Jump to ratings and reviews
Rate this book

Bising

Rate this book
Bising adalah karya ke-6 dari Kurniawan Gunadi. Buku ini diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada November 2020. Bising adalah sebuah buku yang bercerita melalui sudut pandang "sisi gelap" dari kehidupan manusia. Penulis ingin mengajak para pembaca untuk menyusup dalam sudut pandang orang-orang yang mengalami banyak sekali kebisingan dalam hidupnya. Penulis ingin mengajak para pembaca untuk lebih berempati dan memahami manusia lain dengan cara yang lebih bijaksana.

164 pages, Paperback

Published November 17, 2020

24 people are currently reading
165 people want to read

About the author

Kurniawan Gunadi

10 books349 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
70 (30%)
4 stars
113 (49%)
3 stars
32 (14%)
2 stars
10 (4%)
1 star
2 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 67 reviews
Profile Image for Emmy Hermina Nathasia.
530 reviews
February 11, 2021
Buku yang perlu dibaca sedikit-sedikit, kerana jika dibaca sekaligus, boleh mengganggu emosi. Perkongsian realistik yang mempamerkan sisi gelap kehidupan manusia sebagai seorang anak, suami isteri, ibu bapa, bujang, pasangan berkahwin. Ada juga terselit kisah yang membibitkan harapan di penghujung cerita, namun rasa tidak berdaya (helplessness) rata-ratanya mendominasi keseluruhan vibe Bising. Sesuai sekali tajuk ini diberi, kerana seseorang yang terlalu memikirkan sesuatu boleh menyebabkan minda bising dengan penghakiman.
10 reviews30 followers
November 30, 2020
Noisy or Bising is the term of the writer symbolized many thoughts, worries, fearness about future, afraid of failure, or about other people perception toward our choices and our life.

This book consists of many noises mind in many people. About family, kids, romantic relationship, work life and parents. I feel 90% of the contents of the book is talking about family life. Well, I'm in the early 20's, most of the book contents do not relate to me.

Well, this is a honest review. I expect too much from this book. I thought that this book can help me to fix "noises" in my head about early 20's life. About passion, founding the truth of myself, how to gain the first job, afraid not being perfect. But when I read that book in one day, just 2 or 3 topics that talking about that. The rest of the pages talking about marriage, having kids, mother/father in law, and so on.

You know what, I found myself have more noises than before. Not just noises about early 20's life but also overthinking about marriage life wkwk. Another shortcoming about this book, there is no preface of this book. So, I can't understand why the contents of the book are like collection of worries of the people and lack of information how to dealing with it.

Well, the positivity about the book, Kurniawan Gunadi can deliver many stories in a storiette type. So, you can know many insights about worriness about adults life. That maybe related to you. And every single stories using "I" as a perspective. But "I" can represent mom, dad, wife, husband, a son or a daughter. For me, it's like a guessing games that will make you read til the end of the story.

Conclusion: I'm not really like this book because most of the stories don't relate to me. This book also can't help fix my noises about my early 20's life. Otherwise, make me have a lot of noises about future.
1 review
January 2, 2021
Kali pertama aku baca karya Kurniawan Gunadi.Aku tertarik beli ini, karena blurbnya dan kebetulan katanya ini novel. Tapi, setelah aku baca isinya, lebih mirip ke prosa atau senandika gitu. Ya, seperti kita bercerita lewat buku kosong, yang isinya tak jauh soal hidup dan diri sendiri. Buat kamu yang menyukai cerita berbau tentang mencintai diri sendiri atau bingung apa artinya hidup. Bisa banget baca buku ini. Isinya relate banget sama kehidupan yang aku alami dengan kemasan yang singkat. Ada kutipan yang aku sukai di dalam buku ini, "Menjadi dewasa itu penuh dengan kebisingan. Ibaratnya, kamu berjalan dan tinggal sendiri di hutan pun akan ada orang yang membicarakanmu saat mereka bertemu dan berpisah denganmu. Ketika menjadi dewasa nanti, kalau kamu tidak punya kata-kata baik yang dikeluarkan, lebih baik kamu diam." - Bekal dari Ayah, Hal. 119

Bener banget isi buku ini sangat bising banget dan seperti tertampar. Mungkin kamu juga akan suka. Kalau dari segi genre, aku nggak suka ini dibilang novel.
Profile Image for Kartini NRG.
77 reviews
December 30, 2020
"Menjadi dewasa itu penuh dengan kebisingan. Ibaratnya, kamu berjalan dan tinggal sendiri di hutan pun akan ada orang yang membicarakanmu saat mereka bertemu dan berpisah denganmu. Ketika menjadi dewasa nanti, kalau kamu tidak punya kata-kata baik yang dikeluarkan, lebih baik kamu diam." - Bekal dari Ayah, Hal. 119

"Barangkali, kebisinganmu selagi meraih cita-cita itu karena kamu lupa untuk meminta doa kepada mereka. Karena mereka bingung dengan anaknya sendiri, tidak mengerti apa yang dikejar dan dikerjakan, tidak tahu tentang semua mimpi yang diam-diam kita miliki." - Jika Masih Ada Waktu, Hal. 98

"Kelapangan hati untuk menerima nasihat. Kesadaran diri bahwa diri merasa kurang dan bersedia untuk belajar. Adanya orang-orang yang mau mengajari kita karena kita bisa menjadi murid, alih-alih pendebat. Kesediaan diri untuk diingatkan. Kemauan diri untuk mengubah keadaan, alih-alih menyalahkan keadaan dan orang lain." - Kemewahan, Hal. 95

"Mengapa orang lain begitu repot memikirkan hidup yang kujalani, yang tidak turut mereka jalani? Bahkan, mereka pun tak mengalaminya! Aku tak lagi bisa membedakan mana peduli dan mana yang gosip: sudah membias." - Tiga Puluh Empat, Hal. 79

"Takaran-takaran tentang apa yang terbaik, tidak pernah ada dalam ukuran kita, melainkan ukuran-Nya." - Hitungan Hari, Hal. 70

