ke orang. Kalo ada yang baper, ya berarti bukan salah Aydan :d
Keempat, dramanya emang nggak bisa dihindari, ya. Jadi ingat acara2 reality show di salah satu pf streaming, banyak adegan yang dipotong-tempel dengan adegan lain, sampai2 penonton percaya emang begitu kejadiannya. Efeknya jelas dramatis. Macam drama Cassy, Bulan, Jena cs. Rayne kena juga, sih, tapi dia nggak banyak dapat porsi. Atau yeah, dapat kok, kan sempat trending juga ya habis siram2 pohon kelapa di pantai itu lol
Kelima, apa lagi yang bisa kusebut? Kalau udah page turning dari awal, jelas susah berhenti baca, apalagi jeda. Maunya sekali duduk. Dan hal itu juga berimbas ke objektifan reviu. Di sini aku "buta". Ada kesalahan teknis dan beberapa kali voice Aydan yang nggak pas, tapi apa aku peduli? Jelas enggak. Notice aja, habis ini lewat. Susah kalo kelewat bucin 🤦🏻♀️
Mungkin rating bisa full, tapi side chara-nya dangkal banget. Maksudku, manusia2 sejenis Jenna, Bulan, atau Cassy memang ada, tapi mereka nggak abu2 banget dan jelas sekali penulis kasih kesan mereka begitu biar pembaca benci, eh kecuali Cassy (ini nggak sampai akhir). Terus ending-nya kurang dikit lagi gol. Bukannya nggak terselesaikan, cuma ngerasa ada yang bisa dirapikan sedikit. Lalu, lagi2 soal voice cowoknya. Aydan memang lolos, tapi bukan berarti nggak ada sama sekali dialog-nya yg kebaca dengan kesan sama dengan Rayne. Beberapa karakter pendukung lain juga begitu (Thomas terutama, soalnya dia lebih banyak porsinya dari supporting role lain).
Bakal baca ulang suatu hari nanti. Pasti.
Actual rating: 4,8
Kesannya masih sama. Ada yang baru banget aku sadari soal project supernumerary bikinan Gisel ini, nggak ada yang salah sama "misi"nya, cuman Rayne yang nggak bisa ngeksekusi dengan baik. Kayak dia tuh terlalu mikir keras sampai kelihatan jelas. Oh, Aydan juga sih yang observasinya akurat.
***
(02/04/23)
Actual rating: 4,8
Surat terbuka. Setelah dinyatakan selesai membaca buku ini, saya mendeklarasikan diri sebagai fans berat Rayne dan Aydan. Saya tidak bisa memilih kalimat yang bagus karena kesempurnaan buku ini hanya bisa dibuktikan dengan membacanya sendiri.
Alias aku nggak ngerti mau reviu apa, euy 😭
Pertama, konsepnya segar. Untuk ukuran orang yang nggak pernah baca tema serupa atau nonton drama/film, jelas ini menarik. Oh, dulu pernah baca yang serupa macam ini, tapi lupa di mana dan nggak ingat juga sama alur besarnya (dear orang2 yang aku tanya apakah ada drakor/series yang sejenis dengan TSP, aku minta maaf setulusnya).
Kedua, karakter Rayne hahshshdjjsjsjsh gimana ceritanya kepengin jadi nggak kelihatan malah bikin beda BEDA dari yang lain. Yap, pakai capslock karena emang dia tuh sekelihatan itu di mata Aydan. Usaha-usahanya buat invisible berakhir sia2. Supernumerary Project gatot alias gagal total. Dialog Rayne juga cerdas. Apa ya, witty gitu, nggak terkesan dangkal. Walaupun lagi nyamar jadi sosok lain, trueself-nya malah keluar. Sumpah, ngakak banget kalo dia udah mulai beraksi jadi middle, boring, dan biasa2 aja. Lucu karena nggak ada yang berjalan mulus.
Ketiga, kemistri Rayne sama Aydan bikin gemas. Adegan di taman malam2 itu favoritku, sih. Mana Rayne yang emang tubuhnya agak pendek dari para peserta lain dipanggil "cebol" lagi. Help, nggak bisa berhenti ketawa. Kocak bener 😭 terus Aydan itu sweet. Literally emang sweet ke semua cewek, cuma bukan dengan tujuan bikin baper. Ya emang sewajarnya aja berbuat baik ke orang. Kalo ada yang baper, ya berarti bukan salah Aydan :d
Keempat, dramanya emang nggak bisa dihindari, ya. Jadi ingat acara2 reality show di salah satu pf streaming, banyak adegan yang dipotong-tempel dengan adegan lain, sampai2 penonton percaya emang begitu kejadiannya. Efeknya jelas dramatis. Macam drama Cassy, Bulan, Jena cs. Rayne kena juga, sih, tapi dia nggak banyak dapat porsi. Atau yeah, dapat kok, kan sempat trending juga ya habis siram2 pohon kelapa di pantai itu lol
Kelima, apa lagi yang bisa kusebut? Kalau udah page turning dari awal, jelas susah berhenti baca, apalagi jeda. Maunya sekali duduk. Dan hal itu juga berimbas ke objektifan reviu. Di sini aku "buta". Ada kesalahan teknis dan beberapa kali voice Aydan yang nggak pas, tapi apa aku peduli? Jelas enggak. Notice aja, habis ini lewat. Susah kalo kelewat bucin 🤦🏻♀️
Mungkin rating bisa full, tapi side chara-nya dangkal banget. Maksudku, manusia2 sejenis Jenna, Bulan, atau Cassy memang ada, tapi mereka nggak abu2 banget dan jelas sekali penulis kasih kesan mereka begitu biar pembaca benci, eh kecuali Cassy (ini nggak sampai akhir). Terus ending-nya kurang dikit lagi gol. Bukannya nggak terselesaikan, cuma ngerasa ada yang bisa dirapikan sedikit. Lalu, lagi2 soal voice cowoknya. Aydan memang lolos, tapi bukan berarti nggak ada sama sekali dialog-nya yg kebaca dengan kesan sama dengan Rayne. Beberapa karakter pendukung lain juga begitu (Thomas terutama, soalnya dia lebih banyak porsinya dari supporting role lain).
Bakal baca ulang suatu hari nanti. Pasti.
November 3, 2020
Rating: 3/5, rating dibandingkan dengan cerita Aranindy yg lain.
Gue baru baca 3 cerita Aranindy yg romance sih. Tapi itu udah cukup buat gue ambil keputusan utk nggak membandingkan novel romance Aranindy dengan novel romance lainnya. Bukannya gamau bandingin, tapi emang gabisa. Karena universe yg dibuat Aranindy bisa bikin Broadcasting Series dia jadi one of a kind, yg kayak, ya lo ga mungkin bisa bandingin Broadcasting Series sama cerita romance lainnya karena walau sesama romance, bukunya "gak satu jenis" gitu(?).
