Jump to ratings and reviews
Rate this book

Terima Kasih Sudah Mengatakannya

Rate this book
Dengan mengatakan kata-kata yang baik setiap harinya, aku menjadi orang yang lebih kuat.

* Mencari tahu kata-kata apa saja yang membuat hatiku terluka.
* Jangan hanya mengatakan "tidak apa-apa" setiap saat.
* Coba untuk mendengarkan diriku terlebih dahulu.
* Terkadang, coba katakan sesuatu yang bertentangan dengan ekspektasi orang lain.
* Jangan terpengaruh pujian, maka kamu takkan terpengaruh kritikan.
* Entah akan berhasil atau tidak, yang penting katakan saja terlebih dahulu.
* Hidup penuh keberanian dengan kata-kataku sendiri.

280 pages, Paperback

Published January 1, 2021

49 people are currently reading
369 people want to read

About the author

Kim Yu-jin

1 book3 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
57 (37%)
4 stars
76 (49%)
3 stars
17 (11%)
2 stars
2 (1%)
1 star
2 (1%)
Displaying 1 - 30 of 48 reviews
Profile Image for rosedyce.
30 reviews
August 3, 2025
Terima Kasih Sudah Mengatakannya (Thank You for Saying It) by Kim Yu-Jin made me reflect deeply on the connection between words and the heart. There’s a line in the book that really stayed with me: “What we want to hear, what we want to say to others, is actually the voice of our own heart.” It reminded me of all the support I’ve expressed for the idols I like 😛 Behind my wish to make them feel loved and not alone, there’s also a part of me seeking strength and recognition for my own feelings.

I often wonder if the words of support I give actually reach them. But this book offered a new perspective. Sincerity doesn’t always need to be seen to have meaning 🫶 When I say kind things to them, I realize I’m also learning to embrace myself. I want them to stay strong when they’re tired, and at the same time, through those words, I’m quietly encouraging myself not to give up on hard days.

This book taught me that in order to truly connect with someone else's feelings, I first need to listen to and care for my own. I can’t genuinely speak kindness if I haven’t learned to treat myself with care 🥹 The warm feelings I share with others come from a place inside me that also longs to be touched with kindness. And maybe, just having this kind of sincerity for someone I deeply care about is already a form of goodness I’m grateful to carry✨
Profile Image for Arvia Maharhani.
231 reviews29 followers
September 17, 2021
Awalnya aku kira buku ini akan berisi kutipan-kutipan yang menyentuh. Tapi pas baca prolognya ternyata buku ini (akan) membahas tentang cara berkomunikasi, khususnya ucapan yang melindungi penulis serta membantu hubungannya dengan orang lain sesuai kejadian yang pernah penulis alami. Jadi tentunya di setiap bab, penulis selalu menyisipkan kisah yang ia alami dan bagaimana mengatasi kejadian itu.

Makin aku baca, ternyata banyak kalimat yang menarik dan membekas. Penulisannya juga enak, terjemahannya juga pas dan gak kaku. Entah kenapa menurutku buku-buku non fiksi dari Korea emang agak mirip-mirip ya isi dan cara penulisannya? Atau mungkin aku yang belum banyak eksplor?
Profile Image for Bllmnd.
40 reviews
October 29, 2022
Wah surprisingly bagus!!! Buku kumpulan esai korea kedua yang berhasil kubaca sampe habis dan suka. Walaupun isinya mirip-mirip sama esai-esai ala korea lainnya (biasanya setiap chapter pasti ada selipan kisah pribadi dari penulis), tapi esai di buku ini menurutku lebih berisi dan ga dangkal daripada beberapa buku yang pernah kubaca. Kenapa? Soalnya penulis ga hanya menulis opini dan pikirannya saja, tetapi juga disertai dengan referensi, entah dari buku ilmiah, maupun quotes-quotes dari buku terkenal. Menurutku ini salah satu tolok ukur yang penting dari sebuah buku. Buku yang ga cuma berdasarkan dari opini (biasanya, lagi-lagi ini pendapatku ya), tulisannya kerasa lebih valid daripada yang ga ada. Apalagi kalo bukunya ada embel-embel self help/sel improvement. Entah ini karena kebiasaan baca jurnal apa gimana😭, tapi aku lebih suka mode esai yang begitu. Lain cerita kalo kayak memoir atau esai berdasarkan pengalaman pribadi ya. Selain itu, topik-topik dan selipan kisah yang disampaikan penulis juga relate dengan kehidupan kita sehari-hari. Jadi esai ini ga berasa terlalu personal. Kadang-kadang hal yang cukup mengganggu kalau membaca esai korea, rasanya kayak baca diari penulis. Terlalu personal dan kurang relate dengan apa yang disajikan oleh penulis. Good joblah!!👌👌.

