Jump to ratings and reviews
Rate this book

Kitab Kawin

Rate this book
Dalam kumpulan cerita ini, kita bertemu beragam perempuan: pekerja toserba, karyawan, seniman paruh baya, instruktur yoga, hingga ibu-ibu borju. Beragam masalah dihadapi oleh mereka, ada yang selingkuh sebab suaminya dingin di tempat tidur, sampai yang pacaran sana-sini karena suaminya berpoligami. Dari yang mati-matian mencintai istri abangnya, sampai yang naksir menantunya sendiri. Ada yang disodor-sodorkan ke laki-laki lain oleh suaminya demi kepuasan sang suami, dan ada pula yang dihajar oleh suaminya di hadapan orang banyak. Dari rumah-rumah kelas menengah atas Jakarta, kota kecil di daerah pedesaan Jawa Tengah, atau pedalaman Pulau Buru, kitab-kitab ini tak saja berkisah tentang jiwa-jiwa yang buncah, kesepian dan telantar, serta tubuh-tubuh yang terpasung dan disakiti, tapi juga tentang jiwa-jiwa yang berontak dan merdeka, dan yang berani merumuskan ulang hukum-hukum perkawinan bagi diri mereka sendiri.

312 pages, ebook

Published July 1, 2021

99 people are currently reading
640 people want to read

About the author

Laksmi Pamuntjak

20 books254 followers
Laksmi Pamuntjak is a bilingual Indonesian novelist, poet, food writer, journalist and co-founder of Aksara Bookstore. She works as an art and food consultant and writes for numerous local and international publications including opinion articles for the Guardian.

She is the author of two collections of poetry (one of which, Ellipsis, appeared in the 2005 Herald UK Books of the Year pages); a treatise on the relationship between man and violence based on the Iliad; a collection of short stories based on paintings; five editions of the best-selling and award-winning Jakarta Good Food Guide; two translations of the works of Indonesian poet and essayist Goenawan Mohamad; and two bestselling novels.

Amba/The Question of Red, Pamuntjak’s first novel, won Germany’s LiBeraturpreis in 2016, was short-listed for the 2012 Khatulistiwa Literary Award, appeared on the Frankfurter Allgemeine Zeitung’s Top 8 list of the best books of the Frankfurt Book Fair 2015, and was named best work of fiction from Asia, America, Latin America, and the Caribbean translated into German on the Weltempfaenger (Receivers of the World) list. The novel is a modern take on the Hindu epic Mahabharata set against the backdrop of the Indonesian mass killings of 1965 and the Buru penal colony, and has been translated into English, German (Alle Farben Rot, 2015) and Dutch (Amba of De Kleur Van Rood, 2015). It also appeared in De Bild's Top 10 Books of the Frankfurt Book Fair 2015, and the ORF Kultur Top 10 List for November 2015.

Pamuntjak was selected as the Indonesian representative for Poetry Parnassus at the 2012 London Olympics. Her prose and poetry have been published in many international literary journals. She currently divides her time between Berlin and Jakarta.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
135 (16%)
4 stars
382 (47%)
3 stars
248 (30%)
2 stars
34 (4%)
1 star
3 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 211 reviews
Profile Image for Christan Reksa.
184 reviews11 followers
March 25, 2022
"Apa pesan yang ingin penulis sampaikan kepada laki2?" adalah pertanyaan yang sering (kadang terlalu sering) terlintas di benak saya ketika membaca karya2 tulisan yang sarat dengan nada pemberdayaan perempuan. Atau feminisme. Atau keduanya, tampaknya tak ada bedanya. Pertanyaan yang mungkin ada benarnya, karena saya sebagai pembaca berhak bertanya2 soal makna tulisan, namun terkadang juga rasanya kurang cocok.

Misalnya, mengapa saya harus berpikir bahwa saya akan selalu menjadi segmen yang dituju penulis yang saya minati untuk baca karyanya?

Begitu pula dengan kumpulan cerpen ini. Ditulis oleh @laksmiwrites, seorang penulis dengan keluasan minat tema yang menurut saya mengagumkan, ada bagian2 yang membuat saya merasa tak nyaman. Betapa tidak, 12 kisah di buku ini menampilkan segala seluk beluk kawin-mawin yang jauh dari keindahan yang selama ini digembar-gemborkan dalam film2 romansa maupun dalam kisah2 "sukses" pernikahan yang tampak harmonis.

Tidak. Seringkali pernikahan jauh dari seksi. Terkadang membosankan, memuakkan, menyiksa, melemahkan, menghanyutkan, meletihkan. Selalu ada kesempatan2 untuk bangkit, entah dalam tetap bertahan di pernikahan maupun mengakhiri hubungan yang sudah jauh dari sehat. Namun ada juga yang tetap berpura2 bertahan walaupun sudah muak, terkekang, atau bahkan terlecehkan.

