Jump to ratings and reviews
Rate this book

Perjalanan Mustahil Samiam Dari Lisboa #1

Perjalanan Mustahil Samiam Dari Lisboa

Rate this book
Samiam Nogueira hanyalah pedagang rempah yang tak mengenal dunia selain tanah dan laut Lisboa. Namun ada dua hal yang memaksa Samiam melepaskan kenyamanannya: Peta Orang Jawa, dan munculnya sosok bayangan hitam yang mendorongnya untuk melakukan perjalanan mencari ayah kandungnya, yang konon seorang pangeran di suatu tempat bernama Jawa.

Sementara itu, kerajaan Portugal diteror organisasi pemberontakan rahasia bernama Porto de Graal, yang tidak puas dengan pemerintahan yang dikuasai pemimpin Kristen dan Takhta Suci. Pada masa genting itu, Samiam mengetahui bahwa orangtua angkat, tunangan, dan mertuanya ternyata terlibat dalam organisasi pemberontakan tersebut. Demi membalas budi, Samiam memulai misi pertama yang mengguncang nurani: berkomplot membunuh Paus.

Misi Porto de Graal melemparnya semakin jauh dari pencarian sosok sang ayah. Kendati demikian, Porto de Graal sendiri merupakan kunci bagi Samiam dalam menemukan jati dirinya. Akankah ini menjadi perjalanan yang mustahil bagi Samiam?

368 pages, Paperback

First published April 21, 2021

146 people are currently reading
937 people want to read

About the author

Zaky Yamani

21 books37 followers
Zaky Yamani was born in Bandung City, July 27th 1978. He worked as a journalist and editor for the Pikiran Rakyat daily from 2002 until 2016. He graduated with an MA in Journalism from Ateneo de Manila University assisted by a scholarship from the Konrad Adenauer Asian Center for Journalism (2006 - 2008). Zaky also writes fiction, in the form of novels and short-stories.

Books published include Johnny Mushroom and Other Stories (2011), Thirst in the Water Field (2012), Coffee-bitter Comedy (2013), Bandar: Family, Blood, and Inherited Sins (2014), and Running Amok (2016). All of his books were written in Indonesian language

In 2008, Zaky received the Developing Asia Journalism Award in Tokyo, Japan, for his investigative report about water in Bandung City. Then in 2009 he received the Adiwarta Award (Indonesia’s journalism award) for his investigative reports on Indonesia’s foreign debts. In 2010 he received a Mochtar Lubis Fellowship to write about water. The book was published with the title Thirst in Water Fields. Again in 2012 he received the Adiwarta Award for his in-depth article about graffiti.

His first novel, Bandar: Family, Blood and Inherited Sins, was long-listed for the 2014’s Kusala Sastra Khatulistiwa (a national award for fictional works in Indonesia). In 2015 he was invited to the Ubud Writers and Readers Festival in Bali. Zaky will publish a collection of novelletes titled Kepada Assad Aku Menitip Diri (To Assad I Entrusted Myself) in 2017.

Zaky is also working on a new novel, a historical romance with fifteenth century Indonesia and Portugal as background. For this novel, Zaky joined the residency program organized by National Book Committee. He will be conducting research in Portugal.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
293 (36%)
4 stars
399 (49%)
3 stars
114 (14%)
2 stars
6 (<1%)
1 star
1 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 239 reviews
Profile Image for Kiky ☆.
140 reviews5 followers
February 12, 2024
Menyelesaikan buku ini dengan rasa yang agak kesal, karena endingnya menggantung.

Jadi awalnya, aku liat mutul booktwt ku membuat review buku ini dengan embel-embel 'hidden gems di iPusnas'. Dan jadilah aku meminjamnya ketika sedang berjalanan berlibur ke Banyuwangi yang saat itu tidak membawa buku fisik.

Buku ini menceritakan tentang seorang kewarnegaraan Belanda yang sedang ada di Indonesia menemukan sebuah buku jurnal perjalanan, dan itu hampir mirip seperti buku yang sebelumnya ia temukan. Isi buku tersebut adalah perjalanan seorang yang bernama Samiam yang berasal dari Lisboa, Portugal, yang mana ia mempunyai darah Sunda dari ayahnya. Buku ini adalah perjalanan hidup dan bertemakan historical-fiction karena membahas juga suasana di abad 15 antara Portugis dan penjelajahan, penjelajahan dan perbudakannya, mulai dari Afrika, India, Malaka hingga Jawa.

Aku belajar banyak dari buku ini soal penjajahan Portugis dan perjalanan bangsa tersebut bisa sampai negeri kita. Selain itu, juga berkaitan dengan beberapa kerajaan dan kedudukan di beberapa wilayah di seluruh dunia. Dalam buku ini juga membahas tentang sebuah ideologi dan kelompok bernama Porto de Graal yang memperjuangkan hak, pandangan dan perdamaian. Ada satu cerita ketika Ibu Samiam, Belinha, ketika berlayar ke Afrika melihat perbudakan disana sangatlah kejam, aku ikut menangis membayangkan bagaimana kelamnya masa itu.

Meski buku ini fiksi sejarah, tapi aku berasumsi kalau ayah dari Samiam ini adalah Prabu Surawisesa, yang kala itu pergi ke Malaka untuk membuat perjanjian dengan Alfonso d’Albuquerque. Aku mengutip sebuah sumber di Google "Sribaduga Maharaja memiliki putra dari Nyai Kentringmanik Mayangsunda bernama Surawisesa. Karena berbeda pelafalan, Portugis menyebutnya Raja Sanghiyang dengan “Raja Samiam”. Nagara Kretabhumi I/2 dan sumber Portugis mengisahkan bahwa Surawisesa pernah diutus ayahnya menghubungi Alfonso d’Albuquerque (Laksamana Bungker) di Malaka. Ia pergi ke Malaka dua kali (1512 dan 1521)." - Mohon dikoreksi bila salah, ini hanya opini dalam pandanganku.

Jadi melalui buku ini, aku ngga cuma belajar tentang Portugis pada zaman itu, tapi juga belajar tentang Kerajaan Malaka dan Jawa, dan sedikit mengingatkanku tentang cerita dan film Padjadjaran. Aku rekomendasikan ketika membaca buku ini, ada baiknya juga diselingi melihat Google Maps agar nyambung dan lebih menghayati.

Misteri kenapa buku ini ada 3 series yang berbeda dan ditemukan pula di lokasi berbeda itu masih menjadi misteri, bersamaan dengan apa yang Samiam lakukan ketika di cerita akhir? Ia sudah masuk Islam dan apakah dia sudah sampai ke tanah Jawa?

Aku menunggu buku kelanjutannya!
Profile Image for Wienny Siska.
51 reviews3 followers
June 19, 2021
Novel Zaky lagi-lagi membuatku terjebak dalam kisah yang mengikat. Bertanya-tanya dari awal, siapa sih Samiam? Terus membawaku untuk menyelesaikan novel ini meski di akhir membuatku ketawa miris.. aaarrgghh… ternyata trilogi. Apa yang terjadi dengan Samiam? Ah, ternyata aku harus menanti 😁.

