Margo berhasil meraih beasiswa untuk jadi siswi SMA Manggala Utama yang super ngetop! Akhirnya, Margo tinggal selangkah lagi untuk bergabung ke ekskul impiannya, Manggala Future (MF), yang selalu mencetak calon-calon pengusaha sukses.
Namun, langkah Margo dijegal oleh Raja si tukang rundung. Raja menantang Margo untuk menyiapkan uang lima belas juta sebagai tanda kontribusi di ekskul MF yang elit! Di saat itulah, Margo mendapat petunjuk tentang harta karun yang terkubur di balik tembok sekolah...
Setelah serangkaian drama demi bisa baca buku ini, akhirnya bisa kelar juga. Walaupun butuh waktu buat ngilangin hangover sama siapin nulis reviu yang lebih proper. Well, reviu berikut bukan jaminan lengkap dan bagus atau mendetail, tapi aku berusaha kasih semua impresi selama baca bukunya.
Margo dan Rahasia Setengah Abad menceritakan seorang siswi bernama Margo yang ingin menjadi bagian dari Manggala Future, salah satu ekstrakurikuler populer di SMA Manggala Putra. Setelah berhasil menaklukkan beasiswa untuk menjadi bagian dari MP, langkah Margo menuju MF malah dijegal oleh Raja, siswa yang suka seenaknya dan merundung orang lain. Margo ditantang memberikan uang masuk sebesar 15 juta. Jelas tidak mungkin Margo meminta kepada ibunya uang sebanyak itu.
Jalannya buntu, impiannya terancam kandas sebelum artikel lama ayahnya ketika menjadi anggota MPost (ekstrakurikuler jurnalistik di MP) membuka jalan Margo untuk mencari harta karun milik Prof. Emil, pendiri Manggala Putra. Langkahnya menjadi bagian dari Manggala Future semakin dekat ketika petunjuk demi petunjuk mengenai harta itu mulai terbaca dengan jelas. Namun, Margo tidak mempertimbangkan risiko yang akan dihadapi ketika berurusan dengan bahaya yang mengelilingi harta tersebut.
Pertama, aku suka dengan karakter Margo. Tipikal remaja yang on fire. Dia tahu apa yang dia mau dan berusaha buat dapetin itu, apa pun risikonya. Sebagai contoh ya, keinginan kuatnya buat masuk MF ini sampai rela nyari harta demi bayar uang masuk. Margo ini ambis, tapi in a good way, ya. Dia ambis karena memang dia mau serta punya keinginan tinggi. Tambahan, dia juga setia kawan. Kekurangannya hanya dia kurang bisa memperkirakan risiko yang dihadapi dan ada beberapa sifatnya yang naif, khas remaja.
Kedua, aku suka bagaimana penulis memunculkan karakter pendukung dan tambahan sesuai porsi. Karena bukunya sebagian besar berlatar di sekolah, pasti banyak karakter yang harus ditambahkan demi kepentingan cerita. Tapi, porsi KP dan/atau KT-nya nggak dibuat overshadowing. Misalnya, Tati dan Gilang. Dua-duanya sahabat Margo. Mereka punya backstory yang walaupun nggak banyak dijelaskan, tapi nggak bikin karakternya macam bayangan Margo aja. Tati yang punya sifat berkebalikan dengan Margo, tapi meski Manggala Putra memang penuh siswa-siswi dari kalangan atas, Tati nggak kemudian jadi jahat atau judes. Yah, macam cerita-cerita yang sering bertebaran itu. Sifat judes dia ada alasannya. Kenapa dia nggak suka dengan Margo pun bisa dimaklumi. Justru Tati bisa mengimbangi kekurangan dari karakter Margo.
Lalu, Gilang. Dia dari awal memang digambarkan jadi cowok yang baik dan nggak pilih-pilih teman ditambah Margo yang anaknya nggak gampang emosi atau cuek dengan orang yang benci dia bikin mereka jadi cepat akrab. Ini yang aku suka di hubungan mereka. No baper and support each other.
Karakter tambahannya, seperti para guru, petugas perpustakaan, dll, juga nggak ambil banyak porsi. Secukupnya ajalah. Jadi, nggak ada keluhan karakternya banyak dan mesti hafalin satu-satu.
Ketiga, nyebar telurnya juga neatly. Eh, apa ya istilah yang tepat, pokoknya nggak ada petunjuk yang kelewat gitu. Beberapa bagian yang kelihatan kayak nggak berarti malah bisa jadi petunjuk. Terus, clue-clue-nya itu keren sih, menurutku. Dan setelah baca ini, aku jadi makin cinta sama bahasa Indonesia.
Keempat, apakah ada unsur romansanya? Ada. Memang nggak banyak karena memang fokusnya bukan di genre itu, ya. Bagiku yang macam sneak peek gini malah bikin greget, tambah gemes lihat Margo yang emang dasarnya cuma fokus sama tujuan dia doang di-PDKT-in. Aku nggak berhenti ketawa pas bagian mouse kecebur kolam itu, sih. Dan Margo kasih alasan itu bukan karena dia deg-degan atau blushing, tapi grogi niatnya bisa ditebak. Kalo novel romance, ini tipe he fell first, he fell harder, sih wkwkwk.
Terakhir, aku mau mengucapkan banyak terima kasih ke penulis yang udah kasih kesempatan baca buku ini. Enggak salah memang buku ini menang Best Light Novel dan mendapat Anugerah Fiksi Kriminal Scarlet Pen Awards 2022 yang digagas detectives_id. Bukunya memang masuk ke ranah teen literature, tapi unsur kriminalitas dan misterinya nggak bisa dianggap remeh. Keren banget, lah. Terima kasih sekali lagi buat penulis karena udah nulis buku ini. Margo, Tati, dan Gilang bakal selalu bercokol di salah satu bagian ingatanku.
AKU SUKAK PAKE BANGET NGET NGET SAMA CERITA INI. SERUUUUUU KAYAK CAMPURAN HERPOT DAN NANCY DREW.
INI KENAPA SEPI BANGET REVIEWNYA CUY.
PADA GAK TAU BUKU SERU YA?
maaf ngegas aku seemosional itu habis baca buku ini.