But... ada satu yang mengganggu, tapi ini lebih ke kualitas cetakan sih. Pertama, hampir semua page di buku ini tintanya burem😭 dan fontnya kecil banget. Jujur jadi ga nyaman banget nget pas dibaca. Terus juga, buku ini mengadopsi kutipan tidak langsung ya, tapi ga ada daftar pustakanya😭 jadi cuma sitasinya aja gitu loh... paham kan? Ini personal aja sih, kadang kan kita penasaran sama sumbernya terus pengen nyari. Kalo kayak gini kan jadi susah buat nyarinya.

Yahh... anyway, terlepas dari kelebihan dan kekurangan dari buku ini, aku tetep suka👌.

3.75/4.00 ⭐️
Profile Image for rara!.
13 reviews4 followers
October 20, 2022
so far very on point and lined with my perspective, had few i disagreed but most of them struck my inner self like lightning
Profile Image for Tsunn.
235 reviews6 followers
April 10, 2023
baca buku seperti selalu spesial buat gua pribadi. rasanya gua banyak merefleksikan diri gua selama proses membacanya.
Profile Image for Luz.
1,027 reviews12 followers
September 16, 2021
Buku ini berisi berbagai cara berkomunikasi dan juga cara untuk melindungi hati dari kata-kata yang tak terhitung jumlahnya, juga melindungi hubungan dalam banyak hubungan manusia
Profile Image for Khurin W. F..
192 reviews6 followers
December 4, 2022
Untuk aku yang sangat suka buku-buku self-help dari Korea, buku ini memberikan kesan sedikit berbeda dari buku-buku serupa yang pernah aku baca. Biasanya, buku self-help yang ditulis oleh orang Korea ibarat seperti sebuah selimut atau pelukan, tetapi buku ini tidak seperti itu. Malah menurutku terkesan agak dingin. Tapi, justru hal itu yang membuatku memutuskan untuk lanjut membaca sampai akhir.

Hal-hal yang disampaikan di buku ini cenderung lebih memaparkan realita yang terkadang luput dari pengamatan kita daripada menawarkan kalimat-kalimat hangat.

Misalnya tentang bagaimana kita merasa bahwa dunia tidak adil, berpikir bahwa ‘kenapa bukan aku?’, dan mengerdilkan atau tutup mata atas usaha orang lain.

Bagian yang paling aku suka adalah saat penulis memaparkan tentang jangan mau sakit untuk kedua kalinya menggunakan referensi dari kitab Buddha, Ahamgyeong: “Jangan terkena panah kedua.” She wrote,

“...kekuatan untuk mencerna panah pertama dengan baik dan kekuatan untuk menahan panah kedua tanpa menembakkannya.”


That's the healthiest way to protect ourselves, right? Kita melindungi diri dari hal yang pernah menyakiti kita, tapi kita tidak menyerang balik kepada orang tersebut.

