Jump to ratings and reviews
Rate this book

When Everything Feels Like Romcoms

Rate this book
When Everything Feels Like Romcoms bercerita tentang dua orang pekerja film, Reza dan Kimmy. Reza adalah seorang sutradara yang hendak mencoba membuat film panjang pertamanya. Sementara Kimmy adalah seorang penulis naskah film komedi romantis. Keduanya saling menyukai dan melengkapi satu sama lain. Tapi pertemuan mereka, yang terjadi pada waktu yang salah, membuat segalanya jadi terasa seperti film komedi romantis.

“Membaca novel ini seperti mengenal sosok Candra Aditya sendiri. Jenaka, peka, ada congkak-congkaknya, blak-blakan, cute, fresh dan teteeep bitchy. Dan itu yang bikin novel ini ga pernah ngebosenin. Love you, Can....” –Dea Panendra, Aktor Pemenang Piala Citra Kategori Aktris Pendukung Terpuji 2018

“Candra Aditya watches too many romcoms, and it shows. And thank God for that. Novel yang segar, cerdas, witty, dan kreatif dalam cara bercerita. And definitely bitchy in a very good way, kayak penulisnya lah.” –Paul Agusta, Filmmaker, Aktor, Pengajar

“Tulisan ngepop dengan latar cerita urban, tapi nggak pretensius. Gue suka cara Candra menjalin cerita karakter-karakternya dari bab ke bab tanpa jadi membosankan. Sisipan sindiran sosial, kejamnya industri hiburan, dan selentingan komentar pedasnya bikin buku ini jadi renyah. A pageturner!” –Stephany “Teppy” Josephine, Blogger

312 pages, Paperback

First published June 22, 2020

21 people are currently reading
231 people want to read

About the author

Candra Aditya

8 books18 followers
the cutest owl ever

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
30 (9%)
4 stars
111 (35%)
3 stars
147 (47%)
2 stars
20 (6%)
1 star
3 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 91 reviews
Profile Image for Wardah.
926 reviews171 followers
August 13, 2020
Khas chicklit dan romcom banget, sesuai dengan judulnya. Meski ditulis dari POV orang pertama gantian antara Reza dan Kimmy (dua karakter utama), aku masih merasakan suara yang sama. Mungkin karena keduanya rada menggebu soal urusan film ya (secara profesi mereka satu dunia).

Bagiku sendiri yang nggak tahu mayoritas film romcom dalam buku ini (yes, aku bukan pecinta film romcom tbh, meski nonton beberapa judul), aku masih bisa paham jokes dan referensi yang dipakai. Good job for it! Cuma di sisi lain aku merasa buku ini semi curhat(?) dari penulis yang kerja di bidang film. Bagus sih karena menambah pengetahuan buat orang di luar dunia film kayak aku, tapi beberapa hal kayak too much information gitu. Untungnya gaya nulisnya lugas, face pace, dan asyik, jadi tetap bisa dinikmati.

Satu-satunya hal yang nggak aku suka banget itu pergaulan Reza dan Kimmy. Yes, aku nggak pernah ada di lingkungan pergaulan gitu (yang sex before marriage, sholat tapi mabok, dst, karena lingkunganku bisa dibilang "anak baik" meski aku kenal dan berteman dengan beberapa orang tipe pergaulan gini), aku nggak memungkiri ada lingkungan seperti ditulis dalam buku ini di Indonesia. Apalagi buku ini Jakarta-centris banget ya. Tapi aku tetap aja nggak suka fakta tersebut.

Jadi saranku, baca buku ini ketika kamu memang udah 21+ ya. Ikuti label tertera karena buku ini lumayan gamblang menyebutkan seputar seks.

Secara keseluruhan, buku ini asyik banget buat dibaca. 👌
Profile Image for Daniel.
1,179 reviews852 followers
June 29, 2020
Candra Aditya
When Everything Feels Like Romcoms
Kepustakaan Populer Gramedia
312 halaman
6.8

Just like romantic comedy movies, Candra Aditya's When Everything Feels Like Romcoms offers a lighthearted romantic story that's able to capture the itness of South Jakarta's millennial culture. It's funny and sweet, but not too saccharine.

Ah, who doesn’t love rom-com movies? Everyone loves this kind of stupid, yet cute movie where two attractive people fall in love and overcome the hinderance universe throws at them, complete with a happy ending resolution. During these difficult times, rom-com offers an escapism, just like what Candra Aditya boldly states on his latest effort, When Everything Feels Like Romcoms. He says the truth, though. Rom-com, albeit bad sometimes (or mostly), makes us giddy and happy.

With title as “grand” and gung ho as this, Aditya tries to capture that ecstasy when we fall in love against modern setting of Jakarta. In a way, Aditya’s work succeeds. When Everything… is cute and sweet and funny in a proper portion. It doesn’t overwhelm us (or me, at least) with much fluffiness or cringeworthy moments.

But I think this is where When Everything… fails. With its simplicity, Aditya seems to try too hard to make the book look more “extravagant”. He namedrops popular rom-coms on the title of each chapter, refers scenes and famous actors in the first few pages, and mentions too many characters. It’s initially hard to follow this book, but Aditya’s narrative flair makes the journey get easier. Despite being a movie aficionado, Aditya doesn’t namedrop obscure movies—probably to make this book’s more universally appealing—and for that, I am really thankful. This is a good thing because many jokes in this book rely on your knowledge in mainstream rom-com scenes or tropes. Should you live under a rock for the past decades, you can still enjoy this book. I, for one, never watched Ada Apa dengan Cinta? (I know. Lame, right?), but I can understand the part where Reza and Kimmy discussed about particular and iconic scene on the movie because I’ve heard my friends refer to this before.

With When Everything…, Aditya pays an homage to all the great rom-coms that have helped us through tough times from a filmmaker’s perspective. Reza, our male protagonist, was a young and aspiring director who lost his job after punching the main actor of his feature debut. While Kimmy, two degrees away, was a scriptwriter who’s about to get married with a rich and handsome lawyer. From these two sentences, you can guess already how the story wraps up. There’s a part in the book where Kimmy was upset because she hated the ending of her movie in which everyone had a nice closure. It’s romantic, but not too realistic. I feel this part is like a foreshadow and some kind of his apology for the ending that resembles Kimmy’s movie.