Buku ini tuh ya, kelihatan deh penulisnya kayak apa. Cerdas, wawasannya luas, dan isinya dagings semua. Ya Allah, mana aku tahu sumpah pemuda bisa jadi pusaka bener di sini. Tapi buku ini tetap ada fun-funnya. Berantemnya Gilang-Tati yang gemes, darah panas anak mudanya, suasana asramanya... dan KAK BAGAS! aku mau diperhatiin kamu juga dong. Beliin aku mobil baru dong!
Aku berharap bisa baca lebih banyak karya Kak Aghnia lagi.
I might be biased, though, just because the story is refreshing and quite rare in comparison to other books in Teenlit genre.
Plot-wise, I am pleasantly surprised with the lack of romance in this book. And that is huge because I am an avid romance reader and usually I will complain if there's no romance in a book. But the plot is so immersive with extensive research and well executed that I have no objection whatsoever. This kinda reminded me of the Famous Five by Enyd Blyton, tbh, and by god, we need more quality stories like this.
Character-wise, I am also pleasantly surprised because usually I would be very indifferent to the MC of this kind of story. But this time, I totally adore Margo. Her character is complex, in depth, with clear limits of what she can tolerate and won't tolerate. Her attitude and behavior are very admirable, not too much that made her look like a caricature, but also not too weak that she becomes the useless MC getting dragged by the plot. The friendship between Margo, Tati, and Gilang is so wholesome it just made up for the lack of romance.
I rate this 4.5 stars. My only reason for not rating it 5 stars is just because Teenlit is not my cup of tea anymore and there are a few scenes that are too cringey or too cliche for me. But seriously, me rating a Teenlit book 4.5 stars is an achievement unlocked.
Saking serunya, sempat kesulitan untuk berhenti mengikuti petualangan Margo mencari harta karun sepanjang novel ini! Memang harus diakui kepiawaian Aghnia Sofyan meramu plot yang bikin pembaca terbius. Selipan trivianya selalu jadi elemen paling menarik karena relevan dengan narasi cerita yang dibangun.
Meski misterinya dibeberkan dengan rapi tanpa berusaha terlalu pretensius, sejujurnya saya punya segelintir catatan untuk novel ini karena rasa penasaran yang mengganjal.
Pertama, masih belum terjelaskan alasan ibunya Margo merasa sungkan bercerita tentang kematian dan masa lalu suaminya. Meskipun, kalau alasannya karena masih berduka, seharusnya tahun-tahun yang dilalui sudah membawanya ke tahap penerimaan.
Kedua, motivasi Margo untuk bergabung ke klub MF masih terasa kurang kuat. Apalagi setelah dijegal oleh Raja, motivasi barunya—mengumpulkan uang jutaan—tetap terasa ganjil. Lagi pula, masalahnya dengan Raja tak berujung pada konklusi berarti sampai pada bab akhir.
Ketiga, kelanjutan hubungan Margo dengan Bagas. Saya paham kehadiran Bagas hanya jadi pemanis, tapi bukankah shipper mereka yang telanjur baper dan peduli berhak menuntut kejelasan dan kepastian???! Oke, kalem.
Namun, apa pun itu, pengalaman Aghnia Sofyan menuliskan kisah Margo—novel debutnya ini—setidaknya sudah membawanya ke tingkatan yang lebih matang sehingga bisa menelurkan novel-novel sebagus Highly Unlikely dan How to Kill Your Husband. Lagi-lagi hanya bisa menjura.
If you grow up with Malory Towers etc, you will love this story. Sekolah asrama, aksi detektif-detektifan, orang jahat yang enggak disangka-sangka, persahabatan, naksir-naksir lucu, semuanya ada di novel ini. Cerita yang ringan, tapi karena ada unsur detektif ala-ala jadi rasa penasaran cukup digelitik. Ketika baca novel ini, jiwa penulis gue langsung berkomentar: ini buku yang jelas wants dan needs si tokoh utama. Wants Margo: pengin dapat harta karun biar bisa bayar uang registrasi ekskul. Needs Margo: baca sendiri haha. Because in the end she found what she really needs. In terms of her father, also the warmest friendship. But most of all, stay true to herself. Kalau cita-cita gak mesti saklek. Mungkin tempat yang kita pikir bakal bikin sukses, nyatanya malah holding you back dan di tempat lain justru bersinar. Ceritanya remaja banget. Kepo anak-anak umur segitu, ditambah keinginan buat buktiin ‘gue bisa lho’ menjadikan ceritanya jadi menarik. Plus, aksi demi aksi yang tingkat ketegangannya terjaga jadi kita ada waktu buat napas. Meski beberapa halaman terakhir gue agak skimming setelah pelakunya ketahuan karena sedikit dragging. Apalah artinya cerita detektif tanpa plot twist. Kita udah digiring ke A, ternyata pelakunya B. Formula klasik tapi kalau dieksekusi dengan pas, jadinya tetap ada efek kejut. Tokohnya lumayan banyak, tapi Nyanya sukses menghadirkan ciri khas di setiap tokoh jadi masing-masing menonjol in their own way. Gilang yang logis, Tati yang selalu berbahasa Indonesia baik dan benar, guru-gurunya juga. Semua tokoh udah kuat, sayangnya Bagas aja yang kurang layer-nya. Novel ini bagus untuk memperkenalkan anak-anak sekarang kepada karya sastra lama angkatan Balai Pustaka. Ketika baca judul-judul novel lama, nostalgia karena waktu kecil dulu bacaannya angkatannya Marah Rusli dkk (kebetulan koleksi buku lama ini memang jadi legacy di keluarga dan cuma gue yang minat buat baca hahaha). One thing for sure, buku ini well prepare banget. Semua detail di dalamnya kaya banget dan itu gak mungkin bisa ditulis tanpa riset ciamik. Good job, Nya. #bookreview #teenlit #novelremaja