Lalu siapa yang biasa jadi korbannya? Tak jarang, perempuan menanggung beban yang lebih berat, terlebih ketika sudah berurusan dengan rahim maupun vagina. Banyak hal menjijikkan yang telah dilakukan laki2 sepanjang masa untuk menunjukkan dominasinya. Sebagian perempuan memiliki kemampuan melawan, namun lebih banyak yang tidak.

Jadi, sesungguhnya, kumpulan cerpen ini adalah kisah2 perempuan, dari perempuan, oleh perempuan, untuk perempuan, dengan segala kerumitannya dalam relasi2 romansa & tuntutan sosial. Dan memang tidak perlu memikirkan apa yang perlu orang seperti saya akan petik dari buku ini juga

Terkadang laki2 heteronormatif memang lebih baik diam sejenak, mengamati, mendengarkan.

Kisah2 di sini adalah ajakan mendengar perempuan dalam konteks kawin, bagaimanapun kamu memaknainya.
Profile Image for Rar.
32 reviews3 followers
November 19, 2021
Saya pertama kali tahu Laksmi Pamuntjak melalui Kekasih Musim Gugur, sekuel dari karya termahsyur beliau yaitu Amba. Yang tidak mendapatkan pujian mayoritas seperti Amba, tetapi saya sendiri sangat menyukai Kekasih Musim Gugur dengan drama yang diangkatnya, "Not a story, just vibes" yang diusungnya, dan tentunya gaya naratif Laskmi yang begitu apik dan mengalir elegan. Walau sama seperti kebanyakan orang yang mengeluhkan ceritanya terlalu "sinetron" atau "tidak terjangkau" karena pergulatan-pergulatan karakter berasal dari gaya hidup borjuis atau ala-ala mbak-mbak scbd, tapi saya tetap sangat menikmati cerita dan pergulatan para karakternya.

Sayangnya, di Kitab Kawin ini saya agak menjadi sedikit jemu dengan gaya dan cerita-cerita yang bertebaran didalamnya. Saya sendiri cukup antusias dengan buku ini saat membaca sinopsis cover belakangnya, tetapi sayangnya ekspetasi saya terlalu tinggi yang mengira akan menjelajah cerita2 hubungan yang "bervariasi". Dari 12 cerita saya menemukan hampir separuhnya menggunakan trait karakter yang sama.

ini yang membuat saya penasaran, karakter-karakter ini sepertinya semacam self insert mbak Laksmi sendiri. Mereka hampir sama semua; Cerdas, feminis, paruh baya, NYENI, diaspora atau ex diaspora. Ini yang membuat saya terus berpikir sepanjang buku, bagaimana sebenarnya mbak Laksmi menulis karakternya? Apalagi kalau saya pikir lagi deskripsi penampilan mereka pun hampir seperti potret wajah dia sendiri. Latar belakang karakter-karakter yang tampak homogen inilah yang akhirnya saya rasa tidak bisa memaksimalkan materi cerita yang ada. Pergulatan yang dialami karakter paruh baya dari masalah "perselingkuhan" pun jadi makin menghasilkan cerita-cerita yang "gitu-gitu aja" karena semuanya berpusat di lingkaran yang sama tentang "Aduh, gue udah has been".
Hal ini membuat saya penasaran bagaimana sebenarnya Laksmi Pamuntjak membentuk karakter-karakternya, apakah buku ini dan Kekasih Musim Gugur itu sebenarnya hanya refleksi diri krisis sang pengarang yang dicacah dan ditebar di dalam karakter-karakter ini? Beberapa cerita dalam Kitab Kawin saat karakternya tidak menampilkan karakter yang traitnya tidak seperti di atas buktinya mengantarkan materi dan naratif yang paling kuat di dalam buku, Isu Pernikahan dini, sindikat perdagangan orang, swingers, dan pemerkosaan oleh keluarga sendiri. Separuh dari buku ini dapat mengantarkan cerita-cerita kuat macam itu, kisah-kisah yang terjadi di dunia sekitar kita dan berhasil bicara tentang para 'korban'.
Ingin sebenarnya bertanya kepada mbak Laksmi kenapa beliau begitu tertarik membuat karakter dengan trait yang disebutkan, padahal pastinya beliau bisa membuat karakter yang lain sama sekali, yang bisa menceritakan cerita dengan tampak lebih bervariatif. Juga justru saat diri Laksmi Pamuntjak tampil utuh di bab terakhirlah yang menurut saya salah satu cerita terkuat di buku ini. Jadi kenapa harus memecah diri sendiri?

Keunggulan Kitab Kawin tentunya adalah penguasaan Laksmi terhadap bahasa Indonesia, penuturan beliau saya sukai bagaimana dengan bebas dia bisa meloncat antara bahasa gaul dan narasi yang puitis. Tetapi ada di suatu titik karena saya bosan dengan karakternya, gaya Laksmi jadi terasa membosankan dan kehilangan sentuhannya. Di titik ini juga saya sudah mengeluh "Hadeh seniman lagi seniman lagi, diaspora lagi diaspora lagi" apalagi karena susunan cerita seperti itu selang seling dengan cerita yang kuat dan beda.

