Jump to ratings and reviews
Rate this book

Tentang Kita yang Tak Mengerti Makna Sia-sia

Rate this book
Sudah jatuh, tertimpa tangga, terinjak-injak pula. Barangkali itu kiasan yang tepat untuk hidup Nana. Di usia 28 tahun, ia kehilangan pekerjaan. Kantornya terus menerus merugi dan akhirnya gulung tikar. Jangankan mendapat pesangon, gajinya selama 3 bulan terakhir saja belum dibayarkan.

Setelah kehilangan pekerjaan, Nana juga diusir dari kontrakan karena tidak bisa membayar. Lucas, pacarnya selama empat tahun terakhir, juga tak membantu. Malahan pria itu menikamnya di saat-saat terburuk.

Menjadi pengangguran, tak punya tempat tinggal, dan sepaket tagihan serta utang yang harus dilunasi, membuat Nana kalang kabut mencari solusi. Satu-satunya orang yang bisa membantu adalah Jagad, sahabat konglomeratnya di bangku kuliah, yang selama ini ia hindari.

Nana tahu bahwa menerima bantuan Jagad bukanlah pilihan yang bijak. Namun, untuk bertahan hidup saat ini, Nana memang tak punya banyak pilihan, bukan?

510 pages, Paperback

Published July 5, 2021

54 people are currently reading
666 people want to read

About the author

Pradnya Paramitha

19 books459 followers
Romance writer, omnivore reader.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
170 (52%)
4 stars
108 (33%)
3 stars
37 (11%)
2 stars
8 (2%)
1 star
1 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 81 reviews
Profile Image for Nureesh Vhalega.
Author 20 books151 followers
October 7, 2023
Reread 2023: AKU MASIH NANGIS WOIII. Sumpah sih, menurutku ini masih masterpiece-nya Kak Pradnya, di antara beberapa kekurangan (yang pengin aku edit) buku ini sempurna buatku. Alasan ngurangin satu bintang? Sebab aku tertekan banget bacanya, hei! Sayang banyak-banyak buat Koko Jagad dan Mbak Nana :') plus Om Gestra, senang akhirnya bisa berkenalan dengan Anda (balik nangis di pojokan).

***

Akan review setelah bisa berhenti nangis. Suka banget woiiii. Gimana sih Kak Pradnya tuh selalu bisa nulis buku-buku keren gini? Dikasih makan apa pas kecil? 😭 []

Update review setelah berhasil menenangkan diri (dan mungkin menelan sebutir ibuprofen). Jangan baca kalau nggak mau kena spoiler!

Sejak dulu, aku berpikir usia belasan adalah masa bebas merajut impian. Usia 20-30an merupakan saat-saat penuh kemungkinan, sementara 40 tahun ke atas adalah waktunya penerimaan. Entah kenapa aku berpikir hidupku akan berakhir di usia 30-an, padahal aku seharusnya tahu lebih baik daripada siapa pun, age is just a number. Orang akan tetap bodoh dan busuk di usia 45, tapi bukan mustahil jadi dewasa dan menyelamatkan hidupnya sendiri di usia 17. Umur bukan patokan. Dan, aku suka karena lewat booklet bonus novel ini, aku dapat validasi. Hidup kita nggak perlu berakhir cuma karena kita sudah tua.

Ketika mulai baca novel ini, aku kayaknya sudah kena spoiler tipis-tipis dari beberapa pembaca jahanam yang tebar ending wkwkwk cuma aku berusaha keras denial. Sekaligus menyiapkan hati buat yang terburuk. Aku bersumpah nggak akan jatuh cinta, supaya nggak berakhir potek berkepanjangan. Hasilnya? Meh. Sia-sia melawan, pesona Jagad nggak ada obat. Jelas mustahil menolak cerita yang ditulis Kak Pradnya. Sebagus itu? IYA! Bahkan meskipun ending-nya berhenti hanya sampai di novel, nggak lanjut ke booklet, penilaianku nggak berubah. Aku memang emosi dan nangis sesenggukan berkat chat sialan Jagad, tapi aku tahu dia ngelakuin itu saking cintanya sama Nana. Aku mengerti Jagad dengan amat sangat. Dia mungkin jijik dengan pilihannya, tapi itu pilihan yang logis. Kalau aku jadi dia, mungkin aku akan mengambil pilihan serupa. Astaga, bucin banget Koko Samasta tuh :’) gimana bisa aku nggak sayang sama dia? Sungguh usaha muskil.

Nah, aku hampir lupa sama si booklet. Setelah hati pecah terserak, aku menghabiskan satu jam memandangi langit-langit kamar sambil memikirkan kisah fiksi ini. Masih terussss aja nangis. Wkwkwk banyak juga persediaan air mataku. Lalu aku nekat baca booklet, bodo amatlah potek juga. Eh, ternyata akhirnya manis!!! Aku suka gimana ayah Jagad nyerah cuma pengin anaknya bahagia, Jagad gagal move on, suksesnya Nana sampai Nana yang jatuh cinta dan married sama Gestra. Tapi tahu apa yang paling kusuka? Perjuangan Jagad selama 11 tahun buat jaga Nana dari jauh :’) dia merasa nggak pantas buat Nana, padahal ketika dia berpikir begitu, jelas dia yang paling berhak buat ada di samping Nana. Ah, booklet 100 halaman ini mengobati hancurnya hatiku. Apalagi bab terakhir, hampir nangis lagi aku baca Jagad dan Nana akhirnya bersatu. Ibaratnya si booklet ini kayak betadine, hansaplast, juga obat luka lainnya. AKU PUAS DAN LEGA!

Sebenarnya ada banyak yang mau kubahas, terutama tentang bagian-bagian awal. Oke, coba aku break down. Ini review gado-gado banget, masa dimulainya dari akhir baru ke awal LOL.

1. Tentang PHK Nana dan gaji ditangguhkan, sumpah aku banting buku baca 2 halaman prolog itu. Gimana bisa? Speechless aku. Terlalu nyata! Bahkan word by word-nya SAMA! Sudahlah, aku syok banget itu wkwkwk tapi ini berarti satu hal: bukan hanya aku yang mengalaminya. Ada Nana juga. Dan, Nana survive. Biarpun dia dibantu Jagad dan aku nggak punya Jagad, aku yakin bisa survive juga.
2. Restu. Sumpah, dari awal tuh aku kepo berat sama Mas ini. Aku bertanya-tanya, kalau end game-nya sama Jagad, kenapa Restu dikasih porsi sepenting ini? Nah, itulah keistimewaan Kak Pradnya. Dia bisa menjalin plot dengan rapi sekaligus asyik. Segala naik-turun hubungan Restu ini bikin novelnya makin menarik.
3. Lucas. Ini cowok nggak jelas amat, but sadly buanyakkkk cowok modelan gini. Hih.
4. Hera dan Luna. Favoritku bangettt. Nana beruntung punya mereka.
5. Tentang tragedi “3 tahun lalu”. Biarpun sudah menebak dan tebakanku benar, aku tetap suka ketika akhirnya terungkap. Dari situ makin kelihatan jelas betapa bucin Jagad :’)
6. Liliana Pangestu. Alamakkk, gemes banget deh begitu emak-emak satu ini menyerang. Di satu sisi aku pengin jambak dia, tapi di sisi lain, mungkin kalau aku di posisinya aku akan melakukan hal serupa. I know, it’s scary and uncool, but that’s life. Dari awal, Jagad dan Nana memang beda jauh. Here’s why aku relate banget sama Nana, nggak pernah suka sama kaum privilese apalagi yang sok dan pemalas. Cuma Jagad kan anak baik ya :’) gimanalah bisa menampik pesona Jagad, gimanaaaa.
7. Dinner sama Namira. Ketika Jagad pulang ke Nana, ditanya kan ini-itu, terus Nana mikir ada yang disembunyikan Jagad. Di situ aku sudah menyumpah-nyumpah, karena kalau Jagad malah kecantol Namira, bakal kubakar bukunya wkwkwk ternyata enggak. Fiuuuh. Justru saking Jagad cinta sama Nana, yang dia khawatirkan Nana doang T_T aku paham kenapa Kak Pradnya nebar clue begini, foreshadowing buat kejadian ultah Nana dan chat laknat Jagad wkwkwk well done, Kak!
8. Epilog, e-mail Jagad. Astagaaa, ini loh. INIIIII. Alasanku nangis sampai nggak terkontrol. Daripada soal putus (yang mana sudah kuantisipasi dan aku pahami, bahkan di satu sisi aku dukung) aku lebih ngamuk karena rasa sakitnya Jagad. Dia secinta itu sama Nana sampai rela jadiin dirinya sendiri villain. Demi kebaikan Nana. Dan, aku suka karena Jagad nggak pergi ke London (tetepppp wkwkkw) karena menurutku kesalahan apa pun bisa diampuni, kecuali selingkuh. Ya kagak selingkuh sih kalau Jagad ke London, toh otomatis putus sama Nana, tapi terus dia bilang sama ortunya jangan paksa dia ke London. Jagad lebih pilih menggerus hatinya sendiri daripada nyakitin Nana dalam cara “itu”. Oh, my poor heart. Koko Samasta ini beneran nggak baik buat kesehatan.

