Jump to ratings and reviews
Rate this book

Scars and Other Beautiful Things

Rate this book
Dulu Harper Simmons memiliki segalanya. Keluarga hangat dan kekasih yang penyayang. Prestasi gemilang, tim debat tangguh yang memenangi turnamen demi turnamen antar sekolah, dan sahabat yang mendampinginya untuk menaklukkan dunia.

Sampai suatu malam, seorang pria bernama Scott Gideon merenggut itu semua.

Kini, yang Harper miliki adalah malam-malam penuh mimpi buruk yang hanya mampu terlewati dengan bantuan obat tidur. Psikiater yang kerap kali menanyakan apa ketakutan terbesarnya. Ayah yang larut di balik tumpukan pekerjaan, adik kembar yang berhenti mengejar impiannya, sahabat yang tak kunjung mengerti, dan cinta yang perlahan-lahan berubah serapuh porselen.

Harper pikir, ia hanya perlu menjadi lebih kuat daripada seharusnya. Bukankah orang-orang berkata semuanya akan berlalu seiring waktu?

Ini adalah kisah perjalanan untuk melupakan. Untuk menemukan diri sendiri setelah kehilangan begitu banyak; walau seringkali, penemuan dan kehilangan tak berjalan pada sisi yang sama.

296 pages, Paperback

Published July 1, 2020

21 people are currently reading
221 people want to read

About the author

Winna Efendi

18 books1,966 followers
A woman with passion in both reading and writing and has written a few books in both English and Indonesian. Used to work as a freelance reporter for an in-house magazine and a fashion journalist/contributor in http://www.fasity.com, an Indonesian fashion community.

Some fictions have been published online and in a number of magazines. Her published novels are: Kenangan Abu-Abu (February 2008), Ai (February 2009), Refrain (September 2009), Glam Girls Unbelievable (December 2009), Remember When (March 2011), Unforgettable (January 2012), Truth or Dare (Gagas Duet May 2012), Melbourne: Rewind (2013), SCHOOL Tomodachi (2014), Happily Ever After (2014), Girl Meets Boy (2015). Winna's non-fiction book is Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu (September 2012). She has also participated in an anthology book about traveling - The Journeys (March 2011).

Currently writing numerous short stories collection and novels.

She enjoys curling up with a good book, with the radio turned on and a cup of tea :)

Winna can be reached via email at winna.efendi@gmail.com or her official blog http://winna-efendi.blogspot.com and Twitter/FB: @WinnaEfendi or fanbase @Winnadict

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
100 (32%)
4 stars
152 (50%)
3 stars
49 (16%)
2 stars
3 (<1%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 30 of 107 reviews
Profile Image for yun with books.
714 reviews243 followers
July 22, 2021
"Dalam masa-masa sulit, kita tidak dapat keluar dari kegelapan sendirian. Kita menggenggam tangan orang-orang yang kita sayangi dan membiarkan mereka menarik kita ke tempat yang terang."


Saya sangat menikmati tema cerita dan penjabaran buku ini. Mengisahkan tentang perjuangan korban sexual assault and rape dengan tingkat pemahaman yang sangat mudah dicerna oleh siapapun. Saya mengikuti pre order buku ini karena penasaran dengan ceritanya setelah melihat sampul bukunya yang apik.

Harper Simmons, seorang murid senior di sekolah menengah atas Tomales menjadi korban perkosaan dari seorang mahasiswa bernama Scott Gideon. Garis besar buku ini terfokus pada bagaimana Harper Simmons "sembuh" dari traumanya. Bagaimana ia berdamai dengan masa lalu, dan dirinya sendiri.
Overall, saya menikmati buku dan cerita ini. Salah satu buku yang tidak boleh dilewatkan untuk dibaca oleh para remaja perempuan maupun laki-laki. Penjabaran perjuangan Harper diungkap dengan seringan mungkin, tapi agar tetap pesan-pesannya tersampaikan.

HANYA SAJA, satu yang disayangkan. Buku ini menurut saya terlalu “suram/dark” jika masuk ke dalam golongan “metropop”. Ada yang ganjil jika tema tentang pelecehan seksual/rape survivor termasuk ke dalam metropop. Akan sangat rancu dan rawan. Maka dari itu, menurutku buku ini cukup diberi warning bagi siapapun yang baca.

Akhir kata,
JANGAN AJARI BAGAIMANA CARA SESEORANG DALAM BERPAKAIAN, AJARI LAH BAGAIMANA AGAR TIDAK MENJADI SEORANG PEMERKOSA
Salam,
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
August 24, 2020
Harper mengalami kekerasan seksual pada suatu malam. Dia ditemukan dalam keadaan tidak responsif, dengan banyak luka di sekujur tubuhnya. Harper dan pelaku kekerasan diketahui dalam keadaan mabuk karena alkohol. Pelaku divonis penjara 6 bulan, sementara hidup Harper tidak sama lagi.

Empat bulan setelah kejadian itu, Harper memutuskan untuk kembali ke sekolah. Dia tahu apa yang akan dijumpainya. Pandangan prihatin, rasa kasihan, bahkan ejekan dan komentar yang menyudutkannya. Kehidupan sekolahnya tidak sama lagi.

Adam dan Rachel adalah dua orang yang setia di dekatnya. Pacarnya, Adam, bahkan sangat kooperatif dan mendukung Harper. Dia memaklumi jika tubuh Harper tiba-tiba menjadi kaku saat dipeluk. Sementara Rachel mencoba memahami apa yang terjadi pada sahabatnya, meski Harper tidak pernah menceritakan kejadian itu padanya. Selain kedua orang itu, ada ayahnya dan Avery kembarannya yang juga menjadi pendukungnya. Hanya saja Harper tanpa sadar mendorong semuanya untuk menjauh.

Novel metropop ini diangkat dari sebuah kisah nyata dengan kasus serupa. Mungkin itu salah satu alasan penulis menggunakan latar belakang tempat di USA. Membaca novel ini serasa membaca sebuah novel terjemahan. Saya mencoba membayangkan bagaimana kisahnya seandainya Harper ini hidup di Indonesia, yang lantas mengingatkan saya pada sebuah novel teenlit yang belum lama saya baca. Minoel karya Ken Terate juga mengisahkan tentang seorang gadis yang mengalami trauma akibat pelecehan seksual. Meski jalan ceritanya berbeda, saya merasa lebih klik dengan kisah si Minoel daripada Harper.

SaOBT adalah novel kedua dari Winna Effendi yang diterbitkan oleh GPU dalam lini Metropop. Saat membaca novel ini, ada satu hal yang muncul di benak saya. Mengapa novel ini masuk dalam lini Metropop? Padahal Harper sebagai tokoh utama masih bisa dikategorikan remaja atau paling tidak Young Adult. Dengan konflik traumatis yang dialami Harper, dan bagaimana masa transisinya dari sekolah menegah ke universitas, saya pribadi merasa novel ini lebih tepat masuk dalam lini Young Adult.
Profile Image for Wardah.
925 reviews171 followers
August 18, 2020
Aku suka banget cara Winna mengisahkan Harper yang perlahan berusaha mengatasi traumanya. Nggak instan, dan dia jelas kehilangan banyak hal dalam prosesnya. Tapi justru itu yang bikin kisah Harper believeable.⁣

"Karena pada akhirnya, satu-satunya yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri hanyalah berdamai dengan apa yang terjadi dan melanjutkan hidup." (h. 218)⁣

Novel yang sangat bagus dalam mengangkat kisah korban kekerasan seksual. Komplit banget yang dibahas.⁣

Ulasan lengkap bisa dibaca di sini.

