Jump to ratings and reviews
Rate this book

Tentang Kamu

Rate this book
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita.
Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.
Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.

503 pages, Paperback

First published October 27, 2016

1025 people are currently reading
11023 people want to read

About the author

Tere Liye

70 books13.5k followers
Author from Indonesia.

"Jangan mau jadi kritikus buku, tapi TIDAK pernah menulis buku."

"1000 komentar yang kita buat di dunia maya, tidak akan membuat kita naik pangkat menjadi penulis buku. Mulailah menulis buku, jangan habiskan waktu jadi komentator, mulailah jadi pelaku."

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
8,019 (71%)
4 stars
2,359 (21%)
3 stars
531 (4%)
2 stars
149 (1%)
1 star
121 (1%)
Displaying 1 - 30 of 1,763 reviews
Profile Image for Arief Bakhtiar D..
134 reviews82 followers
January 17, 2020
BUKAN TENTANG KAMU

"Tadi sangat mengesankan."—Hakan Karim

BERBULAN-BULAN setelah peristiwa "mengesankan" di atas bus tingkat London rute 16 itu, Hakan Karim akhirnya tahu: cintanya berbalas. Dan Sri Ningsih, perempuan Indonesia baik hati itu, juga tahu: Hakan adalah anugerah terbaik yang pernah hadir dalam kehidupannya yang penuh getir. Sebab lelaki Turki itu memutuskan untuk mencintai seseorang perempuan yang tak akan memberikannya keturunan: mereka memiliki rhesus darah yang berbeda.

Tapi Hakan tetap lah Hakan: lelaki pemalu yang sekali memutuskan, keputusan itu akan bertahan selamanya. Seperti yang pernah dikatakannya suatu kali, bahwa mencintai telah memberikannya keberanian.

Bagi saya, selain cerita cinta Hakan dan Sri Ningsih, apa yang membuat keseluruhan bab Tentang Kamu memikat adalah gaya Tere Liye menampilkan cerita berlapis yang dituliskan dengan eksekusi yang matang. Kita dibiarkan mengikuti perjalanan Zaman Zulkarnaen, pengacara yang mendapat tugas menyelesaikan soal-soal harta warisan Sri Ningsih, kliennya di firma hukum Thompson & Co., sebagai cerita besar novel ini. Di dalam cerita besar itu kisah-kisah Sri Ningsih berlangsung satu per satu.

Catatan yang ditinggalkan Sri Ningsih menjadi pembuka tiap cerita baru dan sekaligus kerangka Tentang Kamu. Catatan itu terdiri dari lima bab, yang setiap babnya merupakan tahapan-tahapan tertentu dalam hidup Sri Ningsih. Dari lima catatan itu Tere Liye memberikan kita lima klimaks cerita; empat klimaks untuk plot dengan lakon Sri Ningsih, dan satu klimaks terakhir untuk plot cerita besar Zaman Zulkarnaen (Juz kelima pada catatan harian Sri Ningsih agaknya tidak lagi dimaksudkan untuk menghadirkan plot penuh tensi bagi Sri Ningsih, dan mulai bagian itulah seterusnya Zaman Zulkarnaen mengambil tempat utama).

Dalam tiap cerita, narator menampilkan detail motif dan karakter tokoh sehingga kita memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan tokoh tersebut (teknik seperti ini membuat kita akan merasa bahagia jika lakon utamanya bahagia dan turut sedih jika tokohnya menderita). Di dalamnya Tere Liye menyertakan isu-isu yang menjadi perhatian di zaman ini, seperti kekerasan terhadap anak, kesulitan mencari lapangan kerja, poligami, perebutan jabatan, persaingan usaha, pembagian harta warisan, sampai menghabiskan masa tua di panti jompo karena tidak memiliki keturunan yang bisa diandalkan.

Yang bagi saya menyedihkan, hampir semua masalah itu bergiliran hadir pada garis nasib satu orang: Sri Ningsih.

Terlalu banyak keresahan di hidupnya, terlalu banyak kepahitan. Saya tidak ragu menyatakan bahwa Tentang Kamu menceritakan tentang soal-soal hidup yang ditempuh dengan teguh oleh tokoh-tokohnya, meski mimpi-mimpi mereka tak tercapai, dan lelah atau kalah. Dengan teknik penggambaran detail motif dan karakter, Tere Liye menghimpun segala rasa sakit, segala yang memilukan, dalam diri Sri Ningsih, sekaligus berusaha memperlihatkan, pada akhirnya, bahwa "semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir".

Sebab menerima atau tidak, hidup bukan teater yang terdiri dari babak-babak kepastian yang kita rencanakan. Tapi kita tahu hidup akan selesai, dan sampai saat itu tiba, yang dibutuhkan adalah sikap terbaik untuk menghadapi kecemasan apa pun yang terjadi.

Saya kira di situ kita akan merindukan Sri Ningsih.

Novel ini, seperti kata Neil Gaiman tentang fiksi, "a lie that tells us true things, over and over".
Profile Image for Aoi Matsuzaki.
60 reviews
December 19, 2016
Wow.

Karya terbaik Tere Liye yang pernah saya baca setelah Pulang dan Rindu. Yang bikin mata berkaca-kaca di bab "Nugroho" Pergi (bener gak ya hahaha). Yang bikin saya berdecak dalam hati; kisahnya bikin merinding gaiiisss.

Mengabaikan typo yang ternyata lumayan banyak, kayak "melesat" yang harusnya "memelesat", " nahkoda" yang harusnya "nakhoda", sedikit miss di percakapan Rajendra Khan yang " My Friend" itu, kadang huruf kapital di huruf F-nya nggak ada. Terus, kesalahan huruf kapital pagi di judul bab-nya. Harusnya kata ke sama dari kan pake huruf kecil. Dan kata nggak baku juga, "melesat" yang tadi itu yang ada di judul bab juga. Oh iya, dan dua kali kesalahan (entah sih bener ato enggak) waktu Pak Tua ngomong namanya Ibu Sri. Harusnya kan Sri Ningsih, tapi jadi Sri Rahayu. Saya terpana waktu baca kisah perempuan super hebat ini, bikin terbayang. Deskripsinya hidup, dan saya rasa nggak ada bagian membosankan kayak di Rindu (yang sebenernya saya bosen karena Ambo Uleng ga muncul-muncul hahaha. Ya ampun Ambo, kurindu kamu). Ah, saya seneng banget Kapten Phillips tersayang dan kapal Blitar-nya disebutkan. Aduh Kapten, pesonamu itu susah dilupakan. Yah walaupun cuma secuil sih. Tapi tetep aja hahaha.

Banyak banget karakter yang saya suka di sini, mau yang udah jompo (Ibu Sri panutanq beserta separuh jiwanya yang bikin saya ketawa sekaligus nangis terbendung, Maximilen, sama Beatrich--eh nama nenek ini bener gak, plus Rajendra sama keluarganya), yang lumayan muda macem Aimee, Zaman (Zaman ini gabungan antara Bujang sama beberapa tokoh di Rindu kayaknya. Aduh, suka banget sama mas mas kepala tiga ini), dan La Gogo. Eits, saya juga suka Eric hahaha.

Ah. Secara keseluruhan, suka banget. Nggak terlalu tegang macem Pulang, dan nggak terlalu ... what should I say ... agamais macem Rindu. Karakternya jauh lebih manusiawi dibandingkan beberapa tokoh di buku Tere Liye yang lain; nggak terlalu sempurna di akademik maksud saya. Ambil contoh aja Tania yang sangat luar biasa pinternya.