So, secara keseluruhan, menurutku ini karya terbaik dari Kak Pradnya. Bukan soal rapi atau standar lain, tapi soal hati. Alasanku nggak kasih bintang full karena buku ini terlalu menyiksa! WKWKWK.
Profile Image for Pradnya Paramitha.
Author 19 books459 followers
Read
July 10, 2021
Ini adalah karya perdanaku yang terbit SP. Dengan mengandalkan kekuatan self-editing dan bantuan editing dari Kak Sela (yang mana kami sama-sama nggak punya background editor dan hanya mengandalkan kbbi, google, dan tanya sana-sini), akhirnya novel ini lahir dalam bentuk cetak. Semoga karya ini cukup layak dan bisa dinikmati dengan baik oleh pembaca sekalian. Buku ini jauh dari sempurna, jadi, ditunggu saran dan kritiknya. ☺️

Happy reading! ❤️❤️
Profile Image for Liliyana Halim.
309 reviews237 followers
August 30, 2021
Selesaiiiiii! 🤩🤩🤩 manis, nyesek, bikin mewek tapi juga bikin ketawa, dan realistis. Baca ini nggak berekspektasi apa pun cuman tau dari teman-teman kalau nyesek. Ternyata meski sudah menyiapkan hati tetap aja 😭🤭.
Profile Image for Desti Rachmadyah.
125 reviews4 followers
July 11, 2021
Kisah ini bercerita tentang Renjana Adya Citta atau Nana yang baru saja tertimpa sial beruntun di usianya yang ke 28 tahun. Di-PHK setelah berbulan-bulan tidak digaji gara-gara kantornya terus merugi dan akhirnya gulung tikar; diputuskan pacarnya karena si pacar memilih balikan dengan mantannya; diusir dari kosan tanpa sepeserpun uang di tangan.

Kalau sudah begitu, bagaimana Nana bisa bertahan hidup? Bukankah, lebih baik ia mengakhiri semuanya? Dengan melempar diri ke rel kereta, mungkin?

Nggak, Nana nggak jadi ngelempar diri ke rel kereta, kok. Dia diselamatkan oleh seorang pemuda berkemeja coklat yang memberinya sedikit saran, yang membuat Nana sadar kalau jalan yang dipilihnya bukanlah solusi. Ia masih punya solusi, jawaban dari pertanyaannya; tapi itu adalah jenis jawaban yang tidak ia inginkan menjadi pilihan, meski Nana sadar bahwa itu adalah jawaban paling masuk akal yang bisa ia pikirkan: meminta tolong Jagad Arungsamasta Pangestu, si CEO samasta.com, sahabat masa kuliah Nana yang tajir melintir sejak lahir, yang tidak pernah merasakan desak-desakan di job fair, satu-satunya sahabat terdekat Nana yang tidak akan mendadak miskin jika Nana meminjam uang padanya.

Singkat cerita, pada akhirnya, selain meminjam uang pada Jagad, Nana malah ditawari untuk tinggal sementara di apartemen si Koko Samasta sampai Nana dapat pekerjaan baru dan tempat tinggal baru. Dengan segala pertimbangan, Nana menerimanya walau ia sadar akan satu hal: ia tidak akan aman. Bukan karena ia khawatir si Koko akan berbuat jahat, tapi karena ia tahu, ia dan Jagad pernah ada dalam posisi saling menjauh karena satu hal di masa lalu yang melibatkan hati mereka.

Dan saat kekhawatiran terbesarnya akan Jagad terjadi, bagaimana Nana harus menghadapinya?

----------

Hold on. Solusinya udah ada kok, tinggal ditemukan. Coba pikir dengan kepala dingin aja. Tarik nafas dalam-dalam, dan kalau terlalu lelah, duduk dulu aja nggak apa-apa. Percaya sama saya. Ini bukan waktu yang tepat untuk menyerah. Saya yakin kamu bakal tetap bisa berdiri tegak, meski hidup bikin kamu berdarah-darah.” – Restu, hlm 20

Apa yang kamu suka dari novel ini?

Pertama, judulnya yang unik. Tentang Kita yang Tak Mengerti Makna Sia-Sia—dari judulnya saja, sudah bikin penasaran. Meski kendalanya, saking panjangnya si judul, jadi susah disingkat, keseleo terus tiap mau ngetik TKYTMMSS, haha.

Dari judulnya aja, sepanjang cerita pembaca pasti terus bertanya-tanya arti Tentang Kita yang Tak Mengerti Makna Sia-Sia. Apa sih, yang sia-sia? Apakah yang sia-sia itu usaha pedekate Nana ke Digital Marketer di kantor barunya, Restu—yang ternyata adalah si pemuda berkemeja coklat yang menolongnya di stasiun kereta. Apakah yang sia-sia itu usaha Nana menghindar dari Jagad meski jelas itu hal yang mustahil karena mereka satu tempat tinggal? Apakah sia-sia usaha Nana yang terus-terusan denial akan perasaannya pada Jagad? Atau kah yang sia-sia itu saat Nana dan Jagad akhirnya pacaran, padahal Nana tahu kalau dunia Jagad itu terlalu jauh dari dunianya?

Kedua, nama karakternya kak Prad yang unik dan Indonesia banget: Renjana Adya Citta dan Jagad Arungsamasta. Dan nggak cuma aku kayaknya yang suka, Jagad juga suka nama your precious Renjana, iya ‘kan Gad? ;)

Ketiga, karakter yang kuat. Nana, digambarkan sebagai gadis dari keluarga menengah, mandiri dan pekerja keras, sekaligus keras kepala dan tukang denial, tipikal anak kosan yang makannya gak sehat. Berkebalikan dengan Jagad yang berasal dari keluarga old money, dewasa, CEO yang makannya sehat terus. Seiring berjalannya cerita, dengan masalah-masalah yang menimpa hidupnya, karakter Nana mengalami pengembangan jadi semakin kuat dan dewasa.

Karakter Jagad si hero dengan tipikal Homo fictus kebanyakan; baik hati, tampan, mapan, punya jabatan, dan bisa bikin kupu-kupu di perut berterbangan gara-gara sikapnya hangat dan selalu ada saat Nana butuh—meski Nana nggak pernah sadar akan itu—juga mencuri perhatian di sepanjang novel, meski sepertinya di sepertiga novel para pembaca pingin menghujat dia. Hahaha. Tapi di mataku, sampai akhir, kak Pradnya berhasil menjaga image Koko Samasta sebagai anak baik. Baik dalam artian, sesulit apapun keputusan yang diambilnya, dia nggak pernah mau menyakiti hati siapa-siapa. Kalau masalah brengsek … brengsek ‘kan tergantung perspektif ;)

Keempat, hubungan yang terbangun diantara tokohnya. Antara Nana dengan Hera dan Luna—sahabat Nana—dan antara Jagad dan Nana. Chemistry-nya terasa lewat percakapan-percakapan mereka selalu bisa bikin ketawa, ledekan-ledekan yang natural, di satu sisi mereka juga jadi sahabat-sahabat yang suportif saat Nana butuh. Jagad, sebagai sahabat, he adore Nana so much, tahu kapan harus membiarkan Nana, tahu kapan Nana dapat masalah, tahu kapan harus menenangkan Nana. Rasanya, bahkan tanpa perlu melihat dari sudut pandang Jagad, sudah terlihat kalau laki-laki satu ini bucin parah sama Nana—sepuluh tahun memendam rasa, siapa juga yang gak mendadak jadi bucin? Apalagi setelah jadi pacar Nana, semakin gombal sampis kalau kata Nana :)

Keempat, yang jadi ciri khasnya kak Prad: alur ceritanya yang realistis, dengan satu-dua isu psikologis atau isu sosial di masyarakat. Kali ini, tentang traumanya Nana sama orang kaya dan isu kasta sosial di masyarakat. Cerita ini nggak membawa kita ke gadis jelata yang disukai CEO terus tiba-tiba jadi kaya. Di sini Nana harus struggling dengan Mami Liliana. Alih-alih menghujani Nana dengan kalimat ketidak setujuan, Mami Liliana justru melakukan banyak hal untuk menunjukkan ke Nana kalau banyaaaaaaak banget hal yang harus dia sesuaikan sebagai pasangan Jagad Pangestu. Dengan cara yang elegan, dan nggak drama, pas banget sama realita kalau kadang seseorang tuh nggak menekan dengan kalimat-kalimat kasar, tapi justru dengan halus dan kalimat biasa yang bisa bikin insekyuur.

Kelima, penyelesaian konflik yang apik. Masalah diselesaikan satu-satu sebelum berpindah ke masalah lain; misal pas Nana pedekate ke Restu, lalu menyelesaikan denialnya ke Jagad, menghadapi masa lalu yang membuatnya trauma, dan yang terakhir menghadapi Mami Liliana. Dan, yah, endingnya bisa ditebak, membuat karam seluruh kapal Nana-Jagad.

