Jump to ratings and reviews
Rate this book

The Star and I

Rate this book
"Kulihat dunia dalam matamu dan masa depan dalam senyummu..."

Sejak kecil, Olivia Mitchell ingin tahu siapa orangtua kandungnya. Jadi, ketika ia mendapat kesempatan bekerja di New York, ia pun menyambarnya tanpa ragu. Namun, mencari seseorang tanpa nama di kota sebesar New York adalah sesuatu yang mustahil. Kini kontrak kerja Olivia akan segera berakhir, dan Olivia menolak pulang ke Inggris sebelum berhasil melacak keberadaan orangtua kandungnya. Itu berarti ia harus segera mencari pekerjaan baru supaya ia bisa tetap tinggal di New York. Seolah-olah semua itu belum cukup memusingkan, Olivia mendadak bertemu kembali dengan Rex Rankin---sahabat masa kecilnya, sekaligus cinta pertamanya yang gagal---yang muncul untuk menawarkan bantuan.

344 pages, Paperback

First published January 1, 2021

109 people are currently reading
1111 people want to read

About the author

Ilana Tan

16 books1,911 followers
Ilana Tan adalah seorang novelis Indonesia yang dikenal karena menulis 4 novel roman yang masing-masing novelnya disajikan dengan cerita yang latarnya berbeda-beda. Novel Ilana Tan memiliki keunikan, yaitu tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan novel yang lainnya saling berkaitan.[1]
Novel pertamanya berjudul Summer in Seoul, novel keduanya berjudul Autumn in Paris, novel ketiganya berjudul Winter in Tokyo dan novel keempatnya berjudul Spring in London. Masing-masing novel diceritakan di kota-kota besar di dunia, yaitu Seoul (Korea Selatan), Paris (Perancis), Tokyo (Jepang), dan London (Inggris). Dan masing-masing novel diceritakan di musim yang berbeda; Summer (musim panas), Autumn (musim gugur), Winter (musim dingin), dan Spring (musim semi).

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
334 (25%)
4 stars
459 (35%)
3 stars
426 (32%)
2 stars
72 (5%)
1 star
11 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 324 reviews
Profile Image for yun with books.
712 reviews243 followers
January 17, 2021

HEAR....HEAR...HEAR...
I WAS TRYING... I WAS TRYING SO HARD TO FINISH THIS BOOK.
I'M BROKENHEARTED. I'M SAD. I'M A MESS.
SO, I WILL WRITE A REVIEW ABOUT THIS BOOK BASED ON MY "TORMENTED" HONEST EXPERIENCE.
NOT MEANT TO AGGRESSIVELY ATTACKING THE WRITER.


The Star and I bercerita tentang Olivia Mitchell, seorang aktris teater yang sedang berada di New York untuk pekerjaan, sekaligus mencari tahu tentang keberadaan orangtua kandungnya. Olivia, merupakan gadis yang ketika masih bayi sudah dititipkan ke panti asuhan. Maka dari itu, ia penasaran dengan alasan mengapa orangtuanya meninggalkannya di tempat itu.
Dengan bantuan sahabat masa kecilnya, Rex Rankin, Olivia mulai mencari tentang masa lalunya dan juga berhasil mendapatkan jawaban-jawaban atas perasaan hatinya.

Jadi begini... *cough dramatically*
Saya membeli dan (rela) membaca buku ini karena saya; (1) terkesan dengan cover buku ini. Buku-buku Ilana Tan tidak pernah tidak bagus kalo soal sampul; dan (2) saya "agak" penasaran dengan ceritanya, karena buku ini terbit setelah sekian tahun Ilana Tan hiatus pasca terbitnya In a Blue Moon.
Jujur, saya pun baru membaca karya-karya Ilana Tan (ya.. saya sudah membaca hampir semua buku karya beliau) baru-baru ini dan terkesan dengan gaya penulisan beliau yang.... enak dibaca lah pokoknya. Khas aja gitu...
TAPI.... jika Anda membaca karya Ilana Tan berturut-turut dengan jeda waktu singkat seperti saya, pasti akan terasa jika pola penulisan buku beliau HAMPIR TIDAK ADA PERKEMBANGAN SAMA SEKALI. Maaf, mungkin saya terdengar jahat, tapi sebenarnya saya sedih.
The Star and I buku yang terbit 5 tahun setelah In a Blue Moon harusnya menyajikan sesuatu yang berbeda, minimal the growth of its plots/writings. Tapi, tetep aja.... Saya tidak menemukan hal yang greget .

Oke.... saya akan jelaskan letak di mana tidak ada perkembangan sama sekali.
1. Repetitive Details , untuk beberapa cerita dan buku, details memang aspek yang krusial, membantu pembaca mengerti suatu situasi tertentu, di tempat tertentu, dan ada signifikansinya terhadap perkembangan karakter dan plot. TAPI di buku ini, details menjadi suatu "bencana", mengapa? Karena details tersebut tidak membawa pengaruh apa-apa teradap dinamika cerita, karakter bahkan plot.
Saya berikan salah satu contoh:
"Mereka berjalan menyusuri jalan setapak menembus taman dalam keheningan. Tangan Olivia masih berada dalam genggaman tangan kiri Rex yang hangat. Berusaha menyerap banyak kehangatan itu, tangan kiri Olivia juga memeluk lengan kiri Rex. Jika ia berpengangan pada Rex, ia mungkin tidak akan terseret di balik kabut kelabu tadi.
Dan, Anda akan banyak menemukan details seperti itu di buku ini, jujur saya pembaca selalu merasa seperti gemas dan gregetan. Saya selalu bergumam, "duh! gue ga butuh details kaya gini, ini buku kapan kelarnya sih? kapan ada konflik yang bikin serunya sih?"

2. insignificance the setting of places , kalau kalian setia membaca buku-buku dari Ilana Tan, pasti kalian gak asing dong dengan tempat-tempat Eropa dan Amerika yang memberikan kesan "mevvvvaaaahh" di setiap cerita Ilana Tan? Nah, di buku ini pun sama. Lokasi masih di New York, dengan Central Park..bla...bla..blaa.... tapi lagi-lagi, tempat mevvaaaahh tersebut hanya dekorasi untuk cerita di dalam buku. Kaya istilahnya....... "oke tempat ini keren, jadiin lokasi cerita, soal "depth research" tentang tempat ga penting, yang penting tempatnya keren, pembaca bisa bayangin New York dengan saljunya, Central Park dengan ranting-ranting kering waktu Musim Salju." Sudah. Titik.
There, saya merasakan hal ini sejak membaca Tetralogi 4 Musim. Tempat keren hanya dekorasi.

3. lack of character growth/developments , jika Anda (lagi-lagi) penggemar setia buku-buku Ilana Tan tentu tidak asing dengan karakter "cowok pendiam, mencintai dalam diam, misterius, dingin, tidak-suka-keramaian-hanya-suka-pada-cewek/karakter-tertentu", bukan? Nah, The Star and I ini juga tidak ada beda, kawan. Rex Rankin, namanya.
Bandingkan dengan Tatsuya Fujisawa, Nishimura Kazuto, dan Alex Hirano. Mereka tidak ada bedanya sama sekali.
Saya bukannya tidak suka dengan cowok dingin, misterius, diam-diam mencintai saya dengan dalam, bukan bun. Cuma kalo nulis buku, tokoh-tokohnya terus dideskripsikan dengan pola yang sama, apa tida bosan?