For starters, gue yakin Broadcasting Series-nya Aranindy ini kayak bawa angin segar untuk pecinta novel romance. Dari segi ide programnya ya... Sebenernya biasa aja sih, but i guess that's because the producer is Sarah. But props to Aranindy karena bikin produser kayak Yuni dan Sarah, di mana keduanya punya visi dan ide yang punya ciri khas, dan kerasa bedanya dari program yang mereka bikin. Kayak bikin gue "Oh program yang ini si Sarah yang bikin, pantesan" atau "Oh program yang itu si Yuni yang bikin, gak kaget."
Nah, tapi walau ide programnya biasa aja (karena Sarah yg bikin, maap Sarah tapi kau tetap kece), ide untuk games di dalamnya cukup menarik—walau gak semenarik games di cerita Broadcasting Series lainnya.
Dari segi plot, i see many twist here and there. And some went unexpected. Although i don't feel flutter from the romance—but i guess that's just me—I still manage to finish the story because I was waiting to know what kind of surprise that Aranindy hides under her sleeves.
Dari segi penokohan, female lead menurut gue udah cukup matang karakternya. Tapi male lead-nya itu malah... A little "plain"? Kayak, yeah I get it he's handsome and all. But that's it. He is a little "pale" compared to the female lead. If female lead is superficial, i guess the current male lead is considered good enough. But the female lead in Supernumenary Project is not superficial. She has character. Hence, the male lead, although can be considered as a decent man, is a little pale in comparison. Jadinya malah kerasa ada ketidakseimbangan kematangan penokohan.
But well, thank God that Aranindy is getting better at balancing the story element in her later works. I am looking forward to read Aranindy's works where every story element is balanced, dan di mana male lead-nya gak perlu ngebucinin female lead hanya untuk membuat si female lead makin "wah"
Gue baru baca 3 cerita Aranindy yg romance sih. Tapi itu udah cukup buat gue ambil keputusan utk nggak membandingkan novel romance Aranindy dengan novel romance lainnya. Bukannya gamau bandingin, tapi emang gabisa. Karena universe yg dibuat Aranindy bisa bikin Broadcasting Series dia jadi one of a kind, yg kayak, ya lo ga mungkin bisa bandingin Broadcasting Series sama cerita romance lainnya karena walau sesama romance, bukunya "gak satu jenis" gitu(?).
For starters, gue yakin Broadcasting Series-nya Aranindy ini kayak bawa angin segar untuk pecinta novel romance. Dari segi ide programnya ya... Sebenernya biasa aja sih, but i guess that's because the producer is Sarah. But props to Aranindy karena bikin produser kayak Yuni dan Sarah, di mana keduanya punya visi dan ide yang punya ciri khas, dan kerasa bedanya dari program yang mereka bikin. Kayak bikin gue "Oh program yang ini si Sarah yang bikin, pantesan" atau "Oh program yang itu si Yuni yang bikin, gak kaget."
Nah, tapi walau ide programnya biasa aja (karena Sarah yg bikin, maap Sarah tapi kau tetap kece), ide untuk games di dalamnya cukup menarik—walau gak semenarik games di cerita Broadcasting Series lainnya.
Dari segi plot, i see many twist here and there. And some went unexpected. Although i don't feel flutter from the romance—but i guess that's just me—I still manage to finish the story because I was waiting to know what kind of surprise that Aranindy hides under her sleeves.
Dari segi penokohan, female lead menurut gue udah cukup matang karakternya. Tapi male lead-nya itu malah... A little "plain"? Kayak, yeah I get it he's handsome and all. But that's it. He is a little "pale" compared to the female lead. If female lead is superficial, i guess the current male lead is considered good enough. But the female lead in Supernumenary Project is not superficial. She has character. Hence, the male lead, although can be considered as a decent man, is a little pale in comparison. Jadinya malah kerasa ada ketidakseimbangan kematangan penokohan.
But well, thank God that Aranindy is getting better at balancing the story element in her later works. I am looking forward to read Aranindy's works where every story element is balanced, dan di mana male lead-nya gak perlu ngebucinin female lead hanya untuk membuat si female lead makin "wah"
June 12, 2020
At first, let me review this book cover. Super duper menjelaskan. Hanya saja bagi saya kurang terlalu menarik, kesannya memiliki desain “tidak segar”. Terlalu “tua” untuk 2020.
Untuk cerita, Aydan dan Rayne CS sukses bikin saya iri. Hahahaha. Gimana enggak, buktiin aja pake baca ini sampe abis kalo ga percaya.
Konflik menarik yang betul-betul membuat naik turun emosi saya dan tak sabar ingin mencapai ending. Tapi saya malah agak kecewa dengan ending yang sebetulnya pasti tertebak dari pertengahan cerita.
Overall cerita roman “high class” yang dikemas menarik, a lil bit cheesy but ok, dan pasti buat kalian iri.
Untuk cerita, Aydan dan Rayne CS sukses bikin saya iri. Hahahaha. Gimana enggak, buktiin aja pake baca ini sampe abis kalo ga percaya.
Konflik menarik yang betul-betul membuat naik turun emosi saya dan tak sabar ingin mencapai ending. Tapi saya malah agak kecewa dengan ending yang sebetulnya pasti tertebak dari pertengahan cerita.
Overall cerita roman “high class” yang dikemas menarik, a lil bit cheesy but ok, dan pasti buat kalian iri.
January 23, 2021
Buku ini adalah contoh nyata dari kalimat “Don't judge a book by its cover.”
Menurutku pribadi, sampulnya kurang memikat dan terkesan jadul. Aku aja tertarik baca cerita ini karena baca review temen 😌.
Bayangkan kamu ikutan acara TV ala The Bachelor yang punya prinsip "less drama, more reality", tapi nggak mau menangin hati Prince Maxon-nya The Selection karena dipaksa ikutan hanya untuk dapat liburan ke Italia gratis dari temen yang jadi produser acara. Kamu harus berperan sebagai karakter figuran gak penting dan berusaha untuk tidak kasat mata atau mengikuti drama. Dieliminasi di minggu pertama dan langsung cus ke Italia.
Ceritanya seru banget! Ringan dan bikin senang yang baca. Agak cheesy sih... Jalan ceritanya sebenarnya mudah ditebak juga. Tapi nggak ada yang nyuruh nebak juga, dan nggak sampai cringe yang parah gitu.
Intinya ini salah satu bacaan yang refreshing banget!
Menurutku pribadi, sampulnya kurang memikat dan terkesan jadul. Aku aja tertarik baca cerita ini karena baca review temen 😌.