Eh tapi tapiiii. .. entah saya ngerasa dua bab terakhir alurnya atau pembawaannya gitu dicepetin. Entah sayanya yang ngebet pengen tau endingnya ato gimana, tapi tetep suka kok. Tenang aja. Dan saya kurang puas sama kisahnya Zaman, kok dikit banget gitu haha. Lalu twist-nya yang udah ketebak sejak beberapa bab terakhir.

Tapi sekali lagi, mengabaikan kekurangan di atas, kisah ini bikin saya sadar tentang kerja keras, perjuangan, pengorbanan ... aduh nggak nyesel ngabisin 87k buat beli buku ini.

Overall, 9,25 dari 10 atau 4,625/5 bintang. Karena nggak terlalu bikin deg degan kayak di Pulang hehehe.

N.B/ Kisah cinta di sini manis banget. Nggak menye. Dan lucu juga hahaha. Saya suka interaksi tokoh tokohnya gitu. Yah. Bacaan bagus yang lain di Bulan Desember.
Profile Image for Marina.
2,035 reviews359 followers
November 17, 2016
Thanks a lot Scoop for the 80% discount from IDR 81.000 into IDR 16.200! Happy 6th Anniversary!
--------------
** Books 295 - 2016 **

I read in English but this book is originally being written in Indonesian Languange

4,3 dari 5 bintang!

Lagi-lagi saya berhasil menyunggingkan senyum simpul di pagi ini. Betapa tidak didalam 2 hari ini secara berturut-turut saya berhasil menyelesaikan novel Indonesia yang menarik buat saya yaitu Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi by Yusi Avianto Pareanom dan ada juga buku ini. Saya jatuh cinta dengan cerita dan perjalanan Ibu Sri Ningsih didalam buku ini! Perjalanan beliau membuat perasaan dan hati saya menjadi hangat, sedih, haru yang bercampur aduk menjadi satu.

Pada suatu pagi Thomson & Co, sebuah kantor pengacara terkemuka di Inggris dikejutkan dengan meninggalnya seorang wanita bilioner bernama Sri Ningsih yang meninggalkan warisan sangat banyak. Zaman Zulkarnaen seorang pengacara muda ditugaskan untuk mengusut mengenai harta warisan tersebut dan perjalanannya dimulai di Pulau Bungin, Sumbawa dimana kisah hidup Sri Ningsih dimulai.

Kehidupan masa kecil Sri Ningsih yang keras membuatnya tidak gentar dalam menjalani hidup. Fase selanjutnya membawanya ke kota Surakarta dimana ia mulai mengenyam pendidikan di Madrasah dan akhirnya menjadi guru. Ia bersahabat cukup dekat dengan Nur’aini dan Sulastri. Ketika ada suatu kejadian yang mengubah hidupnya ia memutuskan untuk hijrah ke Jakarta. Disinilah kehidupan Sri Ningsih sebagai pendatang kembali diuji bagaimana ia bisa survive di Jakarta yang keras dan tidak memiliki pendidikan yang memadai hingga akhirnya bagaimana ia bisa sampai ke London dan Paris. Buku ini menuntun kita ke setiap fase hidup dari Sri Ningsih yang membuat kita terkejut dan terhenyak betapa ia gigih dan berusaha bangkit dari kejatuhan dan kesedihannya.

Buku ini membuat saya termotivasi bagaimana melihat kegigihan, jatuh bangun dan perjuangan Ibu Sri Ningsih dalam menjalani kehidupannya. Siapa yang mengira bahwa bocah dari Pulau Bungin di Sumbawa yang dulunya hanya dianggap sebelah mata bisa menjadi direktur perusahaan dan tinggal di luar negeri? Pepatah Success is the result of perfection, hard work, learning from failure, loyalty, and persistence by Colin Powell menurut saya ada benarnya. Ahh! Saya jadi malu membayangkan bahwa kalau selama ini saya belum bisa memberikan kontribusi yang berarti dan masih berada di dalam zona aman.

Saya merasa Tere Liye cukup berani mengambil timeframe yang cukup panjang untuk novel ini. Menurut saya tidak mudah menjabarkan rentang waktu tahun 1940-an hingga sampai tahun 2016. Apalagi peristiwa-peristiwa penting yang bersejarah sekaligus kelam di Indonesia diceritakan dengan apik disini. Mulai dari peristiwa pemberontakan PKI Madiun di tahun 1948, Peristiwa G 30 S di tahun 1965 yang mengingatkan saya akan buku mbak Okky Madasari yang berjudul Entrok dan Ahmad Tohari yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk. Selain itu ada juga peristiwa Malari di tahun 1974 dan juga kasus resesi ekonomi Subprime Mortagage Amerika di tahun 2007 yang secara sekilas dibahas dibuku ini. Saya baru membaca buku Eka Kurniawan yang berjudul Cantik itu Luka yang menurut saya juga piawai dalam mengambil cerita dengan timeframe yang panjang.

Tidak hanya itu buku ini menyisipkan sejarah-sejarah mengenai Jakarta seperti bioskop Metropole yang terletak di jalan pegangsaan dahulunya pada tahun 1960 sempat diganti namanya menjadi Bioskop Megaria akibat adanya kebijakan anti-Barat dari Presiden Soekarno, adanya kebudayaan betawi yang dibahas disini seperti festival palang pintu dan ondel-ondel dan bahkan istilah pertama kenapa ada kaki lima. Beberapa poin itu menjadi nilai positif bagi saya karena saya termasuk penyuka sejarah.

Nilai tambah lainnya secara tidak langsung memaparkan akan isu-isu yang relevan sekali di jaman sekarang seperti kasus kekerasan pada anak (Domestic Violence), Persaingan antar perusahaan, perebutan jabatan dan kekuasaan, kesulitan mencari lapangan kerja, hidup berwirausaha, pembagian harta warisan dan hingga akhirnya menghabiskan masa tua di panti jompo karena tidak ada sanak saudara atau keturunan yang bisa diandalkan (Hal yang satu ini membuat saya teringat akan kisah ibu N.h Dini yang hidup di Panti Jompo sedangkan putra putrinya, Lintang dan Padang tinggal di luar negeri).

Tadinya saya berpikir kenapa Tere-Liye memilih gambar sepatu ya sebagai cover sampulnya? Akhirnya setelah membaca buku ini saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Sepatulah yang menjadi saksi kemana sajakah kita sudah berjalan atau sudah sejauh manakah kita mengarungi belahan dunia ini?

There is no end to education. It is not that you read a book, pass an examination, and finish with education. The whole of life, from the moment you are born to the moment you die, is a process of learning - Jiddu Krishnamurti
Profile Image for Nora Apriyani.
151 reviews
February 10, 2017
Akhirnya buku inilah yang menjadi buku penutup dari target bacaan saya di GR di tahun 2016 ini. Ga muluk2 saya cuma menargetkan 20 buku saja untuk tahun ini, karena saya tau batas kemampuan baca saya akhir2 ini. Mencari waktu luang untuk menghabiskan sebuah buku kadang terasa tidak semudah dulu.

Dan buku ini benar-benar istimewa. Ceritanya luar biasa menginspirasi. Tere liye kembali membuat sebuah cerita yang brilian. Buku setebal 524 halaman ini berkisah tentang Zaman Zulkarnaen seorang pengacara yang mendapat mandat untuk menyelesaikan harta warisan dari seorang billionaire bernama Sri Ningsih. Hal ini menuntut Zaman untuk menelusuri kehidupan Sri Ningsih dari masa kanak-kanaknya di Pulau Bungin Sumbawa hingga akhir hayatnya di Paris.

