Jump to ratings and reviews
Rate this book

Potret Keluarga

Rate this book
“Kalau soal kita, aku berani hidup susah, tapi katamu ada anak, lain urusannya.”

- Tentang Kita

Cerpen-cerpen dalam buku ini menceritakan kompleksitas kehidupan dalam keluarga dengan sederhana namun memikat. Ditulis dengan bahasa yang lugas dan pada beberapa bagian terkesan “jahil”, kita akan diajak menjajaki suasana, kekalutan, dan perasaan para tokohnya seakan itu terjadi pada tetangga, teman, saudara, orang tua, atau bahkan diri kita sendiri.

179 pages, Paperback

First published April 12, 2021

15 people are currently reading
309 people want to read

About the author

Reda Gaudiamo

53 books64 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
139 (53%)
4 stars
97 (37%)
3 stars
23 (8%)
2 stars
2 (<1%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 30 of 78 reviews
Profile Image for Safara.
413 reviews69 followers
May 20, 2021
Kumpulan cerpen terbaru dari Reda Gaudiamo. Ada 16 cerita yang sama-sama menarik di dalamnya.

Reda ini sangat pintar membolak-balikkan emosi pembaca. Kehidupan keluarga ini tidak selalu bahagia, tapi ada juga kesedihan yang akan dirasakan setiap harinya.

Ada satu cerita yang berjudul Menantu, yang membuat ingin marah karena, kok sepertinya mereka sangat tidak ikhlas untuk merawat sang ibu? Sampai akhirnya, sang ibu menghembuskan napas terakhir, setelah lama mengalami stroke.

Di cerita lain berjudul Ayah, Dini, dan Dia, saya bisa merasakan kecintaan dan kekhawatiran sang ayah sebelum anak menikah. Ayahnya tidak ingin Dini hidup berkekurangan, karena calon suami yang dipilih karakternya sangat sama seperti sang ayah.

Reda tidak hanya mengangkat soal hubungan keluarga, tapi juga hal-hal berkaitan dengan pengalaman reproduksi wanita di cerita Tentang Kita, serta pengalaman ibu bekerja di cerita 24 x 60 x 60.

Terakhir, cerita favoritku berjudul Dia, tentang reuni sekolah dan ingatan soal masa remaja. Kenangan tentang "si dia" masih sangat melekat, sampai akhirnya mereka bertemu di reuni dan ternyata kenangan itu hanya sebatas ingatan, bukan kenyataan.

Kumpulan cerpen ini menelurusi kehidupan keluarga yang lebih realistis, tidak selalu bahagia dan tidak semua seberuntung itu. Two thumbs up 👍👍
Profile Image for Puty.
Author 8 books1,377 followers
February 1, 2022
Selalu suka dengan karya-karya Mbak / Ibu Reda yang hangat dan jujur. Buku ini berisi 16 cerita pendek bertema keluarga yang ditulis dan dimuat di berbagai media sejak tahun 90-an. Hal ini patut disebutkan karena beberapa cerita membawa kita nostalgia ke zaman komunikasi melalui surat, telepon dan fax.

Menariknya, cerita-cerita tersebut masih relevan dan sangat mungkin terjadi pada keluarga modern hari ini: tentang memilih calon pasangan, menanti buah hati, kehidupan ibu bekerja yang harus selalu 'ekstra' walau sering makan hati, relasi anak dan orang tua, dan masih banyak lagi.

Cerita-cerita di buku ini akan mengingatkan kita kembali pada gagasan awal yang sederhana: Tidak ada keluarga yang sempurna 😊
Profile Image for h.
374 reviews149 followers
May 29, 2024
Ini 3.5 bintang sebenarnya karena beberapa cerpen terasa sangat sinetron dan membuatku memutar mata saat sudah tahu kemana arah dari penulis.
Profile Image for Sulhan Habibi.
805 reviews63 followers
September 6, 2021
Bagus banget. Aku suka.
Cerita-cerita di dalamnya sederhana, tetapi justru karena kesederhanaannya itu membuat cerita-cerita di buku ini terasa dekat, familiar, dan seperti membaca kisah diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Beberapa cerita membuat tersenyum, lucu dan menggelitik, beberapa membuat hati teriris, beberapa cerita terasa dingin, beberapa cerita terasa hangat. Ah, semua cerita yang ada mewakili banyak kejadian di sekitar kita.

5 bintang buat kumpulan cerita pendek Potret Keluarga ini.
Profile Image for Haifa Chairania.
158 reviews8 followers
October 3, 2024
Nama Bu Reda sudah kerap berseliweran di lama media sosialku. Akhirnya berkesempatan juga mencicipi karya beliau! Alasan mencomot buku ini sebenarnya tidak jauh-jauh dari judulnya. Begitulah, aku memang punya 'sentimen yang kelewat intim' dengan buku-buku bertema keluarga.

Cerita-cerita yang sederhana, membingkai potret keluarga yang jauh dari kata sempurna. Beberapa mungkin 'cukup drama', sementara yang lain terasa biasa saja, tapi bukan berarti tidak relevan lagi dengan kehidupan sebagian besar orang. Favoritku adalah cerpen terakhir, "Surat Wasiat".

