Johansyah Ibrahim kerap bertanya pada dirinya, apa yang membuatnya tak beruntung dalam asmara? Tak lama setelah perceraian perniahan keduanya, hatinya malah kembali dikoyak atas berita pernikahan seorang perempuan yang pernah merebut hatinya.
“Ayolah Jo. Kamu tidak akan membicarakan hal ini kalau tidak ada tujuannya, bukan? Bagaimana perasaanmu mendengar dia akan menikah?” “Seperti menunggu hukuman mati,” ujarku tanpa berpikir dua kali.
Namun saat pelan-pelan kisah cintanya bisa berakhir bahagia, satu per satu cobaan datang tanpa bisa diduga. Di sini kesetiaan, kekuatan, dan imannya sebagai lelaki normal diuji. Bukan hanya cinta kepada wanita yang kini merajai hati, tapi juga kepada Sang Pencipta. Ternyata semua pernikahan adalah samudera yang memiliki badainya masing-masing.
Akmal Nasery Basral adalah wartawan dan sastrawan Indonesia. Kumpulan cerpen pertamanya Ada Seseorang di Kepalaku yang Bukan Aku (2006) yang terdiri dari 13 cerpen termasuk long-list Khatulistiwa Literary Award 2007. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia. Saat ini tinggal di Cibubur, Bekasi, bersama istri, Sylvia, dan ketiga putri mereka, Jihan, Aurora, Ayla.
Sebagai wartawan ia pernah bekerja untuk majalah berita mingguan Gatra (1994-1998), Gamma (1999), sebelum bekerja di majalah Tempo (2004-sekarang). Ia juga pendiri dan pemimpin redaksi majalah tren digital @-ha (2000-2001), serta MTV Trax (2002) yang kini menjadi Trax setelah kerjasama MRA Media Group, penerbit majalah itu, dengan MTV selesai
Sebagai sastrawan ia termasuk terlambat menerbitkan karya. Baru pada usia 37 tahun, novel pertamanya Imperia (2005) terbit, dilanjutkan dengan Ada Seseorang di Kepalaku yang Bukan Aku (2006), serta Naga Bonar (Jadi) 2 (2007), novel dari film box-office berjudul sama yang disutradarai aktor kawakan Deddy Mizwar.
Di luar minatnya pada bidang jurnalistik dan sastra, Akmal Nasery Basral juga dikenal sebagai pengamat musik dan film Indonesia. Ia termasuk anggota awal tim sosialisasi Anugerah Musik Indonesia. Ketika sosialisasi terhadap penghargaan utama bagi insan musik Indonesia ini dilakukan pada 1997, kalangan jurnalis diwakili oleh Akmal dan Bens Leo. Pada pergelaran AMI ke-10 (2006), Akmal ditunjuk sebagai ketua Tim Kategorisasi yang memformat ulang seluruh kategorisasi penghargaan.
Di bidang perfilman Akmal menjadi satu dari lima juri inti Festival Film Jakarta ke-2 (2007), bersama Alberthiene Endah, Ami Wahyu, Mayong Suryo Laksono, dan Yan Widjaya.
Judul : Dilarang Bercanda dengan Kenangan Penulis : Akmal Nasery Basral Penerbit : Buku Republika Jmlh Hal : 490 ISBN : 978-623-279-0-414
Akmal Nasery Basral yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan "Uda Akmal", baru-baru ini meraih penghargaan Nasional Writer 2021 untuk genre fiksi. Salut untuk beliau sih, sama halnya dengan karya uda akmal "Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2" keren banget.
Novel ini sambungan dari judul yang sama mengisahkan cerita romance Johansyah Ibrahim bersama Aida. Aku sangat bahagia mendapat reward buku ini dari hasil resensi yang dikasi sama Penerbit Buku Republika sebagai apresiasi.
Alur cerita semakin menarik dan banyak permasalahan dan kejadian diluar dugaan pembaca terjadi, banyak konflik dan plot twist yang bikin pembaca harus menuntaskan novel ini sampai selesai. Penulis sangat piawai dalam bermain kata-kata, judul dari sub bab juga membuat pembaca tertipu dengan pemikirannya sendiri. Sehingga alur cerita susah ditebak dan luar biasa.