Profile Image for Ridha Amalia Nur.
124 reviews24 followers
November 3, 2020
A solid 5 stars!! Gila ini cakep parah!! Btw, ini kali pertama aku baca karya kak Winna🙈

Aku udah jatuh cinta sama narasinya yang bener2 berasa novel terjemahan --which I really like-- sejak halaman pertama! Aku sampai sering bolak-balik liatin nama penulisnya buat meyakinkan diri lagi kalo ini beneran novel lokal hihihi..

Ini tipe narasi yang gak bikin capek, yang bikin mau baca terus! Kalau gak ada kesibukan lain, kayaknya aku bisa selesaiin sekali duduk.

Menceritakan Harper, siswi SMA yang mengalami PTSD et causa pemerkosaan. Singkatnya novel ini menggambarkan bagaimana tragedi itu mengubah Harper dan sikap orang-orang di sekelilingnya.

Oh, jangan salah paham! Karakter Harper di sini bukan tipe yang menye-menye dan cuman bisa ngelamun sepanjang hari, tapi tipe yang sarkastis gitu loo. I like sarcasm. Hihi.

Aku suka semua karakter yang ada di sini!! Bapaknya Harper tuh uhh tipe bapak protektif yang gemes2 heart-warming gitu:') Hubungan Harper dan adeknya--Avery--juga realistis. Yaa kayak hubungan antar saudara seperti di dunia nyata : berantem tapi sayang! Dan menurutku, apa yang Harper alami ini menuntut mereka berdua untuk lebih cepet dewasa huhu. Aku juga suka banget sama Adam cuyyyyy! AH I hope semua orang bisa dipertemukan dengan 'Adam' nya masing2!!

Aku harap, interaksi Harper-Rachel lebih banyakkkk:((( Ini sih bagian paling sedih menurutku, pas hubungan mereka jadi renggang gegara saling salah paham :') *ini bukan spoiler btw, ada di blurb*

Kak Winna tuh kalo ngeriset emang sebagus ini ya? Semua risetnya tentang kapal, dunia balet, dog shelter, musik, terlebih masalah mental health yang jadi topik utama dari cerita ini. Walaupun emang sempat ada keselip sekali : yang tertulis adalah psikolog, padahal setau aku kalau dokter jiwa itu disebutnya psikiater.

Awalnya buku ini cuma mau aku kasih 4 bintang krn sempet bosen di pertengahannya! Karena konfliknya tuh rasanya berputar di situ-situ doang. Tapi mencapai akhir, beuh!! Pengembangan karakter Harper tuh nampoll pol polll!! Dang endingnya overall memuaskan krn emang se-realistis itu, malah kalau bisa dibilang hubungan Harper sama beberapa orang agak2 open-ending gitu deh. Terserah pembaca mau menginterpretasikannya gimana. I am a sucker for anopen-ending story!! Jadi, aku gak bisa ngasih bintang selain bintang 5!!

"Buatku bekas luka bukalah sesuatu yang buruk. Mereka jadi bukti bahwa hal-hal buruk terjadi, tapi kita berhasil menaklukkannya." -Jordan, 105p.

"Aku percaya kebencian yang dirasakan orang lain tidak akan bisa mneyakiti kita sebesar kebencian kita terhadap diri sendiri." -Miss Yarley, 116p.

Waktu tidak berhenti hanya karena hidupmu tak lagi sama (145p.)

"Kita tak selalu memerlukan percakapan untuk menikmati keberadaan satu sama lain" -Adam, 150p.

"Aku ingin hidup untuk memberikan diriku sendiri kesempatan kedua, meski kadang bertahan hidup terasa sangat sulit" -Harper, 173p.

"Aku takkan pernah mengerti korelasi antara busana yang kukenakan dengan fakta bahwa seseorang merasa berhak untuk memaksakan keinginannya padaku" Harper, 186p.

"Apa yang terjadi adalah bagian dari diriku, tapi aku tidak membiarkannya mendefinisikanku" -Jordan O'Malley, 218p.

Ketika sesuatu yang baru elah bermula, bukan berarti apa yang ada harus berakhir (248p.)

"Semakin besar kita menyayangi mereka, semakin besarpula kehilangan yang kita rasakan ketika mereka harus pergi. Meskipun demikian, cintailah sebesar yang bisa kau lakukan" Jordan O' Malley, 253p.

"Kita menggenggam tangan-tangan orang yang kita sayangi dan membiarkan mereka menarik kita ke tempat yang terang" dr. Lewis, 262p.

Lucu bagaiman hal-hal yang tadinya terasa besar kini berubah menjadi lebih manusiawi ketika kita berhenti merasa takut terhadapnya 268p.

Orang-orang terkuat bukanlah mereka yang menunjukkan kekuatan di hadapan dunia, melainkan mereka yang memenangkan pertarungan yang sama sekali tak diketahui oleh orang lain 270p.

Aku tak akan lagi membiarkan suaraku tak terdengar. Biarkan dunia mendengar, karena pada akhirnya kebenaran membebaskanku 278p.

Hal-hal yang membuat kita jatuh sering kali juga merupakan hal-hal yang mampu mebuat kita kuat. 282p.

Sometimes losing yourself is the best way to fins out what you're really made of. -Becci Kate-
Profile Image for Mia.
7 reviews5 followers
December 3, 2021
3.8/5⭐

"Karena mungkin memang tidak pernah ada petunjuk yang tepat untuk sembuh. Seiring waktu luka itu akan mengering dengan sendirinya, meninggalkan bekas yang mengingatkan kita akan hari-hari pahit, juga hari-hari kita berhasil bangkit. Pada akhirnya kita akan berdamai dengan masa lalu, juga dengan diri sendiri." (Hlm. 284-285)


Buku ini berkisah tentang perjalanan Harper Simmons, seorang remaja korban pelecehan seksual, dalam menghadapi trauma yang dialaminya pasca kejadian nahas tersebut. Sepanjang cerita kita akan disuguhkan bagaimana kehidupan Harper yang semula baik-baik saja dalam satu malam hancur karena ulah seorang pria, yang bahkan hanya ditahan 3 bulan akibat kejadian tersebut. Harper tahu bahwa dia tersesat dan harus lebih kuat, tapi ternyata tak hanya dia yang tersakiti, kejadian itu nyatanya juga menyakiti orang-orang yang dia sayangi. Dia mendorong semua orang di sekitarnya menjauh, menjaga jarak dari dunia, dan terus berusaha lari menghindar dari tragedi yg dialaminya.

Awalnya aku kira cerita ini bakalan bikin depressing mengingat topik yg diangkat cukup sensitif, yaitu trauma dan sexual abusement. Tp ternyata ceritanya gak segelap itu. Justru malahan kita seolah diajak healing dan tumbuh dari luka bareng" sama Harper❤

Sama seperti judulnya, kisah ini gak hanya tentang bekas luka/traumanya Harper, tapi juga tentang hal-hal indah di sekitarnya. Kisah ini pedih, menyayat hati, tapi di sisi lain sekaligus heartwarming dan terharu melihat bagaimana keluarga, sahabat, dan pacarnya yang senantiasa mendukung dia. Menurutku, Harper ini termasuk cukup beruntung karena punya support system dan dikelilingi orang-orang baik yang membantunya untuk bangkit.

