Jump to ratings and reviews
Rate this book

Midnight Tea

Rate this book
Kenangan pahit dengan seorang pria di masa lalu membuat Lea butuh waktu yang tak sedikit untuk bisa kembali membuka hati. Ketika Djuan, barista di sebuah kafe di kantornya menunjukkan gelagat ingin mendekatinya, Lea bimbang. Namun, pesona Djuan lebih kuat daripada kekhawatirannya. Lea berharap, keberadaan Djuan dapat menghapus kenangan pahitnya. Di saat itulah, sesosok pria dari masa lalunya kembali hadir. Bukan sekadar kembali, tapi bahkan pria itu menjadi karyawan baru di Fermata Radio, tempat kerja Lea. Tak hanya kekhawatirannya akan cinta yang kembali menghantui Lea, tapi juga sebuah kisah pahit yang belum sepenuhnya tuntas.

336 pages

First published April 13, 2021

4 people are currently reading
88 people want to read

About the author

Mooseboo

8 books28 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
15 (15%)
4 stars
49 (50%)
3 stars
28 (28%)
2 stars
5 (5%)
1 star
1 (1%)
Displaying 1 - 24 of 24 reviews
Profile Image for Liliyana Halim.
309 reviews237 followers
August 7, 2021
3.5 ⭐️ Selesaiiiii! 🤩🤩🤩 aku suka cara berceritanya, suka tempat kerjanya di radio. Suka banyak quote bagusnya. Baca novel ini tu seperti diingatkan kalau cowok seperti ‘dia’ itu ada jadi harus hati-hati 😣.
Profile Image for aynsrtn.
487 reviews15 followers
December 24, 2024
Dengan tema office romance berlatarbelakang industri radio, begitu segar dan hangat seolah sedang minum secangkir teh di tengah malam. Begitu yang ku rasakan saat membaca novel ini.

Midnight tea bermula hanya dari podcast Lea yang diunggah pada malam hari, yang kemudian diajukan oleh Wangsa—atasannya, sekaligus mantan pacar Lea, dengan panggilan jelangkung—untuk menjadi program malam minggu radio Fermata.

Pembahasan tentang radionya begitu detail: mulai dari orang-orang belakang layar, penulisan script, promosi, penentuan tema, pemilihan playlist, dan masih banyak lagi, membuat aku jadi—akhirnya—mendengarkan radio kembali saat membaca novel ini. Side act-nya seperti tentang filosofi bulan, bintang, dan matahari, pastry dan bakery—serta kopi, museum nasional dan "magis" jodohnya, semeru dan labuan bajo, nah ... itu udah berapa banyak side-nya? Karena terlalu banyak, aku berpikir ini poin utamanya mau angkat apa, ya? Dan akhirnya banyak yang tumpang tindih, sebab terlalu banyak yang ingin diceritakan.

Dari segi cerita triangle love ini pun malah lebih banyak screentime lovey dovey Lea-Djuan. Lebih dari 10 bab isinya manis-manis mereka, tapi bisa diputarbalik di bab terakhir—hanya 1 bab saja—jadi Lea dan Wangsa. Plot twist-nya bisa terlihat sih, tapi aku nggak mempertanyakan plot twist karena ini buka cerita detektif, tapi kenapa dan bagaimana semua bisa begitu cepat diringkas dan diakhiri begitu saja di bab terakhir—meskipun di ceritanya ditulis kalau ini sudah 6 bulan pasca [redacted]—namun, tetap saja so escalated quickly buatku.

Yang paling aku suka justru bukan momen Lea serta cinta-cintanya, melainkan Pak Kun dan kenangannya, serta Po dan Semeru. So, warming~

Actual rating: 3.75⭐️
181 reviews
April 9, 2022
tertarik baca setelah baca blurb bukunya dan ternyata ada di gramedia digital. udah lama di download tp baru dibaca wkwk. setelah baca, baru notice kalo penulisnya adalah salah satu penulis yang karyanya auto read alias ada karya baru, otomatis cindy baca.

as expected, office romance selalu menjadi topik favorit cindy untuk genre romance karena cenderung ringan, ada komedi, dan gak bikin otak mikir tentu saja.

seperti buku office romance pada umumnya, cindy sukaa sama buku ini. apalagi udah cocok sama gaya bercerita penulis. tbh, sepanjang membaca, cindy selalu nebak², ini kira² tokoh utama ceweknya bakal berakhir dengan siapa ya? karena jujur di awal dan pertengahan itu persentasenya 50 50.

over all, cindy suka dan enjoy selama baca buku ini. recomended!
Profile Image for Arutala.
505 reviews1 follower
September 10, 2024
Persoalan cinta yang membelit Lea tentunya banyak dialami oleh semua orang. Belum selesai dengan masa lalu namun terpikat kembali dengan orang baru yang kali ini dijuluki dengan Kang kopi bernama Djuanda.