Namun, lepas dari itu, aku salut dengan bagaimana Zaky membangun petualangan dalam kisahnya. Alur yang mengikat terus membuatku ingin bergerak. Kejutan-kejutan di tiap bagian membuatku bertanya, bakalan ada apa lagi nih? Dan satu hal yang aku suka dari karya Zaky. Bagaimana Zaky menghadirkan sosok-sosok perempuan kuat dalam ceritanya. Mungkin jawabannya ada pada satu bagian yang aku temukan dari novel ini, “Dalam berbagai sisi, perempuan memiliki kekuatan yang jauh melebihi kekuatan lelaki. Kekuatan mereka ada di jiwa, yang tak perlu mereka tonjolkan, tetapi bisa terasa oleh siapa pun.”
Profile Image for Wita.
47 reviews4 followers
April 5, 2022
Novel yang berisi cerita di dalam cerita. Kenapa saya sebut begitu? karena, isinya mengisahkan buku antik yang ditemukan seorang Profesor Barend Hendrik van Laar yang didapat dari Persia. Isinya berupa catatan perjalanan seseorang bernama Samiam yang ditulis ulang oleh profesor tersebut agar lebih runut dan mudah dipahami pembaca. Tapi, kalau dikatakan sebagai catatan perjalanan atau kurang lebih seperti buku diary, buku ini menurut saya tidak menampilkannya. Justru malah seperti Samiam sendiri yang sedang bercerita. Karena, dalam catatan tersebut, Samiam juga bercerita tentang masa lalu dan masa yang sedang ia jalani. Masa lalunya didapat dari potongan kejadian saat dirinya masih kecil dan beberapa surat yang sengaja disimpan oleh ibu kandungnya. Yang mana, surat-surat tersebut juga berisi tentang cerita masa lalu ibunya.

Kalau tidak cermat membacanya, pasti bingung memahami alurnya. Jujur, ceritanya memang menarik, tapi sekaligus membosankan, kisah petualangan Samiam dari satu wilayah ke wilayah lain terasa kurang "wah" (mungkin karena, buku ini ditulis berdasarkan catatan perjalanan). Dan buku ini juga memiliki banyak sekali tokoh, di luar tokoh utama. Mungkin juga karena buku ini akan dibuat menjadi Trilogi, jadi tokoh-tokoh yang banyak disebutkan di buku pertama ini akan muncul lagi di buku kedua dan ketiga. Lalu, ada juga beberapa cerita yang Samiam sebut akan diceritakan di bagian lain juga belum ada di buku ini, dan sepertinya akan muncul di buku lain.

Satu hal yang saya suka di buku ini, adalah cara penulis menggambarkan sosok perempuan-perempuan kuat yang mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri bahkan bagi orang lain, tokoh perempuan di buku ini, diceritakan sebagai sosok yang penuh kasih sekaligus pemberani. Mereka sangat memperjuangkan kemerdekaan bagi para budak, dan berani mengambil risiko saat harus melakukan sebuah petualangan.

Saya belum tahu apakah kelanjutan buku pertama akan menarik atau justru membosankan. Tapi, memang saya masih penasaran, siapa bayangan hitam yang selalu mungikuti Samiam, dan apakah ia akan berhasil menemukan asal usul leluhurnya.
Profile Image for sherly .
67 reviews3 followers
January 10, 2022
Awalnya ketemu buku ini di iPusnas dan liat cover-nya dan judulnya langsung tertarik buat baca. Selama baca buku ini ikut deg-degan, sedih, takut, dan campur aduk banget liat perjalanannya Samiam. Buku yang ditulis berdasarkan catatan harian perjalanan Samiam, berlatarkan tahun 1500-an dan tempat di Eropa. Dapat banyak pengetahuan baru selama ngebaca walaupun terlalu banyak informasi jadi kadang lupa ="D. Ternyata ini bukunya bakal dijadiin trilogi, ga sabar buat baca kelanjutan dari perjalanan Samiam!
Profile Image for Boyke Rahardian.
340 reviews23 followers
October 7, 2025
Konsepnya sebenarnya menarik: seorang pedagang rempah di Lisboa abad ke-16 tanpa sengaja terseret ke dalam konspirasi untuk menggulingkan kepausan, saat menelusuri asal-usul kelahirannya yang tersirat berasal dari kepulauan Nusantara. Petualangannya diceritakan melalui buku harian misterius yang ditemukan beberapa abad kemudian.

Namun, jika dibandingkan dengan fiksi sejarah lain yang berlatar periode serupa, konflik yang dihadirkan terasa kurang menggigit. Politik Eropa pada masa itu jauh lebih rumit daripada apa yang digambarkan dalam buku ini. Sebagai perbandingan, ada Wolf Hall karya Hilary Mantel, yang berlatar era Raja Henry VIII, atau seri Captain Alatriste dari Arturo Pérez-Reverte, yang menggabungkan petualangan dengan intrik politik di istana Spanyol. Keduanya berhasil dengan baik memanfaatkan kompleksitas politik Eropa pada masa tersebut sebagai bagian dari cerita.

Judul yang diberikan juga terasa kurang mencerminkan 'kemustahilan' dari perjalanan Samiam. Awalnya, terbayang sebuah petualangan ajaib yang diceritakan oleh tokoh utama dengan sudut pandang yang tidak sepenuhnya dapat diandalkan (unreliable narrator), seperti Baudolino dari Umberto Eco. Namun, yang terjadi justru berupa catatan perjalanan yang relatif realistis dan tidak terlalu fantastis.

Porsi kilas balik dan fokus pada pembangunan karakter tokoh utama cukup besar, meskipun ini dapat dimaklumi karena buku ini dirancang sebagai pembuka dari sebuah trilogi. Secara keseluruhan petualangan dalam buku ini tetap enak untuk dibaca, meskipun kurang menantang dalam penelaahan latar sejarahnya.
Profile Image for Tael.
261 reviews4 followers
September 14, 2022
Di awal, buku ini tuh ngebuat gue seneng dengan vibe-nya yang kerasa bukan dari bahasa asli alias bahasa indonesia.

Jujur, kisahnya emang enak dinikmati, ngalirnya lancar. Cuma kalo diperhatiin lagi ini kisahnya gada konflik. Gue nyampe melongo aja sih saking bingungnya, jadi kerasa datar aja. Bahkan bagian yang harusnya berdebar dibuat kayak biasa banget.

Pas udah beberapa halaman, gue keinget sama kisah yang 100 year-old-man dari Jonas Jonasson itu deh. Hampir punya pola yang sama, kayak ini orang keliatan orang biasa tapi ternyata di balik itu semua... mencengangka, no. 5 akan membuat anda kelojotan! Yaps kerasa begitu sih.

Gue pribadi untuk karakter-karakter yang ada di sini beneran gak menarik minat, kecuali untuk pengetahuan yang dikasih penulis tentang beberapa negara di tahun 1500an.

Pas bagian akhir ternyata disebutkan kalo buku ini mau jadi trilogi, well, jujur emang cukup menarik sih tapi klo masih tetep gada konflik kayaknya bakal jadi nilai minus untuk lanjut
Profile Image for Jess.
609 reviews141 followers
July 7, 2024
bukan format buku yang biasanya aku baca, makanya sebagai tipe pembaca yang suka banget penjabaran karakter, aku nggak terlalu bisa bersimpati sama karakter-karakternya. i love the historical aspect of this book dan plotnya menurut ku sangat high stakes dan baru, bikin penasaran dengan chapter yang singkat-singkat bikin aku jadi cepet banget bacanya, the ending is such a cliff-hanger dan aku penasaran akan bermuara di mana pencarian jati diri Samiam ini.
Profile Image for Rossa Imaniar.
220 reviews5 followers
April 17, 2025
“Suatu hari nanti, ketika kau dewasa, kau akan mengerti bahwa manusia bisa melakukan kesalahan, tapi kemudian kau akan menyadari bahwa itu bukan kesalahan, tetapi itulah takdir yang ditentukan Tuhan untuk kau jalani..

Sebagai manusia, kita hanya bisa menjalani apa yang Tuhan inginkan kepada kita. Kita hanya bisa mengikutinya dengan sabar dan bahagia.”

“Jangan berharap lebih dari yang sudah Tuhan berikan kepadamu. Jangan menginginkan sesuatu yang tak kau ketahui akibatnya.”

“Orang miskin, budak, pelacur, dan para pelarian menginginkan kebebasan, karena mereka tahu kebebasan adalah dasar kehidupan. Orang-orang kaya tak mengenal makna mendasar dari kebebasan, karena perut mereka terlalu kenyang, hidup mereka terlalu kaya, sehingga yang mereka kenal adalah ketamakan, nafsu yang tak henti untuk menguasai dan memiliki. Orang lapar mudah berbagi dengan sesama orang lapar. Orang kaya cenderung ingin menguasai kekayaan orang lain.”

