Jump to ratings and reviews
Rate this book

Garden of the Dead Flowers

Rate this book
Saat Mila terbangun, tiba-tiba dia sudah ada di Batavia pada zaman kolonial Belanda dan melihat kakekknya yang masih muda membunuh wanita! Kakek yang dia kira baik, ternyata membunuh gadis-gadis itu di tamannya dan menanamnya hingga menjadi bunga-bunga baru.

Unknown Binding

Published December 27, 2020

25 people are currently reading
85 people want to read

About the author

Sero

3 books1 follower

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
23 (35%)
4 stars
21 (32%)
3 stars
15 (23%)
2 stars
4 (6%)
1 star
1 (1%)
Displaying 1 - 6 of 6 reviews
Profile Image for Harumichi Mizuki.
2,430 reviews73 followers
December 4, 2022
Membuat cerita thriller itu susah. Keharusan untuk menutupi dan membuka beberapa bagian cerita, juga menyicil foreshadow sembari menjaga logika cerita jelas bukan hal yang mudah. Apalagi jika seting ceritanya adalah Batavia tahun 1941, sebelum Indonesia merdeka.

Garden of The Dead Flowers adalah manga time travel thriller yang dipublikasikan di Line Webtoon dari Desember 2020-22 Mei 2022. Di hari ulang tahun kakeknya, Camelia alias Mila bertemu dengan kucing misterius di rumah kaca sang kakek. Saat mengejar kucing itu, Mila jatuh ke dalam lubang yang entah kenapa ada di taman rumah kaca. Begitu sadar... ia menemukan dirinya ada di tempat yang sama tapi di zaman yang berbeda. Lebih gilanya lagi ia menjadi saksi pembunuhan seorang wanita Belanda yang dilakukan oleh kakeknya di masa muda! Wanita itu dibunuh Willem atau Wim --nama kakek Mila-- setelah menghina inlander sebagai bangsa yang bodoh dan menjijikkan, sedangkan ibu Willem sendiri adalah seorang pribumi. Setelah membunuh wanita itu, Willem mengubur wanita itu dan menanam bibit bunga di atas tanah kuburan. Ia berkata bahwa wanita-wanita ia bunuh adalah wanita jahat dan karenanya ia akan menghidupkan mereka kembali menjadi bunga yang lebih cantik.

Mila yang ketakutan kabur dari rumah kaca dan malah kecelakaan tertabrak Juna yang sedang mengendarai sepeda, hingga ia pingsan. Begitu sadar, Mila mendapati dirinya sudah ada di tempat tidur. Juna, adalah temannya di HBS (SMA di zaman Belanda), sekaligus anak dari Bu Tini yang jadi induk semang dari Seruni, neneknya. Wajah Mila sangat mirip dengan Seruni sehingga Juna dan ibunya mengira ia adalah neneknya. Untuk melindungi diri agar bisa menjalani hidup sebagai Seruni, Mila pun berpura-pura amnesia. Sayangnya, Mila tak menyadari bahwa smartphone yang ia bawa jatuh di rumah kaca dan ditemukan Wim. Besoknya, saat Mila berangkat ke HBS, ia mendapati Wim ternyata satu kelas dengannya. Wim rupanya menyimpan ketertarikan pada Seruni alias Mila. Gadis itu pun kebingungan sekaligus ketakutan, masa iya kakeknya yang begitu baik hati itu ternyata punya masa lalu sebagai psikopat?

Secara premis memang cerita ini sangat menarik. Secara grafis apalagi. Meski ini komik thriller, tapi gambar dan desain para karakternya begitu cantik dan penuh warna (biasanya webtoon thriller memiliki grafis yang tidak terlalu enak dilihat). Di beberapa bagian yang menegangkan, gambar-gambar cantik itu berubah drastis jadi menyeramkan. Ekspresi para karakternya digambarkan dengan sangat kuat. Cara duo webtonis ini membawakan cerita yang membuat para pembaca selalu penasaran dan terbawa perasaan tegang juga bagus. Belum lagi double twist di akhir season 1 dan season 2. Wah, benar-benar bikin deg-degan.