Kisahnya betul-betul tidak sederhana bahkan sedikit susah ditebak. Ini yang membuat saya tidak bisa berhenti untuk membalik tiap halamannya hingga tuntas.

Cover, judul, dan sinopsis bukunya benar-benar tidak bisa menggambarkan isinya yang luar biasa. Saya malah merasa bingung s.d sekarang, kenapa bang tere memilih cover buku dengan gambar sepatu. Jauh sekali dari isi cerita yang menceritakan tentang kehidupan luar biasa dari seseorang yang bernama Sri Ningsih.

Terlepas dari hal itu, saya akui saya betul-betul menikmati cerita di dalamnya hingga merasa kisah ini seperti sebuah kisah nyata. Saya tenggelam dibuatnya. IMHO, mungkin ini karya terbaik bang tere setelah sebelumnya RTDW selalu tak tergeserkan tempatnya di urutan pertama di mata saya. Harus saya akui sepertinya ini mengalahkan RTDW.

Tak banyak yang bisa saya review karena saya takut bakalan menjadi spoiler dan mengurangi keasyikan bagi yang belum membacanya. Saya cuma bisa bilang kalo buku ini really2 highly recommended... 5 bintang untuk buku ini.
Profile Image for ♡.
52 reviews11 followers
October 29, 2016
Yang pasti, sinopsis dari buku ini ngak seperti yang kamu pikirin. Alih-alih jauh lebih memukai daripada kata-kata itu.

Ini buku paling mengharukan dari Tere Liye selain Hujan.Gila, suka parah sama alur yang disediain di sini. Dan kebetulan aku juga suka tentang hukum--yang mana tokoh utama yang berperan dalam cerita ini adalah seorang pengacara.

Novel ini ngak segampang ditebak yang biasanya, alih-alih bener-bener penuh lika-liku. Meskipun menurut aku 60% dipenuhi sama narasi dan flashback, tapi novel ini sama sekali ngak bikin bosen. Justru pengen baca terus, nagih mau baca ke bab selanjutnya.

Ngak bisa berkata lebih panjang lagi. Aku baru aja selesai baca buku ini beberapa menit yang lalu. Dan sampai sekarang masih ngak rela keluar dari cerita ini. Sampai akhir juga endingnya bikin speechless. Banyak banget kejutan yang disediain sama kak Tere Liye di dalam novel ini.

Intinya kalah ada rate 100 bintang, pasti aku bakal ngerate segitu buat buku ini.

Highly recommended
Profile Image for Sharulnizam Yusof.
Author 1 book95 followers
March 28, 2022
1/
Apa lagi yang mahu saya katakan dengan Tere Liye? Beliau memang seorang penulis yang sangat bijak dan bertanggungjawab. Menulis memang satu perkara yang serius buat beliau, dan bukan sekadar melepaskan betok di tangga.

2/
"Tentang Kamu" adalah cerita melalui kaca mata Zaman Zulkarnaen yang berlangsung hanya 10 hari (kalau tak silap). Tapi cerita dalam cerita beliau, ada kisah Sri Ningsih yang membawa kita mengembara jauh dari tahun 1946 sehingga hari ini.

3/
Kisah Sri Ningsih sungguh sadis, saya jadi teringat buku Tere Liye yang pertama saya baca iaitu Bidadari-bidadari Surga. Kisah malang (atau kisah sedih) seorang kakak yang menghadapi takdir dan nasib dengan cekal, untuk kesenangan keluarga/sahabat sendiri. Dan nasib Sri Ningsih juga hampir sama.

4/
Tere Liye mengangkat darjat wanita dalam buku ini. Tidak hanya merelakan nasib ditentukan orang lain, wanita cekal ini berjaya membawa kemajuan diri tanpa perlu menjatuhkan orang lain. Watak Sri Ningsih juga lari dari standard dunia arus perdana; beliau pendek, hitam dan biasa-biasa (mengikut piawai manusia hari ini). Bagus Tere Liye, beliau mencipta rasa yakin diri dan inspirasi.

5/
Membaca setiap helai novel ini akan menemukan kualiti seorang penulis yang ada pada Tere Liye. Dalam perjalanan kisah hidup Sri Ningsih, beliau memuatkan kisah-kisah benar yang melanda dunia, khususnya Indonesia dan London, dalam tempoh waktu yang sama. Beliau memanipulasi kisah itu dalam novel, menjadikan jalan cerita ternampak lebih kukuh dan meyakinkan. Kisah pembantaian komunis, pemberontakan di Jakarta, kisa perkahwinan Lady Diana dan isu Y2K di penghujung 1999. Hebat!

6/
Silang budaya juga berlaku dengan baik. Kalau di Indonesia, Sri Ningsih bergaul mesra dengan kaum-kaum tempatan yang lain. Kalau di London, bahkan beliau berkahwin dengan pemuda Turki, dan berkeluargakan orang India.

7/
Tentulah, ada kebetulan-kebetulan yang saya rasa agak ketara seperti watak Rajendra Khan yang menghubungkan Zaman Zulkarnaen dan Sri Ningsih. Kebetulan yang saya rasa membuatkan cerita menjadi "agak mudah". Begitu juga bagaimana tiba-tiba Zaman dapat menghuraikan secara terperinci penglibatan Ningrum di sebalik kisah lara Sri Ningsih. Dua perkara ini saja saya rasa seperti sedikit "skeptiikal".

8/
Namun Tere Liye tetap berjaya membawa saya ke mukasurat penghabisan. Plot-plot ceritanya menarik dan membuatkan kita sentiasa mahu tahu apa yang terjadi seterusnya.

9/
Oh ya! Seperti biasa, Tere Liye menyelitkan adegan percintaan dengan cara "show, dont tell". Manis sekali. Antara Sri Ningsih dan Hakan, antara Zaman dan Aimee. Pendek, tapi manis.

10/
Buku ini, saya recommend!

#sharulmembaca
#malaysiamembaca
Profile Image for Denilasari.
44 reviews2 followers
November 10, 2016
Tentang Kamu merupakan salah satu masterpiece terbaik Tere Liye menurut saya.

Zaman Zulkarnaen merupakan junior associate di salah satu firma hukum di London. Dia mendapatkan tugas yang membuat dia menelusuri kehidupan mendiang Sri Ningsih untuk memecahkan persoalan harta warisan yang bernilai 1 juta poundsterling atau senilai 19 triliun rupiah.

2/3 buku ini menceritakan kehidupan Sri Ningsih mulai dari dia lahir sampai dia meninggal.
Aku bersyukur novel ini fiksi. Aku nggak bisa membayangkan kalau jadi Sri, hidup dia penuh dengan luka. Luka yang bahkan sebagian kecilnya gak akan sanggup aku pikul kalau jadi beliau.
Wah, bahkan aku menghormati Sri Ningsih walaupun dia hanya karakter fiksi.

Buku ini menceritakan 4 episode hidup Sri. Saat dia di pulau Bungin, di Surakarta, di Jakarta, dan terakhir di London. Sebenarnya ada 1 lagi, di Paris, di penghujung hidupnya. Tapi yang paling krusial ada di 4 kota pertama.
Di setiap episode Sri, aku pasti menangis, bahkan buat mengingat cerita itu kembali, aku menangis lagi.
Hidup dia sama sekali nggak mudah, saat dia menemukan kebahagiaan, dalam sekejap kebagiaan itu terenggut dengan berbagai cara. Cara yang amat menyakitkan malah. Tapi Sri terus bangkit, dia nggak pernah menyalahkan siapapun, dia akan terus berusaha apapun itu.
Seperti kutipan yang aku suka disini, "Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x"
Benar kata Zaman, hati Sri Ningsih bagai kristal tanpa cacat.