Pada intinya Kitab Kawin kurang berhasil dalam memaksimalkan materi ceritanya karena terjebak dengan para naratornya yang tampak homogen, hingga hanya menampilkan kesan garis kabur dengan pergulatan diri yang mereka alami masing-masing dengan masalah hubungannya, yang kebanyakan juga hampir serupa.
Beberapa cerita merupakan pembuka mata tentang adanya racun yang mengatur hubungan antara wanita dan laki-laki di masyarakat kita. Saya juga berterima kasih dengan mbak Laksmi karena salah satu cerita saya mengetahui dan tertarik untuk mempelajari motif perkawinan di bawah umur yang terdapat di daerah Banten. Beberapa isu yang saya tadinya harapkan di dalam cerita antara lain adalah Poligami, KDRT, pasangan yang diam-diam LGBT, dan perceraian/perselingkuhan yang memiliki fokus kepada anak. Sayangnya posisi anak di cerita-cerita ini hanya sekedar lewat saja dan walau ada cerita yang menyerempet poin nomor 3, juga tidak dibahas lebih lanjut.
Profile Image for Shela Yulfia Hadist.
44 reviews6 followers
March 25, 2022
[ review ini juga dipost di Instagram @73656c ]

Judul: Kitab Kawin
Penulis: Laksmi Pamuntjak
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2021
Jumlah Halaman: 308

disclaimer: review buku ini ditulis berdasarkan pengalaman dan apa yang aku rasakan selama membaca. jadi, penilaianku bisa jadi berbeda dengan penilaianmu, and that's just totally okay!:D

---

Semula, dari judul dan covernya, kukira buku ini bercerita tentang kisah perempuan dalam mempersiapkan pernikahan. Lalu, ketika membaca sinopsisnya, aku langsung tahu kalau buku ini akan menghadirkan topik di luar zona nyamanku.

"Kitab-kitab ini tak saja berkisah tentang jiwa-jiwa yang buncah, kesepian dan telantar serta tubuh-tubuh yang terpasung dan disakiti, tapi juga tentang jiwa-jiwa yang berontak dan merdeka, dan yang berani merumuskan ulang hukum-hukum perkawinan bagi diri mereka sendiri"

---

Berikut key points dari pengalaman baca yang aku notice
🔵 apa yang aku suka
🔴 apa yang aku kurang suka

🔵 Ditulis dari perspektif perempuan dengan cara penyampaian yang sangat jujur dan lugas. Jarang sekali untuk mendapat/mendengar cerita-cerita yang seterbuka ini (at least dari pengalamanku yang baru lulus kuliah ini wkw)
🔵 Kisahnya lumayan variatif, walaupun menurutku masih banyak berkutat di lingkungan metropolitan (fav part Kitab 6: Mukaburung dan Kitab 11: Amira, Citra, Hesti, Nisa)
🔵 Entah kenapa setelah membaca buku ini, aku jadi lebih bersyukur dengan kehidupan yang kujalani dan orang-orang baik yang mengelilingi #gettingemotional

🔴 to be honest, bikin pusing!!! karena selama membaca ini constantly terpapar cerita-cerita yang SANGAT aneh dan disturbing (kaya baca spill-an di Twitter). untuk aku, buku ini tidak bisa diselesaikan dengan cepat

Buku ini tidak terbatas hanya untuk orang yang sudah menikah saja. Kalau kata KakDyn (@readyn.diary), membaca buku ini dibutuhkan kematangan hati. Selain itu, menurutku perlu juga mendengar perspektif orang lain yang membaca buku ini, to keep your mind balanced. Misalnya, diskusi buku dari Kak @hasyemiraws @awaywithbooks @balebatbuana (slide 2)

#selabaca personal rating
⭐ 4/5

Link pembelian buku ada di bio, yaa!

N.B. post ini diikutsertakan dalam challenge #hbdayanggiareads oleh @anggiareads
Profile Image for Arvia Maharhani.
231 reviews29 followers
March 16, 2021
Akhirnya bukunya tersedia lagi di Gramedia Digital. Jadi aku bisa menyelesaikan buku ini haha

Aku baru pertama kali baca karya Laksmi Pamuntjak, dan aku merasa menikmatinya apalagi tulisan beliau serasa punya ciri khas tersendiri ya.
Aku juga bukan orang yang suka baca kumcer, tapi pas baca Kitab Kawin aku gak merasa bosen atau apa. Yaa tetep ada satu dua cerita yang agak bosen, tapi sisanya enak.

Di akhir cerita Kitab #11: Amira, Citra, Hesti, Nisa, penulis menyisipkan catatan bahwa beliau ingin mengangkat isu perkawinan dini dari kesaksian yang ada. Dan menurutku cerita ini berhasil menjadi penutup yang bagus!