4. lack of plot dynamics , sebagai pembaca yang sudah melalang buana selama +-15 tahun, keadaan di mana merasa gusar dan meh ketika berusaha untuk membaca/melanjutkan buku yang diletakkan di meja adalah keadaan terburuk, dan bahkan bisa bikin mood ilang. Nah, itu yang saya rasakan ketika bit by bit berusaha untuk menyelesaikan buku ini. Tidak ada hal yang menarik dan bikin penasaran yang bikin saya untuk terus menatap buku ini dan cepat-cepat menghabiskannya. Dinamika konflik dan plot dari buku ini tidak berhasil membuat saya excited. Di mulai dari Olivia Mitchell menjadi seorang aktris broadway, bertemu Rex Rankin setelah 9 tahun berpisah, lalu berdua mencari orangtua kandung Olivia, hingga sampai momen-momen Olivia dan Rex ketika sedang bersama pun, saya tidak merasakan apa-apa. Saya gak marah...saya sedih.

Overall... saya tidak membenci buku ini, pun saya tidak menyukai buku ini. Opini saya, mungkin jika buku ini terbit 5 atau 6 tahun lebih awal dan bukan di tahun 2020 atau 2021, cerita ini akan "sedikit" masih lebih segar. Atau.. jika The Star and I terbit tidak lama setelah Sunshine Becomes You, mungkin masih akan terasa semliwir hati ini membacanya. Tapi, jika Ilana Tan terus-terusan menyajikan tipe cerita seperti ini, saya pun akan mundur dan kapok membaca karyanya, *bahkan saya sudah kapok setelah baca The Star and I ini* *tepok jidat*. Mungkin saya yang sudah terlalu tua dan harusnya tidak baca buku seperti ini. Entahlah.....

Akhir kata, peace out
Profile Image for Fikriah Azhari.
357 reviews139 followers
January 8, 2021
“Aku tidak mengerti kenapa kau baru mengeluh sekarang padahal kita sudah tidak bertemu selama sembilan tahun." - Olivia, halaman 180.

“Aku hanya berharap kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Yang bisa membuatmu gembira.” - Rex, halaman 267.


Broadway nampaknya bukan hal baru lagi untuk pembaca Ilana Tan, terkhusus mereka yang telah membaca In a Blue Moon. Maka kali ini, bagaimana jika kita berkenalan dengan salah satu bintangnya?

***

Covernya cantik banget! Vibe-nya mirip In a Blue Moon terus warnanya ngingetin sama cover pink Sunshine Becomes You. Aku senang sama gradasi warna langitnya, serta padatnya New York yang diilustrasikan melalui lalu lintas jalanan yang seakan berjalan begitu cepat.

Aku bisa bilang bahwa diksinya, penokohannya, flashback-nya, serta benang merahnya beneran khas Ilana Tan banget. Hal-hal yang nggak tahu kapan lagi bisa kita nikmati, maka dari itu, akan selalu dirindukan.

Pencarian jati diri disertai pertemuan kembali dengan cinta pertama.
Berbeda dari In a Blue Moon yang romance-nya kental, plot yang dijanjikan buku ini sudah tampil pada blurb-nya dengan permasalahan utamanya adalah Olivia (Ollie) yang ingin menelusuri orangtua kandungnya.

Maka sepanjang buku, pembaca diajak bertemu orang-orang yang bisa membantu. Fase ini alurnya cukup lambat dan butuh waktu lebih untuk menemukan titik terang. Namun tentu saja, penjelasan panjang yang disisipkan tidaklah sia-sia dan hadir bukan tanpa alasan. Kita akan sadar seiring berjalannya waktu.

Seakan-akan lagi ada di mini reunion.
Kayak mini reunion! Ilana Tan sering mengaitkan tokoh antar bukunya, menghadirkannya di buku lain, dan menjadikannya benang merah. Tentu saja dia nggak melewatkan kesempatan tersebut di buku ini. Hadirnya para tokoh dari buku sebelumnya sangat membantu karena beneran ningkatin rasa excited. Auto nyebut "hei! udah lama nggak ketemu!"

Aku menemukan beberapa adegan di In a Blue Moon yang kembali menampakkan diri di The Star and I—atau mungkin hanya sekadar tersebut, karena memang timeline-nya trilogi New York ini berjalan beriringan (yang juga berlaku untuk Sunshine Becomes You).

Ilana Tan jelas cerdas meramu plot dengan mengaitkan satu hal dengan hal lain tanpa menciptakan plot hole. Reaksiku: "Oh ternyata waktu itu tuh gini.."

Chemistry.
Rex ini talk less, act more. Tapi act-nya Rex di sini tuh bukan sesuatu yang menggebu. Bukan kayak Lucas di In a Blue Moon yang effort-nya kelihatan banget dan afeksinya dengan kata-kata tuh jalan terus. Perlakuannya Rex ini simple tapi manis, bisa dimengerti dan memang sedang dibutuhkan Ollie, yang juga berkesan buat keduanya. Sesuatu yang menghangatkan hati. Rex selalu berusaha ada untuk menenangkan. Meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Bagian favoritku di buku ini adalah Grand Central Holiday Fair ❄. Oh iya, aku juga sangat menikmati judul lagu yang disisipkan sepanjang cerita.

Ilana Tan mengajak pembacanya menduga-duga.
Aku akui buku ini tidak terlalu emosional di awal. Tapi menjelang akhir, ketika penyelesaian konflik telah terjadi, aku baru merasakan pedihnya. Akhir realistis dengan plot twist yang tidak terduga meskipun udah sempat curiga karena memang penjelasannya tuh seakan-akan nge-tease pembaca buat curiga. Sebenarnya lebih ke nggak habis pikir sih kalau Ilana Tan ngambil keputusan untuk milih orang itu.

The Star and I meninggalkan pesan bahwa kenyataan tidak selamanya berjalan seperti yang diharapkan, tapi kita tetap harus menerima dan yakin, sebagaimana kata Rex, bahwa semua akan baik-baik saja.

Overall, The Star and I berhasil berhasil menutup trilogi New York dengan cukup melegakan.

Buku favoritku di seri ini adalah In a Blue Moon, aku suka kisah manis yang ringan dan permainan emosi di buku itu. Tapi untuk male character, Rex Rankin langsung menjuarai posisi pertama tepat setelah debutnya di buku ini.

Setelah ini aku akan kembali menunggu buku baru dari Ilana Tan, yang meskipun butuh bertahun-tahun, aku harap nggak selama ini lagi hahaha.

Tentu saja aku akan merindukan Broadway, Ramses, A Piece of Cake, Jump Start, Riverside Drive, dan Small Steps. Serta berbagai kisah di bawah langit New York, yang saling menjalin benang merah tak kasat mata tanpa menyadari eksistensinya satu sama lain.

Pesan dariku untuk kalian yang sedang atau bakal baca buku ini: Perhatikan setiap detailnya, mana tahu bakal menyadari sesuatu yang tidak pernah terpikirkan dan terbayangkan sebelumnya, kan?
Profile Image for Syifa Luthfianingsih.
250 reviews95 followers
January 14, 2023
Sudah lama saya menjadikan karya-karya Ilana Tan sebagai comfort reads, bacaan yang saya nikmati di kala hati sedang gundah dan rindu akan cerita manis yang ringan. Namun entah mengapa yang satu ini rasanya...hambar.