Suka dengan gaya penulisan Bu Reda! Dan setelah tahu bahwa Bu Reda juga penyanyi, sepertinya aku juga ikut jatuh cinta dengan lagu-lagu yang beliau senandungkan.
Profile Image for ucha (enthalpybooks) .
201 reviews3 followers
August 25, 2021
#KEBAB10 @kebabreadingclub⁣
Juli 2021 - #PotretKeluarga⁣
@reda.gaudiamo
@penerbit_pocer⁣

Sekitar awal bulan Mei saya menerima pesan pendek dari @imgriss yang meminta alamat rumah untuk dikirimkan buku terbaru mbak Reda ini. Hadiah yang saya suka karena memang menggemari karya-karya lainnya sejak membaca NaWilla beberapa tahun lalu. ⁣

Ketika awal bulan Juli mulai membaca kumpulan cerita ini terasa berat sekali bagi saya. Baru sampai cerpen yang keempat, saya kehilangan Papih saya karena Covid dan berlangsung secara mendadak dan cepat. Sungguh berat untuk melanjutkan membacanya, karena cerita-ceritanya relate sekali dengan saya dan keluarga.⁣

Saat saya menghubungi satu per satu kontak yang ada di HP Papih ada satu kontak bernama Giok Lan yang langsung mengingatkan pada cerpen “Cik Giok” dengan nama yang sama. Apalagi cerpen “Surat Wasiat” yang menyinggung tentang kremasi. Tidak pernah terpikir saya akan mengalami melakukan prosesinya langsung. Selain karena trauma ingatan pernah menyaksikan kremasi saat SD dulu, Papih sebenarnya pernah bilang tidak ingin dikremasi tetapi dikubur biasa saja. Namun, karena situasi tidak kondusif saat pandemi ini jadi kami terpaksa mengambil jalan itu. ⁣

Yang saya suka dari buku ini adalah karena berisi cerita keluarga yang sederhana tapi mengusung tema yang berat dan sulit untuk diceritakan sekaligus juga menyentuh pembacanya. Selain itu mbak Reda juga bisa menceritakan sisi lain tentang keluarga Chinese yang sederhana yang cukup berbeda dari stereotipe yang ada di masyarakat.⁣

Pembahasan Potret Keluarga untuk #KEBAB10 juga jadi pertemuan yang istimewa. Banyak kesan yang dibagikan teman-teman pembaca serta cerita dari penulis yang bisa jadi tambahan kutipan. Terlebih di akhir sesi dapat bonus dinyanyikan oleh mbak Reda lagu “O Hesti” yang muncul di NaWilla. Lagu penghibur hati yang saya jadikan nyanyian penggoda juga untuk @teresiaprahesti.⁣
Profile Image for Wahyu Novian.
333 reviews46 followers
May 6, 2021
Beberapa buku bisa membangkitkan emosi-emosi tanpa diduga. Buku Reda Gaudiamo yang ini, bikin saya berdoa sepenuh hati dan ingin langsung peluk istri saya. Berdoa agar keluarga kami bisa bahagia selalu—atau (setidaknya) lebih sering baiknya.

Cerita-ceritanya bisa dibilang sederhana saja. Sesuai judulnya, potret-potret keluarga dan berbagai macam kisahnya yang berbeda-beda, terasa dekat meski pun asing karena tidak pernah melaluinya. Semoga tidak pernah terjadi. Tapi mudah sekali untuk berempati dengan ceritanya. Beberapa memberikan kejutan yang sampai ulu hati. Senggolan yang hangat, tapi lebih banyak yang dingin.

Semua saya suka.
Profile Image for Siska.
84 reviews2 followers
May 21, 2021
Buku ketiga dari Mbak Reda Gaudiamo yang aku baca. Dan semua bukunya yang sudah aku baca, AKU SANGAT SANGAT SUKAA😭 bagus semuaaa💕

Potret Keluarga adalah kumpulan cerpen. Tentang apa? Ya tentang keluarga, dong. Iya, sesuai dengan judulnya, Potret Keluarga adalah gambaran tentang kehidupan setiap keluarga beserta lika-likunya. Dan dalam blurb-nya sendiri pun tertulis, "cerpen-cerpen dalam buku ini menceritakan kompleksitas kehidupan dalam keluarga dengan sederhana namun memikat".

Ada 16 cerpen dalam buku ini, disajikan dengan narasi yang enaakkk sekaliii untuk dibaca dan mudah dipahami sehingga membuatku cepat menyelesaikannya. Lanjutan dari blurb-nya, "ditulis dengan bahasa yang lugas dan pada beberapa bagian terkesan jahil, kita akan diajak menjajaki suasana, kekalutan, dan perasaan para tokohnya seakan itu terjadi pada tetangga, teman, saudara, orang tua, atau bahkan diri kita sendiri". Iya, itu benar.

