Le Mariage: The Promise of Forever

by Ika Vihara

Setelah kehilangan anak dan pernikahannya, Renae Adiana tidak lagi memercayai cinta dan adanya akhir yang bahagia. Dengan kekurangan terbesar yang dimiliki Renae, tidak akan ada laki-laki yang menginginkan Renae sebagai istrinya. Oleh karena itu, Renae mencurahkan waktunya untuk menyembuhkan trauma dan mengembangkan La Papeterie—toko luxury stationery yang dirintisnya. Hal terakhir yang dibutuhkan Renae adalah kehadiran Halmar Karlsson—co-founder dan CEO InkLive—yang membuat Renae ingin merasakan dicintai dan mencintai lagi.

Halmar tidak pernah takut bekerja keras demi mewujudkan keinginannya. Sebuah perusahaan bioteknologi yang mendunia dan berbagai macam penghargaan yang diterimanya adalah bukti kegigihannya. Satu atau dua kalimat penolakan dari Renae tidak akan membuat langkah Halmar surut. Sebelum kembali ke Swedia, Halmar bertekad harus bisa memenangkan hati Renae, wanita yang menghuni pikirannya sejak pertemuan pertama.

Hanya satu yang diminta Halmar dari Renae. Kesempatan untuk membuktikan janjinya. Apakah Renae berani memberikan? Atau justru Halmar harus mundur dan menerima kekalahan?

373 pages, Paperback

Published November 1, 2021

About the author

Ika Vihara merupakan lulusan Fakultas Teknologi Elektro dan Komputer Cerdas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, yang terus berusaha menaikkan romance genre satu level lebih tinggi. Dalam buku-bukunya, Ika Vihara menggabungkan romansa yang manis, romantis, dan realistis; dengan STEM—Science, Technology, Engineering, and Mathematics yang logis dan kesehatan mental.

Pada tahun 2021, novel karya Ika Vihara yang berjudul Sepasang Sepatu Untuk Ava memenangkan kompetisi The Watty’s Award kategori Romance. Dua cerita pendek terbaiknya, Sebaik-baik Pelajaran dan Sebaik-baik Manusia, masing-masing menjadi juara pertama pada Lomba Teman Tulis 2021 dan 2022. Karya-karya Ika Vihara yang telah terbit di antaranya My Bittersweet Marriage, When Love Is Not Enough, The Game of Love, A Wedding Come True, The Perfect Match, The Promise of Forever dan Right Time To Fall In Love.

Selamanya Ika Vihara akan selalu percaya bahawa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua dan akhir yang bahagia. Ingin kenal lebih jauh mengenai Ika Vihara? Atau mendiskusikan apa saja dengannya? Kunjungi, ikuti, baca, dan tinggalkan komentar atau pesan di blog www.ikavihara.com dan Instagram/Facebook/Twitter/Tiktok ikavihara. Koleksi bab ekstra novel-novel Ika Vihara bisa dibaca di karyakarsa.com/ikavihara.

Reviews

[Liliyana Halim · Rating 4 out of 5]

Selesaiiiii! 🤩🤩🤩 Hmmm 🤔🤔🤔 kisah Halmar dan Renae bukan favoritku tapi aku suka kutipan-kutipan di dalam novel ini banyak yang bisa dijadiin bahan renungan.

[Yonea Bakla · Rating 4 out of 5]

Fenomena Gaslighting di Indonesia ini cukup parah ya. Post partum depression karena unsupported husband dan family juga masih menjadi PR besar. Bisa dibilang buku ini lebih banyak isu sensitif dibanding ketiga buku sebelumnya. 2/3 bagian awal masih slow down.. bisa dibaca santai.. tapi menjelang ending pembaca gak dikasih jeda untuk nafas. Ulala aku begadang sampe jam 12 bacanya semalam.

Pastikan baca dalam kondisi netral ya. Karena apa yang terjadi pada Renae mungkin juga terjadi di dunia nyata.