Novel dengan latar stasiun radio sebagai tempat bekerja, begitu dinamis dan hiruk pikuk dengan rekan-rekan kerja yang penuh canda serta dukungan menyiratkan betapa kehidupan sosial yang dewasa tidak otomatis membuat Lea bisa menerima kenyataan dengan tegar bahwa dirinya patah hati untuk yang ke sekian kalinya. Tak terkecuali koalisi Lambe pun ikut kalang kabut.

Kehadiran Wangsa sebagai atasan membuat Lea sedikit goyah akan masa lalu yang belum selesai dan novel ini dengan lihainya mempermainkan perasaan cewek itu lewat plot twist yang untungnya melegakan.
Profile Image for Ovy Rama.
114 reviews2 followers
January 19, 2025
🎙️Midnight Tea || Mooseboo || Elex Media Komputindo || 328 Hlm || Tahun 2021 📻

"Padahal momen itu bukan sesuatu yang harus kita kejar, tapi apa yang bisa kita nikmatin sekarang." - Hal. 91.

"Kayak hidup, butuh pengalaman yang pahit dulu buat tahu apa itu definisi manis. Bahkan, manis pun bakal kerasa pahit pada akhirnya kalau kita cuma menghamba sama satu rasa itu." - Hal. 95.

"Semua orang bakal jadi kenangan pada akhirnya. Selalu bakal ada kata goodbye usai kata say hi." - Lea (hal. 109).

"Tiap orang punya ceritanya masing-masing, apalagi soal cinta. Sebagai orang luar walaupun kita punya hak buat nilai seseorang, kita juga kudu mau dengar penjelasan dari mereka." - Lea (Hal. 137).

"Yang harus kamu takuti dari kenangan bukan soal tentang merayakan kembali kehilangan itu, ... ... Justru yang paling menyeramkan dari itu adalah kehilangan kenangan itu sendiri. Apalah artinya kita menjadi manusia, kalau kita sendiri lupa siapa kita dan kejadian yang membuat kita jadi seperti sekarang." - Pak Kuntjoro (Hal. 152).

"Ada yang bilang kalau kita ngelakuin sesuatu itu karena seseorang, maka hal itu enggak akan bertahan lama. Pasti bakal ada rasa bosan atau bingung saat orang itu justru pergi ninggalin kita, tapi kalau kita ngelakuin sesuatu tanpa sebab, tanpa pamrih, dan karena memang sesuatu itu kamu suka, maka kamu bakal mudah buat melangkah lebih jauh, walau tanpa siapa pun dan apa pun." - Lea (Hal. 238).

6 Quotes di atas adalah quotes favorit dan paling ngena di aku dari novel Midnight Tea.

Q : Kalian suka dengerin radio nggak? Atau kalian pernah nggak punya cita-cita menjadi penyiar radio atau jadi tim kreatif di radio?

Aku suka banget dengerin radio, sampai pernah di hari ulang tahunku, aku dapat kado radio kecil berbentuk telur. Kalau sekarang mungkin lebih suka dengerin podcast. Dulu aku juga pengen banget jadi penyiar radio. Pernah ada kesempatan untuk praktik kerja industri di salah satu radio swasta di kotaku, tapi ternyata orang tua tidak merestui dan aku pun tidak memaksakan keinginanku.

Sebelumnya aku berterima kasih sama Expert Class Project dan Bookish Storage sudah memberiku kesempatan untuk membaca novel Midnight Tea.

⚠️ Trigger Warning : Salah Paham, 18+, Masa Lalu Belum Tuntas ⚠️

Aku tau karya-karya Kak Mooseboo atau Kak Fanny, tapi Midnight Tea menjadi salah satu novel karya penulis yang kubaca dan kureview. Dan jujur, aku suka banget dengan gaya penulisan Kak Fanny.

Dari awal baca novel Midnight Tea aku sudah diajak untuk menebak-nebak apa yang bakal terjadi selanjutnya, siapa orang dari masa lalu salah satu tokohnya, dan tebakanku salah. Kak Fanny berhasil menciptakan plot twist yang berhasil bikin aku kaget pas semuanya terungkap.

Ketika mengikuti kisah Lea, DKK, aku dibuat nostalgia ke zaman di mana aku masih suka banget dengerin radio, dibuat gregetan dan dibuat ketrigger karena salah satu konflik di novel ini related banget dengan kehidupan sehari-hariku. Konflik percintaan, keluarga, masalah pekerjaan semua diolah dengan baik. Konflik dalam novel ini juga nggak termasuk ke dalam konflik yang bikin kita sampai hipertensi dan nggak bisa dibilang ringan juga. Namun, gaya bercerita Kak Fanny yang enak membuat novel ini asyik banget untuk dibaca. Apalagi konfliknya dimunculkan satu-persatu dan timingnya pas banget untuk mempermainkan perasaan pembaca.

