Jump to ratings and reviews
Rate this book
Rate this book
Aku diundang ke pernikahan sahabatku, dan di situlah aku akan bertemu untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun dengan cinta matiku, yang menolakku mentah-mentah. Itu seperti mimpi buruk. Sayangnya, itulah hidupku, Hanna. Tapi aku ingin menunjukkan kepada cowok itu bahwa aku sudah melupakannya. So what kalau aku harus dibantu Pierre, si playboy, personel boyband yang digilai kaum wanita? Aku yakin rencana ini aman, karena toh Pierre bukan tipeku, dan aku jelas bukan tipenya. Kami hanya perlu melakukan ini beberapa hari, dan setelah itu kami bisa melanjutkan hidup masing-masing. Player, itulah julukan banyak orang untukku, Pierre, karena tidak ada orang yang tidak mencintaiku. Tapi mereka salah, karena ada satu orang yang sepertinya tidak peduli sama sekali padaku. Cewek seksi yang mengabaikanku karena dia tergila-gila dengan cowok lain. Aku tidak bisa membiarkannya seperti ini, dan aku hanya memiliki beberapa hari untuk mengubah perasaannya.

320 pages, ebook

First published April 7, 2020

10 people are currently reading
155 people want to read

About the author

AliaZalea

16 books810 followers
AliaZalea lahir di Jakarta, berbintang Taurus, dan seorang yang memercayai fengshui, itulah yang menyebabkan ia memilih nama aliaZalea sebagai nama pena-nya.

AliaZalea itu nama aslinya lho. Dalam penulisan biasa akan ditulis Alia Zalea, dan dengan beberapa pertimbangan ia menyetujui nama aliaZalea sebagai nama pena-nya dengan menekankan bahwa namanya itu harus ditulis dengan huruf “Z” besar di tengah-tengahnya.


Facebook: https://www.facebook.com/aliaZalea

Instagram: @aliazaleathenovelist

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
55 (17%)
4 stars
105 (33%)
3 stars
127 (40%)
2 stars
24 (7%)
1 star
3 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 81 reviews
Profile Image for ijul (yuliyono).
811 reviews970 followers
April 24, 2020
WOW, just WOW. Itulah kesan ketika saya akhirnya sampai di halaman terakhir dan log-out dari Gramedia Digital. Memang tidak sampai membuat saya book-hangover, tapi The Player tampil stand-out dibanding tiga buku sebelumnya (dari Pentagon Series) dan membuat saya bertanya-tanya, "INI BENAR YANG NULIS aliaZalea?" One of the best from her like since... forever? Hahaha, kiddin'.

Well, saya mungkin jadi pengecualian di antara sekian banyak pembaca yang justru menyukai buku keempat dari Pentagon Series ini, karena kalau dilihat dari laman goodreads (per 21/04/2020) dari buku ini justru banyak yang kecewa (kayaknya). Dibanding tiga buku sebelumnya yang sudah terbit, rating The Player yang paling rendah.

Oiya, buat yang belum tahu, Pentagon Series adalah serial novel terbaru karya aliaZalea setelah lepas dari novel-saling-berkaitan-mulai-dari-MissPesimis-sampai-DirtyLittleSecret beberapa tahun silam. Buku kesatunya--Boy Toy, terbit tahun 2017, disusul buku kedua--The Wanker, terbit tahun 2018, buku ketiga--Bad Boy, terbit tahun 2019, dan buku keempat--The Player, baru saja rilis terbatas secara digital (akibat wabah Covid-19) di platform Gramedia Digital.

aliaZalea bisa dibilang salah satu "selebritas" di kalangan pembaca #novelMetropop. Buku-buku yang ditulisnya selalu laris manis. Tak salah jika namanya bisa disejajarkan dengan Ilana Tan, Ika Natassa, dan Karla M. Nashar, sebagai best-seller genius di dunia permetropopan. Meskipun cenderung hit-and-miss, saya mengupayakan untuk selalu membaca apa pun tulisan aliaZalea.

Buku dengan latar belakang gemerlap dunia bintang: artis, bintang film, penyanyi; dengan plot seputar kegemerlapan dunia mereka menjadi salah satu jenis yang sebenarnya saya hindari. Dunno, saya merasa tak pernah bisa terhanyut dalam arus pemujaan fans pada idolanya. Saya selalu men-judge, "Alah, pasti ceritanya ya si bintang yang so shiny lalu karakter lawannya yang kalau nggak fans-to-be-lover ya haters-to-be-lover," dan cenderungnya pada beberapa buku yang saya baca selalu begitu. Makanya ketika seri ini diluncurkan pun, saya tak memasang ekpektasi kelewat tinggi. Benar saja, saya tergagap-gagap ketika membaca Boy Toy (sempat DNF), The Wanker, hingga Bad Boy. Bahkan Bad Boy membuat saya bad mood di separuh bagian akhir novelnya, hingga hanya sanggup memberinya rating 2,5 bintang.

Namun, ketika The Player secara mendadak diumumkan telah beredar di tengah-tengah ketidakpastian situasi akibat wabah Covid-19, saya tak banyak pertimbangan langsung mengunduhnya di Gramedia Digital dan berhasil membacanya cepat, TANPA niatan DNF. Dan... WOW, setelah halaman terakhir, saya dengan mantap menyematkan 4 bintang untuk me-rating buku ini. What a ride!

Seperti yang saya bilang, saya jadi segelintir pembaca yang suka banget The Player. Banyak yang komplain soal flashback kisah masa lalu Pierre yang kelewat banyak sehingga porsi masa kini yang menyoroti hubungan Pierre-Hanna menjadi terbatas. Me: I don't. Saya merasa, porsinya cukup, kok. Satu, karena adegan flashback dibuat bergantian dengan adegan masa kini, tidak seperti di Bad Boy misalnya, yang langsung dibuat menjadi bagian tersendiri. Dua, adegan flashback itu sangat penting untuk membentuk citra Pierre dan membangun konflik utama dalam novel ini. Oiya, saya tak bisa bilang novel ini representasi LGBTQ dan saya nggak mau bilang istilah khususnya karena itu akan jadi spoiler. Kalau kamu penasaran banget, langsung coba baca saja, ya. Cuma yang sempat kepikiran, apakah aliaZalea mengangkat isu seksualitas itu setelah nonton serial Sex Education di Netflix? Hmmm...

Saya memang agak shock mendapati plot yang sedemikian kontroversial pada novel ini. Sepanjang membaca buku-bukunya aliaZalea, saya justru mendapati kesan beliau agak menghindari menuliskan hal-hal yang menyerempet isu seksualitas semacam ini--for whatever reasons? Iya, kan? Adakah karakter LGBTQ dari novel-novel aliaZalea sebelumnya? Saya kok agak yakin nggak ada, ya.

Maka, saya cukup kaget mendapati isu itu menjadi premis utama untuk novel ini. Kalau saja novel ini terbitan luar, mungkin akan banyak yang mengategorikannya sebagai: diverse book; buku yang memberikan representasi pada isu-isu minoritas yang selama ini jarang diangkat pada dunia penerbitan mainstream. Setidaknya The Player membawa representasi untuk dua isu penting yaitu isu seksualitas dan love yourself--body shaming; yang kebetulan juga sempat viral beberapa waktu lalu. Ingat postingan "Self-Love" by Tara Basro kapan hari itu?

Entahlah, apakah isu seksualitas tersebut yang membuat banyak pembaca tidak nyaman membaca buku ini. Namun, buat saya, buku ini justru berhasil memikat dari awal hingga akhir. Selain representasi yang dibawakannya, saya suka sekali bagaimana aliaZalea menghidupkan karakter Hanna. Saya lupa, apakah saya pernah menyukai salah satu dari banyaknya karakter yang pernah dibuat aliaZalea, tapi Hanna is my all-time favorite character by far. Kontradiksi yang coba dihadirkan pada tokoh Hanna benar-benar menyentuh level yang pas: tertekan karena body shaming, tapi pada saat yang sama juga tampil percaya diri dan ceplas-ceplos. I really-really adore her, SO MUCH!

