Maria A. Sardjono sudah menulis sejak remaja tetapi baru dipublikasikan mulai tahun 1974. Hingga kini karyanya berjumlah 80 buku, sebagian dimuat sebagai cerita bersambung terlebih dulu, 150 cerpen, belasan cerita anak-anak, beberapa naskah sandiwara radio, satu buku ilmiah, dan puluhan artikel tentang berbagai macam topik. Ia adalah sarjana Filsafat Sosial Budaya dan master di bidang Filsafat Humaniora. Ia menikah dengan A.J.Sardjono dan dianugerahi empat putra yang semuanya sudah beranjak dewasa
Dalam usia 31 thn, disaat Miranda merasa hidupnya mulai mapan dan karirnya sebagai dosen mulai mantap, tiba-tiba ia dihadapkan pada kenyataan yg menyangkut masa lalunya yg kelabu. Enambelas thn lalu dlm usia amat belia, ketika teman-temannya di SMP sdg bersiap-siap menghadapi ujian, ia justru menghadapi persoalan berat. Dia hamil oleh Abimanyu, pacarnya yg msh duduk dikls 2 SMA. Demi masa depannya, kedua orangtuanya bermaksud menggugurkan kandungannya. Sebaliknya, pihak Abimanyu menentang mati-matian. Pada saat yg kritis, Miranda yg keras kemauan itu mengajukan pemikiran sendiri. "Saya akan menurut kepada Mama dan Papa utk meraih ilmu setinggi mungkin" begitu ia berkata. "Tetapi utk saat ini biarkan bayi ini lahir. Setelah lahir, dia boleh diberikan kpd siapa saja yg Papa percayai." Dan begitu bayi itu lahir seblm Miranda sempat melihatnya, bayi itu telah dibawa pergi oleh sepupu jauh ayah Miranda. Abimanyu dan keluarganya tdk tahu menahu tentang hal itu. Tetapi kini, bsyi yg sdh remaja itu skt keras dan berada di ambang kematian. Orangtua angkatnya meminta Miranda dan Abimanyu datang. Miranda jadi kacau. Dalam kecemasan atas nasib anaknya yg blm pnh dilihatnya itu, ia msh hrs mencari Abimanyu entah dia ada di mana skg ?
Yaaa sudah ketebak endingnya dan belum terlalu memberi kesan Terasa boring nih btw :( mungkin karena penggunaan gaya bahasanya yg terlalu kaku kali ya? Dan si anaknya Miranda dan Abimanyu nya itu entah kenapa penggunaan bahasa di dialognya terasa kaku juga utk ukuran anak remaja Gue sih merasa ceritanya bertele-tele sih wkwk Tapi karakter Miranda juga berasa konsisten kok di sini
Setelah baca, eh ini kayak baca harlequin versi lokal.
Bukan sekadar selendang merah.
Ceritanya ngena dan enjoy. Banyak pelajaran yang termuat di sini.
Nyesek sih waktu mereka nggak bisa dipanggil Mama & Papa sama anaknya sendiri. Meskipun Abi sama Mira bersama tapi mereka gak bisa bersama sama anak mereka. Baru kali ini bisa nerima sad end. Berharap sih kalo dah gedhe kayak Freya nya Kai di wattpad karya shaanis.
Jadi inget Reel Steel, tapi masih mending tuh film sih daripada ini.
Tipikal karya Maria A. Sardjono. Tidak terlalu suka dengan karakter Abimanyu yang terlalu memanfaatkan situasi walaupun katanya atas dasar cinta, tapi seharusnya dia sadar sudah akan bertunangan dengan wanita lain. Miranda juga terlalu keras kepala dan tidak fleksibel Bukan salah satu karya favorit saya sih
Bener-bener bikin penasaran sama alurnya. Dan lagi aku suka dengan tokoh cewek kuat dan cinta yang realistis. Pemikiran dewasa dan sangat matang membuat aku takjub. Apalagi bagaimana tanggung jawab dan kedewasaan sangat kental di dalam novel ini.
Kisah dan endingnya khas gayanya Maria A Sardjono, ada CLBK, konflik, perdebatan, lalu perdamaian. Agak bosan di pertengahan namun di akhirannya lumayan melegakan.