Jump to ratings and reviews
Rate this book

Janji

Rate this book
Kisah ini tentang JANJI.

Saat seorang menunaikan janjinya dengan sungguh-sungguh. Apapun harganya, meski menyakitkan, meski penuh tantangan dan cobaan, dia tetap berusaha menunaikan janjinya.

Meski merangkak.... Meski terduduk, menangis tanpa air mata lagi....

ebook

First published January 1, 2021

220 people are currently reading
2381 people want to read

About the author

Tere Liye

72 books13.5k followers
Author from Indonesia.

"Jangan mau jadi kritikus buku, tapi TIDAK pernah menulis buku."

"1000 komentar yang kita buat di dunia maya, tidak akan membuat kita naik pangkat menjadi penulis buku. Mulailah menulis buku, jangan habiskan waktu jadi komentator, mulailah jadi pelaku."

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
2,040 (75%)
4 stars
541 (19%)
3 stars
108 (3%)
2 stars
18 (<1%)
1 star
11 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 595 reviews
Profile Image for Qory Anindya.
36 reviews5 followers
July 29, 2021
Ternyata aku salah paham. Aku kira saat Tere Liye bilang buku ini sepasang dengan "Tentang Kamu" itu artinya buku ini adalah lanjutannya. Ternyata bukan. Buku ini kayak campuran dari 3 buku terbaik Tere Liye, "Tentang Kamu", "Rindu", dan "Rembulan Tenggelam di Wajahmu".

Alur buku ini menceritakan tentang 3 anak yang sangat bandel di sekolah agamanya dan akhirnya mereka dihukum oleh Buya untuk mencari orang yang juga sangat bandel dan pernah belajar di sekolah agama itu 40 tahunan yang lalu karena suatu hal. Mereka menapaktilasi perjalanan Bahar, murid bandel 40 tahunan tsb, dan juga mereka bertiga secara gak langsung belajar untuk berdamai dengan masalah masing-masing. Mirip alur cerita buku "Tentang Kamu".

Filosofi buku ini juga mirip dengan buku "Rembulan Tenggelam di Wajahmu". Tentang seorang Bahar yang berusaha menebus dosanya dan mencari jawaban atas satu pertanyaan terbesarnya.

Terakhir, buku ini mirip "Rindu" karena Bahar seperti tokoh-tokoh di buku tsb yang mencari pelarian karena patah hati, pernah berbuat salah, berbuat dosa, dsb.

Lengkap, aspek terbaik dari 3 buku terbaik Tere Liye ada di satu buku. Kisah perjalanan dan pembelajarannya menarik, menenangkan, dan sekaligus pengingat akan banyak hal.

Celah dari buku hanya kecil, kecil saja, kesalahan penulisan nama tokoh di beberapa bagian sehingga kadang membuat bingung saat membaca. Selebihnya, buku ini udah dikemas dengan sangat baik dan rapih. Gak heran, 2 tahun buku ini dipersiapkan sama Tere Liye dan bener-bener disuguhkan dengan sangat baik.

Cukup banyak kalimat yang membekas dari buku ini tapi bagian terbaiknya buatku pribadi ada di halaman 428-429.

"Kita selalu bisa memilih, bersabar atau marah. Bersyukur atau ingkar. Bahkan saat situasi itu memang menyakitkan, boleh jadi tetap ada kebaikan di sana. Dan orang-orang yang sabar dan bersyukur akan memilih mengingat hal-hal yang baik dibandingkan yang menyakitkan."

Terima kasih sudah membuat buku ini bang Tere Liye.

Kalau teman-teman mau membacanya, pastikan beli/pinjam yang asli ya, jangan bajakan. Buku ini harta karun yang bisa kalian jadikan pengingat untuk bekal bertahun-tahun ke depan. Mahal sekali bukan manfaatnya?
Profile Image for Gifty Zabina  Agung.
75 reviews
August 15, 2021
Hiks... Hiks... Sepertinya ini adalah novel Tere Liye tersedih yang pernah aku baca. :')

Aku takjub sekaligus malu setelah menutup buku ini.

Takjub, pada prinsip hidup Bahar. Betapa berat cobaan yang harus dihadapinya, tapi Bahar tetap bersabar, tetap jujur, bahkan masih tetap menolong sesamanya meski kondisi dia sendiri seperti butuh pertolongan.

Bahar juga tidak sepenuhnya baik, dia dulu jahat, suka mabuk-mabukkan, suka berjudi, melawan neneknya, melawan gurunya, bahkan pernah membunuh seseorang. Namun di buku inilah, perjalanan menebus dosa Bahar itu diperlihatkan. Aku sungguh terharu dan sedih.

Sedangkan diriku? Lihatlah, bahkan sebelum membaca buku ini, aku masih asyik scroll postingan Facebook, tidak peduli pada orang-orang di sekitar. Jangankan membantu, kenal tetangga saja tidak. Aku juga masih sering berbohong terutama ke Mamaku. Karena itu aku sungguh malu sekali ketika membaca ini. Bahar yang dulunya bandel sekali saja masih bisa memegang teguh janji dari gurunya, aku masa' tidak bisa?