Satu yang juga menjadi concern penting di novel ini adalah inkonsistensi fakta dari tokoh Adam-Ziva. Sependapat dengan Dita Rizqie Siswojo di goodreads, seingat saya juga agama Adam-Ziva disebutkan/dideskripsikan Islam, kenapa di novel ini jadi Katolik? HAH? It's a big disappointment. CMIIW.

Overall, for me, The Player menjadi salah satu favorit saya dari aliaZalea, nggak hanya dari semua buku di Pentagon Series, tapi juga keseluruhan buku-buku aliaZalea. Selain representasi yang begitu kuat di isu seksualitas dan self-love, saya juga bertemu karakter favorit saya yang pernah ditulis aliaZalea. Namun, satu dan lain hal, saya tetap belum siap memberikan 5 bintang, termasuk kekecewaan pada sisi inkonsistensi yang muncul. It's such a big plot-hole, kalau beneran kejadian.

Topik bahasan:
1. Seksualitas
2. Wedding crasher
3. Self love--body shaming
4. Profesi: anggota boyband dan -
5. Setting: Yogyakarta dan Jakarta

Tambahan, buat kamu yang baru mau mulai baca Pentagon Series, sebaiknya jangan langsung ke buku keempat ini. Well, meskipun buku-buku di serial ini bisa dibaca sendiri-sendiri (as standalone novel), menurut saya The Player menyimpan banyak spoiler dari buku ketiga, Bad Boy, mengingat peristiwa penting di novel ini merupakan kelanjutan dari kisah di buku ketiga.

Selamat membaca, kamu.

http://www.fiksimetropop.com/2020/04/...
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews90 followers
March 5, 2022
Reread 5 Maret 2022

Cerita Eric kapan, ya?

............

Sebenernya aku bingung mau kasih rating berapa karena aku enjoy banget bacanya. Even this book bring some issue that i don't agree with (I know from the very beginning because of spoiler :(), but i don't mind and i still enjoy it a lot. Aku bahkan gak papa mau kasih empat. Tapi makin sini aku tahu ada yang salah sama buku ini dari sudut pandangku. This book does not make any sense, ya ampun, wkwkwk.

Aku kadang bingung apa aku suka insta love atau enggak, tapi insta love di sini gak masuk akal banget (Atau emang insta love gak ada yang masuk akal?

Pros:

1. Hubungan mereka itu kocak banget, aku beneran ngakak. Aku bahkan percaya diri kalau aku bisa beresin ini dalam satu hari karena se-page turning itu. Aku bahkan bingung apa aku lebih suka ini Pierre atau cerita Nico (Awalnya).

2. Selain kocak, mereka juga so sweet banget. Gak tahu kenapa interaksi mereka itu gimana gitu, waluapun pta si Pierre kudu di rukyah, tah. Omes banget rasaan, wkwk.

Intinya aku suka aja sama dinamika hubungan mereka. Sayangnya....

Cons:

1. Aku gak skeptis sih sama cinta pada pandangan pertama, tapi Pierre sama Hana yang tiba-tiba saling cinta banget udah kayak cinta sejati bangetlah, rada aneh. Okelah bagian Hana ini sempet ragu, tapi ya berapa hari coba mereka baru kenal tapi udah kek gak bakalan bisa dipisahin aja. Sebenernya mungkin gak apa kalau yang suka insta love, tapi berasa susah dicerna aja ama aku, walaupun kemistri mereka emang dapet banget,sih, wkwkwk.



.
.
Oh iya satu lagi yang bikin bingung. Ini bukan bagian dari cons, ya.
.
.
.

Pas baca aku ngerasa ada yang aneh ama karakter Andrei, tapi karena aku lupa gak catat dan aku udah beres gak langsung review (Aku beresin baca tadi shubuh) jadi aku lupa lagi. wkwkk.

Last, setelah nulis review ini aku memutuskan buat kasih review buku ini 3,5 bintang. Yeaaay!!!
Profile Image for Tia Ayu Sulistyana (tiareadsbooks).
264 reviews71 followers
July 8, 2020
•recently read•

4.3/5⭐️

❝If your relationship has no future, you better cut the curd now, before it hurts you even more when it ends.❞
—Page 244-245

❝Hanya karena kamu terbiasa dipanggil yang nggak-nggak, bukan berarti kamu harus oke aja dengan itu.❞
—Page 201

❝Kalau tahu lo bakalan menjauh dari gue, gue nggak akan bilang ke lo perasaan gue.❞
—Page 252

•••

THE PLAYER merupakan buku ke-empat dari Pentagon Series yang ditulis aliaZalea. Kali ini, giliran kehidupan Pierre yang akan diungkap. Dari 3 buku sebelumnya, gak terlalu banyak hint tentang kisah hidup Pierre, jadi kisah di buku ini full of surprise!

Diundang ke pernikahan sahabatnya merupakan mimpi buruk bagi HANNA. Bagaimana tidak? Ia akan bertemu lagi dengan laki-laki yang pernah menolaknya mentah-mentah setelah ia mengungkapkan perasaannya! Namun, Hanna juga ingin menunjukkan bahwa ia telah melupakan laki-laki itu. Bagaimana pun caranya, meski harus dengan bantuan Pierre.

PIERRE Henri Sabian yang terbiasa dicintai dan digilai semua orang, merasa tertantang karena Hanna mengabaikannya. Hanna pun terlihat tidak tertarik terhadap dirinya dan malah tergila-gila oleh laki-laki lain. Demi mengubah pendapat Hanna terhadap dirinya, Pierre pun menawarkan diri membantu Hanna dan keduanya pun berpura-pura untuk bersama.

Seperti buku-bukunya yang lain, aliaZalea selalu berhasil membuat tulisan yang menarik dengan gaya bahasanya yang mengalir dan enak dibaca. Sangat page-turner, karena hanya membutuhkan beberapa jam saja untuk membaca buku ini. Alurnya yang cepat, namun dieksekusi dengan sangat mendetail namun tidak membosankan! Suka!

Boldly, aliaZalea raised an issue that was quite rare in Indonesian books. Not a light topic like other metropop genres. It has quite a plot twist, but actually, I already sense it at the beginning, but I told myself that the story won't be that way. BUT IT IS! That's why I sort of piss off and speechless to myself after reading this book. But I kinda like it because the story shows the reality of the issues.

In previous books, I wasn't into Pierre. Well, yeah, he has a nice personality, easy-going, playful, and also the most 'sableng' and womanizer compared to the other Pentagon's members. I thought someone like him will have no sad story or whatsoever, but I was wrong! I kinda like him from this book and quite surprised by the visualization of him. Oh, and I love Hanna's character too! I guess a lot of women will relate to her so much, including me.

Anyway, the portion of Pentagon's members in this book is quite much compared to the previous books and I love it! I always love their interaction when they're together. They always catch my attention and made me laugh! I admire their bonding too!

P.S. I can't wait for the last book of Pentagon Series which is Erik's part!

P.S. I hope I can get the printed version of this book, so I can put it on my bookshelves with the other books of aliaZalea. It turns out due to the COVID-19 pandemic, the release of the book is postponed, yet, they release the digital version first.
Profile Image for Sandy.
308 reviews13 followers
April 18, 2020
3.5 ⭐️

Premis cerita seperti ini sebenernya sering kita jumpai dimana-mana; player with virgin, yang kemungkinan besar kita tahu bakal kemana dan gimana arah ceritanya.

Yang menarik di sini, penulis coba angkat isu yang masih tabu di Indonesia, which is good, dengan pembawaan cerita yang ringan dan enak dibaca. Jujur, aku lebih tertarik ke bagian itu yang merupakan potongan-potongan flashback Pierre. Walaupun current moment-nya cukup lucu tapi kurang ‘strong’ karena diceritakan sekitar 60% dari buku, jadi menurut aku belum cukup untuk build chemistry antara Pierre dan Hanna.

Rasanya gemes-gemes kesel ketika baca udah melebihi setengah dari buku, then suddenly I had to change what I’ve envisioned, karena ternyata...ada sesuatu yang sepertinya dibuat untuk mengecoh pembaca? Jadi ada moment of silence sebelum melanjutkan baca. Ini cukup menyebalkan.

