Menceritakan tentang abimana dan azalea. Pelarian Abimana dari masa lalu mempertemukan dia dengan banyak penyembuhan yang tak ia sangka. Masa lalu yang selalu membayangi nya rasa bersalah dan penyesallannya dipertemukan di sebuah kapal selama 25 jam yang membuat mereka bisa memaafkan dirinya sendiri. Sama hal nya dengan abi, lea pun terjebak dengan masa lalu dan orangtua nya. Butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk saling memaafkan diri nya sendiri sebelum memaafkan orang lainnya. 25 jam membawa mereka ke diri mereka yang baru. Merelakan untuk mengalah diatas ego mereka. Menerima kenyataan bahwa masa lalu tak bisa diubah. Pada akhirnya mereka bisa berdamai dengan keadaan nya masing-masing menjalani yang seharusnya dari dulu mereka lakukan.
↕ Bagian awal kisah 25 Jam dibuka dengan kisah Abimana yang menurut saya cukup menarik karena interaksi pemuda tersebut dengan penduduk asing di daerah yang ada di Indonesia yang juga sebagai destinasi pelariannya. Walaupun demikian, saya sedikit merasa jika kisah Abimana serta interaksinya dengan orang-orang yang berbeda kenegaraan belum sepenuhnya membuat kehidupan Abimana terasa lebih 'nyata' dalam artian bagian Abimana terlihat seperti fiksi yang sulit untuk dibayangkan untuk dialami seorang penduduk di negeri ini meski jika melihat keseluruhannya tentu ini bukan mustahil untuk terjadi.
↕ Kisah Azalea mungkin sedikit memberi angin segar untuk novel ini karena permasalahan yang dihadirkan dalam hidup tokoh ini terasa seperti pengalaman yang dialami oleh segelintir orang terutama ketika kehidupan sang tokoh dijadikan bahan perbandingan dengan saudarinya.
↕ Saya dibuat kagum dengan cara kedua penulis menggambarkan karakter Azalea dan keputusan demi keputusan yang dipilih sang tokoh yang berani namun kerap ditentang orang terdekat dalam kehidupannya.
↕ Pertemuan kedua tokoh menjadi momen yang saya nantikan karena alur serta permasalahan yang dimunculkan bergerak cukup lamban. Selepas kedua tokoh saling bertemu dan berbagi pandangan, bisa saya rasakan perubahan serta pendewasaan tokoh Azalea khususnya. Akhir kisah masing-masing begitu menghangatkan hati. Demikian pula dengan kalimat-kalimat di dalam novel 25 Jam yang indah, menambah nilai untuk novel ini. Penyuka novel dengan kalimat-kalimat indah bisa mencoba untuk tenggelam kedalam kisah kehidupan Azalea dan Abimana.
25 jam bercerita tentang pelarian, sebelum akhirnya berserah dan rela, untuk memaafkan. — ceritanya hangat dan getir, dengan takaran yang pas!! sedikit terasa tidak believable, entah karena pacenya yang agak cepat, atau mungkin karena gaya penulisannya yang dibuat membahas 2 karakter secara bergantian.
STEFANI BELLA AND SYAHID MUHAMMAD,, I'LL READ MORE FROM BOTH OF YOUR WORK!! THAT'S A PROMISE!!
Tak perlu diragukan lagi, karya koleb dari stefani dan syahid memang bagus bangettt... Aku udah ngikutin mereka sejak buku Kala dan Amor Fati yang sudah mencuri hatiku. Aku suka cerita yang memuat kata kata indah yang tak jarang menusuk hatiku yang rapuh ini dan juga membuatku membuka mata pada dunia yang sebenarnya. Aku suka juga dengan bagaimana mereka merangkai alur cerita dan menggambarkan karakter yang hidup di dalam cerita ini. Konflik yang diangkat pun cukup beragam sehingga kisah ini tidak berjalan monoton. Dengan membaca novel ini aku jadi paham makna dari sebuah perjalanan.
masih suka dengan gaya bahasa yang diapakai kedua penulis, seperti di buku-buku lainnya.
saya mempelajari setiap masalah personal harus ada ruang maaf disana, karena mungkin saja ketidakmampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah dengan baik akan menciptakan masalah-masalah lainnya.
mungkin saja tiap manusia diberikan turning point untuk mengetahui bahwa dia sudah salah langkah, disitulah kita butuh jeda dan keberanian untuk menyelesaikannya.