Begitulah, mungkin buku ini besok-besok bisa kubawa-bawa. Sebagai pengingat di setiap perjalanan, untuk tidak lupa mencontoh prinsip hidup Bahar. Haha, jadi mirip buku self improvement, ya? Padahal ini buku novel.
Profile Image for Wine A.
7 reviews4 followers
July 27, 2021
Bahar Safar. Di buku ini saya telah belajar banyak dari kisah hidupnya. Sungguh kagum saya dibuatnya. Buku ini bisa dibilang memiliki vibes yang mirip dengan beberapa buku Tere Liye yang lain, Tentang Kamu, Rembulan tenggelam di wajahmu, juga rindu (dikonfirmasi langsung oleh penulis, waktu itu saya lihat di instagram). Sepanjang cerita, saya tahu betul bahwa saya sudah membaca satu lagi karya yang amat mengagumkan. Sensasi yang sama dengan saat saya membaca tiga buku yang saya sebutkan tadi. Dimulai dengan hadirnya tiga sekawan biang masalah di sebuah pondok pesantren, membuat saya mencoba menebak nebak kemana alur ini akan dibawa. Saat Buya meminta mereka mencari Bahar, saya mengerti. Ini akan jadi kisah penelusuran masa lalu yang panjang, dan tentunya penuh lika liku kehidupan. Saya penasaran mengapa murid penuh masalah seperti Bahar bisa muncul di mimpi Buya (ayah buya yang sekarang) dalam keadaan seperti itu. Namun tentu saja dari awal saya sudah menebak pasti ada yang spesial darinya.

Ternyata benar saja, sepanjang hampir 500 halaman buku ini saya baca, saya tidak berhenti kagum sekagum kagumnya dengan Bahar. Dengan gaya bahasa penulis yang saya tahu selalu berhasil membawa saya masuk ke dalam kisah sang tokoh dengan sangat lembut dan alami.

Buktinya di beberapa bagian cerita tentang Bahar saya meneteskan air mata, seolah olah telah mengenal Bahar sejak lama. Saat satu buku itu selesai saya baca, Bahar langsung masuk dalam daftar tokoh fiksi-nya Tere Liye favorit saya (yang pertama Agam, lalu Ali, Esok, Zaman, dan sekarang ada Bahar juga)

Saya merasa tertampar. Perasaan yang sama seperti ketika saya menyelesaikan tiga buku tadi. Petuah yang dimasukkan secara alami, melebur ke dalam paragraf paragraf yang membuai. Saya tidak merasa sedang diceramahi, lebih seperti disadarkan. Diperlihatkan kehidupan Bahar, dibuat berpikir ulang, sebenarnya saya sudah melakukan apa dalam kehidupan.

Saya masih bias dengan buku ini karena baru menyelesaikannya. Seharusnya saya menunggu stabil dulu agar bisa menilai dengan lebih bijak. Namun sungguh, lewat buku ini, satu kisah menakjubkan lagi telah saya baca. Salut dengan penulisnya. Saya tahu menyelesaikan sebuah buku itu tidak mudah, penuh perjuangan dan usaha. Tapi menurut saya ini sebanding dengan hasilnya yang sangat sangat memuaskan.

Akhir kata, terima kasih pada penulis karena telah menyadarkan saya akan makna kehidupan lagi. Kangen sekali rasanya membaca buku Tere Liye dengan genre seperti ini.

- wine
Profile Image for Rycco.
3 reviews
July 25, 2021
selesai baca ini jadi malu banget sama diri sendiri.
Profile Image for Taufiq Yves.
509 reviews327 followers
August 24, 2024
Entahlah sama ada secara kebetulan atau tidak, aku rasa intipati cereka Janji ini ada bayang bayang ‘Rembulan Tenggelam di Wajahmu’. Tentang si Bahar yang berusaha keras untuk melunaskan janjinya, atau menebus dosa silamnya, atau mencari jawapan pasti terhadap pencarian terbesar dalam hidupnya.

Lepas tu aku macam perasan Bahar ada dalam ‘Rindu’yang lari dari diri sendiri, terpaut pada kisah silam dan dosa - dosa yang sukar utk dia padam dari kotak memori.

Dan yang paling sinonimnya adalah tentang bagaimana 3 budak nakal berjumpa dengan Bahar, yang berkongsi masalah yang sama dengan Bahar. Ini dah macam Tentang Kamu.

Suratan atau kebetulan tu tak penting. Menelesuri kisah Bahar, honestly bilerjaya meraih aku air mataku. Bukan sedih tau, tapi lebih kepada kagum dengan kesetiaan Bahar dengan janjinya, kemudian sabar dan cekalnya dia mengharungi setiap ujian yang melanda. Dia susah, tapi kalau ada yang perlukan bantuan, dia tetap tolong, sedangkan dia tu sendiri perlukan pertolongan, Dia buka kedai makan untuk beri makanan free sbb dia tau apa rasanya lapar, semua ni dia buat hanya kerana dia ingin menebus dosa silamnya.

Peminat Tere Liye tentu dah biasa dengan naratif ceritanya yang sarat dengan ayat ayat puitis dengan falsafah yang indah. Beliau mahir mezahirkan perasaan cinta kita terhadap watak utama dengan cara menukar watak perwatakan sesuatu watak itu tanpa perlu betul betul menukarnya. This is exactly what happened in Janji. (Tak boleh spill banyak nanti jadi spoller).