Bayangkan kamu ikutan acara TV ala The Bachelor yang punya prinsip "less drama, more reality", tapi nggak mau menangin hati Prince Maxon-nya The Selection karena dipaksa ikutan hanya untuk dapat liburan ke Italia gratis dari temen yang jadi produser acara. Kamu harus berperan sebagai karakter figuran gak penting dan berusaha untuk tidak kasat mata atau mengikuti drama. Dieliminasi di minggu pertama dan langsung cus ke Italia.
Ceritanya seru banget! Ringan dan bikin senang yang baca. Agak cheesy sih... Jalan ceritanya sebenarnya mudah ditebak juga. Tapi nggak ada yang nyuruh nebak juga, dan nggak sampai cringe yang parah gitu.
Intinya ini salah satu bacaan yang refreshing banget!
October 28, 2020
...it is mainstream but not too mainstream...
Hah?! Jadi maksudnya bagaimana? ^^
Sini aku ceritakan.
-
Ini novel romace-comedy (?) kayaknya sih begitu...
Bercerita tentang sebuah reality show di Indonesia dimana ada satu pria menawan super tampan, kaya, dan berpendidikan, yang diperebutkan oleh 30 orang wanita. Kalau ingat, macam acara TV Take Me Out Indonesia gitu deh..
-
Kalau boleh kubilang, novel ini menawarkan ide yang fresh banget! Jadi ada salah satu tokoh, namanya Giselle. Dia ini tuh penulis novel. Kebetulan novel cinta-cintaan gitu deh pokoknya. Wajar dong kalau dia ini sedikit banyak tahu tentang 'karakter-karakter' orang dan bagaimana semestinya bersikap demi mencapai tujuan tertentu. Asik ~
-
NAH! Lucunya, dia nerapin rumus-rumus dia nulis novel ke temennya (tokoh utama wanita kita), Rayne, namanya. Tau apa rumus kocaknya? alias jadilah figuran dengan konsep Bored and Bland. Astaga :" Tau apa lagi yang lucu? si Giselle ini ngajarin ke Rayne kalau tipe-tipe wanita (yang biasanya menarik hati pria utama) itu ada 3 jenis. Menarik, kan..
-
Pertama, si antagonis. Biasanya tipe-tipe perempuan yang Badass dan galak gitu. Pemimpin dan center gitu deh pokoknya. Kalau di film, semisal Katniss Everdeen gituh.
Kedua, tipe cuek, strong, tapi diem-diem mau juga. Yah, penganut waham benci jadi cinta gitu deh. Mirip Sanchai di Meteor Garden.
Ketiga, tipe anak anjing. Polos, baik, keibuan, dan pengertian. Seperti Bella di Twilight (?) kocak banget enggak sih tipe-tipe ini?? beneran bikin ngakak bacanya. SOALNYA BENER PAKE BANGET! Nah, tujuan Rayne ini adalah, sebisa mungkin jadi manusia bland yang enggak berkarakter dan enggak keliatan. But, you know ada satu tipe lagi lagi loh yang ternyata bisa menarik perhatian..... WEIRD!!!
-
Dan, yah.. kisahnya berlanjut. Lucu, romantis, penuh kejujuran, a little bit cheesy tapi sangat menghibur. Masih menggunakan rumus 'pria super sempurna' BUT IT IS TOTALLY FINE! Kukira ini tulisan pertama dari penulisnya (karena nama penulisnya tidak familiar), tapi aku salah besar! Novel ini tulisan salah satu penulis yang karyanya sudah banyak dan tidak diragukan lagi. Cuma ganti nama pena saja.....
Pantaslah kalau gaya penulisannya asik sekali. Meski banyak tokoh, nama, dan karakter, sama sekali enggak membingungan. Ngalir aja gitu bacanya sampai selesai...
-
Finally aku puas banget baca buku ini. Empat bintang penuh buat The Supernumerary Project.
| NB: Abis baca ini aku pengen banget naik J-Sky! Bianglala tertinggi di Indonesia. Fiks mau kesana.|
Hah?! Jadi maksudnya bagaimana? ^^
Sini aku ceritakan.
-
Ini novel romace-comedy (?) kayaknya sih begitu...
Bercerita tentang sebuah reality show di Indonesia dimana ada satu pria menawan super tampan, kaya, dan berpendidikan, yang diperebutkan oleh 30 orang wanita. Kalau ingat, macam acara TV Take Me Out Indonesia gitu deh..
-
Kalau boleh kubilang, novel ini menawarkan ide yang fresh banget! Jadi ada salah satu tokoh, namanya Giselle. Dia ini tuh penulis novel. Kebetulan novel cinta-cintaan gitu deh pokoknya. Wajar dong kalau dia ini sedikit banyak tahu tentang 'karakter-karakter' orang dan bagaimana semestinya bersikap demi mencapai tujuan tertentu. Asik ~
-
NAH! Lucunya, dia nerapin rumus-rumus dia nulis novel ke temennya (tokoh utama wanita kita), Rayne, namanya. Tau apa rumus kocaknya? alias jadilah figuran dengan konsep Bored and Bland. Astaga :" Tau apa lagi yang lucu? si Giselle ini ngajarin ke Rayne kalau tipe-tipe wanita (yang biasanya menarik hati pria utama) itu ada 3 jenis. Menarik, kan..
-
Pertama, si antagonis. Biasanya tipe-tipe perempuan yang Badass dan galak gitu. Pemimpin dan center gitu deh pokoknya. Kalau di film, semisal Katniss Everdeen gituh.
Kedua, tipe cuek, strong, tapi diem-diem mau juga. Yah, penganut waham benci jadi cinta gitu deh. Mirip Sanchai di Meteor Garden.
Ketiga, tipe anak anjing. Polos, baik, keibuan, dan pengertian. Seperti Bella di Twilight (?) kocak banget enggak sih tipe-tipe ini?? beneran bikin ngakak bacanya. SOALNYA BENER PAKE BANGET! Nah, tujuan Rayne ini adalah, sebisa mungkin jadi manusia bland yang enggak berkarakter dan enggak keliatan. But, you know ada satu tipe lagi lagi loh yang ternyata bisa menarik perhatian..... WEIRD!!!
-
Dan, yah.. kisahnya berlanjut. Lucu, romantis, penuh kejujuran, a little bit cheesy tapi sangat menghibur. Masih menggunakan rumus 'pria super sempurna' BUT IT IS TOTALLY FINE! Kukira ini tulisan pertama dari penulisnya (karena nama penulisnya tidak familiar), tapi aku salah besar! Novel ini tulisan salah satu penulis yang karyanya sudah banyak dan tidak diragukan lagi. Cuma ganti nama pena saja.....
Pantaslah kalau gaya penulisannya asik sekali. Meski banyak tokoh, nama, dan karakter, sama sekali enggak membingungan. Ngalir aja gitu bacanya sampai selesai...
