Aku menyiapkan kisah-kisah tentang perjalanan mencari kenangan indah, penantian terhadap sinar mentari pagi.
Kisah yang akan menemani saat terjaga di tengah malam dan kisah yang akan diceritakan saat malam berbintang. Aku sangat senang jika kita bisa pergi ke semesta kecilku. Di sana, kita bisa berbagi cerita bersama. Mampirlah, aku selalu menunggu di sini.
Illustrasi nya cantik perpaduan gradasi shade of blue-yellow dan brown nya. Yang menarik tiap illustrasi memiliki warna yg disesuaikan dengan musim yang berjalanan selama cerita berlangsung. Dan membaca ini mengingatkan dengan buku-buku puisi penyair lokal dengan illustrasi cantiknya.
Rekomendasi kalau kamu lagi nyari graphic novel ringan berisi sajak-sajak puisi dengan illustrasi yang cantik. 💙💙💙💙
4⭐ ini 90% karena gambarnya cantik-cantik banget. Terus aku suka nungguin tiap buka halaman... baca kalimatnya dulu, baru nebak bakal gambar apa lagi yaaa? terus semacam bilang, "Waaah" setelah liat gambarnya 😂 jadi ya gituuu... aku suka banget sama gambarnya 😂
"Setelah melewati gelap, aku baru tahu. Cahaya ternyata secemerlang ini."
"Bunga pasti akan mekar dengan indah. Meskipun kecepatan tumbuh tidak sama."
"Aku harap kamu bahagia apa pun musimnya."
"Siapa pun memiliki anak di dalam hatinya." ----- Tulisannya indah. Ilustrasinya bicara lebih banyak dan terlihat begitu hidup. Makna setiap katanya bisa ditafsirkan sesuai keadaan dan imajinasi pembaca tanpa mengurangi keindahannya. Tentang cinta dan rahasia-rahasia lainnya yang sedalam mimpi. Ada seekor paus terbang yang sedang melakukan perjalanan panjang. Ada banyak ilustrasi tumbuhan, awan, langit, laut, pantai, musim, semesta, serta kita—laki-laki dan perempuan yang mengarungi kehidupan dan kadang tidak baik-baik saja. Tapi tenang, semua akan baik-baik saja.
Salah satu buku yang memahami kita saat kita berupaya memahaminya.
Ilustrasinya cantik banget betulan! Tapi sayang narasi yang disajikan tidak menyentuh perasaanku cuma sekedar untaian kalimat buat melengkapi ilustrasi yang bahkan tidak melengkapi...
such a cute graphic novel to beat my reading slump phase. thanks to Jedit. 💕
gonna drop a short review for it!!
i love the drawings veryyy much. i feel like every colours of each drawings have some kind of feeling that are nostalgic. i dunno what is it called, hmmm.. tapi setiap ngebalik ke halaman selanjutnya, i remembered my childhood.
but i think, the poems(?) or something like that–in this book are more than like descriptions of each drawings to me. sempet mikir, apa mungkin karena ini novel terjemahan, jadinya agak nggak masuk dan nggak nyes di otak sama hati, ahaha.
i gave it 4 stars. 3.5 stars for the drawings, the rest is for the so-called-poems. 💝
Menuju Akhir Perjalanan yang seakan tidak berujung pun Sedang berjalan menuju titik akhir. Pada semua kisah yang baik pun Pasti ada akhir yang baik.
Kata-katanya bagus diselingi juga dengan ilustrasi yang bagus juga tapi belum membuatku tergerak untuk menyukai buku ini. Tapi kalau kalian menyukai buku dengan banyak ilustrasi dan puisi pendek buku ini bisa menjadi salah satu opsi untuk kalian baca.
"Aku juga berpikir saat malam datang. Saat semua orang tertidur, saat kenangan-kenangan terburuk kembali mengisi pikiran dan perlahan menjatuhkan kita ke lubang paling dalam. Namun, untuk melihat bintang yang paling terang, diperlukan malam yang paling kelam." (hlmn. 4)
Buku ini diisi dengan gambar-gambar yang sangat indah dan menarik. Setiap gambar (kisah mungkin?) berhubungan dengan part yang ingin diceritakan. Mulai dari pemilihan warna, bentuk tokoh yang ada di gambar, aku sukaaa.... Sungguh estetik. Hanya saja ada beberapa halaman yang aku kurang mengerti isinya. Entah kenapa rasanya ga cukup relate sama diri aku, kurang mengena gitu isinya. Tapi ada juga beberapa halaman yang aku suka isinya, salah satunya quote di atas. I think I've to re-read this again.