Worldbuilding Janji sangat menyentuh hati & dalam masa yang sama sangat memberi inspirasi. Yang dahulunya jahat belum tentu jahat pada penghujungnya, yang nampak jahat pun, belum tentu jahat pada tempat yang tak ternampakan.

Entah kenapa aku rasa kosong setelah usai baca naskah ni. Ah, banyak sangat moment moment yang mengait dalam otak aku ketika ini. Aku rasa macam kena ceramah dengan buku ni, tentang zaman mudaku yang berjiwa berontak, melawan dan… ada Bahar dalam diri aku. Dan aku terasa pedasnya ketika menelaah naskah ni pada usia begini.

Deras air mata aku mengalir, aku biarkan ia tumpah menjadi sungai. Thanks Tere Liye, thank you so much for this masterpiece. #tereliye #janji #janjibytereliye

4.5 / 5 bintang.
Profile Image for Ramadhani Ray.
20 reviews
July 22, 2021
Selalu suka novel bang Tere Liye yang sarat makna kehidupan. Begitupun di novel Janji, saya belajar banyak hal dari Bahar. Anak nakal yang suka mabuk-mabukan itu menjelma jadi sosok yang dicintai oleh orang-orang di sekelilingnya. Mungkin memang benar, kita tidak boleh menilai orang lain dari luar saja, sebagaimana Bahar yang ternyata sungguh peduli pada orang lain. Di mana pun dia berada, dia berhasil membuat orang-orang di sekelilingnya sangat menghargai dia. Masuk penjara karena menolong tetangga, sampai menyedekahkan hampir semua keuntungan yang dia dapat dari hasil usaha rumah makan yang dia kelola. Siapa sangka kalau anak pembangkang yang dulu sering membuat onar dan mabuk-mabukan bisa berbuat begitu hanya demi memenuhi janji. Terima kasih bang Tere Liye sudah menulis cerita ini. Ditunggu novel-novel berikutnya!
Profile Image for Khoyrul Listantining Firdaus.
37 reviews3 followers
July 15, 2021
Cerita tengtang ups and downs kehidupan Bahar. Yang sekilas nampak tak baik tapi terus memegang lima pusaka dari Buya.
1. Hormati dan bantu tetangga
2. Lindungi yang lemah dan teraniaya
3. Senantiasa jujur dan tidak mencuri
4. Bersabar atas segala apapun ujianmu
5. Bersedekah, bersedekah, bersedekah!
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Sheilapuspitad.
42 reviews5 followers
July 31, 2021
Sebuah masterpiece (lagi dan lagi) dari Tere Liye! Pembaca diajak mengikuti perjalanan 3 sekawan (Hasan, Baso, dan Kahar) dalam mencari seseorang bernama Bahar dalam waktu 3 malam. Perjalanan yang sungguh luar biasa dan memberikan banyak sekali pelajaran bagi saya. Tere liye berhasil memberikan suasana senang, sedih, menangis, dan mencekam dalam 1 buku sekaligus. Kagum sekali dengan segala perilaku dan kebaikan bahar!
Profile Image for Ria Riski.
2 reviews
May 17, 2021
Amazing as always...tadinya mengira akan bercerita di kehidupan seputar pesantren ternyata berakhir dengan perjalanan pencarian sosok luar biasa yg jelas mengingatkan qta akan alur dari novel Tentang Kamu. Mencari jejak yang kemudian membawa ke cerita kehidupan seseorang dan menyambung benang merah dari satu informan ke informan lainnya. Seperti biasa pesan moral dan spiritual yang dilebur oleh Bang Tere ke dalam cerita dengan pendekatan sehalus dan selogis mungkin bikin rasa sesak di dada. Peduli pada tetangga, menolong yang lemah, jujur, amanah, dan sedekah. Sungguh beruntung dan bahagia sekali bisa membaca tulisan dengan kualitas luar biasa ini, yang bahkan setelah selesaipun membekas di hati dan pikiran...
Profile Image for Nining Sriningsih.
361 reviews38 followers
July 28, 2021
nggak perlu di ragukan lagi kali yaa kalau yg nulis Tere Liye..
maka'y Tere Liye tuch jadi salah satu penulis favorit q..
:*

bacaan yg simple, sederhana, tapi menyentuh..
baca ini kadang senyum" sendiri, mata berkaca-kaca, komplit dech..
Janji, novel yg wajib banget buat di baca, recommended..
:D
Profile Image for veivxl.
19 reviews1 follower
May 6, 2021
kisah yang menyentuh dengan worldbuilding yang indah... dijamin reread pas fisiknya keluar !
Profile Image for nur'aini  tri wahyuni.
895 reviews30 followers
September 14, 2021
oh, finally, the old Tere Liye is back!

baca buku bang Tere belakangan ini bikin mikir, kenapa udah lama ga nulis macem Delisa, kak Lais, Ray, atau Burlian, cerita yg kental dengan pesan kehidupan dan keagamaan (lebih kepada kebutuhan pribadi saya, sih, untuk buku dengan genre tsb). karena ga banyak penulis Indonesia yg tulisannya bisa dengan nyaman dibaca tanpa kesan menggurui atau terlalu cringe bahkan untuk tema religi sekalipun, sementara saya merasa bang Tere agak menahan diri di bukubuku bertema sama sebelumnya, macam Tentang Kamu, atau bahkan Rindu, yg buat saya, walau tetap bagus tapi kurang berkesan.