Ini kali kedua aku baca tulisan Kak Aghnia, dan aku suka banget sama cara penyampaiannya. Asyik dan ngalir, pipa Rucika dah pokoknya. Novel ini diawali dengan Margo yang pengin masuk ke ekskul bergengsi di Manggala Utama, yakni MF. Katanya, banyak pengusaha terkenal yang dulunya gabung di MF. Makanya, sebisa mungkin Margo mau masuk situ biar bisa bantu ibunya. Selama ngikutin bagian awal ini, aku langsung suka sama Margo, sama sikapnya, sama pemikirannya. Kelihatan banget kalau dia cerdas, dan kecerdasannya itu emang ditunjukkin lewat adegan alias showing. Awalnya aku sempet mikir, kenapa namanya Margo, padahal dia cewek. Tapi dari sikapnya itu, aku merasa nama Margo emang cocok buat dia
Cara Kak Aghnia nunjukin para tokoh di novel ini pun baguuus. Dikasih tahu lewat adegan2 yang awalnya kupikir nggak akan berperan penting banget, tapi ternyata aku salah wkwk. Dan cara nunjukinnya ini rapi, jadi nggak kerasa numpuk. Sebagai pembaca, aku jadi langsung mengenal para tokohnya. Dan oh ya, selain Margo, aku juga suka sama Tatiana, roommate-nya Margo. Awalnya Margo sama Tati emang musuhan, tapi karena suatu hal, akhirnya mereka baikan dan berniat cari harta karun sama-sama. Nah, "suatu hal"-nya ini juga baguuus. Tindakan Margo di bagian itu bikin aku makin suka sama dia. Kentara banget kalau di situ Margo kayak lagi berdiri di panggung dan nunjukin kebolehannya ke orang-orang
Hubungan Margo, Tatiana, dan Gilang ini vibes-nya ngingetin aku pas baca Harpot dulu. Apalagi di beberapa adegan, aku jadi ngerasa vibes-nya makin mirip sama Harpot. Dan ternyata, Harpot emang termasuk novel kesukaan Kak Aghnia (baca di biodata). Tapi kalo soal plot dll, novel ini beda banget sama Harpot kok. Yaiyalah ya wkwk. Plot dan konfliknya rapiiiiii. Kelihatan banget kalau Kak Aghnia pasti mertimbangin plot dan konfliknya bener-bener. Soalnya padeeet. Dan aku paling suka pas bagian tengah ke akhir. Plotnya makin intens, masalah-masalah juga makin bermunculan. Ah, pokoknya, soal struktur, novel ini dah nggak perlu dikomentarin lagi sihhh
Dan, yang bikin aku ngasih bintang lima buat novel ini adalah ide/konsep dan eksekusinya. Aku merasa konsep novel ini tuh cerdas banget. Iya, banget. Aku nggak kepikiran kalo konten sejarah kayak Sumpah Pemuda, terus sastra klasik lokal gitu, itu tuh bisa dibikin jadi cerita misteri remaja begini. Belum lagi eksekusinya yang mantep pol, yang bikin aku mikir... Kok bisa sih sampe kepikiran begitu wkwk. Tapi ini ngebuktiin kalau Kak Aghnia emang penulis yang rajin banget baca sih. Aku jadi penasaran proses riset novel ini kayak gimana
Konten sejarah-sastra ini jadi sesuatu yang menjual banget sih di ceritanya. Dan itu jadi bikin plot-konfliknya punya daya tarik lebih, terutama bagiku. Meski begitu, ada beberapa hal yang masih bikin aku bertanya-tanya soal ceritanya, tapi gapapa lah ya, biarin aja wkwk. Aku mau tutup mata aja wkwkwk. Secara keseluruhan, aku suka bangeeet sama novel ini dan aku merekomendasikannya ke kalian. Kalau Kak Aghnia mau nulis cerita apa pun, pasti bakal kubaca. Eh tapi tapi... novel ini udah susah dicari. Tapi kalau kalian penasaran banget, coba tanya ke Kak Aghnia, barangkali dia masih punya stoknya
Berkat Raja, kisah petualangan Margo dimulai. Kalau tak dicegat jalan masuk ke ekskul Manggala Feature (MF), ia takkan punya motivasi untuk mencari uang sebesar lima belas juta rupiah sebagai tanda kontribusi.
First thing first, aku belum bisa ikut melebur why-nya Margo kudu bergabung dengan MF. Iya, tujuannya jadi pengusaha sukses supaya bisa membantu (perekonomian) ibunya, tapi… masih belum dapet alasan kuatnya di mana. Margo ngotot pake banget mesti bergabung di sini sampai rela melakukan apa pun, seperti misi melakukan pencarian harta karun yang tidak hanya membahayakan dirinya, namun juga kedua temannya yang lain.
Ayah Margo yang juga alumnus SMA Manggala Utama, adalah pencetus ide harta karun di sekolahnya (setidaknya, begitulah yang didapatkan oleh Margo). Tulisan-tulisan ini ia dapatkan dari perpustakaan, melalui artikel yang pernah ayahnya tuliskan di MPost (salah satu ekskul journalisme di sekolahnya). Sayangnya, artikel tersebut tidak lengkap, informasinya terputus di tengah jalan, jadi Margo mesti menyelidiki sendiri untuk cari tahu lebih lanjut. Ayahnya kini sudah meninggal (menurut ibunya), jadi Margo tak punya kesempatan untuk bertanya langsung.
Di sisi lain, ibunya sangat tertutup soal suaminya kepada Margo, yang mana ikut serta menambah bumbu cerita supaya Margo dapat mencari tahu lebih lanjut apa kisah sebenarnya. Namun, kurasa bagian ini—entah aku yang missed atau bukan—kurang terelaborasi dengan baik, masih ada potongan-potongan teka-teki yang belum terjawab. Pun sampai akhir demikian, kemudian kutarik kesimpulan mungkin Ibu Margo masih berduka, jadi tak mau banyak berbicara.
Petualangan Margo mencari harta karun dibantu oleh kedua temannya, yaitu Tatiana (teman sekamarnya yang kaya & anak mami menurut POV Margo) dan Gilang (salah satu teman pertamanya di SMA). Margo memang masih asing begitu masuk ke SMA ini karena merupakan penerima beasiswa, jadi teman-temannya tidak banyak. Di antara ketiganya, bisa dibilang otak Margo yang paling encer tapi nekat, Tati pemberani & petarung yang handal, sementara Gilang lebih berhati-hati.
