Jump to ratings and reviews
Rate this book

Ketua Klub Gosip dan Anggota Kongsi Kematian

Rate this book
Di keluarga kami, nenekku orang yang paling senang memunguti cerita di luar dan membawanya pulang ke rumah. Ia senang berkumpul bersama perempuanperempuan tua dan bergosip tentang kejadian yang berkembang di sekitar tempat tinggal kami.
Setiap pulang, nenekku berhenti di pintu dan berkata: kalian tahu, perawan tua Sima baru saja pulang membawa bayi tanpa seorang suami. Kalian tahu, bandot Jogi ketahuan mengintip gadis-gadis di pemandian umum. Kalian tahu, arwah pelacur Lili tidak tenang di dalam kubur karena ia belum melunasi utang pakaian dalamnya di Senza Lingerie Shop. Kalian tahu……

Birla mencium pipi Ielaki itu berkali-kali tanpa sadar bahwa
sebelumnya bibir perempuan Iain meninggalkan bekas Iipstik samar di sana.

196 pages, Paperback

Published April 1, 2020

4 people are currently reading
37 people want to read

About the author

Yetti A.KA

23 books4 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
3 (9%)
4 stars
17 (51%)
3 stars
9 (27%)
2 stars
4 (12%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 14 of 14 reviews
Profile Image for Evan Dewangga.
301 reviews37 followers
May 30, 2023
Saat membuka buku ini, memang saya menyadari dan ingin membaca buku yang pas dibaca saat kesadaran berada pada setengah sadar dan setengah tidur. Saat imajinasi (atau ilusi) dan kenyataan bertarung, saat memori dan impian beradu, saat quote Mark Twain terlampau benar: "Good friends, good books, and a sleepy conscience: this is the ideal life." Saat itulah buku ini pas dibaca.

Cerpen-cerpen yang getir, tak jelas batas nyata dan maya, batas sedih dan bahagia, batas waras dan gila. Sangat kuat di sensasi depressing dan pengalaman perempuan yang teraniaya, bingung, dan terjepit. Sakit, tapi harus ditelan. Cerpen yang merasuk ke sanubari, bukan ke otak, memang tidak untuk selalu diingat, tapi untuk mencoba dialami. Dan saya rasa, penulis berhasil menghadirkan pengalaman (yang sebagian besar) pahit itu.

Meskipun bagi saya tak ada satu cerpen yang menonjol, namun keseluruhan buku ini terasa kohesif, satu, dan pahit yang menyembuhkan.
Profile Image for ❦ ivy.
196 reviews6 followers
February 23, 2025
Cuma kau sengaja membiarkan bagian demi bagian dalam dirimu layu.
p. 54

★ 3,5/5

Hampir masuk ke daftar buku did-not-finsh. Tapi, setelah aku iseng untuk lanjut baca lagi karena penasaran dengan cerpen lainnya, hmmm... Ternyata cukup menarik juga. 😼

Cerpen yang paling membekas di benakku di antaranya: 'Saya Hanya Berdiri dan Melihat Semuanya', 'Ia dan Moora Berjumpa di Taman Remaja', 'Semua Bermula Ketika Seekor Ikan Mati', 'Apa Nama Baumu?', 'Pasangan Bahagia', dan 'Ketua Klub Gosip dan Anggota Kongsi Kematian'.

Sependek pemahamanku, tiap cerpen dalam buku ini mengusung tema kesehatan mental dan masalah mental, seperti duka, kesedihan, kesepian, gangguan kecemasan, dan rasa keterasingan dengan dunia luar. Hal tersebut diperkuat dengan adanya beberapa tokoh utama maupun tokoh pendamping pada tiap cerpen yang memiliki kecenderungan untuk bunuh diri atau merasa ketakutan tak terkendali terhadap berbagai hal.

Selain mengusung tema masalah mental, menurutku, tiap cerpen juga mengangkat isu dan permasalahan yang sering terjadi di lingkungan dekat kita, seperti konflik pada rumah tangga yang berujung KDRT dan budaya patriarki. Emang semuanya ga dibahas secara eksplisit sih, namun dengan implisit.