Bahar sendiri tokoh yg sangat menarik & unik. walau di kehidupan nyata bisa jadi he's one in the millions tapi bukan berarti manusia seperti Bahar ini ga ada, hanya emang kalau sekarang di tengah segala macam tingkah manusia saat ini dia terlihat too good too be true.

saya suka pov di buku ini, selalu meyenangkan membaca/mendengar kisah hidup seseorang dari orang lain yg mengenal dia, bukan dari orang itu sendiri. lebih terbuka, lebih jujur.

bang Tere sekali lagi konsisten dengan "teori cinta pertama"nya, love it. always. dan mimpi Bahar, masyaAllah, benarlah indah, indah sekali.

'pintu keluar telah dibuka. mudah saja. apa susahnya? saat cahaya tauhid kembali menyiram hati.' - hal. 419

*

p.s. saya pribadi terimakasih sekali, ya, bang, udah nulis buku ini, kayanya sekarang saya bisa ngadepin Liverpool & musim ini dengan lebih tenang. wqwqwqwqwq.

p.s.s. mana buku "sebelas" nya, bang, saya pengen tau gimana Klopp, Virgil, & Salah versi abang. 😂
Profile Image for Diday Tea.
Author 8 books12 followers
August 21, 2021
Novel Penguras Air Mata

(Sebuah resensi untuk novel "Janji" karya Tere Liye)

Oleh Diday Tea

Pertama kali dalam hidupku, air mata mengalir tak terbendung ketika menutup halaman 486 novel ini.

Inilah sebuah cerita "penebusan" dosa.

Inilah sebuah cerita petualangan Baso, Hasan dan Kaharudin yang menjalankan amanat dari Buya, guru mereka di sekolah agama.

Amanat yang tadinya merupakan hukuman, tapi ternyata adalah hadiah ajaib petualangan yang mendebarkan, menegangkan, menyeramkan, mengerikan, tapi juga menyenangkan dan mencerahkan.

Mereka bertiga bertualang napak tilas menyeberang lautan dan menelusuri pulau-pulau.

Mereka Merasakan menumpang truk bau sampai mewahnya jet pribadi untuk mencari Bahar, tokoh utama di novel ini.

Mereka dan kita, disuguhi berbagai kejadian yang benar-benar membuka mata hati.

Betapa Allah Yang Maha Pengampun dan Pemaaf, Penerima Taubat, sebesar apa pun dosa yang kita lakukan.

Betapa kisah Bahar akan membuka mata hati kita bahwa, yang kita anggap musibah, sesungguhnya adalah hadiah penuh hikmah.

Kisah Bahar adalah refleksi untuk kita yang sering bertanya kepada Yang Maha Pencipta: "KENAPAAA?!!"

Pertanyaan yang seolah menyalahkan-Nya untuk kejadian buruk yang menimpa kita.

Padahal, bukan kah apa pun yang buruk yang menimpa kita, adalah diundang oleh dosa-dosa kita?

Jangan pernah meminta yang terbaik kepada Allah, karena Apa pun yang Allah takdirkan, pasti adalah kebaikan untuk kita.

Semua orang pernah berbuat dosa, bahkan hingga yang sangat nista.

Tapi Allah sangat cinta kepada orang yang bertaubat dan menyesali perbuatannya, dan berbuat lebih banyak kebaikan.

Jangan pernah mencela seorang pendosa, karena bisa jadi dia di akhir hayatnya adalah ahli surga yang lebih mulia.

Selamat berjuang menahan aliran air mata kesedihan, air mata taubat, air mata kagum, air mata iri dan air mata kebahagiaan setelah membaca indahnya kisah seorang Bahar Safar ini.

Diday Tea
Doha, 21 Agustus 2021.

#resensibuku #bookstagramindonesia #membacabuku #bukutereliye #janji #novelindonesia #hijrah #taubat
Profile Image for Shinta A.
37 reviews
August 4, 2021
Tiga Sekawan (Hasan, Baso, dan Kahar) akan mengajakmu berpetualang mencari sang petualang yang telah lama hilang 🔥

Sang petualang itu namanya, Bahar.

Memiliki luka batin yang sama, yakni tidak berasal dari keluarga yang harmonis, Tiga Sekawan dan Bahar menjadi remaja pemberontak. Mereka merasa dibuang oleh keluarganya sendiri.

Melawan guru, menyerang kawan, melanggar peraturan sekolah, adalah kegemaran mereka. Mimpi mereka adalah dikeluarkan dari sekolah.

Berbekal "kesamaan" itu, Buya (pemimpin pondok pesantren) memberi tugas besar kepada Tiga Sekawan: CARI BAHAR.

Pencarian Bahar inilah yang menjadi rangkaian cerita memukau dan bikin penasaran.

