Schön wie die Acht

by Nikola Huppertz

Malte liebt Zahlen und trainiert fleißig für die Mathe-Olympiade, bei der er unbedingt gewinnen will. Als einziger seiner Schule hat er sich für die Landesrunde qualifiziert. Doch Zuhause bricht das Chaos aus, als seine sechzehnjährige Halbschwester Josefine für vier Wochen bei ihnen einzieht. Sie eckt überall an, schwänzt die Schule und macht Malte das Leben schwer - wie soll er so vernünftig lernen? Zu allem Überfluss taucht auch noch Lale in seiner Mathe-AG auf. Sie ist nicht nur eine ernstzunehmende Konkurrentin, sondern auch noch „schön wie die Acht“ und bringt ihn völlig durcheinander. Als ihm alles zu viel und er die Olympiade hinschmeißen will, rückt ihm ausgerechnet Josefine den Kopf wieder gerade.

Genres: Fiction

340 pages, Hardcover

First published January 9, 2021

About the author

Nikola Huppertz, geboren 1976 in Mönchengladbach, studierte Violine und Psychologie in Duisburg und Berlin. 2007 gewann sie den ersten Preis beim Literaturwettbewerb "Meine Nachbarn" der Bonner Buchmesse Migration mit dem Manuskript zu ihrem Debütroman "Karla, Sengül und das Fenster zur Welt", der 2009 bei Thienemann/ Gabriel erschien. Mit ihrer Tochter und ihrem Sohn lebt sie heute als freischaffende Autorin in Hannover.

Reviews

[Ossy Firstan · Rating 4 out of 5]

Bagaimana jika hidupmu yang tenang-tenang saja tiba-tiba terusik kedatangan seorang perempuan yang katanya kakak tirimu? Bagaimana rasanya jika ibumu dikatai "wanita jalang" karena dianggap merebut suami orang?
Demikianlah yang Malte rasa. Aku kira buku ini hanya membicarakan anak yang suka matematika. Tapi ternyata lebih dari itu. Membawa persoalan keluarga yang rumit dan pelik lewat sudut pandang anak 12 tahun, kegalauan Malte terasa. Kusuka bagaimana Malte dan Jo akhirnya dekat sebagai saudara. Rasanya hangat, apalagi waktu Jo memanggil Malte "Dik" wkwk 🫶

[Helin Puksand · Rating 4 out of 5]

Millega võrrelda tüdrukut, kes sulle meeldib? Loomulikult numbriga kaheksa - see on kõige harmoonilisem number ja kui pikali lükata, siis tähendab lõpmatust. Sellised mõtted on siis 12-aastase Malte peas. Ei pea vist lisama, et tegemist on matemaatikahuvilise noormehega.
Minu raamatututvustuse algus võib jätta mulje, et tegemist on armuvalus teismelise looga. Siiski mitte, see on vaid üks kõrvalliin. Peamine teema on hoopis peresuhted: ootamatult tuleb Malte perre elama isa tütar varasemast kooselust ja see keerab kõigi elu pea peale. Malte otsib vastuseid, miks on isa niimoodi käitunud ja miks ei ole isa talle kõike ausalt ära rääkinud.
Raamat on haarav ja käsitleb mitmeid olulisi teemasid. Sobib nii 12-aastastele kui ka vanematele, eriti tasub lugeda neil, kel kokkupuude kärgperendusega.

[Puty]

Buku middle-grade terjemahan Jerman yang dibahas di Leseclub BBB Book Club. Buku ini bercerita tentang Malte, anak laki-laki penggemar matematika penurut dan terbiasa berpikir runut, yang hidupnya mendadak berubah saat kakak tirinya hadir di rumahnya. Bukan hanya masa lalu orang tua Malte yang kemudian terungkap, di sekolah Malte juga harus menghadapi perasaan baru terhadap anak perempuan di klub Matematikanya.

Untuk ukuran buku Indonesia, apa yang terjadi di buku ini cukup berat dan tabu, walau sebenarnya saya pikir cukup umum terjadi. Ada kompleksitas tatanan keluarga, perasaan yang rumit dan berlapis, juga benar salah yang tidak biner. Sebagai orang dewasa, menurut saya ini bagus sekali sebagai bahan refleksi hubungan anak dan orang tua. Namun, jika anak kita membacanya, kita harus cukup siap berdiskusi soal tatanan rumah tangga yang tidak ideal.