5 solid stars buat Sri Ningsih dengan berbagai prestasi yang beliau buat.

Ps: aku suka sama karakter penghuni panti jompo, Maximillien, yang semakin menambah bumbu cerita disini.
;)
Profile Image for Iffah Haziqah.
3 reviews
September 29, 2019
TENTANG KAMU - Tere Liye
.
.
Akhirnya berjaya untuk habiskan novel ini setelah beberapa lama mula membaca. Ada sebab kenapa saya mengambil masa yang lama untuk habiskan. Bukan sebab penceritaannya tak seronok cuma setiap kali saya baca, ada bahagian yang membuatkan saya berfikir kenapa dia buat macam tu, kenapa dia tak buat macam tu, apa yang dia rasa, bagaimana kalau aku berada di tempatnya & banyak lagilah.
.
Jujur kata, kisah dalam novel ini akan buatkan kita sangat emosional. Sekejap sedih, sekejap geram, sekejap gembira, sekejap marah. Permulaan cerita ini pun dah buatkan saya menangis bilamana watak utama mula kehilangan orang yang tersayang dan kemudian dituduh di atas perbuatan yang tidak dilakukan. Bunyi macam tipikal drama tapi bila kita baca, terasa seperti kita adalah watak itu.
.
Sri Ningsih, gadis kecil yang dikutuk, memulakan kehidupan sebagai kanak-kanak normal tetapi setelah pemergian ayahnya maka bermulalah episod suka duka Sri Ningsih. Semuanya bermula dengan kehilangan kemudian lari mencari kebahagiaan. Sehinggalah Sri berjaya menjejak kaki ke negara Eropah. Di situlah dia mengakhiri sisa kehidupan setelah akhirnya meninggal di rumah orang tua di Paris.
.
Walaupun pengakhirannya bagi saya terlalu dramatik tapi secara keseluruhannya novel ini menggarapkan semua elemen emosi dalam satu kisah. Sangat hebat seorang penulis bernama Tere Liye.
.
.
.
#iffahshares
#bookookita
#malaysiamembaca
Profile Image for Meta Morfillah.
664 reviews23 followers
November 11, 2016
Judul: Tentang kamu
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Dimensi: vi + 524 hlm, 13.5 x 20.5 cm, cetakan pertama oktober 2016
ISBN: 978 602 0822 341

Buku dengan kisah yang spesial dari orang spesial untuk momen spesial. Jazakillah khair ka ulya untuk hadiah milad ke 27 nya. Pemberiannya pun spesial, sangat kuhargai perjuangannya.

Tere liye, lagi-lagi membuktikan semakin derasnya haters tidak mematahkan semangatnya melahirkan buku yang kian kaya riset dan detail. Buku terbarunya ini mulai berani mengambil setting tempat di luar negeri yang tidak hanya tempelan. Tapi dijelaskan dan ditelusuri. Juga berani mengambil setting waktu dengan poin penting dari tahun 1940-2016 baik di sejarah Indonesia maupun dunia. Dan juga, berani mengambil alur maju mundur, yang lebih seringnya flashback dengan gaya detektif. Menelusuri jejak masa lalu sang tokoh utama. Persis roman, dari ia lahir hingga ia meninggal.

Tokoh itu adalah Sri Ningsih. Perempuan pendek, hitam, gempal kelahiran Pulau Bungin, Sumbawa, yang memiliki hati sejernih air, otak cerdas, kedayatahanmalangan mengagumkan serta kemauan belajar tinggi. Anak pelaut tangguh yang didoakan orangtuanya akan menjadi besar dan menjelajah dunia. Namun meninggal dengan damai dalam kesendirian di panti jompo Prancis, tapi tidak kesepian. Meninggalkan warisan harta yang sangat besar.

Berbekal sepucuk surat, Zaman Zulkarnaen pengacara muda Indonesia dari Thompson & Co, London menelusuri jejak kehidupan Sri Ningsih. Mencari tahu siapa pemilik waris yang sah. Sayangnya, hanya buku diary berisi lima tulisan dan beberapa lembar foto saja yang ia dapatkan. Tenggat waktu memaksa Zaman berpikir keras dan mengerahkan segenap kemampuannya untuk menggali masa lalu dan menemukan benang merah.

Banyak nama dan kota yang ia telusuri demi Sri Ningsih. Ada Ode di Pulau Bungin, Nur'aini di Surakarta, Cathy di Jakarta, Rajendra dan keluarganya di London, dan Aimee di Paris. Berhasilkah? Silakan baca sendiri buku ini. Buku yang memaksa saya tetap membacanya meski migrain dan flu menyerang. Sayangnya rasa penasaran saya dan alur yang dinamis begitu menggoda hingga 4 jam setelah maghrib barulah saya bisa bernafas lega menamatkannya. Meski terasa ada bagian yang terlalu 'kebetulan' dan 'always happy ending' khas tere liye, tapi tidak mengurangi keasyikannya. Bahkan sekarang saya tidak merasa aneh dengan kebetulan itu. Sebab hal paling fiksi dari fiksi adalah kehidupan itu sendiri, bukan? Hehe...

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Setiap janji, sesederhana apapun itu, memiliki kehormatan." (H.45)

"Pertanyaan terpentingnya bukan berapa kali kita gagal, melainkan berapa kali kita bangkit lagi, dan lagi setelah gagal tersebut?" (H.210)

"Bahkan sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya." (H.257)

"Tidak ada yang benar-benar bisa kita lupakan, karena saat kita lupa, masih ada sisi atau orang lain yang mengingatnya." (H.270)

"Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugrah terbesar hidupku. Nasihat lama itu benar, cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita. Terima kasih. Aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi. Karena dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian." (H.286)

"Daripada kita sibuk bertanya kapan seorang gadis menikah, hanya membuatnya sedih, lebih baik bantu dia agar segera mendapatkan jodohnya. Itu lebih bermanfaat." (357)

"Apa yang membuat pernikahan orangtua dulu langgeng berpuluh tahun? Karena mereka jatuh cinta setiap hari pada orang yang sama. Maka kesedihan dan ujian seberat apapun bisa dilewati dengan baik." (H.385)

"Dia tetaplah wanita biasa. Saat orang lain melihatmya tegar menghadapi apapun, orang lain tidak tahu seberapa besar perjuangannya untuk membujuk dirinya sendiri sabar, melepaskan, melupakan, dan semuah hal yang ringan dikatakan, tapi berat dilakukan. Karena bila bicara tentang penerimaan yang tulus, hanya yang bersangkutanlah yang tahu seberapa ikhlas dia telah berdamai dengan sesuatu." (H. 406)

"Hati manusia persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak pernah tahu kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati oleh seseorang." (H.415)

"Lihat! Baca! Biar kepalamu yang dipenuhi kebencian tercerahkan." (H. 505)