Buku ini cukup menghibur karena beberapa part bikin ketawa tengah malem. Setidaknya lebih oke daripada Boy Toy dan Bad Boy. Tapi, favorite aku tetap The Wanker. Hehe.

-baca di GD
Profile Image for Adara Kirana.
Author 2 books206 followers
April 8, 2020
3.25

Awalnya ragu mau baca ini apa enggak, mengingat terakhir baca Pentagon Series adalah Bad Boy (yang ceritanya Adam-Ziva) dan mandek di tengah jalan sampai sekarang. Mungkin selamanya DNF atau mungkin kapan-kapan dilanjut? Entahlah. Tapi karena saya udah baca Pentagon Series 1 dan 2 ya udah deh nanggung baca ini juga.

Walaupun bikin saya ketawa dan gemes sama beberapa karakternya (terutama member Pentagon) menurut saya buku ini rada flat. Kayak, nggak ada yang baru. Trope-nya kebaca semua dan saya bisa lihat endingnya dari awal wkwk. Mungkin masalah Jules bisa dibilang plot twist? Walaupun menurut saya nggak HAHAHA. Saya bahkan nggak satu kali pun ngira Jules cewek. Kayak ya udah paling queer (apa karena saya baca 3 novel queer berturut-turut persis sebelum baca ini?? hahaha). Dan saya juga nggak nganggap ini plot twist karena "curang" banget--kan di bahasa Indonesia gak kelihatan kata ganti 'dia' tuh gender-nya apa, kalau ini pakai bahasa Inggris gabakal bisa nyembunyiin gender Jules, wkwk. Jadi, bagi saya ini sama sekali bukan plot twist, karena gak ada plot di sini untuk di-twist (hahaha ngomong apa sih gue).

Sebenarnya tema ini memang jarang dibawa di novel Indonesia, tapi eksekusinya menurut saya jadi agak nanggung. Apalagi Pierre kan artis Indonesia, harusnya bisa dibikin menarik gimana cara nutup beritanya (kayak Evelyn Hugo di novel The 7 Husbands of Evelyn Hugo yang sampai 3x nikah bohongan sama cowok cuma biar bisa sama cewek yang dia mau itu gila abis tapi menarik!). Yah, jatuhnya novel ini kayak metropop biasa. Fun ride, tapi ya udah.

p.s adegan Jules-Pierre ke NZ kok saya bayangin scene di Call Me By Your Name yang pas Elio-Oliver terakhir trip bareng sebelum Oliver pergi ya :').

(gak sabar baca cerita Erik! HEHEHE)
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book264 followers
May 9, 2020
The Pentagon Series is coming back. Kalau membaca judulnya sih sudah kelihatan siapa yang jadi tokoh utama. Karena sudah sejak awal pembaca (yang mengikuti series ini) tahu kalau personel Pentagon yang player itu adalah Pierre, anggota Pentagon yang setengah bule.

Kisah ini dibuka dengan cerita Pierre remaja yang berlibur di Marseille, Perancis, negeri kelahiran maminya. Pierre bertemu dengan seorang teman Renée (sepupu Pierre) yang bernama Jules. Sebut saja tertarik pada pandangan pertama, itu yang dirasakan Pierre saat bertemu dengan Jules. Meski awalnya Pierre merasa malu menyadari dirinya menyukai Jules, belakangan Pierre akhirnya pacaran dengan Jules.

Kembali ke para personel Pentagon, kali ini personel Pentagon mendapatkan cuti sehubungan dengan pernikahan Adam yang akan digelar di Jogja. Zi (calon istri Adam) mengatur penginapan bagi personel Pentagon, dan Pierre bersama Erick (dua personel yang masih jomblo) menginap di rumah Hanna, sahabat Zi. Hanna sendiri tinggal di Amerika dan bekerja di sana, dan kembali ke Indonesia khusus menghadiri pernikahan sahabatnya. Pertama kali bertemu dengan Hanna, Pierre sudah langsung suka, terutama dengan postur tubuh Hanna yang menggoda.

Hanna sendiri sebenarnya tidak nyaman dengan postur tubuhnya, terutama bagian dadanya yang berukuran besar. Dia yakin salah satu alasan Andrei menolaknya karena dia tidak selangsing gadis yang menjadi pacar Andrei. Seandainya Andrei jujur saat menolaknya, mungkin Hanna bisa menerima. Tapi waktu itu Andrei hanya mengatakan tidak ingin pacaran dulu, lalu seminggu kemudian Hanna mendapati Andrei sudah berganti status. Hanna berusaha menghindari Andrei, dia tidak yakin bagaimana perasaannya jika berada di ruangan yang sama dengan Andrei. Masalahnya, Andrei adalah sahabat Adam, dan juga menjadi bestman di pernikahan Adam. Mau tak mau, Hanna akan bertemu kembali dengan Andrei.

Untungnya, Pierre bersedia membantu Hanna. Dengan membuat skenario Pierre berusaha mendekati Hanna, mereka berharap Andrei akan menyukai Hanna kembali. Apalagi Pierre dan Hanna dipasangkan dalam prosesi pernikahan Adam. Sampai pada suatu malam, Hana pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dibantu oleh Pierre dan Erick, yang berujung Hanna make out dengan Pierre di kamar Hanna. Pierre mulai yakin dirinya tidak bisa melepaskan Hanna. Tapi apakah Hanna mau menerimanya, terlebih saat Pierre membuka tentang dirinya pada Hanna?

Saya tidak menyangka, Pierre yang player dan hidupnya terlihat easy going sejak buku #1 ini ternyata memiliki kehidupan yang complicated. Tapi bagusnya karena Pierre bisa menerima dirinya apa adanya. Lebih bagus lagi, keluarganya dan juga teman-temannya tidak ada masalah dengan pilihan hidup Pierre. Saya sendiri baru tahu istilah panseksual saat membaca novel ini.

Meski kali ini tidak terlalu banyak interaksi di antara personel Pentagon yang dikisahkan, ada satu bagian dimana persahabatan di antara personel Pentagon diuji. Pierre sempat melakukan pembelaan atas Hanna terhadap Andrei yang berujung adegan baku hantam. Adam diperhadapkan pada kondisi dimana dua sahabatnya terlibat perkelahian. Tentu saja Adam dengan kedewasaannya tahu siapa yang harus dibela kali ini.

Well... tinggal si baby Erick nih di buku #5. Tadinya saya berpikir Erick akan dapat jatah di buku #4, ternyata harus bersabar lagi sampai buku #5 yang mungkin akan terbit tahun depan. Penasaran bangetlah sama kisah cinta Erick si lugu ini.
Profile Image for Majingga Wijaya.
152 reviews19 followers
September 1, 2020
Akhirnya minat baca buku ini muncul juga setelah 2 bulan yang lalu beli tapi malah masuk lemari buku.

Sebenernya nungguin ceritanya Si Baby Erik, malah Pierre yang duluan keluar. Harus nunghuin ceritanya Erik yang terakhir diceritain.

Ada beberapa bagian yg bikin pengen baca ulang lagi seperti kayak ngelewatin sesuatu. Apalagi bagian yang twisted banget kayak bagian yg ternyata Jules ..... OMG!! Sampe mikir apa perlu baca ulang ya sampe segini twisted bahkan merasa diperdaya sebagai pembaca.
Dan setelah baca The Player, sorry Nico & Lu, sebelum baca novel ini, cerita kalian favorite aku banget. Tapi setelah baca The Player, kisah Pierre jd favorit aku untuk saat ini dr semua cerita member Pentagon yg udah terbit. Walaupun belum baca yang Bad Boy sih.