Membaca novel ini membuat pikiranku bercabang, kenapa begitu? aku berpikir kalau dunia itu sesempit itu ternyata, tapi beberapa detik kemudian aku berpikir kalau dunia nggak sesempit itu. Kalau memang sudah ditakdirkan untuk bertemu pasti bakalan bertemu dan menyangka kalau dunia itu sempit, begitu juga sebaliknya, kalau nggak ditakdirkan untuk bertemu lagi ya berarti dunia nggak sesempit itu.

Aku suka dengan cara Kak Fanny menciptakan setiap tokoh dalam novel ini, karakteristik setiap tokohnya kuat banget. Setiap tokoh diciptakan dengan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang membuat tokoh tersebut terasa dekat dengan pembaca. Tokoh favoritku tentu saja Lea, dia ini baik dan tulus, aku suka semua pemikiran Lea.

Aku suka dengan interaksi setiap tokoh yang ada dalam novel ini. Interaksi mereka begitu hidup dan terasa asyik banget. Interaksi Lea, Karyawan Fermata dan Pak Kuntjoro beneran bikin iri karena mampu menciptakan suasana kantor yang nyaman, seru dan apalagi bosnya baik serta asyik seperti Pak Kuntjoro. Meski tokoh dalam novel ini terbilang cukup banyak, tapi nggak membuat pembaca bingung dan nggak ada kesan tokoh tempelan karena semua tokoh dalam novel ini punya porsi yang pas serta saling membangun cerita.

Aku suka dengan perkembangan para tokoh dalam novel ini. Di novel ini, aku bertemu dengan laki-laki yang kelihatannya dia itu Red Flag, tapi ternyata dia Green Flag, serta bertemu dengan laki-laki yang kelihatannya Green Flag malah dia si Red Flag sesunguhnya. Dan dari novel Midnight Tea ini, aku menjadi paham kalau kita nggak bisa menilai seseorang hanya dari 1 penilaian saja. Meski telah lama mengenal seseorang tersebut, belum tentu kita mengenal luar-dalam dan memahami dia 100%.

Ketika membaca novel Midnight Tea, aku sering banget dibuat ngiler karena makanan yang dimakan oleh para tokoh dalam novel ini, seperti Croissant Pur Beurre, Appleflap, Chocolate Lava, Mie Ayam, Baklava, Banana Split, Es Krim Spaghetti, dsb. Baca novel ini, berasa diajak kulineran, diajak jalan-jalan atau liburan ke tempat yang belum pernah kudatangi karena setting tempat dalam novel ini dideskripsikan dengan sangat detail.

Aku suka banget sama penyelesaian setiap masalah dalam novel ini yang nggak terburu-buru dan realistis sekali. Nggak ada satu masalah yang belum terselesaikan ketika sudah di ending. Aku suka banget cover novelnya yang cantik dan menggambarkan isi novel, layout yang menarik dan ada aksen yang menggambarkan isi dari novelnya. Aku juga suka dengan pemilihan font dan ukurannya yang sangat pas, sehingga ketika membaca tidak terasa bosan dan nggak membuat mata sakit.

Menggunakan alur campuran (Alur maju dan alur mundur karena ada saat bercerita kejadian di masa lalu), bahkan pergantian scene di masa lalu dan masa kini terasa sangat smooth, sehingga pembaca tidak bingung ketika membacanya. Sudut pandang yang dipakai dalam novel ini pun terasa tepat. Menggunakan sudut pandang orang ketiga serbatahu membuat pembaca lebih paham akar masalah atau sudut pandang dari masing-masing tokoh dan pembaca jadi bisa ikut merasakan apa dirasakan oleh tokoh dalam novel.

Dari novel ini, aku jadi tau kalau untuk sampai di Wae Rebo itu perlu perjuangan karena trek yang berat. Aku jadi mengerti jobdesk semua tim kreatif atau karyawan di stasiun radio, proses sebuah program radio. Aku jadi tau Thai Room di Museum Nasional. Dapat trik simpel buat kopi saset jadi naik level dan Aku jadi lebih tau tentang penyakit Demensia.

Nggak hanya dapat pengetahuan baru, tapi novel ini juga ngasih banyak banget moral value. Aku jadi belajar menjadi leader atau atasan yang baik untuk karyawan, belajar untuk nggak egois, belajar untuk menyelesaikan kesalahpahaman yang ada bukannya malah menghilang, belajar memahami seseorang, belajar berdamai dengan masa lalu, belajar untuk mendengar sebuah penjelasan dari seseorang, belajar menggunakan waktu atau kesempatan yang ada dengan seseorang sebelum terlambat, belajar lebih terbuka dengan pasangan, dan masih banyak lagi pelajaran hidup lainnya yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dari novel ini.

