What do you think?
Rate this book


163 pages, Paperback
First published March 21, 2020
Hidup di lingkungan sosial yang cukup erat memang seringkali merenggut kebebasan diri dalam mengambil keputusan. Yang tadinya mau santai, jadi harus ikutan lari sprint biar nggak dianggap ketinggalan.
Cuma yang harus kita ketahui, media sosial adalah alat. Pisau yang selama ini sangat membantu kita dalam memotong bawang putih, seledri, wortel, dan daging ayam buat masak sop, bisa juga dipakai sama penjahat buat menikam korbannya.
...kita nggak perlu harus memiliki pengalaman personal untuk bisa berempati dengan orang lain. Bahkan, dia juga membuktikan bahwa kita nggak perlu kenal dekat dengan seseorang untuk menunjukkan kepedulian dan memvalidasi apa yang orang itu rasakan. Kita cuma butuh memanusiakan manusia.
Ketenarannya juga nggak bisa dijadikan alasan untuk kita menuntut kesempurnaan pada dirinya.
Pada akhirnya, penyanyi yang kita idolakan hanyalah manusia biasa, bukan mannequin yang hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengabdi dan menghibur dengan suara merdu mereka. Aktor yang kita idolakan berhak memperlihatkan sisi manusiawinya dan ketidaksempurnaannya, keluar dari peran dan karakter yang dia mainkan di film favorit kita.