[Cut Maqfirah · Rating 3 out of 5]

hampir dnf tapi aku coba baca pelan-pelan apalagi bacanya versi ebook jadi lebih enak dan bisa curi² waktu gitu. ku rasa kalau versi buku fisik aku benar² ngga akan menyelesaikan buku ini deh.

idk, buku kak ika yang satu ini tuh kayak kurang feel aja gitu ke aku. biasanya aku nggak masalah banget sama narasi yang panjang apalagi itu ilmu pengetahuan banget yakan, tapi gatau kenapa di buku ini tuh benar-benar kayak aku capeeee banget bacanya gitu looh.

okee, terlepas dari kata 'boring' aku ini. untuk kutipan² di cerita ini bagus sih. terus penjabaran ttg pernikahan juga bagus cuma mungkin lebih ke karakter tokohnya juga yaaa.

nanti mau coba baca yang buku terbarunya. semoga cocok deh.

[Elisabeth Beatrice · Rating 5 out of 5]

"Just trust that something good will be around the corner. Have a strength and faith." - Pg. 209

Kisah dibuka dengan perpisahan Renae dengan Jeff. Ya, Renae memutuskan untuk berpisah setelah kepergian anak mereka, Maika. Bukan tanpa sebab, tekanan dari keluarga Jeff, terutama ibunya juga sikap Jeff sendiri yang menyalahkan Renae atas kematian Maika. Apalagi sebelumnya, Renae dan Jeff tidak mudah mendapatkan keturunan.

Renae sedang menata kembali hidupnya pasca bercerai. Bersyukur, Renae memiliki support system yang selalu ada untuknya. Terlebih lagi dari seorang lelaki bernama Halmar. Halmar yang adalah adik ipar dari Alesha, sahabat dekat Renae.
.
Halmar sendiri bukan lelaki sembarangan. Dia adalah seorang co-founder sekaligus CEO InkLive, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Swedia. Halmar sudah tertarik kepada Renae semenjak pertemuan pertama mereka. Renae pula yang menghiburnya saat ibunya meninggal dunia. Mereka berbagi duka yang sama.

Halmar bertekad untuk mendapatkan hati Renae. Meski ia tahu hal tersebut tidak akan mudah. Terlebih Renae masih memiliki banyak kekhawatiran dalam dirinya untuk memulai hubungan baru. Untuk itulah Halmar kembali ke Indonesia dan memulai misinya dalam meyakinkan Renae.
.
Jeff sendiri baru memohon-mohon untuk kembali bersama setelah berpisah dengan Renae. Sebelum itu, saat mereka masih bersama, Jeff bahkan tampak tidak berusaha untuk menguatkan hati Renae saat ibunya mencela istrinya itu karena belum mampu memiliki keturunan. Sikap ibu Jeff berubah drastis, kata-katanya jahat sekali. Sungguh, hatiku ikut sedih.
.
.
.
"Bukan tanpa alasan Tuhan mengirim seseorang ke dalam hidup kita. Mempertemukan simpul takdir kita dengan mereka." - Pg. 54

Selesai! Ini adalah kali kesekian aku membaca karya kak Ika dan selalu berhasil dibuat jatuh suka dengan kisah yang kak Ika hadirkan.

Kisah Renae dan Halmar ini sungguhlah ikut membuat hati yang membacanya ikut nyesssss. Bagaimana tidak? Sikap, perkataan, dan perbuatan dari keluarga mantan suami Renae, terutama Jeff dan ibunya sungguhlah membuatku marah dan sedih di saat yang bersamaan. Tak heran, ini membuat Renae trauma luar biasa.

Sayangnya, apa yang dialami Renae, bisa saja dialami oleh orang lain di dunia nyata. Perempuan dianggap tidak berharga apabila tidak bisa memberi keturunan bagi suaminya. Padahal, tidak serendah itu nilai dan tugas perempuan di dunia ini. Kak Ika mengangkat isu yang sensitif sekaligus relate dengan realita yang kita hadapi saat ini dengan baik.
.
Di satu sisi aku kagum dengan Renae yang berani untuk mencintai lagi, tapi di sisi lain aku juga sedikit kesal saat Renae dengan keras kepalanya mendorong Halmar menjauh di saat mereka berdua sudah melangkah sejauh itu, aku jujur sempat bilang "Kenapa Renae kelihatan plin-plan sekali?". Namun, lagi-lagi terlalu dalam luka yang ditorehkan oleh keluarga Jeff terhadap Renae. Beruntung, Renae memiliki sahabat dan keluarga yang suportif.