Saya begitu terganggu dengan jalan cerita Clara. Rasanya seperti mengulang kembali formula Sophie-Lucas-Miranda di buku sebelumnya, In the Blue Moon. Setiap kali nama Clara disebut saya tidak tahan untuk berteriak, "fokus saja pada Ollie dan Rex!!!" Saya yakin akan lebih menikmati jika plot ceritanya hanya terfokus pada dua hal saja; penelurusan orang tua kandung Olivia dan interaksi antara Ollie dan Rex. Interaksi mereka terasa sangat kurang, mengingat sudah sembilan tahun putus komunikasi. Saya berharap penulis lebih banyak penjelasan tentang bagaimana mereka mengatasi sembilan tahun tersebut.
Profile Image for Tia Ayu Sulistyana (tiareadsbooks).
265 reviews72 followers
March 19, 2025
3.5/5 ⭐

The Star and I bercerita tentang Olivia Mitchell aka Ollie yang memiliki satu misi sejak ia kecil, menemukan orang tua kandungnya. Misi ini hampir terwujud saat ia berhasil berkerja di New York sebagai aktris teater Broadway. Namun, ketika kontrak kerjanya segera berakhir dan ia harus kembali ke Inggris, penelusurannya belum juga membuahkan hasil. Hingga Rex Rankin, sahabatnya, muncul dihadapan Ollie menawarkan bantuan.

Where should I begin? The Star and I is one of my most anticipated book releases of 2021. Sadly, as an avid fan of Ilana Tan, I've to admit that it didn't live up to my expectations. Perhaps because this is Ilana Tan's book after 5 years-long hiatus, my expectations are too high.

Please keep in mind that I'm not saying I don't like it. I still enjoy Rex and Ollie's story, but I hope to get something new and different.

Just like Ilana Tan's other books, the writing style of this book is the same. It's such a page-turner with a light, detailed, and simple story although it's predictable.

Too bad, instead of the story of the search of Ollie's parents, I wish I could get even more of Rex and Ollie's romance. For someone as close as them who hasn't seen each other for 9 years, their interaction feels lacking. Tho I know for sure that their bonding is deep. It's quite sweet, but I can't feel butterflies in my stomach.

A lot of people fall for Rex Rankin right away. But for me, Rex couldn't beat Tatsuya Fujisawa and Nishimura Kazuto's charisma in my heart!

•••

#tiareadsbooks #tiawritesreviews
Profile Image for Laili Muttamimah.
Author 5 books39 followers
March 3, 2021
Satu-satunya yang kusuka dari novel ini hanyalah subplot tentang orangtua kandung Olivia. Sisanya, cenderung datar dan masih menggunakan formula yang gitu-gitu aja. Jujur, kurang menikmati sejak In a Blue Moon, tapi berharap ada perubahan di sini. Sayangnya, harapannya belum tercapai.

Menanti karya Ilana Tan yang berani mengeksplor hal baru dan 'greget' seperti dulu kala :-)
Profile Image for Meiliana Kan.
242 reviews52 followers
January 17, 2021
Setelah 5 tahun lamanya, akhirnya kesampaian juga untuk kembali menikmati novel terbarunya Ilana Tan. Dan aku langsung jatuh hati dengan gaya penulisannya yang deskriptif yang kurasa memang menjadi kekuatan gaya berceritanya Ilana Tan, terutama saat ia menceritakan tentang Broadway dan seluk beluk NYC. Aku seolah diajak masuk ke dalam cerita dan melihat-lihat Broadway dan NYC dengan mataku sendiri. Menyenangkan sekali rasanya karena membuatku mengingat kembali saat-saat aku menonton pertunjukan Broadway pertamaku, Hairspray.

Dari sisi cerita, aku akui kalau selama 1/3 buku aku merasa agak flat. Konfliknya sudah disebutkan di awal tapi aku belum mendapat keseruannya. Setelah hampir 1/2 buku aku baru dibuat penasaran sampai enggan menaruh novel ini sebelum tamat.

Biasanya aku menganggap alur cerita dalam sebuah buku adalah bagian krusial, tapi pengecualian untuk novel-novelnya Ilana Tan. Tentu saja, aku jauh lebih tertarik dengan kisah dua karakter utamanya, Olivia dan Rex. Karakter Olivia yang ceria dan dramatis kayak permen lollipop warna warni sementara karakter Rex yang dingin tapi manis ibarat ice cream cokelat mahal . Aku gak bisa berhenti senyum-senyum sendiri membaca kisah mereka. 😍😍

"Kuletakan hati di tangan kananmu..
Dan hidup di tangan kirimu.."
Cuma Ilana Tan yang bisa mengemas kisah romance bertabur kata-kata manis tapi jatuhnya gak cringe. Tapi, aku amat sangat berharap bisa membaca kisah Ollie dan Rex lebih banyak lagi. Anw, aku bisa merasa sedikit relate dengan sikap pendiam Rex yang terlihat membosankan. Tidak banyak bicara, tidak suka keramaian, tidak suka jadi pusat perhatian, dan lebih suka bersuara lewat kata-kata.

Lalu, yang selalu terjadi setiap kali aku baca novelnya Ilana Tan adalah aku menemukan lagu-lagu baru yang aku sukai. Di novel ini aku jadi suka dengan lagu-lagu Broadway Daddy Long Legs.

Cerita The Star and I ini sangat bisa dinikmati dan kuharap aku gak perlu menunggu sekian lama lagi untuk membaca novelnya yang lain.
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews90 followers
February 25, 2021
Cerita ini kerasa beda sama cerita Ilana Tan yang sebelumnya karena punya fokus yang beda. Maksudnya, ada misi yang harus dijalani gitu, lho. Nggak cuman seputar romance aja gitu, lho.

•Pros•

Nggak perlu diragukan lagi deh kalau ceritanya masih kalem kayak yang lain. Masih bikin senyum sendiri dan adegan kecil-kecil juga sweet.

Nah, aku juga suka karena di sini ada fokus lain. Pencarian orangtua kandung Olivia ini aku suka proses dan hasilnya. Maksudku dengan hasil tuh adanya hubungan sebab-akibat dan penyelesaiannya. Emang bagian ini sih yang paling menarik, menurutku.

Aku juga suka karena di buku ini kek menutup New York Series karena di sini jadi keungkap semua masa lalu Mia-Sophie-Olivia, wkkw. Walaupun cuman dugaan, kupikir pasti ada sebabnya kenapa dibikin gini, 😂

•Cons•

Untuk yang baca ceritanya berurutan dari SiS sampe The Star and I, nggak ada perkembangan, wkwk. Maksudnya, tulisannya masih gitu-gitu aja. Pattern-nya udah ketebak. Makanya yang menarik di sini ya bukan Olivia-Rex, tapi nyari ortu Olivia.