Pada tiap judul, alur dan narasinya sangat sederhana namun juga unik. Di pertengahan dan menuju ending tiap cerpen, aku kadang ngerasa bingung, "ini alurnya mau dibawa kemana ya?" Tapi, ga lama kemudian sampe juga di titik "oalah..." 😌

Ini emang tipe buku yang harus dibaca secara perlahan sih, karena selain terdapat banyak dialog tanpa menggunakan tanda kutip, paragrafnya yang panjang-panjang, juga terdapat narasi yang melompat-lompat. Misalnya, lagi bahas topik A tiba-tiba pindah ke topik B, lalu ke topik C, baru setelah itu kembali lagi ke topik A. Tapi, secara keseluruhan buku ini cukup menghiburku kok karena itung-itung melatih konsentrasi dalam membaca. (。•̀ᴗ-)✧
Profile Image for Ririn.
723 reviews4 followers
October 7, 2020
Cerita-ceritanya agak hit and miss buatku ya.. terutama cerita2 awal. Beberapa cerita terakhir justru menurutku lebih bagus dan harusnya ditaruh di awal untuk menarik pembaca. Kalau ini baru awal saja sudah rada membosankan dan repetitif temanya. Kebanyakan berkisah tentang kesendirian dan depresi.

Cerita yang kusuka:
- Ribuan Ikan Berenang dalam Mata Itu, Daun-Daun Melayang dalam Mataku
- Ketua Klub Gosip dan Anggota Kongsi kematian (harusnya ini ditaruh di awal karena buaguss menurutku yaa)
- Menjadi Tua (*sweats* apakah ini gambaran masa depanku? O.O)
- Sasali Masih Menunggu (I love this mystery)
6 reviews
Read
May 22, 2021
Bagaimana menyampaikan tragedi dengan jumlah kata yang terbatas? Ketika medium yang dimiliki hanyalah cerita pendek (yang terkadang dipatok tidak boleh lebih dari 2000 kata), penulis harus memutar otak untuk bisa mengisahkan kejadian yang menyedihkan tanpa menghilangkan keseriusan dampak yang terjadi pada tokoh-tokohnya. Bagi Yetti A. KA, salah satu cara untuk menyiasati itu adalah dengan membentuk identitas yang ambigu sehingga keyakinan pembaca akan identitas tokoh yang terbentuk di awal akan diragukan di akhir. Dalam cerpen “Saya Hanya Berdiri dan Melihat Semuanya” yang mengambil inspirasi dari seni performans Marina Abramovic, seorang perempuan mengamati seorang artis yang memperkenankan para penonton melakukan apapun kepada tubuhnya. Setelah berjam-jam melihat kebiadaban-kebiadaban dilakukan terhadap tubuh sang artis, sang narator menyaksikan seorang anak perempuan bernama Elia yang merengek minta ibunya menghentikan pertunjukan itu. Tidak tahan dengan penderitaan sang artis, Elia akhirnya mengambil pistol dan menembak pelipis perempuan itu. Di bagian akhir, sang narator yang telah kembali ke kehidupannya sendiri akhirnya diketahui juga bernama Elia. Muslihat yang mirip terjadi juga di cerpen “Perempuan yang Memegang Tali Anjing”. Awalnya, pembaca diperkenakan dengan seorang perempuan bernama Masel yang datang ke toko buku besama anjing pudelnya. Namun, dari sudut pandang pemilik toko buku, perempuan itu sebenarnya tidak