Daaan dari Kitab Kawin aku melihat banyak sisi kehidupan seorang wanita, yang kesepian, mendambakan kebebasan, terikat, hingga memutuskan sendiri jalan hidupnya
Profile Image for Ade Simamora.
18 reviews
April 1, 2021
Bukunya tidak untuk semua umur ya!

Kalau mau coba ambil pesan moralnya, buku kumcer ini mengangkat kisah-kisah ironi yang dialami perempuan, dan karena demikian pembaca dapat melihat sisi lain dari seorang perempuan, baik dari segi pikiran atau tindakan. Seperti yang membekas untukku adalah skill bersikap manis saat mengobrol antar dua wanita yang sebenarnya tak saling suka wkwkwk. Atau juga pandangan wanita tentang cinta dan pernikahan yang pada akhirnya memengaruhi keputusan hidupnya, dsb.

Isi buku ini berkutik pada bahasan perselingkuhan, seks, pernikahan, pandangan wanita, stereotipe, stigma. Saat membacanya jujur aku merasa kurang nyaman, mungkin karena gaya bahasanya sangat menunjukkan kemalangan dan pelecehan yang perempuan alami dalam kumcer ini.

Bagiku, buku ini tidak terang-terangan menunjukkan semangat juang feminisme (atau menjadi representasi dari sikap seorang feminis). Malah, menurutku ada beberapa keputusan perempuan dalam kumcer ini yang tidak aku sepakati.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Happy Dwi Wardhana.
244 reviews38 followers
April 4, 2021
Oh tidaaak! Saya belum cukup umur untuk baca ini!

Karena judulnya "kawin", tentu saja isinya tentang perkawinan (baca: persenggamaan). Semua tokohnya perempuan dengan bermacam latar belakang. Tempatnya pun berpindah-pindah dari Jakarta, desa di Jawa Tengah, Pulau Buru, hingga Paris.

Ternyata, saya menikmati tulisan Laksmi dari narasi-narasi panjang nan liris seperti pada Kekasih Musim Gugur. Ketika dihadapkan pada cerpen yang mengharuskan kalimat demi kalimatnya seefektif mungkin, saya jadi kehilangan suara Laksmi. Konflik di tiap judulnya terasa sangat banal: perselingkuhan, kawin lari, poligami, prostitusi. Benar-benar tak ada yang unik dari kesebelas judulnya. Kalaupun harus memilih, yang paling menonjol bagi saya adalah Kitab#6: Kisah Mukaburung yang menceritakan tentang gadis pedalaman pulau Buru yang jatuh cinta pada tapol.

Jika bisa disimpulkan kumpulan cerpen ini lebih masuk kategori chicklit ketimbang sastra.
Profile Image for Bentala.
54 reviews
December 7, 2024
Aku suka sekali buku-buku yang jujur. Buku-buku yang memaksa kita untuk melihat kebobrokan di dalam kebenaran tentang hal-hal keji yang juga terjadi di dunia nyata, yang kadang kita terlalu enggan untuk pahami lebih dalam.
Buku yang membuat kita merasa geram—bahkan murka, merasa jijik, dan merasa terluka sepanjang membaca.

Dan buku ini adalah salah satunya.

Melalui tulisan indah Laksmi Pamuntjak(yang nggak pernah gagal bikin aku naksir), buku ini menghadirkan 12 kisah pendek tentang beberapa perempuan beserta pengalaman masing-masing mereka tentang perkawinan dan hal-hal tercela yang terkait dengannya; perselingkuhan, perkosaan, KDRT, perkawinan di bawah umur.


Buku ini terlalu jujur, terlalu pedih, terlalu indah, terlalu kejam, penuh anomali, tapi sekaligus terlalu dekat.


Beberapa judul favoritku:
- Kitab #6: Kisah Mukaburung
- Kitab #8: Pembunuhan Pukul Delapan Malam
- Kitab #9: Penjara Esmeralda
- Kitab #12: Surat Cinta Menjelang Kawin
Profile Image for Sheira Sharma.
125 reviews6 followers
June 4, 2025
"tapi kita tahu: satu-satunya yang kekal dalam hidup adalah perubahan."

kumpulan cerita tentang perempuan dan kehidupannya yang beragam, namun tetap lekat dengan penderitaan. ada 11 cerpen di dalamnya dan gue paling suka sama judul "selingkuh untuk mencintai dengan lebih baik." karena menarik aja untuk di baca dan di telaah dengan lebih dalam, selain itu judul-judul lain juga cukup menarik perhatian karena membawa "tema" baru yang selalu relevan. terus gue suka cara penulis menyelipkan unsur sosial politik di beberapa cerita, tapi sebagian part memang ngeri dan triggering buat beberapa orang, karena cukup banyak kasus pelecehan yang di angkat. untuk kekurangannya paling ga semua cerita bisa gue nikmati, ada beberapa yang lumayan bikin bosan di pertengahan.