I'm amazed by all the pictures from this book >< 70% dari bintangnya kupersembahkan untuk gambarnya yang lucu dan menenangkan hati. Kalimatnya sendiri menurutku berperan sebatas pendukung saja, untuk efek deg-degan sebelum ke ilustrasi di halaman setelahnya hihihi
5 bintang buat ilustrasinya yang magical. SUMPAH BAGUS-BAGUS BANGET T_T
Aku suka banget ilustrasi langit, paus, angkasa, dan color pallete yang dipakai. Sayangnya, aku nggak begitu suka tulisannya. Bukan nggak bagus sih, cuma ya biasa aja. Ditambah lagi nggak ada "ceritanya" jadi aku akhirnya beberapa kali skip baca dan cuma mengagumi teksnya. Seandainya terbit sebagai artbook gitu, aku bakal kasih nilai penuh karena lihatnya aja udah bikin aku terhipnotis.
"Mencemaskan hari esok adalah bukti terbesar bahwa kamu adalah manusia." - Hiburan dari Kucing -
Tapi mimpi-mimpi tertentu justru indah karena terlupakan. Kenangan-kenangan tertentu, indah karena lepas dari ingatan. - Seorang Anak Tertidur Lelap -
"Jika aku membawamu pergi dalam pelukan, aku akan lelah. Jika aku memaksamu bangun lalu pergi, kamu akan lelah. Karena itu, aku akan menunggumu. Supaya kita bisa berjalan bersama." - Untukmu -
"Mimpi-mimpi sangat indah menyadarkan kita bahwa kita masih hidup. Kita masih hidup. Dengan indah." - Sebuah Mimpi -
~ו°~
Good, I just spend 15 minutes to reading this book 🤣 I mean, buku ini, walau jumlah halamannya ±244. Ternyata isinya kebanyakan gambar yang aesthetic dan erghhhh saking aesthetic-nya rasa pengen beli yang fisiknya biar bisa di-post di Pinterest hehe. Bayangin ya, bahkan dalam 1 lembar itu (2 halaman), 1 halaman berisi gambar, 1 halamannya lagi berisi kata-kata singkat berkesan (aku menyebutnya "puisi tanpa aturan", mungkin aku bisa menyebutnya quotes atau apa, tapi aku lebih condong ke istilah puisi itu sih). Walau gambarnya aesthetic bin jedarr jedurr, rasanya terlalu gak worth it buat beli buku fisik ini (110k) karena kata-katanya lumayan minim. Menurutku, kata-kata di dalamnya lebih kepada menjelaskan tentang gambar-gambar yang senantiasa nyempil itu, ketimbang gambar itu sendiri yang membantu menerangkan kata-kata yang dibuat penulis.
Gak ada yang lebih menyenangkan selain melihat keunikan magis tersendiri dari setiap lukisannya. Akuu sukak banget! Ini yang bikin bukunya beda dari yang lain, di mana ketika buku-buku lain menggunakan kekuatan kata-kata (yang terkesan lebih praktis), buku ini malah menggunakan kekuatann gambar (yang tentu aja butuh waktu dan tenaga ekstra untuk membuatnya). Di sini, penulis memanjakan pembacanya dengan gambar, bukan dengan kata-kata. Perlu kuakui, untuk beberapa bagian aku suka kata-katanya. Tapi di sisi lain ada yang terkesan b aja. Just not my cup of the (so much), I love this book for some reasons, but in another hand, I also feel like "hmm".
awal tahun ini saya mulai dengan progres yang sangat baik. saya mampu menyelesaikan 6 buku di dua bulan pertama, januari hingga februari. namun begitu memasuki bulan ke 3 saya benar-benar berhenti total dari aktivitas membaca buku ini. kesibukan kerjaan tiada habisnya benar-benar tidak menyisakan waktu me time yang cukup untuk sekedar membaca dua atau tiga lembar buku.
akhir pekan ini, disaat suntuk-suntuknya kerjaan, saya membuka ipusnas di tablet saya, dan menemukan buku ini masih terdaftar di riwayat pinjaman saya. iseng kemudian saya mulai membacanya. saya tersihir dengan ilustrasinya yang sangat menarik dan indah, perpaduan warna yang digunakan juga sangat lembut. sungguh menenangkan. lalu dipadukan dengan prosa porosa sederhana tapi menyentuh.