Another thing that I note when I read When Everything… is how self-aware this book is. Somehow, I feel like Aditya inserts himself into his characters and tries to disclose, you know, the struggle and difficulty of being a filmmaker and creative worker in Indonesia. Through his characters, Aditya also insinuates his political stance, which I wholeheartedly agree with, but his message should’ve been put subtler.

When Everything… is also too Jakarta-centric and—I know you will hate me for using this word—millennial, but I can understand that this scene is really close to Aditya. I don’t complain, though, because he can make the Jakarta setting more interesting, at least. He manages to capture the culture of South Jakarta’s youths and their need for self-actualization. He also captures the phenomenon of “tea-spilling” social media, Lambe Turah. He also creates fictional famous actors and combines them with real people, blurring the boundary between fact and fiction. It’s just simply funny and fascinating.

While this book doesn’t offer new formula to the old rom-com tropes, I can’t fault Aditya. I think the book is born out of his pure intention to write a love letter to his passion and to rom-com. Sometimes it feels too personal, but if this is intended to be an escapism from shitty world we live in, even for only just two hours, then I don’t mind.
Profile Image for Shanya Putri.
345 reviews160 followers
October 29, 2020
I need the full list of every single movie titles, actors, and books mentioned in this book. Or should I do it? Maybe.
Profile Image for Liliyana Halim.
309 reviews237 followers
March 11, 2025
“Gue takut,”
“Takut kenapa?”
“Takut bawa lo lari,” bisik Reza sambil menutup pembicaraan kami malam ini.
.
Selesaiiiii! Dan sukaaa 😍😍😍. Habis baca kalimat di atas rasanya campur aduk sedih juga pengen mewek 😔. Kalian pernah nggak kepikiran meninggalkan jejak gitu, jadi ketika suatu saat nanti meninggal nggak cuman meninggalkan tulang belulang dan batu nisan aja tapi juga meninggalkan sesuatu yang ada nama kalian gitu 🤔. Bagian waktu Kimmy pegang pinggangnya Reza bikin ngakak ternyata Reza gelian 🤣. Ini novel Kak Candra Aditya pertama yang aku baca. Aku suka cara berceritanya lucu, manis, hangat, nyesek, seharusnya ada bagian yang bikin pengen marah tapi juga nggak bisa marah. Setelah baca novel ini jadi antara malu dan tahu beberapa judul film, ada sih yang sudah dinonton tapi kayak lebih banyak yang belum 🫣. Aku nggak akan banyak cingcong lagi. Jangan lupa baca novel ini ya 😊. Tapi bijak dalam memilih bacaan yaa.
.
‘Kenapa harus pamit? Kenapa harus pergi? Tidak bisakah saya berteman dengan Kimmy? Menjaga hubungan ini tetap platonik?— dan saya teringat bahwa saya benar-benar harus pergi dari kehidupannya kalau tidak mau menjadi pecundang. Saya tahu diri saya dengan baik. Tetap berteman sementara Kimmy menjadi istri orang lain adalah cara baru menyiksa diri saya sendiri. Sudah cukup saya menjadi masokis. (Hal 242).
.
“Aku enggak marah. Aku cuma kecewa. Seenggaknya kamu bisa milih untuk jalan sama cowok yang tahu tata krama di tempat umum.” (Hal 73).
.
“Yang jelas, naksir siapa aja tuh normal. Bahkan naksir yang enggak available. Asal enggak berusaha ngerebut orangnya sih aman-aman aja menurut gue. Daripada sakit hati, mendingan mundur teratur.” (Hal 181).
.
“Ketika karya itu udah keluar, lo enggak bisa lagi untuk feel bad soal bad review. Itu udah jadi milik publik. Dan apa pun itu, lo harus belajar nerima. Lagian— kenapa lo harus fokus sama segelintir review yang jelek sih kalau lo bisa lihat banjir pujian?” (Hal 226).
Profile Image for Oni 媛馨.
190 reviews24 followers
May 30, 2020
Pas baca judulnya sama daftar isi ku jadi antusias baca ini, eh pas baca sampe sekitar mau 50 halaman, aku jadi males, tokohnya semuanya cakep, cantik, sukses, boring banget
Profile Image for Amaya.
743 reviews57 followers
March 7, 2023
Actual rating: 3,5

Setelah re-read dalam waktu 2 tahun, rating-nya terpaksa turun. Kayaknya dulu nggak banyak hal yang aku pahami, atau emang nggak terbiasa aja sama lingkungan yg digambarin di buku ini? Idk.

Banyak banget hal melenceng yang yah well, lagi2 bersinggungan dengan nilai dan norma. Ini general opinion-ku aja, sih. Apa yang tertuang di buku ini nggak fit dengan lingkungan sehari-hariku, itu aja. Dan untuk bagian cheating-nya, hmm, nggak tau kenapa aku tenang2 aja di sini, padahal yang dilakuin Reza dan tiga orang lainnya tuh bener2 nggak patut gitu, lho. Harusnya aku kesal. Mungkin ketutupan sama kenyataan buku ini emang romcoms banget alias yaaa apa yang biasanya dilihat Reza dan Kimmy as pekerja dunia hiburan tuh beneran kayak gini, lho. Kayak fiksi dalam fiksi gitu, deh.

Bagian yang palinggg aku suka dan sadari kenapa betah2 aja baca walaupun beberapa bagian (seperti yg sudah disebutkan di atas) ada yg nggak bener adalah cara penulis menyampaikan ceritanya. Ngalir, realistis (buat bagian di industri hiburan, ya), dan nggak ada kesan menggurui evem penulisnya udah hafal di luar kepala lah sama latarnya. Alih2 menggurui, aku merasa dikasih tahu dunia di belakang film tuh begini dan begitu. Pokoknya keren, lah.

Satu pertanyaanku sampai akhir: Kimmy ini pick me girl, kah?