“Seharusnya dunia dibangun atas kesepahaman manusia agar perang tak pernah lagi terulang. Manusia seharusnya berdiri sederajat agar tak ada lagi perbudakan dan perdagangan yang merugikan.

Dunia seharusnya tak terbatas, bahwa Tuhan menghendaki manusia bersaudara tanpa pagar negara-negara dan agama-agama.”

4/5 🌟 untuk novel ‘Perjalan Mustahil Samiam dari Lisboa’. Novel ini merupakan novel ber-genre his-fic, yang berlatar pada tahun 1500-an. Yang menceritakan tentang perjalan hidup seorang tokoh bernama Samiam—baca: Sang'iang, melalui buku harian yang ditulis oleh Samiam.

Jujur saja, di awal-awal baca, aku merasa bosan dengan kisah hidup Samiam. Namum, aku tidak menyerah untuk menuntaskannya. Alhasil, butuh waktu lama buatku untuk menyelesaikan novel ini.

Aku kira, aku hanya akan menyaksikan kisah hidup Samiam yang flat dan membosankan. Karena menurutku, si Samiam ini orangnya kayak ‘klemar klemer’—kalau kata orang Jawa. Hidupnya benar-benar datar, seperti nggak punya keinginan akan sesuatu, yang hanya menjalani kehidupan biasa.

Tapiiiiii, ternyata aku salah dooong..
Di balik hidup Samiam yang biasa saja, tersimpan teka-teki akan masa lalu Samiam. Nah, gong-nya novel ini berada pada masa lalu Samiam, asal usul Samiam yang akhirnya bikin aku penasaran dan bergairah buat nuntasin novel ini.

Ternyanta oh ternyata.. Si Samiam ini merupakan keturanan orang-orang cerdas yang berpengaruh—terlebih kakeknya. Btw, fyi ya.. Samiam ini diangkat anak oleh seorang pelaut, jadi dia juga baru tahu asal usulnya setelah dia dewasa.

Aku nggak bisa bayangin gimana si penulis waktu mencari riset buat novel ini. Keren banget tahu nggak siih? Bahkan aku sampai beberapa kali browsing saat baca novel ini untuk mencari kebenarannya.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel ini—kalian bisa baca beberapa kutipan yang aku cantumkan di atas. Kita juga jadi tahu bagaimana gambaran kehidupan di masa itu. Perdagangan bebas, perbudakan, ketidakadilan yang terjadi kala itu, peperangan. Duuh, miris rasanya. Aku seperti terbawa ke masa lampau, ikut hanyut dengan apa yang terjadi.

Yang jelas novel ini rekomen banget buat di baca. Hanya saja—sayangnya—novel ini ada lanjutannya. Yang katanya, novel ini adalah novel trilogi, dan masih ada dua novel. Jadi, buat kalian yang baca.. Jangan kaget ya, kalau pas lagi seru-serunya baca tiba-tiba harus berakhir... 😁
Profile Image for Nawala Patra.
74 reviews8 followers
October 19, 2022
Buku ini benar-benar sebuah hidden gem bagi saya. Epic! Saya dibuat kagum oleh penulis yang memiliki referensi memadai sehingga dapat menuliskan cerita ini dengan begitu baik dan apik. Konsepnya cukup klise, yakni tentang sebuah memoar perjalanan seseorang. Alih-alih seperti biografi, konsepnya justru seperti buku diary. Namun, jelas, ini bukan sekedar tentang isi dari catatan harian seseorang saja, ini adalah sebuah kisah petualangan yang luar biasa.

Buku ini menyuguhkan banyak sekali informasi tentang sejarah, kehidupan masyarakat, politik, hingga kondisi geografis. Semua terjabar dengan begitu detail. Berlatarkan lima abad silam, tak hanya fokus pada Portugal, penulis mengajak saya untuk berkeliling ke beberapa negara yang ada di dunia dan mengenal sudut-sudut kota Lisboa, Konstatinopel, Ottoman, Valencia, dan Genoa. Selain itu, buku ini menyinggung sedikit tentang Indonesia zaman kerajaan kuno, salah satunya Malaka. Menurut saya, hal-hal tersebut yang membuat buku ini terasa begitu nyata.

Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, alur cerita buku ini benar-benar tidak bisa saya tebak namun mengalir begitu saja meski terasa lambat karena narasi yang panjang dan dialog yang minim. Cerita ini cukup kompleks. Meski terasa membosankan dan terkesan datar, saya cukup dibuat penasaran oleh beberapa hal, salah satunya si bayangan hitam--dan saya yakin ini adalah salah satu alasan penulis mengembangkan buku ini menjadi trilogi. Dengan penjabaran latar belakang Samiam yang begitu detail di buku awal serta misteri bayangan hitam, saya harus akui bahwa itu akan menjadi fondasi kuat untuk buku-buku selanjutnya.
Profile Image for Sylvia.
Author 10 books71 followers
February 24, 2022
Buku ini direkomendasikan oleh temen, dan baca bareng dengan teman lain di bulan Januari. Tapi baru kelar di bulan Februari. Bukan karena gak bagus atau apa. Ceritanya seru dan sebenarnya bikin gak bisa berhenti baca karena penasaran dengan nasib Samiam. Tapi karena banyak distraction, membuat buku ini dibaca lebih dari sebulan.

Samiam adalah anak angkat Miguel Nogueira dan Brigida. Dia sudah diwanti-wanti agar nanti menikahi anak pamannya. Tapi penemuan peta Jawa yang didapatnya dari seorang penjual, membuatnya mempertanyakan lagi tujuan hidupnya. Terlebih setelah dia tahu siapa ibu kandungnya dan bagaimana perjalanan hidup sang ibu yang sampai membawanya ke Lisboa.

Lika-liku perjalanan Samiam mencari jati dirinya sungguh seru dan saya sempat berpikir kalau ini beneran dari buku hariannya Samiam. Kalau gak liat nama pengarang dan asalnya yang urang Bandung, saya pasti mikir ini buku terjemahan, based on true event, saking terasa realnya. Terasa banget latar belakang sejarahnya, dan serius bikin ingin mempelajari lagi sejarah dunia.

Tapi lalu saya sadar: helloo!! Baca buku sejarah? Novel aja gak kelar!

Dan saya pun kembali ke bumi :D
Profile Image for Matchanillaaa.
88 reviews1 follower
November 21, 2025
Profesor Barend Hendrik van Laar menemukan sebuah buku antik dari Persia yang menceritakan perjalanan Samiam menjelajahi negeri pada tahun 1500-an. Sayangnya buku tersebut terbagi tiga, profesor Barend Hendrik hanya menemukan buku pertama dan ketiga saja. Hingga akhirnya profesor tersebut menjelajahi Batavia untuk menemukan buku kedua dari perjalanan Samiam. Setelah berlayar dari Batavia ke Malaka, profesor Barend Hendrik akhirnya menemukan buku kedua yang hilang, lalu membuat ketiga jilid buku menjadi judul 'Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa'.