Mbak Reda Gaudiamo berhasil menciptakan "feeling" yang kuat di setiap cerita, baik melalui dialog para tokoh maupun narasi tunggal, sehingga pembaca bisa terasa sedekat itu dengan ceritanya. Terasa sangat realistis. Mulai dari kompleksitas soal jodoh sampai dilema memiliki anak, semua cerita dalam Potret Keluarga berhasil bikin aku tersentil dan terenyuh. Banyak moral value yang bisa aku dapatkan dari buku ini, salah satunya adalah tentang kasih sayang seorang ibu kepada keluarganya. Fun fact: ada beberapa cerita yang relate dengan kehidupanku. Sehingga, sepanjang aku membaca cerita yang relate itu, aku berkata, "yaampun! Kok sama sih? Eh bener banget ini mah!".

Anyway, ada twist-twist yang diselipkan di beberapa cerita, loh! Dan twist-nya membuatku cukup terkejut karena aku sama sekali nggak kepikiran ada twist-nya. Yaahh, namanya cerpen tentang keluarga gitu, jadi ya jelas nggak ada pikiran tentang twist-twist-an gitu😂 kerennn👍

Kalau kamu menyangka buku ini tergolong berat karena bercerita soal "permasalahan" keluarga dan ada twist-nya, jawabannya: nggak. Buku ini nggak berat sama sekali. Kalau di drama-drama Korea itu namanya "slice of life", nah iya semacam itu. Ringan dan menyentuh, banyak life lessons. Penasaran? Yok baca! Aku jamin kamu nggak akan menyesal😌

Definitely giving 5 stars for Potret Keluarga ⭐⭐⭐⭐⭐
Profile Image for Desca Ang.
704 reviews35 followers
August 2, 2021
This book review is taken from my bookstagram IG @descanto

Gris shipped me Potret Keluarga on 6 May 2021. For some reasons, I decided to keep the book and planned to read it during my 15n-quarantine in Bangkok. So I carried this book all along from the small city of Yogyakarta, to Jakarta, flew with me all the way to Singapore, Bangkok then now Koh Samui. And yes! Her books bring the fun to my plate esp during the quarantine. From the cheerful innocent Na Willa to Aku Meps dan Bebs and Potret Keluarga (the Family Portrait) is without exception.

Potret Keluarga is a book consists of 16 shorts stories. As what the title says:they likely deal with family issues. Some are seen from the perspectives of mother who simply doesn't like her daughter's husband-to-be; a daughter whose mother is so dominant, a young lady whose mother-in-law is more likely a monster-in-law; a father who doesn't like the man that his daughter is now dating; and many more.

These stories are sweet and delicate like cotton candy. Like I said:reading Reda Gaudiamo's is like listening to Cyndi Lauper or Culture Club's songs (Do ya know who Cyndi Lauper and Culture Club are?). They're so fun and entertaining,making me want to move my body and do the dance. I could relate myself to some of the stories as I feel so nostalgic yet I could not help myself but to spread some love for Cik Giok! I adore this short story and of course to Ayah, Dini and Dia!i want to hug Ayah by the end of the story!

My only highlight is that some of these stories are somehow too easy to guess - as in plot. They may get a bit repetitive after the first ones even they are still charming in their own way. And yes! They're still beyond my expectation even they may 'taste' better with a bit of pepper, salt and sambal!

Some make me giggling. Some warm my heart and my heart constrict when I read a small num of them. But there is one thing I know: they are sweet and delicate and unique like Reda Gaudiamo herself.
Profile Image for Ra..
123 reviews14 followers
August 27, 2023
Meskipun buku ini merupakan kumcer dan mengambil judul utama dari cerpen pertama berjudul "Potret Keluarga". Kumcer ini benar-benar menggambarkan potret berbagai macam kondisi keluarga.

Berbagai macam fokus konflik utama setiap keluarga dalam setiap cerpen seperti Ibu, Bapak, sampai Anak. Tapi paling banyak Ibu sih menurutku 🥹

Tak luput juga plot twist cukup mencengangkan di beberapa ending cerpennya 🤯

Perasaanku dibuat naik turun baik saat membaca maupun menyelesaikan setiap cerpen yang ada dalam buku ini. TAPI aku rasa perasaan sedih yang paling mendominasi 🥹🫂

Selalu suka sama gaya bercerita Bu Reda yang sederhana tapi sangat bermakna 🥺
Profile Image for Nike Andaru.
1,629 reviews111 followers
January 3, 2025
2 - 2025

Kumpulan cerita tentang keluarga. Persoalan demi persoalan yang kerap terjadi dalam keluarga semuanga ada dalam buku ini. Tentang suami dan istri, tentang anak, tentang orang tua dan anak, tentang pernikahan dan semuanya... semuanya...