ditemani anjing dan ia hanya menyeret tali kekangan kosong. Ketika sedang membaca buku inilah, perempuan teringat bagaimana namanya dipergunakan oleh orang lain untuk memanggil dirinya, untuk mengontrol dirinya, untuk membentuk identitasnya, sampai akhirnya ia tidak tahan dan melakukan perbuatan buruk ke seorang laki-laki yang terlalu gemar mengucap nama Masel. Pada bagian akhir, sang pemilik toko melihat perempuan itu datang ke tokonya yang tutup. Sebelum ia sempat mengabarkan bahwa tokonya tutup, seorang anak bersama ibunya datang dan dari percakapan mereka diketahui juga bahwa anak itu bernama Masel, dan ia memohon kepada ibunya untuk diperkenankan memelihara anjing pudel yang ada di depan toko buku. Sekalipun pemilik dari satu identitas ini berubah-ubah, baik berubah watak ataupun usia, pada akhirnya yang menyatukan mereka adalah memori tentang suatu peristiwa, yang biasanya buruk. Barangkali ini menjadi cara penulis untuk menceritakan sebuah peristiwa berdasarkan lebih dari satu sudut pandang. Terutama, dari sudut pandang pengamat dan korban, biar pembaca bisa merasakan bahwa keduanya punya hubungan yang sekalipun sulit dijelaskan, tetap ada dan mengikat.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Rahman.
162 reviews21 followers
September 25, 2025
Sukaaaaa. Banyak banget cerpen yang pake gaya naratif stream of consciousness. Kisah-kisahnya, seperti Yetti biasanya, tentang kekelaman hidup. Tema yang sangat-gue-sekali. Cerpen-cerpen yang kufavoritkan:
- Semua Bermula Ketika Seekor Ikan Mati (cerita terpanjang dan yang tidak kuekspektasikan bakal kusukai sekali)
- Alangkah Gelap Pagi Itu, Jan (kayaknya aku udah lebih dari dua kali baca cerpen ini)
- Ribuan Ikan Berenang dalam Mata Itu, Daun-daun Melayang Dalam Mataku (seperti judulnya yang puitis, isinya juga puitis abiss)
- Sasali Masih Menunggu (Ini konsep ceritanya bagussss; dan sedih)
- Gerbong Kereta (stream of consciousness dari seseorang yang masih gamon sama mantannya)
- Pasangan Bahagia (temanya gue banget)
Profile Image for Sunarko KasmiRa.
293 reviews6 followers
August 14, 2025
Ketua Klub Gosip dan Anggota Kongsi Kematian karya Yetti A.KA merupakan kumcer yang berisikan 19 cerita yang secara garis besar menceritakan tentang pengalaman perempuan, terutama terkait dengan kesehatan mental dan kondisi-kondisi lain yang berkaitan erat dengan lingkungan sosial disekitarnya. Buku ini menarik karena teknik penceritaan dan gaya kepenulisan yang digunakan penulis membuat para pembacanya bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dimaksudkan penulis pada cerita tersebut. Dan menurut saya, itu menarik karena dari cerita yang ada memantik pertanyaan dan juga penafsiran yang bisa saja akan berkembang menjadi sebuah diskusi.
Profile Image for Lana.
80 reviews6 followers
June 26, 2022
Final Rating = a solid 4 stars!