Meta morfillah
Profile Image for Anang Danik Alsyah.
5 reviews1 follower
October 30, 2016
Akhirnya dapat buku ini setelah coba iseng-iseng tanya ke mas-mas petugas gramedia pandanaran. Padahal pas itu masih H-2 tanggal rilis. Skip... Skip...
Novel ini bercerita tentang penelusuran jejak dari seseorang. Yang membawanya mengelilinggi berbagai macam Kota untuk mencari informasi tentang Kisah Hidupnya.
Adalah Sri Ningsih Seorang yang meninggalkan harta warisan 1 M Poundsterling. Yang kemudiann diketahui sudah meninggal dunia. Dan diketahui menunjuk Firma Thompson & Co untuk mengurus masalah harta warisannya. Dan Zaman Zulkarnaen, seorang pemuda indonesia yang bekerja sebagai pengacara yang ditugasi menangani kasus dari Sri Ningsih.
Ternyata tugas untuk mencari ahli waris yang sah telah membawa Zaman berpetualang dari sebuah panti jompo di Paris sampai ke Pulau Bengin Sumbawa, Salah satu pesantren di Surakarta, ke Jakarta, Terus Ke London, Terus kembali ke Paris.
Bukan Tere Liye kalau setiap novelnya tidak disisipkan pesan moral yang menggelitik. Ya sebuah novel tentang pencarian, perjalanan, dan Tentang Kamu
Profile Image for Karina.
133 reviews4 followers
July 18, 2019
Bagus di awal smpai pertengahan ,, banyak quotes2 yang memotivasi tentang kehidupan namun setelah pertengahan sosok sri menurut saya terlalu luar biasa tidak ada kelemahan seperti wonder woman ,,menurut saya kurang natural .. dan kisahnya terlalu dramatis untuk ukuran sosok yang terlahir biasa saja di pulau terpencil garis takdirnya terlalu fantastis .. dan di akhir kisah zaman zulkarnaen menjadi Tom cruise di mission imposible.. hahah ..
ya cukup menghibur tapi buat saya yang suka genre klasik ini bukan novel favorit saya..

Oke semangat karya anak bangsa..lanjutkan untuk Bung Tere Liye
Profile Image for nur'aini  tri wahyuni.
894 reviews30 followers
November 26, 2016
awalnya sempat pesimis, karena dua buku sebelumnya, Rindu dan juga Hujan -yang meskipun tetap saya kasih lima bintang- gagal memberikan kepercayaan saya bahwa Tere Liye sudah kembali ke pakem penulisan bukubuku lamanya. mungkin karena pangsa bang Tere bergeser ke remaja tanggung dan berusaha membangun prinsip prinsip kebaikan dalam diri mereka, tetap aja rasa tidak puas itu ada. terlebih saat si abang mengumumkan judul bukunya, "Tentang Kamu", too cheesy buat saya.

tapi, di page beliau dan facebook istrinya tertera kalau penyuka RTdW akan suka juga dengan buku ini, saya jadi semangat lagi bergegas beli dan baca.

saya ngerasa ini perpaduan RTdW dan Ayahku (bukan) Pembohong yang mencakup segala aspek kehidupan, perjuangan-kerja keras-kesabaran dan ketabahan-keyakinan dan tentu saja, cinta. bersyukur di novel ini porsi masingmasing pas, diletakkan tepat waktu dan sasaran.

Sri Ningsih adalah karakter brilliant, suka sekali jika bang Tere membangun tokoh berlatar pelaut seperti Borno nya si Angpau, pengemudi sepit. memulai kehidupan penuh kesabaran, belajar, menelurkan ide ide cemerlang, kerja keras, bertahan dan memaafkan di tengah pengkhianatan.

Zaman Zulkarnaen pun, ini salah satu kakarter dengan pekerjaan yang kayanya saya pernah ajuin deh ke bang Tere kapan tau ((yaa ga usah kepedeaan, Nay)).

one of Tere Liye's best book, mengingatkan saya akan awalawal kepo dengan si abang dan gaya bahasa beliau saat masih aktif di multiply dulu.
Profile Image for Anggun P.W.
270 reviews91 followers
February 11, 2017
3.6 of 5 stars

Buku ini sudah teronggok nyaris setengah tahun, padahal ini buku pinjaman. Sampai pada akhirnya sang pemilik menanyakan apakah sudah dbaca, karena antrian pinjaman buku ini sudah mulai memanjang, akhirnya dengan segera buku ini jadi prioritas bacaan saya.

Untunglah alurnya cepat dan tidak membosankan, buku ini selesai kurang dari 48 jam dengan aktivitas yang hiruk pikuk super padat #eaaa lebay.

Beberapa bagian membuat mata saya sedikit berkaca kaca, sosok ibu sri ningsih ini penuh wibawa dan tegar.
Yang sudah biasa membaca buku tere liye pasti familier dengan cara bertuturnya, hanya saja semakin kesini saya merasakan Tere liye tak lagi sejujur tulisan2 yang dulu seperti era "hapalan shalat delisa", sekarang buku tere liye lebih terasa seperti "mengajar" lewat karakter d dalam bukunya. belum lagi saya menemukan banyak kata dan kalimat berulang yang bikin bosan dan bete. oiya, saya menemukan beberapa fakta terlalu dipaksaan, soal pulau bungin ti tahun 60an, the invention of gerobak dorong dan peristiwa Malari.
Profile Image for Muhammad Zulhilmi.
41 reviews5 followers
July 28, 2019
Buku ni hanya fiksyen sahaja, tapi selepas menamatkan bacaan rasa seperti watak-watak tersebut hidup.
Profile Image for Rezza Dwi.
Author 1 book276 followers
July 17, 2017
[NO SPOILER]
Mengesankan. Memberikan efek bagus buatku, bahkan bisa kurasakan secara langsung. Perjalanannya seru!

📖 General fiction, inspiring
📖 Tentang perjalanan seseorang, tetapi dikisahkan oleh orang ketiga
📖 Memuat banyak hal: perjuangan, kesabaran, ketabahan, kerja keras, persahabatan, cinta, kepercayaan, dan banyak lainnya. Paket komplet!
📖 PoV 3 dengan alur maju-mundur. Tiap bab ibarat mengurai perlahan benang kusut, mencari jawaban tumpukan tanda tanya
📖 Plot berupa partisi-partisi kejadian yang ternyata semakin saling berkaitan, mencari dan menyambungkan puzzle yang menarik sekali
📖 Penyampaian ringan seperti sedang membaca dongeng seru

Zaman, pengacara muda Thompson & Co di Inggris, mendapatkan misi situasi khusus: mencari ahli waris dari almarhumah wanita umur 70 tahun penghuni panti jompo. Besar warisannya berupa angka yang luar biasa.

Zaman harus mencari latar belakang Sri Ningsih (si pewaris), juga mencari pewarisnya. Pergilah Zaman ke berbagai tempat bahkan lintas negara, menemukan kendala dan tantangan yang tidak mudah, juga kenyataan-kenyataan mengejutkan.

Siapakah Sri Ningsih itu? Kenapa wanita panti jompo bisa punya kekayaan sebesar itu?

Aku begitu menikmatinya, terbukti dengan berhasil menamatkan buku ini dalam waktu yang relatif cepat bagiku.

Namun, menurutku, terlalu banyak kebetulan yang mengurangi kerealistisan cerita ini. Terlebih dengan eksekusi akhir cerita yang, ya memang benar itu twist yang keren, hanya saja jadi terkesan mudah.

Terima kasih untuk semua hal dalam buku ini. Bisa dibilang, buku ini menjadi salah satu buku yang menanamkan hal baik dan positif buatku.

Apa aku akan merekomendasikan buku ini? YES. Untuk siapa pun yang merasa hidupmu berat, kamu bisa mencoba buku ini.

Apa aku akan baca ulang buku ini? YES. Aku suka bukunya.
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
October 1, 2022
"Ada banyak hal-hal hebat yang tampil sederhana. Bahkan sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu mengurus sebaliknya."