Salut untuk GPU yang membawa buku ini ke Indonesia! Saya pribadi suka 👍🏼

[Pauline Destinugrainy · Rating 3 out of 5]

Malte menyukai keteraturan seperti yang ada di matematika. Karena itu dia memutuskan untuk mengikuti klub matematika dan mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade Matematika. Namun keteraturannya terganggu ketika Josefine datang ke rumahnya. Kakak tirinya, yang terpaksa tinggal bersama mereka karena Ibu Josefine sedang menjalani terapi akibat kanker.

Mendapati bahwa dia memiliki seorang kakak di luar pernikahan orang tuanya membuat Malte bertanya-tanya. Apalagi tingkah Josefine yang selalu membuat Papanya marah, dan kebencian Josefine kepada Mama-nya. Selain itu, di klub matematika ada seorang gadis bernama Lale yang berasal dari sekolah lain ikut belajar bersama mereka. Gadis itu mengganggu pikiran Malte.

Tadinya saya berpikir novel ini tentang matematika. Ternyata bukan. Novel ini menceritakan kegalauan yang dihadapi oleh seorang anak laki-laki yang beranjak dewasa. Ketika dia mengetahui bahwa keluarga yang selama ini dilihatnya damai, ternyata menyimpan rahasia yang besar. Diceritakan dari sudut pandang Malte, pembaca diajak ikut merasakan kegundahan Malte yang bertemu dengan ketidakteraturan. Terjemahannya bagus, tapi terasa agak aneh. Mungkin karena ini adalah novel young adult dari Jerman yang pertama saya baca.

[Epp Petrone · Rating 5 out of 5]

Raamat sobib 11-13 aastastele, sobiks lausa kohustuslikuks kirjanduseks, siin on palju teismelistele olulisi teemasid, mis omamoodi teraapiliselt ära käsitletud. Kärgpered, poolõed-vennad, kes alati võõrad olnud ja üksteist konkurentidena tunnetanud. Lapsevanemate ebasiirus ja hirm kõnelda olulistel teemadel. Sõprus: on sul sõpru või on sul vaid poolsõbrad? On sul kellegagi hängida? Kui palju peaks sõprusele aega pühendama, kui palju aga oma hobile, kirele= Julged sa olla omamoodi? Oskad sa proovida midagi uut (matemaatikafriik proovib tänu ellu tekkiud poolõele luuletusi lugeda ja hakkab neist aru saama tänu elukriisile). Kuidas suhelda kellegagi, kes sulle meeldima hakkab? Need on kõik tavalised teismeliseteemad.
Aga lisaks: vähki haigestunud ema taastusravikliinikus. Ja teadasaamine, et su ema-isa on sulle eluaeg valetanud ja et sind ei tahetud(ki niiväga), kui sa olid vaid kaks triipu rasedustestil.
Mulle meeldis see, et on julgetud kirjutada niisugustel teemadel, mis on 12aastastele arusaadavad... Nad ju teavad, kust lapsed tulevad... ja mitte libastudes kusagile "liigsesse infosse" või didaktikasse. Kõike on parajalt. Ja peategelase 17aastane poolõde on hea sild teismelise ja täiskasvanu maailma vahel, tegelikult ka tema vigadest saab õppida. Loo nappidel lehekülgedel on palju arengut: tekib õe-venna sild. Tekib kärgpere. Miski siin loos tõi mulle lausa pisara kurku.
Kuna mul on kodus 12aastane ja kohustan-meelitan teda kooli poolt antud kohustuslikku kirjandusse ja mõtlen palju sellele, et milliste omadustega peaks olema see raamat, mille kirjandusõpetaja klassile kohustuslikuks teeb. Et nad tõesti selle raamatu läbi loeksid ja mitte sunnitöö-maitset lugemisest suhu ei saaks.
Ja see siin minu meelest on see raamat! Palve kirjandusõpetajatele, uurige, 6. klassile hästi sobilik! (Minu teada teeb iga kirjandusõpetaja tänapäeval ise oma valiku.)