At last, thanks for Mbak Alia yang selalu bisa memberikan new point of view di setiap novelnya. Baca novel romance yg nambah wawasan. Meskipun ide ceritanya sudah banyak diangkat, tapi selalu ada yang bisa disuguhkan.
Profile Image for Nurul.
310 reviews38 followers
December 15, 2020
Di buku ini banyak bagian Pentagon-nya dan emang seru pas bagian mereka karena asli kocak banget. Cuma menurut saya sebenernya buku ini punya potensi yang bagus baik dari plot dan karakterisasinya. Tapi jadinya rada flat dan nanggung hehe

Rate : 2.7/5
Profile Image for Oda Ayu.
Author 6 books167 followers
May 17, 2020
I have been a fan of AliaZalea's books ever since her debut. However, this time around, it seems like her writings have been all over the place - same goes with this book. Actually, the story has a potential to be something different. I even appreciate how AliaZalea keeps her usual anecdotes and critics of social standards throughout this book. However, some odd details and inconsistencies are found here and there and got me confuse. Some of them are:

1) High school Pierre sounds like a logical INTP who can digest his Dad's arguments and counter it back with a more logical questions that are far from rebellious. It's nice to read. Unfortunately, the adult Pierre is more like all stereotypical bad but good boy characters embodied in one person only. Sometimes he is logical, most of the time he lose control and too emotional.

2) Hanna is adorable with her grumpy persona, but her Stanford geeks lacks some showings. It feels like America and Stanford are just attributions to add more flavour in her life. Though, her character is more consistent compare to Pierre.

3) Andrei is too two dimensional. His motives are unclear and how Adam still befriend him for so long without knowing this douchebag bad attitudes really doesn't help at all.

For how I love AliaZalea's other books, I hope she can go back on track and write even better stories in a future. Something as mature as "Dirty Little Secret" and as deep as "Miss Pesimis" will be great. I'll definitely wait for her next books!
Profile Image for Nureesh Vhalega.
Author 19 books150 followers
April 9, 2020
It was okay, I guess. Not as fun as I expected and more flat than 3 books before this. Padahal plot twistnya udah ketebak banget dan aku cuma nunggu eksekusinya gimana, tapi harapanku ketinggian wkwkwk apa kena gunting penerbit ya? Padahal menurutku potensinya bagus buat dieksplor.

Tinggal nunggu Baby Pentagon nih si Erik, penasaran!
Profile Image for Amaya.
716 reviews57 followers
May 18, 2023
Actual rating: 3,8

Bingung antara suka banget atau biasa aja sama alurnya. Kalau dibilang complicated sih enggak juga. Mungkin bagian masa lalu Pierre kali ya yang berat, secara dia masih di bawah umur dan anak remaja pasti labil gitu, kan, perasaannya. Kalau bahas suka tuh, suka susunan kalimatnya. Asli enak dibaca, ngalir aja gitu. Voice-nya masih agak sama, sih, tapi bisa dibedain lewat gestur karakter.

Kurang demen, nih, sama selentingan2 seksualnya. Ya emang ini metropop, cuman geli aja gitu lho, tau isi pikiran Pierre yang err ya gitu, deh. Terlalu sering di-mention sampe rasanya risi :(

Dinamika hubungan Pierre sama Hanna oke ya, walaupun itungannya mereka dekat cuma seminggu yang mana jelas singkat banget, tapi entah rasanya kayak udah lama aja. Apa karena faktor ada sempilan flashback jadi kerasa udah lama banget? Terus masih bertanya-tanya juga apa ketertarikan Pierre ke Hanna itu beneran karena murni dia suka, atau nggak ada campuran tertarik as in seksual atau hal2 lain, kayak mengasihani misalnya? Ya, ya, ya, udah jelas di buku, tapi karena balik di awal yg kusebut, Pierre terlalu sering mikir jorok2 soal fisiknya Hanna, jadi ragu lagi :(

Anyway, alurnya bisa ditebak (kecuali masa lalu Pierre yg jelas2 surprise dan nggak nyangka) dan ringan banget. Cocok buat yg lagi reading slump atau butuh bacaan yang ringan.
Profile Image for Seffi Soffi.
490 reviews142 followers
July 20, 2020
Tulisan kak Aliazalea itu emang selalu jd moodboster banget! Apalagi kisah Pierre ini, ini series ke 4 dari pentagon.

Dan aku sukaa ceritanya! Ada selingan flashback dan mesti pelan2 bacanya, karena percakapan inggrisnya dengan logat prancis gitu 😂😂😂

Karakter Pieree ini emang loveable banget menurutku, sikap dia ini dewasa. Aku suka cara dia melindungi Hanna. Hanna sikapnya seru dan asik, dewasa juga tapi bikin gregatan klo udah masalah hati. Kalau kata Petra sih, agak-agak gak peka. Piss ah ✌🏻✌🏻✌🏻

Persahabatan mereka ini bikin iri, baik pentagon atau Zia-Petra-Hanna. Dan yg berengsek ini si Andrei! Sebel sama tuh orang hih.

Interaksinya hangat, chemistry mereka dapet.

Konfliknya roman ini emang lebih ke batin juga, cuman ya ada plot twist yang bikin aku KAGET banget! Nggak nyangka aja ternyata Pierre ini hhmmm... overall, aku suka cerita ini setelah Adam!

Ditunggu baby Erik, penasaran sama kisah dia juga 😍😍😍
Profile Image for Shanya Putri.
343 reviews159 followers
April 15, 2020
Sudah lama ngikutin Pentagon Series. Rada shock karena tiba-tiba buku #4 udah rilis aja. Untung ada yang mau minjemin akun Gramedia Digital-nya 🥺.

Dari buku ini, aku bisa tau bermacam French bad words. Menarik sekali. Trus lucu juga pas baca dialog yang bahasa Inggris dengan "aksen" French 😂.

Yang buat aku kecewa adalah: di dunia Pentagon Series ini ternyata band One Direction juga ada!!! Menurutku malah terkesan dipaksakan (karena faktanya karakter-karakter di series ini mirip sama mereka—setidaknya di mata fans🙂).

Selain itu, kisah cinta antara kedua main character ini terlalu cepat. Not in a bad way, but not in a good way either. Tapi, come on!! Ini baru beberapa hari!?!?!? Well... "Cepat" mungkin biar ngeliatin sisi "player" dari Pierre, ya?

Menurutku penulis juga sangat berani membawa masalah orientasi seksual. Bahkan sepertinya ini buku lokal pertama (yang pernah kubaca) yang karakternya begitu 🤔. Hanya saja bagiku reaksi *dilema* nya itu agak terlalu berlebihan??? Kadang bacanya jadi kesal sendiri... Idk 😭😭😭. Sometimes I just hoped that the writer would just make him... You know... 🙂🙂

Plot ceritanya juga udah ketebak. Pasti nanti begini. Pasti akhirnya begini. Ya nggak jauh bedalah sama tiga buku sebelumnya. Berharap di buku terakhir akan dibuat berbeda🥺.
Profile Image for Nining Sriningsih.
361 reviews38 followers
April 10, 2020
*baca di Gramedia Digital
=)

OK..
ini mengandung spoiler, jadi kalau yg nggak sanggup baca, jangan dibaca yaa..
:p

kenapa q bintang 2..
karena q baru pertama kali baca novel yg Orientasi Seksual gini..
tokoh utama'y pula yg orientasi seksual..
novel penulis Indonesia..
wow, berani banget sich ambil isu seperti ini..
>,<

dan jujur aja, q ga suka dengan cerita orientasi seksual kayak gini..
Jules itu ternyataaa..
Hanna yg belum pernah pacaran, tapi seganas gitu sama Pierre..
serius q nggak sama cerita novel ini..
novel ini paling buruk di antara Pentagon Series..

ini murni pendapat q pribadi yaa..
jangan marah kalau kalian beda pendapat..
:D
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews292 followers
April 9, 2020
Pengen banget rasanya ngasih lebih dari 4 sayap, tapi jujur aja kurang puas. Dari segi ide cerita sebenernya bagus banget nget, nggak nyangka kalau akan mengarah ke isu yang nggak biasa, apalagi ini ngomongin si fuckboy Pierre. Porsi masa lalu Pierre bagi aku terlalu banyak, imbasnya ke hubungan sama Hanna yang kecepatan, kurang banyak, kurang tebel. Pengen baca bagian mereka berdua lagi dan lagi. Mungkin karena penulis ingin membuat cerita yang nggak biasa tadi jadinya bagian masa lalu Pierre lebih diperhatikan. Tinggal satu lagi nih, semoga aja cepet terbit juga. Jadi galau mau nulis review semuanya sekaligus baca ulang atau nunggu seri terakhirnya terbit.
Profile Image for Mandewi.
570 reviews10 followers
June 27, 2020
Aku pikir seri ini berisi dua orang yang gagal move on dari mantan masing-masing pihak, nyatanya yang jelas jelas belum move on cuma Hanna. Okelah sisi Pierre digantikan dengan flashback ke masa lalu soal kisah cintanya dengan Jules, tapi nggak cukup menggambarkan Pierre yang belum move on dari Jules. Ya gimana, di masa sekarang Pi terlihat menikmati hidupnya yang playboy.