Aku suka banget sama karakter Adam di sini😍, dia pacarnya Harper yang sangattt pengertian, selalu ada, dan sabar banget ngadepin Harper yang sering ketrigger karena traumanya. Karakter Harper pun aku juga sangat suka, dia sosok yg kuat dan tegar walaupun jadi korban. Dia sadar untuk gak mencoba mengakhiri hidupnya dan terus melangkah ke depan. Menerima serta mengemban luka-lukanya itu, dan justru dia pengen membantu korban-korban lain di luar sana buat speak up.

Lewat buku ini juga kita seakan diingatkan, bahwa di saat masa-masa sulit dan terluka, kita selalu punya dua hal itu, scars and other beautiful things. Semua hal-hal indah di sekeliling, baik kecil maupun besar yang mungkin gak pernah kita sadari sebelumnya sampai kita benar-benar mau menerima luka itu sendiri. Menjadikannya bagian dari hidup kita.

"Trauma adalah sesuatu yang menyakitkan, Harper. Tapi sakit merupakan bagian dari hidup, dan adakalanya rasa itu harus kita emban ke mana pun kita pergi. Bukan berarti kau lemah. Bukan berarti kau kalah." (Hlm. 191)

"Dalam masa-masa sulit, kita tidak dapat keluar dari kegelapan sendirian. Kita menggengam tangan orang-orang yang kita sayangi dan membiarkan mereka menarik kita ke tempat yang terang." (Hlm. 261-262)

Akhir kata, aku mau mengutip ucapan pembuka penulis di novel ini untuk kalian yang membutuhkan.

Untuk Harper lain di luar sana.
"You are strong, you are worthy, you are heard."❤❤
Profile Image for Syifa Luthfianingsih.
250 reviews95 followers
June 12, 2020
(Ulasan lengkap menyusul)

Paketnya baru sampai tadi siang, dan bukunya langsung saya lahap dalam sekali duduk. Untuk sekarang saya hanya ingin bilang: saya jatuh hati dengan judul buku ini, dan perasaan itu semakin kuat setelah mengetahui cerita di baliknya.
Profile Image for Nining Sriningsih.
361 reviews38 followers
June 19, 2020
baguuuuus..
perasaan bakal campur aduk banget pas baca novel ini..
siap-siap tisu dan terharu..
:')

sukaaaa..
kebawa perasaan banget sich..
Harper beruntung punya keluarga, sahabat dan pacar yg mendukung..
:D
Profile Image for Tia Ayu Sulistyana (tiareadsbooks).
265 reviews71 followers
July 19, 2020
•recently read•
4/5⭐

❝Setiap orang memiliki sesuatu yang tak ingin mereka bicarakan.❞
—Page 105

❝Trauma adalah sesuatu yang menyakitkan, Harper. Tapi sakit merupakan bagian dari hidup, dan ada kalanya rasa itu harus kita emban ke mana pun kita pergi. Bukan berarti kau lemah. Bukan berarti kau kalah. Suatu hari nanti, kuharap kau bisa mempercayai itu.❞
—Page 191

❝Menunda mengucapkan selamat tinggal tidak akan membuat momen tersebut terasa lebih mudah. Pada akhirnya kita harus melakukan apa yang perlu kita lakukan.❞
—Page 238

❝Suatu hari nanti kau mungkin akan berpikir kau telah membuat pilihan yang tepat, dan ada kalanya kau akan berpikir sebaliknya. Tapi itulah yang menarik tentang masa depan; kau tidak akan pernah tahu. Yang bisa kita lakukan hanya memantapkan hati untuk melangkah maju di sepanjang jalan yang telah kita pilih.❞
—Page 241-242

❝Bagaimana kau bisa merelakan mereka pergi?
Semakin besar kita menyayangi mereka, semakin besar pula kehilangan yang kita rasakan ketika mereka harus pergi.
Meskipun demikian, cintailah sebesar yang bisa kaulakukan❞
—Page 253

❝Dalam masa-masa sulit, kita tidak dapat keluar dari kegelapan sendirian. Kita menggenggam tangan orang-orang yang kita sayangi dan membiarkan mereka menarik kita ke tempat yang terang.❞
—Page 261-262

❝Orang-orang terkuat bukanlah mereka yang menunjukkan kekuatan di hadapan dunia, melainkan mereka yang memenangkan pertarungan yang sama sekali tak diketahui oleh orang lain.❞
—Page 270

❝Karena, mungkin memang tidak pernah ada petunjuk yang tepat untuk sembuh. Seiring waktu luka itu akan mengering dengan sendirinya, meninggalkan bekas yang mengingatkan kita akan hari-hari pahit, juga hari-hari kita berhasil bangkit. Pada akhirnya, kita akan belajar untuk berdamai dengan masa lalu, juga dengan diri sendiri.❞
—Page 284

•••

Buku ini menceritakan tentang Harper Simmons, seorang siswi senior di Tomales High School yang hidupnya hancur berantakan sejak ia bertemu Scott Gideon pada suatu malam. Kehidupan Harper tak akan pernah sama lagi, juga kehidupan orang-orang terkasihnya. Kini, ia harus melalui malam-malam panjang penuh mimpi buruk, kunjungan ke psikiater yang tiada habisnya, serta pandangan iba maupun cemoohan dari orang-orang.

Melalui buku ini, kita akan diajak mengikuti perjuangan Harper sebagai korban sexual assault. Harper sangat beruntung memiliki ayahnya, Avery, Adam, Rachel, bahkan Dokter Lewis dan Jordan yang ada disana membantunya melewati semua itu. Namun, aku sangat bangga dengan Harper yang akhirnya mampu berdamai dengan masa lalu dan menemukan dirinya sendiri.

Aku selalu menikmati membaca tulisan Winna Efendi, yang tidak hanya well-written, namun juga sarat makna dan pesan yang mendalam. Oh, tentu saja sangat page-turner dan menguras emosi! Sesuai judulnya, buku ini menceritakan tentang luka dan segala hal indah yang akan menyertainya. Penjabarannya pun sangat realistis dengan banyaknya stereotipe yang selalu melekat pada korban sexual assault.

Overall, I love this book and would recommend it to anyone out there! Good job, Kak Winna!
Profile Image for Neti Triwinanti.
321 reviews82 followers
August 4, 2020
3,5/5

❝Orang-orang terkuat bukanlah mereka yang menunjukkan kekuatan di hadapan dunia, melainkan mereka yang memenangkan pertarungan yang sama sekali tak diketahui oleh orang lain.❞

Seperti biasa, saya sangat menyukai cara bercerita Winna Efendi. Nyaris setiap buku ada halaman-halaman yang akhirnya membuat saya menangis. Di buku ini adalah bagian ikatan persaudaraan Harper dan Avery, dan juga persahabatan Harper dan Rachel.
Buku ini bercerita tentang perjuangan Harper sebagai penyintas kekerasan seksual. Bagaimana perjuangannya untuk tetap bertahan sementara masa depan dan dunia rasanya runtuh tiba-tiba.
Saya suka sekali penggambaran support system di sekitar Harper (ayah, saudara, pacar, dan sahabat). Semoga penyintas di luar sana juga memiliki support system sebaik Harper dan akhirnya bisa sembuh meskipun bekas lukanya tidak hilang.
Profile Image for Lia.
515 reviews12 followers
June 18, 2020
Berkesempatan ikut PO dan membaca lbih dulu karya kak Winna sungguh senang rasanya. Apalagi setelah sekian lama tidak membaca tulisan beliau.