Keenam, sejujurnya, aku bukan tipe orang yang suka dengan bittersweet ending, dan dari versi wattpad yang pernah tayang, sudah bisa dipastikan kalau cerita ini tidak akan berujung bahagia—versi pembaca, bukan versi Jagad-Nana apalagi versi kak Pradnya. Tapi ku nggak berekspektasi kalau kak Pradnya akan mengeksekusi bab Epilog dengan mengejutkan seperti itu. Keren! Lebih keren lagi pas eksekusi akhir kisah Nana dan Jagad di novela! Parah! Sapu tangan sampai basah terus-terusan gara-gara ikut patah hati sama Jagad :')

Saking kerennya, pingin kasih 10 bintang tapi mentok-mentok cuma bisa 5, haha. Jarang-jarang ini kasih novel 5 bintang, tapi standardku memang sesederhana soal alur cerita yang jelas, karakter cowok yang manis tapi bukan TGTBT, dan kedalaman emosi. Dan untuk 500 lembar novel plus 100 lembar novela Jagad’s POV yang menguras emosi—udah kayak roller coaster antara bahagia, galau, marah, sama sedihnya—masing-masing kukasih 4 bintang. 1 bintang penggenap untuk banyak hal yang diajarkan;

bahwa seburuk apapun hidup, selemah apapun kita menghadapinya, kita selalu punya solusi. Kita butuh duduk dan berpikir tenang untuk menemukan jawabannya; bahwa tidak semua yang ada di hadapan kita akan berjalan sesuai keinginan; bahwa dalam satu hubungan, itu tidak hanya tentang kita, kita tidak bisa meniadakan keberadaan keluarga; dan bahwa di setiap pilihan akan ada pengorbanan, salah satunya mengorbankan kebahagiaan diri sendiri, dan menerima resiko untuk menyakiti seseorang yang kita sayang melebihi diri kita sendiri.

Kekurangan yang aku lihat di segi teknis, ada salah ketik di paragraf awal Epilog dan pas Papi Eko ngomong ‘lo’ ke Nana (lupa di bab berapa, kayaknya pas mereka pertama ketemu). Terus, (ini pertanyaan pribadi sih, gak tahu ku skip pas baca atau gimana), ada kalimat tentang Jagad yang lebih tua satu tahun dibanding teman-temannya, tapi gak ada penjelasan lebih lanjut, ya? Ada juga kalimat Nana yang bilang menduga kalau Mami Jagad itu aktris dengan bayaran mahal pas jamannya; ku lupa, pekerjaan Mami sebelum nikah sama Papi Jagad diceritain gak sih? Dan, ah, soal tanggal dan jam Jagad bikin draft e-mail buat Nana, bukannya harusnya tanggal 15, entah itu dini hari atau pagi hari? Karena malam sebelumnya, tanggal 14, itu adalah hari Jagad masih di restoran, bukan?

Last but not least, sama seperti saat baca Kala Langit Abu-Abu, kak Pradnya berhasil bikin kangen kampus dengan nostalgia-nostalgianya Nana dan Jagad, apalagi pas di Perpusat ;) tapi ya aku mentok-mentok di Perpusat bikin rangkuman, bukan kuteks-an kayak Nana dan Jagad. Haha.

~

Ps.
Untuk review tambahan aka. novela TKYTMMSS versi POV Jagad, mau bikin review sendiri di blog, khawatirnya curhatannya jadi dua kali lipat dari ini. Haha.
Profile Image for Woro.
95 reviews3 followers
July 20, 2021
Aku ingin banget meluk Renjana dan Jagad karena kepahitan masing-masing dalam hidupnya. Di novel ini diingatkan sama koko Jagad untuk mengurangi menghakimi hidup orang lain karena kita tidak pernah tahu jalan hidup mereka.

Aku juga suka gimana kak Pradnya menyelipkan pesan bahwa baik buruknya wanita tidak diukur dari keperawanannya.

Suka banget sama persahabatan Renjana dan Hera, dalam hidup kita butuh sosok sahabat seperti Herawati Adera.

“Aku tidak wajib melakukan ini dan itu untuk membuat seseorang tetap mencintaiku dan memilihku. Namun, aku wajib mengupayakan banyak hal agar aku bisa mencintai dan selalu memilih diri sendiri ~Renjana~”
Profile Image for Reina Tan.
288 reviews143 followers
August 6, 2021
Ini bukan review, cuma semacam tumpahan perasaan aja. HAHA.

Aku sudah mengikuti ceritanya Jagad dan Nana dari zaman Wattpad. Yah, namanya juga penggemar tulisan Kak Pradnya, jadi ada yang baru langsung kutengok. Berbeda dari novel Kak Pradnya sebelumnya, novel ini jauh lebih tebal dan mungkin 70% isinya mengajak gelud.

Intinya, ketika novel ini dinyatakan tamat di Wattpad, aku hampir mau protes ke penulis.

Kenapa?

Karena yang di Wattpad itu, menurutku, akhirnya terlalu meninggalkan banyak tanya sih. Kayak "lah, si ini ke mana? lah, kok kesimpulannya spihak aja?" dan masih banyak "lah" lainnya.

Yah, sebenarnya juga, yang di Wattpad sama di buku fisiknya itu agak mirip, tapi versi lebih rapih.

Yang bikin pertanyaan "lah" aku terjawab adalah........

Novella-nya sebenarnya.

Eh tapi jangan salah, aku tetap baca buku besarnya dulu baru sampingannya. Cuma ya itu, aku baru dapat jawaban atas semuanya di novella aja.

Terima kasih kepada Kak Pradnya yang selalu bisa membuat momen manis dan pedihnya cinta /eak/ dengan komposisi yang sesuai. Tidak kemanisan, tidak juga kepahitan.
Profile Image for Novi Aulia Dewi.
6 reviews
August 29, 2021
Kisah Renjana Addya Citta dan Jagad A. Pangestu.
.
Dimulai dengan Nana yang lagi ditimpa masalah bertubi-tubi, dan membuatnya berhubungan kembali dengan teman semasa kuliahnya, Jagad — si Koko Samasta.

Perjuangan anak rantau mencari kerja yang tulang punggung keluarga, sahabat jadi cinta, perjuangan Cinderella menjadi setara dengan Pangeran, dan segala kenyesekannya.

Terlalu realistis dan menyesakkan, berakhir dengan bahagia hanya saja butuh perjalanan yang panjang.. ❤

"Tidak ada hal yang benar-benar sia-sia, meski perjuangan ini terasa sia-sia."
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Annelice.
200 reviews8 followers
May 14, 2023
Update setelah baca bookletnya ___

Bintang 4,5!

Ini SPOILER BANGET!!

Huhuhu senenggg banget saya tuh akhirnya Nana sama Jagad bisa bersatu walaupun harus nunggu 13-14 tahun dulu!! Gila sih, Jagad mencintai Nana selama 20 tahunan! Cuma Nana seorang loh dari jaman kuliah sampai kepala 4. Gila sih, nyess banget rasanya liat mereka berjuang sangat panjang begitu.

Tapi nih tapi, walaupun berakhir happy ending, saya tetap merasa ada yang kosong entah mengapa.

Mungkin karena beberapa tokohnya dibuat meninggal kali yah. Mami Liliana, Papi Wijaya. Hiks walaupun rasanya pengin cubit ginjal mereka tapi karakter mereka kuat banget, jadi merasa kehilangan waktu mereka nggak ada T.T

Dan Jagad, sumpah sih. Nggak tau lagi harus ngomong apa. Dia setianya polllll nungguin si Nana. Sampai bela-belain nggak nikah kalau bukan sama Nana. Hiks, sedih juga liat betapa menyesalnya dia terhadap Nana. Gimana sedihnya dia waktu tau Nana akhirnya nikah sama Gatra, punya anak.

Setelah baca semua kehidupan Jagad sama Nana tuh rasanya kaya plonggg banget, tapi ada sedikit rasa kehilangan juga. Campur aduk deh pokoknya. Kenapa sih si Koko Samasta ini punya kesabaran dan cinta seluas samudra! Ngiri kan saya tuh pengin jadi Renjana.

(Astagfirullah, ada suami di sebelah hahaha)

__________________ ______________________________________________________


Bintang 4!!

Kenapa sih hidup Nana bisa se-NGENES itu? 🥲

Entah novel keberapa karya Pradnya Paramitha yang saya baca dan saya selalu suka dengan gaya berceritanya. Gila sih novel setebal 500 halaman ini saya rampungkan seharian! Bela-belain jam 1 pagi begini review karena mau lanjut baca bookletnya saking nggak sabarnya!

TKYTMMSS, novel dengan judul terpanjang dan (kayaknya) tertebal kaya Pradnya yang saya baca yang anehnya nggak ada cape-capenya saya menggali lebih dalam kisah hidup Renjana dan Jagad di sini. Rasanya pengin tau apa lagi, gimana lagi yang terjadi sama mereka.