Halmar di sini gigih sekali. Belum lagi hiburan-hiburan yang muncul yang muncul di kaus-kaus yang ia kenakan. Yaampun, meleleh sekali melihat perjuangan Halmar dalam memenangkan hati Renae. Reaksiku setiap Halmar berinteraksi dengan Renae tuh nggak jauh-jauh dari "Awww 🥺" atau "Yaampun bapak satu ini sweet amat...." 😂 Sungguh gawat sekali. 😂
.
Overall, aku merekomendasikan kisah ini untuk kalian baca. Sampai bingung aku mau ngetik apa lagi. Pokoknya baca ya! 😆

[Indri Octa Safitry · Rating 4 out of 5]

4.8 🌟

Selalu suka dengan tulisan ka Ika. Kali ini tentang traumanya Renae menjalani hidup barunya pasca kehilangan anak kandung dan bercerai. Terlebih trauma dengan ibu mertua yang sangat toxic. Banyak ketakutan bagi Renae untuk memulai hidup barunya bersama Halmar. Halmar laki2 yang menurut Renae terlalu sempurna. Merasa dirinya kecil dan tak layak untuk Halmar

Tapi, apa Halmar bisa meluluhkan Renae? Apa alasan Renae terus menapik cintanya?

Kisah yang menyesakkan tapi juga berakhir mengharukan. Aku suka cara ka Ika menulis dengan rapih. Kepingan masa lalu Renae yang ditulis sedikit demi sedikit namun cukup detail. Sampai aku gemas bacanya

Karakter dan penokohan yang sangat kuat. Terlebih Renae dengan kekeras kepalaannya dan rasa takut juga traumanya yg aku merasakan dan ikut sesak

Beruntung Halmar dengan kesederhanaan dan kegigihannya tentu ketulusannya membuat kisah ini jadi manis

Mungkin konfliknya tidak terlalu banyak dibanding novel2 ka Ika yang lain. Tapi, cukup puas dan sukses buat aku baper hehe

Tentu nggak lupa pekerjaan tokoh2nya selalu keren karena dalam ruang lingkup STEM. Pokoknya selalu keren dan menginspirasi. Jadi dapat ilmu baru deh😍

[Miftahul Jannah · Rating 3 out of 5]

Aku merasa konyol karena banyak teman merekomendasikan novel ini. Tapi aku malah nggak cocok sama sekali.
Cara bercerita yang terlalu banyak telling bikin nggak tahan.
Rasanya seperti dinasihati sama penulisnya. Dan karakternya terlalu 2 dimensi bagiku.
Maaf, bila review-nya kurang berkenan.

[Fadila setsuji hirazawa · Rating 4 out of 5]

Tidak akan bisa seseorang mengisi gelas dengan teko kosong. Tidak akan bisa seseorang mencintai orang lain kalau dalam dirinya sendiri belum terisi cinta yang sama. (Hal.32)

Begitulah dunia ini. Ada orang yang mati-matian melupakan mantan pasangannya, ada pula yang menganggap hubungan yang sudah berakhir tetap berarti. (Hal.143)

"...Hanya karena satu laki-laki pernah memperlakukanmu dengan nggak baik, maka kamu menghukum seluruh laki-laki di dunia. Termasuk aku... Kamu pikir itu adil?" (Hal.312)
.
.
.
"Apakah ada diantara teman-teman yang mungkin pernah merasa khawatir bahkan takut untuk memulai hubungan baru setelah mengalami kehilangan?"

Saya pribadi pernah mengalami dan rasanya dengan membaca beberapa halaman awal dari novel ini, saya merasa kembali teringat perasaan tidak mengenakkan pada saat melewati pengalaman itu, terutama dengan pemikiran dan perilaku serta pemikiran Renae ketika bertemu seseorang yang baru selepas kehilangan yang dialaminya...