"Rasa cintaku telah hilang, tapi kepedulianku ternyata masih membekas." - Melihatmu dari Kejauhan, Hal. 31

"Konsekuensi menikah dengan orang salah itu besar banget. Jangan ambil konsekuensi itu dengan alasan apapun. Karena pernikahan itu separuh agama. Salah memilih, rusak separuh agama itu." - Jalan yang Lain, Hal. 36

Itulah beberapa potongan kalimat dan paragraf yang menurutku sangat mengena. Agak kurang sesuai dengan ekspektasi sih, karena banyak kisah di dalamnya yang hadir hanya sebagai pelampiasan emosi, menyerukan kebisingan itu sendiri tanpa ada solusi di akhir ceirtanya. Ada juga yang hadir langsung sebagai solusi tanpa menggambarkan masalahnya terlebih dahulu.
Tapi ada kalanya juga saat membaca kisah-kisah di dalamnya, aku ngerasa relate dan jadi mengerti bahwa persoalan itu jelas sekali solusinya. Hanya saja ketika aku sendiri yang mengalami, rasanya sulit menemukan ataupun menerima solusi itu. Tapi ketika merasa bahwa itu masalah orang lain, rasanya mudah sekali menemukan solusinya apa.
Mungkin itulah esensi buku ini, ya. Secara tidak langsung membuat kita berpikir tentang apa yang memang perlu menjadi beban pikiran dan apa yang sebaiknya tidak kita pikirkan lagi karena sebenarnya ada solusi yang jelas yang bisa kita ambil dan jalani.
Profile Image for Glenn Vandyka.
30 reviews
March 12, 2022
Beneran bikin bising karena banyak sekali hal-hal yang ku rasa ngeselin, atau mungkin itulah tujuan Mas Kurniawan Gunadi (membikin bising)? Buku ini berisi kumpulan cerita yang merefleksikan keadaan sosial orang-orang Indonesia, dengan topik utaman keluarga dan pernikahan. Buku ini membuat kita serasa mendengarkan curhatan orang lain, beda dengan Arah Musim yang rasanya aku rasa sebagai teman, kalau ini mostly enggak, seakan-akan bukunya terus ngomong ke kita soal kejadian suatu orang yang kurang dikenal.

Kalo kalian tujuannya untuk self-help, jangan ambil ini, karena ini hanya akan menambah beban hidup kalian. Di setiap bab aku harus ngebaca cerita baru, yang dimana rasanya pesimistik mulu. Dan itu kadang bikin diriku malas untuk membacanya. Ini buku bukan kaya Arah Musi yang bikin nyaman, tapi ini buku yang rasanya bikin ngedown dan rasanya tidak menghasilkan semangat hidup apapun. Di beberapa bagian, iya memberi nasihat dsb, tapi mostly gue aku kurang suka. Sisi lainnya, seperti buku Arah Musim, tulisan nya Mas Kurniawan Gunadi itu bisa dibilang indah, ringan, dan to the point. Kalian ga akan kesulitan dalam memahami buku ini.

Di sisi lain nya lagi, dengan cermat buku ini seakan membuat miniatur society orang-orang Indonesia yang toxic, untuk kalian yang sedang mengalaminya pasti akan merasa relate banget dan merasa ditemani oleh buku ini. Walaupun begitu, jangan berharap solusi ya, karena kadang ending per bab nya malah bikiin terpuruk. Dan untuk diriku sendiri, ada beberapa nasihat yang saya ambil untuk masa depan, karena banyak sekali mengambil perspektif dari seorang bapak yang sudah beristri dan berkeluarga. Seakan-akan ada juga beberapa bagian yang meyakinkan ini adalah buku tutorial berkeluarga. Tapi serius, ini benar-benar nasihat untuk saya, membuat saya mempersiapkan lagi diri saya untuk meraih kedewasaan

Rasanya buku ini cocok untuk kalian-kalian yang masih teeanger yang ngerasa belum ada masalah hidup. Untuk kalian Young Adult seperti saya, baca saat kalian lagi ga ada deadline apapun. Karena disamping ada beberapa hal yang bikin ngedown, kalian akan mendapatkan beberapa pengalaman berkeluarga dan bisa menjadi pelajaran kalian. Dan buku ini membantu memahami kalian-kalian yang mau menyelam kepada toxic nya society Indonesia.
Profile Image for Khairina.
9 reviews2 followers
July 20, 2021
Naskhah yang membuatkan aku melihat semula diri aku dan sekeliling.

Kebisingan yang tersembunyi dalam fikiran serta tidak tahu bagaimana untuk meluahkan, diterjemahkan oleh karya ini. Terasa bagai karya ini berbicara denganku.

Cerita Bising ini cerita banyak orang. Lihat sekeliling, nescaya kau akan temui bahawa cerita dalam karya ini ternyata wujud di dunia nyata. Melatihmu untuk lebih memahami dan berempati terhadap orang lain.
Profile Image for Rama Wulan.
9 reviews8 followers
January 14, 2021
Menjadi manusia tentu kita memiliki nilai-nilai yang dipegang untuk dijalani. Apakah sesuatu itu baik atau buruk, sesuatu itu benar atau salah, ataukah hal-hal lainnya yang kita imani sebagai manusia. Namun seringkali kita sendiri terbentur dengan nilai-nilai itu sendiri ketika bersinggungan dengan orang lain, kita terlalu memaksakan bahwa nilai yang kita yakini ini juga nilai yang sama dengan yang di miliki oleh orang lain, sehingga kala nilai itu ternyata berbeda, kita bisa jadi menilai hal tersebut menjadi hal yang salah di mata kita, bukan membuat kita memaklumi bahwa tiap manusia memang memiliki hak untuk memilih dan meyakin hal-hal mana saja yang akan diimani.