kalau pengen baca kumcer yang berat dan kasih banyak pencerahan sekaligus renungan judul ini bisa jadi pilihan, gaya penulisannya juga bagus.
Profile Image for Karavella.
102 reviews2 followers
July 17, 2025
Kumpulan cerita manusia-manusia yang extraordinary buat aku yang terlalu ordinary. Dari kumpulan cerpen ini setidaknya mataku terbuka akan banyaknya jenis manusia diluar sana dan merasa bersyukur dengan kehidupanku.
Profile Image for Putri Salsabila.
82 reviews
June 4, 2022
Kumpulan cerpen feminis disini sangat membuat saya merasa "mindblowing" dan terkaget-kaget (maklum saya jarang baca tipe cerita 21+ 😂) Konflik yg dialami tiap tokoh betul-betul khas dan mempunyai alur sebab-akibat yg cukup menarik untuk dikaji lebih jauh (terutama untuk para peneliti/scholars, it would be great if u choose this book for ur project hahaha)
Profile Image for Rei.
366 reviews40 followers
March 9, 2021

Amira dinikahkan dengan tetangganya di usia 13 tahun, lalu begitu saja sekolahnya diberhentikan karena ia sebaiknya menjadi istri yang baik dan mengurus anak dan suaminya di rumah. Sayangnya sang suami memperlakukan Amira seolah ia seekor anjing tersesat yang hanya pantas ditunggangi dan dipukuli. Sementara sang suami tinggal bersama istri keduanya yang lebih kaya, Amira pun melarikan diri. anaknya dititipkan pada sang adik di Cilegon, sementara ia bekerja di Jakarta sebagai kasir minimarket. Selepas jam kerjanya, Amira pulang ke ‘asrama’, lebih tepatnya kamar kontrakan di atas sebuah restoran Korea. Sebetulnya kontrakan itu khusus bagi para pegawai restoran, namun entah kenapa Amira diperbolehkan tinggal di sana. Ia menemukan keluarga baru, gadis-gadis pegawai restoran yang juga memiliki pengalaman pahit seperti dirinya. Namun akhirnya Amira menyadari, bahwa restoran Korea itu ternyata merangkap rumah bordil.

Kisah Amira hanya salah satu dari sebelas kisah yang ada di dalam Kitab Kawin. Perempuan-perempuan ini bisa dibilang memiliki permasalahan yang sama: kisah cinta yang rumit. Mereka disakiti, diselingkuhi, diabaikan, tidak dihargai, dipermalukan, bahkan menderita pelecehan dan kekerasan. Namun para perempuan ini, dengan cara mereka sendiri, berusaha melawan dan mengobati luka hati mereka. Menguatkan diri mereka, karena mereka yakin jalan hidup mereka berada di tangan mereka sendiri. Kendati pernah kalah, kendati berakhir pilu bahkan tragis, namun mereka pernah mengambil keputusan untuk menentukan nasib mereka.

Hidupku selalu lurus, selalu sesuai dengan tuntutan sosial: sekolah, kuliah, bekerja, menikah, memiliki anak. Namun kisah para perempuan ciptaan Laksmi Pamuntjak menceritakan sisi lain dari kehidupan yang tak pernah terbayangkan olehku sebelumnya. Pahit getir perjuangan perempuan mempertahankan diri dalam dunia yang tidak pernah ramah bagi mereka.
Profile Image for Puterica.
138 reviews20 followers
March 19, 2022
[edited]

Setelah ikut diskusi bersama Laksmi Pamuntjak dan klub buku SNB, aku bisa bilang bahwa tema yang diexplore oleh Mbak Laksmi di sini cukup dalam. Kalau dengar dari proses menulis kreatifnya, ternyata tiap cerita punya pesan masing-masing yang berusaha disampaikan kepada pembaca.

Dan, untuk tiap pesan yang disampaikan, aku bisa bilang bahwa cerita-cerita di dalamnya harus banget dibaca!

Oh ya, Mbak Laksmi juga bilang kalau perkawinan juga di sini juga bukan hanya "pernikahan" tapi juga tentang hubungan antara perempuan dan laki-laki dalam segala jenis yang melibatkan hubungan seksual, serta aturan-aturan "budaya" tentang pernikahan di Indonesia.

Kudos, Mbak Laksmi! Ditunggu buku ke-2nya😍

-------------

Buku ini menceritakan macam-macam kisah tentang perkawinan yang, let's say, gagal. Tapi sayangnya menurutku kok solusi yang diambil tiap perempuan untuk "berontak dan merdeka" kebanyakan selingkuh, ya?😟 Konfliknya beragam, tapi masih kurang beragam untuk memotret kisah perempuan dalam perkawinan.

Aku juga cenderung merasa tiap cerita punya unnecessary things yang kalau dihapus dari cerita itu juga nggak apa-apa, dan menurutku itu lumayan ganggu sih soalnya kalau ada hal yang diceritakan sebagai konflik tapi nggak dijelaskan solusinya jadinya gantung dan ngeselin😭

Tapi aku akan tetap rekomendasiin ini untuk dibaca. Potret perempuan Indonesia yang selalu terperangkap oleh penilaian dan penghakiman orang tergambarkan cukup baik di sini. Ceritanya juga bukan cerita yang "susah" untuk dibaca.

