Jump to ratings and reviews
Rate this book
Rate this book
Alibaba menghasilkan USD 1 miliar dalam 1 menit 25 detik (#singlesday). Bagaimana caranya? Padahal, Anda juga bisa berhasil seperti Alibaba, asal tahu #MO. Ada tagar, ada makna

Dari tagar YOLO, ISIS mengubahnya menjadi YODO. Apa akibatnya? Dari #SaveAudrey muncul #AudreyJugaBermasalah. Siapa yang menggerakkannya? Dari standalone product, dunia beralih ke platform based-ecosystem. Siapa yang mati?

#MO menjelaskan metode dan teknik-teknik baru yang perlu diwaspadai. Persis seperti orang utan yang dipakai oleh masyarakat Eropa untuk menghadang laju ekspor minyak sawit kita. Apa hubungannya? Lalu orkestrasi apa yang perlu dilakukan dunia usaha agar tetap relevan saat hampir semua “the main is no longer the main”?

Inilah hal-hal yang membuat old power gagal paham, maka jadilah orang yang paham

446 pages, Hardcover

First published August 1, 2019

12 people are currently reading
120 people want to read

About the author

Rhenald Kasali

35 books247 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
44 (64%)
4 stars
20 (29%)
3 stars
4 (5%)
2 stars
0 (0%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 10 of 10 reviews
Profile Image for Rheza Ardi.
32 reviews1 follower
February 16, 2020
M-O terdiri dari dua kata: Mobilisasi dan Orkestrasi. Keduanya jadi kata kunci yang digunakan penulis untuk menjelaskan tentang bagaimana ekonomi bekerja di era serba terhubung.

Untuk menjelaskan mobilisasi, Rhenald mencontohkan penggiringan opini tentang minyak sawit dari Indonesia, Malaysia dan Kenya. Di pasar Eropa, ada resistensi penggunaan minyak sawit dengan menggunakan pemberitaan tentang orang utan yang “bertarung” melawan ekskavator di hutan yang dibabat. Padahal, data lain menunjukkan bahwa mobilisasi itu berkaitan dengan persaingan pasar. Pelaku ekonomi di Eropa ingin minyak bunga matahari buatan mereka yang lebih laku. Contoh mobilisasi yang dilakukan melalui gerakan di media sosial, juga dibahas dalam kasus #JusticeForAudrey.

Sementara, orkestrasi yang dimaksud dalam kata kedua di atas, bermakna bahwa kini perusahaan raksasa dunia sudah beralih ke karakter korporasi yang berbeda. Dari kepemilikan aset yang besar, jadi kecil aset usahanya. Lantas operasional perusahaan baru ini, menggunakan aset milik “superpartisipan”. Istilah itu merujuk ke tiga komponen utama perusahaan baru alias new power: platform, superpartisipan dan partisipan. Istilah-istilah itu, dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami. Intinya, new power ini cukup melakukan orkestrasi keterlibatan publik dalam menjalankan usaha mereka.

Dua ide itulah yang jadi tulang punggung buku ini. Setelah baca MO, saya jadi lebih paham tentang shifting di era serba terhubung ini. Jadinya, bisa terhindar dari disrupsi, atau bisa melakukan disrupsi. []
1 review
July 22, 2020
Yang membedakan dari series disruption lainnya, disini lebih kepada strategi bisnis. Bagaimana kita menjalankan marketing dalam platform melalui mobilisasi, bukan sekedar pengiklanan. Dan juga bagaimana kita menjalankan perusahaan dengan logika orkestrasi, bukan memiliki seluruh tenaga tapi membuat tenaga-tenaga yang ada saling bekerjasama. Jos. Merubah banget cara pandang.
Profile Image for Rafli Alfazer.
3 reviews1 follower
January 12, 2022
Salah satu buku yang cocok banget dibaca saat industri sekarang perubahannya sangat cepat, disini secara keseluruhan membahas perihal bagaimana connected society merubah dunia kita