Aku sangat kagum dengan beberapa karakter dalam novel ini, seperti Johansyah Ibrahim, Aida dan Tiara. Ada bagian sub bab yang bikin menguras emosional, sedih, haru dan campur aduk menjadi satu. Karakter tokoh wanita yg ditampilkan sangat kuat dalam cerita, banyak dialog karakter yang dibuat sangat ciamik untuk masing-masing karakter tokoh, terutama tokoh karakter perempuan.
Kalimat dan nasehat yang ditulis terasa ringan dan mudah untuk di cerna oleh para pembaca, singkat tapi padat kaya akan ilmu dan pengetahuan yang diracik ke dalam bahasa yang menawan. Setiap bab buku ini selalu menarik untuk diikuti, pelajaran yang di angkat juga masih relevan dengan kondisi saat ini.
Akhirnya aku bisa memiliki dan menuntaskan dari sebuah karya luar biasa uda akmal, bahasa yang ringan dan penjelasan lugas seperti tidak menggurui dan selalu tepat poin. Novel ini sangat recommended untuk para pecinta buku dan penggiat literasi untuk menambah kepustakaan dirumah dan koleksi sastra fiksi.
_Sebuah resensi untuk novel Dilarang Bercanda Dengan Kenangan dan Gitasmara Semesta karya Akmal Nasery Basral_
Oleh: Diday Tea
Saya pernah mendengar istilah atau celetukan tentang perbedaan ruang cinta di dalam hati laki-laki dan perempuan.
Laki-laki selalu mencintai seorang perempuan 100 persen dan sepenuh hatinya. Tapi hati laki-laki itu sangat luas. Sehingga jika kelak ada perempuan lain yang dia cintai, di dalam hatinya selalu ada ruang di sudut hatinya untuk cintanya yang baru tanpa mengeluarkan cintanya yang lama.
Batasan moral dan agamalah yang menjadi kandang cinta-cinta yang 100 persen itu agar tidak mengamuk berbuncah dan pecah di saat yang tidak tepat.
Di dalam Islam ada koridor dan pembatasan untuk fitrah laki-laki ini di dalam kaidah poligami.
Perempuan tentunya tidak akan mendukungnya, sebagian besar akan menjadi "bukan penolak, tapi juga tidak akan menjadi praktisi".
Dua novel ini sebenarnya adalah satu novel yang dibagi dua, karena susunan babnya saja memang berlanjut berurutan dari buku pertama ke buku kedua.
Dua novel ini dengan sampul yang sangat indah ini saya lalap habis dalam satu hari saja.
Karena memang akan hilang feelnya jika hanya dibaca salah satunya.
Sekali membuka lembaran novel ini, sepertinya kalian tidak akan bisa berhenti.
Di novel ini pak Akmal menulis seperti kang Abik, temponya perlahan, tapi sangat runtut rapi.
Kisah cinta nan rumit antara Johansyah dan tiga wanita yang dia cintai sepenuh hati disajikan dengan indah dengan balutan suasana lokasi di benua Eropa dan Asia.
Di rentang waktu 1997-2019 dan tebaran lokasi pak Akmal selalu menyajikan menu lezat sejarah unik dan beberapa peristiwa besar.
Dari prosesi pemakaman Putri Diana, peristiwa turunnya pak Harto sampai momen bersejarah ketika Gusdur menjadi Presiden dan diturunkan.
Dimulai dari Aceh, ke London, Liverpool, Leeds di Britania hingga Paris. Dari Iraq, Rumania, Jerman hingga akhirnya ke Bogor, petualangan cinta mas Jo memberikan banyak pelajaran kehidupan.
Novel ini tidak hanya tentang cinta yang berkelindan, tapi tentang pentingnya menjadi manusia, atau laki-laki yang peka terhadap tanda cinta. Pentingnya menjadi laki-laki yang bisa tegar menghadapi naik turunnya jalan roda kehidupan.
Sajian drama romantis percintaan dua insan sampai tragedi persekongkolan dan perselingkuhan. Orang ketiga dan orang keempat dalam rumah tangga. Perjodohan dan "turun ranjang". Kesulitan ekonomi, penyesuaian Long Distance Marriage, kontroversi poligami, dan segala kemungkinan masalah pelik berumahtangga dan cinta lengkap tersaji di dalam 800 halaman lebih dua novel ini.
Jika itu semua masih belum cukup, jangan kaget jika ternyata ada tambahan ilmu kepribadian.