Bercerita mengenai Renjana, seorang gadis berusia 28 tahunan yang tiba-tiba saja di PHK tanpa pesangon serta gaji 3 bulanya tidak dibayarkan. Ditambah ia memiliki hutang bejibun, kontrakan nunggak 3 bulan dan diputuskan oleh pacarnya yang telah 4 tahun bersama begitu saja dihari yang sama saat ia diusir.
Sudah jatuh, tertimba tangga, kesleding gerbang, ketabrak bajaj itulah hidup Renjana. Ia bahkan sampai berniat bunuh diri dengan menabrakan diri ke kereta saking tertekannya. Untung saat itu ada Restu yang menyelamatkanya.
Berkat motivasi dari Restu, Renjana berusaha bangkit. Akhirnya iapun meminta bantuan kepada Jagad Arungsamasta. Sahabatnya sejak kuliah yang merupakan anak seorang konglomerat bernama Wijaya Pangestu pemilik perusahaan Pangestu Corp dan CEO Samasta.com

Jagad, pria yang sangat baik hati dan memendam rasa pada Nana sejak jaman kuliahpun membanu Nana sebanyak yang ia mampu. Mulai dari meminjamkan uang, memberi Nana tempat tinggal dan tumpangan gratis serta banyak hal. Pokoknya Jagat baik banget!!! Akhh gak ngerti lagi sama Koko Samasta ini, bisa sayang banget begitu sama Nana!! Walupun Nana selalu denial parah, itu sih yang nyebelin banget.

Perjuangan Jagad untuk dapetin Nana sangat lika-liku. Nana yang denial, Nana yang selalu menghindari Jagad, Nana yang takut dengan keluarga kaya seperti Jagad membuat usaha Jagad harus ekstra. Saat hati Nana mulai sedikit luluh, ibu Jagad justru mulai ikut campur yang membuat Nana jadi tak yakin kembali dengan Jadag.

Huhuhu, kampret banget emang keluarganya Jagad! Tapi ya gimana ya, saya juga paham bahwa ini tuh realistis banget, memang ini yang seharusnya terjadi. Nggak kaya drama-drama korea yang anak cowoknya ninggalin keluarga demi cewe yang dicintai tanpa peduli gimana kedepannya. Perusahaan keluarga Jagad bener-bener dirintis dari 0 turun-temurun. Semua keluarga dididik agar bisa meneruskan. Jadi nggak bisa segampang itu memutuskan untuk pilih pacar atau keluarga. Keputusan Jagad udah sangat tepat walaupun nyesek banget buat Nana. Dan kasian banget Jagad, perjuangan panjangnya terasa sia-sia!!

Apalagi pas baca bagian Jagad nggak jadi ke London dan nulis email, beuhh nyesek baget! Gila sih, Jadag pasti tertekan banget! Dia sebucin itu, sesayang itu dan secinta itu sama Nana!! Walaupun Nana nggak tau Jagad selalu menjadi back guard buat dia T.T

Yaampun Gad, kok ada sih cowok model kayak kamu :) tiba-tiba jadi keinget Randu, tokoh cowok di novel Two Face. Dia juga sesayang itu kan sama Abhi. Kenapa sih karakter cowok di novel-novelnya Pradnya penginin semua!! Cari dimana coba huhuhu. (Astagfirullah aku udah punya suami, hahaha)

Novel ini menurut saya paket komplit banget. Ada sedihnya, lucunya, happynya, gemesnya, kekinya. Ada semua! Bahkan part sahabat-sahabat Nana kaya Hera dan Lunapun saya juga suka banget! Mereka tim Horenya Novel ini.

Intetaksi Jagad dan Nana pun, beuhh nggak usah diragukan lagi manisnya! Jagad bener-bener menerima Nana apa adanya. Memendam rasa bertahun-tahun, selalu ada buat Nana, mengusahakan yang terbaik buat Nana juga. Lucu aja gitu kalau mereka lagi berdua doang. Jagad ternyata manja banget! Noh mami Liliana liat anakmu! Anakmu yang kebucinan akut sama Nana! Dan saya seneng banget ternyata Jagad sejujur itu sama Nana, part dia yang ngasih tau makan bareng Namira sampai difoto tuh bener-bener bikin kagum.

Cuma ada beberapa part yang kaya, duhh kok engga dijelasin sih gimana-gimananya!

Misal kaya Restu, setelah dia lamaran terus kemana? Nggak ada kabar sama sekali. Bener-bener kosong interaksinya dengan Nana padahal mereka kan deket bahkan bisa dibilang spesial. Apalagi Nana yang bantu Restu yakin dengan pilihanya kan.

Lalu Lucas, si jailangkung yang datang dan pergi, main nyelongong aja kaya angkot. Suka-suka elu lah Cas. Itu akhirnya setelah balikan sama mantannya gimana? Marah nggak sih waktu bilang Jagad selungkuhanya Nana? Saya tuh keki banget sama Lucas, jadi pengin dia tuh marah-marah waktu tau sebenarnya wkwk.

Arwin, hmm jadi nikah kah dia?
(Dibooklet dibahas, nikah kok dia anaknya 2)

Lalu kaya temen kantornya Nana, si Hilda dan Rani. Mereka kan ngefans banget sama Koko Samasta kan? Gimana rekasi mereka waktu tau mami Liliana spill pacarnya Jagad yaitu Nana di IG. Hebohkan mereka? Senangkah? Nggosipkah? Karena selama ini mereka yang paling rewel waktu tau Koko Samasta ternyata adalah teman Nana.

Lalu.. ini nggak tau sih ya, mungkin saya aja yang nggak srek sama Nana atau gimana. Jadi Nana kan menyesal setengah mampus dan berusaha ngelupain mati-matian kejadian OSN nya bangeng Jagad beberapa tahun silam, selain takut hamil ia juga takut ibunya tau bahwa anaknya gak bener. Ia takut dengan penilaian sahabat-sahabtnya. Tapi begitu jadian dengan Jagad lah kok dia mau HS lagi dengan Jagad sampai beberapa kali. Kaya nggak nyambung aja gitu. Trs buat apa juga dia takut ini itu kalau ujung-ujungnya ya begitu lagi. Saya sih nggak masalah mau Nana Sex dengan Jagad sampai berkali-kali juga, cuma nggak perlu berlebihan aja ngejelasin penyesalannya. Toh Nana seneng ketika Jagad ngajak begituan, kan jadinya aneh. Happy tapi nyesal 🙄

Terus, Nana kan mau pindah kerja ikut Arwin kan dan dia bilang sama Arwin untuk jangan kasih tau Jagad. Nah saya tuh menunggu rekasi Jagad waktu tau Nana udah nggak segedung lagi, hilang entah kemana. Tapi engga ada ternyata. Padahal saya pengin liat Jagad Stresss berat mikirin Nana hahahaha. Jahat ya saya. Padahal jagad udah jelas-jelas stress sampai ngancurin isi apartemenya tapi saya ingin Jagad lebih Stress lagi!

Terakhir, gimana reaksi Mami Liliana waktu tau ankanya, Jagad Arungsamasta tertekan dan stress berat karena ulahnya? Hihhh sumpah deh, saya gemesss banget sama tante-tante satu ini! Pengin nyubit ginjalnya saking kekinya saya tuh! Gimana reaksi keluarga mereka waktu tau anak laki-laki mereka nggak sekuat itu.

Menuju part-part akhir memang ceritanya jadi nyesek banget sih.. kenapa emailnya mesti nggak kekirim? Kenapa?? Why?? Kenapa sampai akhir Nana nggak tau kalau perasaan Jagad sampai kapanpun cuma buat dia? Whyy? Tega banget kak Prad T.T

Renjana, Hymne Guru buat mu! T.T
Profile Image for ade.
274 reviews16 followers
July 12, 2021
Wow, pertama buku ini sampai tangan gw, gw shock tebal amat?? 500 halaman untuk buku utama, dan 100 halaman untuk novella nya.. untuk ukuran novel lokal, jumlah halaman ini tergolong cukup banyak. Gw pun bertanya-tanya berapa lama waktu yang gw butuhkan untuk melahap habis buku ini? Well mengingat gw sedang tidak dalam “kondisi prima” untuk membaca.

Tapi gw salah, buku ini rupanya bisa gw lahap dalam sekali duduk, eh lebih tepatnya baca sambil tiduran. Hehehe.. terhitung gw mulai baca dari jam 3 sore dan gw melahap habis 500 halaman ini di jam 1 malam!!!

Niat gw sih mau namatin novella nya yang cuma 100 halaman saat itu juga, tapi gw sadar diri, pagi hari gw masih harus berjibaku dengan rentetan meeting dan tender, jadi gw cuma mampu melahap 20 halaman dan bertekad melanjutkan nya siang hari saat istirahat.

Gw takjub sama diri sendiri, bagaimana bisa?? Bagaimana bisa gw menghabiskan buku ini dalam waktu yang begitu singkat? Paling tidak menurut ukuran gw. Tapi jujur, gw benar-benar tidak bisa berhenti membaca keseluruhan kisah Sang Renjana dan Kokoh Ganteng Samasta alias Jagad.


I’m hooked since the first page…

Gw paham betul kenapa novel ini bisa begitu tebal, “Tentang Kita yang Tak Mengerti Makna Sia-sia” ini ibaratnya memiliki ratusan konflik yang tak henti-henti, oke gw lebay. Tapi sungguh, gw tu kayak ngupas bawang tau ga, kelar satu lapis, eh masih ada lapisan berikut, gitu aja terus sampai ujung pangkal kulit bawang paling dalam.