Scars menceritakan tentang Harper murid senior yang menjadi korban dalam sebuah malam, yg menyebabkan kehidupan miliknya tak lagi sama.
Cerita ini mengajarkan kita untuk terus berusaha membuka diri, memaafkan diri sendiri dan tidak lari dari rasa sakit. Hadapi dengan berani, meski lama tapi akan ada hasil. Selain itu karakter pendukung lainnya membuat perjalanan menyembuhan Harper mengalami naik turun tapi itulah hidup. Meski ada keluarga, sahabat, dokter dan kekasih, tapii motivasi terbesar berada pada diri kita.
Perjalanan panjang Harper tentu dapat diambil banyak pelajarannya.

Lagi-lagi saya sangat suka tulisan Kak Winna 😀
Profile Image for Sella   (claudieslibrary).
125 reviews10 followers
August 18, 2020
Judul buku: Scars and Other Beautiful Things
Penulis: Winna Efendi
Editor: Anastasia Aemilia & Dwi Ratih Ramadhany
Ilustrasi sampul: Steven Andersen
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-06-4204-8 (PDF)
Cetakan 1, 2020
296 hlm
Via : Gramedia Digital

“Membangun kembali hidup setelah trauma membutuhkan langkah-langkah kecil, Harper. Langkah-langkah kecil itu membutuhkan keberanian, tapi merekalah yang akan menuntunmu untuk meninggalkan masa lalu.”

Kisah ini milik Harper Simmons. Tentang si gadis cantik dengan prestasi gemilang namun memiliki bekas luka yang disebabkan Scott Gideon. Bekas luka yang nyatanya mampu memporak-porandakan hidupnya, hubungan dengan orang-orang disekitarnya, bahkan juga merusak masa depannya. Bekas luka yang tidak cukup hanya waktu yang menyembuhkan, namun juga memerlukan Psikater juga obat tidur untuk mengurangi sakitnya.

Scars and Other Beautiful Things adalah buku Winna lainnya yang cukup meninggalkan kesan buatku. Ada kalanya saat membaca buku ini, aku diajak berempati dengan apa yang Harper rasakan. Namun, tak jarang juga membuatku kesal dengan betapa dahsyatnya efek yang ditimbulkan dari sebuah trauma. Bagiku, penulis mengemas konflik ini dengan cukup baik. Yang paling kusuka adalah bagaimana penulis melibatkan hewan sebagai salah satu cara mengobati trauma. Sesuatu yang menyenangkan menurutku, apalagi bagi aku penyuka anjing. Penulisan yang rapi dan tidak ada typo juga membuat pembaca nyaman saat membacanya. Ilustrasi sampul yang sederhana menjelaskan keseluruhan buku ini. Jika boleh berpendapat, kurasa adanya gambar bunga kecil yang sedang mekar-mekarnya adalah Harper Simmons itu sendiri, seorang remaja dengan segudang mimpi yang ingin berkembang layaknya bunga kecil itu. Juga goresan-goresan di sampul buku yang berwarna putih adalah bagaimana luka itu merobek hidup Harper yang tadinya tidak ternoda apapun. Sungguh, sampulnya juara sekali.

Aku belajar banyak dari buku ini, tentang bagaimana memulihkan diri sendiri, tentang apa itu jatuh & apa itu bangkit.

Aku rekomendasikan buku ini bagi kamu yang merasa bahwa trauma ada untuk dihadapi, bukan dihindari.
Profile Image for Yonea Bakla.
321 reviews36 followers
July 19, 2020
"Karena pada akhirnya, satu-satunya yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri hanyalah berdamai dengan apa yang terjadi dan melanjutkan hidup." (Page 217-218)

Read this book is one of my best reading experiences. Menggunakan pov 1 Harper Simmons, membuatku sesak dan berhenti di sepertiga pertama. Pengalaman Harper sungguh real dan masih banyak terjadi di Indonesia, di mana korban menjadi pihak yang disalahkan dan pelaku tidak mendapat hukuman yang setimpal. Ingin ku berkata KASAR.

Sebelum kejadian nahas itu, Harper hidup bahagia dengan kembarannya, Avery; Dad, dokter single father; Rachel sahabatnya; dan pacarnya, Adam.

Menggunakan alur maju-flashback, aku dibuat menerka-nerka apa yang terjadi. Apa alasan Scott Gideon. Bagaimana Harper menghadapi gosip yang menyebar di kota kecil Sonoma Country, Bodega Bay; teman-teman dan guru di Tomales High School serta menjalani terapi bersama Dokter Lewis.

Beruntunglah Harper suatu hari bertemu Jordan O'Malley dan memutuskan bekerja paruh waktu di O'Malley's, sebuah tempat penampungan hewan, sebagai pengganti kegiatan ekskulnya.

Karena settingnya di Amerika, dan writting style kak @winnaefendi seperti karya sebelumnya, membaca #scarsandotherbeautifulthings seperti membaca buku terjemahan.

Menurutku buku ini lebih cocok diberi label New Adult, karena walaupun tokohnya berumur 17-18 tahun, bahasannya lebih berat dari Young Adult, tapi untuk masuk Metropop kurang "meriah". I mean biasanya Metropop identik dengan kisah dunia kerja di kota besar dengan tokohnya ceplas ceplos kalo ngomong sarkas tapi bener. (?)

But still, this one must read book for all girls dan women in the world to feel how you really priceless to be alive.

Sometimes losing yourself
is the best way to find out
what you're really made of.
-Becci Kate-
.
Ps: aku bikin playlist dari lagu-lagu yang muncul di novel di spotify. Search aja nama playlist sesuai judul.
Profile Image for Alvina.
732 reviews122 followers
August 22, 2020
Kita tetap bertahan. Bagaimanapun caranya, kita terus hidup
Profile Image for Fannisya Aulya Iskandar.
1 review65 followers
June 28, 2020
Dear kak Winna, i also write this on my instagram so i’ll just copy my writing ya hehehe.

Scars and Other Beautiful Things— [MUST READ]

Ini buku kedua yang aku baca di bulan Juni (thank God finally i have a lot of time to spend my time on reading). Dan waktu itu aku ikutan pre-order karena yaaa why not?
First of all, shout-out to @winnaefendi yang udah nulis buku ini. Terima kasih atas insight-nya kak, aku jadi sedikit tau apa yang dirasakan para korban atas kejadian menjijikkan itu.
Second,
judul buku ini menurutku udah merepresentasikan semua alur ceritanya. Yup, tentang rasa sakit dan bekas luka dan hal indah setelahnya.