Misteri-misteri di sekolah terungkap berkat rasa penasaran mereka mulai dari paviliun, perpustakaan sekolah, wisma guru, gerbang, dan lainnya. Banyak puzzle yang mesti di-solve bareng sampai mereka menemukan letak & apa harta karun yang dimaksud. Aku salut sama keberanian mereka melakukan macam-macam hal dari menyusup sampai menghadapi penjahatnya langsung—lugu sih, tapi excited juga, mungkin begitulah di usia segitu masih belum mikir panjang kali ya.
Saat mencapai akhir, pelakunya ternyata adalah… (ketebak sih, berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya yang jadi penjahat biasanya suka tak terduga) Puas banget sih belum, karena masih ada hal yang belum terungkap. Overall seru tapi, page-turner banget! Cocoklah dibaca sambil bersantai-santai. 😄👌🏻
Seruu! Vibes-nya kayak baca cerita Harry Potter yang awal awaal ><. Mirip juga plot twist-nya karena yang jahat adalah *tuut*. Selain harpot, bikin saya kangen baca cerita detektif anak kayak Pasukan Mau Tahu (bacaan saya waktu SD🥺🫶🏼)
Sukaa sama misterinya yang mencakup banyak bahasan tentang Bahasa Indonesia--menarik & jadi ilmu baru buat saya. Saya suka juga sama karakter-karakternya di sini yang kelihatan banget masih remaja--naifnya, impulsifnya, jiwa meledak-ledaknya (walaupun kayaknya kalau masih remaja saya lebih ke Gilang sih hahahah😭☝️ pls ga sanggup harus hidup dengan jiwa penuh adrenalin begituh). Buat plot twist karakter jahatnya udah cukup ketebak sih doi yang jahat karena mencurigakan gerak-geriknya wkwk.
Romance-nya ada tipis-tipis sama si Bagas, walaupun awalnya saya curiga sama doi (ada di update reading) tapi ternyata dia emg cuma pdkt ajah??? (tp laki-laki pdkt tetap harus dicurigai☝️ jgn percaya laki-laki🙂↕️☝️)
p.s baca ini yang kental vibes harpot bikin saya sadar kalau dampak harpot itu luar biasa banget besarnya (termasuk ke hidup saya, pada masanya dulu). sayangnya, penulisnya...😣😣. Jadi, saya memutuskan buat stop hype harpot, dan baca novel novel lokal kayak gini cukup mengobati nostalgia saya tanpa harus mendukung jk r*wling🙂↕️🙏
--
"Akira Kurosawa itu sutradara legendaris. Dia pernah bilang, apa pun cita-cita kalian, kalian harus suka baca. Membaca itu membuat memori kita kaya, dan itu penting, karena memori adalah sumber kreasi. Kalian enggak akan bisa berkreasi atau menciptakan sesuatu yang bermakna tanpa memori yang kaya. Jadi enggak masalah kalian mau jadi pilot, wartawan, dokter, atau pegawai nantinya. Kalian harus rajin baca."
--
"Masalah apa pun bisa diabaikan sejenak kalau sudah waktunya makan."
BUKUNYA SERU BANGET???!!!!! sebenernya dari segi storyline, buku ini ngingetin aku ke harry potter dan lima sekawan, tipikal misteri ringan remaja gitu. tapi yang membedakan, buku ini dibalut dengan pembahasan dan teka-teki yang membumi: sejarah indonesia. jujur, bagian memecahkan teka-teki menurut aku seru banget, karena kita juga diajak untuk mengenal sejarah indonesia.
gaya penulisannya yang seru, ringan, dan santai bikin buku ini (sebenernya) bisa diselesein dalam sekali duduk! bukunya plot wise, transisi antara adegan satu ke adegan lain enggak jumpy, cuma di bagian akhir setelah kasus terpecahkan sedikit dragging dan isinya filler doang. meskipun begitu, pacenya oke dan konsisten.
karakter margo dan tati di buku ini menurut aku well made, sedangkan karakter gilang dan bagas kurang mateng (kadang masih beda vibesnya) dan kurang berkesan buat aku. tapi aku suka character development yang ada di buku ini, enggak too much. karakternya dibuat layaknya remaja di dunia nyata. di buku ini surprisingly, romancenya enggak begitu ditonjolkan. buku ini jelas lebih mengarah ke misteri dan persahabatan dengan bumbu romance yang dikiiiiit banget, jadinya enggak mengganggu keseluruhan storyline!
yang aku sayangkan masih ada beberapa bagian yang enggak dijelaskan sama penulis dan menyisakan misteri lain. hence, aku kasih buku ini 4.5/5! overall oke untuk bacaan ringan!!
Margo ngebet pengin masuk SMA Manggala Utama. Selain itu almamater almarhum ayahnya, Margo juga pengin gabung dengan ekskul Manggala Future yang bisa membantunha jadi bisniswomen yang kaya raya. Sayangnya, baru hari pertama Margo sudah dapat musuh, Raja, yang menggunakan segala cara untum menjegal Margo, termasuk memberikan syarat uang masuk 15 juta agar Margo bosa diterima di Manggala Future. Jelas aja Margo nggak punya uang sebanyak itu. Jadi, ketika ada gosip tentang harta karun di dalam area Manggala Utama, Margo menanggapinya dengan serius.
Aku agak love-hate relationship dengan tokoh Margo ini. Di satu sisi dia keren banget dan membuat cerita ini nggak jatuh ke pola umum di mana penerima beasiswa yang miskin jadi tak berdaya di tengah-tengah orang kaya. Margo ini justru strong banget dan nggak bisa diinjak-injak seenak hati. Tapi di sisi lain, Margo ini kadang agak nyebelin dan terkesan sebagai orang yang bisa "memanfaatkan segala cara termasuk orang-orang yang tulus sama dia untuk mencapai tujuannya".
Anywaay, sisi romantis di buku ini cuma seuprit, tapi tetep aja aku merasakan gremet-gremet di hatiku tiap kali ada interaksi antara Margo dan Bagas. Kiyowoo sekaliii~
Untuk misterinya sebenarnya agak ketebak, walau aku nggak menyangka harga karun yang dimaksud adalah itu 😄
BTW, ada satu hal yang masih membuatku bertanya-tanya, yaitu soal ayah Margo. Kenapa ibu Margo enggan anaknya mencari tahu soal ayahnya? Kenapa guru-guru sekolah Margo bersikap seolah ada mistero hebat terkait papanya Margo ini?