Aku rekomendasikan Midnight Tea untuk kalian yang suka mendengarkan radio, buat kalian yang suka baca novel romance yang nggak clingy, buat kalian yang pengen tau seluk beluk dunia radio, buat kalian yang suka baca novel yang suka bikin laper atau ngiler dan suka ngajak pembacanya jalan-jalan.
Profile Image for RAUY READS.
40 reviews32 followers
October 17, 2022
Overall Rating: ⭐⭐⭐⭐⭐/5

Midnight Tea memiliki cerita yang ringan namun tetap terasa modern dan dewasa. Plot yang mengalir dengan apik dengan karakter-karakter yang terasa nyata membuat novel ini mampu membawa pembaca terhanyut saat membacanya. Pembaca diajak bernostalgia dengan setting kehidupan di balik layar radio. Sungguh sweet dan heartwarming.


------------------------------------------------------------

Plot yang dihadirkan terasa fresh. Terlepas dari kisah cinta segitiga yang menjadi poin utama, setting radio membuat saya mengenang masa-masa kuliah. Dalam perjalanan berangkat maupun pulang, radio selalu menemani saya. Saya setuju bahwa radio terasa seperti teman dan itu tidak tergantikan. Kisah rekonsiliasi keluarga yang menjadi pendukung plot juga sukses membuat saya mewek tengah malam. Tidak banyak novel yang bisa membuat saya sangat terbawa suasana dan sampai menangis, poin plus untuk author!

Kisah romansanya sendiri terasa modern dengan isu seperti pelakor yang sering viral belakangan. Konflik yang hadir diselesaikan dari sudut pandang yang dewasa, sesuai dengan pangsa pasar dari novel ini. Kalimat-kalimat mutiara banyak menghiasi sehingga pembaca seperti saya yang suka menyimpan quotes tentu merasa puas.

Karakter dalam novel ini dibuat nyata dengan berbagai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mereka saling melengkapi seperti seharusnya. Karakter utama dan pendukung pun memiliki porsi yang pas sehingga plotnya terus mengalir dengan apik.

"...kata Po tidak ada yang salah dengan namanya mencoba, karena cuma manusia kuat yang berani mengambil keputusan dan aku percaya itu kamu, Meru."


"Djuan, ada yang bilang kalau kita ngelakuin sesuatu itu karena seseorang, maka hal itu enggak akan bertahan lama. Pasti bakal ada rasa bosan atau bingung saat orang itu justru pergi ninggalin kita, ... Tapi kalau kita ngelakuin sesuatu tanpa sebab, tanpa pamrih, dan karena memang sesuatu itu kamu suka, maka kamu bakal mudah buat melangkah lebih jauh, walau tanpa siapa pun dan apa pun."


"Meru sayang Po."

 
Direkomendasikan untuk pembaca yang menyukai:
* Workplace romance
* Sunshine x Grumpy
* Second chance love
* Family conflict
* Radio
* Metropop/ City Lite


Content Warnings: perselingkuhan, permasalahan keluarga
Profile Image for ge.
11 reviews1 follower
January 20, 2023
Midnight Tea ini punya latar cerita tentang orang-orang yang kerja di radio. Well gue yang seneng banget denger radio dan kepo sama kehidupan di belakang radio merasa hampir semua pertanyaan gue terjawab setelah baca buku ini. Yang artinya, buku ini bukan cuma ngebawa "siaran radio" sebagai latar ceritanya tapi juga seluruh divisi yang kerjanya di belakang radio, digambarin gimana cara mereka nyusun materi siaran, promosi, event, buat program, dan segala macamnya.

Pas lagi baca buku ini rasanya kayak lagi di kapal yang terombang-ambing banget. Tiba-tiba ketawa, tiba-tiba sedih, tiba-tiba ikut deg-degan, tiba-tiba nebak-nebak sendiri. Ada aja perasaan-perasaan yang rasanya dicampur aduk cuma gara-gara plot twistnya. Gue pribadi menganggap buku ini kayak ngajak gue buat main tebak-tebakan walaupun purposenya kita nggak harus nebak sih. Tapi rasanya puas banget ketika tebakan gue tentang sosok Riana dan Pak Kun bener!! Gue paling suka sama plot twist Po dan Meru, haduh meleleh meng

Menurut gue nggak ada yang kurang dari ceritanya, semuanya dikemas dengan apik dengan porsi yang pas. Nggak ada sedih yang berlebihan, apalagi bahagia yang berlebihan. Semuanya ditunjukin secara realistis kehidupan para karyawan di tengah Kota Jakarta. Latarnya pun jelas, kantor. Pokoknya latar tempatnya bener-bener realistis bukan yang kayak tiba-tiba nongkrong di cafe, atau tiba-tiba liburan hadeh. Bahkan gue bisa ngerasain capeknya juga saking ceritanya bener-bener melibatkan 'tugas' karena ya hidup nggak bisa lepas dari tugas nggak sih??? Minusnya mungkin cuma satu, entah mungkin cuma cetakan buku yang gue beli aja ada beberapa typo tapi not a big deal sih.

