Muhammad Sang Pembebas

by Abdurrahman Asy Syarqawi

Muhammad yang sering kita dengar dan baca adalah sebagai Nabi, namun sebenarnyalah Muhammad itu juga sebagai manusia biasa yang telah melakukan revolusi terbesar dalam sejarah umat manusia. Demikianlah yang akan diceritakan dalam buku ini, di mana mungkin kita akan sedikit mengerutkan dahi, karena seolah-olah menghilangkan sakralisme dalam diri Muhammad.

Dengan totalitas, kejernihan dan kesungguhan yang luar biasa, melalui novel sejarah ini Abdur Rahman Asy Syarqowi memaparkan perilaku dan kehidupan Nabi Muhammad secara detail, dari sejak lahir hingga wafatnya. Di mata Asy Syarqowi Nabi Muhammad adalah pelopor tegaknya nilai-nilai kemanusiaan yang universal dengan pertama kali mengupayakan kukuhnya nilai dan pondasi-pondasi tauhid.

Genres: Islam, History, Religion, Biography

531 pages, paper pack

First published May 1, 1997

Reviews

[Sinta Nisfuanna · Rating 3 out of 5]

“Nyaris di buku pelajaran sejarah tak ada peristiwa, misalnya, bagaimana spirit Inggit Garnasih ketika membela habis-habisan Sukarno yang berusia muda, menyelundupkan buku-buku dalam penjara, dan kemudian dicampakkan. Atau kisah bagaimana Hatta terjebak dengan seorang perempuan cantik dalam sebuah jeep. Lalu jeepnya mogok di jalanan yang lengang. Sambil menunggu jeep dicarikan bensin oleh sang sopir, perempuan cantik dan Hatta duduk berjauhan. Hal-hal yang manusiawi seperti itu nyaris hilang dalam dimensi sejarah yang kita ketahui. Makanya sejarah itu bikin ngantuk. Isinya tanggal melulu. Periodesisasi melulu.”

Kaku. Itulah yang sering terkesan dalam sebuah buku sejarah. Seperti yang tertulis pada kutipan di atas yang diambil dari artikel berjudul Tiga Kesalahan Periset dalam Pengumpulan Sumber Sejarah . Kenyataan inilah yang kerap membuat orang malas untuk berkenalan dengan sejarah. Tidak adanya unsur dramatik atau manusiawi dalam sejarah, dan hanya berisikan bahasa formal dan data-data angka, menjadikan buku sejarah menjadi berat dan menjemukan.

Bukan kah sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai novel dan film, dimana unsur dramatik begitu sering mendominasi isi cerita? So, menurut saya tidak ada salahnya menyelipkan unsur tersebut dalam sebuah buku, dengan tetap memegang fakta sejarah yang terjadi di lapangan.

Seperti yang kita tahu bahwa sejarah tokoh besar bernama Muhammad, Sang Rasulullah sudah ditulis diberbagai buku. Bahkan tidak hanya berbentuk literatur, tetapi juga novel. Seperti baru-baru ini dimana Bentang Pustaka telah mengeluarkan novel sejarah dengan latar perjalanan hidup Muhammad yang ditulis oleh Tasaro.

Banyak sekali komentar positif atas munculnya buku berjudul Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan ini. Salah satunya, acungan jempol atas penggarapan sejarah kehidupan Rasulullah sehingga lebih mudah dicerna dibandingkan ketika harus membaca buku literatur tebal dengan tokoh yang sama. Sayangnya, dalam novel karya Tasaro ini, isinya tidak 100% berisikan tentang sejarah Rasulullah, tetapi diselingi dengan tokoh bernama Kashva. Bahkan menurut saya, porsi cerita Kashva lebih banyak dibandingkan Muhammad.