This entire review has been hidden because of spoilers.
Aku suka banget sama novel ini! Bikin pengin balik jadi anak sekolah tapi sekolahnya di Manggala Utama heheee sekolahnya bagus cuy ada ruangan kek timezone + free flow snack huhu
Habis selesai baca dan langsung lompat ke laman Goodreads karena nggak pingin ketinggalan satu rasa pun saat menulis ulasannya.
Mau ngaku, aku biasanya nggak terlalu tertarik sama cerita misteri karena satu hal, aku nggak sepintar itu untuk mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan. Yang ada kepalaku pusing duluan dan akan pasrah saja deh dibawa jalan-jalan sama plot misteri-nya. Mau plot itu nggak nyambung juga aku akan pasrah karena aku toh nggak ngerti dari awal LOL. Itulah yang bikin aku lama banget memilih untuk membaca buku ini.
Terima kasih sama Playbooks yang memberikan sample bab-bab awal buku ini yang akhirnya bikin aku tertarik untuk membeli buku dan menamatkannya kurang dari satu minggu. Wah, aku SUKA BANGET sih sama buku ini.
Aku suka sama tema misteri yang diambil, aku suka bagaimana penulis menceritakan sifat, kebiasaan, dan celetukan karakter-karakter dengan cara yang sangat subtle dan nggak ganggu. Aku juga suka bagaimana penulis menebarkan eksposisi dengan proporsi yang pas dan menyebarkannya di tempat-tempat yang pas pula. Saat aku berpikir; duh ngapain sih informasi ini diberikan? Pertanyaanku itu langsung terjawab di bab-bab selanjutnya; oooh, ternyata maksudnya gini, toh. Jadi, tiap informasi yang disampaikan pun nggak ada yang sia-sia.
Aku suka banget perkembangan hubungan tiap karakter, terutama Margo dan Tati. Aku suka celetukan-celetukan antara Margo, Tati, dan Gilang yang anak muda banget, tapi kelihatan mereka memang anak muda yang spesial dan pintar-pintar. Aku juga suka sama bagaimana misteri yang dipilih tuh berhubungan dekat sama bahasa dan sejarah Indonesia, yang menurutku bikin misteri ini tuh berbeda dan ngasih banyak ilmu soal sastra dan sejarah. Misteri yang disajikan pun berlapis-lapis dan ditaruh di bagian-bagian yang tepat hingga bikin buku ini semakin seru, naik-turun, dan nggak ketebak!
Dan hei, aku suka detail-detail show yang diberikan penulis untuk menonjolkan tiap-tiap karakter. Karakter antagonis piyik sok ngebos yang dinamakan Raja dan mastermind yang dinamakan Catur. Hm, apakah ini kebetulan ataukah penulis sudah menyiapkannya dari awal? Hehe.
Aku hanya menyayangkan satu bagian yaitu closure antara Margo dan ibunya. Yah, mungkin pembaca bisa menebak kalau ibunya nggak mau Margo cari tahu soal ayahnya karena masih berduka atau mungkin nggak mau anaknya jadi semakin sedih soal ayahnya. Tapi, aku berharap ada satu scene pendek saja antara Margo dan ibunya, ngomongin soal ayahnya dari hati ke hati sebagai penutup yang manis untuk potongan misteri soal ayahnya yang akhirnya Margo temukan di sekolahnya.
Selain itu, kurang lebih aku sangat puas membaca buku ini. Fix aku akan membeli buku-buku penulis lainnya. Dan halo, ini adalah buku pertama penulis? Wow, meng-iri! Andai aku bisa menulis sebagus ini di buku pertamaku. Strukturnya rapi, diksinya kaya, tekniknya bagus.
Congrats, Mbak Aghnia atas novel pertamamu. Karyamu resmi jadi karya autobuy buat aku! :)
This entire review has been hidden because of spoilers.
heh mbak aghnia, kok bisa sih kepikiran buat memecahkan harta karun berbentuk hal yang penting banget buat bangsa ini? 😭
ga expect kalau harta karunnya itu ya dalam bentuk sastra wkwkwk dan ngira ini buku fantasi anak sekolahan yang nyari harta karun dengan kekuatan mereka masing-masing, tau-taunya yaaa gaa gitu, gokil amazed!!!!!
ini buku ke-3 yang aku baca karyanya mbak aghnia buku 1: Highly Unlikely buku 2: How To Kill Your Husband dan semuanya punya kesan yang beda dan ga bikin ekspektasi turun ((lebih ke akunya juga ga berekspektasi apapun karena trauma sama karya uketsu dan keigo yang aku punya ekspektasi tinggi wkwkwk dasar pembaca))
Hai! ini adalah buku kedua yang aku baca dari karyanya Kak @agnia. Ternyata gak ada kapoknya baca karya dia, yang ada malah ketagihan. Kayaknya setiap karya yang ditulis Kak Aghnia selalu memberikan ilmu pengetahuan untuk setiap pembacanya. Pertama kali aku baca Highly Unlikely, itu tentang cara mengelola sampah. Cerita kali ini adalah cerita misteri berbalut sejarah Indonesia, khususnya tentang Sumpah Pemuda, sejarah lahirnya bahasa Indonesia, yang tokohnya itu adalah anak-anak SMA. Isinya daging semua dan ide ceritanya juara!
Bercerita tentang seorang gadis SMA bernama Margo, dia berhasil diterima di sekolah Manggala Utama dengan beasiswa dan itu adalah sekolah tempat ayahnya dulu bersekolah. Banyak hal yang membuat Margo penasaran mengenai ayahnya, apalagi ayahnya sudah tidak ada. Manggala Utama sendiri didirikan pada tahun 1967 oleh Prof. Emil, seorang akademisi pewaris tahta perusahaan gula terbesar di Pulau Jawa. Gedung-gedung Manggala Utama sendiri sengaja dibangun dengan gaya arsitektur kolonial, menyerupai bangunan peninggalan Belanda. Ternyata ada rahasia tersembunyi di balik gedung sekolah Manggala Utama. Kabarnya itu adalah harta karun.