Pembaca akan dicerahkan dengan istilah-istilah kepribadian Koleris, Sanguinis, Plegmatis dan Melankolis. Bonus juga ada beberapa istilah di dalam dunia medis yang membuat kita akan terangguk-angguk karena baru mengetahuinya.
Seperti gado-gado, novel ini sangat lezat dan nikmat dibaca karena melimpahruahnya faktor yang tadi saya sebutkan.
Seperti jalan tol yang mulus yang enak dilalui, tapi sangat banyak belokan tajamnya, tapi tidak ada ganjalan dan hambatan yang berarti, begitulah novel ini tersaji.
Minim konflik yang menggigit tapi maksimal plot twist. Saya sering kecele dengan twist yang seperti dilemparkan perlahan tapi meledak seperti bom atom.
Pembaca dijamin tidak akan bosan menyusuri halaman demi halaman dua novel yang tebalnya lebih dari 800 halaman ini.
Perjuangan dan kerumitan kisah cinta Jo dengan Gaby, Nicole, Tiara, Ava, dan Aida bukan sekadar kisah cinta biasa.
Kisah cinta pertama, cinta satu malam, cinta dipaksakan, cinta dijodohkan dan cinta sejati lengkap berkelindan di dalam rentang kisah Jo ini.
Kisah cinta laki-laki biasa yang pernah salah mengambil keputusan. Kisah perjuangan laki-laki yang tak lelah dan menyerah memperbaiki kesalahan.
Kisah rumit cinta ketika perempuan-perempuan sedang memperjuangkan cintanya dengan cara yang unik dan berbeda.
Pesan terbesar dari novel ini buat saya adalah "Happily ever after itu bukan jatuh dari langit, tapi harus diperjuangkan dan dipertahankan dengan penuh pengorbanan".
Selamat membaca duologi cinta yang bukan covernya saja yang sangat indah ini, pasti kalian tidak akan menyesal ketika membaca kata "HABIS" di halaman 487.
"Kita sering tergoda berkompetisi dengan orang lain karena kehidupan zaman sekarang menjadikan kita seperti itu. Kita tak punya waktu untuk menikmati apa yang sudah kita punya. Untuk bersyukur. Perhatian kita selalu terbelah untuk memenuhi ego pribadi sebagai makhluk individual dan berbaur dengan kelompok sebagai makhluk sosial. Ini pilihan yang sangat rumit dan dilematis bagi sebagian orang. Menjadi makhluk individual membuat kita tak peduli pada lingkungan. Sedangkan menjadi makhluk sosial sering membuat kita tak punya waktu untuk memikirkan diri sendiri.
Titik keseimbangan antara makhluk individual dan makhluk sosial ini adalah medan pertempuran semua jiwa. Tetapi ada jalan tengah untuk itu. Sembari tetap memenuhi kebutuhan pribadi, kita harus bersosialisasi." - Gitasasmara Semesta, hal.402-403-
Gitasmara Semesta hadir melengkapi Dilarang Bercanda dengan Kenangan yang sebelumnya kubaca. Ya, novel ini merupakan kelanjutan dari kisah Johansyah Ibrahim, yang akrab dipanggil Jo.
Buat kamu yang sudah membaca DBDK sebelumnya, tentunya akan senang sekali mengetahui kelanjutan kisah Jo yang masih agak menggantung di novel sebelumnya.
Bagaimana jika belum membaca DBDK sebelumnya? Sebenarnya tidak apa-apa, tapi akan terasa kurang karena kamu tidak mengetahui latar belakang hubungan antara Jo, Aida, Tiara dan Ava disini. Walaupun sempat disinggung sedikit, tapi aku menyarankan untuk membaca dari DBDK.
Dalam novel ini, aku masih diajak menelusuri kisah kehidupan Jo, khususnya kisah percintaannya pasca menikah dan bercerai untuk kedua kalinya, kemudian kembali bertemu dengan masa lalunya. Apakah "dia" yang kembali hadir ini merupakan jodoh yang sesungguhnya?
Membaca perjalanan kisah cinta Jo ini sungguh berliku dan penuh perjuangan sekali. Harus menempuh perjalanan panjang hanya untuk mencari restu dari sang wali, bahkan sedikit memompa adrenalin karena terjebak di kota yang penuh konflik.
Begitupun setelah mendapatkan restu, masalah tak sampai disana, masih akan ada konflik menguras emosi dan air mata yang hadir. Melibatkan keluarga, isu politik yang memanas dan kenangan masa lalu.