Bahkan saking ringannya, buku ini bisa dibaca tanpa perlu konsentrasi penuh tapi tetep nggak akan membosankan! Selain tentang romansa, lo bakal dapet banyak informasi tentang kopi, makanan, dan tempat-tempat yang ada di Jakarta dari buku ini. Poin plus, cerita tentang keluarganya pun apik banget hadeh sedih kalau inget. Asli! Worth it to buy sihhh menurut gue. Untuk nyelesain buku ini juga nggak butuh waktu yang lama kok, dia bukan tipikal buku tebal karena cuma sampe 325-an halaman
Profile Image for Riski Oktavian.
460 reviews
August 14, 2023
First of all, aku sebenernya agak kecewa ketika novel ini nggak sesuai dengan ekspektasiku. Semenjak aku sudah sering dikecewain karena blurb yang nggak sesuai dengan isi bukunya, aku juga nggak terkecuali nggak baca dulu blurb novel ini. Dan hanya dengan modal lihat covernya, aku menganggap ini adalah novel fantasi / magical realism. Terlebih nama penulisnya yang sempat mengecohku yang bikin aku ngira ini adalah novel terjemahan yang ditulis oleh orang Korea. Tapi ternyata ini novel lokal.

Novel ini ternyata adalah genre romance yang menceritakan Lea, gadis yang berusaha melupakan masa lalunya yang kemudian bertemu dengan sosok baru dikehidupannya. Namun ternyata masa lalunya tidak bisa hilang dari Lea sepenuhnya, karena lelaki itu kini menjadi rekan kerjanya.

Well, bagaimana ide cerita ini selalu bergulir dan bagaimana ceritanya berjalan menurutku sebenernya oke-oke aja sih. Cuma membaca novel ini tuh di bagian awalnya bener-bener keteteran karena kita harus berkenalan dengan banyak tokoh baru dan juga kejadian yang langsung ditumpahin di satu waktu.

Konflik yang ada di novel ini tuh juga berlayer-layer yang bikin aku bingung, "sebenernya konflik utamanya tuh apaan sih?". Banyak banget pertanyaan yang selalu muncul ketika mengikuti novel ini. Dan bagaimana berbagai macam genre yang seolah juga ditumpahin di dalam novel ini bikin aku agak bingung. Memang sih di bagian awal-awal porsi romancenya dikit banget bahkan cenderung bukan seperti novel romance, melainkan seperti novel metropop atau slice of life. Cuman kok eh lama-lama ada bibit-bibit cinta?

Dan kalau menyangkut judul, sebenernya udah cukup keren sih dan bagaimana judulnya ini juga menjadi salah satu unsur penting di cerita karena berkaitan dengan pekerjaan Lea juga menurutku oke punya. Tapi sayangnya tuh karena proses untuk membawa ke kejadian tersebut yang menurutku terasa bertele-tele dan juga banyak scene-scene yang menurutku di luar konteks. Nggak sesuai dengan apa yang seharusnya jadi "misi" dari novel ini.

Entahlah, mungkin aku emang kemusuhan sama genre romance sepertinya, apa pun serba salah di mataku, hahaha. Tapi ya begitulah, kali ini aku dihancuri ekspektasiku sendiri gara-gara judul dan juga covernya. Bahkan di novel ini nggak ada satupun membahas teh. Karena Lea dan juga beberapa tokoh di sini justru lebih cenderung menyukai kopi. Iya sih, membaca bagian-bagian itu aku merasa "manis" karena aku juga coffee drinker, tapi ya itu tadi, back to the title yang menyangkut tea, ini nggak ada tea-tea nya sama sekali.

Mungkin tea yang dimaksud slank untuk "gosip", bukan teh secara harfiah.

Oke, Ki, selesai dulu buat emosinya. Overall ceritanya oke, cuma ya itu: (1) ada beberapa bagian yang nggak perlu atau nggak nyambung sama sekali sama konflik utamanya, jadi kayak ada dua konflik yang kontradiktif, (2) di beberapa part agak cringy, (3) tokoh-tokoh yang menurutku masih agak kurang kuat karakternya dan cuma berfokus pada pencarian jodoh.

Mau aku kasih rating di 2,8 tapi karena ceritanya at some point cukup oke jadi aku kasih 3 bintang aja deh.
Profile Image for Tazkiyatun Nafsiah.
23 reviews
June 17, 2022
Judul: Midnight Tea
Penulis: @Mooseboo_
Penerbit: @elexmedia
Genre: Citylite
Hal: 327
ISBN: 978-623-00-2462-7
Dibaca melalui: @gramedia.digital

Ini cerita ke sekian yang awalnya kutemukan di Wattpad, eh ternyata sudah naik cetak.