•••

Wow, persis judul bukunya, isinya emang "romcoms" banget! Baca ini bahkan sampai nggak merasa, tahu-tahu udah ending aja. Menurutku porsinya pas dan yah bagian komedinya kurasa hanya di akhir aja hahah.

Lol muntab banget akhirnya Reza bongkar sendiri masalah sahabatnya, hah udahlah, buku ini keren. Romcoms dalam arti yang sebenar-benarnya. Sama soal rate, dalam arti yang sebenar-benarnya aku puas!

Satu hal sih yang masih jadi pertanyaan, Reza emang nggak pernah menghubungi orang tuanya, ya? Bapaknya i mean.
Profile Image for KA.
57 reviews3 followers
February 22, 2024
Actually, i give 3.5 for this book.

Aku suka sih bukunya, ringan dan lucu tapi entah kenapa selipan-selipan artis, film, bahkan adegan film agak buat aku susah klik sama buku ini karena jujur aja ngga semua nama-nama film yang diselipin di buku ini aku tonton.
Aku suka karekater Kimmy yang cuek, blak-blakkan, ceria plus cara dia untuk terlihat bodo amat tapi ternyata dia pandai buat mengamati sekitar.
Namanya romcom ya, penulis akan buat cerita ini menjadi happy ending even sebenarnya aku ngga terlalu sreg dengan alur menuju endingnya.
Profile Image for Visil.
21 reviews
May 12, 2020
Buku wajib baca bagi penggemar romcoms. Walau beberapa dialog terasa agak menjelas-jelaskan, tetapi gue beneran dapat pencerahan sih. Salah satunya tentang alasan hampir semua film komedi romantis berakhir bahagia dan punya cerita yang manis banget, jauh dari kenyataan. Selama ini emang gue nonton drama juga untuk itu, lari dari kenyataan yang terlalu pahit dan menyedihkan kalau harus dipikirin. Daripada mengasihani diri, mending ketawa-ketiwi kan baca romcoms.

Tertarik baca awalnya karena sampulnya eyecatchy. Sekali baca enggak kerasa langsung 170an halaman sih. Gila. Sampe kerjaan terbengkalai melebihi jam istirahat yang gue patok. Seru banget sih. Dua hari saja kelar ini saking lu penasaran endingnya. Novel ini juga nyentil dunia perfilman Indonesia, walau gue awam banget (dalam arti ga terjun di industri tersebut atau mengikuti, ya) tapi ternyata tetap asyik aja, bisa kebawa sama sindiran dan humor-humornya. Untungnya g ud nonton AADC 1 juga. Bonusnya lagi di bagian daftar isi, setiap bab memakai judul film-film komedi romantis yang mungkin bisa jadi rekomendasi buat kita pembaca kalau butuh hiburan atau referensinya.

Oh, dan entah mengapa sih gue selalu suka sama kisah yang twisted plot dalam arti ga dari awal jadinya sama satu orang itu gitu, lo. Tapi malah kayak ketuker pasangannya, but in a reasonable way, ya. G ga tahu berapa banyak orang di dunia yang cinta terakhirnya tuh cinta pertamanya juga. Jadi, ya, oke sih novelnya.

Catatan: Penasaran sama Sarah dan Paul. Klo ada buku keduanya, ud pasti bakal ngikutin. Tapi kayanya mereka berdua jauh dari dunia film juga enggak sih? Bakal ky apa plot dua orang itu, ya?
This entire review has been hidden because of spoilers.
146 reviews
May 28, 2020
Sedep banget dah ini. Gue pikir bakal jadi recehan tapi suprisingly, its amazing. Sedep pokoknya sewdep
Profile Image for Ayu Istiyani.
94 reviews6 followers
December 25, 2024
Sudah penasaran novel ini agak lama, karena naksir sama covernya yang eyecathcing. Tentang Reza, sutradara baru di sebuah film dan Kimmy, seorang penulis skrip.

Saya suka sama premis ceritanya, dijelaskan secara lumayan detail hal-hal yang ada di belakang layar pembuatan film atau sinetron. Terus terang ini menambah pengetahuan, karena belum pernah tau secara gamblang, baik itu istilah, permasalahan ataupun ironi di balik pembuatan film. Mulai dari produser, talent coordinator sampai sinematografer, juga tugas-tugasnya mereka. Mungkin ini sedikit curhat dari penulisnya ya, tapi tetap oke untuk diikuti. Juga dari sini, kita akan dapat banyaaak sekali referensi film. Ohh jangan lupa, banyak juga disebutkan nama-nama aktor yang saya banyak gatau.

Namun, ini bersifat pribadi sih ya, saya agak kurang suka dengan tokoh-tokohnya yang digambarkan sebebas itu, hamil di luar nikah, berhubungan seks dengan pacar, friend with benefit dan hal-hal kecil lain, sesepele perayaan dengan mabuk. Dan itu cukup banyak di sepanjang novel. Iya saya paham ini latar tempatnya dimana, namun sekali lagi ini sifatnya pribadi. So, no offense.

Saya cukup suka dengan cerita yang terdapat 2 POV seperti ini. Dan kenapa saya terbilang cepat menyelesaikan ini? Karena ceritanya cukup ngalir dan realistis, khususnya saat membahas dunia perfilm an. Bagi orang awam, ini memberikan informasi tambahan tanpa terkesan menggurui. Saya juga suka cara bertemunya Reza dan Kimmy yang terlihat natural, padahal jelas-jelas mereka sama-sama orang dari dunia perfilm an. Plot twist nya agak-agak yaa 😂 mungkin tidak perlu mengenalkan pacar ke sahabat itu ada benernya? Tapi so far saya suka interaksi Reza dan Kimmy (again, minus having sex, ya). Ngobrolin hal-hal yang sesuai sama passion, punya ketertarikan pada sesuatu yang sama itu memang menyenangkan. Lebih nyambung. Jadi lagi-lagi, membentuk chemistry Reza dan Kimmy tidak terkesan dipaksakan, ngalir aja mereka.