Karakternya Bland. Nggak ada yang bikin terkesan gitulah. Dan menurutku ada satu karakter yang nggak penting. Sub-plot Clara. Itu kalau diilangin juga nggak memengaruhi cerita. Sayang, sih. Sub plot Clara padahal bisa diganti ama momen Rex-Olivia biar lebih banyak. 😂
Profile Image for Intan.
9 reviews2 followers
January 16, 2021
Not gonna lie, I'm quite disappointed with Ilana Tan's new book.
Padahal sudah berharap begitu tinggi karena saya termasuk penggemar karya-karya Ilana Tan sebelumnya, bahkan rela begadang demi ikutan PO buku ini demi dapat tanda tangan ☹️

Walaupun premis yang disajikan hampir mirip dengan Sunshine Becomes You, The Star and I bagi saya tidak menyentuh sisi "angst" sama sekali yang sebelumnya saya dapatkan di Sunshine Becomes You.
Malah saya merasa karakternya sama sekali kurang digali, padahal ada 300an halaman lebih untuk itu.
Terlalu banyak scene yang menurut saya bertele-tele, tanpa konteks dan esensi.

Momen bersama kedua tokohnya pun menurut saya tidak semanis karya-karya Ilana Tan dulu, dan bahkan cenderung cringe...
Buat saya yang hopeless romantic, penyampaian karakter kedua tokoh utama ga menampilkan kedalaman hubungan yang saya harapkan dari latar belakang mereka yang katanya sahabat sejak balita.
Bahkan ending nya terburu-buru, saya kaget ketika penyelesaiannya cuma begitu aja.

Semoga karya Ilana Tan selanjutnya ga semengecewakan ini, karena jujur saya kangen gaya tulisannya yang walaupun seperti terjemahan tapi entah kenapa romantis di kepala saya~ hahaha
Profile Image for Lia Agustin.
76 reviews14 followers
February 20, 2021
Seperti biasa, novel Ilana Tan selalu the best. Sederhana namun sangat berkesan di hati :)
Profile Image for Icha.
8 reviews
February 20, 2021
Buku ini menceritakan tentang Ollie, seorang aktris broadway dari Inggris yang saat ini sedang bekerja di New York. Namun selain untuk bekerja, Ollie punya misi lain dengan kedatangannya di New York, yaitu mencari orang tua kandungnya. Dengan kontraknya yang akan segera habis, ia semakin gusar karena belum menemukan titik temu yang mengarahkannya kepada orang tuanya. Lalu tiba-tiba datang Rex, sahabat masa kecil Ollie yang akibat sebuah kesalahpahaman membuat hubungan mereka renggang, untuk membantu Ollie mencari orang tuanya. Dan disana lah cerita ini dimulai.

Sejujurnya secara keseluruhan, sinopsis dari buku ini sangat menarik dan menjanjikan. Saya sebagai penggemar karya Ilana Tan sudah menunggu buku ini sejak kali terakhir Ilana Tan merilis bukunya, sekitar 5 tahun yang lalu. Tapi sayang sekali ekspektasi saya terlalu tinggi.

Entah karena penulisan pada buku ini yang agak membosankan dibandingkan buku-buku yang lain, atau apa karena saya sudah cukup dewasa untuk melihat kekurangan-kekurangan yang sebelumnya tidak saya sadari ketika membaca buku-buku terdahulu. Tetapi, penulisan pada buku ini benar-benar membuat saya jengah. Ada banyak bahasa yang terlalu cringy dan berkali-kali saya harus memaksakan melanjutkan membaca kalimat demi kalimat. Beberapa hal, seperti aksi para tokoh dijelaskan dengan detail yang kurang penting sedangkan hal-hal seperti deskripsi tempat hanya dijelaskan sambil lalu. Saya lebih berharap jika penulis memilih untuk menjelajahi suasana tempat yang didatangi tokoh leboh dalam hingga membuat pembacanya bisa ikut hanyut. Tapi nyatanya saya tidak merasakan apapun ketika membaca novel ini.

Karakter Ollie dan Rex pada buku ini membosankan, dan seperti yang disadari pembaca buku yang lainnya, sifat mereka seperti copy paste dari tokoh-tokoh buku Ilana Tan lainnya. Yang berarti mereka hanyalah tokoh yang sama dengan nama yang berbeda. Yang paling menyebalkan adalah, karakter lain dalam buku ini juga nampaknya hanya muncul untuk membuat hubungan Ollie dan Rex menjadi lebih kompleks. Tidak ada character arc sama sekali yang sangat mengecewakan. Seperti ketika Ollie menghubungi ibu angkatnya setelah bertemu ibu kandungnya, saya berharap kita disuguhkan percakapan yang mendalam antara Ollie dan ibunya sehingga akhirnya ia menyadari bahwa keluarga yang sekarang ia miliki adalah yang benar-benar menyayanginya, kandung atau tidak. Tetapi hal itu hanya disebutkan dalam percakapan Ollie dan Rex untuk memperlihatkan betapa perhatiannya Rex kepada Ollie.

Yang paling mengecewakan bagi saya adalah plotnya. Saya tahu genre novel ini adalah romansa, tetapi seakan-akan hal lain yang menarik dalam novel ini hanya sekedar menjadi intermezzo saja, cara untuk membuat hubungan Ollie dan Rex menjadi lebih erat. Padahal apabila dilihat-lihat, satu-satunya masalah antara mereka berdua adalah kesalahpahaman di masa lalu yang bisa diselesaikan apabila mereka mau saja bicara seperti orang dewasa yang sesuai dengan umur mereka. Namun kesalahpahaman itu harus diseret di sepanjang novel, lalu begitu akhirnya kesalahpahaman itu diselesaikan, begitu juga selesainya novel tersebut. Meninggalkan hal-hal lain yang bisa lebih digali menggantung begitu saja. Dari sinopsis, saya mengira bahwa pencarian orang tua Ollie akan jadi mainplit novel ini, tapi rasanya itu hanyalah subplot sementara kesalahpahaman yang tidak jelas itu adalah plot utamanya. Jujur begitu selesai membaca novel ini, saya ditinggalkan dengan aftertaste yang sangat tidak enak.

Walaupun begitu, buku ini cukup ringan apabila anda ingin membaca tanpa banyak berpikir. Terutama apabila anda juga penggemar Ilana Tan. Tetapi apabila ingin jujur, ini bukanlah buku yang akan saya rekomendasikan kepada orang lain.

Personal rating: 2/5
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews177 followers
January 24, 2021
"Adakalanya orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan."
Setelah sekian lama, akhirnya Ilana Tan kembali menerbitkan buku baru! Tanpa pikir panjang, aku langsung memutuskan untuk membeli dan membacanya karena Ilana Tan adalah salah satu penulis lokal favoritku. Beberapa orang temanku pun juga langsung memesan buku ini saat tahu buku The Star and I ini terbit. Aku memulai buku ini dengan ekspektasi yang cukup tinggi karena biasanya tulisan Ilana Tan selalu berhasil untuk memukauku. Oleh karena itu, aku cukup sedih karena akhirnya aku tidak menikmati buku ini sebaik yang aku harapkan 🥺.