Muhammad The Messenger adalah sebuah buku literatur sejarah yang diceritakan dengan bahasa novel oleh Abdurrahman Asy Syarqawi. Berbeda dengan Lelaki Penggenggam Hujan, sejarah perjalanan sosok Muhammad dalam buku ini menjadi fokus utama dalam buku setebal 597 halaman ini, sejak beliau lahir hingga akhirnya wafat. Menariknya dari buku ini adalah gaya tutur dan penggambaran si penulis terhadap kepribadian Rasulullah. Di sini pembaca akan dihadapkan dengan sosok Rasulullah yang manusiawi, bukan lagi pria yang terlihat amat sangat sempurna seperti yang biasa dibaca dan didengarkan.

Penulis benar-benar menggenggam wanti-wanti terakhir ketika wafatnya Rasulullah bahwa beliau hanyalah manusia biasa yang diberi kelebihan berupa perantara Sang Maha Agung, beliau hanyalah manusia biasa yang tidak layak untuk dituhankan. Berbekal hal tersebut, penulis mencoba menuturkan sikap dan sifat Rasulullah dengan senatural mungkin. Hal ini membuat pembaca lebih bisa melebur dengan sirah nabawiyah yang biasanya terkesan kaku.

Hanya saja, gaya bahasa Tasaro masih lebih indah dan dalam dibandingkan Abdurrahman Asy Syarqawi dalam memperkenalkan sosok Rasulullah. Selain itu, dalam buku ini juga tidak dijumpai daftar pustaka yang sekiranya menjadi landasan dari penulis dalam berkisah. Semoga dengan munculnya buku ini dapat menjadi penggerak para sejarahwan untuk menyampaikan sejarah dengan nuansa yang lebih nyaman. Dan akhirnya, Indonesia pun menjadi negeri yang mencintai sejarahnya.

[Earth · Rating 5 out of 5]

Membaca Muhammad the messenger membuka hati dan pikiranku tentang Muhammad. Sosok nabi yang kucari-cari dalam balutan cerita yang lebih enak dan menarik untu di baca.

Pemahaman tentang kenapa beliau beristri lebih dari satu, kultur yang melingkupinya dan semuanya, tentang perang, tentang kaum muhajirin dan anshar..semuanya..terbuka dengan jelas.

Buku ini lebih melengkapi daripada Lelaki Pengenggam Hujan. Karena dibuku ini Muhammad digambarkan apa adanya, lebih bersahaja dengan kelembutan dan emosinya. Sedangkan di Lelaki Pengenggam Hujan, Muhammad begitu lembut, bahkan tanpa emosi sedikitpun.

Hal yang luar biasa dari buku ini bahwa Muhammad juga mengajarkan orang untuk bekerja, hal yang memalukan dari suatu kaum adalah ketika mereka tidak mau bekerja dan mengandalkan sedekah atas hidupnya. Muhammad tidak menyuruh kaumnya untuk menomorsatukan ibadah tetapi lupa untuk bekerja dan menghidupi diri sendiri. Orang yang masih mampu bekerja tetapi tidak bekerja dan mengandalkan belas kasihan adalah hal yang sangat buruk.

Buku yang luar biasa, dan aku lebih mencintai Nabiku, Muhammad ku.

[Lela Iskandar · Rating 1 out of 5]

Buku yg baik utk dibaca jika anda mahu tahu mengenai suasana waktu itu, dan kronologi sejarah.

Tetapi ia mempunyai beberapa tempat yg menyebabkan saya memberinya 1 star :-

1. Ada dialog dlm benak nabi - bagaimana penulis tau apa dlm hati nabi?
2. Nabi terkadang di lihatkan pemarah. Sedangkan beliau sgt lunak.
3. Nabi diperlihatkan seperti hilang akal dlm melawan ketua munafik, Abdullah b. Ubai
4. Tiadanya reference di mana dialog/peristiwa yg tertulis di sini di petik. Walaupun ia novel, ia novel sejarah yg memerlukan ulasan/penelitian sarjana.
5. Nabi dilihatkan berusaha dengan dayanya dan sahabat2nya -- hampir tiada di pertonjolkan hubungan Nabi dengan Allah.