Di awal kita diajak mengikuti penderitaan Renjana atau yang akrab di panggil Nana secara bertubi-tubi, mulai dari di PHK tanpa pesangon, terlilit hutang, ga mampu bayar kontrakan, dibuntuti beragam tagihan jatuh tempo bahkan sampai di putusin pacar pula! Bayangin kejadian ini terjadi dalam waktu bersamaan.

Gw agak kaget, Ketika Nana nyaris bunuh diri, gw kayak yang,, wah.. wow…

“Solusinya sudah ada kok, tinggal ditemukan. Coba pikir dengan kepala dingin aja. Tarik napas dalam-dalam, dan kalau terlalu Lelah, duduk dulu aja nggak apa-apa.”

Gw suka banget loh sama plot nya, kita di ajak memahami semua kisah dari beragam sisi, dikenalkan oleh nyaris seluruh tokoh yang ada disini, dibuat jatuh cinta sampai mampus sama Kokoh Jagad. Iya Kokoh Jagad si Old Money yang gw ga paham lagi, ada ga sih cowok kayak dia di dunia ini??

Novel dengan berjuta plot dan konflik ini di bungkus dengan sedemikian rupa, sehingga benar-benar ga bosenin, gw bahkan enggan menaruh buku ini untuk sekedar mengecek sosmed. Cara Pradnya memnberikan hint atas setiap kisah dan membukanya satu persatu baik dengan alur maju ataupun mundur sangat cantik. Berkali-kali gw dibuat terkejut, emosi gw campur aduk!

Gw kayak mikir, wah gila Renjana ini ada dosa apa si sampai hidupnya segininya banget??? Tapi well that’s a life.

“Makin tua gue makin males berinteraksi dengan orang. Lo ngerasa gitu juga nggak, sih?”

Novel ini kayak berusaha ngangkat isu status sosial dan bahkan bagaimana mengatasi rasa trauma. Mungkin sekilas membaca percintaan dua dunia ini kayak baca Crazy Rich Asian yaaaa hahaa. Ya tipikal old money dengan keluarga yang “jumawa”.

Selain isu status sosial dan trauma, gw suka banget cara Pradnya menggambarkan kisah cinta kedua tokoh utama ini, alus banget, sampai sampai bikin gemash bukan kepalang dan bikin iri tentunya!

Dengan konflik yang naik turun tak henti-henti, gw sempat shock dengan endingnya, karena kayak yang kentang banget??????? Tapi untungnya terbayarkan dengan novella alias kisah lanjutannyaaaa.. fiuh…

Anyway ini kayak bukan review si ya, lebih ke curhatan gw pasca baca novel ini ahhaha

Thanks a lot pradnya udah nulis ini!! Bagus banget ga tau lagi!!!!
Profile Image for vio 。 ₊°༺❤︎༻°₊ 。.
329 reviews152 followers
July 22, 2021
Sepanjang buku sukses dibuat cengengesan, ngakak gak jelas, marah, dan gregetan. Endingnya oke; realistis soalnya.

++++++++
Jujur aja aku agak kesel sama Jagad yg gak begitu tegas dalam menghadapi orang tuanya tapi kalau di kenyataan dihadapkan seperti itu, mau gak mau, pasti bakalan kayak Jagad. Di sisi lain, aku jg kasihan sama Jagad karena ya aku tau lah gimana rasanya harus memenuhi keinginan orang tua padahal kitanya gak mau. Rasanya mau marah, kesel, tapi gak bisa berbuat apa-apa 😭


Membaca kebaikan2 yg dilakukan Jagad untuk Nana tuh bikin aku sering bilang: "Jagad is too good to be true."


Senang sama persahabatan yg terjalin antara Nana, Hera, dan Luna. The kind of friendship I want to have.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for aynsrtn.
487 reviews13 followers
June 26, 2025
Cukup. Satu kata untuk mendefinisikan pengalaman membacaku pada buku ini. Cukup dibaca satu kali seumur hidup.

Sebagai novel romance, buku ini adalah tebal sekali. Seakan tidak cukup untuk menceritakan lika-liku hubungan friends to lovers, lovers to strangers, strangers meet again become lovers (di bagian ini cuma dirangkum dalam 1 bab aja) seorang Renjana dengan seorang Jagad dalam 500 halaman ditambah pula 100 halaman di additional book-nya. Sungguh luar biasa. Jika dibuat sinetron bisa ber-season-season sepertinya.

Disclaimer bahwa ulasan ini lebih banyak yapping session-nya~

Ceritanya mirip Hana Yori Dango atau Boys Before Flowers tapi nggak berempat cowoknya, cukup sendiri saja, intinya sih cinta terhalang kasta. Ceweknya, Renjana dari kalangan biasa aja, cowoknya bernama Jagad dari kalangan old money tajir melintir. Jadi, sudah terbayangkan kisahnya akan bagaimana. Kalau mengharapkan ada adegan, “nih 10 milyar dan tinggalkan anak saya!”, nggak ada sih, tapi lebih dari pada itu—damage-nya.

Buku ini menurutku dibagi menjadi 3 arc, yaitu arc apartment, arc restu [penting banget nih si restu meskipun di akhir tiba-tiba ilang aja setelah dia bahagia, haha], dan final arc melawan ratu terakhir yaitu liliana pangestu arc. Gils. Mesti [redacted] dulu itu ratu terakhir baru happy ending does exist.

Di arc apartment diberi kisah friends to awkward karena satu malam to realize tapi denial phase antara Renjana dan Jagad. Ini Renjana clueless parah sih. Kayaknya satu dunia dan pembaca udah tahu gimana Jagad itu dead love sama seorang Renjana, tapi dia masih nggak peka aja.

Di arc restu, duh … ini orang penting nggak penting tapi ternyata jadi turning point hubungan Renjana dan Jagad. Di fase ini udah nggak ada denial lagi, ya. Tapi, sayang banget mesti dipancing sama orang lain dulu baru sadar.

Nah, arc Liliana Pangestu. Sang ratu terakhir. Villainess berkedok ingin membahagiakan anak. Pasif agresif. Manipulatif. Padahal ku membayangkan beliau mati terjun gitu kayak Voldemort setelah semuanya nyawanya habis, tapi tidak ada adegan itu karena ini bukan novel fantasi.

Namun, sebenarnya antagonis di buku ini siapa? Haha, penulisnya. Enam ratus halaman dibuat terjun payung naik gunung meluncur terjal, hanya 1 bab saja everything gonna be happy. Dan menurutku malah lebih hook di ending buku utama karena additional setengahnya hanya rangkuman back story sisi Jagad dan setengah lagi fasenya loncat bertahun-tahun dan ya udah gitu aja. Cuma kan masih banyak yang belum terjawab, ya, di buku utama makanya ada buku tambahan—meskipun kisah manisnya hanya sedikit, hiks.

Intinya sih cowok kayak Jagad itu one of a kind. Rare but gold. Nyaris hampir nggak ada di dunia nyata. Bayangin deh 20 tahun, lebih sih kayaknya. Jagad ini mengingatkanku pada lagu Justin Bieber berjudul Anyone, “you are the only one i'll ever love. you, if it's not you, it's not anyone.”

Insight dari buku ini yang aku dapat:
- Jangan gampang judge orang. Penting buat cover both side. Dan semua orang itu ada struggle-nya masing-masing. Entah dia kaya atau middle class sekalipun. Tapi, yang orang kaya kalau sedih seenggaknya sedihnya naik BMW sih nggak di jaklingko, eh.
- Begitulah cinta, penderitaannya tiada akhir~ kata chu pat kai
- Punya temen yang sefrekuensi dan ngingetin kita buat waras saat kita gila dan gila saat kita waras seperti Luna dan Mami Hera itu sangat berharga banget. Makasih, ya, duo combo ini—apalagi Hera udah jadi tempat resah gundah gulananya Renjana. Tapi, Jagad nggak punya best friends model begitu, ya. Aku siap jadi tempat resahnya Koko Samasta :3

Baiklah, demikian yapping session berkedok ulasan buku. Pengalaman membaca buku ini sungguh luar biasa buatku.
Profile Image for Nulaniah.
373 reviews7 followers
July 1, 2022
Berpotensi besar spoiler, buat yang belum baca, mending skip aja ya, kecuali emang pada suka spoiler, tentu gapapa...

Kisahnya diawali dengan nyesek sih ini, udah di PHK, kudu bayar cicilan dan ini itu, duit menipis karena gaji nggak dibayar selama 4 bulan, tambah diputusin pacar pula! Waduh, lengkap bener deh penderitaan Renjana ini, bikin meringis dan elus-elus dada.

Aku bukan Renjana (Nana) tapi bisa ngebayangin gimana frustrasinya dia, agak gedeg juga karena keluarganya cuma minta, tapi nggak pernah tahu keadaan sebenarnya, ya karena Nana nggak cerita juga sih, jadi mereka nggak tau, tapi tetep gemes gitu...

Jatuh bangunnya Nana ternyata nggak cuma di awal aja, tapi di sepanjang buku, bayangin, dari mulai baca sampai selesai nyeseknya bertubi-tubi. Tentu ada bagian yang hepi-hepi, tapi rasanya kayak dikit banget, 500++ halaman, banyakan nyeseknya.