Bagaimana akhir kisah Jo? Apakah akhirnya dia menemukan kebahagiaannya?
Seperti novel sebelumnya, novel ini pun memiliki konflik yang datang silih berganti. Pembaca seakan dibuat tak bisa berhenti untuk sejenak karena banyaknya konflik yang datang menimpa Jo dan keluarganya.
Banyak twist mengejutkan dan aku tak menyangka kisahnya akan berakhir seperti itu. Aku lebih suka ending yang lain, tapi sejak pertengahan membaca aku sudah tahu kisahnya akan bermuara ke sesuatu yang berbeda sesuai dugaanku.
Sosok favoritku sejak novel pertama itu Aida, sang jurnalis yang telah mencuri perhatianku sejak DBDK. Dan aku makin kagum padanya di novel ini.
Begitupun dengan detail setting tempat, sejak membaca DBDK aku sudah dimanjakan dengan London, dan di novel ini aku kembali dimanjakan dengan Rumania dan Jerman 😍 Tidak hanya itu, Kak Akmal juga menyelipkan bahasa, budaya, tempat wisata sampai makanan yang bikin ngiler dan ingin mencobanya sendiri ❤ Kak Akmal juga menyelipkan tentang isu perbedaan agama dengan bahasa yang ringan dan tak terkesan menggurui sama sekali.
Secara keseluruhan, aku kembali menyukai gaya menulis Kak Akmal melalui kisah Jo dalam DBDK maupun Gitasmara Semesta (DBDK 2).
GITASMARA SEMESTA Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2 AKMAL NASERY BASRAL Penerbit Republika, Jakarta, Agustus 2020 490 + vi halaman
Menurut penulis, Akmal Nasery Basral (ANB), ini adalah buku karyanya yang ke-17, yang merupakan sekuel dari novel Dilarang Bercanda dengan Kenangan yang juga diterbitkan oleh Penerbit Republika, 2018. Novel ini bertutur tentang kisah cinta yang bersifat global di zaman globalisasi ini. Di buku pertama, Johansyah Ibrahim, yang biasa dipanggil hanya dengan Jo, bertemu dengan Aida Jderescu, wanita keturunan Rumania dan Kurdi, wartawati media massa Jordania. Jo kemudian menikah dengan Tiara, sepupu dan cinta pertamanya. Pernikahan itu tidak berhasil, mereka bercerai. Tiara kemudian kawin dengan kawan sesama akademisinya di Inggris, Josh Cumberbart, lalu menetap di Jerman. Jo kemudian menikah dengan Ava, yang suaminya meninggal dunia akibat laka lantas padahal Ava sedang hamil. Namun, perkawinan ini pun tidak langgeng. Ava menceraikan Jo. Di novel kedua ini, kisah cinta mereka yang berbelit-belit itu berlanjut. Aida datang ke Aceh sebagai relawan untuk peristiwa tsunami. Bertemu kembali dengan Jo. Ia yang semula sebenarnya mengejar Jo hingga ke Indonesia, ketika akhirnya ketemu Jo, justeru sedang dalam persiapan untuk menikah dengan pria Aceh yang juga anggota LSM relawan tsunami. Ava berusaha untuk rujuk kembali dengan Jo. Rumah tangga Tiara ternyata juga berantakan. Suaminya, Josh berselingkuh dan pindah ke Guadalajara dan membawa anak mereka dengan selingkuhannya. Bagaimana kisah cinta ini kemudian berlanjut? ANB berhasil membangun plot yang sangat menarik, berbelit dan menegangkan. Kita dibuai oleh penulis sehingga sulit untuk berhenti membacanya. Aku hanya butuh sehari-semalam untuk menamatkannya. Dibumbui pula dengan enak kisah perjalanan ke Irak untuk bertemu dengan paman Aida. Ancaman pembunuhan pada Jo di Aceh. Juga kisah menarik tentang Rumania. Tempat-tempat wisata di Budapest bahkan perjalanan darat dari Rumania ke Jerman melalui badai salju. Persentuhan dengan para pejuang kemerdekaan dan kebebasan suku bangsa Kurdi yang dikisahkan cukup detil dan informatif. Penulis dengan sangat mahir merangkai kisah cinta ini, kisah Aida, Jo, Tiara, dan Ava menjadi kisah yang menarik. Bagaimana konspirasi antara Tiara dan Ava, bagaimana akhirnya perseteruan Aida dengan Tiara. Semua diceritakan dengan alur yang tidak linier sehingga kadang menjadi menegangkan dan menggemaskan. Bagi yang sudah membaca buku Dilarang Bercanda dengan Kenangan, buku ini sangat direkomendasi untuk dibaca. Sebenarnya, buku ini bukan hanya sekedar kisah cinta tapi juga mengandung berbagai informasi yang sangat menarik, misalnya informasi mengenai kehidupan kaum muslimin di Rumania dan Jerman, informasi mengenai perjuangan masyarakat Kurdi dan tentu saja novel ini juga sarat dengan unsur-unsur religi yang disisipkan penulis dengan sangat halus namun cukup mendalam tanpa nada menggurui. Sungguh, buku ini harus diberi acungan jempol karena tidak hanya menghibur, tapi juga dengan halus memberi nasihat yang dalam.