Mereka yg meneliti dan mahukan fakta di samping gaya pembacaan novel akan kecewa dgn buku ini.

Tetapi anak muda yg baru berjinak-jinak mengetahui agama, mungkin tertarik dgn kandungan dan gayanya.

Apapun, jika anda mau tahu lebih tentang peribadi, saya sarankan mendengar kuliah Habib Al-Jifri di Youtube.

[Roslee Saad · Rating 3 out of 5]

Berbelah-bahagi membaca buku ini. Fiksyen sejarah khususnya melibatkan sabda Rasulullah SAW bila diolah menimbulkan persoalan sama ada karangan penulis sendiri atau betul-betul percakapan baginda SAW. Terdapat beberapa fakta baru yang dipelajari dan saya tidak tahu ketepatan fakta ini.

Pertama - ketika Rasulullah berusia 16 tahun. Baginda pernah bertunang dengan Dhaabah binti Amir binti Sha'ah. Pertunangan ini terputus di tengah jalan.

Kedua- ketika perang Badar. Hindun binti Utbah membongkar pusara bonda Rasulullah (Aminah binti Wahab) dan mengheret rangkanya ke medan pertempuran.

Sambung buku kedua. Kisah Abu Bakar.

[Ema · Rating 4 out of 5]

Aku rasa kalau nak baca sirah jangan main hentam buat spekulasi sendiri. Bahaya. Perkara asas yang kita mesti sematkan ialah Al Quran dan Hadith merupakan sumber utama ilmu dan panduan hidup. Aku tarik nafas dalam-dalam bila baca buku ni. Penuh dengan TRIGGER WARNING. Dari situ kita boleh nampak bagaimana perjalanan hidup Nabi Allah Muhammad. Penuh liku dan duri. Sebenarnya sirah ni kita semua dah pernah baca tapi bahagian yang di sebaliknya itu yang diceritakan di sini.

Antaranya tentang perangai jahiliyiah yang masih belum boleh ditinggalkan selepas mereka masuk Islam, bangsa Quraisy, tentang strategi peperangan, pembahagian harta perang dan perangai isteri-isteri Rasulullah.

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

📚

#donereading #MuhammadTheMessenger by #AbdurrahmanAsySyarqawi #emabaca #goodreads #bookstagram #igreads #malaysiamembaca

[Roda Buku · Rating 3 out of 5]

Banyak perkara baru yang saya tidak tahu terdapat dalam buku ini. Sayangnya tidak terdapat daripada mana sumber penulis mengambilnya. Sebelum membaca buku ini saya ada membaca buku Himpunan Sirah-sirah Yang Tidak Shahih & Sirah & Sejarah : Antara Fakta Kebenaran dan Pembohongan yang di dalamnya terdapat beberapa riwayat yang tidak sahih dan diragukan yang saya dapati penulis memasukkan di dalam novel ini.

Saya harap pembaca lain, seperti saya akan membuat rujukan lanjut mengenai cerita-cerita yang ada dalam buku ini. Selepas ini mungkin saya akan baca buku Jejak-Jejak Rasulullah: Iktibar Daripada Kehidupan Nabi Muhammad. In Sya Allah.

[Yenny Syahbuddin · Rating 2 out of 5]

When I decided to buy this book, I want to give this book to my son Hafidz but before that I read this book and I found something new about the prophet. Not about the miracle nor about the his enemies but this 's more about him as a human, about his saddest childhood, about his journey as a husband, as a lead. It's make me feel so close to him.

[Diah Didi · Rating 5 out of 5]

Baca ini waktu jaman SMA, sampe nangis ngebayangin betapa beratnya perjalanan hidup dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

[shanah · Rating 5 out of 5]

speechless.......can't describe well. This is great book, make me know more about Muhammad SAW.