-
Finally aku puas banget baca buku ini. Empat bintang penuh buat The Supernumerary Project.
| NB: Abis baca ini aku pengen banget naik J-Sky! Bianglala tertinggi di Indonesia. Fiks mau kesana.|
March 10, 2020
Saya sempat baca karya2 dari penulis ini dengan nama pena Orihara Ran Belakangan saya baru tau kalau Ran masih aktif nulis di platform wattpad. Begitu lihat dia ngerilis novel baru, saya pun beli bukunya di shopee. Hanya butuh waktu satu hari untuk menyelesaikan novel yang lumayan tebal ini.
Tiga kata pertama waktu baca blurbnya. "Seru nih kayaknya!"
IMHO, seandainya saya sebelumnya nggak tahu kalau Aranindy ini Orihara Ran, saya pasti masih merasa familier dan curiga kalau Ran & Aranindy ini orang yang sama. Gimana, ya? Gaya penulisan, penyampaian detil-detilnya & karakterisasi pemeran utama wanitanya yang kuat & 'beda' ditambah karakter pria yang selalu menjadi good partner buat wanitanya, seperti nggak asing buat saya yang sudah khatam novel2 Jepang Ran sebelumnya.
Seperti biasa gaya berceritanya nggak membosankan, gampang dicerna, dan alurnya nggak bisa ditebak. Meski kita sudah tahu akhirnya Aydan akan memilih siapa, tapi proses menuju endingnya nggak semudah itu ditebak.
TSP ini bisa dibilang metropop, kisah para wanita karier berusia 25 tahun ke atas, tapi untuk isi novelnya sendiri aman kok buat dibaca adek-adek SMP/SMA. Romancenya pas, nggak berlebihan, kemudian yang bikin berkesan dan mudah diingat adalah tema ceritanya yang masih jarang sekali diangkat.
Tiga kata pertama waktu baca blurbnya. "Seru nih kayaknya!"
IMHO, seandainya saya sebelumnya nggak tahu kalau Aranindy ini Orihara Ran, saya pasti masih merasa familier dan curiga kalau Ran & Aranindy ini orang yang sama. Gimana, ya? Gaya penulisan, penyampaian detil-detilnya & karakterisasi pemeran utama wanitanya yang kuat & 'beda' ditambah karakter pria yang selalu menjadi good partner buat wanitanya, seperti nggak asing buat saya yang sudah khatam novel2 Jepang Ran sebelumnya.
Seperti biasa gaya berceritanya nggak membosankan, gampang dicerna, dan alurnya nggak bisa ditebak. Meski kita sudah tahu akhirnya Aydan akan memilih siapa, tapi proses menuju endingnya nggak semudah itu ditebak.
TSP ini bisa dibilang metropop, kisah para wanita karier berusia 25 tahun ke atas, tapi untuk isi novelnya sendiri aman kok buat dibaca adek-adek SMP/SMA. Romancenya pas, nggak berlebihan, kemudian yang bikin berkesan dan mudah diingat adalah tema ceritanya yang masih jarang sekali diangkat.
June 23, 2023
Yeah... Indonesian wattpad romance is not for me.
Kebanyakan romance di Indonesia selalu pakai female lead yang 'not like other girls' dan male lead yang 'perfect and rich but is an asshole'. Buku ini sama seperti cliche wattpad romance lainnya di Indonesia. Sifat kedua leads juga sangat generic.
Rayne : Cantik bahkan tanpa makeup, bertalenta, kaya dan satu-satunya yang tidak tertarik pada male lead
Aydan : Tampan, kaya, sopan di luar tapi arrogant asshole di dalam, tidak suka pada wanita secara umum tapi hanya female lead yang "unique"
Romantic development-nya tidak ada. Male lead sudah tertarik pada female lead sejak awal tanpa alasan. Lalu setelah banyak momen yang cringe dan awkward, mereka jatuh cinta karena mereka 'mengerti' satu sama lain.
Also saya tau novel romance di Indonesia itu kebanyakan pakai bahasa gaul (lo, gue dll) tapi tolonglah... coba liat konteks dan lawan bicaranya. Kenapa Sarah menggunakan 'lo' dan bahasa gaul saat bicara di rapat dengan Aydan?? Ini pertemuan formal dengan seseorang yang penting, mana sopan santunnya??? Idk mungkin orang Jakarta memang seperti ini tapi saya tidak bisa bayangkan pakai 'gue' atau panggil klienku 'lo'.
Terakhir, ini bukan masalah besar tapi kenapa tidak ada karakter dengan nama Indonesia yang normal?? Semua karakter di buku ini punya nama depan Inggris. Rayne, Giselle... Xavier???
Kebanyakan romance di Indonesia selalu pakai female lead yang 'not like other girls' dan male lead yang 'perfect and rich but is an asshole'. Buku ini sama seperti cliche wattpad romance lainnya di Indonesia. Sifat kedua leads juga sangat generic.
Rayne : Cantik bahkan tanpa makeup, bertalenta, kaya dan satu-satunya yang tidak tertarik pada male lead
Aydan : Tampan, kaya, sopan di luar tapi arrogant asshole di dalam, tidak suka pada wanita secara umum tapi hanya female lead yang "unique"
Romantic development-nya tidak ada. Male lead sudah tertarik pada female lead sejak awal tanpa alasan. Lalu setelah banyak momen yang cringe dan awkward, mereka jatuh cinta karena mereka 'mengerti' satu sama lain.
Also saya tau novel romance di Indonesia itu kebanyakan pakai bahasa gaul (lo, gue dll) tapi tolonglah... coba liat konteks dan lawan bicaranya. Kenapa Sarah menggunakan 'lo' dan bahasa gaul saat bicara di rapat dengan Aydan?? Ini pertemuan formal dengan seseorang yang penting, mana sopan santunnya??? Idk mungkin orang Jakarta memang seperti ini tapi saya tidak bisa bayangkan pakai 'gue' atau panggil klienku 'lo'.
Terakhir, ini bukan masalah besar tapi kenapa tidak ada karakter dengan nama Indonesia yang normal?? Semua karakter di buku ini punya nama depan Inggris. Rayne, Giselle... Xavier???