"Serasa menunggu hukuman mati." Jo bertemu lagi dengan Aida sebagai relawan pasca tsunami Aceh, namun Aida yang telah mengelilingi sepertiga bumi untuk mencarinya, berkata akan menikahi pria lain.
Tampan dan mapan, itulah Jo. Namun bahtera rumah tangganya karam dua kali. Tiara, Ava, Aida. Tiga wanita yang mengisi hidupnya. Ava ingin rujuk karena alasan Tori, yang bukan anak kandung Jo, butuh sosok ayah. Jo sempat goyah, sementara di saat hampir bersamaan Aida datang meminta jawaban yang akan menentukan masa depan.
Jo memilih Aida sebagai belahan jiwanya, hingga ia terbang ke Irak untuk restu paman Aida. Kembali ke Aceh, Jo mendapat teror dan serangkaian ujian hingga akhirnya menikahi Aida.
Aida yang cerdas dan jelita, blasteran Rumania dan Kurdi, ternyata memiliki seorang anak di masa lalu. Jo mendukung untuk mencari jejak Ion, dimulai dari Rumania.
Siapa sangka perjalanan penuh badai ke Rumania membawa banyak kejutan. Mama Ivonna, Simon, Andrea dan juga Tiara! Sebuah kecelakaan di Brasov mengantarkan Jo dan Aida ke Jerman, tempat Tiara berkisah tentang hidupnya. Talbis Iblis menggoda perasaan dan hati anak-anak Adam di bumi.
Serangkaian skenario Pemilik Semesta mengantarkan Jo pada wanita belahan jiwanya dan juga cinta pertamanya. Bermuara pada siapakah Jo pada akhirnya, jika bukan kepada Sang Pencipta?
Gitasmara Semesta menampilkan jiwa baru karakter-karakter utamanya yang lebih dewasa dan lebih dekat dengan Tuhan. Banyak pelajaran dan hikmah terserak tentang kehidupan rumah tangga yang merupakan samudra dengan badainya masing-masing.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Menceritakan kisah seorang laki-laki bernama Johansyah dalam mengarungi rumah tangga yang kian menoreh cobaan. Berlayar, namun karam. Lagi, dan karam lagi. Apa yang membuatnya tidak beruntung perihal asmara ? Jo pun memperoleh jawaban atas do'anya. Tapi begitulah hidup, tidak ada yang mulus. Banyak rintangan. Runtangan membawa Jo melalang buana ke berbagai tempat. Bukan hanya cinta yang merajai hati Jo, melainkan juga sang pencipta. Novel ini merupakan karya ke-17 penulis. Dwilogi dari pengembangan cerpen berjudul sama yang terdapat dalam antologi "Ada Seseorang di kepalaku yang Bukan Aku (2006)". Yang pertama belum sempat aku baca. Bertema religi dan romance. Penulis lihai membuat kisah romansa rumah tangga menjadi apik untuk dibaca. Mengapa tidak ? Ia membumbui cerita dengan sejarah islam dari berbagai negara. Dan diceritakan dengan cukup detail. Gaya bahasa yang digunakan penulis pun sangat nyaman untuk dibaca. Aku biasanya agak dibuat melow kalau baca novel romance. Tapi kali ini tidak. Alurnya seru. Nggak bikin bosan. Jalan ceritanya ada yang nggak berhasil aku tebak. Keren ! Novel setebal ini nggak berasa dong saing serunya. Dan seperti yang aku bilang tadi ini adalah novel relifi dengan nuansa romance. Kamu pasti dapet banyak ilmu perihal agama Islam di buku ini. Begitu menenangkan. Kamu yang suka romance dengan bumbu sejarah dan dapat nilai plus ilmu agama, novel ini wajib banget kamu baca. Banyak pelajaran yang bakal kamu peroleh dari buku ini. Jangan lupa baca buku pertamanya juga ya