Banyak hal yang dipaparkan oleh penulis. Tapi, sayangnya aku seringkali tidak bisa menangkap maksudnya. Entah ini karena terjemahannya yang kaku dan sulit dipahami atau memang dari penulis aslinya sendiri yang terkesan bertele-tele. Padahal di salah satu bab menuju akhir buku, penulis sendiri menyampaikan bahwa yang terpenting dari percakapan adalah dapat menyampaikan isi tanpa harus bertele-tele.

Selain itu, ada beberapa bagian yang menurutku kohesi dan koherensinya masih kurang karena terkesan ‘meloncat’ dan tidak tersambung dengan baik dari paragraf sebelumnya.
Profile Image for ilminafiaa.
95 reviews19 followers
April 23, 2024
Tipe buku yang simple, ringan, yang pas baca tu berasa banget vibe kehidupan slow living. Di bab-bab awal relate banget dengan kehidupan di Indonesia, mungkin karena sama-sama asia nya. Tapi di bab-bab akhir mulai membingungkan dan kurang relate, bisa jadi karena language gap atau culture yang berbeda, atau bisa jadi karena kekurang pahaman terhadap budaya korea, jadi kurang "ngeh" dengan pembahasan yang dimaksud.
Buku ini cocok banget sih untuk menemani minum teh sore-sore atau pas mode relax dan lagi santai-santai setelah lelah bekerja.
Tidak se-klise yang kubayangkan. Bukan cuma fafifu was wes wos, jadi masih bisa diterima oleh pembaca dengan rentang usia 25-35. Recommended buat yang lagi pengen santai santai menikmati hidup.
Profile Image for Achandra.
210 reviews5 followers
February 18, 2025
"jika sudah terbiasa melontarkan kata-kata yg baik, maka kita dapat menjaga hati, perasaan, dan ketulusan dengan kata-kata tersebut."

Percakapan bukan sekedar bentuk perkataan yg saling sambut menyambut. Kata-kata antara satu dengan yg lain merupakan tempat pertemuan sebuah 'sudut pandang dengan sudut pandang yg lain', 'wawasan dengan wawasan lain', 'pengalaman dengan pengalaman lain'.

Salah satu literatur Korea kali ini cukup related dengan kehidupan era ini. Dimana hampir setiap manusia di dunia berkomunikasi satu dengan yg lain, apalagi di era modern media sosial menjadi alat komunikasi yg paling banyak digunakan. Sayangnya semakin kompleksnya manusia berinteraksi satu sama lain, semakin banyak pula masalah yg ditemukan. Bahkan satu kalimat dr orang yg tidak pernah kita kenal bisa melukai hati kita.

Awalnya aku mengira buku ini sama seperti buku-buku self improvement yg berisi kalimat-kalimat hangat. Ternyata buku ini membahas cara berkomunikasi. Menariknya setiap judul itu gak cuman tentang prolog dan cara berkomunikasi, tapi penulis selalu menyelipkan kisahnya ketika berinteraksi dengan orang lain, bagaimana hubungannya dengan orang lain, dan tentu saja solusi yg penulis pilih ketika menghadapi masalah. Mungkin memang gak semuanya related dengan kita, akan tetapi kompleksnya hubungan manusia dewasa di era ini, ku yakin beberapa kisah tersebut akan related dengan pembaca.

Dan setelah menuntaskan membaca buku ini, salah satu hal yg ku suka dr Kim Yu-Jin karena buku ini tidak hanya ditulis berdasarkan kisah pribadi dan opini penulis, tetapi juga didasari oleh referensi dr penelitian ilmiah dan juga menyelipkan beberapa kisah publik figur dunia.

Buku yg dibagi atas 6 chapter ini, yg paling related buatku ada di chapter 5 tentang Cara Melindungi Diriku dan Hubunganku dengan Kata-kata dalam Perbincangan. So far very on point and lined terutama dengan esai yg berjudul 'Percakapan Tidak Hanya dengan "Kata-kata".
Profile Image for Diah .
632 reviews6 followers
September 15, 2022
Sejujurnya, Terima Kasih Sudah Mengatakannya jauh lebih bagus dari segi isi ketimbang buku serupa dari penerbit yang sama. Bukan karena bahasa yang mudah dipahami (nggak juga, soalnya perlu waktu fokus untuk paham hehe) atau keterbaruan isi, tapi lebih karena aku sebagai pembaca bisa memetik banyak hal dari buku ini dibandingkan buku-buku terjemahan penulis Korea lainnya.