Let me start from... here. Buku ini menceritakan ttg seorang anak kelas akhir SMA, Harper Simmon, yang mempunyai trauma, ketakutan, or whatever it is called, karena dia adalah korban pemerkosaan. The rapist was a student of prestigious university in America who got scholarship and was an athlete, Scott Gideon.
Harper adalah korban, sekali lagi: Harper adalah korban.
Bukan hanya cerita tentang Harper yang menjadi korban, tapi juga cerita tentang bagaimana orang-orang di sekitarnya yang menyalahkan dia aka victim blaming, bagaimana ia menyaksikan si pemerkosa hanya dijebloskan ke penjara selama 6 bulan tapi akhirnya bebas dalam waktu 3 bulan karena si pemerkosa berkelakuan baik, bagaimana dirinya menjadi rapuh sebelum kembali bangkit, kehilangan diri sendiri dan sebagian orang yang disayang, membenci dan menyalahkan diri sendiri atas segalanya, hingga akhirnya sembuh dari trauma dan berusaha bangkit dari masa lalunya yang akan terus menjadi mimpi buruknya.

Fyi, ternyata buku ini berdasarkan kejadian nyata di tahun 2015: Brock Turner si pemerkosa dan Chanel Miller. She has been known as Emily Doe. Dan sejujurnya, i have to think twice before i write her name since she was the victim. However, after i did a little research on google, i just found out that SHE IS REALLY BRAVE. She finally revealed her identity in September 2019 after years. It must be really hard for her. Dan Miller juga menuliskan kisahnya di buku yg berjudul “Know My Name: A Memoir”.

Cerita Harper dan Miller sama. Rapist yang sama, yang sama-sama bebas dalam waktu 3 bulan, tapi harus mencatatkan dirinya sebagai “sexual offender” atau “pelaku kejahatan seksual”.

I, personally as a reader, am amazed by the audacity of Chanel Miller. She is really brave. She speaks up about what had happened to her and I know it was not easy for her. I am also amazed by the media who always wrote the rapist’s name: Brock Turner, and the university which finally took down his scholarship and dropped him out.

Harper and Miller’s story is only one of many rape stories. I dont know how many untold rape stories in this world. The victims are not only women, but also men. I know men also can be raped, but women and girls experience sexual violence at high rates (source: https://www.rainn.org/statistics/vict...)

Rape is rape.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Lila Cyclist.
851 reviews71 followers
August 30, 2020
"Orang-orang terkuat bukanlah mereka yang menunjukkan kekuatan di hadapan dunia, melainkan mereka yang memenangkan pertarungan yang sama sekali tak diketahui orang lain." (Page 270)

Ketika mengetahui judul buku ini, saya pikir ini adalah kumpulan cerita-cerita pendek dengan kisah utama berjudul Scars. Mengapa? Tentu saja karena ada lanjutan.. And other beautiful stories. Well, ternyata saya salah. Kisah ini memang tentang luka, luka yang tidak hanya dirasakan oleh satu orang namun juga orang-orang di sekitar karakter utama. Luka, yang mewakili luka banyak korban kekerasan seksual di luar sana.

Review Lengkap ada di blog:

Scars by Winna Effendi
Profile Image for anggiareads.
51 reviews44 followers
November 27, 2020
Aku berharap ceritanya bisa lebih kelam lg sebenarnya.. Berharap cerita ttg interkasi Scott Gideon & Harper Simmons lebih jelas sih 😊 Tp aku suka penyelesaian konfliknyaaa 👍🏻
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
August 3, 2020
AKU SUKA BANGET NOVEL INI 😍

Nama Winna Efendi tentunya sudah tidak asing lagi bukan? Sejak pertama kali berkenalan dengan tulisannya melalui novel "Ai", aku sudah jatuh cinta dengan tulisannya. Karena itu, saat tahu Kak Winna menerbitkan novel baru lagi, aku antusias sekali untuk membacanya.

Membaca Scars and Other Beautiful Things ini benar-benar menyesakkan. Aku seakan diajak untuk menyelami sekaligus memasuki kehidupan Harper Simmons yang sungguh tidak mudah.

Bagaimana tidak, hanya karena 1 malam saja, hidupnya hancur berkeping-keping. Semua terenggut darinya, meninggalkan luka dan trauma yang mendalam 😭

Padahalnya sebelumnya, Harper hanyalah siswi berprestasi, ketua tim debat yang luar biasa, hidupnya bahagia, memiliki keluarga yang hangat, kekasih dan sahabat yang menyayanginya. Namun, siapa menyangka kalau hidupnya akan berubah karena ulah seseorang ...

Inilah kisahnya ... kisah tentang seorang gadis yang terluka... kisah tentang seseorang yang mengalami pelecehan seksual, bagaimana kehidupannya pasca kejadian menyakitkan itu, bagaimana dia belajar berdamai dan bangkit kembali ...

Rasanya sungguh menyesakkan sekali 😭 mungkin apa yang terjadi pada Harper sudah biasa kita temui di kehidupan nyata, tapi apakah kita pernah memikirkan bagaimana perasaan mereka?

Karena kadangkala mereka memilih untuk diam dan tak melapor, karena tekanan dari masyarakat atau lingkunganlah yang tak sanggup mereka hadapi. Disinilah aku banyak merenung dari kisah Harper.

Aku belajar untuk lebih peka dan tidak menghakimi. Kalau kita tak bisa membantu, minimal janganlah kita malah makin memperparah dengan tatapan simpati, iba atau sejenisnya. Karena itu bukanlah yang mereka butuhkan. Mereka perlu dikuatkan dan didukung ...

Membaca apa yang dipikirkan dan dirasakan Harper benar-benar bikin aku ingin memeluknya dan mengatakan "kamu tak sendiri, semua akan baik-baik saja" Tapi, apakah benar semua akan baik-baik saja 😭

Aku benar-benar menikmati dan menyesapi setiap kisah Harper, bagaimana dia melewati traumanya ini. Bagaimana dia berusaha bangkit dari masa lalunya yang buruk. Aku belajar banyak hal dari sosoknya. Selain sosok Harper, aku benar-benar kagum dengan sosok Adam 😍 Ya ampun, sosok kekasih sekaligus sahabat luar biasa. Kata-katanya itu bikin meleleh, Harper beruntung memilikinya 😍😍😍

Membaca kisah Harper membuatku menyadari, bahwa selalu ada hikmah yang bisa kita ambil dari setiap peristiwa. Bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan kita. Terima kasih Kak Winna telah berbagi kisah Harper yang luar biasa. Semoga dengan kisahnya, Harper akan menginspirasi gadis ataupun wanita lain yang mengalami hal serupa untuk tidak diam dan mau bersuara. Semoga dengan kisahnya, membuat orang lain tidak menghakimi mereka lagi, tapi bisa memberikan dukungan untuk mereka bangkit kembali
Profile Image for Fadila setsuji hirazawa.
350 reviews4 followers
August 15, 2020
"Trauma adalah sesuatu yang menyakitkan...,Tapi sakit merupakan bagian dari hidup, dan ada kalanya rasa itu harus kita emban ke mana pun kita pergi. Bukan berarti kau lemah. Bukan berarti kau kalah." Hal. 191.
.
Novel yang mengisahkan seorang Harper Simmons, yang memiliki banyak hal baik dalam hidupnya. Keluarga yang begitu menyayangi juga disayanginya, prestasi dan tim debat yang keren, juga sahabat serta cinta yang menambah lengkap hal baik dalam kehidupan Harper. Namun, hari-Hari seorang Harper Simmons menjadi tidak sama lagi saat Scott Gideon menjadi sebab hilangnya banyak hal baik yang ada di kehidupan gadis ini. Bukan hanya mimpi buruk namun untuk melewati hari berikutnya selepas kehilangan,Harper Simmons membutuhkan bantuan Psikiater dan bantuan obat tidur untuk membantu hidupnya yang rasanya tak pernah sama lagi seperti sebelum malam itu…
.
.
.
Novel Scars and Other Beautiful Things merupakan karya penulis Winna Efendi yang membuat saya seolah mampu merasakan ledakan emosi,kebencian bahkan perasaan tidak mengenakkan dalam diri seorang Harper. Usaha sang tokoh di dalam melewati hari-hari setelah peristiwa memilukan menimpanya adalah rangkaian cerita yang sanggup membuat napas saya tercekat beberapa kali entah karena nyaris menumpahkan air mata atau menahan perasaan yang berkecamuk dalam batin saat membaca novel ini. Jujur ini bukan sesuatu yang menyenangkan pada awalnya tetapi setelah selesai membaca saya justru harus berterima kasih juga bersyukur karena sudah berupaya membawa satu eksampler buku ini kedalam dekapan karena rupanya dalam situasi saya seperti saat membaca novel Scars ini, latihan berempati dengan kisah yang mungkin dialami orang lain dimanapun dan bagi saya pribadi juga sebagai cara untuk melakukan katarsis.