[Budi S · Rating 4 out of 5]

Mengingatkan kita betapa beratnya perjuangan Rasulullah

[Hary Mulyadi · Rating 5 out of 5]

Novel luar biasa!. Novel yang menuliskan seorang manusia paling mulia, manusia menyayangi sesama bahkan kita hingga akhir zaman, manusia yang memiliki akhlaq mulia, manusia penyabar, manusia tangguh, manusia berjiwa besar, pemimpin, amanah, benar, dan masih banyak lagi. Ialah Muhammad The Messenger. Walau tidak disertakan secara eksplisit sumber2x pernyataan di dalam novel ini, namun jelas bahwa yang diceritakannya adalah ajarannya. Ajaran yang mulia, ajaran dari Tuhan semesta alam. Disampaikan secara objektif namun tetap terasa ajaran Ilahiah dari ceritanya. Naratif namun tetap jelas tahapan-tahapan perjalanan Sang Messenger. Reduktif namun tidak sampai meniadakan momen-momen dan hal-hal penting dalam kehidupannya.

[Isnaini Nuri · Rating 3 out of 5]

Finish finish finish,,
akhir'e rampung juga..(^^)/
Bukunya kurang greget makane agak males lanjut meski baru nyampe 1/3..tapi paksain juga sampe slese karena emang ada hal-hal baru yang blom pernah saya denger sebelumnya,,kayata
Ternyata Muhammad pernah jatuh cinta sebelum bertemu dengan Khadijah, namanya Dhabaah binti Amir bin Sha'ah,, dan masih banyak lagi hal2 lain yang g ditemukan di sirah nabawiyah.
Tapi tetep enak baca Sirah Nabawiyah. Sumbernya lengkap dan jelas. di buku ini gak ada sumber referensi sama sekali, mungkin karena dibingkai dalam bentuk novel kali ya..

[Muhammad Aziz · Rating 3 out of 5]

Sosok nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam digambarkan secara lebih humanis dalam buku ini, Dikatakan Rasulullah pun pernah merasa emosi bahkan menampilkan perasaan emosinya ketika ditekan oleh kafir Quraisy. Padahal dalam buku-buku biografi sejenis belum sekalipun ada yang berani mengatakan kalau Rasulullah pernah kehilangan kontrol atas emosinya. Kalau menurut saya, barangkali karena dinovelkan sehingga penulis menambah-nambah isi sesuai imajinasinya.
Sebagai novel bolehlah, tetapi kalau dijadikan rujukan pengetahuan tentang sejarah Rasulullah, buku ini tidak direkomendasikan.

[Muhammad Gauzal · Rating 5 out of 5]

Biografi Nabi Muhammad dikemas dalam bentuk novel sejarah yang menekankan pada sisi kemanusiaan beliau sebagai tokoh sejarah, bukan sisi kesakralannya sebagai seorang utusan Tuhan. Mungkin, ini bukan buku pertama yang mesti dibaca untuk mengetahui sejarah beliau, namun akan memberikan sisi lain dan gambaran lebih dekat mengenai karakter Sang Nabi.

[Ananto Idhaman · Rating 2 out of 5]

saya rasa, letak kesalahan ada pada penerjemah, mungkin tidak biasa menerjemahkan novel semacam ini. atau mungkin penerjemahnya bukan penerjemah novel. entahlah, saya hanya mencoba berbaik sangka. untuk saya, alur novelnya sangat parah, kecuali informasinya yang well done.

[Mb4h_j3n99ot · Rating 4 out of 5]

بســـــــــــم الله الرحمن الرحـــــــــــيم

اللَّهُــــــــمّے صَــــــلٌ و سَلّـــــمّے علَےَ نبينا مُحمَّــــــــدْ وعلــــــــى اّلـــــــه وصـحبه و سَلّـــــمّے

[Nanna]

belum selesai2 bacanya :'(

[Azrul Alwi · Rating 3 out of 5]

: pembaca perlu memiliki sumber lain utk membanding sirah yg dikisahkan oleh penulis.