May 18, 2020
Tertarik baca buku ini karena review di base twitter, banyak yang bilang bagus. Tapi tetap agak malas membaca karena tidak tertarik dengan covernya. Yes, I am that petty, judge the book by its cover 🤡
Tapi ternyata seru sekali ceritanyaaaaa... Gak bisa berhenti baca mulai dari awal cerita. Karena memang flownya bagus banget, lucu jugaaa... Ada bagian yang benar-benar ngakak karena dodol sekali hahahaha
Dari premisnya ku kira akan cringy cringy cringy tapi ternyata sama sekali gak cringy malah lucu abis. Wow! Tambah satu lagi penulis Indonesia favorite ku 👍👍👍
300+ halaman selesai dalam semalam. Keren sih gak bosan sama sekali ketika baca. Thumbs up to the writer 👍👍👍
Tapi ternyata seru sekali ceritanyaaaaa... Gak bisa berhenti baca mulai dari awal cerita. Karena memang flownya bagus banget, lucu jugaaa... Ada bagian yang benar-benar ngakak karena dodol sekali hahahaha
Dari premisnya ku kira akan cringy cringy cringy tapi ternyata sama sekali gak cringy malah lucu abis. Wow! Tambah satu lagi penulis Indonesia favorite ku 👍👍👍
300+ halaman selesai dalam semalam. Keren sih gak bosan sama sekali ketika baca. Thumbs up to the writer 👍👍👍
April 10, 2020
The novel has a potential, but I still prefer the following sequel and cannot wait to own and read the book version of the second book.
ps: Sarah - the producer - really is creative in showcasing "love-game" in a different way.
ps: Sarah - the producer - really is creative in showcasing "love-game" in a different way.
April 3, 2020
Gils! INI SERU B-A-N-G-E-T!
Sarah punya program andalan baru. The Chosen One. Dengan anggaran yang besar Sarah yakin acaranya ini akan sukses besar, apalagi jika ia berhasil menggaet The most eligible bachelor saat ini, Aydan Dirgantara sebagai pria lajang yang akan diperebutkan.
Rayne yang sedari awal sama sekali tidak tertarik pada program baru Sarah menjadi bimbang. Dia diminta oleh Sarah untuk menggantikan salah satu peserta yang tiba-tiba mengundurkan diri. Saat ditawari menjadi peserta pengganti, Rayne mati-matian menolak, tapi menjadi luluh saat melihat sang sahabat yang terlihat lelah, frustrasi, marah, dan tertekan. Dengan saran dari Gisel dan iming-iming liburan ke Tuscany akhirnya Rayne mengiakan permintaan Sarah.
•
Pas baca jadi ga sabar buat nyelesaikan, tapi ga rela juga kalau udah selesai. Dilema deh. Cerita awal aku berakhir baca buku in, sebenarnya udh pernah lihat buku ini sekilas di Gramedia digital itu hari apa ya, tapi cuma lihat sekilas sampulnya aja. Jujur gaada keinginan buat baca ini. Serius. Tiba2 pengen baca cuma gara2, pas liat ig penerbit buku ini ga sengaja malah ke baca blurb nya. Dan entah semangat dari mana, langsung khatamin buku ini dari sore sampai malam lol. Fix! Ini bakal jadi salah satu buku terseru yang ku baca di tahun ini.
Tapi ini emang seru banget sih, ga ada bagian yang ngebosenin. Apalagi dengan segala tingkah lakunya Rayne setelah dia nerima tawaran Sarah. Gimana dia mati-matian buat jadi peran figuran yang tak kasa mata tapi gatot-gagal total. Yang mana ini malah narik perhatiannya Aydan karena dia malah penasaran, Rayna itu sebenarnya kenapa sih? Kelihatan ada yang disembunyikan.
Dan sial, aku malah terpesona sama Aydan. Dan dengan senang hati baca bagian-bagian dia lagi flirting, nge gombal + dialog-dialog cheesynya ke Rayne. Soalnya perlakuan Ayden ke Rayne itu mantul-manis betul.
Rampung baca ini, ngerasa udh macam remaja labil aja, kepengen ketemu laki macam Ayden. lol
Sarah punya program andalan baru. The Chosen One. Dengan anggaran yang besar Sarah yakin acaranya ini akan sukses besar, apalagi jika ia berhasil menggaet The most eligible bachelor saat ini, Aydan Dirgantara sebagai pria lajang yang akan diperebutkan.
”Kalau gitu lo jadi kontestannya aja,” seloroh Gisel, kemudian terkikik dengan gagasannya sendiri. “Lo ‘kan lagi jomblo. Kerjaan lo juga bagus.”
Tawa Sarah langsung meledak. “Gisel bener, tuh. Gue masukin lo ke lis TCO ya, Ray!” Dengan gaya dibuat-buat
”Nggak! Nggak! Rayne tak mau menerima tawaran apa pun. “Foto aja gue ogah, apalagi muncul di TV? Pokoknya nggak!”
“Cuma lo satu-satunya harapan gue, Ray.” Sarah sampai memohon, sesuatu yang hampir tak pernah ia lakukan sebelumnya.
Rayne yang sedari awal sama sekali tidak tertarik pada program baru Sarah menjadi bimbang. Dia diminta oleh Sarah untuk menggantikan salah satu peserta yang tiba-tiba mengundurkan diri. Saat ditawari menjadi peserta pengganti, Rayne mati-matian menolak, tapi menjadi luluh saat melihat sang sahabat yang terlihat lelah, frustrasi, marah, dan tertekan. Dengan saran dari Gisel dan iming-iming liburan ke Tuscany akhirnya Rayne mengiakan permintaan Sarah.
”Terus gue mesti gimana dong, Gis?”
“Gampangnya, lo harus berada di kasta terendah, di bawah protagonis, antagonis, bahkan di bawah peran pembantu sekalipun. Tugas lo adalah menjadi peran numpang lewat yang sama sekali nggak memorable
•
Pas baca jadi ga sabar buat nyelesaikan, tapi ga rela juga kalau udah selesai. Dilema deh. Cerita awal aku berakhir baca buku in, sebenarnya udh pernah lihat buku ini sekilas di Gramedia digital itu hari apa ya, tapi cuma lihat sekilas sampulnya aja. Jujur gaada keinginan buat baca ini. Serius. Tiba2 pengen baca cuma gara2, pas liat ig penerbit buku ini ga sengaja malah ke baca blurb nya. Dan entah semangat dari mana, langsung khatamin buku ini dari sore sampai malam lol. Fix! Ini bakal jadi salah satu buku terseru yang ku baca di tahun ini.
Tapi ini emang seru banget sih, ga ada bagian yang ngebosenin. Apalagi dengan segala tingkah lakunya Rayne setelah dia nerima tawaran Sarah. Gimana dia mati-matian buat jadi peran figuran yang tak kasa mata tapi gatot-gagal total. Yang mana ini malah narik perhatiannya Aydan karena dia malah penasaran, Rayna itu sebenarnya kenapa sih? Kelihatan ada yang disembunyikan.
Dan sial, aku malah terpesona sama Aydan. Dan dengan senang hati baca bagian-bagian dia lagi flirting, nge gombal + dialog-dialog cheesynya ke Rayne. Soalnya perlakuan Ayden ke Rayne itu mantul-manis betul.