Novel ini juga memberikan gambaran yang cukup mendetail untuk saya tentang perjuangan yang tidak mudah bagi seseorang yang mungkin juga mengalami peristiwa menyakitkan seperti Harper untuk membantu dirinya dalam menghadapi stigma orang di lingkugan sekitarnya.

Saya menyukai karakter Harper yang menggambarkan kekuatan juga sisi manusia yang membutuhkan kehadiran orang-orang baik untuk membantunya lebih tabah, namun tokoh Adam memiliki pesonanya sendiri yang tidak mampu saya kesampingkan xD

Tidak sekadar disuguhkan cerita yang mampu menguatkan tetapi novel ini bagi saya memiliki energi yang menyemangati diri sendiri agar lebih berusaha dalam mengaplikasikan ilmu pada orang-orang di sekitar terutama bagi mereka yang merasakan dampak suatu peristiwa pada kehidupan yang dijalankan seperti yang dialami Harper yang juga rentan dengan stigma

Penulis Winna menyajikan cerita Harper lewat sudut pandang sang tokoh yang mampu mendeskripsikan emosi juga rentetan kejadian dalam hidup Harper dengan apik. Selain itu tokoh yang diciptakan pun begitu terasa peranannya didalam proses Harper untuk melewati banyak luka.
Novel yang digarap penulis Winna Efendi ini bagi saya adalah satu diantara banyak karya beliau yang ketika membacanya, saya merasa justru seperti sedang disuguhi satu novel terjemahan dan bukan novel karya penulis Indonesia. Formulanya dalam menulis benar-benar membuat saya bertambah kagum dengan ce Winna >__<

Pada saat membaca novel ini saya mampu berpikir bahwa diantara luka (baik yang berdampak terhadap fisik dan atau psikis) yang pernah atau sedang kita rasakan, ada hal baik yang belum akan kita sadari juga ikut menyertai. Semoga untuk pembaca atau siapa saja yang mengalami peristiwa seperti yang menimpa Harper, kalian selalu didekatkan dengan orang-orang baik dan berupaya agar tetap bertahan meski tidak mudah. :)

Bagi kawan-kawan yang senang membaca novel dengan tatanan bahasa yang bagus dan memberikan makna dalam juga penguatan, novel ini saya rekomendasikan untuk kalian baca :)
Profile Image for Sofia Aulia.
62 reviews5 followers
December 27, 2020
Sebenarnya saya bingung mau menulis review apa soal buku ini. Buku ini sudah saya baca sekitar bulan Juni, tidak lama setelah buku ini tiba di rumah saya.
.
.
.
Tema yang diangkat cukup berat, tentang sexual abuse. Buka jenis buku yang bisa ditamatakan dalam sekali duduk memang, tetapi harus diresapi kata per katanya.
.
.
.
Tidak jarang saya harus menjeda dalam membaca buku ini, karena terasa begitu berat bagi saya.
.
.
.
Saya kagum sekaligus iri dengan keberanian Harper. Dia tidak membiarkan apa yang terjadi terhadap dirinya mengontrol kehidupan dia selanjutnya. I wish i can brave as you Harper.
.
.
.
Kesabaran Adam dalam menghadapi Harper, dan keberaninan dia untuk mengejar apa yang dia sukai.
.
.
.
Moment paling mengharu biru pada saat membaca buku ini adalah pada saat mendengar pengakuan Ava. How she struggle with that? Cukup lama bagi saya untuk berhenti pada bagian itu. (PS : i cried when i read that part).
.
.
.
Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca. One of the best book that i read within this year. Thank you Kak winna for write this book.
.
.
.
"Hal - hal yang membuar kita jatuh sering kali juga merupakan hal - hal yang membuat kita kuat."
Profile Image for Fakhrisina Amalia.
Author 14 books200 followers
June 19, 2020
"Semakin besar kita menyayangi mereka, semakin besar pula kehilangan yang kita rasakan ketika mereka harus pergi."
"Meskipun demikian, cintailah sebesar yang bisa kaulakukan."

***

Ambyar di bagian animal shelter 😭
Profile Image for Gita Karmani.
430 reviews15 followers
July 31, 2022
3.5 ⭐

Terus terang aku nggak banyak ngikutin karyanya kak Winna, cuma baca beberapa kayak Remember When , Refrain , Some Kind of Wonderful , Happily Ever After sama Girl Meets Boy kalo nggak salah. ebuset ternyata banyak Ini juga beruntung karena dapat pinjaman di ipusnas.

Tapi aku cukup suka dengan tulisannya di sini, suka dengan isu yang diangkat, yaitu tentang sisi gelap dari korban pelecehan seksual yang dialami oleh Harper Simmons, seorang pelajar SMA di Amerika.

Secara cerita, aku merasa seperti masuk ke sebuah cerita nyata yang ternyata diambil dari salah satu artikel korban pelecehan seksual di Amerika, namun diramu oleh kak Winna menjadi kisah fiktif yang serasa nyata. Beberapa part ada yang bikin sedih, terutama ketakutan-ketakutan dari sisi psikologis yang selalu muncul walaupun kejadiannya sudah lama berlalu. Dan aku mengakui sesuatu hal tentang psikologis, mereka tidak akan sembuh seiring berjalannya waktu namun akan membuat merasa lebih baik kalau bukan diri sendiri yang mengambil langkah untuk tetap maju.

Di halaman awal, aku cukup kaget karena writing stylenya agak-agak mirip dengan Meg Cabot, namun perlahan-lahan aku menemukan style tulisan kak Winna seperti di buku-bukunya yang pernah kubaca. Dan entah kenapa kayak kembali ke ciri khas kak Winna; selalu menuliskan ceritanya dalam bentuk cerita remaja, dengan mengaduk-aduk emosi karakternya dari sisi friendship dan dreams, lalu menyajikannya dengan diksi yang mudah dipahami walaupun temanya lebih kompleks dibandingkan dengan buku-buku lainnya yang pernah kubaca.

Aku suka dengan line yg dituliskan kak Winna di sini:

"Orang-orang terkuat bukanlah mereka yang menunjukkan kekuatan di hadapan dunia, melainkan mereka yang memenangkan pertarungan yang sama sekali tidak dilihat oleh orang lain."