Dari buku ini, kamu akan mendapatkan banyak hal.

Dari Buya, kamu akan belajar tentang bagaimana hakikatnya menjadi seorang guru. Guru itu tidak boleh menyerah, bagaimana pun kondisi muridnya. Momen saat Buya menyesal dan mohon ampun terus-menerus ke Allah atas keputusannya, aku nangis. Padahal saat itu, Buya sudah bijaksana banget, menurutku. Selembut dan setulus itu hati Buya.

Dari Tiga Sekawan, kamu akan terhibur wkwkwkwk Tingkah Tiga Sekawan ini lucu banget. Omong-omong, novel Janji ceritanya serius, lho. Berkat kelucuan si Tiga Sekawan, novel ini nggak terlalu bikin deg-degan hehe ☺

Dari Bahar, kamu akan terinspirasi 😭😭😭 (kisah Bahar sungguh mengharukan huhu) Bahar pandai betul melakukan hal-hal ini:

➡️ menghormati dan membantu tetangga
➡️ melindungi yang lemah dan teraniaya
➡️ senantiasa jujur dan tidak pernah mencuri
➡️ bersabar dengan ujian
➡️ bersedekah

Buku ini bagus :') Pesan moralnya banyak. Ceritanya seru, bakal bikin kamu susah berhenti baca. Cocok untuk kamu yang ingin belajar tentang penerimaan, pantang menyerah, dan berproses menjadi versi terbaik diri.

Terima kasih Bang Tere Liye sudah menulis buku ini 🙏🙏
Profile Image for Cheed.
25 reviews2 followers
September 21, 2021
Sering aku lihat cuitan di base penggemar buku di twitter yg bilang dirinya merasa kosong / hampa setelah selesai menamatkan buku. Rasa-rasanya lebay banget. Tapi hari ini aku rasain sendiri setelah baca Janji ini. Aku merasa ditinggal oleh sosok Bahar, keteladanannya, kejujurannya. Serius, sedih banget...

Sebenarnya cerita ini klise, ketika kita berbuat baik maka hal baik pula yang akan diterima. Cerita berawal dari tiga bocah nakal yaitu Baso, Hasan, dan Kaharudin di sekolah agama. Saking nakalnya mereka kemudian diberikan hukuman untuk mencari seorang Bahar, anak nakal yang 40 tahun lalu juga pernah sekolah disitu.

Aku melihat banyak hal menarik dalam pencarian Bahar. Awalnya kesal dengan sifat Bahar yang berani melawan neneknya, melawan Buya (gurunya), mabuk-mabukan, berjudi, dan ringan saja untuk mencari keributan. Namun, potongan demi potongan riwayat hidup Bahar dikumpulkan menjadi sebuah kisah yang bikin mbrebes mili :"

Mutualku di twitter bilang, kalau dia merasa diceramahi sama buku ini. Well, itu bener banget haha. Latar sekolah agama, trasnformasi Bahar dari buruk menjadi baik, bertobat, dan lain-lain. Tapi aku suka, takjub, dan bersyukur karena "diingatkan" kembali bahwa hidup harus selalu JUJUR, hormat-menghormati tetangga, melindungi yang lemah, bersabar dalam segala ujian, dan bersedekah...sedekah....sedekahlah.

Berikut kalimat ajaib yang aku kutip dari cerita ini :
"Kita selalu bisa memilih, bersabar atau marah. Bersyukur atau ingkar. Bahkan saat situasi itu memang menyakitkan, boleh jadi tetap ada kebaikan di sana. Dan orang-orang yang sabar dan bersyukur akan memilih mengingat hal-hal yang baik dibandingkan yang menyakitkan."

Buku ini aku rekomendasikan untuk.....penggemar tulisan Tere Liye. Hey, kalian wajib baca buku ini !
Profile Image for Siti Awaliyah.
91 reviews1 follower
August 19, 2021
Ini salah satu buku Tere Liye yang cepat saya habiskan dan salah satu buku Tere Liye yang buat saya menangis. Bercerita tentang kilas balik kehidupan Bahar Safar, seorang anak manusia, yatim piatu yang disebut "nakal" kemudian dititipkan di sekolah Agama oleh Neneknya.
Perjalanan Hidup ups and down yang ditempuh Bahar dari Sekolah Agama sampai akhir hayatnya menutup mata, benar-benar seperti namanya "Safar" atau perjalanan.
Kita dengan mudahnya terbawa dengan suasana kehidupan penjara, kemudian lalu terbang melesat ke pertokoan di pertigaan jalan kota lain, kerasnya hidup di pertambangan liar, hingga kembali ke ibukota.
Begitu banyak hikmah yg bisa diambil dari setiap lembar kisah episode hidup Bahar, penuh haru biru dan sarat makna.
Bahar, seorang anak manusia yang nampak begajulan, pemabuk, dicap nakal ketika kecil dan remaja, namun sejatinya tetap memegang kuat kelima pusaka/nasihat dari gurunya, yang akhirnya membawanya kepada kemuliaan dan kedudukan tinggi di kehidupannya yg selanjutnya.
Cerita bertambah berwarna dengan kehadiran tokoh tiga sekawan Baso, Hasan, dan Kaharudin tentunya! Anak-anak muda yang juga dijuluki "nakal" oleh kebanyakan orang namun sejatinya memiliki karakter kuat untuk masing2 nya.
Profile Image for Fatoni M.
367 reviews81 followers
August 2, 2021
Pernah suatu ketika aku baca review unik The Midnight Library karya Matt Haig: ini mah buku motivasi berkedok fiksi--kurang lebih seperti itu bunyinya. Lalu aku ingat, aku pun pernah membaca buku fiksi samaran yang aslinya sebuah buku tentang manajemen IT. Buku Tere Liye yang ini juga sama, sebuah fiksi samaran, aslinya adalah sebuah ceramah dan dongeng pengajian.