”Kamu serius?” Rayne menatap Aydan seolah pria itu gila “Mau kamu itu apa sih sebenarnya? Nggak ada gunanya kamu datang ke sini, yang ada malah nambah-nambahin kerjaannya Sarah buat ngawasin kamu.”
“Kamu tanya mau aku?” Aydan mendongakkan kepala. Mata gelapnya menghunus tajam. “Kamu, Aku mau kamu.”
Rampung baca ini, ngerasa udh macam remaja labil aja, kepengen ketemu laki macam Ayden. lol
August 22, 2020
Lucu, bikin senyum-senyum, agak cheesy juga, tapi tetep bagus kok hehe.
Suka banget sama Cassy cs, Gisel-Rayne-Sarah. Felix-Aydan juga, sayang sedikit banget munculnya 😂 alurnya juga ngalirrr, baru baca dari pagi menjelang siang tadi, tahu-tahu udah selesai aja....
Kalau butuh buku yang ringan dengan romcom ala sinetron yang agak elegan, novel ini bisa dicoba 😁
Suka banget sama Cassy cs, Gisel-Rayne-Sarah. Felix-Aydan juga, sayang sedikit banget munculnya 😂 alurnya juga ngalirrr, baru baca dari pagi menjelang siang tadi, tahu-tahu udah selesai aja....
Kalau butuh buku yang ringan dengan romcom ala sinetron yang agak elegan, novel ini bisa dicoba 😁
September 29, 2022
It’s more natural than the antagonist program, suka banget sama ide cerita untuk menjadi pemeran yang tidak menonjol dalam pemilihan jodoh ini wkwk
selama membaca buku ini penuh dengan berbagai emosi yang bikin salting dan teriak
suka banget sama sama karakter Rayne yang unbothered banget, and it’s so funny how she trying really hard to be a mediocre, LMAO
selama membaca buku ini penuh dengan berbagai emosi yang bikin salting dan teriak
suka banget sama sama karakter Rayne yang unbothered banget, and it’s so funny how she trying really hard to be a mediocre, LMAO
April 26, 2021
3,5/5 ⭐️
June 30, 2021
Akhirnya sampai aku baca buku pertama dari Boadcasting series ini.
Aku pembaca yang mambaca serial ini dari belakang, jadi terasa banget perkembangan tulisan Aranindy. Dari 3 buku yang paling aku suka buku terakhir The Paragon Plan, karena di buku ketiga selain tulisan, plot aku merasa karakternya sangat membekas. Meski buku 1 dan 2 iya, tapi lebih ke likeable aja. Selain itu aku merasa ada kemiripan antara buku 1 dan 2, selain wrapping keseluruhan cerita dan vibe karakter utamanya. Dari aku itu saja, selebihnya aku enjoy dengan buku dan series ini.
Menunggu karya Aranindy lagi, kalau mau lanjut cerita di dunia Broadcasting. Aku sangat mengharapkannya.
Aku pembaca yang mambaca serial ini dari belakang, jadi terasa banget perkembangan tulisan Aranindy. Dari 3 buku yang paling aku suka buku terakhir The Paragon Plan, karena di buku ketiga selain tulisan, plot aku merasa karakternya sangat membekas. Meski buku 1 dan 2 iya, tapi lebih ke likeable aja. Selain itu aku merasa ada kemiripan antara buku 1 dan 2, selain wrapping keseluruhan cerita dan vibe karakter utamanya. Dari aku itu saja, selebihnya aku enjoy dengan buku dan series ini.
Menunggu karya Aranindy lagi, kalau mau lanjut cerita di dunia Broadcasting. Aku sangat mengharapkannya.
June 20, 2024
SUMPAH INI LUCU BANGET KOCAK. BUKU INI TELAH MENEMANIKU DI HARI HARIKU YANG PENAT KARENA BANYAK KERJAAN. IT WAS A FUN RIDE FOR ME. GOOD JOB AUTHOR I'LL READ MORE OF YOUR BOOKS
July 17, 2020
3,3/5🌟
July 16, 2020
Cukup menghibur dikala butuh asupan humor 😂💙
October 15, 2021
Membaca TOC jadi ingat ajang pemilihan bakat di salah satu stasiun TV swasta yang depannya juga T. Menurutku konfliknya kurang greget dan endingnya seperti diburu-buru.
November 29, 2020
Novel ini cerita romance dengan tema yang berbeda. Membaca ini kita akan melihat bagaimana sebuah reality show dating itu disusun, nyari kandidat yang cocok dan berkeinginan, sampe ngerayu yang ngga mau ikut untuk ikut 😂
Novel ini menceritakan tentang Rayne yang diminta tolong temannya untuk bergabung dengan acaranya. Padahal, itu bukan Rayne banget.
“Di dunia pertunjukan, supernumerary adalah sebutan untuk karakter tambahan atau bahasa umumnya figuran. Biasanya muncul buat crowd scene. Nyaris tanpa dialog, tanpa nama, dan ngga ada karakterisasi. Sama sekali ngga menonjol. Intinya, Cuma buat ngeramein suasana doang” –Gisel, hal. 32.
.
Novel ini menceritakan tentang Rayne yang menjalankan misi menjadi karakter supernumerary di sebuah dating show yang terpaksa diikutinya. Ia berusaha untuk segera dieleminasi dari acara tersebut dengan 101 poin trik dari Gisel, sahabatnya.
“Point 1: Jadilah double B. jangan menunjukkan emosi apapun. Semakin dangkal karakter lo, semakin mudah juga buat dilupakan” hal. 41.
Karakter Rayne di sini lucu banget dan di satu sisi juga tegas. Fokus sama misinya sampe ngga sadar ada orang lain yang juga ikut fokus ke dia, sang eligible bachelor, Aydan Dirgantara. Cute banget, sumpah.
Aydan Dirgantara yang juga ogah-ogahan ikut dating show tersebut malah jadi ‘curiga’ dengan karakter double B yang ditunjukkan Ray. Karakter Aydan di sini digambarkan the most wanted-lah. Bayangin aja ada 30 cewek-cewek berkualitas yang memperebutkannya wkkwkw.
Tema yang diangkat dari novel ini cukup menarik. Broadcast yang menggarap dating show. setting broadcasting, romance yang hanya muncul di sela-sela acara tersebut, malah bikin meleleh.
“Sorry not sorry. Kamu masih belum boleh pulang, Rayne. I won’t allow it” –Aydan.
“Point 101 (last resort): Kalau kabur ngga nyelesaiin masalah, ya lo pura-pura mati aja. Nasib figuran, biasanya dimatiin setiap ada adegan bencana''.
Apa kataku setelah membaca novel The Supernumerary Project?
Seru!