Btw, playboy-nya Pierre cuma di omongan doang. Nggak diperlihatkan secara nyata. Mana deskripsi petualangan Pi sama pacar demi pacar? Tyda ada. We want more soal sepak terjang Pi. Ibaratnya, no pic = hoax. xD
Profile Image for Utha.
821 reviews396 followers
March 23, 2024
Seru juga ya kisah Hanna dan Pierre ini.

Meski latar waktunya hanya sekitar seminggu, perkembangan chemistry antartokohnya cukup bagus. Aku suka dengan adegan di bab-bab terakhir. Keren banget yak temen-temennya Pierre.

Yak, dengan ini, sisa satu buku yang belum kubaca dari seri Pentagon. Yah, nunggu diskon aja deh.

3,3 bintang
Profile Image for Ardina Rahma.
134 reviews14 followers
April 10, 2020
Setelah menuntaskan ini, aku hanya bisa bilang bahwa seri keempat ini fix bukan salah satu seri favoritku.

Btw, tak terasa seri Pentagon sudah sampai di buku keempat, tinggal tunggu kisah Erik si Baby Pentagon sebagai seri penutup. Mari menunggu..
Profile Image for Fikriah Azhari.
355 reviews138 followers
April 11, 2020
❝Just a word of advice kalau menyangkut Hanna, keep it professional.❞ — Andrei.

❝You are the most infuriating woman I've ever met.❞ — Pierre.

❝Hanya karena kamu terbiasa dipanggil yang nggak-nggak, bukan berarti kamu harus oke aja dengan itu.❞ — Hanna.

❝If your relationship has no future, you better cut the cord now, before it hurts you even more when it ends.❞ — 245.


Rating: 🌟 🌟 🌟 (3/5) .

Hanna pulang ke Indonesia untuk menghadiri pesta pernikahan sahabatnya. Berada di pesta tersebut berarti juga berada dalam satu ruangan dengan Andrei, 'cinta-mati-nya yang rasanya sudah tak ingin ia temui lagi. Lalu kehadiran Pierre bisa dikatakan menguntungkan bagi Hanna. Kesepakatan pun terjadi demi membuktikan bahwa Hanna baik-baik saja. Siapa sangka bahwa Pierre memerankan perannya dengan lihai, bahkan terlalu lihai hingga dirinya pun ikut terbuai.
.
***
.
Waktu aku selesai baca Bad Boy, aku cek buku baru di Gramedia Digital dan timing-nya tepat sekali karena ternyata sore itu, The Player baru saja rilis. Tapi itu nggak membuat aku langsung unduh buku ini, aku sempat baca satu Metropop sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan Pentagon series.

Jika dihitung dengan The Player, aku pribadi memang baru membaca dua buku dari Pentagon series, tapi jika disuruh memilih, I prefer Bad Boy more than The Player. Aku masih lebih suka kisah Adam dibanding Pierre ini. Meskipun Bad Boy mengambil porsi yang lebih banyak dalam membahas masa lalu dibanding The Player, aku masih lebih enjoy membacanya. Menurutku, porsi masa lalu di buku ini tidak di-eksplore secara maksimal, sehingga meskipun nggak sebanyak itu, rasanya terkesan membosankan dan kurang menarik.

Kesan 'player'-nya Pierre nggak terlalu terasa ah, atau itu menurutku aja yang memang cuma baru baca Bad Boy, jadi melewatkan beberapa hal? Tapi aku harus mengakui bahwa aku menangkap aura Pierre yang menjadi alasan dia dicintai oleh banyak orang, dia nggak jaim dan tahu bagaimana caranya bertindak juga dalam memerlakukan orang lain.

Untuk Hanna, sejak Bad Boy, aku memang sudah penasaran alasan di balik dia yang kayaknya nggak terlalu in-to lovey dovey gitu, kontraks dengan sahabatnya: Zi dan Petra yang betul-betul di mabuk cinta. Akhirnya aku menemukan jawabannya di buku ini. Dasar si b*stard Andrei, aku bahkan nggak ngerti alasan jelas di balik dia larang-larang Hanna dekat sama Pierre.

Bagiku sendiri, the-Jules-thing is really crazy, karena aku nggak sama sekali ngebayangin hal tersebut.

Aku menemukan typo di halaman 23, yaitu "menjakitiku". Lalu ada pula yang cukup membuat keningku berkerut di halaman 42, “karena kami semua masih berada di bawah delapan tahun, kami tidak bisa membawa mobil.” Aku langsung mikir "hah? 8 tahun?" harusnya di situ 18 tahun, soalnya kalau aku nggak salah hitung, umur Pierre di situ sekitar 15 atau 16 tahun gitu.

Aku akan menunggu cerita Baby Erik! Aku sejauh ini nggak bisa membayangkan gimana jalannya kehidupan percintaan dia.
Profile Image for Aulia Putri.
117 reviews41 followers
December 10, 2024
EDITEDDD

Akhirnya selesai juga ngikutin kisah cinta The Paragon sejak ceritanya Taran yang kubaca tahun 2018-2019 lalu.

Kisah kali ini menceritakan Hanna, sahabat Zi (pacar Adam, member Paragon) yang patah hati karena ditolak Andrei, her teenage crush semasa SMA. Pasca ditolak, Hanna sengaja menjauhi Andrei selama 2 tahun dan terpaksa bertemu lagi karena dia dan Andrei menjadi pendamping pernikahan Adam & Zi.

Di tengah upayanya menunjukkan pada Andrei bahwa ia sudah move on, Hanna tanpa pikir panjang mencium Pierre saat pemotretan. Dari situlah Hanna berhutang penjelasan pada Pierre dan mendapat ide untuk pura-pura berpacaran dengan Pierre.

Hubungan Hanna & Pierre dimulai cukup kurang baik karena Pierre menjatuhkan pedang LOTR kakaknya Hanna. Scene ini membuatku berpikir akan template enemy to lovers, tapi ternyata itu cuma sebentar aja. Bukan yang benci gontok-gontokan setengah halaman gitu. Penulisan yang menggunakan 2 POV dari Hanna & Pierre bikin aku tahu kalau mereka sebenernya sama-sama memiliki ketertarikan termasuk seksual. IYKYK ☆

Aku nggak kaget karena sejak awal baca buku-bukunya aliaZalea yang terdahulu, adegan dewasa yang implisit udah sering muncul. Cuma, buat seri Pantagon ini kelima-limanya cukup gamblang, ya. I would say, the level of spyciness in this novel is way hotter than the previous novels 🫠🫠🫠🫠 Not to forget to mention that hot scene in the bathroom ✨️✨️

Aku bingung menjelaskan perkembangan Hanna & Pierre karena dibilang tiba-tiba saling suka, jatuh cinta pada pandangan pertama juga nggak. Interaksi keduanya juga bukan yang lovey dovey alami karena dari awal mereka settingan. Aku merasa ketertarikan Pierre ke Hanna tuh malah kecepetan. Kalau terpesona aja saat lihat Hanna pertama kali, masih bisa dimengerti. Tapi kalau soal keinginan jadi pacar & memiliki? Aku rasa nggak secepat itu. Berikut juga dengan perasaan Hanna yang tiba-tiba ngikut berubah haluan 💁‍♀️ Seakan-akan mumpung ada cowok ganteng suka aku, ya kenapa ngga coba.