Sesuai judulnya MO, mobilisasi dan orkestrasi, disini dibahas tentang pentingnta share and shaping, mengelola isu, mengelola platform yg menjadi pembeda antara era lama dan baru
39 reviews
February 29, 2020
Sangat relevan bagi reader dari semua bidang pengetahuan
15 reviews
November 28, 2020
This book have helped me to understand how everything works with the power of hashtag and other things related to technology.
18 reviews1 follower
November 9, 2022
Buku yang bagus di baca bagi yang memulai bisnis, karena lengkap dijelaskan teknik yang bisa di gunakan dalam berbisnis untuk saat ini dan relevan dengan kejadian saat ini
Profile Image for Fardila Metavia.
24 reviews7 followers
April 25, 2020
"The first rule of social media is that everything changes all the time. What won't change is the community's desire to network." - Kami Husye

Buku yang sangat informatif dalam membahas mengenai efek yang ditimbulkan oleh Industri 4.0 terhadap Disrupsi Teknologi dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial-politik dan perekonomian. Banyak sekali coined terms baru yang saya temui dan menambah pemahaman dalam mengenal dunia yang sudah saling terhubung, seperti misalnya hyper-connected world, network effect dan teknik sharing-shaping yang kerap dilakukan oleh sejumlah kelompok kepentingan atau perusahaan tertentu untuk mencapai kepentingannya, entah dalam mencapai tujuan politik ataupun insentif bisnis. Digitalisasi Kehidupan menjadi salah satu aspek penting yang perlu kita pelajari, karena membawa perubahan yang begitu besar, baik terhadap kehidupan sehari-hari, ataupun dalam menciptakan insentif bisnis di bidang perekonomian. Digitalisasi itu kemudian di dasari oleh aksi-aksi Mobilisasi dan Orkestrasi yang merupakan bagian dari Interconnected Society yg didasari oleh enam pilar teknologi, yaitu Internet of Things, Cloud Computing, Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Super Apps dan Broadband Infrastructure.

Contoh kasus yang diberikan juga sangat familiar dan relatable , sehingga sangat mudah untuk dipahami. Mulai dari kasus mengenai aksi relawan dan berbagai aktivis dalam menyelamatkan Orang Utan di pedalaman Hutan Kalimantan, yang ternyata merupakan salah satu kejadian yang di-mobilisasi oleh Media di Eropa agar dapat mengurangi kebutuhan Impor Minyak Sawit (CPO) negaranya. Indonesia memang merupakan salah satu negara produsen dan pengekspor minyak sawit paling besar di dunia. Hal ini tentunya menjadi ancaman bagi industri pengolahan energi Minyak di Eropa, sehingga kasus deforestasi hutan yang mengancam lingkungan hidup Orang Utan, dikemas sedemikian rupa (melalui teknik sharing-shaping) sehingga membuat perspektif baru bahwa konsumsi Minyak Sawit adalah hal yang buruk karena mengancam keberlangsungan hidup Orang Utan. Ditambah lagi beberapa aktivis lingkungan terkenal, seperti xxxx, merilis film Dokumenter yang menanyangkan akibat nyata penebangan hutan di Indonesia. Tentunya di dunia yang saling terhubung ini, sangat mudah untuk memobilisasi masyarakat. Cukup menciptakan Tagar #SaveOrangUtan saja, maka hal tersebut menjadi viral dan berhasil menekan konsumsi Masyarakat Eropa terhadap produk-produk yang dibuat dari bahan dasar Minyak Sawit.


Berikut beberapa key-points yang saya dapatkan dari Buku M/O ini;
1.
40 reviews
June 27, 2020
Keseluruhan bagus. Namun sayang, di bagian paling akhir berakhir kurang sempurna. Kurang penjelasan mengenai bagan yang ditampilkan, hanya sekedar teori tanpa contoh dari perusahaan atau pihak lain yang faktual.
Displaying 1 - 10 of 10 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.