Sayangnya, ada banyak keanehan dalam logika ceritanya, yaitu sebagai berikut:

1. Meski pemberani, Mila tampaknya memang diseting sebagai karakter ceroboh. Waktu dia ke rumah Wim untuk pertama kalinya karena diajak Catharina belajar bersama, dia langsung nekat menjelajahi rumah dengan alasan mau ke kamar kecil. Padahal, alasannya adalah untuk menyelidiki apakah ada keanehan di rumah itu. Sebagai catatan, rumah kakeknya di zaman Belanda sama persis dengan rumah di masa depan. Hanya beberapa fungsi ruangan yang berbeda.

Dan dia langsung kepergok sama Wim, dong. Mila membebaskan diri dengan beralasan bahwa ia sedang mengikuti kucing (kucing yang ada di rumah itu sama persis dengan kucing yang ia kejar sebelum jatuh ke masa lalu). Dari situasinya, Mila terlihat tidak meyakinkan. Bagaimana pun apakah wajar seorang tamu yang baru pertama kali diundang langsung dengan lancang akan membuka pintu kamar hanya karena alasan mau memegang kucing?

Anehnya Wim nggak ilfil dengan tingkah Mila yang demikian. Dia tetap menyukai Seruni. Padahal, ini kan fatal banget.

2. Adegan ini baru terasa aneh setelah membaca webtoon ini untuk yang kedua kalinya sehabis menamatkannya, setelah twist terbesar webtoon ini terkuak, Keanehan ini terasa ketika ia bertemu dengan tokoh Roos. Di HBS, Roos seringkali menghina Seruni dan Juna yang inlander. Dia cemburu setengah mati karena Wim lebih memperhatikan Seruni daripada dirinya. Di pesta paman Catharina, waktu Mila dan Juna bekerja menjadi pelayan pesta agar bisa mencari uang untuk Tugiman yang tidak bisa bekerja gara-gara kecelakaan, Roos bahkan menyiramkan teh panas pada Mila. Beruntung Willem melindungi Mila meski dadanya akhirnya terkena luka bakar.



3. Banyak sekali hal yang dibuat terlalu mudah dalam plot webtoon ini. Misalnya Juna yang langsung percaya begitu saja saat Mila menceritakan dirinya adalah cucu Seruni yang datang dari masa depan.

Ada dua patokan yang membuat Juna langsung percaya kata-kata Mila. Yang pertama, karena Mila tidak sengaja menggunakan kata "gue" ketika berbicara dengannya pertama kali. Apakah zaman dulu orang Betawi tidak menggunakan kata "gue"? Bukannya kata ini adalah serapan dari bahasa Cina orang-orang Fujian yang berarti sudah ada dari dulu? Please correct me if I'm wrong about this.

Yang kedua, karena Mila tidak sengaja memanggil Wim dengan kata "kakek" setelah Wim melindunginya dari air panas yang disiramkan Roos. Pertanyaannya, bagaimana Juna bisa mengetahui adegan itu? Mila memanggil Wim dengan panggilan kakek di tempat sepi, berdua saja, karena ia sedang berusaha mengobati dan membalut luka Wim dengan perban. Juna sama sekali tidak diperlihatkan sedang menguping dalam adegan itu. Jadi aneh kalau dia sampai bisa tahu adegan itu apalagi sampai mengingatnya setelah sekian lama waktu berlalu.

4.

5.

6. Apakah wajar jika seorang anak kecil sengaja membunuh pembantunya hanya karena mamanya dihina? Padahal saat kecil pun tidak dia tunjukkan tanda-tanda sebagai psikopat. Dia anak riang dan normal biasa. Perubahan terlalu drastis yang nggak dijelaskan proses perubahannya. Janggal.

7. Sejujurnya saat membacanya pertama kali, aku merasa krik-krik di Season 2, ketika Mila dengan ceroboh dan nekatnya bertanya pada Durijo soal rahasia di balik menghilangnya mama Wim di depan para pembantu lain yang juga sedang bekerja di halaman rumah Wim. Apalagi waktu Durijo menjawab sambil ngegas. Beneran adegan yang nggak wajar. Buatku, kualitas cerita langsung menurun drastis sejak bagian ini.

