Dosa di Hutan Terlarang

by Ken Hanggara, Yetti A.KA, Edi A.H. Iyubenu

Aku tahu di mana harus membuang tubuh pacarku yang telah mati. Yang muncul di kepalaku adalah hutan, yang dulu hingga kini jadi sarang begal dan siluman. Kupikir tempat itulah paling tepat, karena tidak bakal ada yang menemukan tubuh pacarku sampai beberapa bulan ke depan. Konon juga, di tempat itu ada begitu banyak siluman yang tidak jarang pergi ke jalan raya di luar area hutan untuk sekadar mencari makan. Aku tidak tahu benar-tidaknya soal itu. Lagi pula, itu cuma mitos. Dan yang diriku percaya hanya fakta bahwa tempat itu begitu terpencil dan ditakuti bahkan oleh warga yang tinggal tidak jauh dari hutan.


Cerita horor Ken Hanggara memiliki rasa kekinian, bukan sekadar soal penampakan, suara tawa hantu-hantu, atau bau busuk yang tak jelas asal-usulnya, tetapi lebih dari itu. Horor yang ditulisnya memiliki alasan dan tujuan; bukan hanya untuk menakut-nakuti, tetapi juga menyisakan teror yang membekas di kepala pembaca. Di buku ini juga ada 5 cerpen pemenang audisi naskah Museum Anomali 2, serta cerpen horor karya Edi AH Iyubenu, Yetti A.KA dan Bamby Cahyadi. Sanggupkah Anda bertahan dari teror yang mereka bawa?

Genres: Short Stories

196 pages, Paperback

Published December 1, 2018

Reviews

[Szasza · Rating 3 out of 5]

Dosa di Hutan Terlarang sebuah buku berisi 17 cerita pendek dengan tema Horror-thriller. Menurut aku buku ini gak ada serem-serem nya, gak ada hantu yang di tulis secara deskriptif atau menyeramkan banyak cerita tentang orang-orang yang ingin lari dari masalah dengan cara membunuh si "sumber masalah" nya, terus banyak juga cerita tentang hantu korban pembunuhan yang "gentayangan", sama banyak cerita tentang kejadian kejadian mistis, overall cukup menghibur tapi gak serem buat ku.

Dari 17 cerita, cerita favorite ku yaitu: Gang Menuju Masa Lalu.

[Rossa Imaniar · Rating 2 out of 5]

Buku ini tuh isinya kumpulan cerpen yang masuk dalam kategori horor sekaligus misteri.
Tentang pembunuhan, terus ada hantu-hantunya gitu. Macam film ‘Si Manis Jembatan Ancol’..

Sebenernya aku tuh kurang cocok baca buku berbau horor gini. Nggak tau dari dulu nggak pernah bisa dapet feel-nya tiap kali baca. Kayak nggak ngerasa ada serem-seremnya gitu.

Nah kenapa aku baca ini, karena di iPusnas masuk dalam daftar antrian. Penasaran dooong isinya gimana. Tapi pas baca, yaaa gitu dech.. 😁
Bukan berarti buku ini nggak bagus ya.. Ini cuma masalah selera aja. Kurang pas di aku belum tentu di kalian.

So, buat kalian yang suka sama cerita berbau horor campur misteri, ini rekomen sih buat kalian..

[Lia · Rating 4 out of 5]

Kumcer horor yang keren! Mengerikan? Iya. Mistis? Iya. Menegangkan? Iya. Bikin eneg? Iya. Recommended? Iya.

[DEE · Rating 4 out of 5]

Ini tuh kumcer horor. Sebagai seorang penakut, hampir setengah cerpennya ga terlalu seram menurutku. Malah bagus, hantu-hantu di cerita ini berasa masih hidup, yang “beraktivitas” selayaknya manusia hidup. Tapi setelah pertengahan ke belakang, buset gore abis. Eksplisit banget deskripsinya.

Ada satu cerita yang membahas tentang Ghost Writer, membuatku paham oh ternyata mekanisme Ghost Writer seperti itu—se-discreet itu.

“Tidak ada seorang istri pun yang bisa menjadi mengerikan kalau lelakinya mampu mengerti dirinya dengan benar.”

Baca buku ini membuatku berpikir kembali, apa yang akan terjadi pada seseorang apabila dia sudah meninggal? Ke mana jiwanya akan pergi?

[Novita · Rating 5 out of 5]

Pada awalnya saya tertantang dengan pertanyaan ‘Sanggupkah Anda bertahan dari teror yang mereka bawa?’ karena saya pikir cerita-cerita yang dituliskan akan membuat saya merinding, gelisah, dan kesulitan untuk tidur semalaman. Atau mungkin dihantui oleh bayangan-bayangan yang menyeramkan dari sosok mistis yang diceritakan.

Tapi tidak, saya tak merasakan hal-hal yang saya bayangkan di awal tadi. Namun, bukan berarti karya ini tidak bagus ataupun tidak menarik loh ya.

Baca selengkapnya di sini

[R. Baby Hermanto · Rating 3 out of 5]

Merupaka kumpulan cerpen misteri. Didominasi oleh Ken Hanggara, dan kebanyakan para cerpenis baru.
Buku ini sangat menghibur, untuk cerpen Ken Hanggara sendiri mampu membawakan atmosfor horor. Kebanyakan dari para cerpenis memiliki skill writing yang bagus, sehingga ceritanya mudah diikuti dan cukup seru untuk disimak.
Buku ini tidak buruk, cukup bagus, dan menghibur.

[Aisy · Rating 3 out of 5]

Aku ga inget pernah baca genre horor sebelumnya, jadi gada pembanding. Isi buku ini ada banyak cerpen dengan berbagai pengarang, jadi dengan cerita yg singkat ini ada beberapa yg terkesan buru2 banget endingnya. Beberapa cerita memiliki kesan, "hmmm oke", beberapa lainnya, "oke bagus".

[Kaytalist · Rating 4 out of 5]

Kumpulan cerpen di sini bukan tipe yg seramnya in your face! Tapi model absurd yang perlahan mengocok isi perut, bikin mual dan terjungkal

[Fah · Rating 5 out of 5]

Kumpulan cerita pendek yang mampu memikirkan konsekuensi akan hal yang akan dilakukan. Sangat worthy dan recommended untuk penyuka thriller dan misteri.

[Ecaa · Rating 2 out of 5]

Ada part yg beneran bikin takut dan merinding, tapi gk baca semua karna udh bosen duluan.

[Meg ✿ · Rating 2 out of 5]

Bukan horor yang nakutin—the ghosts in this book were not described in details. Menurutku, isinya lebih ke thriller-misteri. Beberapa plotnya juga gampang ketebak dan ada beberapa cerita yang menurutku terlalu rumit tata bahasanya. *Sayang aku nggak bisa baca sampai akhir*