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Bagian tersebut merupakan bagian kata pengantarnya saja. Andai aku ngga mengenal penulisnya orang Bandung, aku pasti menyangka bahwa karya ini merupakan karya terjemahan yang dibuat oleh profesor Barend Hendrik van Laar. 🤣 kata pengantar yang unik menjadi pendongkrak best opening. 🤣 ceritanya fresh, menarik dan pastinya perjalanan Samiam untuk menjelajahi peta Jawa sangat memantik rasa penasaran. Enjoy banget baca ini walaupun nama tokohnya susah diingat. 🤣
Profile Image for wulan.
240 reviews7 followers
October 4, 2025
saat menulis ulasan ini, aku baru ngeh kalau narasi di awal buku itu bukanlah kata pengantar, tapi juga bagian dari cerita ini. seorang profesor dari belanda berkunjung ke batavia, dia memiliki ketertarikan pada barang antik.

tanpa sengaja, dia membeli sebuah buku dengan aksara portugis kuno. ternyata buku tersebut adalah buku ketiga dari buku antik yang pernah dibelinya di persia. sang profesor sekarang memiliki buku pertama dan ketiga. dia sangat penasaran dengan buku kedua.

akhirnya sang profesor pun menemukan buku kedua di malaka. dia bersama temannya menerjemahkan buku pertama sampai ketiga dan menceritakan kembali kisah samiam, si penulis buku harian.

samiam, tokoh utama kita, adalah seorang pedagang rempah di lisboa. dalam buku hariannya, dia menceritakan kesehariannya juga masa lalunya. samiam ternyata bukanlah anak kandung ibu dan ayahnya.

ibu kandung samiam ternyata tiggal di biara dan sekarat ketika samiam mengetahui keberadaan ibu kandungnya. ibu samiam pun memberikan surat surat untuk samiam baca, yang juga berkaitan dengan keberadaan ayah kandungnya.

sang ayah adalah pangeran (mungkin raja) sunda yang berada di jawa. samiam membeli peta jawa dari seorang nenek yang memaksa samiam untuk membelinya.

di sisi lain, samiam memiliki keterkaitan erat dengan organisasi porto de graal, yang menentang paus lantaran perbudakan di portugis tak kunjung usai. hal tersebut pun membuat samiam kian jauh dari tujuannya mencari ayah kandungnya.

buku ini erat kaitannya dengan sejarah. lewat buku ini, aku sedikit banyak tahu bahwa portugis kala itu sangat amat tertarik pada rempah rempah. mungkin itu juga yang menjadikan alasan portugis menjajah indonesia.

menurut aku ending nya gantung banget. paham sih, mungkin karena memang dari awal sudah ditekankan bahwa buku hariannya ada tiga. di satu sisi aku penasaran akan kelanjutan kisah samiam, tapi di sisi lain aku kurang menikmati membaca buku ini.

karena layaknya buku harian, cerita cerita yang ditulis samiam terasa membosankan bagiku. tapi, aku bisa bersimpati pada samiam. apalagi dengan masa lalunya yang kelam.

kisah di dalamnya juga mencerminkan judulnya. tentang samiam dan perjalanannya yang mustahil. aku ikut merasakan tegang saat samiam yang menjadi buronan hampir ditangkap tentara di suatu perbatasan.

aku ikut sedih saat samiam terpaksa harus masuk penjara karena difitnah. samiam yang ditinggalkan tunangannya, juga ditinggal sahabat sejatinya untuk selama lamanya.

semua kejadian itu membentuk diri samiam. perjalanan yang dia tempuh di buku pertama ini berakhir ketika dia diculik. akankah samiam berhasil menemui ayah kandungnya?
Profile Image for  ೃ sofie.
42 reviews5 followers
October 10, 2024
Novel ini mengikuti perjalanan kisah hidup Samiam Noguiera, seorang lelaki Portugal yang sangat biasa dengan silsilah keluarga yang teramat tidak biasa, terlibat dalam situasi pemberontakan dengan penuh kebimbangan. Karena itu, buku pertama ini tidak punya arah yang jelas, plot pertama yang dimulai dengan ditemukannya Peta Orang Jawa tidak menjadi tema utama dalam buku ini. Pembaca juga tidak dibuat kagum oleh karakter utama karena Samiam (walau dengan usianya yang sudah 30 tahun) masih terus dibuat seperti orang linglung yang tidak mengerti apa-apa.

Tapi harus kuakui, masih banyak misteri menarik dari kisah Samiam. Dan bagi orang Indonesia untuk menulis hisfic dari sudut pandang bangsa penjajah yang unik dan mendalam seperti ini sangat patut untuk diapresiasi
Profile Image for Roseiruby.
98 reviews
July 5, 2023
well buku ini agak berat karena melibatkan banyak tokoh dan tempat2 baru. namanya juga perjalanan hidup, pasti panjang dan berliku. epik dengan detail dan sejarah yang mengagumkan. tapi sayang ternyata bukunya bersambung wkwk i dont think i'll read the next cause i dont feel the urge to know what will happen with the characters.
Profile Image for aya.
11 reviews2 followers
August 21, 2025
3,5/5 ⭐

kinda all over the place, but in a way that feels intentional. Kadang bacanya bikin aku mikir “ok… what’s the point again?” Not my fave, not a waste either — more like a weird little trip I didn’t expect to take.
Profile Image for Belle.
10 reviews
January 14, 2025
bikin aku ikut ke dalam petualangan samiam sama temen temen! super seru, i'm waiting for the second book
Profile Image for R.
34 reviews
October 21, 2025
i admire the way the author portrays the women in this book as figures who are capable of being a leader for themselves and even for others, while also emphasizing their compassion and courage. also it's been a long time since i studied geography and history lol so this book felt surprisingly engaging.
Profile Image for Ashri.
130 reviews6 followers
January 10, 2022
Salah satu buku awal dari trilogi (?) yang membacanya sendiri seperti membaca satu kisah utuh sekaligus tidak utuh. Historical fiction macam tetralogi Muhammad, dengan kalimat-kalimat yang mengalir meskipun perkembangan karakter tokoh utamanya terkesan agak lamban. Agak gemas karena Samiam ini laki-laki, tapi berpikirnya terlalu banyak bagai kaum wanita. Satu hal yang tetap meyakinkan bahwa Samiam ini laki-laki, adalah bagaimana ia selalu menarik diri dahulu sebelum menghadapi masalah wkwkwk.
Profile Image for Asdar Munandar.
169 reviews4 followers
March 31, 2022
Perjalanan Mustahil Samiam Dari Lisboa

Buku ini di buka dengan prolog berjudul menarik “tentang tiga buku antik” sebuah opening speech dari seorang kolektor buku kuno, Prof. Barend Hendrik Van Laar yang ditulisnya pada juni 1905. Dalam kalimat pembukaannya, di mengisahkan secara tak sengaja menemukan tiga buku antik yang saling terkait satu sama lain. Sebuah memoar perjalanan dari seorang yang bernama Samiam Nogueira (dibaca Sang'iang) yang lahir di Lisboa, Portugal sekitar tahun 1513

Saya membaca prolog buku ini sambil tercengang, sebuah prolog yang sangat bagus untuk sebuah buku fiksi. Saya sampai menelusuri siapa sebenarnya Prof. Barend yang menuliskan prolog buku ini, apakah juga hanya sebuah tokoh rekaan semata, apakah buku ini benar-benar sebuah memoar dari orang yang bernama Samiam itu.

Januari 1543. Samiam mulai membuat jurnal tentang perjalanan hidupnya. Sebuah kisah panjang yang begitu misterius dan tak tertebak. Sebuah memoar hidup tentang perjalanan panjang yang dia tempuh di paruh awal masa dewasa hidupnya dari Portugal dan mungkin sampai ke sebuah pulau di dekat Malaka yang orang-orang menyebutnya pulau rempah atau Jawa.

Kisah ini dituturkan dari sudut pandang orang pertama, Samiam sendiri. Paruh awal buku ini terkesan begitu lambat, dengan narasi yang panjang-panjang dan minim percakapan. Awalnya sedikit membosankan, kita disuguhi latar belakang peristiwa perjalanan dan silsilah keluarga Samiam terlalu bertele-tele, namun belakangan kuketahui buku ini adalah buku yang dirancang akan diterbitkan dalam bentuk triologi, jadi saya rasa latar belakang ini merupakan pondasi yang cukup penting untuk pengembangan dari buku ke dua dan ke tiganya. Mari kita tunggu.