Terima Kasih Sudah Mengatakannya nggak cuma berisikan tentang quotable sentences, bahwa kalimat-kalimat yang kita ucapkan itu berarti lho! Mulai dari mana saja kita mendapatkan input bahasa (TV, orang lain, buku, dsb.), kepada siapa kita mengatakannya (orang asing, keluarga, teman, pacar, dsb.), sampai output pembicaraan kita (nasihat, small talks, bahkan 'keheningan').

Buku ini bahkan menyinggung adanya luka masa kecil yang membentuk kita sampai saat ini dan bagaimana cara kita membawa luka itu melalui pembawaan saat kita bicara atau punya masalah. Bahwa kebanyakan dari kita itu egois saat memberi tanpa melihat siapa yang diberi, apa yang dia perlu/inginkan, dan apa dia mau diberi.

Sebuah kalimat akan terasa biasa ketika diucapkan tapi di lain waktu bisa terasa menusuk hati. Sebuah kalimat biasa yang kita ucapkan bisa saja terus terngiang di benak teman dan membantu memberinya kekuatan. Itulah kekuatan kata-kata kita.

Aku rasa buku ini pantas aku baca ulang nanti, pelan-pelan, dan penuh kontemplasi.

Kim Yu-jin, terima kasih sudah menuliskannya.
Profile Image for Vivi Rahmayani.
19 reviews3 followers
June 10, 2025
Buku ini mengajak kita untuk menyadari bahwa kata-kata memiliki pengaruh besar dalam membentuk hubungan serta memengaruhi perasaan orang lain. Penulis menekankan pentingnya mendengarkan dan memahami perspektif lawan bicara dalam setiap percakapan dan kekuatan hidup dapat dibangun melalui komunikasi yang tulus dan penuh empati

Buku ini juga membahas kesenjangan yang sering terjadi antara perasaan dan kata-kata yang diucapkan, dan mendorong kita untuk lebih jujur dalam mengekspresikan perasaan, tanpa menyembunyikannya di balik kata-kata yang tidak mencerminkan isi hati. Selain itu, kita diajarkan untuk menjaga keseimbangan emosional dengan tidak terlalu terpengaruh oleh pujian maupun kritikan.

Kata-kata yang positif dan penuh semangat dapat menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup. Buku ini menegaskan bahwa komunikasi yang membangun dapat menjadi sumber motivasi, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Penting pula untuk menetapkan batasan dan kejelasan dalam berkomunikasi, demi melindungi diri dari luka emosional.