Gimana rasanya punya mantan yang kayak jelangkung? Tiba-tiba datang dan pergi sesuka hati. Itu yang dialami Theala alias Lea, Creative Assistant di Radio Fermata.

Lebih tepatnya, program yang diinisiasi Theala atau akrab disapa Lea itu sebenarnya terinspirasi dari obrolannya dengan seseorang di bawah langit malam. Orang yang awalnya asing, yang ia temui ketika sedang traveling ke Flores. Orang yang kemudian mematahkan hatinya dan menghilang begitu saja.

Siapa sangka, setelah bertahun-tahun mereka bertemu kembali di Radio Fermata. Lea sebagai Creative Assistant harus sering berinteraksi dengan Wangsa selaku Program Koordinator yang baru. Bagaimana Lea bisa tetap profesional sedangkan hatinya sering kali tak baik-baik saja sejak kedatangan Wangsa di Fermata?

Kesel banget sama Wangsa, yang seolah nggak pernah kenal sama Lea. Ia bersikap seolah di antara mereka nggak pernah terjadi apa-apa.

Penasaran banget, apa alasan Lea dan Wangsa belasan tahun silam berpisah begitu saja setelah sama-sama berjuang LDR. Setelah tahu yang sebenarnya, kujadi greget sendiri. Ternyata komunikasi lagi-lagi jadi kunci langgengnya sebuah hubungan.

Kemunculan Wangsa, nggak menghalangi langkah Lea untuk coba membuka hati bagi lelaki lain. Ada Djuan, si barista ganteng yang bikin hatinya klepek-klepek. Djuan gentle dan sweet banget memang sih. Aku sempat ada di pihak Djuan, karena mikir "gila kurang apa lagi sih dia?" Namun saat Lea melabuhkan hatinya pada Djuan, hal yang tak terduga terjadi.

Latar kesibukan karyawan radio yang diangkat menurutku cukup unik. Oh ya, ada family issue juga yang semakin menambah kompleks isi cerita, tapi nggak bikin pusing kok. Masih yang tergolong ringan konfliknya dan tetap bisa dinikmati.

•••
"Midnight Tea" merupakan sebuah program di Radio Fermata yang berisi obrolan malam sekaligus jadi teman ngeteh dan teman istirahat buat mereka yang selesai pulang kerja. (Hal. 49)

"... waktu tidak akan pernah bersahabat dengan perasaan. Satu-satunya cara bertahan adalah melepaskan semua beban yang ada dan mencari kebahagiaan baru." (Hal. 298)

"... ekspektasi yang berlebih memang selalu berakhir sakit hati. Lagi pula masa lalu pada akhirnya cuma bisa jadi kenangan, 'kan? Begitu pun rasa sakit." (Hal. 303)
Profile Image for Ifnur Hikmah.
Author 5 books13 followers
February 7, 2022
Midnight Tea by @mooseboo_

Tentang Lele yang kerja di radio dan masih dalam mode patah hati setelah putus bertahun-tahun. Baru aja kecantol cowok baru, eh si mantan nongol lagi. Sekantor pula. Amsyong!!!

Ceritanya super ringan. Untuk karaktee quite good meski nggak ada something yang bener-bener bikin hook sama mereka jadi gak begitu memorable. Lele sendiri tipikal yang asyik di buku, tapi kalau gue punya rekan kerja begini sih udah dipites haha.

Karakter lain bisa dibilang banyak, tapi porsinya pas alias gak makan porsi si tokoh utama. Meski kisah Djuanda agak kurang kuat ya, dan masalahnya sama ceweknya sedikit zong.

Yang justru menarik perhatian adalah Pak Kun. Kebayang bos nyentrik ini asyiknya gimana.

Poin lainnya, setting radio. Selama baca, jadi walking down memory lane ke masa-masa SMA yang tiap hari nongkrong di radio lokal, sampai punya geng. Lol.

Ada yang bilang kalau perkembangan teknologi akan bikin radio mati. Sorry to say, radio masih bertahan. Ada sisi romantis pada radio yang gak bisa digantiin media hiburan & informasi lainnya.

Detail radio yang diceritain dengan jelas, fun, dan hangat menjadi daya tarik novel ini.

#bookreview #novelindonesia #midnighttea
Profile Image for The Eod.
134 reviews6 followers
December 27, 2023
Akhirnya setelah sekian lama selesain juga.

Buku ini nggak jelek kok, justru aku suka banget sama penggambaran dunia radio Fermata. Terus dunia kerjaan Lele dan hobinya yang naik gunung juga digambarkan dengan baik. Kemudian aku juga suka banget sama gaya penulisannya yang sederhana tapi tetap nggak kehilangan sisi puitisnya. Oh, nggak hanya sisi romantisnya juga, tapi bagaimana proses kembalinya keluarga yang utuh tuh aku suka banget hehe. Terus karakterisasi Lele, Wangsa, Djuan, dan beberapa orang di sekitarnya tuh tergambarkan dengan baik melalui dialog renyah. Jadi bisa bedakan sifat mereka.