"Dilarang Bercanda dengan Kenangan" Ya, begitu judul novel ini dituliskan. Setelah dibaca, aku menemukan makna dari judul buku ini. Mengapa dilarang bercanda dengan kenangan, ya karena memang tidak seharusnya sebuah kenangan dibuat candaan. Kita tidak pernah tahu, seberapa keras usaha seseorang untuk dapat menyimpan kenangan itu dalam ingatan kepalanya. Kita tidak pernah tahu, bagaimana seseorang telah berusaha untuk mengendalikan hadirnya emosi ketika ingatan kenangan itu muncul. Tidak semua kenangan menyenangkan, pun tidak semua kenangan itu kelam. Apapun emosi yang hadir membersamai kenangan itu, kita hanya perlu menempatkannya di tempat terbaik di hidup kita. Jika kenangan itu menyenangkan namun tidak bisa diulang, cukuplah kita menghadirkan kembali emosi positif yang membuat kita lebih bersyukur. Atau jika kenangan itu sangat kelam, mengecewakan, menyakitkan, ingatlah karena kenangan yang kelam itu kita jadi belajar bahwa hidup tidak selamanya tentang hal yang kita suka, kita jadi mengerti bahwa ada hal yang tidak bisa kita kendalikan dan ada yang bisa kita kendalikan atas ijin Allah. Begitupun jalan cerita yang ada dalam buku ini, mengapa kisah cinta menjadi begitu rumit, tapi tetap diperjuangkan. Tentang cinta yang tidak hanya ungkapan kata mesra, tapi pembuktian bagaimana rasa cinta itu harus dipertanggungjawabkan. Pun dengan kenangan, dari sini aku bisa belajar bagaimana menempatkan kenangan.
Ternyata kisah Johansyah Ibrahim masih berlanjut, Gitasmara Semesta menjadi sekuel dari novel Dilarang Bercanda Dengan Semesta.
Pertemuan Jo dengan seseorang yang sudah lama tidak bertemu memulai kisah di dalamnya. Sempat terpikir apakah mungkin Aida menjadi jodoh Jo? Setelah dua kali kegagalannya dalam pernikahan?
Ternyata kisah cinta Jo dan Aida pun juga memiliki badainya, bahwa kabar Aida akan menikah dengan orang lain.
Dalam keadaan itu, Jo mulai merubah diri. Sepulang bekerja ia akan pergi ke sebuah pesantren. Hal ini tentu saja menjadi hal yang positif bagi Jo dengan masalah berat yang ia alami.
DBDK 2 ini juga menyajikan banyak sekali setting tempat yang menakjubkan. Selain Indonesia, terdapat pula Jerman, Rumania, Iraq dan banyak lainnya.
Tidak hanya soal cinta, DBDK 2 juga menyajikan kisah-kisah antara manusia dengan Tuhan, tentang Ibu, dan bagaimana kisah kecintaan warga terhadap negaranya.
Banyak sekali pesan moral yang dapat kita ambil dari kisah Jo di DBDK 2 ini. Terutama mengenai cinta itu sendiri, bagaimana cinta dapat memberikan rasa sakit namun juga dapat memberikan kesadaran dan kesabaran diri. Bagaimana kehilangan memberi rasa sakit, namun kita tidak dapat melawan takdir Tuhan. Mengenai kenangan yang memang tidak boleh terlalu dikenang, namun tetap akan tinggal bersama diri meski kita terus berjalan.
. 💌 Alur cerita. Jujur! Aku hanya baca buku yang ke dua namun bisa merasakan huru - hara di buku yang pertama. Huru - hara yang membuat aku jatuh penasaran. Hehe. Alur ceritanya maju mundur. Jadi pembaca diajak jalan - jalan melewati kenangan hingga menuju masa depan yang penuh tegang.