Walopun cerita-cerita dalam buku ini adalah cerita pendek di tahun yang sudah lama, tapi masih enak banget dibaca. Cerita keluarga selalu relevan bahkan sampai saat ini, maka itu ceritanya sangat enak dibaca. Gak ada judul satu yang favorit, karena semua judul terasa bagus buatku. Cara menulis Mbak Reda pun sangat menyenangkan, benar-benar cerpen yang bisa dibaca berulang.
Profile Image for Haniva Zahra.
425 reviews43 followers
July 26, 2021
Butuh banyak waktu untuk menyelesaikan buku ini (iya lah karena ga dibaca-baca dengan alasan tidak sempat). Akan tetapi, akhirnya saya menemukan strategi untuk bisa menyelesaikannya, yaitu dengan membaca nyaring. Dengan membaca nyaring membuat saya menyadari bahwa beberapa cerita cukup kelam. Bahkan setelah dipikir-pikir, tidak banyak cerita yang berakhir bahagia. Cerita-cerita pendek dalam buku ini bagus sebagai bahan refleksi tentang keluarga. Tentang orang tua, pasangan, dan anak. Selalu suka karya bu Reda, termasuk cerpen yang ia tulis di waktu-waktu lampau.
Profile Image for Reffian Oktarino.
4 reviews
January 14, 2025
4 star to Potret Keluarga
so much easier untuk berempati dengan ceritanya, kebanyakan dari buku ini mengandung cerita sedih, mengajak ada untuk menjadi pribadi yang berfikir dari segala sisi.. tentang tentang ekspektasi orang tua terhadap anak, ekspektasi anak terhadap orang tua, tentang menjadi orang tua, menjadi pasangan, menjadi anak, tentang penerimaan, penolakan
Profile Image for Andita Citra.
13 reviews
April 27, 2023
such a waaaaaarm book🥹🫶🏻isinya cerita2 pendek dengan latar belakang keluarga yang dikemas dengan apik dan berasa realistis. ada cerita yang bikin senang dan terharu, tapi ada juga yang bikin sedih dan marah😀
personal favorite : Ayah Dini Dia
LOVEEE♥️
Profile Image for Erenizky.
26 reviews1 follower
August 24, 2023
Sebuah kumpulan cerita pendek dengan beragam kisah tentang keluarga yang terkesan sederhana dan tetap terasa dekat dengan pembacanya tapi juga terasa rumit di saat bersamaan. Kisahnya begitu beragam hingga membuatku dapat merasakan banyak hal ketika membacanya. Ada perasaan haru, sedih, kesal, juga terkejut terutama karena plot twist di cerita pendek terakhir. Aku bahkan sempat terbengong sejenak karena tidak percaya kalau kisah tersebut akan memberikan akhir yang seperti itu. Beberapa kisah juga terkesan heartwarming tapi juga ada yang heartbreaking. Dalam buku ini, aku menjadi dapat merasakan kalau setiap keluarga pasti memiliki kisahnya sendiri. Beberapa cerita pendek dalam buku ini juga ada yang ditulis tahun 90an. Tapi, menurutku kisahnya tetap relevan dengan waktu saat ini, jadi tidak masalah.

Aku juga merasa nyaman ketika membacanya, karena ditulis dengan lugas sesuai yang tertulis di bagian blurb-nya. Aku lumayan menikmati kisah-kisah dalam buku ini.
Profile Image for Rei.
366 reviews40 followers
July 25, 2021

“- ’…dengan menceritakan hal-hal yang memberatkan hati kepada yang lain, hati bisa lega. Langkah jadi ringan.’
- ‘Kalau cerita itu tersebar ke mana-mana?’
- ‘Biar saja. Biar orang tahu kita tidak sempurna. Dalam ketidaksempurnaan itu kita sudah bersikap jujur. Kita sedang dalam upaya memperbaiki diri.’” -hal. 133.

Percakapan di atas dikutip dari salah satu cerpen favoritku, Perjalanan. Awalnya keduanya seperti penumpang kereta biasa yang kebetulan mendapat tempat duduk bersebelahan. Si wanita yang lebih tua kemudian tiba-tiba saja curhat, menceritakan pengalaman hidupnya yang rumit dan berliku kepada wanita di sebelahnya. Dengan cermat, penulis menuntun si pendengar tersihir oleh kisah si wanita tua, hanya untuk menyadari bahwa di akhir, keseluruhan cerita itu melibatkan dirinya.

Kisah-kisah dalam buku ini, mengikuti judulnya, bercerita tentang kehidupan keluarga yang selalu rumit, penuh cobaan, tokoh-tokoh dengan karakter yang berseberangan. Namun kendati rumit, penuturannya yang sederhana, santai, dan jenaka membuat pengalaman membaca menjadi asyik. Di satu cerpen, aku diajak tersenyum-senyum bahkan tertawa, di cerpen lain aku bisa menitikkan air mata karena haru.

Problematika keluarga memang topik yang tidak pernah membosankan untuk dibahas, terutama karena seringkali permasalahannya terasa begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, terutama bila diceritakan dengan gaya luwes Reda Gaudiamo. Kekurangannya ada pada diriku sendiri, yang selalu kesulitan memilih cerpen favorit apalagi bila semua kisahnya terasa begitu dekat dan menyentuh seperti Potret Keluarga.



Profile Image for di.
65 reviews
March 26, 2022
Aku terus bertanya, kapan aku bisa dibuat kecewa dengan penulisan bu Reda? jawabannya, sulit! (atau tidak akan?)

Potret Keluarga adalah kumpulan 16 cerita pendek mengenai 16 keluarga yang berbeda. Temanya sesederhana itu, tapi melekat dengan keseharian pembaca dan berhasil membuat emosi naik turun. Banyak juga tokoh dalam cerita yang buat aku kesal karena keegoisan mereka, tapi justru karakter seperti itulah yang menurut aku realistis dan menyadarkan aku kalau keluarga itu bermacam-macam, bukan hanya yang manis saja.