Memang agak plot twist banget ya menjelang ending, untung sudah sempat dikasih petunjuk dulu walau samar-samar.

Kekurangan buku ini adalah per bab itu terasa panjang banget bacanya. Terus nasib Riana setelah plot twist itu bagaimana, aku juga bingung. Time skipnya juga terlalu mendadak, jadi kek terasa dipaksakan banget.

Buku ini kurekomendasiin bagi kelen yg demen cerita clbk ringan yang ada plot tiwstnya dikit hehe.
Profile Image for ayanapunya.
338 reviews13 followers
September 26, 2022
Kenapa di Goodreads nggak bisa ngasih 1/2 bintang? Jadi bingung kan kalau misal ada buku bintangnya 3,5 mau dibulatkan ke 4 atau 3. Walau dari segi teori kalau setengahnya itu ganjil pembulatannya ke atas tapi ya bingung juga. haha

Anyway novel Midnight Tea ini kukasih 3,5 bintang karena ceritanya asyik dan juga mengangkat tema mantan yang seharusnya tidak perlu hadir lagi dalam hidup kita. Namun kadang memang ya mantan itu bisa hadir lagi entah untuk kembali atau sebagai pengingat bagi kita akan salah satu episode dalam hidup. Setting cerita dalam novel ini adalah dunia radio yang pastinya juga membuat wawasanku bertambah seputar bisnis yang satu ini. Penulis juga menyisipkan podcast untuk membuat setting ini lebih kekinian.
17 reviews
December 21, 2022
Tadinya mo kasih bintang 3.9 tapii setelah sampe bab 19 jadi mau kasih bintang 4, ini bikin terharu bgt, sampe nangis dikiiit
Pokoknya klo ud baca sampe bagian 19 pasti ngerti.

Aku sebenrnya tim pantang balikan sama mantan, apalagi klo mantanya kyk djuan, klo bisa sih ga usah ketemu sama yg modelan kyk gini, tapi klo mantanya kyk wangsa, bisa dibicarakan baik2, wkwkwkwk

Beneran sih dr beberapa cerita yang aku baca, peran cowo ga ada yg semenyebalkan dan seb******* djuan, karakter yang jauh lebih buruk dari djuan tuh banyak, tp yg bikin jengkel, sakit hati dan rasanya kyk menyesal lea harus ketemu sama cowo kyk gini, ya cuma djuan

Tapi yang bikin bagus dr buku ini tuh sebenrnya malah kisah pak kun yg ada di bagian 19, itu the best part dr buku ini menurutku
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for beile.
17 reviews
May 30, 2023
3.75/5 🌟

Selain Lea yang dibuat patah hati, aku juga ikutan gara2 Djuan sialan. Padahal aku udah berusaha menyingkirkan pikiran negatif bakal ada apa2nya... soalnya Djuan kerasa banget too good to be true nya.

Awalnya juga aku suka karakter Lea ini tapi di akhir aku kok baru menyadari kayaknya Lea ini mencari pasangan untuk bisa bahagia. Di saat itu, berkuranglah rasa sukaku pada Lea karena personally konsep itu nggak masuk akal bagiku.

2 bab terakhir juga menurutku kurang rapih. Kayak tiba2 temen kantor ngomongin Lea sama Oddy, aku jadi bingung kukira aku kelompat halaman soalnya gaada scene dimana mereka deket. Sama pas CLBK an sama Wangsa menurutku kurang smooth dan kurang ngena.

Tapi, overall aku suka workplace dan gaya berceritanya yang menurutku lebih bagus dari Beta Testing 🫶
Profile Image for Sabrina.
20 reviews
October 14, 2023
karena suka banget novel Mooseboo yang Beta Testing akhirnya coba beli novel beliau yang lain alias novel Midnight Tea ini !!

Jujur sangat menikmati baca novel inii, apalagi gue juga yang masih suka dengerin radio dan sangat ngikutin podcast, lumayan relate sama latar pekerjaan di novel ini, yaa walapun gue dari sisi si pendengar sih hehe. tapi gatau kenapa menurut gue sangat kebaca alurnya, dari mau mulai mulai konflik udah ada ‘sus’ dari si mas mas barista, sampe alur cerita romance nya itu sendiri. Satu hal yang unexpected nya dari cerita pak kun sih, terharu gitu gue