"Tenang, Semua Akan Baik-Baik Saja" adalah buku berilustrasi yang ditulis oleh Jedit dan Lovelyta Panggabean. Buku ini mungkinm emang diciptakan untuk memberikan ketenangan dan semangat melalui ilustrasi dan tulisan inspiratif oleh penulisnya. Setiap halaman menyajikan kombinasi gambar yang menenangkan dan kata-kata yang memotivasi, harapannya ilustrasi-ilustrasi indah itu membantu pembaca menemukan kedamaian dan optimisme dalam kehidupan sehari-hari
saya suka bagaimana penulis buku ini menggambarkan ilustrasinya yang dominan "tampak belakang" konon katanya agar ia ingin orang lain melihat apa yang ada dibalik punggung mereka, tampak belakang justru merupakan sebuah kejujuran untuk mengenal diri sendiri.
"Tenang, Semua Akan Baik-Baik Saja" adalah buku berilustrasi yang cocok bagi siapa saja yang mencari ketenangan dan motivasi melalui visual dan kata-kata inspiratif. Jedit dan Lovelyta Panggabean berhasil menciptakan sebuah karya yang menenangkan dan penuh makna. Buku ini sangat direkomendasikan untuk mereka yang membutuhkan dorongan semangat dan pengingat bahwa dalam segala situasi sulit, semua akan baik-baik saja. Ilustrasi yang indah menambah daya tarik buku ini, membuatnya menjadi bacaan yang menyenangkan dan memotivasi. 4 bintang untuk buku ini
Buku Ilustrasi yang menarik. Ilustrasi di dalamnya membuatkita menemukan cerita milik kita sendiri, alih-alih membaca cerita lewat tulisan-tulisannya. Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa kuambil: Buku ini seolah ia berbicara pdku bahwa mengumpulkan semua kesedihan, menerimanya, akan mempermudah kita untuk melepaskannya.(hlm108) Sesulit apapun ujian, ia akan terlalui juga, 'kan? Tugas kita adalah memilih: menghadapinya segera, atau mengulur waktu lebih lama.(hlm114) Tidak akan tahu apa itu bahagia jika tidak ada sedih. Tidak akan tahu sembuh jika tidak merasa luka. Tidak akan tahu bangkit, jika tidak ada jatuh terpuruk.(hlm130) Kadang kita harus mau pergi. Kadang kita harus mau beranjak dari tempat kita. Menghadapi ketakutan, lalu pergi ke dunia luar. Jangan murung terus, siapa tahu diluar kita bisa bertemu hal yang lebih luar biasa. Mungkin berbahaya, tapi kita bisa hati-hati kan?(hlm147) Kadang kita bersikap memaksa. Memaksa diri, atau memaksa org lain. Padahal sebuah kesiapan akan membuat perjalanan itu menjadi lebih bermakna. Karena kita menikmatinya bersama2.(hlm165) Setelah berkali2 membaca buku ttg mental illness.. aku juga merasakan, kadang kala memberi ceramah panjang lebar pada seseorang yang bercerita justru terasa sia-sia. Alih-alih memberi solusi, kita justru seolah tak menerima perasaannya. Katakanlah "Semua akan baik-baik saja," lalu jadilah pendengar yang baik.(hlm183) Ini adalah fitrah kebaikan. Setiap anak akan condong pada fitrahnya. Orang tuanya, lingkungannya lah yang bisa membuat ia jauh, atau semakin dekat dengan fitrahnya.(hlm197) Kadang kita tidak bisa menghargai apa yang sedang dibicarakan lawan bicara kita. Hal ini mengingatkan aku sebagai orang tua dengan anak kecil, juga dengan buku Le Petit Prince karya Antoine de Saint-Exupery. Bahwa kadang, orang2 (anak2) punya imajinasinya sendiri. Dan kita cukup masuk ke dalamnya—atau sekedar mendengarkannya, agar kita bisa melihat betapa indahnya hal itu dikepalanya.(hlm234)
ah, sebenarnya cuma pengin nyari buku yang bisa dibaca sekali duduk di tanggal 30S, sebelum kalender berubah ke oktober. dan, kepikiranlah buat milih novel grafis saja buat dibaca. shallow, ya? maafkan. padahal, biasanya saya paling menghindari membaca buku ilustrasi, komik, atau novel grafis.
ini novel grafis kedua yang saya baca secara maraton di gramedia digital. konsep tulisannya lebih ke puisi, sajak, quotes? entahlah, saya paling nggak bsia tulisan macam begitu. namun, gambar-gambarnya.... wow. warbiyasak. lebih ke fantasy, sih. mau spoiler? coba intip saja di IG penulisnya di: @9jedit
Bagaimana kalau kita mengumpulkan tangisan Dan gundah yang kian membesar Lalu diterbangkan bersama angin? (Hlm. 108)
Buku ini sendiri sebenarnya bukan termasuk buku self improvement, tetapi lebih kepada kumpulan puisi-puisi indah tentang berbagai permasalahan hidup seperti persahabatan, kekasih, kehidupan dewasa yang melelahkan, masa lalu, overthinking dan banyak hal lainnya.