Dari keenambelas cerita pendek, mungkin semuanya bisa dikatakan favorit karena memang sesuka itu. Tapi untuk mengurangi spoiler juga, akan aku bahas 3 saja yang paling membekas buat aku:

1. Ayah, Dini, dan Dia

Pria idaman setiap wanita adalah pria yang menyerupai ayahnya. Dini juga seperti itu dan akhirnya ia mendapatkan kekasih yang menyerupai karakter sang ayah. Tapi bagaimana kalau Ayah Dini malah menolak keras hubungan anak perempuan dengan lelaki tersebut? Dini menganggap ayahnya hanya overprotektif dan cemburu tak jelas. Tapi sebenarnya kekhawatiran sang ayah justru berdasarkan karena kemiripan tersebut. Ia tentu memahami dirinya sendiri dan tidak ingin anak perempuannya hidup susah karenanya. Mengulangi nasib seperti sang ibu.

Aku pribadi sangat suka dengan cerita ini karena: 1) I miss him, 2) seperti ayah Dini, beliau hanya ingin yang terbaik untuk anaknya, 3) seperti Dini, di balik semua kekurangannya, aku akan terus mengagumi sosok beliau karena perjuangan keras untuk keluarganya selama ini.

2. Pada Suatu Pagi

Tentang sebuah keluarga yang tidak peduli dengan ibunya yang sudah tua dan terkena stroke, tapi lalu menangisi kepergiannya dengan amat sedih.

Aku mau marah bacanya, tapi di satu sisi aku juga merasa tertampar dengan cerita ini. Bagaimana kalau tanpa disadari, aku juga seperti mereka? yang sangat terpukul dengan kematian tapi tidak menghargai kehadirannya ketika hidup? 💔

3. Surat Wasiat

Cerita ini menjadi penutup buku yang paling sempurna!
Pernah ga sih kamu membuat sebuah surat wasiat (biarpun hanya dalam hati) jika suatu saat kamu harus pergi dari dunia ini dengan berbagai skenario kematian? Aku sering begitu. Seluruh isi surat wasiat dalam cerita ini sangat mewakilkan perasaanku. Jasadku tidak boleh merepotkan keluarga. Barang peninggalanku harus bisa menutupi beban keluarga. Kepergianku harus memberikan secercah manfaat untuk yang membutuhkan. Dan seterusnya, dan seterusnya…

Selain merasa relate, cerita ini juga membuat aku membaca dari perspektif lain. Bukan hanya fokus dengan aku yang akan meninggal, tapi cerita ini bisa juga sebagai surat dari orang yang telah meninggalkan aku duluan. Apakah ini juga yang ingin disampaikan untukku?

---
Mau berterima kasih untuk bu Reda dan buku ini. Bagus banget heeyyy. 😭😭
Five stars for sure!
Profile Image for Rafli.
102 reviews41 followers
May 30, 2022

Potret Keluarga, laiknya judulnya, merupakan kumpulan cerita pendek yang keseluruhan ceritanya memotret problematika kehidupan keluarga. Sebagian besar cerita yang dihadirkan tampil gemilang dengan balutan bahasa dan maksud yang sederhana tetapi mengena. Di dalam kisah-kisah yang terikat dengan tema keluarga itu, penulis bercerita tentang banyak hal, seperti penyesalan, perselisihan, pengekangan, dan penerimaan. Setiap cerita menyalurkan emosi yang berbeda pula, mulai dari kehangatan, kesedihan, kejengkelan, dan kegelian.


Semua cerita yang terangkum dalam buku ini bagus, tetapi yang paling berkesan adalah cerita-cerita tentang penyesalan mendalam, seperti Mungkin Bib Benar, Si Kecil, Bayi, dan Pada Suatu Pagi. Setelah membacanya, aku selalu mengantisipasi hal buruk apa lagi yang akan terjadi pada tokoh di penghujung cerita. Tidak jarang, aku menahan napas—parno. Selain itu, ada Surat Wasiat yang ditulis dengan format surat lugas, tetapi menyimpan pelintiran cerita yang tidak kuduga. Kemudian, ada Ayah, Dini, dan Dia, yang dituturkan dengan memikat, yang ceritanya paling berpotensi menjadi naskah film pendek, menyenangkan.


Sementara itu, dari enam belas cerpen, hanya ada dua cerpen yang kurang dapat kutangkap bagian akhirnya, yaitu Potret Keluarga dan 20x60x60. Masih kuingat tawa yang kuhasilkan dari membaca Potret Keluarga karena cerita tersebut sangat seru dan menggelitik. Namun, aku sama sekali tidak mendapat petunjuk sebenarnya apa yang terjadi pada tokoh Ibu? Untuk yang satunya pun sama, aku tidak tahu apa maksud dua kalimat terakhir. Selain itu, di bagian penghujung juga hanya berisi dialog, sehingga membuatku agak menerka-nerka siapa berkata kepada siapa.


Kuakui dari segelintir kumpulan cerpen yang kubaca, ini merupakan yang terbaik. Kekonsistenan penulis dalam menulis cerita-cerita yang sederhana tetapi mampu meninggalkan kesan di hati pembaca kuacungi dua jempol. Si Kecil tetap menjadi judul terfavorit! Buku pertama dari Reda Gaudiamo yang kubaca ini membuatku tidak sabar menjajal karya-karyanya yang lain.