Sebagai penggemar tulisan Tere Liye yang sudah membaca hampir 20 karyanya, aku bingung kenapa aku bisa terlewat membaca buku yang satu ini. Tentang Kamu pertama kali diterbitkan tahun 2016, hingga kemudian dicetak ulang dengan desain sampul yang baru tahun ini—karena itulah buku ini muncul dan menarik perhatianku. Aku punya ekspektasi yang cukup tinggi karena banyak pembaca memberikan review yang positif di Goodreads. Meski demikian, aku tidak khawatir karena aku yakin gaya penulisan Tere Liye yang sudah sangat familier bagiku akan dengan mudah kunikmati. Sewaktu membaca bagian awalnya, aku sudah bisa menebak bahwa alur ceritanya akan mirip dengan buku Tere Liye yang berjudul Janji, karena keduanya sama-sama tentang menelusuri kehidupan seseorang dan mempelajari banyak hal melalui kisah hidup orang tersebut. Walaupun aku sedikit lebih menyukai alur cerita Janji, buku ini tetap berhasil membuatku penasaran dengan adanya misteri yang kebenarannya diungkap secara perlahan-lahan.
"Apakah sabar memiliki batasan? Aku tahu jawabannya sekarang. Ketika kebencian, dendam kesumat sebesar apapun akan luruh oleh rasa sabar... Selemah apapun fisik seseorang, semiskin apapun dia, sekali di hatinya punya rasa sabar, dunia tidak bisa menyakitinya. Tidak bisa."

"Terima kasih atas pelajaran tentang keteguhan. Aku tahu sekarang, pertanyaan terpentingnya, bukan berapa kali kita gagal, melainkan berapa kali kita bangkit lagi, lagi, dan lagi setelah gagal tersebut.
Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x."

Ditulis dari sudut pandang orang ketiga, kisah ini berpusat pada karakter utamanya Zaman Zulkarnean—seorang pengacara yang bekerja di firma hukum London, Thompson & Co.—yang mendapatkan tugas untuk menyelesaikan kasus harta warisan milik seorang wanita bernama Sri Ningsih. Hal yang membuat penasaran adalah bagaimana Sri Ningsih yang berasal dari Indonesia akhirnya meninggal di sebuah panti jompo di kota Paris, tanpa ada satupun anggota keluarga yang bersama dengannya. Satu-satunya petunjuk yang diperoleh Zaman adalah buku diary milik Sri Ningsih yang terbagi atas 5 bagian: tentang kesabaran, persahabatan, keteguhan hati, cinta, dan yang terakhir tentang memeluk semua rasa sakit. Sejak saat itulah dimulai perjalanan Zaman menelusuri kehidupan Sri dan usahanya menuntaskan amanat yang diterimanya. Sesungguhnya, karakter Sri Ningsih lebih terasa seperti karakter utama daripada Zaman karena sebagian besar buku ini menceritakan tentang kehidupannya. Selain misteri tentang Sri Ningsih, penulis juga menyelipkan adanya masa lalu Zaman yang berhasil membuatku penasaran. Agak disayangkan karena penjelasan tentang keluarga dan masa lalu Zaman cuma ada sedikit di bagian akhir, sehingga aku sebagai pembaca tidak merasa mengenal karakternya dengan baik.

Salah satu bagian yang paling berkesan bagiku adalah tentang masa kecil Sri Ningsih ketika tinggal di pulau Bungin, yang ternyata juga dikenal sebagai pulau terpadat di dunia. Aku tidak akan membahas terlalu dalam apa yang terjadi pada masa itu, tapi yang jelas penulis berhasil menggambarkan dengan baik penderitaan yang dialami oleh Sri—membuatku sangat iba dan tidak tega saat membaca. Bahkan di usianya yang masih muda, Sri adalah sosok yang kuat dan pantang menyerah meskipun ada banyak cobaan yang menimpanya dan tidak ada yang bisa dia andalkan selain diri sendiri. Melewati itu semua, aku sungguh salut Sri tidak menyimpan sedikit pun rasa benci dalam hatinya—ia bahkan rela mengorbankan nyawanya demi orang yang telah menyakitinya. Sepanjang hidupnya, Sri Ningsih mengalami banyak naik turunnya kehidupan; ada masanya ketika ia mencicipi kesuksesan, namun ada juga momen sewaktu ia dikhianati dan dikecewakan. Kisah Sri mengingatkan pembaca untuk mengarungi gejolak kehidupan dengan penuh sabar, teguh, dan berusaha berdamai dengan semua kepahitan yang pernah dilalui—sesuatu yang mudah untuk dikatakan tetapi sulit untuk dilakukan 😆.
"Aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi. Karena dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian."

"Toh, dalam kehidupan, masa sekarang dan masa depan jauh lebih penting, karena masa lalu, sehebat apapun itu telah tertinggal di belakang."

Seperti biasa, aku sangat menikmati gaya penulisan Tere Liye dari awal sampai akhir. Aku selalu mengagumi kemampuan penulis yang sukses membuatku bersimpati dengan emosi yang dirasakan oleh karakter-karakternya. Kisah yang cukup panjang ini pun berakhir memuaskan dengan adanya sedikit kejutan yang tidak terduga. Pertanyaan-pertanyaan yang disuguhkan di awal cerita pun dijawab dengan baik, sehingga aku bisa menutup buku ini dengan rasa puas dan lega karena semua permasalahan telah terselesaikan. Walaupun ada beberapa bagian yang tidak memenuhi ekspektasiku, aku akan selalu menantikan karya Tere Liye yang berikutnya demi bisa membaca kisah-kisah lain yang tidak kalah bermakna dibanding yang satu ini 😊.
"Hatinya tidak terbuat dari baja, yang tidak bisa tergores. Dia tetaplah wanita biasa. Saat orang melihatnya begitu tegar menghadapi apapun, orang-orang tidak tahu seberapa besar perjuangannya untuk membujuk dirinya sendiri sabar, membujuk dirinya untuk melepaskan, melupakan, dan semua hal yang ringan dikatakan, tapi berat dilakukan. Karena bicara tentang penerimaan yang tulus, hanya yang bersangkutanlah yang tahu seberapa ikhlas dia telah berdamai dengan sesuatu."

"Hati manusia persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak pernah tahu kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati oleh seseorang."


Baca review selengkapnya di:
http://www.thebookielooker.com/2022/1...
Profile Image for Vivin.
26 reviews
October 30, 2016
Novel-novel tere liye gak pernah mengecewakan. Di awal waktu beli buku ini, saya sudah membangun ekspektasi kalau buku ini bakalan bagus. Dan ekspektasi saya ternyata salah. Buku ini bagus banget. Alur cerita tidak mudah tertebak, bahasa yang mengalir indah, dan seperti biasa nilai moral yang diajarkan tere liye lewat buku-bukunya dengan cara yang tidak menggurui.

Highly recommended.
Profile Image for Wardah.
925 reviews171 followers
February 10, 2017
Sedang berlangsung GIVEAWAY berhadiah dua novel Tentang Kamu di sini sampai Jumat, 1 Desember. :)

Blurb pada novel ini tidak menggambarkan apa pun. Dengan judul Tentang Kamu dan blurb yang cukup melankolis, saya pikir novel ini adalah sebuah novel romance. Namun, ternyata tidak. Dalam Tentang Kamu memang ada romance-nya, tetapi ceritanya lebih mengarah pada petualangan dan aksi.

Novel ini berisi cerita Zaman menelusuri kehidupan Sri Ningsih. Dan kehidupan seorang Sri Ningsih ini penuh lika-liku. Sri Ningsih, seorang gadis yang lahir di sebuah pulau terpencil di Indonesia dan akhirnya menghabiskan hari tuanya di panti jompo. Jadi, ada dua cerita di novel ini. Satu tentang perjalanan Zaman, satunya lagi adalah kisah hidup Sri Ningsih.