Lalu, hal baru yang kutemukan di novel ini adalah aliaZalea menyisipkan orientasi seksual yang jauh di luar dugaanku. Not gonna tell u, which one and who, tapi ini cukup bikin aku terkejut. Well, awalnya kukira cuma bohongan aja, ternyata betulan. Dan sejak awal, penulis sudah menunjukkan hal ini dari cerita masa lalu si tokoh. But, stilllllll i never thought that was a guy instead of a girl??? Since i read the first chapter, i always imagine that person as a tall blonde girl?????? But the reality is not??? Apalagi sempat disebutkan bahwa di tokoh dan this person pernah melakukan IYKYK 🙂 I got shokedddddd. Aku pribadi nggak mau ikut campur sama orientasi seseorang, tapi baca adegan ini agak bikin kurang nyaman aja.

Lalu, ada beberapa hal yang bikin aku terganggu:
1. Sejak kapan Adam jadi katolik? Kenapa tiba-tiba menikah di gereja? Di buku Bad Boy sempat disebutkan Adam baca Al-Quran dan mengadakan yasinan buat alm. ibunya. Lalu, sebelum menikah, Adam & Zi ngadain akad 🙂

2. Apa alasan Andrei bertingkah seperti itu? Katanya nggak suka sama Hanna, tapi kenapa repot-repot ngasih tau asumsi buruknya ke Pierre soal Hanna?
Profile Image for Amel  Armeliana.
509 reviews30 followers
April 11, 2020
🌟🌟🌟🌠to The Player (Pentagon Series #4) by aliaZalea

Pierre, si player kelas kakap yg digila-gilai bukan hanya cewek tapi juga cowok, dipasangkan dgn Hanna, bff Ziva sejak kecil, sebagai pendamping Adam dan bridesmaid Ziva dlm acara pernikahan Adam dan Ziva. Hanna, yg selalu merasa agak kurang percaya diri karena badannya yg montok berisi, berusaha setengah mati menghindar dari Andrei, sohibnya Adam sejak SMA dan juga best mannya Adam. Andrei dulu pernah menolak Hanna karena Andrei lebih tertarik dgn cewek yg fisiknya jauh berbeda dari Hanna. Dipasangkan dgn Pierre ternyata mendatangkan keuntungan bagi Hanna, karena Pierre bersedia pura-pura pacaran dengannya utk membuat Andrei cemburu. Dan sepertinya rencana itu lumayan berhasil, karena Andrei mulai menaruh perhatian pada Hanna.
Tapi kenapa skrg justru Pierre yang mengisi kepala Hanna? Padahal sudah jelas cowok model Pierre tidak bakal tertarik sungguhan dgn Hanna kan? Tapi kenapa Pierre sepertinya tidak bisa jauh2 dari Hanna? Dan siapakah Jules, kekasih masa lalu Pierre?

Buku ke 4 dari seri boyband Pentagon ini justru yg paling gw tunggu2, karena kepengen tau cewek model apa yg mampu membuat Pierre insaf dari sifat playernya. Dan Hanna, bff Ziva yg muncul lumayan banyak di buku ke 3 seri ini ternyata pasangan jiwanya Pierre. Sebenarnya buku ini berpotensi jadi buku yg lain dari yg lain, karena isinya yg lumayan "berbeda" dan juga karakter Pierre dan Hanna yg memang bertolak belakang tapi sumpah cute banget pas disatuin. Tapi konflik cerita yg kelewat terburu2 dan instalove antara Pierre and Hanna bikin greget jadi berkurang. Bagian tentang Jules, cinta masa lalu Pierre juga memakan terlalu banyak porsi. Mungkin maksudnya si Jules ini biar jadi plot twist tapi buat gw sih ngga, gw sudah bisa nebak identitas si Jules dr awal. Coba ini buku berbahasa Inggris, tokoh Jules ini ngga akan jadi plot twist karena untuk panggilan laki2 dan perempuan dlm bahasa Inggris kan beda.

Utk masalah teknis, ketemu typo yg cukup bikin bingung di hal 42, tertulis "kami semua di bawah umur 8 thn", maksudnya di bawah 18 thn kali ya? Mana ada di bawah 8 thn di pesta minum2 alkohol?
Lalu tdk konsisten masalah religi. Di buku ke 3, Adam muslim, waktu kecil rajin ngaji dan ibunya rutin baca Al-Quran. Ziva yg waktu itu gagal menikah juga sempat diceritakan sudah di depan penghulu. Tapi kenapa di buku ke 4 ini mereka nikahnya di gereja? Si pengarang lupa atau tidak teliti?
Lalu semakin bertambah banyaknya percakapan dlm bahasa Inggris dibanding buku2 sebelumnya, malah skrg plus Prancis juga. Bisa dimengerti sih sebenarnya, karena Pierre keturunan Prancis. Tapi ini kan novel berbahasa Indonesia toh? Dan ngga semua yg baca bisa berbahasa Inggris dgn cukup lancar. Tapi gw perhatiin, novel2 yg "auranya" menengah ke atas gini emang banyak "sempilan" Inggrisnya, kadang malah kelewat banyak.
But overall, gw cukup terhibur membaca ttg Pierre dan Hanna and I need more of them. Pokoknya di buku ke 5 yg sudah pasti tentang Erik, maunya couple yg kocak tapi horny-an ini muncul lumayan banyak. Harus pokoknya #maksa 😀😀
Profile Image for haraka (tinybooknest).
196 reviews13 followers
November 24, 2023
Kalau baca romance bikin baper, wajar.
Kalau baca romance bikin patah hati, wajar
Kalau baca romance bikin berbunga-bunga, wajar
Kalah baca romace bikin mewek, wajar
Tapi baca romance shock gara-gara super unexpected plot twist - mind-blowing 😂

Dibuku ke empat ini, giliran Pierre, si member pentagon yang paling luwes dan flamboyan. Pierre adalah member favorite aku dan penasaran banget, si playboy kebagian cerita seperti apa. Sama seperti Bad Boy buku ini juga memiliki dua POV, Pierre dan Hanna - pasangan utama di cerita ini. Hanna sendiri sudah pernah kita kenal dari buku sebelumnya, karena dia adalah teman dari Ziva - salah satu karakter utama di buku Bad Boy.

Buku ini masih sama adiktifnya dengan buku-buku sebelumnya. Gaya penulisan yang mengalir, alur cerita yang memang terasa fiksional namun bikin ketagihan dan karakternya yang punya daya tarik tersendiri. Romance trope di buku ini juga salah satu favorite aku, namun ada sedikit yang menganjal (at least for myself). Kisah cinta pasangan dibuku ini tidak menjadi fokus utama. Malah menurutku, hal yang ditonjolkan dari pasangan Pierre dan Hanna ini adalah tentang kisah asmara masa lalu mereka masing-masing. Dan seakan hubungan mereka berdua hanya sebagai pita penghias dari sebuah kado yang sudah di bungkus rapi.

Itu juga yang membuat akhir dari pasangan Pierre dan Hanna ini terkesan terburu-buru. Di 3/4 awal buku kita lebih banyak disuguhi tentang hubungan masa lalu mereka dan tiba-tiba di 50 halaman terakhir fokus cerita berubah menjadi "Pierre dan Hanna". Jika pembaca diberi lebih banyak waktu untuk melihat bagaimana hubungan Pierre dan Hanna "tumbuh" mungkin aku akan memberikan buku ini bintang 5. Apalagi dengan plot twist yang bena-benar tidak aku sangka sama sekali (sampai aku baca kembali di bagian-bagian awal karena saking ga percaya nya sampai nga ngeh sama twits nya).