Seperti buku Ilana Tan sebelumnya yang berjudul In a Blue Moon , buku ini juga ditulis dengan latar belakang kota New York—terutama di daerah Broadway, karena karakter utama dalam buku ini bekerja dalam dunia teater musikal. Ada dua hal yang menjadi bagian dari alur cerita dalam kisah The Star and I, yang pertama adalah tentang Olivia yang berusaha mencari orangtua kandungnya, dan yang kedua adalah hubungan antara Olivia dengan Rex—sahabat masa kecilnya. Alur ceritanya sebetulnya cukup sederhana dan klise, tapi biasanya Ilana Tan selalu berhasil membuat sebuah alur yang biasa jadi berkesan. Sayangnya, aku kurang bisa merasakan chemistry antara Olivia dan Rex dalam buku ini 😕, sehingga aku tidak terlalu peduli apakah mereka akan berakhir bersama atau tidak (walaupun sebenarnya sudah sangat bisa ditebak akhirnya akan seperti apa sejak awal).
"Ia tahu bayangan gelap dari masa lalunya tidak akan pernah hilang. Namun, ia tidak akan memandang ke belakang. Mulai sekarang, ia hanya akan memandang ke depan. Dan ia akan baik-baik saja."
Secara keseluruhan, aku merasa kisah The Star and I ini cenderung terasa datar dari awal hingga akhir. Pencarian orangtua kandung Olivia pun tidak begitu mendorong rasa penasaranku. Tapi setidaknya, perjumpaan Olivia dengan orangtua kandungnya bukanlah sesuatu yang klise dan aku bisa bersimpati dengan alasan mengapa ia meninggalkan Olivia di panti asuhan sejak bayi. Aku rasa itu adalah satu-satunya bagian yang berhasil menggugah emosiku; karena aku membayangkan bagaimana rasanya jika aku yang berada dalam posisinya sewaktu itu. Selain itu, ada beberapa karakter pendukung dalam buku ini yang aku rasa perannya tidak cukup berarti dalam perkembangan alur cerita, sehingga aku sempat mempertanyakan keberadaan mereka. Pada akhirnya, saat aku selesai membaca dan menutup buku ini, tidak ada kesan berarti yang tertinggal di dalam pikiranku 😭

Meskipun aku merasa kecewa dengan buku yang diterbitkan oleh Ilana Tan kali ini, aku tetap bisa menikmati penulisannya yang mengalir dengan baik—aku hanya mengharapkan alur cerita atau karakter yang lebih menarik 🙈. Setelah membaca buku ini, aku tidak tahu apakah aku akan tetap terus membaca karya Ilana Tan yang selanjutnya. Mungkin ke depannya kalau Ilana Tan menulis buku baru, aku akan menunggu dan melihat ulasan yang ditulis oleh orang lain baru memutuskan akan membacanya atau tidak 😄. Semoga aku bisa kembali menemukan novel-novel Indonesia yang berhasil memikat hatiku seperti dulu 💖.

Baca review selengkapnya di:
http://www.thebookielooker.com/2021/0...
Profile Image for Utha.
821 reviews396 followers
June 5, 2021
Masih ada sentuhan Ilana, tapi terbaca kayak draf: banyak detail gak jelas, banyak karakter yang gak "grow", bahkan penggerak plotnya dieksekusi melempem. Atau mungkin diagung-agungkan karya "laku", makanya agak kendor ya filternya? Wkwk. Soalnya beda banget sama karya sebelumnya. Aku kadang malas banget baca dialog atau narasi kalau karakter utamanya pada ngobrol. Penginnya buru-buru di bagian pas nyari ibu kandung aja. Itu pun dilambat-lambatin (padahal "kebetulan"-nya juga cringe). Entahlah.

Just 2.
Profile Image for Rosy Tandean.
121 reviews14 followers
January 12, 2021
I'm still mixed on how I felt about this book. Ilana Tan’s writing was still lovely but the story fell a bit flat and very predictable compared to the previous books she has ever written. Age can’t lie, this sort of contemporary romance is not my thing anymore. *shrugs*
Profile Image for Magdalena Rina.
115 reviews8 followers
January 27, 2021
Agak kecewa sih sama penantian panjang ini...kurang greget, terlalu datar, kurang manis seperti halnya karya2 Ilana Tan selama ini. Tpi AKU AKAN TETAP menunggu karya selanjutnya ❤.
Profile Image for Yunita Taman.
291 reviews13 followers
January 11, 2021
Buku yang ditulis dengan sangat baik dan detailnya bagus, berasa real sekali suasana yang dibangun penulis buat kita masuk ke cerita. Walaupun bahasanya persis novel terjemahan, tetap kita bisa melihat kesederhanaan dalam kalimatnya seperti di novel teenlit lokal.

Mengisahkan pencarian Olivia akan ibu kandung yang telah meninggalkannya di depan panti asuhan. Juga tentang sahabat sekaligus cinta pertama yang sudah dikenalnya sejak balita, Rex Rankin yang tiba-tiba hadir seolah hendak menyatukan kembali hati yang pernah terpisahkan membuat Olivia kebingungan Akan perasaan yang pernah dipendamnya.

Kisahnya khas Ilana Tan, manis-manis kembang gula, kejutannya juga pas hanya saja sebagai pembaca dewasa aku berharap romancenya lebih banyak dan gejolaknya lebih terasa, jadi buat seleraku agak sedikit datar namun aku gak bisa mengingkari kalau dari segi penulisan novel ini bagus banget.
Profile Image for Desti Astiani.
123 reviews13 followers
January 17, 2021
Aku mendapatkan 3 pesan yang ngena banget dari cerita ini, yaitu:
1. Seberapa lama dan seerat apapun persahabatan yang sudah terjalin tidak menjamin akan terhindar dari kesalahpahaman, maka dari itu penting banget untuk terus saling berkomunikasi.
2. Ketika kehadiran seseorang tidak pernah diinginkan oleh satu orang akan ada orang lain yang merasa beruntung atas kehadiran seseorang tersebut.
3. Dan kita tidak bisa menyenangkan hati semua orang.
Profile Image for ABO.
419 reviews47 followers
January 7, 2021
Langsung bisa diselesaikan dengan cepat, sampe bela-belain saya baca di sela-sela jam makan siang kantor x)). Dari awal baca udah berasa banget kekhasan Ilana Tan-nya.
Ceritanya manis banget, tapi agak kurang greget, mungkin salah saya yang terlalu berekspektasi macam-macam. Setidaknya masih bisa dinikmati.
Saya suka dengan penyelesaian konflik di endingnya yang nggak jatuh klise. Not bad lah untuk mengobati kerinduan akan tulisan Ilana Tan.
Profile Image for Putri.
140 reviews6 followers
August 17, 2021
Nggak se-wow karyanya yang 4 musim. Bisa dinikmati tapi sedikit kecewa🙄
Profile Image for Ann.
62 reviews4 followers
May 31, 2021
wow! dengan gaya khas milik Ilana Tan, aku pribadi merasa senang menikmati setiap alur yang disuguhkan. rasanya seperti kembali nostalgia ke gaya menulisnya yang khas. ceritanya lembut dan hangat di hati. entah kenapa aku (lebih) suka novel terbaru nya ini!! dari perspektif pribadi buku ini bisa mewakili perasaan ku hahaha atau mungkin sang penulis seperti cenayang(?) entahlah hehehhee😂 happy reading! buku ini recommended untuk genre romance <3
Profile Image for Nining Sriningsih.
361 reviews38 followers
January 18, 2021
kyaaaaa..
berasa udah luamaaaaa banget nggak baca cerita romance..
dan udah jarang baca buku krn racun drakor..
XD

ehmm..
B aja sich buat q, yaaach walaupun ada adegan so sweet'y juga sich..
tapi nggak semanis In The Bluemoon..
entahlah, emank karena lebih suka cerita fantasi / mystery, baca ini jadi B aja..
:p
Profile Image for athiathi.
367 reviews
June 6, 2022
"Karena kau adalah bintang."