“Bagaimana mungkin kamu merasa kalah padahal kamu tidak berjuang?” (hal. 73)

Salah satu buku yang ditunggu kehadirannya adalah buku ‘Bising’ ini. Sebenarnya agak diluar dugaan karena ekspektasi terhadap buku ini akan sama dengan buku-buku sebelumnya, yakni menyajikan cerita-cerita dengan sudut pandang yang apik dan memberikan sebuah pemahaman dari hikmah di setiap yang kita jalani di fase-fase kehidupan. Ternyata salah, buku ini mengajak kita untuk banyak berkontemplasi tentang hal-hal yang disekitar kita perlu dibicarakan namun tidak untuk dinilai salah benarnya, hanya saja kita bisa memilih nilai yang bagaimana yang akan kita yakini, bagaimana kita menyikapi hal-hal yang perlu kita sikapi dengan bijak, dan bagaimana belajar terus menjadi manusia yang lebih baik dengan caranya masing-masing.

“Takaran-takaran tentang apa yang terbaik, memang tidak pernah ada dalam ukuran kita, melainkan ukuran-Nya.” (hal 129)

Setiap ceritanya, mengajak kita akan menentukan ending-nya sendiri bagaimana kita sebagai manusia harus menghadapi situasi yang seringkali mungkin belum pernah kita bayangkan sebelumnya, atau bahkan jauh dari apa yang pernah kita pikirkan. Buku yang mengajak-tentu saja-diri sendiri untuk berbicara dengan hati, menemukan suara yang ‘bising’ dan menerimanya sebagai cara untuk mendewasakan diri. Bagaimana bertoleransi terhadap nilai-nilai yang mungkin berbeda dengan orang lain.

Keluarga, Relasi, bentuk pertemanan, dan cara berkomunikasi menjadi topik yang banyak dibicarakan dalam buku ini. Bagaimana kita (manusia) selalu memiliki banyak peran, dan bagaimana kita bisa menempatkan diri pada masing-masing peran itu. Menjadi seorang anak, menjadi orang tua, menjadi teman, bahkan tidak menjadi siapapun atau apapun. Apakah kita seorang yang memiliki kuasa, memiliki banyak pengakuan, memiliki apasaja, atau kita yang tidak memiliki apapun.

Bagi siapa saja yang sedang dalam masa quarter life crisis, mungkin buku ini bisa menjadi teman bicara, sebagai katalisator pemecah benang-benang kusut dikepala. Jangan berharap menemukan banyak jawaban dalam buku ini, karena buku ini membuat kita sendiri yang menentukan bagaimana kita memahami nilai-nilai yang hanya kita bisa yakini. Bahkan mungkin aku dan kamu akan bisa menyimpulkan bagaimana buku ini bercerita dengan cara yang berbeda.

“Apa yang selama ini ingin kamu katakana pada diri sendiri?”(hal 104)

Bagiku, menempuh jalan sunyi dan sendiri akan banyak mendengar suara yang bising, yang semakin sepi jalan yang di tempuh akan terdengar semakin jelas kebisingan itu. Terimakasih sudah menulis buku dan mengajak berbicara melalui berbagai latar belakang cerita.

“Kita tidak akan pernah bisa menghapus masa lalu, sekelam apapun. Jejak itu melekat. Kita hanya perlu menerimanya sebagai bagian dari diri kita.” (hal 152)

Untuk meredam suara bising ini, maka sebuah kutipan terakhir pada ulasan ini merupakan kutipan terfavorit pada buku “Bising”, yang sudah memberikan sudut pandang baru bahwa dunia ini selalu memiliki sejarah yang membentuk kita menjadi sedewasa hari ini, bagaimana buruknya masa lalu tetaplah menjadi nilai yang berharga untuk sebuah pembelajaran yang mungkin nilainya kita sendiri yang bisa mengukur seberapa ‘mahal’ dalam ukuran diri sendiri.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Hayati.
3 reviews
December 13, 2020
Dari buku ini saya belajar dari masalah-masalah yang dihadapi orang lain diluar sana. Dari buku ini pun saya belajar berkontemplasi dan mencoba bersyukur karena masalah-masalah tersebut dituliskan dalam sebuah buku sehingga saya lebih berempati pada orang lain, karna kita tidak tahu masalah apa yg sedang dihadapi orang lain dibalik wajah yang terlihat baik-baik saja.
Profile Image for Erika.
120 reviews2 followers
January 11, 2021
Bising
Penulis: Kurniawan Gunadi
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2020
Jumlah halaman: viii+156 halaman

Buku ini berisi 63 cerita yang tidak saling berhubungan. Setelah membaca buku ini saya membaginya menjadi 3 bagian cerita yaitu cerita tentang kebisingan yang seringkali kita hadapi atau orang lain yang membuat pembaca belajar untuk memahami situasi cerita, bagian kedua berisi cerita yang tak kalah bising tapi dengan ending yang membuat pembaca mungkin berpikir untuk mencoba menyelesaikan masalahnya. Seperti di kalimat pembuka awal bagian cerita, " bagaimana mungkin kamu merasa kalah padahal kamu tidak berjuang." Dan bagian cerita terakhir berisi tulisan perenungan-perenungan akan kebisingan yang selama ini saya atau mungkin orang lain rasakan untuk dijadikan bahan refleksi diri.

Membaca buku ini membuatku kepalaku semakin bising oleh entah siapa. Keresahan yang tak hanya berasal dari diri sendiri juga dari lingkungan seperti orang tua, teman, tetangga bahkan orang asing yang membuat kebanyakan orang jadi merasakan kebisingan. Life crisis usia 20-30 tahun, umur di mana orang-orang akan beralih menjadi orang dewasa yang penuh pertimbangan dalam setiap keputusan yang diambil yang menyangkut masa depan. Tentang pilihan pendidikan, karir, pekerjaan juga keluarga.

Buku fiksi rasa nonfiksi menurutku. Meski cerita di dalamnya hanya fiksi belaka, namun ceritanya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Saya merekomendasikan buku ini untuk orang-orang yang hidupnya penuh kebisingan untuk lebih mendengarkan diri sendiri dan memilah mana kata hati mana kata orang lain. Meluaskan sudut pandang dalam melihat dunia yang terasa begitu sempit. Hidup dalam kebisingan memang tak nyaman namun kita harus memiliki keberanian untuk menghadapinya.