Secara keseluruhan novel romance ini seru banget dan manis. Reality shownya kerasa banget. Dengan berbagai kegiatan bareng 30 kontestan cewek TCO. Reality show-nya, so real, nyata banget. Karakter setiap kontestannya juga menarik. Dari 30 kontestan, aku paling suka si ‘antagonist’ –menurut Ray, Cassy.
Interaksi Rayne – Aydan juga ngga kalah seru. Seru plus mampu membuat kesemsem, senyum sendiri kita yang baca xixi. Salah satu part yang paling kusuka, part pengulangan pasang seatbelt. Eh, tapi jumpa pertama mereka juga manis, antara coklat, bros, atau mawar. Duh, apalagi di setiap part eliminasi. Lomba masak, jalan-jalan. Semua interaksi mereka kusuka. Puas aku bacanya.
Dari sekian banyak part bareng, Rayne – Aydan, novel ini ngga ninggalin kontestan lain untuk diajak dalam setiap alurnya. Itu juga menjadi point menarik novel ini. Oiya, bahkan keterlibatan netizen juga dimasukkan, loh.
“Gue ngga tau harus bereaksi gimana seandainya rayne mengakui gossip itu benar”.
“Lo bakal langsung ninggalin dia tanpa ngasih kesempatan kedua”. –hal. 302.
Dari segi gaya tulisannya. Sepanjang aku nyaman bacanya, buat aku gaya penulisannya aman. Dan aku suka. Untuk ending. Penyelesaian konfliknya rapi, smooth. Aydan idola, nih ❤️
Novel romance nan seru satu ini pas banget nih buat nememin selama #dirumahaja. Terutama bagi kamu (termasuk aku wkwk) yang maruk banget sama cerita romance, you have to read this one! have to! really recommended!
Novel ini menceritakan tentang Rayne yang diminta tolong temannya untuk bergabung dengan acaranya. Padahal, itu bukan Rayne banget.
“Di dunia pertunjukan, supernumerary adalah sebutan untuk karakter tambahan atau bahasa umumnya figuran. Biasanya muncul buat crowd scene. Nyaris tanpa dialog, tanpa nama, dan ngga ada karakterisasi. Sama sekali ngga menonjol. Intinya, Cuma buat ngeramein suasana doang” –Gisel, hal. 32.
.
Novel ini menceritakan tentang Rayne yang menjalankan misi menjadi karakter supernumerary di sebuah dating show yang terpaksa diikutinya. Ia berusaha untuk segera dieleminasi dari acara tersebut dengan 101 poin trik dari Gisel, sahabatnya.
“Point 1: Jadilah double B. jangan menunjukkan emosi apapun. Semakin dangkal karakter lo, semakin mudah juga buat dilupakan” hal. 41.
Karakter Rayne di sini lucu banget dan di satu sisi juga tegas. Fokus sama misinya sampe ngga sadar ada orang lain yang juga ikut fokus ke dia, sang eligible bachelor, Aydan Dirgantara. Cute banget, sumpah.
Aydan Dirgantara yang juga ogah-ogahan ikut dating show tersebut malah jadi ‘curiga’ dengan karakter double B yang ditunjukkan Ray. Karakter Aydan di sini digambarkan the most wanted-lah. Bayangin aja ada 30 cewek-cewek berkualitas yang memperebutkannya wkkwkw.
Tema yang diangkat dari novel ini cukup menarik. Broadcast yang menggarap dating show. setting broadcasting, romance yang hanya muncul di sela-sela acara tersebut, malah bikin meleleh.
“Sorry not sorry. Kamu masih belum boleh pulang, Rayne. I won’t allow it” –Aydan.
“Point 101 (last resort): Kalau kabur ngga nyelesaiin masalah, ya lo pura-pura mati aja. Nasib figuran, biasanya dimatiin setiap ada adegan bencana''.
Apa kataku setelah membaca novel The Supernumerary Project?
Seru!
Secara keseluruhan novel romance ini seru banget dan manis. Reality shownya kerasa banget. Dengan berbagai kegiatan bareng 30 kontestan cewek TCO. Reality show-nya, so real, nyata banget. Karakter setiap kontestannya juga menarik. Dari 30 kontestan, aku paling suka si ‘antagonist’ –menurut Ray, Cassy.
Interaksi Rayne – Aydan juga ngga kalah seru. Seru plus mampu membuat kesemsem, senyum sendiri kita yang baca xixi. Salah satu part yang paling kusuka, part pengulangan pasang seatbelt. Eh, tapi jumpa pertama mereka juga manis, antara coklat, bros, atau mawar. Duh, apalagi di setiap part eliminasi. Lomba masak, jalan-jalan. Semua interaksi mereka kusuka. Puas aku bacanya.
Dari sekian banyak part bareng, Rayne – Aydan, novel ini ngga ninggalin kontestan lain untuk diajak dalam setiap alurnya. Itu juga menjadi point menarik novel ini. Oiya, bahkan keterlibatan netizen juga dimasukkan, loh.
“Gue ngga tau harus bereaksi gimana seandainya rayne mengakui gossip itu benar”.
“Lo bakal langsung ninggalin dia tanpa ngasih kesempatan kedua”. –hal. 302.
Dari segi gaya tulisannya. Sepanjang aku nyaman bacanya, buat aku gaya penulisannya aman. Dan aku suka. Untuk ending. Penyelesaian konfliknya rapi, smooth. Aydan idola, nih ❤️
Novel romance nan seru satu ini pas banget nih buat nememin selama #dirumahaja. Terutama bagi kamu (termasuk aku wkwk) yang maruk banget sama cerita romance, you have to read this one! have to! really recommended!
May 8, 2020
baca buku ini di lambat lambatin biar gak cepat selesai! siapa nih yang kayak aku juga kalau nemu buku bagus yang bikin berdebar di beberapa halaman pertama langsung dibaca pelan pelan biar gak cepet abis wkwkkw.
gila aku lama banget gak balik baca novel indonesia karena bosen sama female lead nya.
tapi FL disini tuh beda banget! dia mati matian mencoba jadi karakter figuran yang which is not possible considering this book is about her LOL. oh! dan aku suka banget penggambaran semua character cewek dibuku ini. dapet semua. paling epik tuh gisel dengan 101 pedoman menjadi karakter figurannya.
dengan hebatnya dia tau poin poin penting "menjadi figuran" yang di mana aku setuju semua. tapi sayangnya pada penerapannya trik tersebut gagal total. but its okay gisel its not your fault hahaha salahnya si rayne emang yang terlalu "menarik".
aku juga suka gimana author menggambarkan cassy sebagai peran antagonis pada awalnya. yang turned out ternyata dia cuman cewek tsundere aja yang super setia kawan.
well, anyway, i'm not really good with words. but i'm so glad i found this GEM. gotta read all the books written by her from now on.
gila aku lama banget gak balik baca novel indonesia karena bosen sama female lead nya.
tapi FL disini tuh beda banget! dia mati matian mencoba jadi karakter figuran yang which is not possible considering this book is about her LOL. oh! dan aku suka banget penggambaran semua character cewek dibuku ini. dapet semua. paling epik tuh gisel dengan 101 pedoman menjadi karakter figurannya.
dengan hebatnya dia tau poin poin penting "menjadi figuran" yang di mana aku setuju semua. tapi sayangnya pada penerapannya trik tersebut gagal total. but its okay gisel its not your fault hahaha salahnya si rayne emang yang terlalu "menarik".
aku juga suka gimana author menggambarkan cassy sebagai peran antagonis pada awalnya. yang turned out ternyata dia cuman cewek tsundere aja yang super setia kawan.
well, anyway, i'm not really good with words. but i'm so glad i found this GEM. gotta read all the books written by her from now on.