SEMPURNA!

Novel yang kusukai setelah In A Blue Moon, baru terakhir Sunshine Becomes You.

Aku suka banget saat masa kecil Olivia dan Rex naik ke permukaan. Tingkah mereka. Kehangatan mereka. Bagaimana Rex selalu setia dan bagaimana akhirnya Olivia kembali ke sisi Rex.

Masalah di novel ini lebih rumit, tetapi menjadikan lebih menguras emosi pula. Aku menangis di bab-bab terakhir. Terharu dan cukup kecewa dengan apa yang ternyata selama ini dicari Olivia.

Penyampaiannya benar-benar luar biasa.

Tentu saja, karya Ilana Tan itu bintang lima~ 🤍
Profile Image for Elisabeth Beatrice.
161 reviews8 followers
June 10, 2021
Final Review~⁣

"Adakalanya, orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan." - Pg. 249⁣

#TheStarandI adalah kisah Olivia yang berada di New York tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga mencari orangtua kandungnya. Namun, yang ia temukan adalah Rex Rankin, cinta pertama sekaligus sahabat masa kecilnya.⁣
.⁣
.⁣
"Kau... Kau adalah segalanya bagiku." - Pg. 332⁣

⁣Pertama, aku seneng banget karena akhirnyaaaaa setelah sekian lama, kak Ilana rilis karya baru. Seperti biasa aku selalu suka tulisan beliau yang mengalir banget.⁣
Nah, #TheStarandI ini berkisah di New York yang menurutku menjadi salah satu daya tarik utama selain dunia teater dan broadway yang dikemas apik dan dijabarkan dengan baik di sini.⁣

Selain itu, of course soal Ollie dan Rex dong. Kisah romansa mereka memang nggak terlalu ditonjolkan di sini, namun interaksi mereka manis banget dan somehow membuat semuanya terasa balance. Apalagi dengan segala keruwetan yang terjadi saat pencarian orangtua kandung Ollie yang panjang dan sarat emosi.⁣
Rex dan Ollie ini gemesin banget. Cara mereka menyelesaikan masalah sesuatu banget. Belum lagi, Rex yang selalu berada di samping Ollie dan hanya menatap Ollie itu bikin hatiku sukses meleleh! (Mau satu yang model Rex please! 🥺)⁣

#BookReview #ElReview
Profile Image for Yonea Bakla.
319 reviews36 followers
January 17, 2021
The Star And I adalah buku ketiga dalam trilogy New York setelah Sunshine Becomes You (2012) dan In a Blue Moon (2015).

Olivia Mitchell, aktor teater dari Inggris yang mengambil pekerjaan di New York demi mencari orang tua kandungnya. Ollie diadopsi pasangan Mitchell dari Madeline West Home for Children dan melewatkan masa kecil bahagia di Glaslow, Skotlandia.

Kontrak Ollie habis pada bulan Januari, tapi pencariannya belum membuahkan hasil. Lalu, tiba-tiba sahabat masa kecilnya, Rex Rankin datang untuk membantu.

Setelah 5 tahun Ilana Tan hiatus, tentu saja aku sangat excited mendapat kabar #TheStarAndI akan terbit.

Tapi sayang sekali, aku kesulitan masuk ke ceritanya di bagian awal. Padahal baru saja baca ulang In a Blue Moon beberapa waktu lalu.

Timeline The Star and I ini sama dengan kedua buku sebelumnya, dengan setting musim dingin di New York. Tentu saja jarak waktu terbit 5 tahun membuatku bertanya-tanya, "hal baru apa yang akan aku dapat dari buku ini?"

Jujur saja, aku kurang suka dengan tema yang diangkat:
1. Mencari orang hilang yang tidak ingin ditemukan
2. Salah paham dengan sahabat sehingga perang dingin (for 9 years?🤷‍♀️)

Ilana Tan masih menggunakan Pov 3 seperti novel sebelumnya. Kali ini bergantian Ollie, Rex, dan bahkan Robert Ramford, detektif yang disewa untuk menangani kasus ini. Diselingi dengan flash back scene yang gak penting-penting amat, terutama di bagian awal bikin aku bosan dan pengen segera tau plot twistnya. 🙄

Tokohnya super banyak dan gak terlalu punya peran signifikan. Well, di sini kita akan ketemu lagi dengan David King (teman Lucas Ford), Nicholas Li (teman Sophie) dan restoran Eastern Sea.

Chemistry Ollie dan Rex juga kurang terasa. Lebih tepatnya terasa canggung setelah tidak bertemu selama 9 tahun.

Lalu, ada yang baru gak?
Gak ada. Writing style tetap sama. Karakter tokoh juga mirip-mirip. Ollie yang ceria mirip Tara Duppont (Autumn in Paris) dan tokoh cowoknya masih introvert seperti yang sudah-sudah.

Dari Trilogy New York ini, favoritku tetap In a Blue Moon.

Rating: 3/5🌟

Ps: aku masih tetap nunggu buku selanjutnya. Kuharap ada hal baru yang kudapat dengan tema yang lebih fresh. 👌🏻
Profile Image for Uka.
39 reviews2 followers
February 8, 2025
akhirnya aku berhasil menyelesaikan buku yang ditunggu-tunggu penggemar Ilana Tan ini. Jujur, aku membelinya karena tergiur orang-orang di sekitarku, dan ternyata aku tak begitu menikmati isi bukunya. Sebenarnya tidak ada alasan pasti kenapa aku harus menyesal, tapi kali ini akan kujelaskan hal-hal yang kurasakan saat membaca buku ini.

Ceritanya tentang Olivia Mitchell, seorang aktor musikal muda yang ingin mencari keberadaan orang tua kandungnya di New York. Ia yang besar di panti asuhan akhirnya diadopsi oleh keluarga Mitchell dan diboyong ke Glasgow, Skotlandia. Keluarga Mitchell yang baru pindah, bertetangga dengan keluarga Rankin yang saat itu juga memiliki anak laki-laki seusia Olivia yang bernama Rey Rankin. Jadilah pertemanan kecil Rey Rankin yang cuek dan pendiam dengan Olivia yang ceria dan banyak bicara itu berawal.

Cerita ini dimulai saat mereka sudah dewasa, Olivia dan Rey bertengkar selama 9 tahun tidak saling menyapa. Akhirnya, mereka bertemu di salah satu restoran di New York dengan alasan orang tua Olivia menyuruh Rey membantunya menemukan orang tua kandungnya. Mereka pun mulai mengulang kembali 'pertemanan' mereka.

Awalnya, aku merasa aneh dengan tata bahasa yang dipakai, rasanya seperti terjemahan ya? Atau memang dari dulu begitu? Aku tidak begitu ingat. Aku pikir aku hanya perlu 'waktu' untuk terbiasa, tapi sampai akhir rasanya kaku dan... kaku. Sudah lama aku tak membaca buku terjemahan bahasa indonesia, jadi aku tak tau pasti, atau memang begini?