Profile Image for Ursula.
301 reviews19 followers
November 20, 2021
Finished in one sitting! My first Reda Gaudiamo and it immediately crushes my qualms about her being one of those overly-hyped-but-actually-mediocre-if -not-bad authors (come on, you know, those Twitter micro-celebrity "authors").

Right, so this book comprises 16 short stories, all revolving around families and their complicated issues. Parents and children, pets and the families they are part of, soon-to-be parents, and those who are about to start their own families. Stories about meetings and separations, truths and lies, newfound courage, and regrets. Not saying she covers ALL families because I don't remember reading about single parent or same-sex parents. Maybe next book?

Using "family" as the umbrella topic, Gaudiamo touches on many other social issues: racism, classism, and the cultural generation gap. In the first story, which is titled the same as the book, a mother and daughter clash about her suitor's skin colour. Then, there's another story bearing internalised racism, where a Mum forced her children to marry people from a certain ethnicity to avoid being further ostracized by society. This also touches on the issue of biracial children, who often feel alienated.

Gaudiamo writes straightforwardly, and her sharp, matter-of-factly narratives evoke clear images of the stories. Most of them are divided into periodical parts based on year or time, easy to follow, yet don't feel awkward or lazy at all. I sometimes think writers use this periodical sequencing technique because they lack the ability to bridge their narrative smoothly. But not Gaudiamo, all the partings aptly suit her storytelling.

In this book, (kinda predictable) plot twists await readers at the corner of the pages, ready to pounce when you least expect them. My favourite is the last story "Surat Wasiat ( Last Will )". It opens with the mother writing a light-hearted last will addressed to her daughter, telling her not to worry about everything and enjoy her life even without her mother around. The parent and child laughed together when they read the letter. Just when the mother thinks she has her postmortem issues sorted out, something unexpected happens.

Despite not being the best, I love this story the most.
Profile Image for Fika Nh.
15 reviews
July 27, 2022
"Bukan pemakaman terbaik, termewah, dan kelompok pembaca doa berseragam yang ku nanti, tapi percakapan, gelak tawa, berbagi cerita yg berlangsung ketika kita masih bersama, ketika aku masih ada, ketika napasku masih ada, Nak." -Hal. 150-

Potret Keluarga, kumpulan 16 cerpen karya Reda Gaudiamo yg berisi 178 halaman. Beberapa cerpen pernah dimuat dalam majalah dan koran. Penulis juga menyertakan tahun dimuatnya tulisan-tulisan tersebut.

Semua cerpen dalam buku ini menggambarkan tentang Keluarga, sesuai judulnya 😁 semua dikisahkan dalam bahasa yg sangat indah, hingga pembaca merasakan peristiwa serupa kadang terjadi di dalam sebuah keluarga 😊
Ada 2 cerpen yg tidak bisa aku pahami, yaitu cerita tentang perjalanan dua orang wanita menuju Yogya dengan menggunakan kereta. Obrolan mereka berat, di akhir cerita sangat mengejutkan 😭 pun di cerita ke-15, angka 24 x 60 x 60 tidak aku temukan maknanya 😭

14 cerpen lainnya menjadi favorit aku 😍 kok bisa jadi favorit semua? Karena gaya bahasa yg digunakan oleh penulis deep banget �� Terutama dicerita Anak Ibu, di mana si Ibu diceritakan selalu mengutarakan apa yg Ia inginkan. Dan anaknya tentu saja harus menuruti. Semua persoalan 'Anak Ibu' relatable dengan kehidupan sehari-hari. Si anak yg mendapatkan nilai jelek, pasti lah sampai rumah dimarahin. Relate kan :) tidak merestui cita-cita anak pun dibahas. Dan bahagimana si anak menanggapi keinginan ibunya, itu yg mjd point penting dalam cerpen ini.

Semua cerpen ada moral value nya. Bisa jadi bahan buat bercermin. Buat bikin diri kita lebih berempati dg anggota keluarga serta lingkungan 🙂 Baca buku ini juga mendapatkan bentuk dr rasa syukur karena bukan cuma kita yang punya masalah hidup. Bahkan kadang sekeliling kita masalahnya lebih berat, tapi kita yg lebih sering ngeluh :)

Btw buku ini bacaan saat birhday dari @fiyono625 thank you, a ❤

#potretkeluarga #kumpulancerpen #bukucerpen #bookstagram #ulasanbuku #reviewbuku
Profile Image for Cintya Faliana.
42 reviews10 followers
April 24, 2021
3.5!

Cerita tentang keluarga selalu punya tempat lebih di hatiku. Itu sebabnya begitu aku tahu Reda Gaudiamo mengeluarkan kumcer berjudul Potret Keluarga, aku langsung memesannya. Tidak terlalu kecewa juga dengan cerpen-cerpennya, beberapa membekas, meskipun banyak yang biasa saja. Mungkin karena cerita itu sebenarnya ada di sekelilingku, sudah pernah kudengar dari kisah kawan-kawanku atau orang lain. Cerita yang sangat dekat sekaligus asing sebab tidak ada satupun di antaranya yang pernah kualami.