Another short story collection that I thoroughly enjoy! Walaupun begitu, kebanyakan cerpen dalam buku ini mengangkat tema yang cukup depressing and disturbing. Cerita-cerita dalam buku ini mengangkat tema tentang death, grief, mental health issues, and dysfunctional families and relationships. Sempat cukup down juga di saat membaca, karena kok ceritanya sedih-sedih yah.

But despite all of that, menurutku penulisannya sangat bagus dan ceritanya mengesankan. Jadi penasaran sama tulisan-tulisan Yetti A.KA lainnya <3.
Profile Image for zanubatiq_.
24 reviews
March 8, 2025
Sebuah eksplorasi psikologis, mental, dan keterpurukan hidup perempuan. Tema yang menarik sekaligus sensitif namun, eksekusi yang terlalu monoton dan diksi yang tidak menggugah membuat kumcer ini begitu lemah di berbagai sisi; mulai dari penokohan hingga penulisan plot. Ide-ide di setiap cerpen terlalu banyak missnya, kurang berwarna dan repetitif. Menurut saya masalahnya ada pada pemilihan kata yang begitu-begitu saja; tidak berkarakter sekaligus medioker.
Profile Image for Agnes Dominique Pasalbessy.
5 reviews
August 23, 2021
Beli karena cover yang eye-catching. Awal kira itu novel, eh ternyata kumcer. Ada beberapa cerpen dengan tema kematian. Suka semua cerpennya kecuali yang pertama, kurang menarik menurutku. Paling suka dua cerita terakhir, terutama cerita Ketua Klub Gosip.
Profile Image for Intan Permata.
43 reviews1 follower
January 14, 2023
Bagus, tapi aku nggak cocok sama buku ini. Yang bikin ga cocok itu karena aku ga paham inti yang disampaikan di cerita itu apa. Mungkin aku cuma paham 2 sampai 3 judul dari banyaknya cerita yang disampaikan
Profile Image for Wahid Kurniawan.
206 reviews3 followers
December 31, 2022
Salah satu kenikmatan membaca cerita-cerita Yetti adalah, menyimak parade narasinya yang berjejal tapi nyaman dibaca.
Profile Image for annisa fajrin.
30 reviews
January 25, 2024
Buku ini saya temukan dari ketidaksengajaan (lagi) dan lebih kaget ternyata isinya kumpulan cerpen. Bagus saya suka, walaupun ada beberapa cerita yang bikin saya agak bingung tapi overall bisa saya nikmati cerita yang lainnya.
Profile Image for Selvi Tamae.
47 reviews
July 8, 2022
Judul Buku: Ketua Klub Gosip dan Anggota Kongsi Kematian
Penulis: Yetti A. KA
Penerbit: Diva Press
ISBN: 9786023919086

Judul dan kover buku memang berperan cukup penting bagi sebuah karya. Setidaknya, ini yang kualami saat pertama melihat buku “Ketua Klub Gosip dan Anggota Kongsi Kematian”. Judulnya yang sangat menarik, ditambah iliustrasi dan warna sampul, serta penjelasan blurb yang membuatku memutuskan untuk membeli buku ini.

Buku yang merupakan kumpulan cerpen ini terdiri atas 19 cerita. Penulis mengawali cerita yang cukup menarik buatku. Kemarahan sang tokoh Sare sangat terasa. Ditambah dengan bagian penutup yang membuat cerpen ini unik. Sare melakukan “balas dendam”atas kematian suaminya dengan cara: hanya menatap orang yang dianggap pelakunya dengan tatapan nanar.

Cerpen-cerpen berikutnya lebih berisi tentang kematian dan depresi. Banyak ambigu yang cukup membingungkanku. Sehingga beberapa kali aku membaca ulang di beberapa bagian. Aku cukup kesulitan memahami beberapa cerita.

Tibalah aku pada cerita yang dipakai sebagai judul buku. Cerpen yang berjudul “ketua Klub Gosip dan Anggota Kongsi Kematian” ini menarik. Menceritakan seorang nenek yang gemar bergosip. Mengetuk pintu tetangga dan mengumpulkan mereka untuk saling bergosip. Jika tidak ada gosip yang mereka miliki, maka mereka akan membuka aib keluarga masing-masing. Para menantu tak akan luput dari hal yang satu ini.

Membaca buku ini secara keseluruhan, membuatku menarik kesimpulan. Bahwa tema-tema yang diusung penulis sebenarnya dekat dengan keseharian, tetapi cara penulis yang unik dalam menyampaikan ide, membuat buku ini berbeda. Meskipun aku membutuhkan energi lebih dalam untuk mencerna, tetapi beberapa cerpen dapat kunikmati dengan sempurna.
Profile Image for M Adi.
174 reviews18 followers
December 4, 2020
Setiap cerpen akan bersinggungan dengan mata. Barangkali itu sebab hingga desain sampul menjadi begitu menarik dan menyeramkan untuk ditatap. Cerpen-cerpen yang ditulis menunjukkan gaya penyampaian penulis yang sepertinya mengajak pembaca untuk bisa menerjemahkan rangkaian-rangkaian kalimat dengan pemilihan diksi yang sukar bagi saya baru membiasakan membaca.

Barangkali ada struktur dan maksud dari penulis yang perlu ditangkap dari yang tidak terbaca. Seiring berjalannya waktu dan belajar fokus, cerpen bisa dinikmati sebagaimanaadanya. Tentu sebuah tantangan bagi pembaca. Sayangnya tidak begitu meninggalkan kesan.
Displaying 1 - 14 of 14 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.