Alur ceritanya cenderung berubah dengan pelan. Aku biasanya menyukai cerita dengan plot ringan saat merasa penat, tapi yang ini kenapa membosankan ya? Karakternya pun terasa tidak mengalami perkembangan, hanya penjelasan dibalik orang 'tsundere', mungkin? Aku tidak bisa berkata-kata lebih, bingung, dan aku tidak mengerti, susah untukku menikmati buku ini.
Profile Image for Lelita P..
624 reviews59 followers
May 16, 2021
3,5 bintang.

Saya nggak ingat kapan mulai baca ini--saya bikin di sini tanggal 27 Maret karena sepertinya saya mulai baca akhir Maret. Itu saya baca sampai halaman 88, dan baru dilanjut lagi beberapa hari lalu. Untungnya pembacaan yang sekarang bisa selesai.

Kenapa ketunda lama? Yaaa soalnya sempat nggak mood baca romens. Waktu itu lagi riset dengan nontonin shonen anime, nyari-nyari thrill dari petualangan fantasi. Jadi ... bye bye romance. Apalagi buku ini juga bukan tipe novel yang ceritanya menghentak dari awal dan bikin terhanyut nggak mau lepas.

Tapi akhirnya saya kembali melanjutkan buku ini. Bukan karena mood baca romansa sudah kembali, melainkan karena Ilana Tan ini termasuk novelis yang semua karyanya saya baca sejak SMP--bahkan ketika Tetralogi 4 Musim-nya itu belum terbit semua. Dengan kata lain, saya familier dengan tulisan Ilana Tan sehingga nggak butuh waktu lama untuk masuk ke ceritanya, nggak perlu menyesuaikan diri lagi karena sudah hafal dengan gayanya.

Novel ini Ilana Tan banget dengan segala ciri khasnya, tapi di sisi lain, ada sesuatu yang baru di sini. Dalam buku ini, Ilana Tan mengambil trope yang sebelumnya belum pernah dia ambil: childhood friends to lovers. Semua buku dia sebelumnya nggak ada yang memakai trope ini ( In a Blue Moon nggak bisa dibilang childhood friends!). Trope yang biasa dia pakai adalah strangers to lovers yang diawali dengan meet-cute (atau mungkin nggak "cute", yang jelas sih "meet"), lalu 3/5 buku dihabiskan dengan pembangunan chemistry. Ya iyalah, namanya awalnya "strangers", tentu saja si calon pasangan ini butuh perjalanan untuk saling mengenal.

Nah, di buku ini, nggak demikian. Berhubung si Ollie dan Rex ini teman masa kecil, pembangunan chemistry itu nggak perlu-perlu amat. Wong udah kenal, buat apa lagi chemistry-nya dibangun? Alhasil di buku ini banyak flashback yang menunjukkan betapa deep hubungan Ollie dan Rex sejak kecil sampai sekarang.

Di tangan Ilana Tan, trope "childhood friends to lovers" itu dieksekusi dengan baik. Seperti biasa Ilana Tan selalu bisa meramu ide yang tidak baru menjadi sesuatu yang asyik dibaca. Si Ollie dan Rex ini udah saling naksir sejak dulu, tapi pas SMA ada kesalahpahaman yang bikin mereka akhirnya nggak saling bicara selama sembilan tahun. Habis itu mereka ketemu lagi dan itulah cerita novel ini.

Secara logika, kalau dua orang yang dekaaaaaat banget sempat lost contact karena peristiwa yang nggak mengenakkan, pasti waktu ketemu lagi rasanya canggung kan ya. Dan umumnya bakal susah untuk mengembalikan hubungan seperti dulu. Nah, bagi saya, kecanggungan antara Ollie dan Rex itu sangat kurang kerasa. Kayak ... gampang banget gitu, mereka pick up where they left off. Sembilan tahun itu bukan waktu yang sebentar, lho. Lama banget malah. Kok gampang banget nyambung laginya. Apa karena masing-masing bucin terpendam, ya?

Atau mungkin karena mereka berdua langsung dihadapkan dengan masalah pencarian orang tua kandung Ollie. Saya suka nih bagian ininya. Seru. Mengisi kekosongan bagian "pembangunan chemistry" di novel-novel Ilana Tan lain (seperti yang sudah saya katakan di atas, chemistry Ollie dan Rex udah nggak perlu dibangun lagi, cukup ditunjukkan dari memori aja). Dan karena ada drama detektif kecil-kecilan ini, ceritanya jadi terasa nggak pure romance. SAYA SENANG huhu. Kayak lebih berisi jadinya. Seru juga diikutin, bikin penasaran. Kenyataan pas terungkap pun nggak terduga.

Terus ... karena terkesan nggak pure romance, hubungan Ollie dan Rex ini terasa manis tapi nggak bikin eneg. Mereka lebih kayak partner dalam arti sebenarnya. Saling dukung, kerja sama, saling bergantung, saling percaya, saling menjadi support system satu sama lain. Hubungan mereka--karena emang udah deep dari kecil--terasa sangat sehat dan menyenangkan dibaca. Apalagi--sebagaimana romansa khas Ilana Tan--mereka sopan bangeeeettt. Latar tempat boleh New York, tapi ini bukan western urban romance. Nggak ada tuh skinship berlebihan, bahkan pernyataan cintanya aja smooth dan indah banget meski tanpa kata-kata "I love you".

Yang khas Ilana Tan lagi dari novel ini adalah gaya bahasanya. Deskripsinya masih Ilana Tan banget, sederhana tapi pas. Dialog-dialognya sangat English--setiap membaca suatu dialog, otak saya semacam otomatis menerjemahkannya ke bahasa Inggris haha. Susunan kata dan frasa yang digunakan English banget soalnya.

Terus saya juga suka bagaimana Ilana Tan masih sangat memperhatikan detail teknis dalam tulisannya. Misalnya, ketika lagi POV orang ketiga Olivia, narasinya akan menggunakan kata ganti "Olivia" untuk menceritakan Olivia. Tapi, saat giliran POV orang ketiga Rex, narasinya akan menggunakan kata ganti "Ollie" untuk menceritakan Olivia, berhubung Rex memandang dan memanggil Olivia sebagai Ollie, Ollie-nya.

Hal lain yang saya sukai dari novel ini adalah segala hal tentang teater musikal. Saya punya mimpi untuk bisa menonton pertunjukan Broadway dan West End secara langsung suatu hari nanti (aamiin), jadi membaca cerita yang menyinggung kehidupan aktor musikal yang pentas di sana rasanya menyenangkan. Meskipun porsi itunya nggak terlalu besar karena bukan fokus utama cerita, saya tetap merasa senang setiap bagian-bagian itu muncul.

Overall, this is a good read. Cocok buat yang nyari romansa ringan berlatar luar negeri yang bacanya bisa disambi-sambi.
Profile Image for Kelana.
85 reviews
March 26, 2021
uhh... ekspektasiku ketinggian apa ya? 🤔
Profile Image for Laura Yuwi.
209 reviews14 followers
June 8, 2023
"Adakalanya orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan."  --Hal. 249

First of all, I enjoyed this book a lot. Novel dengan jumlah 344 hlm & dibagi menjadi 23 bab ini gak bosan untuk dibaca. Yaaa, memang semua karya Ilana Tan yg udah kubaca semua gak mengecewakan sih, menyenangkan buat diikutin.