Favoritku adalah Bib, sebab membuatku takut akan menjadi seperti anak-anak Ibu. Selain itu, ada Surat Wasiat yang aku baca sehari setelah mendapat kabar kematian nenek dari sahabatku dan ibu dari temanku yang lain. Kematian, entah bagaimana datangnya, dipersiapkan maupun tidak, terasa akan selalu menyesakkan.

Aku selalu menganggap cerpen menjadi menarik karena permainan plotnya dalam batasan kata yang terbatas. Sebagian besar cerpen dalam buku ini memiliki plot yang menarik, sayangnya, penggunaan sudut pandang yang berbeda tidak banyak tergambar dalam narasi yang dibangun. Sosok Ibu, Aku (sebagai anak), atau Ayah, memiliki narasi yang tidak banyak berbeda sehingga membuat kumcer ini agak datar.

Bagaimana pun, cerita-cerita pendek ini menemaniku pada tengah malam ketika terbangun dari tidur karena mimpi buruk. Terima kasih, Reda!
5 reviews
May 23, 2021
16 well-made stories about a family from various perspectives.

I read story by story for a long period. Some of them are very light, some of them have a deep meaning. Since Gaudiamo is a well-known child story writer, her style is very distinctive in this anthology. She tried to capture moments from various perspectives. I love is the one from the dog's point of view when he pays attention to his owner after the husband died. The one from the wife's point of view when she was very suspicious to a stray kid her husband adores so much.

All the stories that Gaudiamo told in this book are very common family problems that we face every day. I can guess the ending as soon as I read half of the story. The special thing from this book is that Gaudiamo still trying to capture those trivial moments and tell them as if it's a special story. Her last book 'Na Willa' gives me a high hope when I bought this book. Unfortunately, that this book is not my cup of tea. I didn't hate it, but also couldn't love it.

If you're a very light reader who wants to read a light story about family, relationship, daily life moments, and humanity, this may be a wonderful book for you. Gaudiamo is a very simple and honest writer. She couldn't lie and motherly when telling a story.
48 reviews
October 2, 2023
Buku kedua dari Mba Reda Gaudiamo yang saya baca. Saya bisa simpulkan saya suka dengan cara beliau bercerita. Bahasanya mudah dipahami. Ceritanya juga ringan.

Kumpulan cerpen ini sesuai dengan judulnya, Potret Keluarga, semuanya berisikan cerita dengan masalah yang terjadi dalam keluarga. Sebenarnya masalah-masalah yang menjadi tema masing-masing cerpen sangatlah sederhana. Tapi mungkin karena saking sederhananya kita lupa kalau masalah itu ada. Kita terbiasa menerimanya, sehingga tidak sadar bahwa itu masalah. Akibatnya setiap selesai membaca satu cerpen, muncul respon "Oiya ya betul juga".

Masing-masing karakter juga dekat dengan kehidupan kita. Contohnya saja orang tua yang memaksakan keinginannya pada anak-anaknya, ibu yang kehadirannya baru dirasakan pentingnya saat ia tiba-tiba tidak ada, anak yang lupa cara membahagiakan orang tuanya yang tidak lagi berdaya, dan istri yang membandingkan pasangannya dengan mantan pacar.

Beberapa cerpen memang berupa sindiran, sehingga berakhir lucu. Ada juga cerpen yang berakhir tragis sehingga mengundang kesedihan.

Buku ini saya habiskan dalam waktu tiga hari. Bisa saja dihabiskan satu hari. Tetapi saya terlalu sayang, karena membacanya sungguh kenikmatan.
Profile Image for mereadthisbook.
87 reviews4 followers
October 2, 2021
sebuah buku kumpulan cerita pendek yang di satu sisi heartwarming juga heartbreaking. oh iya, kusuka desain sampulnya juga, cantik.

meski judul buku ini adalah judul salah satu cerpen, tapi overall, mostly ceritanya memang mengenai keluarga. perihal ibu-anak, ayah-anak, suami-istri, ortu-anak, nenek, menantu, mertua, dan orang sekitar yg dianggap sebagai keluarga juga.

bila kamu sama sepertiku yang sering berpikir, "ko keluarga aku gini ya. hubunganku dengan ayah awkward, dengan saudaraku yang semua laki-laki berantem atau perang dingin terus, dengan ibu rasanya akrab kaya teman sebaya, dengan nenek yang super extrovert, dengan keluarga dari ayah lebih canggung ketimbang keluarga dari ibu." dan hal lainnya, lewat kisah-kisah keluarga di buku ini, kita akan tahu bahwa setiap keluarga memiliki ceritanya sendiri.

lewat penyesalan para tokoh di beberapa cerita seakan mengingatkanku untuk kembali memerhatikan setiap orang di sekitar kita. sudahkah kita menyapa mereka?

3.8/5 this is good but not my favorite 😚
Profile Image for lia.
32 reviews1 follower
July 2, 2021
Sudah lama gak menyelesaikan buku dalam satu hari ajaa! Ini kali ke dua membaca tulisan Kak Reda Gaudiamo.