Sempet kagum sama Jagad, dia tuh kayak perwujudan dari laki-laki idaman semua wanita, tapi makin ke belakang kok tambah nggak beres ya, dan akhirnyaaaaa, beneran kaaaaaan! Hadeh, asli bikin sebel!

Nana yang udah patah dan jatuh berkali-kali pun harus merasakannya lagi dan lagi, ini Kak Pradnya emang beneran suka nyiksa si Nana deh, kasian bener dia. 😂

Tapi kalo boleh jujur, aku yang biasanya benci sad ending ini lebih suka akhir di novelnya sih, daripada di novela, karena lebih realistis dan bisa diterima, biar pun Jagad punya alasan bla bla bla kenapa dia ngelakuin itu, tetep aja aku kurang bisa nerima kalau ternyata endingnya kayak di novela.

Pokoknya sekali lagi selamat buat Kak Pradnya, aku nggak bisa berhenti bacanya lho, ini novel bikin candu banget, dan terima kasih karena udah bikin pengalaman membacaku kayak naik rollercoaster gini, aku bakal selalu menantikan karya²mu selanjutnya~
This entire review has been hidden because of spoilers.
2 reviews
August 3, 2021
Ini buku ke empat kak pradnya yang aku baca.
Dan dari sekian karakter tokoh cewek yang di buat kak pradnya, tokoh nana yang paling aku kurang sukai. Tapi karena Tokoh jagad maka aku lanjutin baca sampai selesai.
serius, aku tau nana punya trauma dan pernah mengalami hal yang ga enak. Tapi cara dia yang suudzon dan negative thingking terus ke Jagad bikin aku nyesek dan kesel.
Bahkan menurut aku karakter jagad terlalu bagus buat karakter nana.
Profile Image for Sella   (claudieslibrary).
125 reviews10 followers
September 22, 2022
Gimana bilangnya ya.. cara berceritanya sih ya enak. Cuman kurasa terlalu banyak aja kebetulan disana-sini. Kebetulan yang nyelamatin Nana si Restu ternyata teman satu kantor Nana yang baru. Kebetulan Arwin pacar SMA Nana ternyata sepupunya Jagad. Kebetulan Gestra ternyata temannya Arwin.

Aku sampai berpikir, ada kebetulan apa lagi nih nanti? Ya memang Nana cuman punya teman sedikit.. tapi kan cowok-cowok kenalannya Nana itu bukan tipikal yang temannya itu-itu doang kan ya?

Yaudah deh gitu aja, mungkin memang buku ini bukan untukku. Terimakasih buat penulisnya ya.. biar gimanapun buku ini menemani waktu luangku.
Profile Image for DEE.
254 reviews3 followers
April 25, 2023
Jujur, awal baca skeptis abis sumpah. Perasaan ceritanya romance doang tapi kok banyak banget halamannya, emang bahas apa aja sih bisa sampe sebanyak ini?

Ga nyangka buku 510 halaman ini memunculkan banyak emosi: sedih, senang, kesal, kecewa, marah(!), dan kupu-kupu di perut (guling-guling di tempat tidur sampe kepala kepentok dinding kamar AHAHAHAHAHA tapi bukannya mengaduh kesakitan malah lanjut mesem-mesem guling-guling saking manisnya FAKKKKKKKK).

Terus pas nyampe bagian epilog malah bingung, lah ini udah? Lah ini beneran udah habis 510 halaman????? Hah seriusan? Baca apa aja aku tadi 510 halaman? AAAAA GAK RELAAAA KAN AKU MASIH MAU TAU CERITA MEREKA. Untungnya novel yang di google playbook langsung disatuin sama noveletnya kalau nggak aku bisa patah hati sepatah-patahnya sih dengan epilog yang kayak gitu :)))))))))

Izinkan aku menyumpahi salah satu karakter di reviewku ini: Jagad anjeeeennnnnkkkkkkk. Untung sayang. (Affectionately)
Profile Image for Dion Sagirang.
Author 5 books56 followers
August 12, 2021
Setelah baca barulah tahu alasan Pradnya memilih self publish.
Profile Image for Macarownies.
11 reviews1 follower
April 25, 2022
Novel: Tentang Kita Yang Tak Mengerti Makna Sia-Sia
Rating: 4 of 5 🌟

Sebelumnya, aku mau menyebutkan dua kesalahanku saat membaca buku ini. Yang pertama, tidak mengetahui ratingnya. Yang kedua, membaca di bulan puasa😀 alhasil, cukup banyak halaman yang aku baca buru-buru bahkan aku skip. But overall, cerita ini mampu membuat hati hangat, nyesek, sedih, pokoknya campur aduk ya.

Mari kita bahas. Novel ini menceritakan tentang apa, ini ada di blurb ya. Udah cukup menjelaskan isi novelnya kok. Dan harusnya aku udah bisa nebak juga what happended with Renjana and Jagad in the past sampe ngebuat mereka canggung gitu😀 untuk novel, alurnya normal, ga kecepetan dan ga kelamaan juga, tapi fokusnya emang ke hubungan Nana sama Jagad (bcs we all know this is romance). Untuk novelanya, yang Jagad's POV, alurnya cepeeet banget.

Latar cerita ini di kawasan elite di Jakarta. Walaupun gatau kenapa aku ngerasa Jakartanya masih nggak terlalu menonjol😭 kayak, aku tahu ini latarnya di Jakarta, cuma vibes Jakartanya kurang nampol.. Mungkin kurang ditambahin suasana Jakartanya aja kali ya? Atau aku yang emang lagi ga fokus baca? Idk.

Lanjut ke tokohnya. Jagad dulu deh, he's a (almost) perfect man I guess. Sebagai sahabat, dia baiiik banget, supportive, pokoknya banyak banget plusnya deh. As a boyfriend or a man, he's okay but not my cup of tea I dunno why😭 BUT HE'S PERFECT FOR RENJANA. AND RENJANA DESERVED HIM. Aku suka cara dia ngedengerin segala curhatan Nana, nanggapin Nana, percaya sama Nana, dan cinta sama Nana. Sadly, he's too good to be true, cuma ada di fiksi doang💔

Kalau Renjana alias Nana, dia kuat banget, baikkk, unik, tapi mudah lari dari masalahnya ya. Tapi aku kasiaaan sama Nana di novel huhu, she deserved to be happy. Sekalinya happy sama Jagad, pasti ada lagi ujiannya. Mami Lili. Haduh, mami-mami sosialita pada umumnya deh. Jangan tanya seberapa nyebelin mami ini karena kalian juga pasti tahu kok. Jujur, di novelanya aku nunggu momen Nana bales dendam ke Liliana Pangestu dengan cara apapun. Nahasnya mami Lili udah keburu d word gara-gara covid😅 bisa jadi balas dendam juga sih itu sebenarnya. But I love cara Mami Lili yang dibikin sehalus mungkin biar Nana mundur, jadi gak perlu ada drama ribut-ribut deh. *walaupun aku gasuka pas bagian dia mamerin Namira di depan Nana..👊🏻

💡 spoiler! ⚠️
Untuk ending, aku sukaaa sekaligus lega sih akhirnya Jagad bisa bersama sama Renjana setelah bertahun-tahun berjuang ya. Cuma aku agak gimana gitu sama suaminya Renjana yang dulu, Gestara(CMIIW?). Secara kan, dia juga pasti cinta sama Renjana, but sadly the author killed him so that Jagad and Renjana can be together (aku setuju sama salah satu pereview). Menurutku aja sih, alternatif endingnya alih-alih ngebunuh Gestara, bisa dibuat kayak Renjana sama Gestara yang udah happily ever after ketemu sama Jagad yang juga udah punya pasangan. Jagad berhasil move on. Renjana dan Jagad bakal tetep jadi sahabat walaupun gabisa jadi pasangan huhuhuu… ini malah mirip kayak di film-film ya? Tapi aku gapapa deh dengan ending yang sekarang, toh mereka akhirnya bareng.