Dan seperti judulnya yang membawa-bawa romcoms, tentu saja happy ending!
Profile Image for ansa. .
27 reviews
December 10, 2024
untuk konfliknya sendiri, harusnya ini tuh red line sih tapi entah kenapa aku malah gapunya kekhawatiran tentang tindakan-tindakan yang mereka lakukan. mungkin karena emang genrenya romcom dan dibikin bener-bener ringan. tapi tetep sih aku gasuka si sarah... but overall THIS IS A SAFE BOOK TO TRY NEW GENRE.

sebagai orang yang keseringan baca buku fantasy, romcom itu jadi genre yang aku hindari karena ngerasa bakal boring. but suprisingly, buku inilah yang menyelamatkan aku dari reading slump.

awalnya aku mikir, satu minggu lebih yang aku habisin buat nyelesain buku ini tuh karena emang bukan zona nyamanku tanpa sadar bahwa selama itu pula mereka ada di dalam kepalaku (suasana lokasi syuting, strugglesnya jadi film maker, perasaannya reza, dan kebingungan kimmy). alhasil, setelah kelar baca, aku malah nyari-nyari buku romcom yang bisa menggantikan WEFLR.
Profile Image for cunong.
17 reviews2 followers
January 5, 2021
Ahhh, buku yang sangat menyenangkan untuk mengakhiri reading slump.

Awal tahun ini saya awali dengan membaca When Everything Feels Like Romcoms karya Candra Aditya. Buku ini ringan, saya rasa bisa habis dalam sekali duduk kalau diniatkan. Saya pernah beberapa kali membaca artikel yang ditulis Candra di media seperti Magdalene, sehingga gaya bercerita Candra yang lugas dan luwes sudah tidak asing lagi bagi saya.

Kalau Anda berkesempatan membaca buku ini, Anda akan dipertemukan dengan dua tokoh yang menarasikan jalan cerita di buku secara bergantian. Ada Kimmy, penulis naskah film, anak bungsu seorang mantan pejabat, yang punya pacar tampan dan hampir sempurna. Ada Reza, seorang sutradara yang bercita-cita untuk membuat film namun lebih dikenal sebagai sutradara sinetron. Ketika membaca bab-bab awal, mereka berdua seperti berada di dunia yang sangat berbeda. Bagaimana mungkin bisa bertemu? Tapi, ini rom-com, tentu one way or another mereka akhirnya bertemu.

Karena plot yang sangat rom-com ini, maka saya tidak merekomendasikan buku ini untuk Anda yang suka plot twist tidak terduga. Yah, bukannya buku ini tidak punya, namun lebih mudah untuk diprediksi. Saya juga tidak merekomendasikan buku ini untuk Anda yang suka dengan jalan cerita super realistis, karena, seperti rom-com, apapun bukannya tidak mungkin terwujud di buku ini. Mengutip kalimat Reza, "Hidup tuh susah banget lho, Kim. Salah satu alasan utama orang nonton film romcom adalah karena mereka pengen ngelepas beban hidup mereka yang udah berat [...] Romcom tuh escapism banget. Lo butuh mereka untuk hepi dan melupakan masalah mereka begitu mereka keluar dari bioskop, semenyesakkan apa pun konflik karakter lo."

Selain gaya bercerita yang luwes, saya juga ingin mengapresiasi Candra karena telah menyediakan informasi seputar dunia perfilman dengan bahasa yang mudah dipahami. Kadang saya merasa ada beberapa kritik terhadap dunia perfilman Indonesia disisipkan di sini. Saya juga mengapresiasi Candra yang memadukan interaksi tokoh-tokoh fiksi dan figur di dunia nyata yang tidak terasa awkward sama sekali.

Buku ini sangat Jaksel-sentris dan millenial(?) sekali, tapi kalau sedang mencari bacaan ringan untuk melarikan diri sejenak, bolehlah dicoba baca! :)
1 review
January 20, 2022
Seperti judulnya, novel ini bergenre romcom, genre yang paling gue sukai. Ringan dan bikin senyam senyum ikut merasakan keseruan cinta cintaan, banyolan didalamnya. Seperti yang dibilang Reza sang sutradara, romcom itu ECAPISM banget. Dan gue pun terlarut dalam kebanyolan Reza n Kimmy, apalagi di ending yang menirukan adegan AADC cinta dan rangga. Novel ini mulai panasnya dari hal 104 setelah Reza dan Kimmy sang script writer bertemu. Bab awal masih pengenalan, pace nya masih slow. Setelahnya, jadi ingin berkenalan dengan Reza, tapi Paul boleh juga bangett.
Profile Image for Rievinska RF.
171 reviews3 followers
January 2, 2022
3.5. Di satu sisi, yang kusuka dari novel ini adalah pengetahuanku yang bertambah soal dunia perfilman dan banyaknya referensi film atau seri yang familiar, beserta orang-orang yang sudah malang melintang di dunia film yang disebutkan di novel ini.

Tetapi secara tema keseluruhan, ya seperti judulnya. Romcom. Dengan ending yang sudah tertebak. Jadi aku menikmati novel ini karena sisi edukasi soal filmnya, bukan alurnya.

Dan jujur, nggak suka karakter Kimmy while Reza digambarkan dengan rapuh tapi tetap sabar dan charming.

Hm, sebetulnya justru malah pengen endingnya yang betulan mindblowing sekalian alias Reza sama Kimmy ga jadi. Tapi ya seperti yang Reza bilang, orang nonton Romcom kan buat melepaskan diri dari kenyataan, buat melupakan masalah, bukan nambah masalah karena kesal dengan isi cerita.

Jadi ya... buku ini cukup bisa dinikmati walau endingnya tetap khas Romcom.
Profile Image for Fitri.
203 reviews
January 21, 2023
Sudah lama nggak baca fiksi romantis dan suka banget sama dialog-dialog di buku ini. Rasanya nyata dan kayak dengerin orang ngobrol beneran; nggak cheesy, ada ngeluh-ngeluhnya, dan penuh semangat kalau obrolannya nyambung.