Penulis juga menunjukkan bahwa obrolan ringan pun bisa memiliki makna dan berkontribusi dalam mempererat hubungan. Intinya, kita diajak untuk tidak takut menyuarakan pikiran dan perasaan dengan jujur, serta menjalani hidup dengan autentisitas dan integritas.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Mujahadatul Fitriya.
6 reviews
May 24, 2024
“terima kasih sudah mengatakannya”
recommended by Lee Seokmin Seventeen
Sejujurnya awalnya mau baca buku ini niatnya untuk memvalidasi perasaanku sih, tapi pas bacanya sekaligus nampar juga buat diriku yang suka ngomong blak-blakan ke orang lain. Buku bikin sadar kalau kata-kata yang kita ucapin dan tulis itu punya pengaruh besar, baik buat diri sendiri maupun orang lain. Dan gimana kata-kata yang keluar dari mulut itu sebenarnya menggambarkan hal yang selama ini kita alami dan rasakan.
Buku ini ngasih banyak insight buat ngontrol ucapan kita dan cara ngadepin omongan orang yang julid. Sebenarnya akan lebih cocok kalau kubaca sebelum lebaran kmrn, karena momentum lebaran km jadi hal yang aku takutin waktu ditanya-tanya.
Buku ini juga bahas soal gimana kita harus hati-hati dalam memikirkan kata-kata orang lain, biar nggak kebawa standar mereka. Pujian juga bisa jadi boomerang di hubungan sosial, dan masih banyak lagi soal gimana kata-kata kita bisa ngegambarin diri kita.
Bagi orang yang lack dlm komunikasi seperti diriku, aku ngerasa buku ini sangat membantu utk memperbaiki kekuranganku ketika ngobrol dgn org lain.
15 reviews2 followers
August 25, 2025
Buku ini berisi pengalaman-pengalaman penulis yang dituangkan dalam setiap babnya. Salah satu hal utama yang ditekankan adalah pentingnya komunikasi, serta kekuatan dari mengatakan hal-hal baik—baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Setiap tulisan yang disajikan dari buku ini selalu menyampaikan pesan bahwa kita perlu lebih mencintai diri sendiri, dalam mengatakan hal hal baik, mendengarkan, mengambil pelajaran dari kata kata tersebut.
Kalimat menarik yang saya dapatkan dari buku ini adalah: “Jangan terpengaruh pujian, maka kamu tidak akan terpengaruh kritikan.” Kita sering kali hidup dengan mengharapkan pujian, namun sulit menerima kritik. Padahal, jika kita tidak terlalu terpengaruh oleh pujian, maka kritik pun tidak akan mudah menggoyahkan kita. Secara keseluruhan, isi buku ini sangat bagus. Penulis berhasil menyelipkan kutipan-kutipan inspiratif dari tokoh-tokoh terkenal serta referensi yang memperkuat pendapatnya.
2 reviews
June 2, 2022
Pertama baca ini karena idol yang aku suka baca buku ini, yeah, sesimpel itu. Tapi aku juga berterima kasih sama dia yang secara tidak langsung bikin aku ketemu sama bacaan yang menarik ini.
Isinya yang penuh pembelajaran hidup dengan gaya sederhana semacam baca kisah sehari-hari, tapi diajak lihat dari sudut yang berbeda. Ada ajakan yang 'ramah' dan 'lembut' yang akhirnya bikin aku makin semangat baca chapter berikutnya. Aku baca buku ini pelan-pelan karena nggak rela buat segera habis, sekaligus buat mempelajari satu-satu hal yang habis aku baca, mendalami isinya dan mencoba menerapkannya ke diri aku.

Buku ini baguuuus banget buat 'self-improvement' dan belajar berinteraksi dengan orang lain. Pokoknya salah satu must read buat jadi orang yang 'terbuka' dengan beragam situasi sekaligus jadi orang yang lebih 'sabar'.
Profile Image for Sirjon.
44 reviews1 follower
May 22, 2025
Buku "Terima Kasih Sudah Mengatakannya" karya Kim Yu-jin adalah kumpulan esai yang membahas berbagai aspek kehidupan manusia, khususnya tentang hubungan antarmanusia dan pencarian makna hidup.
Kim Yu-jin, dengan gaya penulisannya yang puitis dan reflektif, mengungkapkan pengalaman pribadinya dan pengamatannya terhadap kehidupan sehari-hari.