"BUK! BUK!" Begitulah penulis menggambarkan adegan perkelahian--yang mana bakal banyak kalian temui--selalu saja ada "BUK! BUK!". Gaya penulis menuturkan cerita di buku ini menurutku biasa sekali, bahkan kadang janggal. Banyak kalimat tidak sempurna (tidak utuh S-P-O-K) dan baik deskripsi latar maupun narasi alurnya sangat datar.

Premis buku ini sebenarnya lumayan. Tiga orang santri yang diberi misi guru pesantren untuk mencari seseorang yang begitu spesial untuk sang guru, bernama Bahar. Dia adalah murid nakal yang berkat kenakalannya sampai membunuh salah satu santri. Kemudian dia pergi dari sekolah. Namun, bertahun-tahun kemudian, sang guru justru bermimpi Bahar naik kendaraan mewah di Padang Mahsyar (tempat orang-orang menunggu peradilan di akhirat)--ini artinya Bahar tergolong manusia baik. Itulah alasan sang guru mencari Bahar.

Isi cerita kemudian mengikuti 3 santri tadi bertemu orang yang diperkirakan mengenal Bahar - flashback cerita Bahar - pindah ke orang selanjutnya yang diperkirakan mengenal Bahar - flashback lagi cerita Bahar - begitu seterusnya sampai akhir.

Kenapa tadi aku bilang ini sebuah ceramah atau dongeng pengajian? Alasannya karena karakter di cerita ini hitam dan putih, jelas sekali mana yang baik dan buruk--bahkan aku menemukan pola karakternya. Jenis pertama: orang jahat yang taubat atau sebenarnya baik (ini termasuk mafia yang sering banget ada di buku-buku penulis). Kejahatan mereka cuma dituturkan dari mulut, tapi sebenarnya sepanjang cerita dia melakukan kebaikan, bahkan kelewat baik, menolong orang tanpa sungkan dan pamrih. Jenis kedua: orang yang baik--udah gitu doang. Jenis ketiga: orang pemerintahan yang super jahat. Titik. Semua orang pemerintahan di buku ini pokoknya jahat.

Untuk melengkapi sebuah pengajian, tentu ada pelajaran dari semua cerita ini. Tenang saja, bakal ada banyak di sepanjang flashback cerita Bahar. Di akhir buku akan ada rangkumannya juga--biar tertanam dalam hati.

Buku ini sangat aku rekomendasikan untuk... siapa lagi kalau bukan penggemar Tere Liye.
Profile Image for Nur.
54 reviews1 follower
August 12, 2021
Judul dan prolog novel ditambah berita terkini membuatku menebak bahwa temanya adalah politik, seperti Negri Para Bedebah. Tapi ternyata aku salah.

Cerita dibuka oleh kunjungan tokoh politik berbaju putih ke sebuah sekolah agama terkenal lalu dijahili oleh 3 sekawan paling 'mada' di sekolah itu. Aku kira akan flashback ke novel Negri 5 Menara dari A. Fuadi, karena nama salah satu tokohnya sama. Baso. Tapi aku salah lagi.

Ternyata 3 sekawan jahil ini, selalu mencari cara untuk dikeluarkan. Namun Buya, ulama pimpinan sekolah agama tersebut, punya cara lain untuk mendidik mereka. Mereka di'tugas'kan untuk mencari seseorang.

Seseorang ini bernama Bahar, Bahar Safar. Pernah sekolah di tempat yang sama dengan mereka 40 tahun yang lalu. Namun kelakuannya, ah bisa dibilang, keterlaluan. Mencari masalah, berkelahi, kabur, mabuk, sampai membuat sekolah terbakar dan menelan seorang korban. Akhirnya dia 'dilepaskan' oleh Buya pendiri sekolah, ayah dari Buya yang sekarang. Beberapa bulan berlalu Buya pendiri sekolah bermimpi bahwa Bahar mendapat suatu kemuliaan yang lebih dari orang lain pada akhir zaman. Kemudian beliau mencarinya namun tak pernah bertemu hingga akhir hayatnya dan mewariskan pencarian itu kepada anaknya.

Ternyata novel ini seperti halnya Tentang Kamu. Perjalanan 3 sekawan ini dalam mencari sosok Bahar. Sekaligus napak tilas kehidupannya semenjak keluar dari sekolah agama tersebut. Ke pinggir dan pusat kota, ke penjara, ke ibu kota provinsi, ke pulau sebrang hingga ke Ibu Kota di Jawa. Lauhul mahfudz menakdirkan perjalanan 3 sekawan bertemu dengan orang-orang yang pernah bersinggungan dengan Bahar.