Oh iya, catatan, buku ini mengandung banyak adegan seksual, termasuk kekerasan, pelecehan, dan penyimpangan seksual. Juga ada pemerkosaan, dan penggambarannya cukup detail. BANYAK perselingkuhan, jd kalau yg nggak nyaman jangan baca. Last, ada satu cerita yang tokohnya queer, jadi kalau kalian nggak nyaman sama topik LGBTQ+, jgn dibaca cerita ke4.
Profile Image for Wahyudha.
444 reviews1 follower
April 1, 2022
Akhirnya kelar juga. Kitab kawin adalah panduan untuk melaksanakan empati pada perempuan, terutama soal pernikahan.

Versi yang saya pegang berisi 12 cerpen 11 cerpen lama plus 1 baru untuk edisi sampul baru. Semua tokoh yang perlu dipantau dalam setiap cerita adalah perempuan. Sebagian besar menyoal perkawinan. Ada yang gagal, ada yang meninggalkan luka, ada yang menghantui, tapi ada juga yang bertahan.

Setiap tokoh wanita dengan berlatar kehidupan menyumbangkan kegelisahan juga kebijaksanaannya masing-masing. Yang pasti para tokoh perempuan berlomba untuk memaknai kehidupan mereka secara positif sekalipun kondisi kehidupan mereka dalam keadaan tak Bagus.

Buku wajib buku panduan buku yang membuat kamu waspada dan berpikir dengan matang (bijak) soal perkawinan.
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
April 7, 2021
Kitab kawin berisi 11 kitab tentang perempuan. Ada yang mengalami pernikahan dini, perselingkuhan, pengkhianatan, hingga menjadi hantu penasaran.
Kisah setiap perempuan berbeda, tapi ada persamaan dari setiap tokohnya. Mereka adalah perempuan yang berjuang dengan jalan hidupnya. Ada satu cerita dimana dua orang perempuan bertemu di sebuah pemakaman pria yang pernah menjadi kekasih mereka. Keduanya adalah perempuan selingkuhan. Salah seorang lantas berkata, mengapa jika seorang yang sudah berumahtangga berhubungan dengan seorang lajang, yang disalahkan selalu si lajang, terutama jika dia perempuan. Kitab yang memuat cerita ini adalah favorit saya
Profile Image for Tara Reysa.
47 reviews7 followers
April 19, 2021
Seperti sinopsisnya, kumpulan cerpen ini menceritakan ironi tentang kebebasan perempuan : pernikahan paksa, pemerkosaan, perselingkuhan, trauma, belenggu, dendam, dan berbagai bentuk emosi lainnya. Masing-masing tokoh memiliki latar belakang (termasuk orientasi seks) yang berbeda dan semuanya terasa hidup.
Profile Image for Faira.
30 reviews1 follower
January 23, 2023
Tiga kata yang pantas untuk buku ini: rich people problem.

Kebanyakan cerita didalamnya hanya mengenai problematika romansa kaum borju yang tentu saja tidak jauh dari perselingkuhan dan cinta terlarang aneh bin ajaib yang sudah menjadi rahasia umum bagi kita semua.

Seorang istri yang tidur dengan 3 pria? Tentu kita pernah mendengarnya.
Seorang istri yang dipaksa threesome oleh suaminya? Ah, cerita lama.
Seorang istri yang jatuh hati dengan menantunya? Maksudmu judul sinetron azab? Eh...

Meski bergumul di kalangan atas, fakta bahwa perselingkuhan sering kita anggap sebagai hal yang lumrah sangatlah mengerikan. Apalagi mengenai penyakit seks menyimpang amatlah lumrah dikalangan pernikahan konglomerat, saya tidak akan mengatakan hal itu sebagai "fetish", konyol rasanya.

Tapi, ada 3 cerita yang menyentuh hati saya yaitu: Maya, Mukaburung, dan geng Amira.

Seperti review sebelumnya, persamaan tokoh utama hendaknya seperti self-insert dari penulisnya yaitu: wanita diambang usia 50an, feminis, seorang seniman, wanita modern metropolis, dan stylish.

Bahkan ada beberapa idealisme feminis yang sangat berbahaya di beberapa cerita untuk diterapkan dikehidupan rakyat jelata nan udik seperti saya. Feminis bukan berarti kamu bisa seenak ludah celup - celap sana - sini tanpa memikirkan konsekuensinya, bukan berarti kamu bebas mencium menantumu hanya karena dia orang Latin, bukan berarti kamu bisa mengakhiri suatu hubungan dengan sebotol wine dan enyah dari hidupnya tanpa rasa bersalah.

Di beberapa cerita terkesan kontradiksi antara 1 cerita dengan cerita lain dan membuat saya jengah. Untungnya di cerita terakhir adalah cerita yang menarik hingga saya menitikkan air mata.