Saya salut sekali pada latar belakang kehidupan Sri Ningsih yang ditulis dalam Tentang Kamu. Kehidupan Sri Ningsih ini sarat dengan sejarah Indonesia. Peristiwa-peristiwa besar yang terjadi pada negeri ini pun memengaruhi perjalanan kehidupan Sri Ningsih. Ada pemberontakan PKI dan peristiwa Malari, Malapetaka 15 Januari.

Novel ini memiliki karakter yang banyak. Zaman selalu bertemu orang yang baru di sepanjang perjalanannya. Karakter-karakter pendukungnya berhasil ditampilkan dalam porsi yang pas sehingga pembaca akan dengan mudah mengikuti perjalanan Zaman. Lengkap dengan gaya penulisan yang tak perlu diragukan lagi dari penulis, Tentang Kamu menjadi novel yang sangat menyenangkan untuk dibaca.

Terlepas dari itu semua, Tentang Kamu merupakan novel tebal yang layak baca. Ada banyak bagian yang bisa pembaca ambil dalam kehidupan. Sebuah bacaan yang tidak disangka-sangka juga mengandung unsur misteri dan membuat pembaca penasaran dengan nasib harta warisan Sri Ningsih.

Saya merekomendasikan novel ini kepada mereka yang menikmati cerita tentang kehidupan, juga mereka yang suka misteri dan menikmati cerita dengan unsur aksi.

Sebagai penutup, saya berikan sebuah kutipan yang layak sekali menjadi renungan.

“Ada banyak hal-hal hebat yang tampil sederhana. Bahkan sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan.” (h. 257)

Profile Image for Sailor Book.
2 reviews
May 9, 2022
Hai!
Mau ngobrol sedikit tentang buku ini boleh yah:)

Buku ini adalah buku yang menurut saya sangat luar biasa cantiknya!?
Yang membuat sy merasa sedikit kosong, hampa, dan bengong setelah habis membaca buku ini 2 tahun yg lalu wkwk.

Buku ini punya cerita yg bagus, latar belakang alur ceritanya juga digambarkan dengan baik dan sangat melekat kepada pembacanya yang benar" masuk ke dalam cerita ini saat membaca.

Zaman Zulkarnaen, tokoh yang memulai cerita di dalam buku ini, membawa saya menyelami kehidupan seorang sri dengan warisan yang super banyak. Dan mengungkap kemanakah harus di wariskan warisan tsb???

Meniti sedikit demi sedikit kehidupan masa lalu sri, membuka segala sesuatu yang berhubungan dengan sri membuat saya terhanyut akan luar biasanya tokoh sri ini digambarkan. Sosok wanita yang menjalani hidup dengan baik, dengan perawakan wanita pada umumnya, dengan sifat yang luar biasaa.

Kisah cinta yg dituliskan di dalam buku ini jugaa bukan hanya kisah cinta biasa ala" anak milenial. Kisah cinta yang sederhana yang membuat para pembaca ikut merasakan hangatnya cinta mereka.

Btw sy merekomendasikan buku ini buat kalian baca dikarenakan banyak dari nilai" kehidupan yg sy harap dapat sedikit mengusik pikiran kalian:)))




Note: Catatan kecil diatas mengandung pendapat secara pribadi🙏🌻
Profile Image for akusipeminatbuku.
264 reviews33 followers
February 8, 2021
Setiap kali saya membaca novel Tere Liye, hati akan tertanya-tanya, apa pula yang bakal ditemui dalam naskah ini.

Sekali lagi, saya terkesima dengan kisah yang ditulis. Sungguh tidak disangka, kisah ini berjaya menarik saya untuk menelusuri kehidupan seorang anak kecil, gadis dan wanita yang luar biasa.

Sri Ningsih adalah watak wanita yang mampu memeluk semua kesedihan dan menari bersama kesedihan itu untuk menerima setiap takdir dengan redha.

Zaman pula adalah seorang peguam muda yang ditugaskan mencari waris untuk harta peninggalan Sri Ningsih. Dengan berbekalkan diari Sri Ningsih, Zaman mula menjejaki kisah hidup wanita tersebut. Diarinya tidak panjang, hanya mempunyai 5 bab yang setiap satunya mempunyai cerita tersendiri.

Novel ini membawa tema tentang wanita yang kelihatan kecil tetapi sebenarnya menyembunyikan kebijaksanaannya. Sebuah novel tentang kehidupan, cerita tentang pahit dan getir, cerita tentang kegagalan dan cerita tentang kehilangan.

Banyak yang dapat dipelajari dari sebuah kisah yang indah ini. Tentang Kamu pasti tidak akan mengecewakan pembacanya.
Profile Image for Heni Trisnawati.
24 reviews
October 31, 2016
What a great book... tidak mudah ditebak dan luar biasa. Tidak melulu tentang cinta, tapi tentang perjuangan seorang perempuan yang luar biasa. Tere Liye menggunakan pendekatan sejarah yang sangat detail , mulai dari peristiwa '65 , peristiwa Malari '74 semuanya terkait dengan kisah di buku ini. Cerdas dan luar biasa , saya membaca buku ini sekali duduk dan tidak menyesal harus pre order sebelumnya.
Salah satu buku terbaik Tere Liye
Profile Image for Esti Mulyawati.
33 reviews1 follower
November 2, 2016
Baru kali ini baca novel tere liye dalam sehari, saking penasaran sama cerita setiap tahapnya. Bercerita tentang perjalanan seorang lawyer menelusuri jejak cerita harta warisan. Sedih dan penuh makna banget. Semua karya tere liye bagus, tapi ini yg terbagus menurut saya. Bisa membuat saya menangis berkali-kali.
Profile Image for Mila Pavilia.
18 reviews63 followers
March 5, 2017
Bang Tere, thank you for slapping me right in the face.
:')
Profile Image for Qayiem Razali.
886 reviews84 followers
February 17, 2024
15/2024

-Tentang Kamu
-Tere Liye

Selepas tamat membaca naskhah ini, saya terpaksa berdiam sebentar. Sepanjang 29 tahun saya hidup, entah kenapa buku ini berjaya membuatkan saya berfikir kembali tentang makna hidup melalui watak Sri Ningsih. Dan untuk itu, Tentang Kamu merupakan karya Top 1 saya untuk sepanjang hidup ini, walaupun saya tidak pernah ada buku Top 1 sebelum ini. Haha.


Berkisar tentang petualangan Zaman Zulkarnaen, seorang peguam yang mencari kebenaran tentang Sri Ningsih, perempuan tua yang memiliki harta yang tiada ternilai banyaknya. Bermula perjalanan Zaman dari Indonesia, membawa ke London dan berakhir di Paris. Perjalanan Zaman terlihat sukar, namun perjalanan Sri Ningsih lagi sukar ditambah dengan kesedihan yang tiada terlawan.

Fasa fasa kehidupan Sri Ningsih tiada langsung yang membahagiakan. Ada, cuma bahagia milik Ningsih terasa sedikit berbanding deritanya. Bermula dengan kematian ayahnya, dia dianggap anak sial, kemudian dikhianati sahabat sendiri. Ah fikir saya, derita Ningsih tamat di situ. Namun, deritanya kian menggunung bila dia terpaksa menghadap kematian insan yang dia sayangi, bukan 1 tapi 3 saat dia mula mengenal makna cinta.