Buku ini tidak menawarkan solusi atau jawaban pasti, melainkan lebih kepada sebuah refleksi dan eksplorasi tentang emosi, hubungan, dan pencarian jati diri.
Tema-tema yang diangkat meliputi:
* Arti sebuah kata
* Kehilangan dan kesedihan
* Hubungan manusia
* Mencari makna hidup

Buku "Terima Kasih Sudah Mengatakannya" mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup dan hubungan antarmanusia lewat perspektif yang lembut dan penuh empati.
Profile Image for Liz.
91 reviews
March 15, 2022
aku merasa buku ini masuk bacaan wajib krn membahas ttg komunikasi yang dilakukan sehari-hari, ttg bagaimana membuat percakapan utk membangun hubungan yg sehat. dari bagaimana mengontrol kata2 dari mulut sendiri, bagaimana mengcounter omongan/kritik dari orang lain, bagaimana kata-kata itu bisa menunjukkan apakah seseorang sudah menerima dirinya atau belum, bagaimana menyadari sudut pandang orang lain, bagaimana berhenti berkata kasar. poin2 itu adalah hal basic dalam sebuah percakapan yg tidak semua orang ahli dan paham bagaimana cara untuk mengendalikannya. karena sebuah hal yg tidak mungkin untuk mengendalikan pikiran dan ucapan orang lain, maka harus dimulai dari diri sendiri
Profile Image for Eprita.
12 reviews
August 4, 2025
Membaca buku ini terasa seperti membuka lembar demi lembar buku harian seseorang. Kita diajak menyelami sebagian kehidupan penulis melalui cerita-cerita personal yang disampaikan dengan jujur dan apa adanya. Dari sana, pembaca dapat menangkap pesan-pesan sederhana tentang bagaimana menjalani keseharian dan berkomunikasi dengan lebih bijak.

Gaya penulisannya cenderung reflektif dan tenang, sehingga lebih cocok dinikmati secara perlahan. Buku ini merupakan bacaan ringan namun bermakna, terutama bagi siapa pun yang sedang berusaha memahami diri sendiri dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.
Profile Image for mereadthisbook.
87 reviews5 followers
October 17, 2021
it was good actually. this book taught me about the urgency of words and how we should use or control the words. thus, i also learned about communication skills through this book --based on the words chosen.
unfortunately, the indonesian version has small layout and fonts which made it difficult to be read. so it's not the page-turner for me. besides being busy, it took long time for me to finish the book bcs of those reasons.
however, I DO LOVE THE COVER! both Korean and Indonesian version have beautiful, minimalist, sweet covers. good job, the publisher!
Profile Image for Cips.
2 reviews
March 4, 2022
dulu sempat bertanya kepada diri ini.

gimana ya cara biar bisa berempati sama orang lain?
gimana ya ningkatin empati?
gimana ya biar orang gak sakit hati dengan omonganku?

semua atas pertanyaan diatas sudah terjawab di buku ini. penggunaan kata-kata yang cukup mudah dipahami. penjelasan yg diberikan atas pengertian-pengertian juga tidak lupa ditambahkan contoh kasus atau keadaan yg sebenarnya kita rasakan tanpa sengaja ataupun disengaja.

buku yang sangat direkomendasikan untuk dibaca ketika timbul pertanyaan pertanyaan diatas.
1 review
August 5, 2022
Bukunya sangat manis dan tenang. Banyak pelajaran hidup dari penulis yang dituangkan dalam bentuk contoh kasus dan cerita dalam berinteraksi. Menyadarkan bahwa segala sesuatunya perlu disampaikan dan dibicarakan dengan hangat. Banyak hal yang aku pelajari dari sini, bahwa semua orang butuh bercerita, banyak hal yang kita tak tahu dari perkataan seseorang dan bahwa cinta itu penuh dengan ego. Terima kasih untuk penulis dan translator, aku sangat enjoy bacanya karena pengalaman penulis dituangkan dengan tulus dan hangat
16 reviews1 follower
February 10, 2025
4/5 . Buku nya bagus dan recommended namun font daripada tulisannya perlu dibuat lebih besar dan jangan terlalu rapat, karena membuat kita kesulitan untuk membaca. Namun isi bukunya cukup bagus untuk kita yang tidak bisa bercerita atau mengungkapkan apa yang menjadi pemikiran kita atau bagaimana kita harus menanggapi atas bagaimana orang lain bercerita pada kita. Dalam buku ini kita dibukakan kembali pengetahuan mengenai self review dan self reward (berterimakasih pada diri sendiri karena bisa mengatakan hal yang seharusnya dikatakan).
54 reviews
February 19, 2022
Banyak hal yang dibahas dalam buku ini relate dengan kehidupanku, tentang hilangnya kontak dengan teman dekat, rasa percaya diri yang kurang dan banyak hal lainnya. Penulisannya sangat bagus tapi masih ada bbrp kalimat yang harus diulang bbrp kali baru bisa dipahami. Yang paling saya suka dari buku ini adalah sampulnya >.< sangat manis dan simple, untuk versi cetakan bahasa indonesia sendiri sangat disayangkan isi buku hurufnya sangat kecil jadi kurang nyaman saat membaca.
Profile Image for wrtnbytata.
204 reviews2 followers
July 18, 2022
It would be perfect for those who wanted to read a light self development book. This book mainly showed the power of words in protecting yourself and your relation with others.