"Menjadi dewasa itu penuh dengan kebisingan. Ibaratnya, kamu berjalan dan tinggal sendiri di hutan pun akan ada orang yang membicarakanmu saat mereka bertemu dan berpisah denganmu." Hal. 119
Profile Image for Nur Rokhmani.
255 reviews6 followers
February 20, 2022
🔊 BISING
✍ @kurniawan_gunadi
📚 152 halaman
🔖 @bentangpustaka

Aku hanya ingin mendengarkan diriku sendiri.
Aku hanya ingin mengambil jeda untuk meredakan kebisingan.
Duduk, diam, dan mendengarkan.
...
Yang aku tahu, aku tak ingin berlama-lama hidup sebising ini.

📖 Sebuah buku yang kukira berisi 1 novel tentang hidup yang bising. Hidup yang penuh dengan segala komentar dan ekspektasi orang lain. Namun, ternyata ini adalah kumpulan cerita-cerita tentang segala jenis kebisingan yang bisa kita jumpai di dalam kehidupan. Salah satunya mungkin kebisingan hidupmu.

Pada sebuah judul, aku diajak mengingat orang lain yang ceritanya serupa. Pada judul yang lain, aku seolah melihat diriku di masa lalu, atau justru masa kini. Ya, sepertinya hidup memang selalu sebising itu. Tinggal kita yang menentukan kapan harus menutup telinga, kapan kita harus mendengarkan.

📑Judul-judul yang melekat selama membaca buku ini, diantaranya adalah "lima puluh tahun lagi", "saat seorang ibu meminta tolong", dan "kekhawatiran kami". Semua judul yang bersinggungan dengan kisah antar orang tua dan anak yang menurutku sangat menyentuh.

Ada satu kalimat yang begitu menentramkan dalam tulisan berjudul "Ketentraman", yang akan aku bagikan untukmu.

"Hidup kita akan berjalan lebih menentramkan tatkala kita bisa melihat dengan jernih, mana jalan yang harus kita tempuh, mana suara yang harus kita dengar."—hlm.126.

🧘‍♀️Hidup itu memang bising. Sebising pertanyaan "kapan?" yang sering dilontarkan orang-orang tanpa berpikir apakah pertanyaan itu cukup menyenangkan atau justru membuat kuping menjadi Pengang. Sebising komentar "Kok si A begini sih, padahal...", silahan isi titik-titiknya sendiri, yang sering banget kita dengar apapun yg terjadi pada kita. Seolah, tak ada habisnya jika kita mau mengikuti mau mereka.

🧘‍♂️Jadi, hiduplah pada hidupmu. Bukan hidup di atas kata orang atau komentar orang. Percayalah, kehidupan kita, yang akan mempertanggung jawabkannya adalah kita, bukan mereka.
Profile Image for Tia Raihana.
37 reviews7 followers
February 21, 2022
Buku ini merupakan novel yg berisi kumpulan cerita yg membahas tentang kekhawatiran dan konflik yg kerap kali terjadi dalam kehidupan kita. Mulai dari kekhawatiran akan masa lalu, masa depan, konflik dgn orang tua, keluarga, pernikahan, persahabatan, percintaan bahkan konflik dgn diri sendiri.

Buku ini ringan untuk dibaca. Pembahasan buku ini sangat cocok untuk kamu yg sedang berusia 20 tahun ke atas. Diusia tsb kita sering kali mendengarkan suara bising dari orang sekitar kita. Sudah mulai terdengar pertanyaan "Kapan nikah? Si itu usianya sama dgn kamu udah nikah" atau "Kamu yang sekolah tinggi masih nganggur, si itu cuma lulusan sma udah kerja" dan masih banyak lagi.

Tak jarang pertanyaan ini membuat kita menjadi kurang nyaman. Perlu diketahui, pertanyaan seperti itu akan terus ada dan itu hal diluar kendali kita. Kita gak bisa membuat orang lain untuk bersikap seperti yang kita mau. Yg bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri. Setidaknya kita jangan melakukan hal yg sama terhadap orang lain.

Menurut aku, beberapa cerita relate banget apalagi konflik yg disajikan penulis sesuai dengan yg terjadi dikehidupan kita. Aku suka part konflik tentang pernikahan, memang belum menjalani ke tahap ini namun dari buku ini tuh jadi bahan belajar buat diri sendiri. Kayak sedia payung sebelum hujan. Jadi, ketika suatu hari nanti kita mengalami hal tsb kita sudah tau gimana cara mengendalikannya.

"Kita tidak akan pernah bisa menghapus masa lalu, sekelam apa pun. Jejak itu melekat. Kita hanya perlu menerimanya sebagai bagian dari diri kita". (hal 152).

Yap, masa lalu sulit dihapus. Aku pernah baca di jurnal penelitian, masa lalu itu termasuk pada bagian long term memory apalagi itu sesuatu yang bersifat emosi akan sulit untuk dihapus. Maka cara terbaik adalah dgn menerimanya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Yayan Nurkasanah.
30 reviews
December 30, 2022
Bising, setelah kebisingan dari buku “Bising” ini berhasil memporak-porandankan pemikiranku. Akhirnya, aku bisa menyelesaikan membaca buku ini. Aku tertarik membeli buku ini karena judulnya “Bising”, yang menurutku bakal berisikan kebisingan-kebisingan seperti kebisinganku. Ternyata lebih dari itu.

Walaupun, sebagian besar belum atau tidak pernah aku rasakan dan alami. Tetapi, permasalahan-permasalahan di buku ini relatable dengan kita diusia dua puluh atau tiga puluh tahun. Kita disajikan pemikiran-pemikiran yang mengaduk keresahan, kecemasan, Ketakutan, kekhawatiran, kegagalan, dan kecewa. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan, pernikahan dan keluarga.