Membaca naskhah ini sebenarnya seperti membaca sebuah kisah motivasi namun dalam suasana yang aman dan menyenangkan. Susun kata Tere Liye terlihat indah dengan ayat ayat puitis yang memberi dampak pada sekeping hati.

Kesimpulannya, untuk anda yang sedang mencari cari naskhah yang membangun jiwa, novel Tere Liye ada jawapannya. Namun, antara semua novel Tere Liye, Tentang Kamu adalah yang terbaik.
Profile Image for tengkusitihasmah.
85 reviews47 followers
February 10, 2019
Sri Ningsih!

Sebut namanya je pun dah rasa pemilik namanya seorang yang hebat.

10 hari menelusuri kisah hidup Sri Ningsih. Perasaan bercampur baur. Rasa kagum, rasa sedih, rasa kehilangan. Malangnya, sedikit rasa bahagia.

Cerita ini fiksyen semata tapi rasa macam watak Sri Ningsih ni betul wujud. Peribadi yang hebat, kesungguhan melakukan sesuatu sehingga berjaya, rasa terinspirasi pun ada. Haha

Part sedihnya banyak. Mungkin ada di dunia realiti ni orang yang mengalami nasib hidup yang sama. Bahagia yang datang sementara.

Kehilangan dan kehilangan.

Buku kedua dari Tere Liye. Tak menghampakan!

p/s : tengah- tengah nak melelapkan mata ni, tetiba datang perasaan, “what if you have someone you love now, just to lose them later?” Semoga dipanjangkan usia kita semua dan orang yang kita sayang. Kalau boleh nak hidup dengan yang tersayang hingga ke akhir usia. 🥺 (level emosi :5/5) haha

Profile Image for Lievadiar.
147 reviews16 followers
July 18, 2017
Baca ini berasa didongengin sama orang tentang kehidupan Sri Ningsih, dari awal hingga akhir.

Zaman, seorang pengacara yang mendapat tugas untuk menyelesaikan kepemilikan harta warisan Sri Ningsih, kliennya di firma hukum Thompson & Co. harus mengusut semua benang merah hingga akhirnya dia menemukan pewaris yang sah atas harta warisan yang ditinggalkan oleh Sri Ningsih. Bukan hal yang mudah mengingat dia harus pergi ke pelosok negeri di Indonesia, mencari tahu keberadaan siapapun yang berhubungan dengan Sri Ningsih selama ia hidup dulu. Beberapa hari di destinasi pertamanya tak mendapatkan hasil memuaskan, namun di hari terakhir ia menemukan seseorang yang bisa menceritakan kehidupan Sri Ningsih saat kecil dulu. Dan dimulailah kisah hidup memilukan Sri Ningsih.

Kisah Sri kecil memang menyedihkan (bikin sakit hati bacanya), bahkan sampai saat ia menginjak masa remaja setelah keluar dari kehidupannya di Pulau Bungin tak banyak berubah kisahnya yang tragis, hingga ia dewasa dan pindah lagi ke tempat lain. Di tempat yang baru dia mulai bisnisnya, benar-benar dari nol. Tekadnya yang kuat, kegigihannya, kesabarannya dalam membangun bisnisnya ini sedikit mengenyahkan rasa sakit hati saya di kisah masa lalu Sri. Namun tak berlangsung lama, ada kejadian lain yang membuat saya sakit hati lagi baca ini. Cobaan datang menghantui Sri lagi dan lagi, mengharuskan ia merelakan dan meninggalkan semuanya. Termasuk meninggalkan negeri di mana ia dilahirkan. Melanjutkan hidup di negeri orang, ia mulai lagi dari awal. Merintis semuanya dari nol, berbekal kemampuan yang ia miliki untuk bertahan hidup di negeri yang asing. Mulai lembaran baru dalam hidupnya, sekali lagi keteguhan dan kesabaran hati Sri Ningsih membuat saya membuang jauh rasa sakit hati pada kisahnya yang lalu. Pertemuannya dengan seorang Hakan Karim membuat saya senyum-senyum sendiri, hingga mereka memutuskan menikah, di situ saya berteriak “Kamu lebih dari layak untuk berbahagia, Sri!”




“Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita."

"Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.”

To be honest, saya biasa aja pas baca sampul belakang buku ini. Tapi begitu saya memasuki halaman di mana kata-kata itu diucapkan oleh seseorang, saya nangis sejadi-jadinya. Nangis tanpa suara, tengah malam. Bayangkan gimana sakitnya.

What a great story! Sembah sujud untukmu Tere Liye. Alur maju-mundur yang cantik banget, flashback yang banyak itu enak banget berasa didongengin. Diksi yang enak buat dibaca, nggak ribet, bahasa sederhana tapi isinya berbobot. Yang saya suka dari Tere Liye, pada semua novel yang saya baca itu memiliki pelajaran penting dalam hidup. Seperti di novel ini, dari tokoh Zaman Zulkarnaen, kita belajar untuk amanah, memegang teguh prinsip kebenaran. Seberapa sulit pun itu harus ia tempuh untuk menemukan kebenaran itu sendiri, yang menjadikannya menemukan pewaris sah dari 1 M poundsteling yang ditinggalkan Sri Ningsih. Dari Sri Ningsih sendiri.. begitu banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari dirinya. Tentang semangatnya, tentang keikhlasannya, tentang kegigihannya, tentang kesabarannya, tentang bagaimana ia memeluk semua masa lalu dengan senyuman. Ada nggak sih manusia seperti itu di jaman sekarang?

Dan Hakan Karim, darinya kita bisa belajar bagaimana mencintai dengan tulus (SAYA MAU JODOH SEPERTI HAKAN KARIM)

Oke, saya menanti karya Bang Tere selanjutnya (bukan series), akankah saya bisa move on dari Tentang Kamu? We’ll see~
Profile Image for asha.
18 reviews
August 7, 2022
KERENNN BANGET 😖💗
aku selama baca buku ini kaya diajak jalan-jalan dan ikut merasakan apa yang sebenarnya terjadi. sungguh indah, alur ceritanya wow banget!!
diawal-awal baca sampai mungkin ditengah jalan ceritanya aku masih belum tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, walaupun banyak fakta yang sudah dibeberkan secara jelas di sana. hingga menyentuh bagian akhir dari cerita... sungguh aku ngerasa sangat amaze banget. semua yang terjadi dalam kehidupan sri ningsih sangat menarik, dan kerennnnnnn banget sekali lagi.
334 reviews15 followers
December 5, 2025
Sebulan menekuni Tentang Kamu. Membacanya seolah-olah menelusuri kembara dari benua ke benua melalui watak Sri Ningsih, wanita gigih lagi bijaksana yang bangkit 1001 kali selepas jatuh 1000 kali. Juga Zaman Zulkarnaen peguam Belgrave Square yang terpilih untuk menyiasat tentang waris Sri Ningsih.

Selepas membaca Rindu, Hujan, Daun yang Jatuh tidak pernah membenci Angin, Tentang Kamu karya Tere Liye yang terbaik selepas Rindu. Saya menemukan dunia perakaunan dan perundangan dalam novel ini seiring dengan kasih sayang dan pengorbanan.

Takdir setiap watak memang puas dibaca kecuali Tilamura adik Sri Ningsih yang kehilangan masa beberapa dekad terkurung.

Sekiranya buku yang belum dibaca tidak bertimbun, saya ingin membaca Tentang Kamu sekali lagi.

Edisi penerbit Sabakgrip tahun 2021.
Kulit buku berwarna biru. Desain bagasi coklat.
Displaying 1 - 30 of 1,763 reviews

Join the discussion

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.