Margo berusaha mencari tahu keberadaan harta yang ada di sekolah tersebut, dia mengetahui hal ini dari tulisan yang ditinggalkan ayahnya di klub Jurnalis. Bersama dengan petunjuk dari ayahnya, Margo berusaha menemukan harta itu, tentu saja dia punya tujuan tertentu (silakan geser slide kedua untuk 𝘣𝘭𝘶𝘳𝘣-nya). Margo tidak sendiri, dia ditemani Tati teman sekamarnya dan juga Gilang, kakak kelasnya. Petualangan mereka menelusuri setiap sudut sekolah sangat menegangkan, setiap petunjuk yang mereka temukan selalu berhubungan dengan Sumpah Pemuda sampai ke sastra lama juga. Seru loh bisa santai baca novel sambil belajar sejarah.
Aku suka dengan kegigihan mereka. Margo ini karakternya kuat banget, kalau sudah punya tujuan, dia kejar tuh sampai dapat, gak ada drama mau mundur atau apa pun, maju tak gentar pokoknya. Tati juga gak kalah pemberaninya, awalnya aku mengira dia hanya anak yang manja, ternyata tidak. Bagaimana dengan Gilang? Gilang selalu penuh kehati-hatian, selalu kalah pendapat tuh dia sama dua anak gadis itu, Gilang udah kayak ayah yang menjaga dua anak gadis. Oh, ya, ada Bagas juga kakak kelasnya Margo, dia selalu merhatiin Margo, aku jadi gemes bacanya. Kalau suka sama Margo tinggal bilang aja, Gas. Gak usah perhatian-perhatian gitu, hehe.
Berantemnya Gilang dan Tati juga gak kalah serunya, loh. Darah muda banget, emosian banget mereka, belum lagi kehebohan mereka, bikin diriku rindu masa-masa sekolah. Haha.
Ini kali kedua aku baca karya Kak Aghnia Sofyan, kedua kaliny aku dibikin jatuh cinta sama karakter-karakternya, tapi ini tuh yang cinta banget gitu. Dibuka dengan interaksi Margo dan Ibunya yang melarang pembicaraan terkait ayah Margo. Ibunya pun kurang menyetujui Margo bersekolah di sekolah elit mantan sekolah ayahnya. Namun, akhirnya Margo mendapat izin dengan catatan tidak melakukan hal aneh-aneh (dalam hal ini salah satunya menggali informasi tentang ayahnya). Masalahnya, setelah di sekolah itu Margo kesulitan memenuhi janjinya. Dia bermasalah dengan seorang anak yang berpengaruh di sana dan kehidupan Margo jadi sulit. Dia tak bisa masuk MF/Manggala Future sebuah klub tentang bisnis yang sangat ekslusif di sana. Perjalanan Margo pun dimulai!
Keseruan petualangannya dimulai dengan perseteruan teman sekamar Tatiana. Ini salah satu interaksi yang kusukai soalnya perkembangan hubungan mereka sangat kentara. Para remaja harus belajar relationship dari mereka. Ketika Margo mengungkapkan tentang harta karun di sekolah, Tati sangat bersemangat, apalagi setau dia ini menghubungkan dengan kisah ayah Margo. Pencarian jejak masa lalu pun dimulai. Aku suka banget jahitan plotnya rapi, disampaikan dengan asyik dikombinasikan dengan karakter-karakter yang berwarna.
Aku agak nyesel sih baru baca buku ini sekarang, tapi nggak masalah karena aku sesuka itu!
Tentang idenya ... Mengaitkan dengan sumpah pemuda itu briliant banget. Menurutku, ini lebih nyatu dengan jalan ceritanya. Solid gitu. Red hirring sama foreshadowingnya tuh bikin aku mempertanyakan analisisku (kebiasaan 😭 baca mah baca aja gak usah nebak-nebak) ini klimaksnya nendang banget. Karakter favoritku Gilang dialog dia bagus-bagus seru anaknya, tapi pengen punya satu yang kayak Bagas juga 😌 Enaknya si Raja diapain ya ....
Adegan favoritku di paviliun yang Tati sampai terluka itu lohh ... Perjalanan menuju ke sana (kok bisa mikir clue-nya seperti itu 😫) pokoknya kayak gitu. Ini jadi salah satu buku kesukaanku~ Rate: 5/5 🔥🔥🔥
seru banget 🥹🥹 aku sebelumnya pernah baca bukunya kak aghnia yang berjudul highly unlikely dan aku suka banget, jadi penasaran sama buku ini. ternyata aku suka banget juga 🥹 kak aghnia bakalan jadi penulis yang semua karyanya akan aku baca sih 👀🫶
kayaknya aku udah sering bilang, aku tuh udah gak sreg sama teenlit, karena merasa kayak ceritanya gitu gitu aja, gak ada yang spesial. tapi pengecualian untuk buku ini, karena ceritanya unik banget!
oke ceritanya tentang apa sih? jadi tokoh utama kita namanya margo, remaja perempuan berusia 15 tahun. impiannya adalah bersekolah di manggala utama, salah satu sekolah bergengsi. margo sangat ingin mengikuti ekskul manggala future, yang selalu melahirkan pengusaha sukses.
ayah margo sudah meninggal. ayahnya adalah alumni manggala utama, ini juga salah satu alasan margo ingin bersekolah di sana. margo hampir berhasil masuk manggala future, namun ada orang yang menghalangi jalannya. kata orang itu, raja, margo harus membayar 15 juta.
di saat itulah, kebetulan margo mengetahui desas desus adanya harta karun di sekolah manggala utama. margo pun bertekad untuk menemukan harta karun itu dan menggunakannya untuk masuk manggala future.
aku suka banget dinamika persahabatan margo, tati, dan gilang. margo dan tati yang tadinya bermusuhan, setelah sebuah kejadian mereka berteman dekat. margo dan tati yang sifatnya bertolak belakang, dengan gilang yang selalu berusaha mematuhi aturan dan gak membuat masalah.
yakin banget penulis melakukan riset besar besaran untuk menulis buku ini. buku ini banyak membahas sumpah pemuda juga kongresnya. teka teki mengenai harta karun di manggala utama juga berhubungan erat dengan sumpah pemuda.