Zaki Yamani, penulis buku ini sempat menjalani program resedensi penulis di Portugal atas dukungan Komite Buku Nasional, dari situ mungkin Zaki Yamani mempunyai gambaran yang cukup bagus tentang Portugal dan latar belakang yang terjadi di negara ini di abad ke 16. Kita disuguhkan dengan berbagai macam informasi yang menarik, bukan hanya tentang sejarah, kondisi geografis, kehidupan masyarakat Portugal yang diceritakan dalam buku ini, melainkan juga peristiwa –peristiwa politik yang mengubah tatanan dunia yang terjadi di tahun-tahun perjalanan Samiam itu. Banyak informasi yang cukup menarik yang bisa dipelajari dari informasi-informasi itu.

Zaky berhasil menggali referensi yang cukup memadai untuk bisa melukiskan suasana lima abad silam di sudut-sudut kota Lisboa, Valencia, Genoa, Ottoman dan Konstantinopel. Selain itu Zaky juga dengan apik menggunakan sejarah gerakan bawa tanah para pemberontak kemapanan di Eropa menjadi sebuah pondasi penting yang melatar belakangi seluruh kisah yang terjadi di sepanjang cerita buku ini. Saya berharap Zaki Yamani tidak terlalu lama menggantung rasa penasaran kita untuk kembali bertualang bersama Samiam di buku ke dua dan ketiganya. 4 bintang untuk buku ini.


Profile Image for Gifty Zabina  Agung.
75 reviews
January 30, 2022
Kalian pernah baca The Count of Monte Cristo? Atau yang paling umum, The Adventure of Huckleberry Finn?

Yap! Kalau kalian sudah pernah, maka pengalaman membacaku sama dengan membaca kedua novel itu!

Novel petualangan yang penuh ketegangan, intrik sosial, dan seru! Apalagi dalam novel ini, kita akan mengetahui penjelajahan dan penjajahan Eropa ke benua lain pada abad ke 15-16. Menarik sekali menyimak hal itu dalam sisi yang berbeda.

Ceritanya sendiri sebenarnya kompleks, dan susah jika dijelaskan berurutan. Tapi intinya ya, novel ini bercerita mengenai lelaki bernama Samiam, mulai dia masih kecil di Lisboa sampai ketika dewasa ia menjelajah ke negara-negara nun jauh. Tujuan ia menjelajah di novel pertama ini, masih abu-abu, karena awalnya Samiam berencana pergi mencari calon istrinya yang hilang, tapi lambat laun pencariannya itu membuka sedikit demi sedikit asal-usul dan jati dirinya. Samiam nanti juga akan melewati banyak cobaan. Ceritanya ini diambil dari buku harian Samiam, yang hampir saja membuatku percaya kalau ini naskah asli, eh gak tahunya cuma fiksi sejarah, wkwk.

Bukan hanya itu, di sini isu-isu seperti perbudakan, penjajahan, abuse of power, peperangan, dsb sangat kental. Perempuan pun ikut andil di novel ini, ibu kandung Samiam dan Bianca, mereka perempuan-perempuan yang kuat.

Kesimpulanku novel ini berbeda. Walau keseluruhan mengambil latar tempat di Portugal sampai negara Timur, gaya bahasanya bukan termasuk terjemahan, jadi lebih mudah dipahami dan dicerna. Eh, di sini juga ada lho diceritakan Indonesia saat masih terdapat kerajaan-kerajaan. Waktu itu sebutannya negeri Malaka. Ya ... tapi sayang hanya sepotong-sepotong diceritakan. Mungkin di buku selanjutnya lebih banyak dibahas.

Terakhir aku cuma bisa ngomong kalau penulisnya keren banget!

Tidak sabar menunggu seperti apa petualangan Samiam berikutnya dan negara mana lagi yang ia singgahi.
Profile Image for Mgr..
1 review
March 11, 2024
it’s fun bacanya kaya lagi belajar sejarah sambil search setiap ada kota, tokoh atau peristiwa yg di-mention. Yang menarik banyak peristiwa disini yg nyambung sama sejarah yg tertulis dari waktu, tempat, dan tokohnya. Penulisnya bisa nyesuain timeline dan semua backgroundnya. Endingnya gantung, I’m wait buku lanjutannya.

*Contains spoilers, and random stupid thoughts

Hal 47, Bagaimana mereka mengarungi lautan luas sampai bisa membuat peta itu?

Notes : I really thought about how people could make maps. like fumbling (?) apakah bisa. Dikepalaku buat peta kaya kita metain pake drone (aga bodoh). Oh tapi aku inget lagi dulu waktu kecil aku pernah buat peta dari rumah ke sekolah, ternyata bisa.

Hal 146, Saat aku bertanya kepadanya tentang Jawa, dia mengatakan itu adalah pulau yang sangat jauh. Mungkin masih satu bulan perjalanan dari Goa, India, ke arah timur. Di dekat Jawa, ada negeri bernama Malaka yang sudah ditaklukkan Portugal.

Dari Paulo aku mendapat kisah Dom Afonso de Albuquerque yang menyerang negeri Malaka pada 1511 dan menaklukkannya tahun itu juga. Kabarnya, Malaka negeri yang sangat kaya, ibu kotanya adalah kota pelabuhan yang sangat ramai, tempat perdagangan berbagai bangsa. Pedagang-peda- gang Moor sudah lebih dulu menjalin persahabatan dengan raja dan penduduk Malaka. Berkat pengaruh orang-orang Moor itu pula, sejak lebih dari seabad sebelum penaklukan Portugal, Raja Malaka yang pertama beralih dari penganut Hindu menjadi se- orang muslim, dan orang-orang Arab dipersilakan menyebarkan Islam di sana.

Notes : Beneran ada kejadian Perebutan Melaka (1511) pas itu, just tmi.

Hal 157, Karena kude- ngar orang-orang Moor sangat membenci orang Portugal dan Spanyol sejak kami;

Notes : Idk apa itu orang moor, tapi orang moor giving vibes islam, dan ternyata emang orang moor adalah orang muslim dari zaman pertengahan yang tinggal di Al-Andalus (Spanyol dan Portugis zaman sekarang) dan juga Maroko dan Afrika barat. Di Eropa dipake buat orang yang memiliki keturunan Arab atau Afrika.


Hal 196, Mungkin iya. Sulit untuk memastikan siapa yang jadi bagian Kesatria Kuil dan siapa yang kesatria pasukan Afonso Henriques. Namun yang pasti, selama beberapa generasi, Kesatria Kuil jadi ordo paling kuat, lebih kaya dari penguasa mana pun di Eropa. Dan itu mengakibatkan kecemburuan ordo-ordo lain, juga para penguasa Eropa. Tahun 1307 alur sejarah berubah dan Ordo Kesatria Kuil terkena hukum inkuisisi Roma dengan tuduhan bidah, dan mereka diburu hampir di seluruh Eropa.

Notes : Ordo? I have always been confused by the concept of Ordo, Takhta Suci, Vatikan. beberapa kali aku liat di film, series dan baca baca tentang itu and still confused.

Hal 227, Maka Pero segera menulis catatan khusus untuk Raja Portugal: India sudah ditemukan, dan kita harus menguasai Goa, melalui kongsi dengan orang-orang Hindu untuk mengusir orang-orang Muslim dari sana.

Notes : Tmi, Penaklukan Goa oleh Portugis terjadi pada 1510 di bawah perintah laksamana Portugis D. Afonso de Albuquerque."

Hal 252, Aku terpana, Samiam. Aku benar-benar tidak tahu bagai- mana mereka ditangkap. Sebelumnya aku berpikir, mereka menjadi budak karena sejak dulu terlahir sebagai budak. Ter- nyata, tidak seperti itu. Aku kaget ternyata mereka diburu bagai hewan.

"Apakah agama kita membolehkan itu, Senhor Bento?" ta- nyaku masih dengan dengan air mata mengalir.

"Ya, agama kita membolehkan itu, karena kita akan mem- baptis mereka. Sebelumnya mereka kafir, kaum pagan, atau Muslim. Kita tangkap mereka, kita baptis, lalu kita jual kepada orang-orang Kristen untuk menjadi pengabdi yang setia.