Oke deh, makasih untuk author dan novelnya ini yang membuatku memasukkan TKyTMMSS ke list "Novel yang Bikin Gamon" 👍🏻
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Agnes Meilina.
68 reviews10 followers
July 13, 2021
Jujur ya, belum bisa move on sama Koko Jagad. Selalu Why, Why, WHYYY gituloh hemmm...
Kisah Jagad dan Nana layaknya seperti Cinderella yang bertemu dengan Pangerannya.
Sayangnya ini bukan negeri dongeng ya wkwk, jadi gak semudah itu untuk bahagia. Berdarah² cuy sakitnya jadi Sandra dan pastinya juga dengan Jagad.
Love banget sih sama cerita ini, BUT WHYYYY GITULOH 😭😭😭
Profile Image for Filz.
55 reviews
May 5, 2022
Gak bisa simpati sama Renjana (justru i find her annoying) dan gak merasa chemistry antara Renjana - Jagad atau Renjana - Restu. Lumayan mengecawakan karena reviewnya bagus. Beda selera aja sih mungkin ya.
Profile Image for Zara.
9 reviews
October 24, 2024
3.5/5
I’ll said this book almost be the best romance book i’ve ever read. But the bonus chapter worsening everything. Dimana2 harapan kita kalau baca buku romance ya pasti pengennya happy ending kan yaa. Happy end bagi pembaca itu ya couple nya live happily ever after. I juga suka novel demikian, nggak bohong meski keliatan banget fiksinya.
Buku ini dari judul aja sih udah ketebak bakal sad ending. Dan untuk kali ini memang gue sebagai pembaca mampu menerima itu, bahkan sempat mengharapkan sad ending saja. Lingkup pasangan di novel ini semakin lama terasa semakin toxic dan mau tidak mau gue yang baca nganggap mereka memang nggak bisa bahagia bareng. I truely enjoy dan terima kalau seandainya endingnya beneran cukup di buku pertamanya yang halamannya 500an lebih itu (sad end). But i coudn’t deny kalau gue juga ngarep ada bonus chapter yang ngasih penyelesaian dari permasalahan di akhir buku. Even kalau seandainya mereka ngga bareng, seenggaknya salah paham keduanya selesai lah ya.
Tapi gue nggak paham dengan pemikiran penulis yang malah tiba tiba mengangkat latar masa depan di bonus book nya, dengan Jagad (the male lead) yang gamon bertahun tahun dan memutuskan untuk nggak menikah even Nana alian Renjana (The female lead) sudah menemukan orang baru. Gue tahu ini buku dimulai dari POV nya Nana, dimulai dengan permasalahan Nana yang nggak kunjung habis dan karenanya Jagad datang sebagai penyelamatnya yang mana si Jagad ini masih menyimpan hati ke Nana. Tapi buku ini terlalu berpusat ke Nana sehingga seorang Jagad yang menurut gue deserve to be happy malah harus galau sampai umur 40an cuma gara gara gamon sama Nana.
Terus penambahan cerita yang Nana nya berhasil move on lah, nikah dan bahkan punya anak itu agak weird. Apa lagi part ketika suaminya Nana meninggal, seolah memang yaudah, cerita itu memang mau gimanapun Nana end nya sama Jagad. Poor Jagad, i think he deserve someone better. Ujung2nya, ending yang menurut gue bakal perfect dengan sad end itu malah jadi terlalu maksa oleh karena bonus chapter. Bayangin Jagad yang masih single di umur 42 tahun menikah dengan Renjana yang literally janda beranak 1 gara gara GAMON yang sama sekali nggak masuk akal. Sejak awal yang jatuh cinta itu Jagad, kenapa sampai akhir tetap harus dia yang ngarepin Nana. I just hate the fact di sini Nana berhasil jadi independent woman, meski ngga merendahkan Jagad yang masih gamon, gue ngerasa Nana nerima Jagad lagi itu jatuhnya karna kasian (even penulisnya ngga bilang gitu, dan di ending mereka masih saling confess).

Sorry kalo ngga sependapat, tapi kalo lo mau baca ini. Mending baca aja bukunya, tapi ngga usah baca bonus book. Enjoyy
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Amaya.
742 reviews57 followers
August 28, 2022
Lihat ketebalan bukunya udah mikir duluan, kira-kira isinya ada apa aja, ya? Terus konfliknya gimana, nih. Amit-amit deh jadi banyak drama. Pas kelar langsung nangis! Bukan, bukan nangis karena bener dugaanku, melainkan karena sakit banget ini hati, ya Allah. Greget euy 😭

Kasus Renjana ini ibarat menu super-spesial dengan ekstra. Dipecat, diputusin pacar, kejerat utang. Bayangin! Disuruh cari duit jutaan dalan waktu berapa hari, tuh? Belum lagi adiknya minta kiriman buat bayar kuliah. Aku aja yang baca ikutan mumet 😣

Awal baca blurb, nih, penasaran sama si Jagad (btw, namanya aja berat banget, cuy 😭 ini kalo pas kecil sakit2an disuruh ganti nama dah wkwkwk). Kenapa dia harus dihindari sama Nana? Karena songong banget kah? Well, enggak, ya. Jagad ini ... just wow. Kayaknya semua karakter cowok Kak Prad loveable (?) tipe yang nggak bisa langsung dibenci di detik itu, alih2 malah simpatik ke mereka.

Nggak ada alasan khusus kenapa daku susah banget nulis review ini karena ... karena campur aduk. Dulu, waktu selesai baca rasanya kepengin nangis, marah, gigit orang (untung nggak jadi). Emosinya bukan lagi nggak dapet, udah nyebar malah /halah/ dan nggak ada catatan sama sekali. Entah kenapa aku pilih fokus ke buku ini aja, alih2 bikin notes gemes yang biasa kutempel di bagian paling akhir buku. Alhasil pas review, ya, lupa 😅

Intinya, semua yang di buku ini wajar. I mean, nggak ada pemaksanaan Jagad harus berkorban besar demi bisa bareng Nana (kalau menengok status mereka, ya). Nana juga enggak egois maksain perasaannya. Even di akhir, semua nemu jalan keluar masing2. Dan terakhir, konflik di buku ini lapisannya wow. Pantes aja tebel (dan worth) banget! Oh iya, karakter Renjana ini bisa jadi sebagian orang ngalamin. Definisi suka nge-judge duluan tanpa tahu latar belakang yang di-judge (atau struggle mereka). Yah, ini sih yang kudemenin dari karakter2 Kak Prad. Berasa ngaca karena banyak dikelilingi sifat2 itu (baik diri sendiri atau orang lain).

Dan nggak ada lagi yang bisa aku omongin. Buku ini cuma ... yah, bagus. Saking bagusnya nggak ingat kritik apa yang mau kusampaikan. Satu poin yang sampai sekarang masih kerasa emosinya (in a bad way), yaitu Nyonya Liliana Pangestu 🙂 (dah, satu emot mewakili semuanya). Nggak perlu ragu kalau mau beli/baca buku ini. Sudah pasti worth setiap katanya 👌🏻
Profile Image for Nur Azkiyati Faizah.
96 reviews1 follower
July 31, 2024
Tentang Kita Yang Tak Mengerti Makna Sia-sia

Pradnya Paramitha
608 hlm
Penerbit Getbooks

BUKU INI BAGUS, APALAGI KALO KAMU SUKA GANJIL GENAP NYA ALMIRA BASTARI, WAJIB BACA BUKU INI!
Hehe mari awali review dengan ngegas.

First thing first, aku merasa membaca tulisan Almira Bastari banget, iya gaksih? Mirip banget loh. Setting ceritanya juga kebetulan mirip, bercandanya juga. Aaak auto falling in love with people we cant have, bukan! Auto jatuh cinta dan page turning sampe akhir!

Buku ini ngajarin aku kalo seburuk-buruknya kondisi, bakal ada titik terangnya kok. Sesempit-sempitnya kondisi keuangan, bakal ada usainya juga.
Sebesar-besarnya badai, bakal berlalu juga. Berganti badai yang lain, ciaaaat! 😆

Renjana memang definisi menjalani hidup yang keras dan penuh trauma. Sandwich generation yang tiba-tiba kena PHK tanpa pesangon setelah 4 bulan nggak digaji pula. Dan yang bikin makin buremnya lagi, di momen itu dia diputusin jg sama pacar 4 tahunnya. Kaya, kalo aku yg ngalamin tuh bakal : KURANG SIAL APA HIDUP GUE!

Tapi kesialan adalah pangkal dari keberuntungan, ya nggak? Kalo nggak gitu, Renjana dan Jagad nggak akan kontakan lagi! Anak pertama dari old money family itu ngebantu bayar tanggungan Renjana semudah bayar parkir, 10jt rasa 2000 perak kayaknya.

Lalu apa? Lalu kisah Jagad Renjana dimulai. Ini seru dan dilarang skip ya kalo pas baca bukunya, soalnya realistis banget, detail ceritanya juga kerasa nyata dan riset mendalam. Apalagi Mom Liliana Pangestu, dapet banget tuh vibes nenek lampir hahaha kesel tapi ada benernya jg sikap dia sih, gimana dong?!

Yang aku suka banget ending buku ini sungguh menghangatkan hati, realistis dan tidak mengecewakan. Yaaa mungkin #TimJagad akan meronta-ronta saat POV Renjana berakhir, tapi tenang, ada POV Jagad yang sungguh mengobati kesedihan hatiku dan tidak jadi patah hati.

Tenang, ini happy ending tapi harus naik turun gunung dan berenang menyebrangi samudra dulu 🫠😭 Renjana renjana, you deserve all the good things in this world tp kenapa hidup selalu keras sama kamu, Naa?!!

Huhu ikutan sayang sama Renjana😙🫶🏻
Give this book 5/5 🌟
Lah dipikir-pikir, sekarang gampang banget kasih bintang lima apa emang bacaanku lagi bagus semua ya?!