Beberapa bagian awal dari novel The Promise Of Forever ini menjadi karya kak Ika Vihara yang membuat saya berkenalan dengan karya beliau dan langsung suka dengan tulisan kak Ika juga tokoh yang beliau ciptakan untuk novel ini 💕

Pemilihan desain kovernya pun cukup menarik, dan saya pribadi merasa poin penting yang membuat kover novel ini begitu berkesan dalam ingatan adalah warna yang dipilih masih cukup jarang saya jumpai.

Novelnya cukup tebal tapi kisah didalamnya membuat buku ini menyenangkan untuk dibaca 😊🙏

Beberapa hal tentang novel ini akan saya bahas di postingan berikutnya yah,semoga berkenan untuk mengikuti ulasan saya untuk novel The Promise of Forever.

❤ Gaya bertutur kak Ika untuk novel ini membuat saya terkesan sekaligus merasakan emosi yang naik turun terutama pada proses Halmar yang keukeh mencoba untuk membangun keyakinan juga rasa percaya diri Renae setelah kehilangan yang dialami.

❤ Keberadaan serta peranan Jefferson-mantan suami Renae- terasa cukup penting untuk memberikan penyadaran kepada Renae tentang perasaannya kepada sang mantan suami juga kepada Halmar. Meski begitu, tentu saja karakter favorit saya didalam novel ini adalah... Halmar dan Alesha. Saya menyukai Halmar karena gigih menjalani proses pendekatan pada Renae yang tidak mudah. Sedangkan Alesha dan profesinya sebagai Psikolog juga orang yang senantiasa punya pandangan berbeda kadang cenderung mengonfrontasi pandangan Renae tentang kehidupannya pasca bercerai menjadi alasan saya menyukai karakter ini dan berharap bisa membaca novel yang berkisah tentang Alesha dan suaminya. 😁🙏

❤ Permasalahan keluarga, tuntutan lingkungan bagi pasangan untuk memiliki momongan, stress yang membuat wanita begitu tertekan didalam kehidupan berumah tangga, dukungan dari pasangan,dan juga tentang kepercayaan diri seorang wanita pasca bercerai membuat saya mendapatkan insight baru.

❤ Novel ini secara keseluruhan mampu merangkum beberapa permasalahan yang mungkin tidak cukup umum diketahui semua lapisan masyarakat..,salah satunya adalah kemungkinan menyakiti hati pasangan lewat hubungan percintaan yang didasari keinginan mendapatkan keturunan dan bukan lagi tentang kebutuhan suami-istri.

❤ Suka dengan karakter Halmar,dan setelah tahu asal usul nama Halmar juga Renae lewat postingan kakak penulis, membuat saya memandang kisah Renae-Halmar ini sebagai salah satu yang keren yang pernah saya baca.

❤ Jadi senyam senyum pas tahu darimana inspirasi kencan manis Renae-Halmar pas baca reviewnya kak @ikavihara

❤ Terdapat bagian yg membuat karakter Halmar yang penyabar dan gigih menjadi sedikit menuntut juga sepertinya cukup lelah untuk meyakinkan perasaannya kepada Renae.Saya pribadi berpikir pada bagian inilah,karakter Halmar yg pacar-able sampai pendamping hidup sampai maut memisahkan-able terlihat lebih manusiawi terutama ketika harus menghadapi Renae dan cara pandangnya.

❤ Novel ini juga membuat saya bertanya dalam kepala "bagaimana yah dinamika psikologis dan kepercayaan diri seorang wanita yang telah bercerai, ketika akan menjalin hubungan dengan seseorang yang baru?"

❤ Menurut saya pribadi isu kesehatan mental dalam novel ini menarik dan cukup menarik jika di ekplorasi lebih mendalam. Dalam novel ini, justru pola relasi suami-istri yang 'kurang sehat' lalu perasaan berharga,mencintai diri sendiri, dan proses Renae tuk bangkit setelah berduka menjadi nilai tambah juga bagian yang cukup menonjol dari novel ini.

❤ Suka dengan novel ini karena banyak kalimat yang quotable dan beberapa bahkan memberikan saya pandangan baru terkait proses membangun hubungan dan kepercayaan seperti yang terjadi di dalam kisah Halmar-Renae.

❤ Novel yang saya rekomendasi untuk dibaca oleh teman-teman (usia dewasa) yang menyukai cerita yang sarat dengan pembahasan terkait suka duka serta upaya seseorang yang akan menjalin hubungan pasca berpisah.