Aku suka sama kedua tokoh utamanya yang klop banget. Baca buku ini rasanya agak-agak seperti nontom romcom (sesuai judul
Profile Image for hopenpuff.
150 reviews2 followers
January 11, 2025
❝Romcom tuh escapism banget.❞

When Everything Feels Like Romcoms - Candra Aditya
📎 316 hlm.
🏠 Penerbit POP
📍 RuangBuku Kominfo
★★★☆☆

Kembali lagi dengan romance metropop dengan setting dunia perfilman. Kali ini, Kimmy—berprofesi sebagai penulis naskah—harus menghadapi kegalauan dengan bertemu dengan Reza, seorang sutradara yang terkenal dengan sinetronnya ketika dia tengah mempersiapkan pernikahannya dengan Paul. Keyakinan dan perasaannya terbagi antara mempertahankan rencana pernikahannya yang tak lagi memancarkan debar atau mendobrak itu semua demi seseorang yang dirasanya lebih tepat.

Buku ini ditulis dalam dua sudut pandang—Kimmy dan Reza—bisa dibedakan dari kata ganti yang digunakan. POV Kimmy pakai 'gue' dengan narasi yang nyablak, sementara POV Reza menggunakan 'saya' dengan tone yang lebih kalem. Hal ini bikin pembaca dilibatkan penuh dalam pemikiran dua tokoh utama sehingga pengalaman membacanya pun lebih wah.

Dari plot sendiri, keduanya dipertemukan dalam proyek persiapan pernikahan Kimmy. Interaksi keduanya terus berlanjut mengingat mereka bekerja di bidang yang sama yakni di balik layar film dan pertelevisian. Dipengaruhi oleh latar belakang penulis yang juga seorang tokoh perfilman, penggunaan istilah teknis dan penggambaran situasi terkair bidang tersebur terasa sangat hidup sekaligus informatif bagi pembaca awam. Latar yang solid itu menjadikan ceritanya terasa realistis. Label romcom yang jadi pentolan cerita ini cukup tersampaikan lewat humor dan elemen gemas nan kocak lainnya yang dengan apik diselipkan di sana-sini.

Adapun kekurangan buku ini bagiku:
● Pembeda POV Kimmy dan Reza yang terasa random dan tidak beralasan mengingat karakter reza tidak sedikitpun menggunakan kata ganti 'saya' tersebut dalam dialognya sehingga tidak jadi bagian dari karakternya.
● Rute yang diambil penulis untuk mencapai ending dengan melibatkan elemen infidelity menurutku sangat amat disayangkan dan cukup bikin put off.
● Gaya tulis dan ejaan yang terlalu gaul, not really my type.

Do i recommend this book? Maybe. Judul ini bisa jadi hit and miss tergantung pembacanya. Tapi, kalau ingin menjajal genre romcom, yang ini bisa kalian coba. Until next time—★
Profile Image for hifels.
42 reviews1 follower
August 27, 2021
Cerita buku ini terasa banget terinspirasi dari banyak film dan series romcom Amerika (ada banyak referensi Friends tapi terlalu banyak sebutan nama Ryan Gosling dan Jennifer Lawrence), jadi gaya hidup para tokoh utama pun mirip dengan karakter di series barat sana. Beberapa pembeda yg mencolok adalah Reza yang ternyata seorang muslim(?!) tapi doyan mabu dan sex before marriage (salah satu bagian yg gak aku suka dari buku ini), dan latar belakang kota Jakarta yg justru ironi karena tokohnya pernah bilang kalau film2 tuh kebanyakan Jakarta sentris.

Yah, baca ini juga gara-gara liat review nya di IG story Almira Bestari yg muji banget buku ini. Jujur, berhasil namatin bacanya juga setelah cheating skip beberapa bab karena begitu kedua tokoh utamanya ketemu, malah kerasa…bosen.
Pertama, beberapa jokes cukup ganggu. Walaupun ini cerita fiksi, tapi sebagai pembaca, tetap ngerasa gak nyaman begitu baca bagian itu. Kalau dilempar ke platform media sosial, udah dirujak kali sama satu golongan suku tertentu. Kedua, ceritanya cukup ketebak dari awal. Sebagai pecinta romcom, tetep aja aku berharap ada hal yg beda dari buku ini dibandingkan cerita romcom lainnya. Tapi ternyata kurang nendang. Ketiga, kirain romance nya bakal manis tapi, eh ternyata sama sekali nggak. Bahkan dua tokoh utamanya aja kurang kerasa “chemistry” nya. Sayang banget. Karena justru itulah yg jadi kekuatan genre romcom; sizzling chemistry between the leads. Kalau itu gak ada, ya jadinya mediocre.

Tadinya mau kasih 2 bintang, tapi berakhir di angka 3 gara-gara ada 1) jokes tentang Ridh* Rom* dari si astrada (pertamakali ngakak pas baca buku ini lalu berakhir kecewa karena makin ke ending makin gak nemu level lucu yg sama atau punchline lain yg lebih oke), 2) referensi film-film (bakal coba satu-satu deh judul yang belum pernah ditonton) dan cerita lika-liku dunia perfilman yg cukup menambah wawasan, dan 3) adegan terakhir di bandara yg ada Nicholas Saputra nya. Hehe. Lucu sih dialog nya Niscap di situ.

Kesimpulan: oke lah tapi cukup baca sekali aja.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Panji.
64 reviews33 followers
May 10, 2020
Ketika orang kaya Candra bikin buku, secara personal bakal susah untuk gak penasaran untuk segera baca. Candra seorang konten kreator yang mumpuni, secara disiplin belajar film, secara praktek karyanya udah bertebaran baik berupa film pendek, webseries, dan artikel-artikel yang ngegas gak direm (dan ini bikin banyak orang ngefollow dan suka sama gagasan-gagasannya). Terus gimana bukunya?

Singkat kata, ini merupakan novel komedi romantis yang ringan. Bentuk-bentuk kaya gini mungkin juga udah sering ada di berbagai medium baik tontonan atau bacaan. Yang membedakan, Candra mengangkat latar industri film Indonesia dengan berbagai kondisinya. Misalnya bagaimana jadi sutradara muda yang pengen bikin film panjang berkualitas tapi kepentok formula "bagaimana bikin film yang laku", beserta kelakuan pelaku industrinya misalnya aktor-aktris dan produsernya walau hal ini juga ditampilkan secara seimbang. Juga hal-hal kecil misalnya gimana geng-geng di film Indonesia yang Candra amati selama ini.