1 review
July 12, 2021
Sebenernya aku gak jago banget ngeriew sih, tp gaktau kenapa untuk cerita yg satu ini harus aku review dan bener2 kasih tau buat semua orang pencinta wattpadble harus baca cerita ini!!wkwkwk.
Dari awal aku ngikutin wattpad kak prad emg selalu jatuh hati sih sama karakter-karakter yg dibuatnya. Dari Bhisma,Bhaga,Randu dan terakhir Jagad(koko samasta😆) dan dari semua karakter-karakter itu aku lebih Pro ke papanya paduka cuan alias Randu yaa gimana yaa Randu itu cowok2 yg berbahaya tapi sebagai cewek mau kalo di deketin hahahaa😂.
Dan yha... akhirnya keluar karakter baru si Jagad ini di Tentang Kita yang Tak Mengerti Makna Sia-Sia ,ketika baca diwattpad emg sempet sebel sih sm ni karakter yg juga baik banget sayangnyaaa. udh ngucap sumpah serapah banget di part Wattpad "Aku ke landon. Maaf." rasanya kyk ikut ngerasain jg sama yg Nana rasain(yg padahal ini cmn cerita novel) tp gak tau knp ikut sedih ikut nangis di part itu, sampe akhirnya di Novel dijelaskan alasan kenapa begitu.. langsung deh yg awalnya sumpah serapah jadi ngerasa mau meluk si koko samasta ini rasanyaaaa huhuhu🥺🥺🥺
Dan yang lebih mengejutkan lagi After part London tsb dibuat kagum sekagum-kagumnyaaa sama Jagad bener2 definisi "aku bakal tetap nunggu kamu" itu adaaa dicerita ini gila sihhh perjuangan Jagad pantas mendapatkan mendali emas atau award sekalipun😂😂😂 karna emang Jagad selayak itu buat dapet penghargaan atas pengorbanan 13tahun selama itu...
Sebelumnya ada yg review dan ku baca, "ini cerita terbagus versi Kak Prad"(untuk sampai saat ini), dan aku setuju sih untuk gagasan tersebut, karna yang awalnya aku bucin nya Randu sampe bisa oleng kyk gini ke Jagad🥺🥺🥺
Terimakasih buat kak prad telah buat cerita sebegini bagusnya dan Selamat kamu telah buat para readers patah hati sedalam-dalamnya dan bahagia se begitunya dengan cerita ini!!! sukses selalu kak prad! ditunggu karya karya amzeeeee selanjutnya🤍🤍🤍

From
Bucin Koko Samasta😆
1 review
July 25, 2021
Rate 🌟🌟🌟🌟🌟

Maunya 10 tp karena cuma ada 5 ya aku rate 5 😁

Jujur ini karya terbaik dari semua karya ka pradnya yg ku baca walaupun sempet patah hati pas baca ending di WP sempet juga kesel dengan cara jagad yg terkesan gg bertanggung jawab... sempat galau apa harus ikut PO atau ngga karena takut patah hati berhari2

Tapi setelah akhirnya ikut PO dan bisa memeluk koko samasta (novelnya) aku justru semakin patah sepatah2nya😭 dan sebucin2nya karna plotwist ini .

Di sini jujur aku gag akan menghujat siapa2 karena dari semua konfilik yang ada di dalam novel ini , kak prad bisa menggambarkan situasi dan cara pandang setiap tokoh

Aku bisa memahami keputusan jagad yang memilih menjadi "penjahat" dan menghancurkan hatinya sendiri . Jagad digambarkan sebagai anak konglomerat dari keluarga old money, dia care,sweet, smart, logis dan dewasa , Jagad adalah definisi anak Baik2 yang saking baiknya dia gg sampai hati mengecewakan org tuanya. Selama ini dia merasa gag keberatan dgn pilihan apapun yang orang tua nya tentukan sampai akhirnya cinta harus membuatnya memilih .. and then? Dia ttp memilih keluarganya walaupun itu menghancurkan hatinya yah krn Jagad bucin bgt ke Nana

Disini Kak prad menggambarkan "apa yang terlihat diluar belum tentu sama dengan didalam" , selama baca novel ini aku jadi mikir ,oh ya jadi orang kaya macem jagad itu belum tentu enak , membayangkan tanggung jawab sebagai penerus ternyata banyak hal yang harus dikorbankan termasuk pasangan hidup

Seneng sih akhirnya Jagad bisa speak up ke orang tuanya kalau mereka gg bs memaksa dia menikah dg siapapun yah walaupun itu setelah putus sama Nana


Dan untuk Nana , di sini pengembangan karakternya paling menonjol dari awal sampai akhir yah wajar sih Nana mengalami berbagai macam masalah hidup but dia berhasil melewatinya dengan baik . Seneng juga akhirnya Nana bisa bersatu dengan koko samasta setelah ribuan purnama 😭😭

Pokoknya aku speechless lah , harus bgt baca buku ini fix no debat

Profile Image for wulan.
242 reviews7 followers
June 15, 2024
meskipun ini 600an halaman, aku nggak ngerasa bosan sama sekali. malah tiap halamannya membuatku penasaran. sebetulnya novel sudah selesai di halaman 500, namun ada extra part yang berisi 100 halaman.

renjana berusia 28 tahun. lucas mengakhiri hubungan mereka tepat saat renjana diphk. renjana bingung, ia ingin menjual macbooknya, namun ia harus mencari pekerjaan baru. ia pusing dengan cicilan mobil ibunya dan biaya kuliah adiknya, juga biaya kontrakannya.

jagad adalah orang terakhir yang akan renjana mintai bantuan. semua itu karena masa lalu mereka. sesuatu terjadi, dan hubungan mereka menjadi canggung. ketika tak ada lagi yang bisa renjana mintai bantuan, ia menghubungi jagad.

renjana punya kebencian tersendiri terhadap orang kaya dan populer. orang kaya yang berkuasa dan bisa melakukan apa saja. semua itu ada pada diri jagad. jagad penasaran apa alasan nana membenci statusnya.

saat menulis ulasan ini, aku baru menyadari bahwa ada kemiripan antara buku ini dengan drakor queen of tears. bikin aku menyadari bahwa orang kaya ... memang seperti itu.

nana selalu kuat dan tahan banting. mau sebesar apa pun masalah datang bertubi tubi, nana selalu bisa bangkit lagi.
aku ingat kata kata restu di sini, "setiap masalah ada solusinya, tinggal dicari aja."

⚠️ spoiler ⚠️
omong omong tentang restu, aku pikir dia bakal sama nana, tapi ternyata nggak. tapi aku suka sih dia bisa bicarain semuanya sama nana, bukannya ngilang dan pura2 bego.

⚠️ masih spoiler ⚠️
keputusan yang diambil jagad pada saat itu juga ... mungkin pilihan terbaik baginya dan nana. aku paham kedua belah pihak memang sangat berbeda. jika dilanjutkan malah mungkin akan menyakiti keduanya. tapi aku suka extra part berakhir dengan manis.

buat penulisannya, aku nggak ada masalah sama sekali 👌 seingat aku sih nggak ada saltik ya. kak pradnya juga berhasil bikin aku paham sama apa yang dirasakan nana di sini.

aku udah baca beberapa karya kak pradnya. sejauh ini, ini yang paling aku suka sih 🫶 selanjutnya pengen baca buku kak pradnya yang lain. tertarik sama algoritme rasa dan picture perfect sih hehe
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Ifnur Hikmah.
Author 5 books13 followers
February 7, 2022
Tentang Kita yang Tak Mengerti Makna Sia-sia by @pramyths

Diawali oleh penasaran kenapa orang-orang nangis meraung-raung dan marah dengan endingnya.

Kalau baca ini sekitar 7-8 tahun laku, mungkin gue akan bereaksi sama. Kok ngenes banget? Namun dengan pola pikir sekarang dan skor hopeless romantic gue udah melesak ke bawah 30%, kusuka dengan ending win win solution begini. Karena hanya akan terkesan 'maksa' kalau keukeuh happily ever after. Dengan akhir begini, mereka bisa mencari jalan bahagia masing-masing.

Dan yang penting, feeling content with themself despite everything.

Cerita ini slow building, perlahan-lahan memperkenalkan kita dengan Jagad dan Nana juga orang-orang di sekitarnya. Sayangnya Restu sempat ilang ya pas jelang akhir, jadi sedikit miss (dan dia pakai kemeja cokelat. Yasalam, ilfil gue. Untung gak pake Crocs).

Dari Nana kita belajar pentingnya punya dana darurat minimal 3 kali biaya hidup sebulan.

Oke, serius. Tema yang diangkat udah bejibun. Namun ramuan Pradnya ada pada caranya menulis yang manis dan hangat, serta bikin kita masuk ke dalamnya dan seolah-olah kita hidup bareng tokoh-tokohnya. Manisnya dapet. Gurihnya dapet. Keselnya dapet. Nyeseknya juga ada. Perpaduan ini yang bikin kita enjoy ikutin 500 halaman cerita mereka.

That's the point. Tema boleh pasaran. Tapi cara mengemasnya, itu yang beda. Pradnya punya suaranya sendiri, jadi mau tema sepasaran apa pun, akan terasa beda because this is Pradnya.

Buat buku ini, I consider endingnya yang di buku. Extra part justru bikin tensi turun haha.

Sebagai self publish, kualitasnya top notch. Meski ada salah ejaan serta kesalahan istilah yang minor, tapi cukup ganggu. But still bearable.

#bookreview #reviewbuku #reviewnovel #novelindonesia
Displaying 1 - 30 of 81 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.