aku suka gimana teka teki yang dikasih itu gak berbelit belit dan penulis selalu menemukan momen yang pas buat mengungkap penyelesaian teka teki tersebut.
plot twist nya sih 🤯 dar der dor banget 🙀 kayak ... gak nyangka aja gitu. suka banget sama karakter margo yang jenius 🙂↔️✨️ ceritanya juga padat, tapi gak berasa diburu buru, pas aja gitu 👌
emang sih, masih ada hal hal yang belum diungkap. kayak jam tangan margo, juga alasan kenapa mamanya margo selalu menghindar saat ditanya tentang papanya margo. terlepas dari itu, aku suka banget sama buku ini 🥹🫶
Menceritakan tentang petualangan Margo yang mencari harta karun di balik gedung sekolah Manggala Utama bersama dua sahabatnya, Tati & Gilang. Tujuan awalnya adalah biar Margo bisa bayar biaya masuk ke ekskul Manggala Future.
GILE GILE GILEEEE.
Ini termasuk salah satu buku bergenre remaja favoritku tahun ini. Pacingnya pas, nggak lambat juga nggak cepet. Gaya kepenulisan Kak Aghnia yang super ngalir ini bikin ikut ngerasa cerdas dan kece kayak trio Margo, Tati, dan Gilang. Porsi mereka bertiga ini seimbang lho dari segi karakterisasi dan kontribusi sepanjang cerita. Margo ini cerdas dari pemikiran dan pola kayak detektif, Tati jago fisik, dan Gilang penyeimbang. Tek tokan khas bocil remaja yang pengen tahu banyak tuh tergambar banget di sini hihi, plus scene-scene persahabatan mereka bikin buku ini nggak membosankan.
Fondasi plotnya sudah solid dari awal sampai akhir dengan plot twist dan foreshadowing yang bikin kaget, padahal ini cerita remaja lho. Konfliknya juga dibangun pelan, ngalir, dan berkembang. Yang kita curigai si A, ternyata si B dan C. Sebenarnya yang bikin kaget tuh harta karun sebenernya sih, terlihat sederhana tapi bermakna. Kekurangannya adalah ini si Raja nggak dilihatin karmanya, kah? Wkwkwk.
Dengan buku ini juga, penulis kasih tahu ke kita bahwa bahasa Indonesia itu bahasa persatuan. Perjuangannya juga sama dengan yang turun ke medan perang. Apalagi diselipin dengan novel-novel klasik Indonesia (Sengsara Membawa Nikmat, Siti Nurbaya, dll) yang jadi kepingan teka-teki yang dipecahkan Trio Margo, Tati, Gilang.
Plis seumur hidup kalian harus baca buku ini. Paket komplit banget, apalagi pecinta sejarah yang pengen bacaan ringan. Buku ini akan bawa kalian ke perspektif baru bagaimana kalian mencintai Indonesia.
📚 Margo dan Rahasia Setengah Abad ✒️ Aghnia Sofyan 🎡 Gramedia Digital 🥨 Gramedia Pustaka Utama - M&C 🎖️ 5/5
Review: Sumpah aku bingung mau nulis review apa saking kerennya buku ini😭❤️ Udah lama gak baca buku tema adventure remaja gini🥺 Imajinasi penulisnya ajaib banget sumpah. Kayak?? Kok bisa menjadikan peristiwa Sumpah Pemuda sebagai dasar untuk teka-teki di buku ini? Belum lagi berasa banget semangat nasionalisme di buku ini tapi bukan yang cringe gitu loh. Semangat nasionalisme di sini yang emang cocok untuk level anak SMA. Belum lagi teka-teki di buku ini! Hebat banget menyatukan buku-buku angkatan Balai Pustaka, serat, dll. Cinta bangett🫶🏻
Mungkin yang agak sedikit mengganjal itu bagaimana kisah ayahnya Margo sampai dia bisa bergabung dengan Klub Baca? Alasan kematian ayahya Margo juga aneh banget. Lalu, Kenapa Ibunya Margo enggan untuk menceritakan tentang ayahnya Margo? Terus kenapa Klub Baca harus punya ruangan bawa tanah? Aku berpikiran positif bahwa ini bakal ada lanjutannya. Kalau gk ada sedih banget :((( Kalau baca ini, tolong ya Kak Aghnia disegerakan lanjutan buku ini😔🫶🏻
I ABSOLUTELY, TRULY, REALLY LOVE THIS BOOK. Overall rating: 4.7
I love every angles of this book. The characters, the storyline, the writing style, the cover, AND THE PLOT OH MY GOD. Except that the way "menjentikkan jarinya dengan cepat" was repeated A LOT throughout the book, that's the thing that icks me the most. But it's no big prob, anyway.
This book is what teenlits nowadays should be like. This book is a literal epitome of teenlit.
From beginning to the end, this book gave me a full roller coaster experience and I've never even rode a roller coaster before.
Since I started this book and finished reading the first chap, I KNEW that Aghnia Sofyan would be my new fav author and that I would be dying to wait for her another works to be published.
And the final thing that I wanna say is, amazing work, Aghnia Sofyan. Devastatingly beautiful. Can't wait to read more amazing works from you!
I UNINTETIONALLY BOUGHT THIS BOOK BUT IT'S SUPRISINGLY SO GOOD???? buku ini beneran keren bgt!!!! it reminds me of harry potter (apalagi sama sama trio). suka bgt sama penulisannya, ngalir dan asik aja gituu jadi bacanya sangat enjoyyyy ^____^ berasa ikutan berpetualang. terus aku suka sama penjelasan sejarah bahasa Indonesia dalam buku ini, nambah wawasan!! my fav character selain margo adalah TATIANAA— si bule yang cinta bahasa Indonesia—HAHAHAH cekikan tiap baca part waktu tatiana negur orang-orang yang campur bahasa kalau ngomong.
selain alur dan gaya bahasa yang menurut aku bagus, tokoh-tokoh di dalam cerita ini menurut aku "seimbang". "seimbang" disini itu maksudnya kemunculan mereka dalam cerita ini punya peran yang membangun alur. meskipun cuma muncul bentar aja. tapi, sejujurnya masih ada beberapa bagian yang bikin bingung dan ga dijelaskan secara rinci (aku pikir bakal dijelasin di akhir tapi ternyata engga). contohnya, jam unik milik margo. gaada dijelasin maksud ayahnya membuat jam aneh dan unik itu. Kedua, Ayahnya sebenarnya kemana? apa benar ayahnya meninggal saat bekerja?. Ketiga, kenapa klub baca itu harus disembunyikan?
in conclusion, this book is worth to read!! sayang, jarang ada yang bahas buku ini (mungkin)
This entire review has been hidden because of spoilers.
