Sunzi, nama yang dikenal luas di seluruh Cina, memiliki dua arti. Di samping mengacu pada ahli strategi militer terbesar Sun Wu, Sunzi juga mengacu pada keturunannya, Sun Bin. Seni perang karya Sun Bin inilah yang akan dibahas dalam buku ini.
Sun Bin hidup pada Periode Negara-negara Berperang ketika peperangan aneksasi telah mengurangi jumlah negara menjadi tujuh negara berkuasa. Sebagai ahli strategi militer yang paling menonjol setelah Sun Wu, ia menulis suatu karya Seni Perang lain yang dipelajari oleh generasi-generasi berikutnya sampai akhirnya karya itu hilang.
Kemudian, sebelum tahun 1972, karya itu ditemukan di Provinsi Shandong, yang meliputi pandangan Sun Bin mengenai peperangan, strategi, dan taktik, pengaturan barisan pasukan, pemanfaatan medan peperangan, pemilihan jenderal-jenderal yang berkualitas dan sebagainya. Sun Bin yang telah dihukum hingga jadi cacat, tetap melanjutkan usahanya untuk meraih kemenangan dalam peperangan dan menulis karya cemerlang Seni Perang. Satu contoh ilustrasi mengenai bagaimana seseorang dapat bangkit dari kesulitan untuk meraih kesuksesan. Sun Bin akan memberikan inspirasi kepada Anda dengan kegigihan dan kebijaksanaannya yang tinggi.
Buku komik bergambar ini mengisahkan sejarah ttg Sun Bin, yg dipercaya masih keturunan dr Sun Tzi, sang ahli strategi perang. Sun Bin sedari awal sudah sangat kelihatan talentanya, dan ini mengundang kesirikan dari saudara seperguruannya yg licik, Pang Juan. Pang lebih dulu mjd jendral yg disegani di Kerajaan Wei dan tidak senang Sun Bin menyaingi dirinya. Pang menggunakan berbagai taktik licik dan keji utk menghabisi karier & menyingkirkan Sun Bin, namun takdir lebih berpihak pd Sun Bin. Walaupun dirinya sdh dibuat cacat, Sun Bin msh dihargai oleh Jendral dan Raja Kerajaan Qi. Sun Bin spt Fan Li, stl membawa kemenangan gemilang utk kerajaan Qi, dia memilih mundur drpd hidup di istana yg penuh intrik.
Strategi dan taktik yg ditulis oleh Sun Bin juga menarik walau gak sebanyak strategi Sun Tzi. Sun Bin lebih menekankan pd aplikasinya di medan lapangan. Juga memberikan saran utk memilih komandan dan jendral yg berguna berdasarkan karakter dan kemampuannya. Taktik Sun Bin brilliant jika bisa diimplementasikan. Bbrp kali Pang Juan yg zaman tsb terkenal sbg jendral yg hebat, tapi selalu kena jebakan taktik dari Sun Bin, membuktikan Sun Bin juga jago dlm menilai karakter lawannya ini.
Walau cuma komik, saya selalu suka membaca buku sejenis ini, spt sejarah yg sdh diresume, sehingga mudah dipahami oleh pembaca awam spt saya.
Menarik. Yang kutangkap, dalam berperang perlu pengetahuan yang menyeluruh soal medan pertempuran, termasuk topografi medan pertempuran, sampai ke persoalan astronomi dan ilmu tentang cuaca. Juga ada hal-hal seperti pentingnya apresiasi dan hukuman yang tegas dalam pasukan. Dan teknik-teknik provokasi agar musuh hilang kewaspadaan dan melakukan serangan yang sebenarnya merugikan.
Kisah hidup Sun Bi di sini juga menarik, sih. Dia "dikerjain" sama kakak seperguruannya sendiri, Pan Guang. Dibuat sampai mengabdi ke negara Wei, tapi lalu dijebak dan difitnah saat berkorespondensi dengan keluarganya di Kerajaan Qi. Dibilang kalau melakukan kontak dengan negara lawan, lalu dihukum... tempurung lututnya dicopot (ARGHHHHHHHHH!!!).
Pan Guang sempat berusaha membuat Sun Bin menuliskan kitab strategi militer yang ia warisi dari Sun Wu. Sun Bin pun menuliskannya dalam keadaan tubuh sudah cacat, dengan polos berharap ilmunya tetap bisa bermanfaat meski fisiknya sudah tak lagi prima. Setelah tahu Pan Guang berniat membunuhnya kalau buku itu sudah selesai ditulis, dia merusak buku itu dan berpura-pura gila. Ia sempat dikurung di kandang, akhirnya bisa kabur dengan bantuan negara Qi yang mengirim utusan untuk berpura-pura jadi dirinya (bentar, lalu aku kepikiran gimana caranya si utusan itu akhirnya bisa menyelamatkan dirinya sendiri???).
What a hard life for him. Baru tahu juga kalau yang dimaksud dengan Sun Tzu itu sebenarnya kemungkinan merujuk pada dua orang: Sun Wu dan Sun Bin yang masih satu garis keturunan ini.
NOTE: Review ini cuma catatan sementara buat quick reminder aja, sih. Kalau sempat nanti mungkin akan diperbarui lagi pakai catatan-catatan yang sudah dibuat di reading progress.
Ini buku perlu dibaca ulang, kalau mau lebih ngelontok (dan ditambahi dari sumber lain juga). Pertama kalinya baca soal dia. So... kuharap sekelumit info yang berhasil kusimpan dari buku ini bakal jadi basic knowledge yang berguna kalau mau mahamin buku-buku lain yang setema....