Kita mendapatkan uang, agama kita mendapatkan pengikut, para budak itu mendapatkan keselamatan Kerajaan Tuhan. Semuanya diuntungkan.

Notes : This makes me think about the concept of slavery at that time, and how challenging it was to eradicate it.

Tmi, kaum pagan. " pagan awal menyembah lebih dari satu dewa, dan melakukan ritual dalam pengaturan alami seperti lingkaran batu, puncak bukit, sungai, air terjun, dan hutan.”

Hal 275, Tidak se- mudah itu, Kawan. Kami memang bisa menumpas habis sultan itu dengan segenap kekuatan kami. Tapi dia sangat cerdik sampai bisa meloloskan diri dan menyeberang ke Sumatra. Se- karang dia mulai menyusun kekuatan lagi. Kita telah diserang berkali-kali oleh pasukannya. Aku pikir dia menguji kekuatan kita dengan serangan-serangan kecil itu. Kemungkinan dia akan menyerang dengan kekuatan lebih besar. Karena itu, setelah merebut Malaka aku membangun benteng sekuat mungkin. Dan memang yang terjadi persis seperti dugaanku."

Notes : Ngingetin sama perang gerilya jenderal Sudirman, tapi ini bukan.

Hal 285, Aku kaget dan nyaris berteriak. Tetapi, tatapan pangeran itu begitu lembut dan menenangkan. Dia berbicara dalam bahasa yang asing, tapi anehnya aku bisa memahaminya. Kami pun bercakap-cakap dalam bahasa masing-masing, tapi bisa saling memahami

Notes : Ini kaya konyol, apakah mereka lagi nyabu.

Hal 287, Lalu aku memberimu nama seperti nama ayahmu, Samiam, putra mahkota Kerajaan Sunda.

Notes : Di prasasti perjanjian Sunda-Portugal di-mention "Raja Samian" (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa, pangeran yang menjadi pemimpin utusan raja Sunda). Gokil bisa nyelip dan nyambung gini ceritanya sama sejarah.

Hal 355, Orang-orang Eropa menyebut minuman itu anggurnya orang Arab, karena rasanya pahit sekaligus masam, mirip anggur tapi tidak memabukkan. Orang-orang Arab Muslim memang dilarang minum anggur. Kabarnya dulu mereka juga minum anggur, tapi ketika Muhammad mulai menyebarkan ajarannya, kaum Muslim dilarang minum anggur. Ketika orang Arab mengenal kahwa dari kaum gembala Afrika, mereka me- rasa minuman itu bisa jadi pengganti anggur.

Notes : Tmi, kahwa itu kopi. opini jelek : kopi lebih ke buat sakit perut dibanding jadi pengganti anggur.

Hal 356, Dari cerita-cerita yang aku kumpulkan, aku mengetahui Jawa lebih jauh dari India. Untuk mencapainya, para pelaut harus menyeberangi Laut Arab, biasanya mereka lakukan dari Aden atau dari Hormuz, menuju India. Setelah beberapa lama beristirahat dan mengisi perbekalan di India, para pelaut akan berlayar melalui Samudra India ke arah timur melalui Teluk Andaman, lalu bergerak ke tenggara melalui pulau bernama Sumatra, menyusuri sisi timur pulau itu di sebuah selat bernama Malaka.

Notes : Nothing, just Sumatra.

Selamat menunaikan ibadah puasa syaa. Make sure to eat ur sahur, take care!
Profile Image for fara.
280 reviews42 followers
August 19, 2023
Nggak berekspektasi bakal se-page-turner ini karena ajaibnya saya dapat merampungkannya dalam sekali duduk. Padahal, saya bukan penikmat cerita-cerita perjalanan khususnya dengan latar abad ke-16 yang saya sendiri nggak begitu memahami dan mengerti referensinya. Namun, membaca blurb-nya saja di belakang sampul sudah bikin saya tergugah karena saya merasa ini akan sedikit berbeda dari novel-novel petualangan biasanya.

Oleh karena itu saya menyempatkan diri untuk fokus menyelesaikan Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa tanpa membaca buku lain-lainnya (saya pikir membaca ini membutuhkan konsistensi dan kesabaran sebab tokoh-tokohnya yang banyak dan perpindahan latar menjadi detail sekaligus sarana pembangun cerita yang nggak boleh ditinggalkan sedetik saja).

Awalnya saya pikir novel ini berakhir dengan menggantung, dibuat semacam open-ending dan tanggung. Namun, ternyata saya baru menyadari kalau Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa akan dibuat trilogi. Jelas saja pace-nya terkesan lambat dan lebih mengarah ke cerita roman (karena latar belakang Samiam dari lahir hingga dewasa yang dijabarkan begitu terstruktur dan matang).

Saya banyak berpikir untuk penulisan garis waktu dan momentum yang rapi (meskipun beberapa 'kebetulan-kebetulan' terjadi dan membuat saya sedikit meringis dan memaklumi). Pasti risetnya nggak main-main, pikir saya. Ternyata, di akhir novel ini terdapat fakta bahwa Zaky Yamani sempat menjalani program resedensi penulis di Portugal atas dukungan Komite Buku Nasional. Berangkat dari sana sepertinya Zaki Yamani jadi memiliki gambaran yang cukup bagus tentang Portugal dan latar belakang yang terjadi di negara ini di abad ke-16.

Ada begitu banyak 'pesan-pesan' yang ingin disampaikan sampai saya sedikit kewalahan. Dituangkan dalam satu novel jelas nggak memungkinkan, oleh karena itu barangkali memecah ide brilian ini jadi trilogi adalah langkah yang bijak. Mulai dari politik, peperangan, isu rasial, perbudakan, kemanusiaan, agama, ideologi, pertalian darah, nasionalisme, diskriminasi, dan lain-lain.

Saya bahkan sampai membuka-buka internet untuk mencari-cari apakah fakta sejarah dan hal-hal serupa hanya fiksi atau memang hadir secara nyata; hanya diparodikan untuk bumbu cerita. Membaca Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa membawa saya pada pengalaman membaca yang menyenangkan sekaligus bertanya-tanya dalam keterdiaman; mengapa begini dan begitu, apakah memang pernah terjadi begini dan begitu.

Ada satu kutipan yang paling menarik perhatian saya dan menjadi highlight utama. Semacam 'petuah' yang akan membuat pembaca termangu beberapa milidetik dan mengangguk-angguk setuju. “Karena itu, satu-satunya jalan adalah menciptakan kesadaran dan persaudaraan antarmanusia dengan mengesampingkan agama, sebab agama memiliki kekuatan luar biasa untuk diyakini tanpa nalar, lalu digunakan untuk mengesahkan tindakan mengerikan yang menghancurkan kemanusiaan.”

Namun, selain kutipan, yang menjadi kekuatan utama Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa adalah gaya penulisan yang nggak bertele-tele, mendayu-dayu, menempelkan banyak metafora. Zaky Yamani berusaha menulis secara lugas dan tepat sasaran sehingga alih-alih berkubang dalam permainan diksi, pembaca akan fokus kepada alur cerita yang dibangun. Ia bahkan nggak mengenalkan karakternya dengan narasi, tetapi langsung pada inti cerita. Zaky Yamani nggak membiarkan pembaca bosan, berhenti di tengah jalan, apalagi menyerah.

Sebagai penulis, ia lebih banyak menggunakan teknik show alias 'menunjukkan' dengan aksi daripada tell atau 'memberi tahu' dengan paragraf yang kering dan repetitif. Rasanya seperti diajak untuk menautkan kepingan-kepingan yang tak utuh satu per satu dengan sabar dan telaten. Oleh karena itu, saya berani memberikan 4 bintang karena trilogi ini pantas mendapatkannya. Ah, nggak sabar untuk melanjutkan kisah perjalanan (dan petualangan) Samiam selanjutnya!
Profile Image for Kayi.
34 reviews
May 2, 2024
I finished this book within 3 days.