[Rossa Imaniar · Rating 4 out of 5]

“Setiap manusia menjalani hidup dengan kecepatan dan dimensi yang berbeda-beda.

We never know what the future brings, what life hides from us. Semua hanya tentang usaha dan waktu yang tepat.”

“Rasa takut pasti dimiliki semua orang. But life requires taking chances, regardless the outcome. Kalau tidak begitu, semua orang akan tinggal di dalam kamar.”

“Apa pun yang kamu lakukan, orang akan selalu punya pendapat. Diminta atau nggak, mereka akan berkomentar.”

Ketiga kalinya baca karya Ika Vihara. Dan dari ketiga novel yang kubaca, tokohnya berkaitan satu sama lain. Sangat menarik menurutku, penulis mencoba mengembangkan kehidupan tokoh lain melalui novel baru.

Di novel kali ini, bercerita tentang tokoh bernama Renae, perempuan yang gagal berumah tangga dengan seorang pria bernama Jeff. Di mana kegagalan mereka meninggalkan trauma bagi Renae.

Tidak mudah berada di posisi Renae, betapa dia harus menanggung beban seorang diri saat dia ditekan oleh kelurga Jeff untuk segera memiliki anak. Sekalinya hamil, tapi dia tidak dapat mempertahankan anaknya. Sedangkan Jeff, dia tidak pernah memberi dukungan saat Renae mengalami kesulitan tersebut. Semua kegagalan dilimpahkan pada Renae.

Gedek banget rasanya sama Ibunya Jeff dan juga Jeff, yang berpikiran sempit, yang menganggap bahwa pernikahan adalah sebuah hubungan sah yang bertujuan untuk berkembang biak agar bisa memiliki keturunan.

Jika sepasang suami istri lama belum memiliki keturunan, selalu pihak perempuan yang dianggap gagal atau tidak mampu memberi keturunan. Padahal belum tentu kesalahan/masalah berasal dari pihak perempuan. Bisa jadi dari si prianya.

Nyatanya, di kehidupan nyata, banyak sekali orang-orang seperti Ibu Jeff dan juga Jeff yang mengahkimi perempuan jika ia tidak dapat hamil atau memilih untuk tidak hamil. Padahal banyak sekali cara/upaya untuk dapat memiliki keturunan. Salah satunya dengan adopsi.

Memang benar, salah satu tujuan menikah itu untuk memiliki keturunan. Tapi apa definisi menikah hanya sesempit itu? Tentu saja tidak. Banyak cara mencari kebahagiaan dalam pernikahan. Punya anak atau tidak, bukan penentu kebahagiaan dalam berumah tangga. Banyak juga pasangan yang memiliki anak hidupnya tidak bahagia dan akhirnya memilih berpisah.

Tentu saja tidak sedikit pula, pasangan yang memiliki anak hidupnya bahagia bahkan semakin bahagia. . Menurutku, itu semua tergantung masing-masing orangnya. Bagaimana sudut pandang kita untuk melihat dan memaknai sebuah kebahagiaan.

Di novel kali ini, aku memberi rating 4/5 🌟. Berbeda dengan kedua novel sebelumnya yang hanya aku kasih rating 3 🌟, menurutku issue yang diangkat novel ini lebih menarik dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari—apalagi kalau kita tinggal di desa.

Dari kisah Renae kita dapat mengambil pelajaran betapa pentingnya berpikiran luas, tidak mudah menghakimi kekurangan orang lain. Karena apa yang kita anggap mudah belum tentu mudah bagi orang lain.

Tokoh favoritku di novel ini tentu saja Halmar. Dia sangat positive vibes, cara berpikirnya luas, memandang segala sesuatu tidak hanya dari sudut pandang saja. Siapa itu Halmar? Apa hubungan Halmar dengan kehidupan Renae? Tentu saja kalian harus baca sendiri novel ini agar tahu tentang Halmar.

Dan untuk Renae, aku sempat sebel sama keras kepalanya dia. Tapi, aku kembalikan lagi. Tidak ada yang bisa meraba seberapa dalam rasa sakit atau trauma seseorang, sehingga kita tidak bisa menghakiminya. Tapi aku puas dengan keputusan yang diambil Renae. Penulis membuat ending yang tidak mengecewakan...