Aku sedikit dibuat heran, dibagian sampul belakang terlulis bahwa buku ini adalah novel. Aku fikir buku ini adalah buku bergenre self healing ternyata buku ini adalah novel yang disajikan dengan kumpulan-kumpulan cerita pendek tidak saling berkesinambungan.

Buku setebal 156 lembar dengan 63 sub judul ini tidak bisa dibaca sekali duduk. Buku yang tergolong berat pembahasannya, menampilkan keabu-abuan daripada kebahagiaan. Aslinya buku ini mudah dipahami karena penulis menyajikan setiap cerita tanpa berbelit dan langsung kepermasalahannya. Sehingga, banyak pelajaran yang bisa kita petik dari buku ini.

Pada bagian terakhir penulis menyampaikan pada kita untuk berhenti sejenak dari semua urusan hidup, memberi jeda yang cukup untuk diri kita sendiri dan melihat diri kita sendiri. (hal. 151). Meskipun hal itu tidak mudah. Kita layak untuk memenangkan semua kebisingan ini. Tunjukkan bahwa apa yang mereka katakan tentang kita, tidak berarti apa-apa. (hal.144). Setiap orang punya ujian hidup yang berbeda, jangan lupa untuk menggantungan segala permasalahan kepada Allah.

Penulis : @kurniawan_gunadi
Penerbit : @bentangpustaka

#yayanreads #bising
Profile Image for Aldila Sakinah Putri.
83 reviews
August 15, 2022
"Aku merasa selama ini hanya lari dari masalah. Aku tidak pernah benar-benar menyelesaikan masalahnya. Aku hanya berusaha lari, lari sejauh mungkin. Namun, ternyata masalah itu tidak tertinggal jauh. Masalah itu justru selalu ikut bersamaku." Halaman 23.

Manusia dan masalah ada dua hal yang berkaitan satu sama lain. Manusia yang berkeinginan untuk menyelesaikan masalah, dan masalah yang senang sekali beranak pinak tak mau berhenti. Ya, sama seperti buku ini.

Bising di telinga adalah hal yang mendasari masalah itu terjadi. Penulis mengisahkan kebisingan dalam segala aspek kehidupan. Mulai dari sekolah, pekerjaan, hingga pasangan hidup yang akan selalu dibicarakan oleh orang banyak.

Kapan bekerja, kapan menikah, kapan punya rumah sendiri, dan segala pertanyaan-pertanyaan yang menghantui. Tekanan dari orang tua, tuntutan diri sendiri, hingga omongan tetangga semuanya diceritakan dalam buku ini.

Merupakan novel senandika dengan bahasa yang sederhana, setiap kisahnya diceritakan dengan sejujur-jujurnya. Dan aku yakin, kisah kalian pasti ada di salah satu halaman buku ini.

Banyak petuah hidup dikatakan dalam bentuk implisit maupun eksplisit, yang diharapkan agar pembaca mampu menangkap hikmahnya. Bahwa manusia dan masalah hidup berdampingan hingga akhir hayat.

Buku ini cocok dibaca untuk kalian yang sedang merasa down karena keadaan atau satu hal lainnya. Kamu tidak sendiri, semua orang juga memiliki masalah yang sama denganmu. Dan mereka menerima takdir dengan belajar menyelesaikan setiap masalah yang datang mendera. Percayalah bahwa kebisingan itu akan mereda.

"Dan aku percaya bahwa muara hidup ini bukanlah segala hal yang tampak megah dalam hidup. Namun, bagaimana aku bisa melewati hidup ini dalam keadaan sabar dan syukur yang tak pernah surut." Halaman 108
Profile Image for Tazkiyatun Nafsiah.
23 reviews
June 10, 2022
Judul: Bising
Penulis: @kurniawan_gunadi
Penerbit: @bentangpustaka
Genre: Self Improvement
Cetakan Pertama, Nov 2020
Hal: 151
ISBN: 978-602-291-760-1

"Menjadi dewasa itu penuh dengan kebisingan. Ibaratnya, kamu berjalan dan tinggal sendiri di hutan pun akan ada orang yang membicarakanmu saat mereka bertemu dan berpisah denganmu."─Hal. 119

"Bising" terdiri dari beberapa kumpulan cerita, diselingi beberapa ilustrasi dan kutipan yang bagiku semakin memperkuat pesan yang ingin disampaikan Mas Gun.

Menggunakan sudut pandang orang pertama, bahasanya sangat mudah dipahami meski konteksnya begitu mendalam. Jadi nggak membosankan, aku bahkan menyelesaikannya dalam waktu hanya beberapa jam.

Aku tertohok sekali membacanya. Aku seperti membaca kisahku sendiri di beberapa bagian, yang kuyakin dialami banyak orang juga. Tentang betapa melelahkannya menjadi orang dewasa yang harus penuh pertimbangan sebelum memutuskan sesuatu.

Alasan kenapa Mas Gun juga jadi salah satu penulis favoritku itu ya karena setiap tulisannya punya esensi. I adore the way he tell about life, so relatable to me.

Menurutku novel ini cocok dibaca kamu yang penggemar genre self improvement, khususnya yang
sedang memasuki fase #quarterlifecrisis. Atau untuk usia menjelang 30 tahun sepertiku juga cocok banget. Karena ... ya taulah ya, makin dewasa kita akan makin menyadari bahwa hidup ini penuh kebisingan 😂

Btw, ada yang sudah baca buku ini?