Written in a diary format by the protagonist himself, in the span of 5 months, Samiam has gone through A LOT of twists and turns. The book was written in a back-and-forth pattern with the protagonist writing about his life journey across different timelines. Despite that, it is still relatively easy to follow and understand, though I'll admit, that the unfamiliar names of places and historical figures did throw me off a bit.

What struck me most was the parallel between Samiam's past and present adventure. Typically, flashbacks serve to provide backstory or add depth to the character; but in this book, both timelines are full of mysteries and enigma. I think of them as broken threads yearning to intertwine. An unresolved connection. (I can't articulate it, but I hope you get what I mean LOL)

Samiam's story is undeniably captivating, but I've settled on a 3-star rating, and here's why:

Firstly, while there are so many details in this story, it lacks depth. Both the story and the characters cry out for further and deeper exploration. Sure, this might be intentional given that this book is part of a trilogy, but I can't help feeling a tad disappointed. Take Bianca, for instance, we are offered little more than her familial ties and her (briefly mentioned) adventurous spirit. Yes, the women characters in this book are admirably portrayed, embodying strength and compassion, yet they lack distinct personalities that set one woman character apart from another.

Secondly, there are moments where the story leaves me scratching my head. I feel that there were no remarkable conclusions or resolutions, despite the ongoing conflicts that keep on arising in Samiam's journey. Perhaps this book merely sets the story for future installments, but still, I can't shake the feeling of wanting some closure.

Then there's Samiam himself. Frankly, he is LOWKEY annoying. For someone in his thirties, he often behaves more like a child than a grown man. Sometimes, I even forget that he is in his thirties because of how immature he can get. His impulsivity, his temporal explosion of anger, his demand for answers, his constant need for guidance. It irritated me. He always needs someone to depend on or lean on, someone to tell him what to do or where to go; Joao, Paulo, Fernando, even the black shadow. Where's the character development?

Finally, while there are several unexpected twists, they often fall flat, failing to spark the excitement or suspense that the author (possibly) aimed for (and/or I anticipate). The revelations often feel insignificant. Samiam's adventure is very fascinating, but it does not have that magnetic pull that keeps me eagerly turning pages.

Overall, the whole plot shows promise, and this book is still worth a shot. And despite the 3 stars I gave, I think I'll still be waiting for the second book.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for bacaan salmon.
3 reviews
March 4, 2025
Baca novel ini rasanya seperti membaca buku di dalam buku, aku rasa semua pembaca novel perjalanan mustahil samiam dari lisboa sepakat sama aku dalam hal ini, HAHAHAHA

Pernyataan "baca buku di dalam buku" tadi itu gak cuma celetukan aja, tapi benar adanya. Semua diawali oleh seorang profesor dari salah satu universitas di Belanda yang sekaligus merangkap sebagai kolektor buku-buku kuno.

Beberapa koleksi yang dimiliki beliau adalah tiga buah buku bertuliskan aksara antik berbahasa Portugis, berisi catatan perjalanan seseorang bernama Samiam Nogueira yang berasal dari Lisboa. Samiam adalah anak angkat dari sepasang suami istri yang berprofesi sebagai nelayan. Namun, ketika tumbuh dewasa Samiam memilih jalan yang berbeda dari ayahnya dan memutuskan menjadi pedagang rempah-rempah.

Di dalam buku catatan harian itu, Samiam menjelaskan tentang dirinya yang belakangan sering mengalami kejadian gila, bahkan tidak bisa ia ceritakan pada siapapun. Sering kali dalam tidurnya hadir sosok bayangan hitam yang selalu menghantui pikirannya untuk mencari asal usul dan jati dirinya di tanah leluhur yang sesungguhnya.

Tentu tidak masuk akal bagi samiam yang saat itu merupakan seorang yang tumbuh besar di tanah Portugal. Keadaan semakin membuatnya bingung ketika ada perempuan tua yang datang ke toko rempah miliknya dan menawarkan sebuah Peta Orang Jawa yang legendaris. Wanita itu bilang Vasco da Gama bahkan tak akan mencapai india tanpa peta itu.

Dengan perasaan campur aduk, dari sanalah samiam memulai perjalanannya untuk menemukan jati diri menuju tanah leluhurnya dengan bermodalkan Peta Orang Jawa.

Sulit rasanya membahas novel ini dengan singkat, banyak yang ingin ku sampaikan diresensi kali ini. Awalnya aku tertarik sama buku ini karena cover yang cantik dan judulnya yang seakan-akan merayu (ayo baca aku, ayo baca akuu HAHHAHAHA). Dan ternyata benar, dalam sekali duduk bisa dapet berlembar-lembar halaman karena setiap lembarnya selalu dibikin penasaran sama jalan cerita.

Pegalaman membaca yang aku dapet juga seru banget, terutama sering bolak balik searching internet soalnya pengen punya gambaran lebih detail tentang istilah-istilah yang muncul di buku ini, apalagi tentang kisah sejarah, tokoh-tokoh penting dunia, dan tempat bersejarah dari negara di Eropa sampai Nusantara.

Meskipun buku ini sangat erat kaitannya dengan sejarah, penyajian narasi dan diksi yang digunakan penulis bisa bikin aku sebagai pembaca gak bosan. Tau-tau udah abis aja ceritanya dan sedikit heran dengan ending yang menggantung. Tapi ternyata memang itulah poinnya, kisah perjalanan Samiam yang mustahil ini gak akan cukup apabila dirangkum dalam satu buku dan kemudian dibuat menjadi sebuah trilogi.

kalo kalian suka dengan fiksi sejarah dengan segala petualangannya, aku merekomendasikan buku Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa untuk kalian baca 🤩

#perjalananmustahilsamiamdarilisboa #zakiyamani #fiksisejarah
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Rizkana.
236 reviews29 followers
December 8, 2024
“Di dunia yang liar ini apa pun bisa terjadi. Bisa jadi orang-orang Jawa mendahului kita dalam menjelajah dunia, karena aku tahu mereka orang-orang yang tangguh.”


Selalu suka dengan cerita petualangan berlatar belakang zaman dahulu dan buku ini mengusung tema tersebut. Berlatar belakang tahun 1500-an, buku ini menceritakan seorang anak yang besar di Lisboa, tetapi sejatinya ayahnya berasal dari tanah Jawa. Cerita disampaikan dari sudut pandang orang pertama dan melalui catatan harian.

“…kita sudah menyentuhkan jari ke dunia yang sebelumnya tidak kita kenal. Ketika kita menyentuhnya, dunia itu akan membalas sentuhan tersebut.”


Saya suka kuatnya penggambaran latar belakang cerita—perdagangan rempah, jalur pelayaran, upaya menemukan dunia baru, perjalanan yang perlu ditempuh dalam hitungan hari; dan isu-isu sosial yang diketengahkan—terutama sekali perihal perbudakan dan jalinan antara agama dan pemerintah yang mengontrol masyarakat.

“Tidakkah abad penemuan, penjelajahan, dan penaklukan ini seharusnya menjadi berkah bagi dunia? Mengapa hanya kita yang diuntungkan, sedangkan mereka yang kita taklukkan malah diperbudak?”


Saya juga suka gaya bercerita penulis yang membuat mudah sekali mengikuti alur cerita dan terus membalikkan halaman. Sisipan alur di dalam alur besar juga menarik, bahwa pembaca digiring untuk percaya bahwa Samiam akan bertualang mencari tanah leluhurnya, tetapi sebelum itu ia perlu terlibat dalam alur petualangan lain—sebenarnya, cukup menarik bagi saya.

“Catat apa pun, kelompokkan hal-hal berdasarkan kesamaan, pisahkan hal-hal yang tak ada kelompoknya, maka semua akan terlihat polanya.”