[Amalia Pratiwi · Rating 4 out of 5]

Ini bukan hanya kisah cinta Halmar dan Renae.
Tapi ini juga kisah bagaimana Renae mampu menghadapi ketidakpercayaan atas dirinya sendiri untuk menerima cinta yang tulus sebagai puncak dari depresi yang disebabkan oleh tidak bahagianya pernikahan pertamanya.

Ini juga kisah bagaimana Halmar meyakinkan Renae bahwa ia pantas untuk dicintai, dan pantas untuk mendapat kesempatan kedua agar bisa mencintai seluas-luasnya.

Selain itu, lewat sosok Halmar, kak Ika mengkritik budaya patriarki, yang di novel ini menitikberatkan pada peran reproduktif seorang wanita dalam rumah tangga, dengan halus. Kalau mau tanya di dunia ini apakah masih ada lelaki seperti mantan suami Renae dan perempuan seperti mantan ibu mertua Renae di sekitar kita? Ada. Masih ada. Dan mungkin masih banyak.

Lewat novel ini, aku semakin sadar bahwa peran reproduktif wanita dalam rumah tangga (mengandung, melahirkan, dan menyusui) semestinya didukung oleh support system terdekat wanita, bukannya malah menambah beban wanita yang nantinya malah berujung depresi pascamelahirkan (post-partum depression). Selain itu, penting bagi cewek-cewek yang mau nikah (seperti aku), untuk cari calon suami yang selalu siap support istrinya physically dan emotionally.

And because of this book, daftar cowok fiksi yang bikin aku ter-uwu-able nambah satu lagi 😁😁

[Meta Morfillah · Rating 4 out of 5]

Judul: The promise of forever
Penulis: Ika Vihara
Penerbit: Elex Media Komputindo
Dimensi: 357 hal, cetakan pertama 2024, edisi digital ipusnas
ISBN: 9786230028991

Kehilangan anak dan pernikahan membuat Renae kesulitan memulai hubungan baru. Menyalahkan diri akibat stigma negatif sekitar yang menganggap dirinya tidak sempurna sebagai wanita, membuatnya tidak lagi percaya pada cinta apalagi pernikahan. Sampai ia bertemu Halmar. Berawal dari berbagi kedukaan akibat kehilangan, mereka menjadi dekat. Saat Halmar menawarkan pernikahan, Renae menarik diri. Ketakutan lamanya kembali. Namun, Halmar tidak menyerah. Ia berusaha memberikan apa saja yang dibutuhkan Renae, meski butuh waktu lama. Bisakah keduanya bersatu? Mampukah Halmar meyakinkan Renae bahwa tidak semua lelaki sebrengsek mantan suami dan keluarganya dulu?

Aku suka dengan latar profesi para lelaki di karya penulis. Menarik, dan jadi paham itu yang dimaksud STEM (Science, Technology, Engineering, & Mathematics) yang disisipkan penulis dalam tiap karyanya. Menarik sekali melihat sisi positif mereka yang gigih berjuang dengan cara bersih dan educated. Lalu wanitanya juga smart meski punya luka. Di buku kali ini, sempat agak bosan dan kesal sama Renae yang maju mundur di tengah. Tapi menjelang ending bisa memahami PoVnya yang takut saat berhubungan suami istri. Poin ekstra lagi, di akhir sempat dispill hubungan Lamar yang jadi cikal novel selanjutnya yang justru kubaca duluan. Tinggal elmar yang belum, malah jadi mundur kronologisnya sebab aku baca yang tersedia di ipusnas saja.