"Even a small detail in your word could make a big effect on yourself or even others", I like how each topic are brought in different stories with variety of condition. I think it makes me, as a reader, easier to understand the idea that the writer wanted to tell.
Profile Image for Romi Zandra.
25 reviews
July 16, 2025
Setelah selesai membacanya, buku ini menurut saya membahas berbagai cara berkomunikasi dan juga cara untuk melindungi hati dari kata-kata yang di terima, juga melindungi dalam banyak hubungan manusia. Jika kita sudah terbiasa mengeluarkan kata-kata yang baik, maka akan dapat menjaga hati, perasaan dan ketulusan dengan kata-kata tersebut. Secara keseluruhan buku ini cukup bagus dan desain cover serta ilustrasi nya menarik.
19 reviews
November 25, 2025
Buku ini banyak mengajarkan kita untuk mendengar dan berpikir lebih jauh baik yang akan kita katakan, yang sudah kita katakan maupun yang dikatakan oleh orang lain. Terkadang di kehidupan sehari-hari kita perlu bisa menjadi pendengar baik dan penasehat baik bagi teman lawan bicara kita. Karena jika lawan bicara kita masih belum merasa puas dengan apa yang dia katakan, seakan akan hanya menghabiskan kata-kata yang tidak memiliki arti
Profile Image for Shendy.
34 reviews
July 12, 2024
Baca buku ini kadang merasa dipeluk sama kata"nya. Ada beberapa sentences yang agak baku banget jadi susah dimengerti, jadi harus baca berulang kali. Tapi intinya, ini buku yang wajib banget kita baca buat tau cara berkomunikasi dengan baik, dan menjaga relationship antar temen/saudara/keluarga/pasangan jadi lebih baik lagi✨️
17 reviews
March 25, 2025
I really like this book, because it teaches us to speak kindly without hurting other people's feelings. The sentence I like most from this book is on page 213: "Silence is focusing on myself. Not focusing on other people's words, but focusing on myself. That's the only way to wait for other people and their words. That way we can also handle other people's silence."
8 reviews
December 20, 2025
Buku ini menurut saya sangat sulit dipahami jika sifat kita tidak seperti penulis. Tapi jadi belajar jenis manusia yang seperti ini, dan bagaimana caranya harus bertindak. Walaupun begitu banyak yang bisa diambil perlajaran seperti contohnya mencintai diri sendiri agar bisa melihat keindahan dunia ini. Jangan berlarut akan masalah kecil kemudian membuat pikiran berbelit-belit.
Profile Image for Hujan Buku.
122 reviews2 followers
February 21, 2022
Rate: 4/5

Baca buku ini kayak diajak cerita sama penulisnya. Selain itu banyak chap di buku ini yang aku setujuin.

Sayangnya tulisannya agak kecil dan margin kiri kanannya agak berlebihan. Mungkin kalo margin kiri kanan nya dikecilkan dan tulisannya di perbesar lebih bagus
Displaying 1 - 30 of 48 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.