Sebagai novel komedi romantis yang cukup tebal 300 halaman, konfliknya gak diribet-ribetin, dan menurut gue cendrung smooth. Mungkin buat banyak orang ini akan terasa terlalu smooth dan terlampau banyak kebetulan, di sisi lain Candra seperti paham hal-hal kaya masa pertunangan merupakan kondisi yang rentan, ditambah lagi law of attraction sehingga jadilah!

All in all novel When Everything Feels Like Romcoms jadi sebuah novel yang menyenangkan dan berisi. Belum lagi buat penggemar film bakal dibuat tersenyum sama homage seru yang seperti gabungan antara AADC! dan AADC!2. Gue rasa sebagai pembuat konten multiplatform, Candra punya kesadaran untuk membawa cerita ini ke berbagai platform dan rasanya novel ini juga akan sangat renyah bila dibuat menjadi tontonan -lengkap dengan kameo-kameonya.

Oh sebagai tambahan, rasanya editing masih perlu diperbaiki lagi karena masih cetakan pertama. Dari mulai penempatan banyak kata "dan" di awal kalimat yang ternyata cukup kerasa dan hal-hal lain yang luput, misalnya ada satu nama karakter salah ketik.
Profile Image for Anhie Greenish.
393 reviews4 followers
August 11, 2020
Tertawa adalah hiburan yang murah tapi efektif


3.7/5
Genre Romance bukanlah genre yang sering saya baca. Tapi ini genre yang paling ampuh kalo lagi kena reading slump atau abis baca buku yang endingnya gak memuaskan. Tapi, khusus untuk genre ini, saya agak picky. Hanya beberapa penulis yang saya minati dan mostly saya hanya baca buku dari penulis luar.

Buku When Everything Feels Like Romcoms ini menarik perhatianku karena saya sering lihat sang penulis di beberapa review film dan saya suka caranya yang lugas, jujur dan witty abis dalam setiap komentarnya. Walaupun saya belum pernah nonton film-filmnya. Dan itu juga yang saya dapat di novel romansa ini.

Reza seorang sutradara. Kimmy seorang scriptwriter. Kimmy akan segera menikah dengan pacarnya, Paul. Ia kemudian meminta bantuan Reza sebagai fotografer dan videographer pre wed nya. Namun siapa sangka kesamaan Reza dan Kimmy di dunia film menimbulkan chemistry di antara mereka berdua. Lalu apakah Kimmy akan membatalkan pernikahannya hanya demi itu?

Kisah ini diceritakan dari dua sudut pandang Reza dan Kimmy secara bergantian. Sayangnya, saya tidak merasakan ada perbedaan antara membaca POV Reza dan Kimmy. Its a bit confusing. Tapi, buku ini banyak sekali kasih kita rekomendasi film bagus!! Begitupun dengan drama-drama yang ada di industri film. So interesting! Walaupun premis serta endingnya agak klise, i can easily recommend this to you if you like some romance. And dont forget the comedy part too karena adegan terakhir di bandara itu asli bikin saya ngakak abissss!!

Another genius from this book adalah Daftar Isinya yang berisi judul-judul film Romcom. I instantly added these to my watchlist next.
Profile Image for Assyifa.
15 reviews
January 24, 2024
"Ending film tadi pas karena optimis. Hidup tuh susah banget lho, Kim. Salah satu alasan utama orang nonton film romcom adalah karena mereka pengen ngelepas beban hidup mereka yang udah berat."

Begitulah novel "When Everything Feels Like Romcoms" berakhir. Seperti kata Reza, tokoh utama dalam film ini, ending-nya pas karena manis, feeling-nya menyenangkan ketika selesai. Mungkin karena kisahku berakhir dengan rasional dan tidak seperti di film romcom?

Novel ini bercerita tentang Reza dan Kimmy yang saling jatuh cinta di waktu yang tidak tepat, yaitu ketika Kimmy akan melangsungkan pernikahan. Diceritakan melalui point of view keduanya secara bergantian sehingga pembaca bisa memahami momen ketika mereka saling menemukan dan melengkapi satu sama lain. Reza yang jatuh cinta pada pandangan pertama dan Kimmy yang mendadak bisa menjadi diri sendiri.

Satu hal yang aku suka dari novel ini adalah pendirian Reza untuk tidak merebut Kimmy dari Paul, bahkan ketika dia tahu Paul berselingkuh dengan Sarah, sahabat Kimmy. Terlihat cemen memang, tapi aku bisa paham mengapa tokoh Reza dibuat memilih keputusan itu. Satu pernyataan Reza yang aku suka dan pegang adalah, "Oh, jadi begini rasanya punya harga diri." Walaupun pada akhirnya mereka kalah dengan rasa tertarik satu sama lain itu. Tidak masuk akal, tapi memang romcom kan?

Sejujurnya, aku sedikit merasa bosan pada 100 halaman pertama, tetapi setelahnya novel ini menjadi lebih menyenangkan dan page turner! Sayangnya, tidak semua film ataupun tokoh yang disebutkan dalam novel ini aku ketahui. Aku jadi merasa seperti seseorang yang tidak memahami pembahasan di tongkrongannya :(
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Elisa Christiana.
11 reviews
December 21, 2020
Menurut saya, buku ini cukup bagus karena penulis mencoba mengangkat cerita seputar dunia produksi film untuk disajikan kepada pembacanya. Jujur, jarang sekali saya menemukan topik bacaan seperti, tentunya saya banyak mendapatkan ilmu seputar dunia produksi film, pros and consnya.