[aynsrtn · Rating 4 out of 5]

Bagi Malte Ripken, hidupnya adalah seputar tentang matematika dan angka. Sampai ia bertemu kakak tirinya, Josefine. Perempuan bertindik dengan hoodie bolong, yang uniknya, mengajarkan Malte bagaimana menulis sebuah puisi. Seorang yang sangat eksak menjelma menjadi dik sastra. Di tengah perjuangannya ikut seleksi olimpiade matematika, Malte pun dihadapkan dengan Lale, perempuan yang membuatnya "resah" dan urusan "rumit" keluarganya.

Buku ini meskipun masuk ke middle grade mepet teenlit, tapi ratingnya 17+. Mungkin karena mengandung ujaran kasar dan implied cheating dalam konfliknya.

Malte yang berusia 12 tahun jalan 13 tahun harus mendefinisikan arti wanita "jalang" yang disematkan kepada mamanya oleh Josefine, kakak tirinya. Aku kira hubungan Malte dan Josefine akan memanas khas saudara tiri, namun ternyata tidak. It's so warming. Apalagi setiap Josefine manggil Malte dengan "Dik" 🤧

Sebenarnya konfliknya amat rumit, tapi karena penceritaannya dari sudut pandang Malte, anak usia 12 tahun, jadi sedikit lebih "santai", dilema ala anak menuju remaja, yang tetap chill dan kadang cuek.

Penyelesaiannya pun pas. Dan suka banget sama puisi Malte untuk Lale. Duh, remaja.

Cantik Seperti Angka Delapan
Banyak yang berkata, "Cantik seperti malam."
tetapi menurutku kau cantik seperti angka delapan.
Kau dan angka delapan tidak membiarkanku tenang karena kalian berdua mirip dan saling membawa ketidakterbatasan.

Jika ingin membaca buku middle grade menuju fase remaja dengan sekelumit matematika dan dilema jatuh cinta serta drama keluarga, buku ini direkomendasikan.

Sukaak! 💐

[Lesh✨ · Rating 4 out of 5]

Ternyata benar, jika sedang mengalami fase reading slump, maka harus baca buku middle grade untuk membangkitkan semangat baca.

Buku ini mengisahkan tentang; 1) rumitnya keluarga Malte, 2) pertemuannya dengan Josefine, kakak tirinya, 3) keikutsertaan Malte dalam olimpiade Matematika, 4) persahabatan Malte dengan Kolja, 5) hubungan dengan Melanie, ibu kandung Josefine.

Cerita middle grade dengan permasalahan kompleks yang dikemas dengan pemikiran Malte. Malte terkejut begitu melihat Josefine memaki ibunya dengan panggilan jalang/pelacur. Josefine tidak suka berada di rumah dan terus mengabaikan kehadiran Malte. Hal tersebut membuat Malte bingung dan bertanya apa yang salah dari dirinya?

Josefine mengungkapkan bahwa ibu Malte telah menghancurkan rumah tangga keluarganya. Melanie, ibu Josefine berada di rumah sakit untuk menjalani kemoterapi. Malte jadi merasa bersalah dengan dirinya, ditambah olimpiade Matematika tinggal menghitung hari, dan dia merasa Lale, saingannya yang cantik, jauh lebih unggul darinya.

Lambat laun, Josefine pun terlihat membaik, berdamai, dan sayang Malte dengan caranya. Josefine lebih mengerti perasaan Malte dibandingkan ibunya sendiri. Bahkan dia yang mengajarkan Malte membuat puisi yang cantik, membantu Malte mengungkapkan perasaannya kepada Lale, dan membuat Malte untuk tidak menyerah terhadap mimpinya.

Gemas banget waktu baca puisi buatan Malte di akhir cerita! Dia bisa gombal dengan Matematika. Worth to read untuk bacaan ringan!

[Mas Alif · Rating 3 out of 5]

00.28 dini hari.

Kurang dapat feelnya, terlalu drama dan mudah ditebak, iya. Tapi, gaya nulisnya aku suka. Premisnya pun sebenarnya menarik.

