Begini kalau jomblo, aku belum pernah patah hati, tapi MEMENDAM PERASAAN SUDAH TERAMAT SERING! -Yudis-
*** Yudistira ingin membangun kembali rumah orangtua di desa yang terkena gempa bumi. Demi mewujudkan mimpinya, pria yang akrab dipanggil Yudis ini melamar pekerjaan sebagai pelayan di kapal pesiar. Yudis diterima dan berangkat ke San Francisco.
Akan tetapi, bekerja di kapal pesiar ternyata tidak seperti yang dibayangkan banyak orang. Meskipun begitu, ketika dia sakit, dia memilih untuk bertahan dan memohon dikembalikan ke kapal. Dia tidak ingin pulang sebelum berhasil mewujudkan cita-citanya: membangun kembali rumah orangtuanya.
Apakah kamu pernah membayangkan bekerja atau sekali saja seumur hidupmu merasakan sensasinya naik kapal pesiar? Kalau aku ya, aku pengen banget sebenarnya merasakan berpetualangan bersama kapal pesiar 😍
Melalui Cruise to Alaska ini, aku diajak sama Yudis untuk melihat keseharian kru-kru dari kapal pesiar. Karena baca novel ini aku jadi tahu bahwa pekerjaan sebagai pelayan itu sungguh tidak mudah sekali. Memastikan hidangan yang disajikan selalu dalam keadaan lengkap, bersih, menarik dan tepat waktu, apalagi untuk sebuah kapal pesiar. Pelayanan harus prima. Butuh kedisiplinan dan komitmen yang tinggi, terutama masalah waktu. Salut aku 😍
Pokoknya baca ini itu seperti membaca jurnal harian yang dibukukan oleh Kak Andre. Bagaimana Yudis yang akhirnya keterima kerja, bagaimana dia mengawali pekerjaannya, siapa rekan kerjanya, apa jobdesknya, hambatan apa yang dia alami dan masih banyak lagi.
Karena bekerja di sebuah kapal pesiar dan terdiri dari berbagai macam ras dan budaya, aku bisa memahami kekagetan Yudis akan budaya unik rekan kerjanya, terutama masalah kebutuhan akan lawan jenis, yang memang agak berbeda dengan budaya Indonesia. .
Novel ini akan mengajarkanmu bahwa mimpi itu harus diperjuangkan, terus percaya, berdoa dan bekerja keras, insya allah akan terwujud. Walau mungkin dalam perjalanannya banyak hambatan dan tantangan, teruslah berjuang. .
Aku cukup menikmati kisah Yudis, walau aku berharap kisah romansanya bisa lebih diperbanyak lagi dan masih akan ada novel selanjutnya, karena rasanya terlalu cepat berakhir. Masih banyak hal yang belum jelas akhirnya 😁
Kamu yang penasaran dengan dunia kru di balik layar sebuah kapal pesiar, bisa mencoba membaca novel ini ya
Ceritanya menarik, alurnya cukup oke tapi masih bisa ditingkatkan. Saya pribadi kurang suka gaya berceritanya, seperti membaca diary seorang remaja. Ada bagian-bagian yang menurut saya bisa dieksplor/diceritakan lebih banyak
Senangnya menikmati udara Seattle dari kapal pesiar, seperti Jack & Rose. Eh tapi itu hanya ada di film. Bagaimana apabila berada di kapal pesiar, tetapi hanya berkutat di restaurant, mendorong troli berisi baki piring kotor?
Itulah yg terjadi pada Yudis, pemuda asal Bantul yg mencoba mengadu nasib di negeri orang, San Fransisco tepatnya, menjadi crew kapal pesiar, Princess Cruise. Dia bercita-cita ingin membangun rumah di desanya yg rusak akibat gempa. Berada di negeri orang, tak selamanya perjalanan Yudis mulus. Dimulai dari drama keberangkatan dari Indonesia, sampai di San Fransisco ia harus menemui kesialan.