Cocok untuk kamu yang suka genre romance, le mariage, perjuangan memiliki anak, kehilangan, dan ingin tahu kisah Halmar Karlsson.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #thepromiseofforever #ikavihara #metamorfillah #fiksi #lemariage #romance

[cindyyy · Rating 4 out of 5]

cinta nggak mengenal konsep waktu. bisa saja kamu hanya perlu waktu satu detik untuk jatuh cinta. atau bisa juga cinta di hatimu tumbuh perlahan, pada banyak tahun yang kamu habiskan bersama seseorang. (page 229)

the promise of forever adalah buku pertama yang berhasil cindy tamatkan di tahun 2022 ini. berkenalan dan mengikuti kisah reane dan halmar untuk menjadi bacaan pembuka di tahun 2022 ini memang pilihan tepat.

karena cindy membaca via gramedia digital, cindy berhasil nyelesaian buku ini dalam satu hari aja dan menjadi sebuah hal yang luar biasa buat cindy yang udah lama banget ga baca buku

menceritakan tentang reane yang memutuskan untuk membangun sebuah dinding tinggi dan kokoh setelah gagal dalam pernikahannya dengan jeff.

sebuah kegagalan yang membuat reane depresi dan tertekan. apalagi dengan sifat dan perlakuan yang dia dapatkan dari keluarga mantan suaminya itu membuat dirinya tidak sanggup dan siap dalam menjalani hubungan kembali, tak terkecuali, halmar—seorang pria yang berhasil menarik perhatian reane akhir akhir ini meski memiliki banyak hal yang ia tawarkan untuk reane.

tbh, cindy lumayan gemes sama reane yang cukup labil, tapi di sisi lain cindy juga paham. bahwa di dunia ini, ada perempuan seperti reane yang takut memulai kembali sebuah hubungan karena masa lalunya

salut dengan karakter halmar yang honestly too good to be true but i hope one day i have someone like him yang sepengertian itu.

over all, cindy suka dengan bukunya dan tentu saja karya kak ika dan terbitan elex gak usah diragukan lagi. 4 stars from me💜

[Liza Putri · Rating 5 out of 5]

Cerita yang bikin aku marah-marah, sedih, senyum, senang, semua emosi campur-aduk jadi satu. Marah-marah karena budaya patriarki tidak juga hilang dari muka bumi ini dan masih banyak wanita yang menjadi korbannya. Seperti Renae di cerita ini. Aku kagum dengan Renae yang berani keluar dari sebuah pernikahan yang menghancurkan dirinya, terutama secara mental. Nggak semua orang berani ambil keputusan seperti itu, lebih memilih buat bertahan dengan berbagai alasan. Tapi Renae bilang cukup, Itulah titik di mana Renae bisa memperbaiki hidupnya dan ketemu sama laki-laki yang jauh lebih baik daripada mantan suaminya. Dengan kebaikan dan kesabaran, juga keromantisannya hehehe, Halmar membuat Renae mempertimbangkan lagi buat mempercayai cinta dan pernikahan. Membaca cerita ini bikin aku semakin ingin mencintai diri sendiri, karena kata Renae, siapa yang akan mencintai kita kalau bukan kita, kita adalah orang yang paling setia dan nggak akan pergi selama-lamanya. Juga pengen ketemu laki-laki seperti Halmar. Suamiable banget Halmar. Apalagi hadiah-hadiah manisnya yang sederhana tapi bikin hati meleleh. Nggak sabar mau baca cerita adiknya Halmar besok.

[Qari Rusyida · Rating 5 out of 5]

Ada yang potong bawang di sini. Sebagai seorang ibu aku sangat tersentuh sama cerita ini. Jadi teringat waktu anakku lahir prematur dulu. Rasanya khawatir banget waktu itu. Jadi lihat Renae yang berusaha buat hamil di tengah-tengah gaslight ibu mertuanya, lalu bayinya Renae meninggal, air mataku mbrebes mili. Walaupun nggak akan ada yang bisa menggantikan kehadiran anak yang sudah dipanggil Tuhan, tapi pertemuan dan perkenalan Renae dengan Halmar seperti obat yang dikirim yang Maha Kuasa. Halmar nggak hanya bicara, tapi dia menunjukkan cintanya kepada Renae lewat tindakan nyata. Siapa yang nggak kesengsem kalau Halmar sabar dan perhatian menyembuhkan luka di hati Renae satu per satu. Renae juga manusia kuat, punya keinginan untuk terus maju walaupun dunianya sudah hancur, Renae punya tekad untuk sembuh dan bahagia lagi. Sepanjang baca aku terus berdoa supaya Renae dan Halmar cepetan merasakan kebahagiaan. Dan mereka dapat itu. Semua dengan porsi yang pas. Romantisnya, sedihnya, dramanya, semua tidak lebih tidak kurang. Ini cerita terbaik yang kubaca bulan ini. Bikin mataku bengkak karena nangis sedih dan bahagia.