Ada salah satu cerita mengenai perempuan queer yang menurut saya juga menarik namun, penulisannya hanya terkesan hambar
Profile Image for Dennisa Hasanah.
87 reviews22 followers
April 23, 2021
Kumpulan cerpen yang menarik tiap cerita nya. Favorit ku bagian Mukaburung dan Amira, Hesti, Citra, Nisa.

Di bagian cerita terakhir yang membahas mengenai pernikahan dini menurutku paling ngena ceritanya, aku senang pada akhirnya tokoh tersebut bisa memerdekakan diri dan memilih jalan nya, "you do you" gitu.

Sebenarnya ketika aku membaca novel ini aku banyak sekali bertanya-tanya dan mencoba memahami, ternyata sepelik ini ya dalam kehidupan seorang wanita yang berkaitan dengan "perkawinan". Karena aku belum "relate" dengan "perkawinan" , belum sampai ke tahap tersebut, tapi tentang "perkawinan" dalam kumpulan cerpen ini bikin aku tercengang terutama pilihan-pilihan yang dibuat oleh para wanita di kumpulan cerpen ini dan cenderung baru ku ketahui bahwa hal-hal seperti ini bisa terjadi dan kenapa hal ini bisa terjadi.
Profile Image for Madeline Tioria.
35 reviews1 follower
March 11, 2022
Kitab Kawin karya Laksmi Pamuntjak menyajikan 12 cerita pendek bertokoh utama perempuan, dengan cerita seputar pernikahan, orientasi seksual, perselingkuhan, seks, dan lain-lain.

Setidaknya, itu yang tampak di permukaan. Fenomena tersebut mampu membuat kita kehabisan akal, dan sambil menggelengkan kepala berkata, “kok ada yah orang-orang kayak gini?”

Memang sebagai manusia kita seringkali bersikap judgemental pada suatu situasi, tanpa melihat betul-betul numena yang ada di baliknya. Bagi saya, buku ini sangat kaya. Buku ini mengajarkan kepada kita bagaimana disfungsi dalam sebuah relasi, berpotensi menghasilkan anak-anak yang juga disfungsi. Dan anak-anak yang disfungsi, tentu berpotensi menghasilkan keluarga-keluarga kecil yang disfungsi juga. Terus, dan terus menjadi rantai yang mematikan. Ironi, bukan?

“Kawin mah gampang,” katanya. “Yang gak gampang adalah mempertahankan perkawinan. Kamu yang sengsara kalau kawin sembarangan.” — Kitab 8

Untuk itu, penting bagi kita untuk mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Salah satu kutipan yang penting dalam buku ini adalah “Know Thyself,” ketahuilah dirimu sendiri. Orang seperti apa kita ini? Apa hal-hal baik dan buruk yang kutemukan dalam diriku? Apa pola yang aku kenali dari keluarga asalku, yang bisa saja mempengaruhi relasiku dengan pasangan dan anak-anak nantinya? Dan beragam pertanyaan lainnya yang membuat kita bertumbuh.
Profile Image for sissi tommo.
57 reviews1 follower
September 17, 2023
Jujurly, bukunya menarik. Buku ini menceritakan kisah kisah hidup perempuan dari berbagai macam golongan. Cerita favoritku adalah cerita ke sembilan dan ke sebelas. Pada cerita ke sembilan aku mendapat insight bahwa kita tidak tahu kapan jodoh itu akan datang dan pasti selalu ada yang menganggap kita layak meskipun kita sendiri tidak merasa layak. Dan pada cerita ke sebelas, aku tidak begitu terkejut bahwa mereka mengalami kejadian kejadian tersebut, karena di kehidupan nyata kejadian serupa juga banyak terjadi. Namun, aku salut dengan Amira yang mau membangun hidup baru dan lepas dari masa lalunya yang suram. Ia tidak menjadikan masa lalunya sebagai tameng yang membuatnya menjadi orang yang tidak baik dan terus terkurung dalam lingkaran setan. Tetapi ia menjadikannya sebagai pembelajaran hidup dan bertumbuh kearah yang lebih baik.

Kesimpulan dari buku ini yang dapat kutarik adalah, setiap perempuan punya cerita atau latar belakang, kadang cerita itu mirip satu sama lain. Tetapi, tindakan yang diambil setiap perempuan itulah yang menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya. Long live, perempuan perempuan hebat di luar sana! You're loved, you're worthy.
Profile Image for Meta.
155 reviews7 followers
April 17, 2022
MY GOD THIS BOOK

Mulai dari menyayat hati sampe pengen muntah melihat gimana manusia bisa SEJAHAT itu. Sampe merasa adem melihat bagaimana juga wanita bisa disayangi.

Semua ditutup dengan kalimat terakhir di cerita terakhir buku ini (yang ditulis saat pandemi terjadi) bikin saya mau nangis sangking trenyuhnya.