Selama membaca terlihat perubahan pandangan 3 sekawan terhadap sekolah agama. Lalu yg sangat jelas, pandanganku terhadap orang lain. Berprasangka terhadap orang lain. Di bab akhir novel, diceritakan lagi sebuah mimpi. Kali ini mimpi Bahar. Mimpi yang sama dengan Buya yang dulu, namun dari sudut pandang Bahar. Di sini aku sedu sedan dibuatnya, menangis. Sambil mengenang kembali perjalanan 3 sekawan mencari Bahar dan perubahan tokoh bahar selama hidupnya. Orang yang kita lihat hari ini belum tentu sama dengan dia yang kemarin ataupun esok hari.

Dalam epilog, barulah terkuak, antara perjalanan 3 sekawan mencari Bahar dengan kata JANJI.
Profile Image for Geetito(◍•ᴗ•◍).
43 reviews1 follower
September 5, 2021
Lewat karakter Bahar, Tere Liye sukses membuatku meneteskan air mata, membuatku merenungkan hidupku, dan tentu saja membuatku malu.

Kenapa? Karena Tere Liye memberikan nasihat nasihat hidup yang menyentil-nyentil nuraniku.

Sudahkah aku tau hakikat kehidupan yang sebenarnya? Apakah hidupku ini kosong saja, tiada artinya?

Dari buku ini aku belajar, banyak hal yang aku harap dapat mendekam dalam otakku dalam waktu yang lama.

Terima kasih Tere Liye, telah menuliskan buku yang sangat indah. Gambaran akan harapan-harapan yang aku amini. Gambaran akan kehidupan, yang kini belum aku penuhi.

Terima kasih Tere Liye, semoga buku ini memberikan sebuah aliran kekuatan untuk orang-orang yang membacanya.
Profile Image for Hana.
30 reviews4 followers
August 13, 2021
Mirip dengan Tentang Kamu dan sedikit mirip Rindu, berkisah tentang nilai-nilai kehidupan dan penelusuran perjalanan hidup seseorang. Meskipun banyak kemiripan, tentu tetap bisa dinikmati apalagi yang udah suka dengan dua judul buku di atas.

Dan epilog adalah bagian terfavoritku dari buku ini :')



1 review
August 4, 2021
Kita selalu bisa memilih, Bersabar atau marah, Bersyukur atau ingkar.

Bahkan saat situasi itu memang menyakitkan, boleh jadi ada kebaikan di sana.

Dan orang orang yang bersabar dan bersyukur akan memilih mengingat hal hal yang baik dibandingkan yang menyakitkan.
_*Janji -Tere Liye -
Profile Image for Mr Fandi.
20 reviews2 followers
September 9, 2021
Judul : Janji
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Sabak Grip Nusantara
Jml Hal : 488 hal
ISBN : 978-623-97262-0-1

Tere Liye merupakan penulis Indonesia yang sangat produktif dalam menerbitkan buku, Novel janji merupakan novel ke 48 dari semua karya beliau yang wajib untuk di koleksi. Over all kisah dalam novel janji memberikan feel yang berbeda, teringat kembali dengan kisah dalam novel Rindu dan Tentang Kamu.

Novel Janji menceritakan Tiga sekawan : Baso, Hasan & Kaharudin. Mereka mendapat misi tugas dari buya, untuk mencari sosok santri yang bernama Burhan. Tiga sekawan menerima tugas itu dengan semangat, mereka bertemu dengan orang-orang luar biasa dan mendapatkan pertualangan seru selama pencarian.

Setiap kisah dan pertualangan yang dibuat oleh penulis sangat detail, membuat pembaca hanyut dalam pertualangan tiga sekawan dalam meraih sebuah tujuan. Tokoh utama di sini adalah sosok Burhan, santri yang ingin dicari oleh buya yang berawal dari sebuah mimpi luar biasa.

Respon ku setelah menyelesaikan novel janji ini campur aduk ya, seperti mengingat kisah sri ningsih dalam novel Tentang kamu. Hati selama membaca ini berasa naik roller coaster, naik turun dan bg tere kembali berhasil membuatku menitikkan air mata pada beberapa bab tertentu.

Nasehat tersimpan dalam buku ini adalah belajar menghormati tetangga, melindungi orang yang sedang teraniaya, bersikap jujur, bersabar setiap mendapat ujian dan belajar untuk rajin bersedekah. Semoga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima dan diterapkan oleh pembacanya

STOP PEMBAJAKAN ⛔🚫 jangan pernah membeli buku bajakan karena bisa menghancurkan dunia literasi dan penggiat literasi. Mari bersama-sama kita bekerja dalam memberantas pembajakan yang semakin menjamur di negeri ini.
Profile Image for Aditya Wulan.
45 reviews5 followers
September 8, 2021
Bercerita tentang tiga sekawan yang terkenal nakal disalah satu sekolah agama ternama. Baso, Hasan dan Kaharuddin dihukum akibat perbuatan mereka selama ini yang membuat onar. Hukuman yang diterima tiga sekawan ini adalah melakukan perjalan untuk mencari seorang murid yang dikeluarkan di sekolah agama tersebut. Banyak kisah yang mereka dengarkan selama perjalanan menapak tilas.