Wah, membaca buku ini rasanya seperti membaca sebagian sejarah lahirnya Bahasa Indonesia. Terlebih, saya baru tahu hal-hal yang sebelumnya saya belum tahu terkait hal ini.
Saya sangat mengapresiasi penulis dalam menuangkan ide-idenya yang pastinya didasari oleh riset mendalam mengenai sejarah bahasa persatuan Indonesia ini. Di samping itu, buku ini juga menyunguhkan cerita yang dibalut misteri. Rasanya seperti turut memecahkan rahasia-rahasia bersama para tokoh yang ada di buku ini!
Cocok sekali dibaca bagi yang mendambakan cerita yang ringan dan asyik. Pastinya, setelah membaca buku ini, saya jadi ingin membaca buku-buku sastra klasik Indonesia. Hehe.
Semoga ke depannya penulis dapat melahirkan buku-buku keren lainnya. Semangat!
Seru banget! Apalagi tokoh2nya tuh familiar kayak yang ada di sekitar kita. Margo yang ambisius, terus Tatiana yang suka ngomel tiap orang ngomong bahasa Indo campur English, temenku ada juga yang gitu 😂
Novel ini banyak banget edukasinya, terutama soal Bahasa Indonesia. Novelnya page turner banget, penasaran apa harta karunnya dan menebak siapa villain di cerita ini, dan aku berhasil nebak, rasanya happy 😂 Baca ini jadi pengen banget sekolah di Manggala Utama atau ngajar di sana haha. Manggala Utama, buka loker plis wkwk. Intinya aku ga nyesel rekomendasiin novel ini ke murid2ku. Terus di novel ini juga ada romance tipis gemes juga, hihi.
Saya kasih 5 bintang. Karena jarang sekali Nemu cerita yg berbau bau kebangsaan. Salut sama penulis yg bikin tokoh Tatiana yang bikin saya terkesima dengan kecintaan nya sama bahasa Indonesia. Saya pny deh sepupu sastra Indonesia tp kyknya g sehebat Tati deh. Harta Karun tersembunyi dibuku ini bener² bikin saya terharu, pas pula bacanya 17 Agustus. Saya pengennya ni buku ada sekuelnya. Kelas 2 Margo di manggala utama. Semoga diaminkan penulisnya hehehe Saya rekomendasikan bgt buku ini, g mengecewakan deh, saya jamin kalian pasti suka.
Suka banget dari penokohan, latar lokasi, waktu dan pelajaran yg diselipin di dlm cerita! Baca novel ini ngingetin aku sama novel omen seriesnya lexie xu.. siswa SMA, mecahin teka-teki, bedanya novel ini bukan genre thriller jd villainnya nggak sesadis itu untuk ngelukain 😄 Di novel ini banyak pengetahuan umum terutama ttg bahasa indonesia yg nambah ilmu aku dan agak flashback dg pelajaran sejarah di SMA. keren abiiss!! Sifat tokohnya juga suka bgt, tipikal anak SMA yg emg masih suka penasaran, setia kawan, ada egoisnya juga
This is the greatest Indonesian novel I read in 2021.
Chardev-nya oke, khususnya untuk Tati. Misterinyaaa bagus bangett. I'm out of words when it comes to the detail. Latarnya digambarkan dengan sangat baik sehingga kebayang di imajinasi pembaca.
Aku baca ini sampe loncat-loncat ga jelas 😭🤟 recommended banget yall go find this book on the nearest bookstore and let's hype it up togetha
Well done, Kak Aghnia!
This entire review has been hidden because of spoilers.
Guys, if you got interest by this book, go read it then. Kalian gak bakal dikecewakan! Memang betul awalnya aku sempet kecewa (sedikit) karena menggunakan 'lo-gue' yang di mana dialog seperti itu sangat aku hindari dalam bacaanku. Tapi ternyataaa... Berkat isi ceritanya yang sangat, amat, seru, sekali itu, aku jadi gak terlalu peduli dengan penggunaan sebutan 'lo-gue'nya. Bener-bener seruuuu pol! Khususnya bagian terakhir, karena disitulah puncaknya. Kalau kalian suka genre detektif (semacam memecahkan teka-teki juga) dan sedikit tentang sejarah (mungkin), buku ini akan cocok di kalian!
untuk aku yang sudah dewasa usia 20an, ini buku nuansanya berasa teenfic bgt, tapi ceritanya seru, dan aku suka tema yang diangkat tentang Sumpah Pemuda khususnya Bahasa Indonesia. mungkin kalo yang udah biasa baca/nonton genre misteri bakal bisa nebak endingnya gimana, tapi ceritanya bagus banget, dimana penulis meletakkan petunjuk-petunjuk untuk pemecahan misterinya itu rapi. jadi, 5/5 buat buku ini! I love it 😍
Udah lama banget nggak baca cerita kayak gini. Sukaaaa banget, saya butuh lebih banyak cerita seperti iniii :”-). Tapi saya masih punya banyak pertanyaan soal ayah Margo, terutama soal si anggur hitam, plis itu apaaa? Apa bener ayah Margo meninggal karena kapal karam? Tolong saya masih kepooo T_T
aku suka banget cara author deskripsiin latar tempat, kayak bikin kita ngerasa disana. plotnya mantep dan gokil abis. konflik dan masalahnya juga seru. keren sih. worth it sekali dan menarik. engga bikin pusing buat yang mau baca misteri dan cari cerita yang ringan
What a compelling story. Gw suka sama cerita ini karena it keeps in touch with common teenager's behaviors and choices when they face problems, especially in schools. Gw juga suka interaksi karakter-karakternya, berasa alami dan natural. The twist at the end was good too! Love it 💕