Nah, masalahnya, mulai pertengahan cerita, apa yang seolah sudah dijanjikan akan saya dapatkan—petualangan Samiam menuju tanah Jawa—tidak terjadi, mendadak belok ke arah mini alur yang saya singgung sebelumnya, bahkan sang bayangan hitam pun akhirnya meninggalkan Samiam karena ia melenceng terlalu jauh.

Bukannya saya tidak menikmati perjalanan itu, saya masih bisa menerimanya, tetapi ketika misi yang digadang-gadang sepadan untuk mengubah alur utama berakhir dengan mengecewakan, bahkan datar sekali penyampaian kegagalannya, saya jadi kecewa.

“Apa yang kau lihat belum tentu kebenaran. Apa yang tidak terlihat belum tentu tidak ada.”


Terakhir, bagian akhir cerita. Ah. Saya paham bahwa akhir yang menggantung kadang membuat orang makin penasaran untuk melanjutkan ke buku berikutnya, apalagi cerita ini memang dimaksudkan untuk menjadi trilogi dan di bagian awal cerita pun dinyatakan ada tiga buku harian yang ditemukan, tetapiiiiii… ah. Kenapa akhirnya harus makin membuat semuanya terasa sia-sia dan melenceng jauh dari premis cerita awal, sih?

“Tapi tak mengapa, berjuang tak selalu harus menang.”
Profile Image for Ninda.
13 reviews
April 16, 2025
Perjalanan Mustahil Samiam Dari Lisboa | Historical Fiction | 368 halaman | 2020 |

- Some favorite quotes -

"Aku jadi dipaksa untuk berpikir tentang urutan waktu, karena seperti apa diriku hari ini merupakan akibat dari setiap langkah dan pilihan yang aku ambil dari waktu ke waktu."

"Dunia agama-agama lain yang sudah tercampuri nafsu kekuasaan adalah sama busuknya, sama mengerikannya. Karena itu, satu-satunya jalan adalah menciptakan kesadaran dan persaudaraan antar manusia dengan mengesampingkan agama, sebab agama memiliki kekuatan luar biasa untuk diyakini tanpa nalar, lalu digunakan untuk mengesahkan tindakan mengerikan yang menghancurkan kemanusiaan."
_

Sekelumit gambaran buku ini menurut pemahamanku, buku bergenre historical fiction ini mengisahkan tentang perjalanan Samiam ke berbagai belahan bumi untuk mengungkap siapa dirinya dan misteri orang-orang yang dekat dengannya. Mengambil latar waktu tahun 1500-an, buku ini cocok untuk penyuka genre sejarah.

Sebelum baca buku ini, aku sempat liat sedikit review-reviewnya, dan yap ... ini buku trilogi. Untungnya aku sudah tahu sebelum menamatkan bacaannya dan sudah mengira endingnya bakal menggantung, jadi nggak terlalu sebal-sebal amat sehabis membacanya hahaha.

Pertama kali lihat di app ipusnas, saat itu memang lagi cari-cari stock buku bacaan, dan ketemulah buku ini. Aku langsung masuk ke antrian karena tersihir sama warna dan illustrasinya yang menurutku cukup unik.

Opening ceritanya aku akui cukup unik dan langsung menyiratkan bahwa ada banyak misteri yang terpendam dalam setiap alur ceritanya. Menurutku alur ceritanya cukup kompleks dan serupa puzzle yang saling berkaitan, namun masih tersusun secara acak.

Kisah persahabatan Paulo, Samiam, dan Fernando, juga bagaimana Samiam dikelilingi oleh keluarga yang menyayanginya jadi hal yang paling emosional buatku. Apalagi kisah Joao dan orang-orang kedai porto de graal yang mana penulisnya berhasil menggambarkan pesan cerita, yang memang menjadi salah satu inti dari cerita ini.

Meskipun begitu, beberapa kali aku kebingungan untuk memahami nama-nama wilayah yang rasanya agak sulit terbayang di kepalaku. Selain itu, banyaknya tokoh yang muncul terkadang memusingkan, walau di lain waktu juga amaze kalau tiba-tiba tokoh tersebut punya hubungan serius dengan tokoh utama. Oh ya, ada beberapa kata asing yang sepertinya berasal dari bahasa portugal (mungkin ya, soalnya aku tidak research soal ini), kadang bikin aku kebingungan soal konteksnya, dan agak disayangkan nggak ada semacam footnote yang menjelaskan artinya (hmm, nggak tau kalau di buku fisiknya, mungkin ada).

Overall, karena genre historical fiction salah satu genre kesukaanku, aku merasa dapat harta karun saat menemukan buku ini, karena memang alur ceritanya cukup unik! Surely, buku kedua lanjutannya akan jadi my wishlist book!
Profile Image for aesthelf.
19 reviews
April 22, 2025
Nah jadi guys, "perjalanan mustahil samiam dari lisboa" ini adalah perjalanan samiam yang dia ceritain di buku hariannya. Di masa depan, buku itu ditemuin sama prof Barend, jadilah trilogi ini gitu ceritanya.

Awalnya aku ngira ini buku terjemahan lho, tapi ternyata ini ditulis sama penulis lokal waah 😭😭 terus pas baca tentang penulisnya tuh kek.. GILA KEREN 🔥😭🔥😭🔥

Oke lanjut lanjut ya ke review, di sini kita bakal ngikutin perjalanan samiam dari tahun 1543. Di awal emang cukup bosen buat ngikutin ceritanya karena alurnya lambat, tapi semakin dibaca tuh semakin ada rasa penasaran pengen balik halamannya 🫣

Sejak kecil, samiam selalu ngerasa dia bukan orang portugal asli meskipun orang tuanya selalu bilang dia lahir dan besar di sana. Ini nanti juga bakal jadi plot gongg nya sih 😭👋🏻😦

Kita bakal diajak untuk nyari tahu asal usul samiam, mulai dari sebenernya dia ini siapa dan dari mana asalnya. Dan ternyata masa lalu samiam bisa dibilang dark guys. Aku ngga bakal ceritain, nanti spoiler 🥲😔

Narasinya rapih puol, cantik, dan tersusun. Penulisnya bisa nyampein emosi yang dibangun dengan baik. Karena emang baca buku ini rasanya kaya diombang ambing. Ada satu waktu di mana aku dibuat ketawa pas antonio sama samiam lagi nyari orang yang namanya gocalo mendes padahal yang dicari cari ada di depan mereka dan lagi ngerjain mereka aja 😆🤣

Tapi ada juga kalanya aku dibuat sedih kapanpun masa lalu samiam dibahas, terutama pas dia baca bacain surat surat dari ibu kandungnya.

Hal yang bener bener jadi challenge di aku itu adalah nginget nama nama tokohnya. OPO IKI REK GOCALO MENDES, FERNANDO DA COVILHA, GUILHER SAPA LAGI 😭😭 I CAN'TTTT 💔💔

Selain itu karena ini juga ngebahas bangsa portugal, especially yang berkaitan sama jalur perdagangan mereka, rempah rempah, juga situasi saat itu tuh ngga semua bisa langsung masuk di otak aku ini 🥹😔💥

Dan masih harus bergelut sama banyaknya timeline yang ngga selalu maju. Ada tiga timeline di sini, TIGA GUYS TIGAA 😭😭 jangan dibaca bukunya pls kalo lagi banyak pikiran, meledak nanti. Pertama ada alur masa sekarang di mana samiam nulis diary, alur waktu samiam kecil, sama alur yang nyeritain tentang siapa itu pero. Emang siapa pero? Nah itu baca sendiri ya guys 🥰🫰🏻🤗

Dulu itu aku ngga ngeuh kalo ini trilogi, dan yap ENDINGNYA GANTUNG HUHU 😭😭🥲🥲💔💔 Padahal kek.. itu masih seru. Ngga rela banget 😭💔🥲💫 blm juga sampe samiam ke jawa padahal awalnya dia penasaran sama suara yang nyuruh dia untuk cari tanah leluhurnya 😔😔
Displaying 1 - 30 of 239 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.