Tapi overall oke banget kok, enjoyable. Trope office romance emang udah sering, tapi ini dari industri kreatif radio, yang menurut gue lumayan beda 🫴🤍
142 reviews4 followers
January 10, 2022
Berkisah mengenai Thalea (Lea), seorang creative assistant di radio Fermata FM di Jakarta. Sejak putus dengan Wangsa 6 tahun yang lalu, Lea mulai menutup diri terhadap hubungan baru karena dia trauma berpacaran. Tak disangka - sangka, Wangsa kembali lagi dan menjadi atasannya di Fermata FM dan rupanya Wangsa adalah anak dari bos pemilik Fermata FM. Lea marah karena masa lalunya yang buruk kembali. Di saat bersamaan, Lea juga sedang dekat dengan barista bernama Djuan yang bekerja di gedung kantornya.
Overall, cerita office romance yang memiliki plot twist gak diduga di bab - bab terakhir. Harus baca, karena plot twistnya yang gak pasaran.
Profile Image for ninunia.
56 reviews
January 2, 2023
Novel ini punya cerita yang ringan dengan plotnya yang juga cukup klise, tapi tetap berbeda sama novel dengan cerita sejenis ini. Salah satu yang menjadi nilai plus dan buat gue tertarik untuk baca adalah bersetting radio yang entah mengapa menciptakan kesan tersendiri. Ada beberapa bagian yang menurut gue kurang mendetail sih, contohnya penyelesaian konflik Lea dan Djuan yang kurang memuaskan buat gue. Lalu awal kisah Lea dan Wangsa yang sebenarnya kalau dirinci dan dibahas bisa menjadikan cerita ini lebih seru lagi. But overall, cerita ini seru dan nggak membosankan, cocok banget buat dibaca santai.
Profile Image for Phia .
27 reviews
September 13, 2021
Bercerita tentang Romance dengan setting cerita di Industri Radio . Tentang Lele yang masih sakit hati sama cinta pertamanya yg menghilang tiba-tiba dan tanpa ada angin dan hujan muncul kembali menjadi atasannya . Ada selingan Lele bertemu dengan seseorang bernama Djuan yang membuat dia merasakan kembali Jatuh Cinta. Namun pada akhirnya hati ngak bisa dibohongi ya ha ha ..

Ceritan overall bagus, dan cara finishing nya juga OK , ngak terkesan lebay tapi klik dan smooth sekali .

Profile Image for nasya.
781 reviews
March 9, 2024
Dua hal yang aku sukai dari buku ini adalah cerita tentang di balik layar sebuah radio, karena itu adalah hal yang asing buatku, jadi cukup menambah insight baru, dan yang kedua adalah Pak Kun, sifatnya Pak Kun dan cerita-ceritanya yang bikin menarik. Cuma apa ya, di beberapa cerita tuh kayak ada bagian yang menurut aku kurang jelas(?) kayak waktu di awal Mona sama Vey berantem, itu menurutku kurang jelas karena nggak dicertain lanjutannya gimana, apa yang membuat Vey berpkir gitu.
Profile Image for Hapudin.
287 reviews7 followers
November 8, 2021
Ulasan lengkap ada di link berikut ini:
https://www.bukuhapudin.com/2021/11/r...

Usai membaca novel ini kita akan diajak untuk lebih bijak memahami masalah jangan sampai menjadi kesalahpahaman. Komunikasi menjadi sangat penting untuk mengurainya sehingga kita bisa tahu masalah itu sumbernya apa dan dari mana.
Profile Image for Nur Rokhmani.
255 reviews6 followers
June 30, 2022
Aku suka karakter di buku ini, suka alur ceritanya, dan ... radio? Oih, Radio itu punya tempat tersendiri di hati. Mengingatkan kita tentang cara berinteraksi kita jaman dulu. Banyak program yang masih sama sih ya di Radio. Dan ... Radio memang seperti teman dikala sepi. Teman misterius yang dari suaranya kita bisa menentukan apakah kita nyaman atau tidak.

Buku ini menyenangkan.🧡
2 reviews
May 19, 2023
Mooseboo sedikit mengingatkan saya tentang karya-karya Mia Arsjad soal penggambaran kegiatannya tokoh. Banyak sekali memberikan perspektif baru dari profesi tertentu diceritakan dengan bahasa yang mudah dipahami. Seru banget.
Mungkin ada satu-dua hal alur yang menurut saya mainstream, tapi tetap tidak mengganggu keseruan novel ini. Menarik untuk dibaca.
Profile Image for Nataliawati Bernaded.
9 reviews
May 24, 2025
(Mengetik dalam kondisi masih terkena efek ending cerita)

OMGGGG!!!
Ini buku seru bangettt, ceritanya ngalir, ringan, santai dan sukses bikin senyam-senyum sendiri HAHA. Novel romance yang cukup terasa nyata dan gak terlalu di buat-buat kayak cerita teenlit WP yang terakhir tahun 2018 saya baca. Aslii, baru lagi nih baca novel kayak gini, biasanya suka kaget dan takut🤣 wong bacanya Thriller/Detektif. Selain itu, selalu ada kejutan yang unik walau gampang ketebak, SERUU😭🌸.
Displaying 1 - 24 of 24 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.