Pas Malte ketemu Melanie, pas Bapaknya jujur atas perbuatan yang telah ia lakukan, atau pas Josepine menasehati Malte untuk tidak menjadi seperti dirinya. Itu sebenarnya bisa bagian yang emosional, namun rasanya tak tersampaikan untukku.

Mini review:
Si Malte ini jenius matematika. Dan punya keluarga yang supportif pada awalnya. Namun, kejadian masa lalu papa Malte muncul tiba-tiba. Dialah Josefine. Nah, si Josefine ini tipe anak yang kurang diperhatikan, makanya dia agak rebellious. Cuman dia suka buat puisi untuk menggambarkan betapa kesepiannya dia.

Hampir setiap malam Malte gabisa belajar soalnya Josefine dan orang tua Malte selalu bertengkar. Malte yang masih kelas 7 SMP, jadi gabisa fokus untuk olimpiadenya.

Kok jadi panjang. Yah intinya itulah. Malte ingin mengembalikan keluarganya sembari ia tetap bisa belajar dan ikut olimpiade.

Terus ada Lale. ah baca sendiri aja.

[Bila · Rating 4 out of 5]

3.5

Buku coming-of-age (?) tentang cowok bernama Malte yang awalnya memiliki hidup yang tenang bersama angka dan rumus, seketika mengalami roller coaster of life setelah kehadiran kakak tirinya, Josefine. Belum lagi puberty hits him hard dengan munculnya Lale, saingan olim dari sekolah lain yang gabung dalam kelas matematika-nya Malte.

Konflik dalam diri Malte digambarkan dengan menggunakan PoV 1, kerasa banget dia stres sampe ga bisa tidur, sampe ga nafsu ngerjain soal, dsb. Memang akar dari konflik utama keluarganya ga sreg di aku (it contains cheating), tapi buku ini memiliki konklusi yang oke (terutama chara developmentnya). Endingnya cute!

Ini ga tau yak kecele cover edisi ke berapa, karena walau cover bukunya kek math abis tapi justru buku ini lebih banyak menggali soal PUISI (ga ekspek kan?). Yaaa aku bukan penikmat puisi makanya ga bisa ngasih 4 bintang full.

Terjemahannya ada sedikit yang miss, tapi sisanya, aku bilang buku ini lumayan lah.

[Dewi · Rating 4 out of 5]

Banyak yang berkata, “Cantik seperti malam.”
tetapi menurutku kau cantik seperti angka delapan
Kau dan angka delapan
tidak membiarkanku tenang
karena kalian berdua mirip
dan saling membawa ketidakterbatasan.


Ah! cantik sekali puisi di penghujung cerita. Empat bintang untuk buku middle grade ini.

[Lisa Schmieder · Rating 5 out of 5]

Sehr emotional

[Reia · Rating 3 out of 5]

3.4/5
(review-nya menyusul)

[Rahmadhini · Rating 2 out of 5]

Ceritanya dimulai dengan alur yang bagus semua masalah diselesaikan dengan jelas. Aku cuman kurang suka aja sama ceritanya.

[Aimi Tedresalu · Rating 5 out of 5]

Millegipärast arvasin enne lugema asumist, et peategelane on autist. Tegelikult on ta lihtsalt veidi eraklik matemaatikahuviline, kelle siiani korrastatud maailmas hakkab korraga palju juhtuma ja see viib mõistmiseni, et elu pole matemaatika, kus kõik reeglitele allub. Hea noorteraamatu tiitlit väärt teos, kus on juttu nii peresuhetest, saladustest ja nende mõjust, haigustest, teismeliste haprast tundemaailmast. Samas ei mõju see kõik sugugi masendavalt.

[Verena · Rating 5 out of 5]

Wunderschönes Kinderbuch! Das Leben von Malte wird ziemlich auf den Kopf gestellt, als seine Stiefschwester bei ihm zuhause einzieht. Plötzlich dreht sich sein Leben nicht mehr nur um Mathe sondern es gibt Streit in der Familie, alte Geheimnisse müssen geklärt werden und Malte verliebt sich zum ersten Mal.
Einfach geschrieben und sehr humorvoll erzählt!