"Dalam masa-masa sulit, kita tidak dapat keluar dari kegelapan sendirian. Kita menggenggam tangan-tangan orang yang kita sayangi dan membiarkan mereka menarik kita ke tempat yang terang."

Overall, ini cukup oke. Good job!
Profile Image for Amaya.
742 reviews59 followers
October 30, 2022
Actual rating: 4.8

Untuk antisipasi, ulasannya aku kasih mark "berisi spoiler". Duh, gimana mau review, ya. Buku ini jelas bagus, sih. Akumulasi rating-nya emang sesuai sama isi buku.

Pertama, rasanya painful banget. Harper adalah korban pemerkosaan. Awal2 survive-nya nggak mudah. Banyak yang meragukan dia dan bilang kalau apa yang terjadi atas dasar suka sama suka, Harper cuma mau cari muka aja dengan laporin kasus ini. Padahal fakta di lapangan nggak begitu.

Kedua, astaga beberapa kali aku mau berhenti karena NGGAK TEGAAA sama Harper. Dia tuh strong banget loh masuk sekolah kayak biasa, menghadapi cacian adik pacar pelaku. Belum lagi setiap orang tanya apa dia baik2 aja? Yang mana terdengar nyebelin. I mean, bukannya nggak terima simpati, tapi alih2 nanya kabar, kayaknya lebih baik bersikap biasa nggak, sih? Korban juga pasti kepengin hidupnya balik normal lagi.

Ngomongin soal normal, hidup para korban pasti nggak akan baik2 saja. Harper mungkin korbannya, tapi ayah, saudara, pacar, dan sahabatnya juga terkena dampaknya. Mereka sama2 hancur. Persis seperti gambaran yang dituliskan di buku ini; seperti efek domino, satu jatuh semua mengikuti. Oh, sedih banget nulis ini :( satu hal yang sangat patut disyukuri, Harper punya keluarganya dan Adam. Duh, dia ini cowok paling sweet sekaligus bertanggung jawab. Bagaimana cara dia tetap ada di samping Harper, walaupun ceweknya nggak bisa dibilang terlalu nyaman lagi dengan skinship, kesabarannya mendampingi. Yang bikin aku meleleh adalah jawabannya saat Harper bilang mereka harusnya udahan aja. NANGIS BANGET.

Hmm, kayaknya cuma itu kesanku baca buku ini. Kalau panjang2 malah spoiler. Intinya, aku belajar banyak, terutama bagaimana ketika berinteraksi pada korban yag pasti masih sangat trauma. Lalu terasa miris juga karena bagaimana korban ks diperlakukan sangat relate dengan kenyataan di masa sekarang, terutama di-judge perihal pakaiannya. Untuk Harper-Harper di luar sana yang sedang berjuang melawan ketakutan dan traumanya selalu diberi kekuatan. Kami berada di sisi kalian.

Bintangnya kepengin full, tapi entah kenapa aku kurang sreg sama terapis Harper. Kayak ... idk, kesannya rada menekan ㅠㅠ

Ps: Kenapa masuk ke MetroPop, ya? Bukannya YA? 😶
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews91 followers
November 7, 2020
Baca di Gramedia Digital

My fav quote:

Orang-orang terkuat bukanlah mereka yang menunjukkan kekuatan di hadapan dunia, melainkan mereka yang memenangkan pertarunagn yang sama sekali tak diketahui oleh orang lain.-Jonathan Harnisch

-Scars and other beautiful things (hal. 270)

Sebenernya rada bingung aku mau kasih 5 atau kurang dari itu, wkwk, tapi aku seneng banget baca ini. Aku ngerasa aku gak nemuin apa yang kurang. Alasanku kenapa aku galau kasig rating karena di beberapa bagian aku gak peduli sama apa yang temen Harper alamin, maksudku dia mau jauhin Harper juga nggak papalah, masih ada orang yang bakalan peduli. Di pertengahan juga aku ngerasa rada bosen dikit.

Tapi kalau dipikir-pikir lagi, semua yang ada di buku ini menggambarkan gimana korban, pelaku, dan lingkungan yang sebenernya terjadi. Serasa dekat banget gitu. Perlakuan orang-orang ke cewek yang diperkosa itu kebanyakan ya gini. Nyalahin ceweknya, mendewakan kaum pemerkosa dan bilang kalau ceweknyalah yang salah. Victim blaming. Kenapa harus orang yang diperkosa yang disalahkan ketika si pemerkosa juga punya kontrol buat dirinya sendiri. Makanya aku gedeg banget sama si Gideon. Ih mitamit. Aku tuh ngerasa dia itu berhak yang lebih buruk ketimbang hukuman segitu. Gak ada apa-apanya, andai. Bete banget. 😂

Lingkungan Harper di sini juga bikin frustrasi. Aku malah di sisi lain rada kesel juga sama Rachel. She should know Harper needs time. Tapi ya udahlah. Wkwk.

Endingnya khas Kak Winaa, hampir buku2nya endingnya gini semua. Last scene-nya maksudku. Yang kenal ama tulisan Kak Winna pasti familier, wkwk. Tapi aku puas, sih. Karena kesembuhan Harper nggak instan. Sedikit khawatir kalau endingnya bakalan berjalan lancar, tapi untungnya enggak. Jadi makin realistis.

Jadi ya, aku putuskan buat kasih 4,5 🌟 buat cerita ini.

Dan narasinya, aku berasa gak baca buku orang Indonesia, tapi berasa baca novel terjemahan, wkkw. Khas Mbak Winna, sih. Mengingatkan aku sama Truth or Dare yang diterbitkan beberapa tahun silam.

Yang aku gak paham itu satu.

Kenapa dimasukin ke lini Metropop, ya? Rasanya, ceritanya gak Metropop-ish. Maksudku, umurnya bahkan bukan 20an something. Juga bukan cerita tentang cewek2 perkotaan. Hm...
Profile Image for Yusda Annie.
221 reviews32 followers
October 24, 2020
"So let's grow old and stay together..
I love you- always have, always will..
for those scars and other beautiful things." _ #quotes 🌹

#reviewScarsandOtherBeautifulThings _ setelah Happily Ever After, aku belum lagi membaca novel² terbaru Winna Efendi. Sampai SaOBT terbit. Aku penasaran dg kisah yg ditawarkan Winna kali itu. Tentang gadis remaja 17 tahun berprestasi yg menjadi korban pelecehan seksual setelah malam pesta dansa di Santa Rosa, namun tidak semua orang mudah mempercayai kebenarannya

Dengan segala hal yg diceritakan Winna aku suka novel ini. Ikut terlarut dalam pilu dan kepedihan Harper Simmons yg berjuang melawan putus harapan pascatragedi yg terjadi dan ikut terharu ketika dia perlahan mulai berdamai dengan keadaannya. Serius, beberapa kali aku ikut kesulitan menelan perasaan ada segumpal kertas di tenggorokan. Rasanya sepedih itu melihat ketika waktu terus berjalan tetapi bara kehidupan seseorang berangsur sekarat.. 🤧🤧

4⭐. Unsur kehangatan keluarga selalu menjadi ciri khas Winna dan aku menyukainya. Gambaran keluarga yg supportif berikut persahabatan yg apik yg bukannya minus konflik

Hal lain yg paling mengharukan ketika Winna menyertakan hubungan antara manusia dan binatang, duh, bagian ini bikin beberapa kali ambil tisu.. untungnya stok masih banyak.. 😹😹 pecinta binatang bakalan mudah merasakan hal yg sama denganku, terutama bagian eutanasia dan kisah Harper dg si Rottweiler yg menemukan Sean 🤧❤️👍🏻

