Judul buku, Bunda. Ilustrasinya mengingatkan saia pada sebuah sinetron yang ditayangkan di RCTI beberapa tahun berselang. Saia bahkan ingat lagu Ruth Sahanaya yang dijadikan soundtrack sinetron tersebut, Andaikan kau datang kembali, jawaban apa yang akan kuberi... Saya lupa judul lagunya, judul sinetronnya puntak ingat. Hampir saia letakkan kembali buku itu di rak, tapi nama penulis yang tertangkap mata di sudut atas buku membuat saia urung, Puthut EA. Orang yang saia gemari status-statusnya di facebook. Penerbitnya GagasMedia. Humm, mungkin boleh dicoba. Buku itu menemani hari nyepi saia yang benar-benar sepi, karena saia bertekad ikut nyepi (tentu saja semampu saia) setelah hari sebelumnya mengikuti prosesi Tawur Agung Kesanga. Sebenarnya saia tak melakukan catur brata. Saia hanya mengurung diri di dalam rumah, tidak makan dan tidak minum, juga tidak menyalakan lampu selama 24 jam. Siang hari saia melahap buku Bunda ini, dengan diselingi berkali-kali ke kamar mandi menahan sakit karena dehidrasi. Novel ini bercerita tentang Andini, seorang pelacur (diperankan oleh Meriam Belina) yang menitipkan anaknya di panti asuhan karena dia tidak mu anaknya kecewa dan terbebani oleh pekerjaannya. Dia beri nama anak itu Dinna Nurmala (kalau tidak salah diperankan oleh Marcella Zallianty). Ketika dewasa, Dinna bekerja sebagai pengacara dan membentuk sebuah firma hukum dengan Chris (seingat saia sih, Tora Sudiro) yang diam-diam disukainya. Mereka memutuskan untuk menjadi pembela bagi Andini ketika ia dituduh telah membunuh pelacur lain yang sebenarnya dibunuh oleh Angga, adik Chris sekaligus anak Winoto Salim (Agust Melasz, kayaknya), seorang konglomerat yang telah melakukan banyak kejahatan dalam menjalankan bisnisnya. Pada akhirnya, Dinna, Chris dan Andini harus berhadapan langsung dengan Winoto, yang ternyata adalah ayah kandung Chris. Ceritanya... lumayan. Saia ingat saia mengikuti sinetron itu sampai tamat karena mama tergila-gila pada ceritanya. Mungkin saia masih SMP waktu itu, tapi sampai halaman terakhir saia tetap tidak ingat alur ceritanya. Yang bisa saia ingat cuma bahwa cerita itu akan berakhir bahagia. Saia suka cara penulis bercerita, walaupun ia menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu apa-apa yang dirasakan karakter-karakternya. Toh dari awal itu novel adaptasi. Nggak bagus-bagus banget sih, tapi untuk novel ringan, lumayanlah.
P.S. Ternyata Dinna Nurmala diperankan oleh Dinna Olivia. Judul sinetron sama dengan judul novel, Bunda.
yang nulis puthut ea! Tapi sayang aura sinetronnya nyesek. Mafia mafiaan lagi, udah sindikatnya kurang meyakinkan. Beberapa tokoh nya juga gak bikin saya terharu. Mungkin karena ending song nya pernah dinyanyiin pak sby kali yak(apa hubungannya? Wajahnya hiperbola banget ~inget jingle kartun dokter slum :wajah besar. Wajah besar) dan ini ide besar yang nanggung.