Sepanjang hidup rasanya selalu ada momen-komen dimana saya berpikir “apa artinya menjadi perempuan di hidup ini?” . Mungkin saya nggak akan punya jawabnya. Tapi seenggaknya buku ini sudah menorehkan berbagai macam spektrum hidup perempuan dengan semua ketidakadilan yang kadang hidup lemparkan - dan juga dengan semua keberuntungan yang kadang hidup lemparkan.

Sisters, let’s support each other. Cause we are all we’ve got.
Profile Image for Ays.
17 reviews1 follower
February 13, 2023
Kitab kawin ini jadi buku yang aku baca perlahan, walaupun memang kumcer, tapi aku sungguh menikmati gaya penulisan di Kitab Kawin ini. Indah dan puitis. Melihat trigger warning dari tema yang diangkat di buku ini kadang menjadi alasan untuk menahan sebentar pace membaca buku ini selain dari menikmati gaya penulisan.

Perselingkuhan yang diangkat menjadi tema besar dalam beberapa judul cerpen di dalam Kitab Kawin sehingga menjadi agak repetitif. Hanya "cara" berselingkuhnya saja yang disajikan berbeda.
Kalau baca Kitab Kawin, hati-hati, ya! Karena buat geram, sedih, ada perasaan jijik pula, huuuff. Tapi worth to read!!! Tetap, gaya penulisan nomor wahid! Suka sekali!
Profile Image for kiadh.
148 reviews7 followers
December 21, 2022
Contains: mature, sex, abusive

Membaca kumpulan cerita di buku ini seperti menguak rahasia, misteri, dan kenyataan "ajaib" dalam sebuah mahligai perkawinan.

Bagaimana perasaan untuk memiliki dan akhirnya menyakiti salah satu pihak atau bagaimana sebuah perkawinan membuat seseorang gelap mata hingga terjadi perselingkuhan, tidak terima dengan kenyataan bahkan terjadi pembunuhan.

Aku pribadi termasuk yang pusing membacanya bahkan beberapa kali merespon dengan, "ini gila!", "Seriusan ada yang sampe begini?" dsb.
Profile Image for Ella Oktaverina.
287 reviews1 follower
August 19, 2023
Cinta berarti menjauhkan orang yang kita kasihi dari bahaya.

Kitab Kawin berisi 11 cerita pendek tentang perempuan dengan latar belakang yang berbeda-beda dan kaitan mereka dengan 'kawin'. Beberapa cerpennya bikin terenyuh, apalagi yang mengangkat soal pernikahan di bawah umur yang ujungnya malah bikin menderita bukannya bahagia. Ada juga cerpen yang bikin geleng-geleng kepala saking bikin 🤯-nya. Secara keseluruhan cukup menghibur tapi ada beberapa part yang bosenin sih.
Profile Image for Fhia.
496 reviews18 followers
June 11, 2022
Trigger warning.
Agak vulgar tapi pilu. Beberapa cerita menyakitkan hati meski begitulah kenyataannya. Hampir di semua cerita mengisahkan perempuan sebagai korban. Mulai dari pernikahan paksa, pemerkosaan, perselingkuhan yang mengakibatkan trauma dan luka mendalam. Membacanya mungkin akan menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Profile Image for Biru.
103 reviews
May 26, 2023
Buku ini cocok untuk pemantau sesi WOT alias sebuah ajang pengakuan dosa yang wadahnya disediakan oleh salah satu base di twitter 😂 Kumpulan cerita dalam buku ini cukup variatif dan (kebanyakan) berkutat dalam lingkup metropolitan. Buku ini membawa pengalaman baca yang baru untukku dan sering membuatku bertanya, "Apakah hal seperti ini terjadi di dunia nyata?" 😂
Profile Image for Leila Rumeila.
989 reviews30 followers
February 18, 2024
Actual 2.5⭐
Wow, such a wilddddd ride!
Ada 11 cerita di dalam buku ini, dan semuanya tentang perselingkuhan. Hampir semuanya a/ tipe perselingkuhan dengan suami/istri orang. Insane!

Syarat baca buku ini; mental harus lagi waras. Karna semua ceritanya engga waras, lol.

*Listened the audiobook by Storytel*
Profile Image for Chels.
179 reviews3 followers
September 29, 2024
Paragraf pembuka cerpen pertama sangat menarik. Hal ini bikin aku langsung set high expectations. Namun, aku malah dihantam oleh kalimat-kalimat (yang bagiku) bertele-tele. Tidak menarik. Cukup membosankan.

Cerpen-cerpen di sini sangat berani, wild. Bikin stres. Pasti akan bagus apabila pengemasannya agak berbeda (dari yang sudah diterbitkan ini).
Profile Image for Riska (lovunakim).
230 reviews36 followers
March 6, 2022
Cerita ceritanya seru dan miris. Di kumcer ini, banyak profesi perempuan. Bnyak problem dihadapi oleh mereka, ada yang selingkuh sebab suaminya dingin di tempat tidur, sampai yang pacaran sana-sini karena suaminya berpoligami.
Displaying 1 - 30 of 211 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.