April 4, 2020
“Look at me! Look at me! I'm special; I'm different from other girls,"
.
.
“Jangan lihat gue, Kunyuk! Gue ini cuma remah-remah Khong Guan.”
.
.
A totally perfect story! Reality show nya benar-benar kayak nonton secara langsung dan juga suasana khas reality show sendiri juga diceritakan detail di TSP.
.
.
Romantisnya 'beda' dan nggak cringe, drama yang disuguhkan juga dapat tapi seperti yang ditekankan dari TSP sendiri “Less drama, more reality” jadi semuanya sangat nyata. Pembawaan ceritanya santai dan kalo ngomongin humornya juga dapat bisa dilihat dari kelakuan absurd dari pemeran utama dan pemeran pendukung.
.
.
Konflik nggak berat-berat banget, cuma di bagian hubungannya Rayne dengan Aydan yang bikin deg-degan nggak ketinggalan juga sweet momen yang terjalin dari Rayne-Aydan bikin gemes dan baper seiring jalannya cerita.
.
.
So recommended banget, cerita dan cover dengan visual manis adegan kejaran-kejaran pun sudah menjelaskan terkait isi ceritanya.
.
.
Poin 99: Hal paling utama yang nggak boleh lo langgar adalah mendapat perhatian khusus dari male lead character. Kalau sampai kejadian, itu sih artinya game over. Lo harus siap say goodbye sama karakter supernumerary lo.”—hlm. 312
.
.
https://www.instagram.com/p/B-hFkyMA0...
.
.
“Jangan lihat gue, Kunyuk! Gue ini cuma remah-remah Khong Guan.”
.
.
A totally perfect story! Reality show nya benar-benar kayak nonton secara langsung dan juga suasana khas reality show sendiri juga diceritakan detail di TSP.
.
.
Romantisnya 'beda' dan nggak cringe, drama yang disuguhkan juga dapat tapi seperti yang ditekankan dari TSP sendiri “Less drama, more reality” jadi semuanya sangat nyata. Pembawaan ceritanya santai dan kalo ngomongin humornya juga dapat bisa dilihat dari kelakuan absurd dari pemeran utama dan pemeran pendukung.
.
.
Konflik nggak berat-berat banget, cuma di bagian hubungannya Rayne dengan Aydan yang bikin deg-degan nggak ketinggalan juga sweet momen yang terjalin dari Rayne-Aydan bikin gemes dan baper seiring jalannya cerita.
.
.
So recommended banget, cerita dan cover dengan visual manis adegan kejaran-kejaran pun sudah menjelaskan terkait isi ceritanya.
.
.
Poin 99: Hal paling utama yang nggak boleh lo langgar adalah mendapat perhatian khusus dari male lead character. Kalau sampai kejadian, itu sih artinya game over. Lo harus siap say goodbye sama karakter supernumerary lo.”—hlm. 312
.
.
https://www.instagram.com/p/B-hFkyMA0...
September 18, 2023
24/08/2022
22/2022
4 ⭐
Baca di ipusnas karena penasaran soal pendapat teman yg bilang bahwa tulisan Mbak Aranindy asyik banget. Dan ternyata memang benar.
Dari awal aku langsung suka sama buku ini. Gaya berceritanya lincah, tipe yang aku suka banget. Humornya juga dapat, aku bisa merekomendasikan buku ini sebagai genre romcom yg asyik. Bukunya bener-bener page turning, bikin pengin terus baca sampai selesai. Duh aku gatau lagi mau bilang apa, pokoknya suka aja.
Oh ya, ada bbrp hal di sini yg kesannya agak maksa. Terus, kalau ngeliat sikap dia ke Aydan, aku ngerasa Rayne terlalu tiba-tiba suka sama Aydan. Tapi nggak apa-apa, cowok ganteng dan kaya mana susah ditolak sih? 🤣
Kayaknya aku bakal beli buku fisiknya, plus judul lain dari tulisan Mbak Aranindy.
01/04/2023
4,5⭐
Baca ulang dan aku ttep suka banget. Rasanya masih seseru dan sengakak kyk pertama kali baca.
22/2022
4 ⭐
Baca di ipusnas karena penasaran soal pendapat teman yg bilang bahwa tulisan Mbak Aranindy asyik banget. Dan ternyata memang benar.
Dari awal aku langsung suka sama buku ini. Gaya berceritanya lincah, tipe yang aku suka banget. Humornya juga dapat, aku bisa merekomendasikan buku ini sebagai genre romcom yg asyik. Bukunya bener-bener page turning, bikin pengin terus baca sampai selesai. Duh aku gatau lagi mau bilang apa, pokoknya suka aja.
Oh ya, ada bbrp hal di sini yg kesannya agak maksa. Terus, kalau ngeliat sikap dia ke Aydan, aku ngerasa Rayne terlalu tiba-tiba suka sama Aydan. Tapi nggak apa-apa, cowok ganteng dan kaya mana susah ditolak sih? 🤣
Kayaknya aku bakal beli buku fisiknya, plus judul lain dari tulisan Mbak Aranindy.
01/04/2023
4,5⭐
Baca ulang dan aku ttep suka banget. Rasanya masih seseru dan sengakak kyk pertama kali baca.
September 30, 2022
Seru banget HAHAHAHAHA. Ya emang wattpad banget sih ceritanya tapi bukan yang norak murahan gitu menurutku. Rada klise dan cheesy juga tapi waktu baca eh gak terasa udah 100 halaman aja kelar. Dan voila sehari kelar. Cus lanjut baca buku keduanya. 😂
Btw ini ternyata penulisnya adalah penulis yang sama dengan Eren’s Play, Orihara Ran. Orihara Ran itu nama penanya Aranindy. :D
Btw ini ternyata penulisnya adalah penulis yang sama dengan Eren’s Play, Orihara Ran. Orihara Ran itu nama penanya Aranindy. :D
Displaying 1 - 30 of 335 reviews