Next, buku ini cocok banget dibaca pas suasana mendung/ hujan/ ruangan ber AC, deh.. 😂🤭 feelnya dapet bangett, untukku yak.. tp jk kamu mau baca di summer juga gpp.. 😹🌞

Satu lagi. Aku suka informasi sejarah kapal kapal terkenal di dunia.. menarik sekali, sedikit mengingatkanku akan One Piece dg nama kapal-kapalnya dan sejarah zaman sekolah.. 😂✌️

Thanks @winnaefendi sdh menulis. Tentu saja, aku akan menunggu karya terbarumu.. 🌹🌼
.
.
#aksireviewbuku #bookstagram #naturephotography #positivevibes #postitfortheaesthetic #nature #books #review #booklover
Profile Image for Sandy.
308 reviews14 followers
July 28, 2020
*3.5/5


Merasa, tidak? Setiap kali diperlihatkan kasus pelecehan seksual, banyak orang yang tidak terlibat langsung sering kali berasumsi, menghubung-hubungkan penyebab kejadian dengan latar belakang korban yang dianggap negatif, yang kemudian malah jadi blaming victim. Padahal yang salah adalah pelaku pelecehan, setuju? Kalau nggak setuju, sorry not sorry, stay away from me. I don’t have time to befriend with people who tend to like to defend a rapist.

Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Itulah yang dialami Harper, gadis remaja tanggung yang harus berhadapan dengan hari-hari yang seperti mimpi buruk setelah mengalami kejadian yang sudah merenggut segalanya.

Isu pelecehan/kekerasan seksual selalu berhasil menguras pikiran saya. Novel ini terfokus pada bagaimana proses penyembuhan mental Harper setelah menjadi korban kekerasan seksual. Dia harus berjuang untuk menghadapi dunia dengan kondisi yang berubah secara tiba-tiba. Dengan alur cerita yang apik dan ringan, cukup membawa saya ke dalam emosi yang diolah di dalamnya.

Tidak lupa, buku ini juga dibumbui romansa remaja yang manis dan nggak berlebihan. Mungkin buku ini bisa dibilang paket lengkap dari aspek kekeluargaan dan pertemanan. Banyak contoh baik yang digambarkan di buku ini.

Walaupun sedikit kurang nyaman dengan gaya penulisannya yang seperti terjemahan, saya cukup menikmati cerita yang disuguhkan. Tapi, sepanjang cerita saya bertanya-tanya, apa benar ini genre metropop? Seperti kurang pas untuk dilabeli genre itu di cover bukunya. Juga, ‘feel’ yang didapat terbilang konstan, jadi sulit untuk merasa sangat emosional terhadap buku ini.

Akhir kata, buku ini patut untuk dibaca oleh setiap orang. Akan banyak pesan moral yang bisa dijadikan pelajaran.
63 reviews
July 4, 2020
I read this novel on one single night. The book itself isn’t thick, not even reached 300 pages. I was quite shocked when I first got it because I still remember vaguely that her last book before this one was thicker so I presumed that this book also has the same amount of pages.
So let me talk about the story. The idea of it was actually based on real story. You can find further information about it on the few last pages of the book. And I think that this was an out of the box topic. It’s really unusual to read this sensitive topic in Indonesian’s novels. Anyway, Winna had created a wonderful character of Harper. She made us feel a deep connection to Harper’s story. What she felt, all the things that she had needed to get through after that event, up to the point that she was not just live but also have a life.
I think Harper’s story could inspired us that even in your darkest moments of your life, you could always rely and trust the ones that mattered the most to you. She’s lucky that she had her dad, Avery, Rachel, Adam and even Jordan during her toughest era of her life. But it was she herself that made it all possible by taking a small little move to overcome her own shadows. I really am proud of the girl.
Profile Image for Nida Najwa.
88 reviews4 followers
February 18, 2021
Love Simmons family, their relatioship is so heartwarming. Walau banyak adegannya yang singkat dan sederhana, tapi cukup menyentuh hati. Aku juga suka dengan karakter Harper yang kuat dan tidak memutuskan untuk bunuh diri setelah semua yang terjadi, cara dia menghadapi traumanya.

Cuma dibeberapa bagian, aku ngerasa agak flat, nggak banyak sih tapi agak bosen aja jadinya.

But totally okay. Membaca novel ini membuatku jadi memahami bagaimana perasaan seorang korban pelecehan seksual dari sudut pandangnya dan dapat dijadikan pelajaran yang berharga. Bahwa seberat apapun masalah yang menimpa, hidup terus berlanjut.
Profile Image for Afy Zia.
Author 1 book116 followers
August 18, 2020
3,8 bintang.

Ini buku keempat Winna Efendi yang saya baca. Saya ingat pernah membaca buku-buku penulis waktu masih SMP/SMA dulu, dan saya menikmatinya. Saya rasa, tulisan beliau memang selalu punya daya tarik yang mampu menghisap perhatian pembaca.

Scars and Other Beautiful Things berhasil membuai saya sejak halaman pertama. Bercerita tentang kasus pemerkosaan yang dialami Harper, buku ini mencoba menguak luka dan trauma dalam diri gadis berusia tujuh belas tahun tersebut.

Dalam konteks apa pun, kekerasan seksual adalah perbuatan biadab yang nggak akan pernah bisa dibenarkan ataupun dimaklumi. Seperti Harper dalam SaOBT, trauma yang timbul akibat peristiwa nahas itu telah menciptakan ruang gelap di hidupnya.

Scars and Other Beautiful Things juga menggambarkan ironi yang kerap terjadi dalam realitas kita: victim-blaming yang membuat korban makin terpojok, timpangnya keadilan terhadap korban kekerasan seksual, serta para predator yang justru mendapat 'keringanan' hukuman atas hal keji yang telah mereka perbuat. Bukti bahwa rape culture terlalu sering disepelekan hingga menciptakan ironi sedemikian rupa.

Dibumbui gaya penulisan yang luwes dan khas terjemahan, saya berhasil melahap buku ini dalam sekali duduk. Perjalanan Harper untuk berdamai dengan trauma masa lalunya begitu menghangatkan hati. Saya suka bagaimana eksekusi konflik batin Harper diselesaikan.

Hanya saja, label metropop di buku ini membuat saya bingung. Alih-alih metropop, saya pikir SaOBT lebih cocok masuk kategori young adult. Not a big deal, actually. Tapi agak mengganggu pikiran karena saya masih nggak bisa melihat di mana sisi 'metropop'-nya hingga buku ini usai dibaca.

Alur buku ini barangkali memang nggak 'meriah' alias cenderung tenang, tapi perjalanan Harper berdamai dengan masa lalunya terasa nyata.

Secara keseluruhan, saya menikmati Scars and Other Beautiful Things! Saya suka bagaimana buku ini membawa isu penting yang masih sering dianggap angin lalu. Dengan eksekusi konflik yang menginspirasi, saya rasa SaOBT patut dibaca tiap orang.


❝Hal-hal yang membuat kita jatuh sering kali juga merupakan hal-hal yang mampu membuat kita kuat.❞ ―Scars and Other Beautiful Things, Winna Efendi
Displaying 1 - 30 of 107 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.