"Hidup kita akan berjalan lebih menenteramkan tatkala kita bisa melihat dengan jernih, mana jalan yang harus kita tempuh, mana suara yang harus kita dengar." ─Hal. 126
Profile Image for Reza.
14 reviews15 followers
June 30, 2022
Apa yang pertama kali muncul dalam pikiran kalian ketika mendengar kata bising, pastilah tidak jauh-jauh dari suara-suara yang memenuhi telinga, ramai, dan bisa juga bunyi yang membuat telinga kita pekak.
Hal tersebutlah yang berusaha di angkat oleh mas Kurniawan gunandi dalam buku ini, yakni mendengarkan berbagai suara bising yang berada disekitar kita, yang seringkali mempengaruhi tindakan yang kita ambil, atau membuat kita mengurungkan niat untuk melakukan sesuatu. Kebisingan itu seringkali membuat kita marah, sedih dan bahkan lelah. Suara bising itu bisa berasal dari orang-orang sekitar kita atau bahkan bisa saja berasal dalam pikiran kita.
Buku ini diisi dengan cerita-cerita tentang kebisingan hidup, cerita di dalam buku ini bisa dibilang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari karena beberapa kita mungkin pernah mengalami kebisingan seperti salah satu cerita dalam buku ini. Untuk kalian yang tidak suka dengan buku yang tebal dan cerita yang panjang buku ini sangat cocok sekali karena buku ini tidak terlalu tebal dan isinya berupa cerita-cerita pendek yang tidak berhubungan satu dan lainnya jadi bisa dibaca secara acak tidak harus urut dari awal sampai akhir.
Walaupun buku ini hanya berisi cerita-cerita pendek namun tetap bisa menyentuh hati pembaca dan terdapat makna yang dalam. Buku ini mungkin tidak memberikan solusi pada kita tentang cara mengahadapi kebisingan yang sering kita hadapi dalam kehidupan, namun disini penulis mengajak kita merenungkan kebisingan yang kita hadapi tersebut, serta mengajak kita untuk melihat bagaimana kebisingan yang dihadapi oleh orang lain.
Profile Image for Fanandi Ratriansyah.
48 reviews3 followers
March 9, 2021
Penulis merasa kalau buku ini sebenarnya ditulis dengan tujuan untuk memberi semangat kepada orang-orang yang kehidupannya penuh dengan "kebisingan".

Sayangnya, Penulis merasa kalau buku ini menjadi semacam teror kalau kehidupan itu sebegini mengerikan. Emosi kita akan dibuat naik-turun.

Tuntutan, cercaan, nyinyiran dari orang lain akan terus menemani hidup kita hingga rasanya ingin menutup telinga selamanya.

Sisi positif dari buku ini adalah membuat kita merasa siap karena telah diperlihatkan kalau beginilah yang bisa terjadi pada kita di masa depan.

Kita tidak akan merasa kaget jika (amit-amit) ada kejadian di kehidupan kita yang mirip dengan cerita di buku ini.

Rasanya Penulis hampir tidak menemukan bagaimana solusi menghadapi "kebisingan" yang dihadapi oleh karakter-karakter di buku ini.

Kebanyakan memutuskan untuk pasrah dan menerima keadaannya dengan ikhlas, tapi mungkin hanya Penulis saja yang lupa.

Mungkin sang penulis buku ini berharap kalau pembaca lah yang akan menemukan solusi untuk "kebisingan" yang mereka hadapi.

Buku ini hanya menjabarkan realita yang ada, bukan memberikan jalan keluar dari masalah yang ada.

Dari segi bahasa, buku ini jelas mudah dipahami. Rasanya buku ini menyasar orang-orang yang akan beranjak dewasa.

Hanya saja, jika berencana untuk membaca buku ini, bersiaplah untuk merasa takut karena bisa jadi cerita-cerita yang ada di buku ini akan terjadi di masa depan kita.

Selengkapnya: https://whathefan.com/buku/setelah-me...
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Suci (readingsummary).
14 reviews3 followers
September 2, 2021
Membaca buku ini menyesakkan hati dan meluaskan sudut pandang. Ada sudut pandang seorang ibu, ayah, anak, suami, dan istri. Beberapa kisahnya relate dengan kondisi yang sedang aku alami. Seolah-olah aku punya teman yang membantu validasi perasaan yang sulit dijelaskan kalau ditanya "lagi kenapa?".

Beberapa kisah juga menceritakan kehidupan dewasa yang sesungguhnya, bukan hanya dewasa awal. Di sini aku merasa seperti pergi ke masa depan. Ini buku berisi kumpulan cerita fiksi tapi lekat sekali dengan fakta yang ada. Jadi, seperti masuk ke episode-episode kehidupan orang lain. Ada yang sedih, khawatir, takut, bingung. Pokoknya seputar kebisingan-kebisingan yang terjadi di usia 20-30an.

Tidak ada sajian solusi secara gamblang di setiap akhir cerita. Kisahnya mayoritas memberikan kesempatan bagi pembaca untuk mengambil hikmahnya sendiri. Bukan juga kumpulan cerita yang menjanjikan kebahagiaan di akhir, tapi kita diajak untuk belajar dari rentetan kisah yang pilu. Sekali pun menyajikan akhir yang bahagia, selalu ada risiko dan tantangan yang sudah dilalui oleh tokohnya. Realistis.

Kalau aku jadi tokoh utama yang ada di dalam ceritanya, pastinya gak tau mau bertindak apa kalau sedang di ujung fase bertahan. Tapi sebagai pembaca, aku merasa banyak mendapatkan hikmah meski kisah paling menyakitkan sekali pun. Artinya dalam hidup, memang bukan menampik masalahnya, tapi diperluas lagi sudut pandangnya. Sampai menemukan hal apa yang ingin Tuhan ajarkan ke kita.
1 review
February 8, 2021
[BISING]
Ketika pikiran kita menelisik dan menjelajah jauh, tetapi semua pihak menaruh rantai pada kedua kaki kita.-
.
Buku dengan judul Bising merupakan buku yang baru lahir di November yang lalu. Cukup melelahkan karena akan membuatmu menarik napas dengan dalam. Seperti biasa, buku mas Kurniawan Gunadi ini menyampaikan dengan sudut pandang yang berbeda. Semua isu pendidikan, keluarga, finansial pun diangkat. Kita yang sedang merasa jenuh, mungkin akan merasa ada "teman".
.
Buku ini memuat ratusan masalah dan tentunya tak ada saran, tak ada gambaran penyelesaian. Seperti judulnya, buku ini bising. Semuanya seakan-akan mengambang, tergantung bagaimana kita menelaah. Buku ini menjelaskan bahwa sebenarnya kita tahu apa yang harus kita pilih dan sebenarnya berpuluh-puluh kali kita berpura-pura tak tahu akan hal itu.
.
Kita tahu bahwa sebenarnya kita memiliki hak untuk memutuskan sesuatu, tetapi pikiran kita menjelajah jauh. Berlebihan, takut, dan akhirnya mencari aman dengan diam di tempat.
.
Buku ini bukan novel, tetapi semacam kumpulan potongan cerita dengan tokoh "aku". Mungkin, bisa saya rekomendasikan sebagai kawan saat merasa sendirian.
Profile Image for cahyaann.
8 reviews3 followers
Read
April 12, 2022
Buku ini berisi tentang kebisingan yang terjadi disekitar kita. Berisi sekumpulan cerita pendek yang ditulis oleh penulis berdasarkan pengalaman hidup seseorang. Cerita yang tersajikan dalam buku bising sangat relate dengan kehidupan kita sebagai makhluk sosial. Setiap bab yang terjadi tersajikan berisi tentang masalah-masalah yang sering terjadi.