Untuk ranking favorite aku so far:
Boy Toy
The Wanker
The Player
Bad Boy

Ga sabar buat baca ceritanya si baby pentagon :)
4 reviews
April 8, 2020
Things that I enjoy:
1. Buku ini ternyata bukan cuma sekedar metropop light read yang menghibur, karena dibandingkan dengan series dan novel-novel AliaZalea sebelumnya, The Player mengandung plot twist yang sangat menarik yang jujur saja, mengejutkan. Mengejutkan karena sepertinya belum pernah yang mengangkat isu ini dalam novel metropop sebelumnya --correct me if I'm wrong
2. Again, soal plot twist tersebut, topiknya sangat out of the box, tidak disangka dan tidak dinyana (biasanya novel metropop alurnya sangat mudah ditebak dan most likely happy ending) tapi tidak dengan The Player. Sampai plot twist tersebut terungkap, saya tidak menyangka bahwa ternyata twist-nya seperti itu. Untuk kelihaian AliaZalea dalam menyetir kisah ini saya acungi jempol!
3. Typical AliaZalea yang mencipatakan female protagonist yang variatif dan nyata jadi terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari (walaupun yang bagian tajir melintir kuliah di US, punya Range Rover dan rumah segede hotel agak-agak kurang membumi, but at the very least it's her parents asset not her, which make everything make a lot more sense). Secara fitur fisik juga diciptakan menarik dan nggak seperti pada umumnya yang membuat karakter Hanna disini menjadi menarik.
4. Variasi karakter, ada yang keturunan Tionghoa, ada yang keturunan Perancis, ada yang orang Jawa tulen, ada yang dari Jakarta. Juga variasi background lokasi yang nggak melulu Jakarta-centric. It's interesting to read such a good mixture in one book.

Things I don't really enjoy:
1. Ini super gengges, but I don't think it's that necessary to type English conversation but with so-called French accent. Do we really need to see "do yu wun?" "I'm zorree"? Ngerti sih mungkin maksudnya supaya kita paham itu tokoh yang lagi ngomong itu bahasa Inggrisnya gak lancar dan penuh French accent yang kental, tapi apakah sebegitu pentingnya?
2. Topik yang interesting dan biting, dijadikan plot twist, yang mana itu bagus, tapi itu baru terungkap di paruh akhir buku ini dan seolah-olah jadi pemanis. Karena malah nggak terlalu banyak yang dibahas dari segi itu (apakah ini kena gunting sensor GPU?)
3. Resolusinya terlalu cepat sehingga masih banyak pertanyaan yang nggak terjawab. Oke, mungkin itu memberikan ruang yang banyak untuk pembaca berasumsi dan menyimpulkan sendiri, tapi rasa-rasanya semuanya hanya terjawab setengah dan gantung (seperti misalnya, apa Andrei masih bersama Sophie? Mengapa Andrei jerk banget? so what's with Jules? etc) rasanya jadi kena tanggung.

All in all, okelah not bad dan menghibur di masa masa quarantine ini :) Can't wait for Erik's part!
Profile Image for Naza N.
359 reviews10 followers
July 12, 2020
This was a quick read. Managed to finish this in just two sitting, just like the other series.

Sebetulnya, konflik yang dialami Pierre-Hanna ini termasuk datar-datar aja dibanding teman-temannya yang lain. Tapi entah mengapa ceritanya terasa paling stand out. Selain karena penulis membawa isu yang masih amat sangat sensitif bagi manusia-manusia Indonesia, di buku ini adegan para member Pentagon juga banyak banget. Seneng aja nonton mereka berlima sableng bersama 😂 kurasa harus ada satu buku khusus yang membahas seluk beluk Pentagon, mulai dari awal terbentuk sampai interaksi para member.



Senang rasanya bisa mengenal Pierre Sabian lebih jauh lagi. Dibalik karakternya yang kelihatan santai dan bebas, ternyata ada kisah yang cukup rumit. Dan buku ini juga mengajarkan bahwa bagaimana pun keadaan kita, akan datang satu orang yang benar-benar mencintai kita apa adanya. J'ai hâte que mon propre Pierre vienne!

Poin bonus: buku ini ngajarin berbagai kosakata makian dalam bahasa Prancis. Sesuatu yang nggak akan pernah diajarkan dosen-dosenku. Haha! 😂

Jadi, buku selanjutnya nyeritain Erik. Antara gak sabar dan gak rela lihat Baby Pentagon yang polos itu tersentuh cinta 😂😂😂
Profile Image for Niki Yuntari.
87 reviews7 followers
April 21, 2020
Setelah kemarin saya mengulas Bad Boy, saatnya sekarang gantian seri keempatnya, yakni The Player. Walaupun sesungguhnya seri ini saya tamatkan lebih dulu dibanding seri sebelumnya. Kenapa? Karena lebih seru!

The Player menceritakan tentang anggota favorit kita semua. Siapa lagi kalau bukan Pierre? Si cowok bule yang pesona dan deskripsi fisiknya mengingatkan saya pada Harry Styles. Sejujurnya saya penasaran dengan cerita dibalik sosoknya yang begitu ceria dan supel. Apakah kisahnya mirip dengan tokoh yang saya bayangkan? Ternyata tidak, Saudara-saudara.

Cerita dimulai dengan liburan masa kecil Pierre di Paris. Di sana ia bertemu dengan sepupu favoritnya, juga Jules, seseorang yang membuatnya tertarik sejak awal bertemu. Mulai dari saling lirik, kemudian saling ngobrol, jadi saling suka deh. Mereka akhirnya menjalin hubungan yang cukup serius, hingga meluangkan waktu untuk liburan berdua di Selandia Baru. Wow!

Di sisi lain, siapa yang menyangka bila sahabat baik Zi (baca: pacar Adam) yang bernama Hanna, berkaitan erat dengan seri keempat ini? Hanna adalah seroang perempuan cerdas, mandiri, dan sukses. Selama ini ia hidup dan bekerja di Amerika. Di sana, ia dekat dengan Andrei, cowok yang membuatnya jatuh cinta sekaligus patah hati. Yah, bisa dibilang cowok itu memberikan perhatian lebih, tetapi nggak beserta hatinya. Jadinya bertepuk sebelah tangan deh.

Pierre dan Hanna ini dipertemukan karena keadaan. Mereka sama-sama diundang ke acara pernikahan Zi dan Adam (baca seri ketiga deh biar tahu gregetnya). Zi meminta Pierre dan Erik untuk menginap di rumah Hanna, karena cewek itu nggak mau kedua anggota Pentagon itu tidur di hotel dan berisiko dikepung fans mereka.

Begitulah kurang lebih latar belakang dari masing-masing tokoh utama. Endingnya sudah ketahuan? Saya bisa jawab “ya”, seperti halnya pada seri-seri sebelumnya. Namun, kamu pasti akan terkejut dengan alur cerita yang dibangun oleh penulis. Kisah Pierre dan Hanna ini penuh kejutan dan saya berhasil dikagetkan dengan plot twist yang dihadirkan disekitar pertengahan cerita.

Percaya atau enggak, sampai melongo saya saat menemui satu fakta itu, membuat imajinasi yang sudah saya bangun sejak awal, seketika buyar. Percayalah, ini adalah poin plus novel ini. Meskipun endingnya dapat diterka, alurnya bisa menipu pembaca.

Secara umum, buku ini bisa dinikmati, meskipun di beberapa bagian agak membosankan. Salah satunya adalah bagian awal yang menceritakan pertemuan Pierre dengan Jules. Entah bagaimana saya nggak tahu, apakah memang Alia selalu membuka ceritanya seperti ini? Tapi sepertinya enggak, karena di The Wanker dan novel penulis yang lain, saya selalu langsung bisa masuk ke ceritanya. Semoga saja di seri selanjutnya, pembaca langsung disuguhkan konflik, agar cerita menjadi seru sejak awal.

Buku juga menyinggung tentang self love. Tokoh utama perempuan di sini, diceritakan nggak percaya diri dengan ukuran dadanya yang cukup besar, pun dengan tubuhnya yang memang montok. Karena itu, ia lebih suka memakai baju berwarna hitam, demi menyamarkan kekurangannya tersebut.

Review selengkapnya dapat dibaca di https://nikiyuntari.com/2020/04/19/re...
Profile Image for Esti Dhamayanti.
7 reviews
June 10, 2020
Buku ini menjadi buku yang saya sangat tunggu sampai ke tangan saya versi cetaknya sampai 1 bulan lebih. Namun menurut saya sebagai pembaca yang sudah membaca buku karangan mbak AliaZalea dari awal hingga the player, cukup familiar dengan bagaimana karakter laki-laki dan perempuan yang digambarkan oleh mbak Alia disetiap novelnya, seperti kaya, ganteng, jawline yang kokoh, suka memakai baju warna hijau, aroma buah-buahan, tingkat intelektualitas yang tinggi, wanita yang sangat independen, mengerti akan kemauannya, dan bapak yang berkumis seperti pak Raden.