Namun, ada beberapa hal yang membuat saya tidak bisa menobatkan buku ini sebagai buku terbaik untuk menutup tahun 2020 ini.
1. Tidak adanya tanda pergantian POV dalam novel. Saya harus menerka dulu, bila POV menggunakan kata 'gue', berarti itu Kimmy. Sedangkan bila POV menggunakan kata 'saya', berarti itu Reza. Alangkah lebih baiknya bila hendak menggunakan 2 POV orang pertama, bisa juga memberi tanda pada judul bab berupa nama tokohnya.
2. Adanya sedikit kerealitisan cerita pada akhir novel. Saya menyayangkan tokoh Paul dan Kimmy yang mudah sekali sepakat untuk membatalkan pernikahan di hari pernikahan. Tapi, lebih baik sih ketimbang mereka benar-benar melakukan pemberkatan nikah dan pasti mereka sulit berpisah karena menikah secara katolik. Juga, dimana karakter Kimmy terlalu legowo saat sahabatnya telah merebut tunangannya. Pasti di dunia nya, sebagai cewek yang dihianati 2 orang sekaligus, Kimmy seharusnya menjaga jarak bahkan menghapus jalinan pertemanan mereka gara-gara kasus itu.

Ya semoga penulis dapat banyak menyajikan novel rom-com lebih banyak lagi, khususnya di bidang perfilman itu cukup menarik.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Tik.
318 reviews17 followers
May 6, 2021
Full Review: https://www.tikbookholic.com/2021/05/...

Dimulai dari alur, jadi di buku ini akan digambarkan dari dua sudut pandang yaitu Reza dan Kimmy. Lagi dan lagi tidak ada keterangan sama sekali giliran siapa yang ngomong and for sure I hate this kind of book, karena bisa misleading gitu. Untung aja gaya bahasanya berbeda banget antara Kimmy dan Reza. Ketika Kimmy menarasikan pakai Lu gua, Reza pakai kata saya dan itu bisa jadi penyelamat.

Di awal aku bilang tertarik karena berlatar dunia film dan pembahasan tentang kerja di balik layar itu cuma dijelaskan di awal doang. Berharap banget ada lumayan banyak hal yang bisa dijelasin tentang dunia dibalik layar gitu apalagi pas di buku ini disebutin banyak nama artis dan sutradara yang nyata, real ada di dunia kita. Aku jadi penasaran banget apakah tokoh Kimmy dan Reza ini juga orang yang ada di dunia nyata hahaha meskipun itu gak mungkin ya.

Pertemuan dua tokoh utama juga terbilang cukup lama ya, setelah 100 halaman! Mungkin karena ingin menceritakan latar belakang kedua tokoh ini dengan sejelas-jelasnya jadi mereka baru bisa bertemu di halaman 100 sekian. Untuk konfliknya juju raja ketebak banget sih ini. Mulai dari ketertarikan tak terduga antara Kimmy dan Reza padahal posisinya Kimmy udah mau nikah sampe ending-nya juga udah ketebak oleh aku. Masalah yang muncul juga udah ketebak apaan. Jadi, menurutku jangan terlalu berharap konflik yang seru banget ya disini.
Profile Image for Lina Marza.
29 reviews
June 20, 2022
Berkisah tentang Reza, sutradara yang baru saja gagal menyutradarai film pertamanya, dan pertemuannya dengan Kimmy, seorang teman yang sedang mencari fotografer untuk pernikahannya. Kimmy, yang seorang penulis skrip langsung 'nyambung' saat ngobrol dengan Reza karena latar belakang pekerjaan mereka yang sama. Dari pertemuan ke pertemuan, Kimmy mulai ragu perasaannya ke Reza hanya sekedar teman. Dan Reza sepertinya menemukan cinta baru pada Kimmy setelah bertahun-tahun ditinggal kekasihnya.

Penulisnya sendiri sepertinya seorang sutradara yang bercita-cita menyutradai film panjangnya sendiri. Itulah yang membuat latar perfilman di buku ini terasa real. Ditambah cameo dari nama-nama terkenal seperti Nicholas Saputra, Chicco Jericco, Hanung Bramantyo, dsb membuat saya senyum-senyum sendiri membaca buku ini. Membaca buku ini seperti membaca buku terjemahan. Selain karena gaya bahasanya, juga karena gaya pergaulan Kimmy dan Reza. Jujur, saya agak syok menemukan adegan ngobrol sambil mabok-mabokan, dan sex before marriage di buku ini. Kalau bukunya Colleen Hoover, saya sih paham, itukan di luar negeri. Aneh rasanya menemukan hal seperti itu di buku yang ditulis penulis Indonesia, meskipun saya tahu kejadiannya mungkin saja terjadi di luar sana. Tetap, saya merasa agak nggak sreg aja membacanya. Diluar itu, buku ini lugas, lucu, mengalir dan menambah wawasan soal dunia perfilman.
Profile Image for Gin Seladipura.
14 reviews1 follower
August 17, 2021
Chandra Aditya adalah penulis kritik film (atau review?) favorit saya. Tulisannya selalu kocak, seru, dan bertebaran metafora serta simile yang gampang banget bikin ketawa. Tapi kalau soal karya dalam bentuk buku, ini kali pertama saya baca buku tulisan dia.

Sebenernya agak kecewa, mungkin karena harapan saya terlalu tinggi. Baik penulis maupun editornya, dua orang paling kocak yang pernah saya temui di kehidupan nyata. Tone cerita yang super kocak tidak saya temukan sejak halaman pertama hingga tengah buku. Detail deskripsi juga minim, sehingga saya kesulitan membayangkan kejadian-kejadian yang terjadi. Meski, dibanding buku-buku metropop lain yang saya baca, IMO, buku ini jauh lebih juara.

Saya penasaran dengan keputusan memakai 2 POV orang pertama di buku ini. Saya kira, jika memakai POV orang ketiga, narasi cerita ini bisa jadi lebih smooth. Mengingat dunia dan profesi karakter utama yang sangat niche, butuh perjuangan ekstra dari saya sebagai pembaca untuk relate. Dan isu disini balik lagi ke itu tadi: tone dan minim deskripsi.

Ada sedikit typo, tapi nggak mengganggu, kok. Saya suka majas-majas yang dia pakai tetep bertebaran di buku ini. Buku yang cukup menghibur lah.
Profile Image for ersa n..
32 reviews
December 6, 2024
Romcom memang selalu jadi penyelamat kalau lagi jenuh, baik buku atau pun filmnya. Gaya penulisannya seru, nggak terlalu baku, mengalir gitu aja, jadi bikin nggak terasa 300 halaman bisa habis sekali baca.