Aku banyak menyerap energi negatif dari buku ini, sehingga tak bisa ku selelsaikan dengan sekali duduk. Kalau kalian pengen membaca buku ini, pastikan sedang dalam keadaan baik-baik saja, sehingga tak banyak energi negatif yang terserap oleh kita. Meskipun begitu aku tetap bersyukur, karena lewat membaca buku ini aku jadi tahu kalau yang punya masalag hidup itu bukan cuma aku.

Aku pikir buku ini akan disertai dengan pendapat penulis tentang setiap masalah yang diangkat setiap babnya, sehingga bisa dijadikan sebagai contoh dalam menjalani hidup. Ternyata buku ini berisi masalah dari beberapa orang dan pembaca harus mengambil kesimpulan sendiri dari masalah tersebut.
Profile Image for Nur Aziza Luxfiati.
6 reviews
April 12, 2021
"Hari ini, tatapan mereka terasa bising sekali bagiku. Melihatku seolah tak memiliki harapan dan nilai yang lebih. Aku ingin sekali lepas dari semua ini, tapi perjalananku sudah terlampau jauh...."(Halaman 18).

Bising adalah kumpulan cerita yang isinya kebisingan dari yang orang-orang dengarkan dan bagaimana hal itu cukup mempengaruhi kehidupan mereka. Merupakan hasil korespondensi langsung mas @kruniawangunadi dengan followersnya.

Aku hanya ingin mengambil jeda untuk meredakan kebisingan. Duduk, diam dan mendengarkan. Meskipun kadang tak yakin apakah aku bisa melewatinya atau tidak. Yang aku tahu, aku tak ingin berlama-lama hidup sebising ini.

Cerita di dalamnya sangat berkaitan dengan kehidupan saat ini, diksi yang dituliskannya pun sangat familiar ditelinga para pembaca. Sehingga pembaca akan mudah mencerna dan dapat mengambil pelajaran dari isi bukunya. Ditulis dengan sudut pandang orang pertama.
Buku inu sangat recomended untuk usia 20-30 tahun-an.
Profile Image for Hanifah .
113 reviews5 followers
November 19, 2023
Selamat datang di buku yang menanyakan "apakah pilihan hidup yang dijalani sekarang adalah pilihan orang tua ?" Sejauh mana langkah perjuangan untuk mewujudkan impian ? Masihkah ada diposisi takut mengambil keputusan karena ortu selalu intervensi dalam pengambilan keputusan ? Selalu merasa bersalah ketika mengambil keputusan karena ada ketakutan "salah" ambil langkah atau pertanyaan "berapa lama lari dari masalah dan tidak siap menyelesaikan nya ?" 😬😌

Keputusan menikah dan tidak siap atas konsukensi yang diambil, adalah perkara yang tidak mudah menjalaninya. Entah itu keluarga yang memilih tinggal bersama mertua, masih dibantu secara ekonomi, adik atau kakak ipar atau keluarga sendiri yang bermasalah, orang tua yang mencoba intervensi keputusan rumah tangga anaknya, anak yang memiliki kebutuhan khusus, dan lainnya. Setiap keluarga punya masalahnya sendiri, tidak perlu membandingkan keluarga satu dengan lainnya karena jelas berbeda.
Profile Image for Nadhira R..
Author 1 book3 followers
September 11, 2022
Bising adalah buku yang bising, saya membutuhkan waktu lama untuk membaca buku ini karena tulisannya membuat kepala saya ikut merasakan kebisingannya. Buku ini menyampaikan permasalahan dan gundah gulana dari berbagai macam sudut pandang, terkadang saya menjadi anak, orang tua, pasangan, baik laki-laki maupun perempuan serta memahami kegelisahan yang dimiliki. Saya yakin banyak pembaca yang bisa relate dengan tulisan-tulisan di buku ini. Kurniawan Gunadi seperti biasa bisa menyajikan tulisan yang sarat akan makna tanpa terkesan menggurui, kali ini dengan mengeksplorasi sisi baru yang berfokus pada emosi negatif manusia. Satu hal yang bisa saya pelajari dari buku ini adalah bahwa kita tidak sendirian, di mana dalam buku ini menyajikan contoh kebisingan yang mungkin saat ini juga kita rasakan. Sebuah karya yang semakin dewasa.
1 review
January 24, 2021
Sesuai judul bukunya, buku ini sangat bising bagi saya. Bagi saya yang menginjak usia 22 tahun dan diambang banyak dilema dalam kehidupan. Buku ini membuat pikiran saya lelah, overthinking, karena buku ini tidak se-ringan buku-buku Masgun sebelumnya. Sebab, buku ini mengajak saya untuk memahami berbagai masalah yang bahkan tidak terbayang sebelumnya. Jika Anda membeli buku ini dan membacanya, saran saya, jangan langsung dihabiskan. Bacalah ditengah-tengah kesibukan Anda dan saat Anda ingin rehat. Anda akan segera terperanjat kembali dan ingin menuntaskan apa saja yang belum tuntas. Kenapa jangan langsung dihabiskan? sayang sekali jika buku sekeren ini hanya dibaca sekali duduk. Ada banyak hikmah yang perlu dimaknai sedikit demi sedikit.
Profile Image for farratiq.
47 reviews7 followers
December 9, 2021
DNF.