8. Di pesta ulang tahun Catharina, Juna bilang dirinya nggak pernah ke pesta orang Belanda yang mewah. Lah, pesta pamannya Catharina itu apa? Iya sih dia ke sana sebagai pelayan, tapi kan tetep aja udah dateng ke pesta mewah. Adegan ini akan terasa lebih wajar jika dia ngomong "baru kali ini diundang ke pesta orang Belanda". Itu baru lebih masuk akal.

9. Kejahatan para wanita yang dijadikan korban pembunuhan tidak dijelaskan. Hanya satu orang yang dibunuh karena motif yang jelas, yaitu korban yang pertama kali diperlihatkan dalam prolog cerita: karena ia menghina pribumi. Alasan pembunuhan Roos juga sebenarnya dijelaskan, tapi caranya nggak meyakinkan. Satu wanita lagi dibunuh karena dianggap murahan gara-gara dia langsung nempel-nempel padahal baru ketemu satu kali. Ini motif yang nggak kuat sama sekali. Jika si pembunuh berantai dibuat sengaja mengincar wanita siapa pun orangnya, malah lebih masuk akal, daripada mengatakan si pembunuh hanya mengincar wanita jahat, tapi standar "jahat" di sini nggak dijelaskan.

10.

11.





14. Yang terakhir, mengapa si pembunuh berantai mengincar korban perempuan padahal yang menyiksanya adalah ayahnya sendiri? Kalau penyebab trauma dia adalah perempuan, mungkin pemilihan korban ini bakal lebih bisa diterima (apalagi dia bilang kriteria korbannya adalah perempuan jahat). Tapi penyebab trauma terbesarnya adalah sesama lelaki.

15. Penculikan Durijo digambarkan dengan membekap hidung dan mulutnya pakai sapu tangan berkloroform. I know ini cara yang sangat efektif dalam menggambarkan adegan penculikan. Tapi sayangnya dalam literatur yang pernah kubaca, seseorang baru akan pingsan lima menit kemudian jika dibekap dengan kloroform. Kelamaan. Dan saluran pernapasan korban bakal rusak kalau dibekap menggunakan sapu tangan berkloroform selama itu. Bukannya penculikan, malah jadi percobaan pembunuhan. Believe me, aku juga kesal sekali waktu tahu soal ini. Tapi ya gimana lagi. Nyatanya ya gitu.

Penjelasan soal kloroform bisa dibaca di sini: https://www.scienceabc.com/humans/mov... atau ditonton di video ini: https://www.youtube.com/watch?v=vMwvO...

I know it must be hard buat bikin cerita sambil riset ngejar deadline secara mingguan seperti ini. Tapi kalau saja keanehan-keanehan di atas diantisipasi, tentunya kisah ini akan lebih mengasyikkan karena bahkan setelah keanehan-keanehan di atas masih ada, aku masih bisa membaca cerita ini dua kali sampai selesai. Di masa depan, semoga karya Sero dan Corbenix jadi lebih baik.
Profile Image for Wiktoria.
84 reviews1 follower
May 17, 2024
Przerwałam jakoś na początku 2 sezonu, bo plot twist mi się nie spodobał
Profile Image for Pamela Osório.
8 reviews
July 30, 2025
This webtoon follows the story of Mila, a 17-year-old girl who, during her grandfather’s 96th birthday party, is suddenly transported back to the year 1940. The first thing she witnesses is a shocking scene: a man—who appears to be her grandfather as a young adult—murdering a woman and burying her in the garden.

Stunned, Mila tries to escape but ends up falling and waking up in a house where people believe she is her grandmother, Seruni. From there, she must find a way back to her time while uncovering the truth behind the murders.

The plot delivers a mix of mystery, dark moments, and time-travel intrigue. While it leans on a few familiar tropes, the story is well-structured and cohesive. There were no major loose ends, and overall, it was an engaging and enjoyable read.
Profile Image for Souha_benali56.
30 reviews
December 1, 2023
My favorite manhwa,the plot is perfect the characters and the vibes makes me want to travel back to 40s
Profile Image for zee.
35 reviews
October 22, 2024
gen reading this I nvr expected the endings twist, I'm also glad tht it didn't fall into any incest, this was an amazing read
83 reviews
Read
October 25, 2024
Crazy but actually good
Idea for a light novel title to describe this series: In Another Time But My Grandfather is Actually a Serial Killer?
Pff, lol.
Displaying 1 - 6 of 6 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.