Alurnya less drama, padahal ada banyak banget konflik yang bisa jadi bumbu-bumbu pertikaian buat nambah feel di ceritanya tapi mungkin penulis memang berfokus untuk menceritakan Reza dan Kimmy karena emang sesuai judulnya, lebih menonjolkan romcomnya. Tapi buat saya personally jadi kurang greget karena bikin semua jadi too easy to reach.

Karena dua karakter utamanya berkecimpung di dunia per-film-an, jadi nambah wawasan juga. Dan kayaknya penulisnya juga sekalian curhat yaa, but I like the tea hehe

A friendly reminder buat yg mau baca, storynya lumayan vulgar, jadi be wise ajaa :D

And notes untuk penulis dan editor, ada beberapa penulisan yang salah, yang seharusnya bab itu jadi POV nya Reza tapi entah kenapa di akhir meleng jadi yang ditulis "saya dan Reza". Minor mistake tapi cukup bikin saya bilang "hah" sejenak.

Overall, a good book to read untuk jadi selingan karena memang romcom selalu bisa jadi pembangkit semangat
Profile Image for galih.
64 reviews9 followers
July 20, 2021
Awalnya pas baca novel ini agak gimana ya, drop? Karena buat saya ini terlalu ringan seperti ketika baca Cintapuccino atau Jomblo jaman SMA dulu, no need space in my brain. Tapi akhirnya sepertiga jalan tersadar, judulnya aja udah When Everything Feels Like Romcoms, ya sudah pasti bakal ringan. Pace-nya enak cepet, karakternya dan dialognya juga ga njelimet. Renyah dan nyaman layaknya film romcom, salah satu genre favorit saya. Ada satu bagian yang kagetnya saya suka banget, yang kayak teriak "buatin versi filmnya!!!!" yaitu ketika bagian Reza ketemu Sarah. Novel ini bisa banget loh dibuat versi filmnya, mungkin jadi romcom manis ala Claudia/Jasmine? Kalopun ada satu kekurangannya mungkin referensi film/pop culture-nya yg kelewat banyak. Bukan ga ngerti referensinya ya, ngerti banget malah, tapi ini kayaknya referensinya adalah semua yg disukain sm si Candra. Lol. Oh satu lagi mungkin, gaya ngomongnya Reza dan Kimmy kalo buat saya hampir sama, jd kadang ada saat2 saya dibuat, ini lg bagian siapa ya, lg PoV siapa.
Profile Image for naga.
449 reviews95 followers
September 27, 2020
Ini buku edan banget bikin cekikikan jam 2 pagi.


Berhubung tentang film-filman, aku membayangkan sedang menonton film komedi romantis selama baca buku ini. Yup. Pas banget.

Sesuai dengan judul dan tema yang diangkat, ceritanya emang klise ala-ala romcom barat. Ceritanya disajikan dengan dua sudut pandang dari dua tokoh utama kita—Reza dan Kimmy—yang dua-duanya sama-sama kocak dalam menggambarkan keadaan.

Ngomong-ngomong, gara-gara gak ngecek cover belakang aku gak notis label 21+ alias ini buku isinya jorok anjir. (< adalah respon yang bakal keluar kalau gak familiar dengan jokes yang dikeluarkan) Jadi, buat yang kepingin baca, mungkin bakal kaget sama jokes-jokes mesum ala anak tongkrongan, kata-kata frontal macem titit, anjing, dsb.

Yang agak mengecewakan mungkin reaksi Kimmy terhadap anu kali ya. Tapi yah... dia juga gak suci-suci amat so it makes the both of them. A refreshing read.
Profile Image for aweirdohooman.
21 reviews
June 1, 2023
Diceritakan melalui pov dua tokoh utama, yaitu Reza Adhyaksa dan Kimmy. Keduanya berasal dari dua lingkungan yang sama, yaitu industri perfilman. Reza seorang sutradara yang gagal menyutradari film pertamanya, dan Kimmy seorang script writer. Mungkin karena beberapa kesamaan antara keduanya membuat mereka saling menyukai dan lebih klik.

Dari novel ini saya jadi sedikit tahu dibalik layar industri film itu seperi apa hehe. Cuman karena pengetahuan saya tentang film tidak begitu banyak, jadi ada beberapa part yang bikin gua gangerti, contohnya kaya "Kebersihan ini bisa terjadi etah karena Sarah jarang mempunyai tamu atau karena dia memang mirip dengan Monica Geller di Friends." pas baca kalimat itu tidak bisa membayangkan karena belum pernah nonton Friends.

Tapi overall ceritanya ringan dan asik, terutama dialog-dialog antar tokohnya, jadi rasanya enjoy aja pas baca buku ini. Cerita percintaanya menggambarkan kisah percintaan anak ibu kota banget wkwk. Btw ini untuk 21+ yaa!
Profile Image for yese.
140 reviews2 followers
January 15, 2022
3.5 ⭐ round up

Baca buku ini seru banget. Ringan. Emang akunya lagi butuh bacaan ringan dan ketemulah ini, cocok!

Interaksi Reza dan Kimmy ini tuh kerasa ngalir banget, ya karena mereka berada di bidang yang sama. Selain itu, baca ini juga nambah pengetahuanku banget soal dunia film. Bahkan jadi pingin nontonin semua film2 yg dibahas disini. Walau endingnya ketebak karena genre ini sendiri romcom tapi tetap puas dengan eksekusinya. Apalagi pas Reza-Kimmy ngulang dialog di AADC itu loh, epik!

Tapi ada yg agak mengganggu dikiiit nih, di POV Kimmy disebut dia memutuskan pergi pada saat mendengar shalawat sholat subuh, kan dia diceritain disini non muslim, emang sampe sedetail tentang bacaan shalawat dia bakal tau? Tapi ya gue positif thinking aja karna kakaknya dia muslim, jadi dia bisa tau karna itu.

Overall aku enjoy bacanya.
Displaying 1 - 30 of 91 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.