Sesuai dengan tajuknya, Bising, kepala saya memang bising sepanjang membaca beberapa tajuk dalam buku ini.

Kebanyakan yg saya baca adalah tulisan daripada sudut pandang perempuan sedangkan Mas Gun ialah lelaki. Membuatkan saya tertanya-tanya betul ke buku ni ditulis oleh Mas Gun sendiri.

Buku ni tiada kata pengantar daripada penulis. Jadi, saya tidak tahu apa sebenarnya yang penulis mahu pembaca dapat setelah membacanya serta mengapa beliau menulis buku ini.

Bagi pihak saya, setakat ini, saya hanya mendapat 'bising' dan rintihan. Benar, buku ini memang bising. Terfikir juga mungkinkah ini satu panggilan meminta pertolongan? Tetapi daripada siapa, kerana tiada kata pengantarnya.

Mungkin saya perlu baca buku ni semula pada waktu lain.
Profile Image for Meta Morfillah.
664 reviews23 followers
August 27, 2023
Judul: Bising
Penulis: @kurniawan_gunadi
Penerbit: @bentangpustaka
Dimensi: viii+156 hlm, 20.5 cm, cetakan keempat, Juli 2021
ISBN: 9786022917601

Mengikuti tulisan penulis dari awal, sungguh saya saksikan pertumbuhannya. Di buku ini, amat dalam dan #jleb setiap kebisingan yang diwakili. Sungguh saya rekomendasikan bagi yang merasa overthinking, galau, dll untuk membaca buku ini. Agar kaya perspektif dari tiap kisah yang disampaikan. Point of viewnya pun beragam, dari lelaki dan perempuan. Mungkin sebab penulis sudah berkeluarga.

Dibanding dulu, lebih kental ke sudut pandang pria saat masih lajang.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta morfillah

#1hari1tulisan #reviewbuku #resensibuku #bacabuku
5 reviews
October 16, 2021
Setelah saya membaca buku ini, saya tahu bahwa hidup bukan hanya saya satu-satunya orang yang sedang dalam kesulitan, dan bukan hanya saya yang sedang terpuruk dalam ketidak jelasan hidup, yang mana setelah membaca buku ini membuat saya lebih hidup dengan menyadari bahwa hidup memang penuh sekali rintangan dan butuh untuk di perjuangkan walaupun tak tahu bagaimana hasil akhirnya. Buku ini juga mengajarkan saya untuk lebih berhati-hati lagi dalam menjaga lisan saya agar tidak mananyakan hal atau sekedar basa basi yang tak berguna yang tanpa sadar malah menyakiti hati seseorang membuat mereka jadi overthingking.
Profile Image for Mita Iskhomiya.
37 reviews
September 26, 2025
Buku yang berisikan kumpulan cerita pendek yang kita jumpai di kehidupan sehari-hari atau mungkin malah kita yang mengalaminya. Buku ini cukup tipis, namun isi dari tiap halamanya membawa kita merasakan juga bagaimana permasalahan hidup orang lain.

Topik dari buku ini mengisahkan kebisingan kepala dan telinga dalam segala aspek kehidupan yang dibahasakan dengan sederhana dan diceritakan dengan sejujur-jujurnya yang pasti salah satu dari isi buku ini terasa sangat mewakili kita.

Bising sangat cocok dibaca untuk para 20's yang sedang mengalami banyak krisis dalam hidupnya dan merasa down secara mental
Profile Image for Ziyy.
642 reviews24 followers
August 1, 2021
perlu ada trigger warning, karena tulisan-tulisan di buku ini cukup upsetting.
sepertiga buku ini diawali tulisan-tulisan yang isinya problem kehidupan (with no closure).
buku ini tebalnya 150 halaman dengan tiap judul itu panjangnya cuma 1-2 lembar. berarti kira2 ada 20-30 judul tulisan di awal yang kisahnya cuma problem. not to mention, judul-judul tulisan selanjutnya hingga selesai juga isinya insecurities.
bener-bener bikin bising pembaca. it's not healthy.
jadi menghabiskan buku ini sampe bikin aku menyabar-nyabarkan diri.
Profile Image for Nava.
52 reviews
January 29, 2022
Buku ini sama seperti buku-buku Mas Gun yang lain yang menjadi rekam jejak bertumbuhnya hingga mencapai fase kehidupan sekarang. Bising berisi tulisan-tulisan yang sebagian besar tentang keresahan menjadi istri/suami dan orang tua yang membuat saya kurang bisa merasa terhubung karena belum mencapai fase hidup tersebut. Tetapi setelah membaca belasan halaman, saya mulai menemukan kembali tulisan-tulisan khas beliau yang selalu berhasil memberikan saya perspektif baru.

"Takaran-takaran tentang apa yang terbaik, memang tidak pernah ada dalam ukuran kita, melainkan ukuran-Nya."
Profile Image for Afifah.
12 reviews1 follower
July 15, 2022
Membaca nya saat keadaan hati baik, rasanya biasa saja-
Tapi membaca nya ulang saat hati sedang tidak baik baik saja, jadi mengingat bahwa kita tidak sendirian di dunia ini yang berjuang untuk hidupnya.
Kita bersama jutaan bahkan milyaran manusia yang lain, yang berjuang di masalahnya masing masing
Ada yg kesepian, ada yg kekurangan, ada yg kehilangan, ada yang sulit melakukan penerimaan
Apapun itu.

Cerita yg paling mengena buatku, berjudul pahit.
Diakhiri dengan kalimat yg akhirnya kuucapkan
"Kadang aku takjub pada diriku yang bertahan sejauh ini.
Ternyata, aku sekuat itu."
Displaying 1 - 30 of 67 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.