Kumpulan cerpen ini buat hati saya menghangat. Sebagai seorang anak yang hanya tinggal dengan ibu tunggal— membaca kisah “Mungkin Bib Benar” membuat saya merenung lama. Tidakkah saya mengabaikan kelelahan ibu saya sendiri?

Sebagai seorang anak— cerita “Anak Ibu” terasa dekat. Sampai saat ini saya masih berpikir sudahkah saya menjalani apa yang benar-benar saya inginkan?

Dan yah masih banyak lagi perihal kisah-kisah sederhana, lugas, dan memikat. Persis seperti yang tertulis pada sinopsis buku ini.

Sebagai penutup, saya bersyukur menemukan buku ini di tengah situasi pandemi yang membuat saya harus lebih banyak di rumah bersama keluarga. Buku ini menjadi teman yang menghibur dan mengajak saya menjajaki segala perasaan yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya— sebagai ibu, sebagai mertua, sebagai menantu, sebagai kaka, bahkan sebagai seekor anjing peliharaan.
Profile Image for Kezia Margaret.
8 reviews
October 24, 2023
Kecil kecil cabe rawit, biar kecil tapi legit..

Ini adalah pepatah yang tepat menggambarkan buku ini. Berbagai cerpen yang menceritakan kompleksitas kehidupan dalam keluarga dengan sederhana namun memikat. Aku sangat menyukai novel yang berisi kumpulan cerpen, dan ini salah satu yang memikat hatiku.

Penulis mengangkat kisah tentang keluarga yang sederhana namun ditulis dengan bahasa yang lugas dan begitu kaya sehingga menjadikan setiap cerita punya warna tersendiri. Ada beberapa cerita yang endingnya membuat pembaca berkata, "Haaah? Koqq!?!". Aku juga suka banget dengan tata bahasa di buku ini, terasa sangat kaya dan sangat lihai dalam pengolahan kata demi kata.

Setelah menyelesaikan buku Potret Keluarga ini, aku jadi menyadari bahwa tidak ada keluarga yang sempurna, setiap orang di dalam keluarga punya kelemahan dan keluarga adalah wadah untuk kita saling melengkapi dan saling menerima.

Lima bintang!
Profile Image for Netri Alia Rahmi.
21 reviews
May 17, 2025
This book feels like a quiet, unassuming glimpse into everyday family life
— nothing too flashy, but also nothing particularly gripping.

The stories revolve around family dynamics and relationships that many can relate to, and the writing is simple and straightforward. It’s easy to read and feels genuine in its portrayal of ordinary moments.

That said, I found the book to be somewhat boring at times. The plots were very predictable and followed familiar patterns without much surprise or depth. It lacked the emotional punch or complexity that might have made these stories stand out. The characters and conflicts didn’t develop in unexpected ways, so it was hard to stay fully engaged throughout.

If you’re looking for a light read about family life, this could fit the bill. But if you want something more nuanced or thought-provoking, you might find this book too plain and easy to guess.

Overall, I’d give Potret Keluarga 3 stars
— it’s an okay read, but nothing memorable.
Profile Image for Rizky Almira.
43 reviews
March 4, 2022
Buku kumpulan cerpen "Potret Keluarga" ini berbeda dari buku-buku Reda Gaudiamo yang saya baca sebelumnya, seperti seri Na Willa. "Potret Keluarga" ini memuat kisah kehidupan dewasa. Ada 16 judul cerita di buku ini, di mana masing-masing menceritakan potret dari keluarga yang berbeda-beda dengan masalahnya yang kompleks dan merupakan realita yang tidak jauh dari kehidupan sehari-hari. Walau sebagian cerpen ditulis beberapa tahun yang lalu, tapi ceritanya begitu mengena dan masih relevan dengan problematika keluarga jaman sekarang.

Dari 16 cerita pendek, semuanya bagus. Tapi ada satu yang paling mengena di hati saya, judulnya "Tahun Ini". Ceritanya seakan nyata dan bikin pembaca nggak ngrasa sendirian dalam menghadapi cerita serupa dalam kehidupan.

Kamu harus baca buku ini, nanti juga akan paham kenapa harus membacanya.
13 reviews
March 12, 2022
Ini buku yang bisa dibaca sekali duduk: sederhana, jujur dan hangat. Beberapa judul cerpen ditulis tahun 90an, bahkan ada yang mengambil latar tahun 1980. Sebagai orang yang lahir pada tahun itu, telegram, surat dan telepon jadi ornamen cerita yang akrab. Begitu juga dengan hubungan dengan orang tua yang sudah “tua”, bahkan membaca beberapa judul, seperti sedang mengingat cerita dengan orang tua sendiri, yang kini sudah tidak ada.

Cerita-cerita di buku ini juga kaya. Membahas tentang hubungan orang tua - anak yang berkonflik, isu-isu tentang pernikahan, pencampuran budaya dan ras (seperti pada buku Mba Reda lainnya), serta isu tentang perempuan yang bekerja. Meski cerpen-cerpen ditulis antara 90an-20an, 30 - 20 tahun lalu, tapi masih sangat “relate” dengan situasi saat ini. Di mana keluarga, punya ceritanya sendiri-sendiri.
Displaying 1 - 30 of 78 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.