💌 Setting. Kalau bicara latar cerita atau setting, aku punya dua kata "nice trip". Diajak jalan - jalan mulai dari Aceh hingga Rumania, Jerman dan beberapa tempat lain. Berasa ngetrip asyik, seluruh daerah diceritakan dengan sangat detail. Pembaca seperti diajak jalan - jalan naik taxi online plus pemandu wisata, so very complete! 😘
💌 Penokohan. Ada Johansyah, pria dewasa yang cukup mengagumkan. Bukan cukup sih! Tapi sanget 🙏. Ada sebuah tokoh yang mirip dengan sinetron yang viral saat ini "Aldebaran". Yup, sempet bikin kaget. Ngetren juga nama itu 😆. Selain itu, ada beberapa wanita. Menurutku semuanya wanita hebat, punya sisi terbaik yang bisa dijadikan contoh untuk pembaca.
💌 Pesan moral. Behhh, ini terbaik. Banyak sekali pesan moral yang dibalut dengan religi. Menarik dan tentunya tak akan bosan baca walaupun tebal.
Novel ini adalah lanjutan dari novel pertama dengan judul yang sama, yang sudah kureview sebelumnya.
Kalau membaca novel ini tanpa membaca novel pertama memang akan terasa kurang lengkap menghayati penokohan di dalamnya. Tetapi kita tetap bisa memahami jalannya kisah cinta Jo ini meski melewatkan buku 1 karena penulis menjelaskan beberapa hal yang terkait dgn cerita di buku 1.
Pada novel kedua ini Jo jauh lebih dewasa, lebih berpikir dulu sebelum bertindak.
'Segala yang besar dimulai dari yang kecil. Begitu juga dosa. Begitu juga dosa.' (hal.40)
Permasalahan rumah tangga Jo mendominasi di buku kedua ini.
Jika sebelumnya Jo mengalami dua kali diceraikan istrinya maka di buku kedua ini ia mengalami lagi dua kali pernikahan. Bahagiakah akhirnya?
Baca deh!
novel yang kedua ini tdk sedatar novel pertama, jauh lebih dapet feel-nya.
“Kisahnya semakin syahdu, dan aku suka dgn alur cerita hingga pada bagian akhir”
Novel lanjutan dari #DilarangBercandaDenganKenangan ini berjudul #GitasmaraSemesta. Dibuku kedua ini ternyata perjalanan tokoh utama Jo lebih seru dan lebih terasa melankolinya. Apalagi kalo bukan karena kepintaran sang penulis @basralicious menggabungkan kisah roman & religi👍
Kita diajak untuk mengunjungi negara2 di belahan dunia lain dalam hal ini Rumania & Jerman. Ditulis dgn gaya bahasa yang indah membuat otakku jadi betah untuk meneruskan kisah cinta Mas Jo ini sampai ke titik akhir yg penuh dgn kejutan.
Campur aduk... Akmal Nasery Basral sudah ketiga kalinya membuat saya melongo dengan jalan cerita yang sulit ditebak. Seperti buku pertama dari serial ini, nampaknya saya akan sulit melupakan kisah Mas Jo dalam waktu lama...
Bagi yang sudah baca novel pertama, kusarankan baca novel ini juga biar kamu bisa melihat sosok Jo yang baru sekaligus bisa meredamkan emosi ketika membaca epilog novel sebelumnya. Di novel ini juga ada beberapa penyebab lain dari perceraian Jo yang belum terungkap di novel sebelumnya 🙂
Latar tempat seri Dilarang Bercanda dengan Kenangan benar-benar menarik untuk ditelusuri. Di novel pertama pembaca akan disuguhkan suasana London, Leeds, Mekkah, dan Madinah. Di novel kedua pembaca akan disuguhkan suasana Iraq, Rumania, Jerman, dan Indonesia 👍🏼
Dibandingkan dengan novel sebelumnya, aku lebih suka novel ini. Para tokoh kini agamis, emosi mereka terkendali dan lebih dewasa dalam memandang masalah demi masalah. Meski begitu, konflik di novel setebal 488 ini masih terbilang rumit. Apalagi setelah Aida dan Tiara datang dan mengabarkan kehidupan masa lalunya 🤧
Secara umum, aku suka cara penulis merangkai cerita: berliku-liku, penuh kejutan, dan menguras emosi. Benar, meski penulis dan tokoh utamanya seorang lelaki, novel ini kaya akan rasa dan bisa hidup di hati pembaca 👍🏼
Banyak hikmah yang bisa di ambil dari novel ini. Salah duanya ketika para tokoh bisa meneladani sirah dan bisa merelakan kepergian satu sama lain 😊