Jadi bacaan kali ini menceritakan ttg seorang wanita bernama Olivia Mitchell yg merupakan seorang aktris Broadway asal Skotlandia pergi ke New York untuk mencari orangtua kandungnya. Agak mustahil mencarinya, kayak cari jarum dalam tumpukan jerami, karna gak ada 1 pun data mengenai orang tua Olivia. Bahkan penyelidik yg disewa Olivia dan orang tua asuh Olivia pun mengalami kesulitan dalam pencarian. Alasan Olivia nyari orang tua kandungnya bukan karna mau tinggalin orang tua asuhnya. Olivia sayang banget sama orang tua asuhnya, tapi krn Olivia penasaran banget nih kenapa waktu kecil dia diterlantarkan di panti asuhan. Nah, si Olivia nih punya teman masa kecil (sekaligus first love) namanya Rex Rankin yg digambarkan seorang yg pendiam banget dan anti keramaian. Mereka berteman dari usia 2 thn dan sempat berpisah, hilang contact selama 9 thn. Dan mereka dipertemukan kembali di New York. Tadinya pas mereka udah hilang contact, feeling Olivia ke Rex juga udah pudar nih, tapi semenjak pertemuan mereka kembali.....Ketebak dong alur ceritanya.

Aku suka dengan pasangan Rex dan Olivia ini, menurutku mereka saling melengkapi. Alur cerita nya sendiri maju mundur tp gak sering. Menurutku, emosinya dapat banget pas bagian ketemu sama Kate Lin.

Tokoh favoritku disini jatuh kepada Olivia, why? Krn dia wanita yg ceria, ramah, mudah berbaur dgn siapa saja, gak sombong saat ada fans yg sapa atau mengajak foto, dan dia bisa mengkondisikan raut wajahnya atau sikapnya sesuai situasi yg terjadi saat itu (ya iyalah dia jago acting).

Overall, ceritanya menarik. Kisah2 yg diangkat pun unik. Cocoklah buat kalian yg suka romance yg manis, you have to read this.

1 hal yg aku suka dari Novel Ilana Tan tuh setting tempatnya di luar negri jadi berasa travelling pas baca. Lol. Selain itu, penggunaan bahasa yg dipakai juga ringan, santai, ngalir, dan to the point.

Novel ini cocok dibaca untuk usia 20+. Actually udah cukup lama aku pengen baca buku ini, karena sering banget dibahas sama bookstagram dan yg bikin aku tertarik itu dari covernya yg cantik.
Profile Image for Gracella.
255 reviews175 followers
May 14, 2021
"Adakalanya orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan."

-----------

Bisa dibilang, Ilana Tan adalah salah satu penulis lokal favoritku. Pertama kali baca karyanya yang Summer in Seoul, aku langsung jatuh cinta dan mengikuti semua buku-bukunya yang lain. Aku bahkan sering banget re-reads Spring in London, karena emang sesuka itu sama yang satu ini. Makannya sewaktu dengar Ilana Tan mengeluarkan buku baru setelah 5 tahun hiatus, i was super excited!

The Star and I bercerita tentang Olivia Mitchell (Ollie), seorang aktris teater dari Inggris yang sedang mendapat pekerjaan di Broadway, New York. Ia memanfaatkan kesempatan itu sekaligus untuk mencari orang tua kandungnya. Tapi, hingga kontrak kerjanya hampir berakhir, usahanya masih belum juga membuahkan hasil. Hingga akhirnya Ollie bertemu lagi dengan sahabat masa kecil sekaligus *uhuk* cinta pertamanya, Rex Rankin, yang menawarkan bantuan.

Aku selalu suka sama gaya berceritanya Ilana Tan. Selalu enak dibaca, indah, ringan, dan bikin adem gimana gitu. Sama kayak di The Star and I ini, aku sangat menikmati penulisannya. Walau jujur, aku bisa dibilang cukup kecewa sama buku ini. Entah kenapa rasanya kok....hambar banget. Mulai dari plot, karakter, konflik, dan interaksi antar tokohnya nggak ada yang bikin aku greget gimana. Penokohannya mirip sama buku-buku sebelumnya, sama sekali nggak ada yang baru. Chemistry Ollie dan Rex juga kurang terasa. I mean, setelah 9 tahun putus komunikasi, semudah dan sesingkat itukah yang dibahas?

Tapi aku suka sama moment-moment flashback mereka, walaupun cuman ada sedikit. Entah kenapa lebih terasa aja gitu chemistry dan kedekatannya. Dan covernya, ya ampun cantik banget nggak sih? 😍

So yeah, secara keseluruhan, this book was a pretty okay read.
Profile Image for Billie.
174 reviews5 followers
August 7, 2023
Sudah membaca karya Ilana Tan sejak smp dan mungkin pada saat itu aku pertama kali jatuh cinta sama karya beliau ini. Buku pertama yang aku baca dari Ilana Tan adalah Autumn in Paris dan buku tersebut berhasil bikin aku menangis. Jujur, di masa smpku aku tidak begitu suka membaca novel romantis karena memang dari dulu aku lebih suka membaca buku fantasi seperti Harry Potter atau buku-buku karya Dan Brown dan dulu sempat skeptis dengan karya beliau.

Pemikiran skeptis itu datang lagi di saat aku ingin membaca buku ini. Sekian tahun udah lama gak baca karya beliau (karena ini satu-satunya buku Ilana Tan yang belum aku baca), apa ya seleraku akan sama seperti aku remaja dulu? Jawabannya iya. Buku ini berhasil bikin aku baper, sama seperti puluhan tahun yang lalu.

Aku gak bakal membahas tentang buku apa ini karena kalian yang baca reviewku pasti bisa baca sendiri blurbnya lol. Jadi mari kita skip dan lanjut review bukunya saja tanpa cerita ulang tentang apa buku ini.

Pertama, aku inget banget kenapa novel-novel romantis Ilana Tan dulu cukup cocok dengan seleraku. Karena penulisan beliau menggunakan kata baku yang rasanya seperti membaca novel terjemahan. Jadi mudah bagiku untuk mencerna tulisan-tulisan beliau dan tipe menulis seperti itu masih diterapkannya di buku ini juga.

Selanjutnya, buku ini sedikit membahas tentang penelantaran yang dilakukan orang tua terhadap anak kandungnya (abandonment) dan bagi orang yang pernah atau bisa memposisikan dirinya pada hal tersebut buku ini berhasil membuatku menangis. Pemulihan luka dalam ceritanya itu kayak "ah kapan ya aku punya Rex-ku sendiri, yang bersyukur atas kehadiranku saja dan selalu ada di saat sulitku", for me it is so beutiful plot that should happen on the story so we can run from the painful reality (lol). Plotnya sangat sederhana namun bisa mudah menyentuh orang-orang yang mungkin ada di posisi itu.

Ya, seperti itu kira-kira bagiku dan aku gak punya banyak hal untuk dikomplain karena memang hampir tidak ada kecuali miscommunication trope yang rada bikin aku sebal ya, walaupun akhirnya hal tersebut bisa di atasi di akhir cerita, jadi gapapa. Karya Ilana Tan memang sangat pas buat seleraku.
Displaying 1 - 30 of 324 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.