Campur aduk rasanya kalau sudah menyelesaikan satu buku karya Bang Tere Liye. Banyak contoh nyata yang terjadi saat ini. Meski diceritakan dengan alur maju mundur tetap membuat pembaca ikut merasakan kisah dan petualangan dalam cerita ini.

Hanya ada beberapa typo nama dalam penulisannya saja. Biasanya belum pernah menemukan typo dibuku karya Bang Tere Liye.
Profile Image for Rainilamsari.
181 reviews20 followers
August 29, 2021
beberapa buku sebelum ini, yang saya baca, banyak sekali quotesnya. lalu tiba-tiba saya sadar sesuatu. Bang Tere, bukan lagi levelnya "menjual" quotes. maka itu buku-bukunya paling bersih dari sticky notes dan corat-coret saya. Bang Tere menelusupkan value. menancap.

Janji mengangkat tema yang klasik sekali. seperti yang jelas terpatri pada sampulnya: mati. disampaikan dengan cara yang 'sesuatu' sekali. di 1/20 bagian terakhir sebelum menamatkan pendarasan, saya baru menyadari, satu hal ini dimunculkan berkali-kali. membuat (harusnya) jeri. tapi karena sadarnya telat jadi ya begitulah yang terjadi pada saya, haha.

Janji ini 11:12 alurnya sama Tentang Kamu. tentang pencarian seorang sosok. cukup kental nuansa relijinya. memaksa diri berkaca dan terinspirasi untuk meniru teladannya barang satu-dua. karena dicontohkan dengan sedemikian sederhana.

yang tidak selesai-selesai membuat takjub adalah, kemampuan mendeskripsikan tempat yang fiksi tapi seakan nyata. atau kebalik, ya? nggak ketebak, tapi kebayang. bikin gemas menebak-nebak. ini seru.

dan satu hal yang paling membuat saya berkesan adalah salah satu janji yang menjadi ruh buku ini. poin pertama dalam janji tersebut, telak. suatu hal yang selama ini menjadi batu ganjalan, padahal seharusnya bisa jadi batu loncatan. dan setamat saya atas buku ini, perenungan kembali memenuhi relung. sepertinya, ada yang harus saya lakukan. di dunia nyata.

buku ini menarik dengan caranya, biasalah. tabik, Bang Tere!
Profile Image for Maynuverse.
70 reviews5 followers
September 7, 2021
"Kita semua adalah pengembara di dunia ini. Dari hari ke hari. Dari satu tempat ke tempat lain. Dari satu kejadian ke kejadian lain. Terus mengembara. Dan kita pasti akan menggenapkan janji yang satu ini: mati"⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Rampung membaca novel @tereliyewriter yang satu ini, langsung berkaca pada diri sendiri yang sungguh masih gak ada baik-baiknya sama sekali.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Pantas aja disiapkan selama 2 tahun buku ini oleh penulis, ceritanya memang luar biasa bikin bahagia, kecewa, dan sedih dalam satu waktu. Buku ini menurutku lebih "kelam" dibanding Tentang Kamu yang kurang lebih menceritakan seseorang lewat perjalanannya mewakafkan diri ke lingkungan sehingga diingat menjadi seorang yang baik dan humanis.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Buku ini menceritakan bahwa seorang pemabuk dan suka berkelahi yang dikeluarkan dari pesantren bernama Bahar bisa disegani dan dihormati oleh banyak orang.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Apa yang membuat orang-orang memberikan hormat dan segan yang besar pada Bahar?⁣⁣⁣
Betul. Karena janji yang ia tunaikan.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Cerita ini seluruhnya tentang bagaimana Bahar menunaikan Janji pada Buya saat dikeluarkan dari pesantren. Bagaimana Bahar membayar setiap harga dari Janji yang harus ditepati meski dengan merangkak, terlempar hingga menangis tanpa air mata.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Bacalah. Bacalah kisah Bahar agar kita tau bahwa setiap orang yang kita anggap kelam dan berada di lingkungan kurang baik tak selamanya buruk.⁣
Profile Image for Syarifah.
2 reviews
August 30, 2021
it was my comfort book and it is now one of my favourite book.. i relate to many of the characters in the book there's so many great characters here and one of my favourite one is Hasan and of course Haryo i love how Tere liye write in this book it is simple yet its not boring either i love the developing character in Bahar i cried in the beginning, in the middle, and in the end it was beautifully done i also laugh many times because of Baso the book left me a heart warming feelings, i could see myself re-reading this book here is why I'm so fond about tere liye's writing is that he always makes the reader know about each character he wrote making me attached and for so many times i find myself empathise to the character this book have so many morals in each chapter and i do not complain. For those who haven't read this book you should go and read it now to see what i'm talking about and lastly i would thank to the author of this book "Tere liye" for making this story published i hope that i could take the good things from this book and i hope you can make more books that always touch the readers heart and i would happily buy the books
Displaying 1 - 30 of 595 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.