Yudis harus beradaptasi dengan lingkungan dan aturan baru. Dia juga beradaptasi dengan rekan kerjanya yg datang dari berbagai negara, termasuk rekannya dari Serbia yg membawa wanita ke kamar hanya untuk "bersenang-senang". Bisa dibayangkan bagaimana frustasinya tidur di ranjang atas, sedangkan teman sekamar di ranjang bawah bergoyang dan besok harus kerja! Selain itu, Yudis juga dihadapkan dengan office problem, seperti persaingan antar rekan kerja. Yudis juga bertemu dengan dua orang gadis, Cici, paisano (rekan senegara) dari Makassar dan Veronica, port agent di Seattle dari Meksiko.
Novel ini menggambarkan secara detail profesi crew di balik kapal pesiar yg mewah. Bagaimana hecticnya menangani konter jus, mengontrol stok yoghurt, roti tawar, toaster dan selai, hingga mengangkat troli. Bahkan ingin duduk ganteng saja tidak bisa. Selain itu, penggambaran lokasi port kapal pesiar dan destinasi populer, seperti tour White Pass di Skagway juga digambarkan di novel ini. Rasanya seperti diajak keliling Alaska dengan cruise.
Saya merasa seperti membaca buku harian penulis, sebab penulis pernah bekerja di kapal pesiar sebagai junior waiters. Bahasa novel ini sangat ringan dan mengalir. Ada celetukan konyol ala bangsa kita, misal, menyebut bule berjemur dengan sebutan ikan dendeng bu*il 🤣 Barangkali, kalau saya jadi Yudis bakalan sekatrok itu deh 🤣😌 Saya awalnya mengira akan ada love line antara Yudis dengan dua gadis itu. Namun, cerita romansa tidak terlalu ditonjolkan di sini. Saya sangat suka interaksi Yudis dengan Veronica, walau singkat tetapi terasa sangat tulus. Saya juga suka karakter Yudis yg selalu mau belajar dari kesalahan, tetap kukuh ingin bekerja di kapal pesiar demi mewujudkan impiannya dan termasuk yg kuat iman sebab tidak tergoda untuk "bermain" dengan wanita.
Bagi penyuka novel tentang profesi unik, novel ini layak kamu baca untuk menemani hari santaimu. Selamat menikmati perjalanan dengan Princess Cruise ! 🚢🚢🚢
Novel berat yang terasa ringan karena dikemas dengan bahasa yang epik oleh penulis. Dengan poin-poin berbobot yang menjadi isinya, sebuah paket lengkap yang menceritakan drama kehidupan. Kisah cinta, perjuangan, keluarga, dihadirkan dalam bentuk kisah yang sarat akan realita kehidupan. Pengemasan bahasa yang tidak monoton yang sesekali disisipi cerita lucu tokoh utama.
Novel ini kurang lebih berisi kisah seorang anak sulung yang mencoba mengadu nasib di negara yang asing. Tekanan untuk selalu menjadi baik dalam hal pekerjaan, emosi, dan kesehatan menjadi permasalahan utama si tokoh utama agar dirinya dapat segera beradaptasi dengan lingkungan baru.
Endingnya masih gantung bangett. Kalau ada buku ke2 nya bakalan menarik nihh. Overall aku suka ceritanya tentang pekerjaan di kapal pesiar yang ternyata gak semudah orang² bayangkan. Buat yang suka kapal atau lagi ambil jurusan perhotelan buku ini bakalan menarik buat kalian baca
This entire review has been hidden because of spoilers.
penyampaian ceritanya menarik dan tidak membosankan. berkat buku ini saya jadi tahu gimana keseharian dan pekerjaan para pelayan di kapal pesiar. ngeliat yudis yang tiap hari kerja keras gitu jadi ikut kebayang gimana capeknya T____T
Senang rasanya mengetahui banyak informasi baru soal pekerjaan sebagai kru di kapal pesiar. Gaya bahasanya mengalir dan mudah diikuti sampai tidak terasa sudah tiba di halaman terakhir. Mungkin cerita ini punya potensi untuk dilanjutkan melalui sekuel. Semoga!
Premis serta eksekusi yang menarik. Cerita benar-benar menggambarkan kehidupan sehari-hari awak kapal pesiar. Tidak ada klimaks cerita namun sangat menarik. Saya baca dalam sekali duduk.