Jika secara penilaian pribadiku, hanya beberapa puisi yang berhasil meracuni otakku, tapi selebihnya hilang begitu saja. Tetapi menariknya dari buku ini, dalam setiap halaman terdapat 1 puisi dan di sisi halaman lain terdapat ilustrasi yang sungguh cantik.
Maaf nih yaa bukannya lebay, tapi memang ilustrasi di dalamnya secantik itu. Dan benar-benar membuat jatuh cinta dan menatap ilustrasinya pun bisa membuat hatiku menjadi lebih damai.
Bahkan menurutku sebenarnya kalimat-kalimat di dalam buku ini, letaknya kurang lebih hanya sebagai pendukung dari ilustrasinya. Yang menarik lagi setiap illustrasi memiliki warna yg disesuaikan dengan musim yang berjalanan selama cerita berlangsung. Jadi seperti kita mengikuti perjalanan sepanjang musim.
Ahhhh kalo buat isi puisinya gak banyak yang bisa aku bahas, karena hanya ada beberapa kalimat yang terselip untukku. Kalau untuk ilustrasinya demi apapun aku sejatuh cinta itu, sampai 1 ilustrasi aku bisa liatin hampir 1-2 menitan.
Jadi, buku ini akan menjadi salah satu buku ilustrasi yang akan aku simpan rapi sekaligus akan sering aku buka ketika hati sedang dilingkupi rasa yang tidak nyaman.
Baru kepikiran kemarin (masih secara selintas) buat lihat tampak belakang diri ini eh pembuka di buku ini menganjurkan demikian jadi bersemangat buat membolak-balik bukunya. Katanya kita diperkenankan buat temukan kisah kita sendiri di sini selagi meresapi tiap ilustrasi buatan si penulis Jedit ini. Jangan takut mengenal sisi terdalam tergelap dari diri kita sendiri. Paus awan ya.. bikin inget adegan di dramanya Woo Yeong Woo deh..
Saya cukup menikmati beberapa ilustrasi dan kata-kata penyertanya meski ada yang saya suka gambarnya tapi kata-katanya engga begitu suka pun sebaliknya. Mungkin ini yang dibilang penulisnya buat temukan kisah kita sendiri jadi pada gambar tertentu saya merasa campur aduk emosinya senang tenang bahkan ada buncah gelisah juga pada kata-kata penyertanya yang beberapa saya resapi sebagai perenungan diri. Pengingat bisa jadi atas apa yang saya cari dalam hidup ini.
Apakah perpisahan dengan teman itu simbol kedewasaan? Bagaimana menjadi orang dewasa hebat yang bisa mencari kebahagiannya sendiri?
Tunggu! Apa maksudnya baca buku adalah sihir yag terserap dan mengerjap untuk berada di keseharian kita?
Buku yang manis, bikin segar dengan ilustrasinya walau terasa agak gantung, mungkin itu sesuai kata pembuka dari penulisnya karena untuk memahaminya ya tergantung yang bacanya butuh apa. Gantung karena tergantung padamu membacanya seperti apa.
Judul: Tenang, semua akan baik-baik saja Penulis: Jedit Penerbit: Bhuana Ilmu Populer Dimensi: 244 hal, cetakan pertama 2020 (edisi digital ipusnas) ISBN: 9786232168947
Buku ini adalah novel grafis dengan tulisan dan ilustrasi asli penulis yang dialihbahasakan dari korea ke indonesia. Sebab itu, saya agak kurang dapat feel dari tulisannya. Apakah ini puisi, prosa, frasa? Namun tetap saja diksinya kurang 'ngena'. Tapi, terkait ilustrasinya bagi saya juara. Menatap ilustrasinya membuat betah, berlama-lama bagai menatap lukisan. Bahkan saya sempat berdesir di beberapa ilustrasi, antara tulisan dan ilustrasinya bagi saya kurang nyambung. Tapi, melihat ilustrasinya rasanya menggugah perasaan. Ada makna filosofi yang saya interpretasikan sendiri. Warna-warna yang digunakan pun indah sekali. Beberapa terasa nyata, timbul dari imajinasi. Itulah yang membuat saya tidak menghabiskan segera buku ini, padahal bisa tamat dalam satu jam. Bahkan ingin sekali memiliki edisi cetaknya, untuk dipandangi kembali ilustrasinya.
Cocok dibaca bagi yang suka novel grafis, ilustrasi indah, serta sedang mengalami reading slump.