Hal tersebut kadang membuat saya pribadi sedikit bosan dengan penggambaran yang sama, even though, beberapa sisi baik dari karakter tersebut dapat dijadikan sebuah contoh maupun motivasi bagi pembaca yang sering kali cerita itu masih menempel di alam bawah sadar selama berminggu-minggu.

Saya cukup terkejut dengan lolosnya buku ini yang masih memiliki beberapa kesalahan penulisan yang seharunya bisa diminimalisir dengan adanya editor serta hal yang sangat mengganggu saya yaitu inkonsistensi identitas karakter Adam dan Ziva yang ada di seri ketiga pentagon maupun Pierre sendiri (digambarkan bermata hijau pada awal buku namun diakhir buku warna matanya menjadi coklat). Penggambaran dari kisah cinta Pierre dan Jules (yang awalnya saya kira perempuan) juga mengingatkan saya pada film 'call me by your name'. Isu yang sangat tabu untuk dibicarakan di Indonesia.

Selebihnya menurut saya buku ini sudah dikemas dengan baik dan fun daripada buku sebelumnya sehingga pembaca betah untuk terus membaca halaman demi halaman buku ini. Sama seperti fans Mbak Alia pada umumnya, saya pun menunggu untuk kelanjutan dari seri ke 5 boys band Pentagon ini.
Profile Image for Rizka Surfa Ardiana.
49 reviews2 followers
April 26, 2020
Actually 3,5/5⭐

"Hanya karena kamu terbiasa dipanggil yang nggak-nggak, bukan berarti kamu harus oke aja dengan itu.' - hlm. 201

The Player merupakan Pentagon Series #4 karya penulis AliaZalea yang bercerita tentang anggota Pentagon bernama Pierre dengan sosok wanita bernama Hanna, sahabatnya Ziva (di series #3)

Jujur, aku dibuat terkejut sebenarnya dengan keberanian penulis mengangkat cerita tentang isu yang menurutku masih cukup tabu di negara kita.
Ngga nyangka juga ternyata dibalik sosok Pierre yang seperti itu dia seperti itu yaa.

Dan yang lebih bikin ngga nyangka lagi itu saat aku tau sosok Jules yang sebenarnya disini 😱
Seriously? Ini beneran? Ya ampunnn kenapa aku nggak ngeh dari awal kalo dia itu ternyata...

Aku suka sama perkembangan hubungan Pierre sama Hanna disini. Mereka kadang bikin aku gemes juga. Dan aku sebenarnya kurang puas dengan part mereka disini, kurang panjang!
Waktu di halaman akhir aku aja sampe kaget, loh kok udahan? Mereka aja baru mau mulai hubungan serius huhu

Dan yang aku suka juga saat member Pentagon lain pada belain Pierre waktu ribut sama Andrei. Persahaban & kekeluargaan mereka buatku tersentuh banget, apalagi Adam--sang pengantin yang keganggu pernikahannya 😆

Oh ya, percakapan Jules dengan Pierre sebenernya cukup apa ya, mengganggu? Disamping bagus sebenarnya Jules ini memang menggambarkan orang French yang ngga begitu fasih bahasa inggris, tapi entah kenapa ke akunya juga itu malah bikin pusing juga.

Overall, ceritanya cukup menghibur. Ngga sabar menanti seri terakhirnya ~
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Velia.
3 reviews
June 13, 2020
I dont know tp eksekusi buku ini kurang 'ngena' aja sih bagi gue. Jalan ceritanya kecepetan (yeah satu minggu lgsg move on ke pierre setelah gabisa move on bertahun2 dari mantan gebetan tuh 'HAH' bgt ga sih?) btw ok lah novel ini ngangkat tema yg masih tabu di indonesia, dan jujur gue agak speechless dan berhenti baca selama beberapa menit setelah tau kalau jules cowok🙂🙏🏻 tp yaudah ... gak ada kesan spesialnya ... buku pierre ini mnrt gue terlalu flat dan apa ya??? Mungkin teralu memaksa? I dunno, maybe this book is just not my cup of tea.
Padahal gue suka banget sama 3 buku sebelumnya, tapi di buku keempat ini i just lost my feelings:( interaksi antar anggota pentagon pun gak begitu banyak di sini, padahal gue menantikan banget kekocakan lima cowok boyband itu. Malah lebih banyak flashback pierre dan jules. Mungkin 50% dari buku ini isinya flashback doang?? Agak sedikit kecewa, tp not bad lah.
Ini bukan tipe buku yg jelek minta ampun, cuman mungkin gue udh terlalu bosan dgn plot player yg fall in love sama virgin🤷🏻‍♀️ dan chemistry antara pierre dan hana mnrt gue 0 besar krn gue tdk menemukan momen dimana gue bakal geregetan saking baper atau gemasnya dengan kedua tokoh utama. Apalagi bagian hana yg berubah pikiran hanya dalam satu malam, like whatttt????🤦🏻‍♀️
Ok thats it, intinya buku ini gak memberikan kesan apa2 setelah gue menutup halaman terakhir. Gak memberikan kesan bahagia or something spt 3 buku sebelumnya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Jess.
609 reviews141 followers
October 2, 2020
3.5

Another book by aliazalea that I added into my collection. This book follows story of Pierre, one of pentagon’s members. he’s known as the player bc he had so many girlfriends before and everyone loves him, not until he meet hanna. Hanna thought that pierre isn’t his type so she thinks pierre can help her to getting away from his ex-crush. but, little did they know, from that agreement they feeling towards each others keeps growing.

I love how aliazalea always describe her woman main character as someone who independent and at least know how they do in life. the dynamic between the hyperactive and extrovert pierre meets with the insecurity of hanna. they of course really different, but in someway those differences that makes them great together.
How pierre try to help hanna gain her confidence again after heartbreak, also how hanna helps pierre to deal with his past and embrace it as something that made him today.
not forget to mention, all the pentagon’s members that felt so wholesome, I love to read how they communicate like a family.

the only downside of this book is the flashback, I thought the flashback for pierre’s past life not really necessary, like I can handle it when they put 2-3 chaps abt that, but sadly they put pierre’s flashback almost halfway of the overall chapters. so sometimes I already lose the hype of certain scene because I need to read the flashback chap first.

at the end of the day, I love and enjoy reading this book. I finish this book in one sitting shows how much I have fun with the story
28 reviews
June 13, 2022
I enjoyed reading this book a lot

Serius pas awal-awal baca prolog gue udah punya kesulitan untuk mengidentifikasi gender dari karakter yang gue baca. Seriously, gue bahkan berpikir pov di prolog adalah tokoh utama wanita dan ketika sadar itu Pierre gue harus baca berkali-kali untuk menyimpulkan Jules sebagai cowok atau cewek dan gue putuskan dia sebagai cewek walau agak ragu. Dan author dengan cerdasnya bener-bener gak memberikan clue sama sekali tentang jenis kelamin Jules sampai pertengahan cerita, yang bisa gue bilang it's a longgg wayyy. Cukup plot twist karena gue sama sekali ga expect bakal ada unsur tersebut di novel ini. But alizalea wrote it in the best way that we can imagine.

Novel ini bercerita tentang kisah cinta yang instan yang cuma terjadi dalam satu minggu dan entah kenapa gue merasa itu makes sense di cerita ini. Aliazalea bener-bener membuat gue gak ragu they loved each others. But still, it can't really happened in real life right?. Like how can two people find their soulmate just in 1 week?

Dari segi cerita gue suka banget walaupun gue masih gak percaya kalau cerita ini cuma berlatar satu minggu. Seperti biasa, cara bercerita aliazalea selalu seru dan asyik untuk dinikmati. Bahkan gue yang beberapa hari ini pelit ngasih bintang, berani kasih novel ini rating 4. Apreasiasi banget buat penulis untuk novel yang seru dan keren ini!
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 30 of 81 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.