[Intan · Rating 5 out of 5]

Manusia tidak akan menjadi kuat tanpa melewati ujian lebih dulu. Mungkin itu yang cocok menggambarkan Renae, tokoh utama novel ini. Untuk mereka yang sabar, akan ada balasan yang sesuai atas kesabarannya. Balasan kesabaran Renae adalah Halmar yang suamiable. Bikin iri, walau aku nggak ingin mendapat ujian seberat Renae. Renae bukan wanita yang pasrah, tapi dia adalah pejuang. Bagaimana dia menghadapi gaslight ibu mertuanya, punya suami yang nggak membelanya, berusaha untuk punya anak, dan sebagainya, menunjukkan betapa beraninya dia. Dia bersuara. Dan saat suaranya nggak didengar, dia memilih bercerai. Suatu keputusan yang tepat karena akhirnya dia menemukan kedamaian, kebahagiaan dan akhirnya kesempatan untuk menjajaki sebuah cinta sejati bersama Halmar. Perhatian Halmar kepada Renae di novel ini bener-bener membuat hati ini lumer. Tapi Renae berhak mendapatkan itu setelah semua peneritaan yang dia hadapi. Ada satu masalah besar yang membuat Renae yakin dia dan Halmar tidak pantas bersama, apa Halmar mampu meyakinkan Renae sebaliknya? Aku nggak tahu lagi mau menulis apa, karena semua yang ada di novel ini nilainya 100. Wajib baca.

[Zahara Fahriza · Rating 5 out of 5]

The Promise of Forever membawaku dalam sebuah perjalanan emosi yang sangat berkesan. Melalui Renae, aku belajar banyak mengenai pentingnya mengutamakan kebahagiaan diri sendiri. Mengutamakan mencintai diri sendiri. Benar kata Renae, kita sibuk mencari orang yang mau mencintai kita dan lupa ada diri sendiri yang siap menjalankan tugas itu. Setelah Renae berhasil mencintai dirinya sendiri, maka hatinya pun sembuh dari luka akibat perceraiannya dan meninggalnya sang bayi yang sudah lama dia nantikan. Pertemuan dan pertemanan dengan Halmar juga turut berperan dalam kesembuhan hati Renae, sebab Halmar dengan sabar membuktikan dirinya adalah laki-laki yang tepat untuk Renae. Hubungan mereka tidak berjalan dengan mulus, sebab menyatukan dua hati yang berbeda nggak mudah. Kita akan melihat bagaimana cinta akan menjembatani semua masalah di antara mereka. Aku sangat menyukai sosok Renae di sini dan kejujurannya dalam setiap proses hidupnya. Keromantisan di antara mereka juga membuatku langsung mau peluk suami hahaha. Mantap.

[Ananda · Rating 5 out of 5]

Novel ini bikin nangis semalaman. Berat banget memang hidup sebagai seorang wanita di dunia yang berjalan dengan sistem pariarki seperti sekarang. Tidak banyak 'Renae' di dunia ini, yang berani keluar dari toxic marriage dan meninggalkan laki-laki yang mengaku mencintainya tapi membiarkan semua orang menyalahkan Renae atas tidak hadirnya anak dalam pernikahan mereka. Dengan membaca cerita The Promise of Forever, aku berharap akan menginspirasi banyak Renae yang lain. Para pembaca diajak menyelami dan memahami seperti apa seharusnya pernikahan yang sehat. Di mana seorang wanita dicintai dengan cara yang benar. Kita tidak akan siap jatuh cinta sama Halmar. Kesabarannya, pengertiannya, cintanya dan keras kepalanya sangat dibutuhkan Renae dan Halmar datang ke hidup Renae di saat yang tepat. Setelah Renae menderita, Renae berhak mendapatkan kebahagiaan. Tapi sayangnya buat menuju ke sana nggak mudah. Suatu perjalanan cinta yang manis dan realistis. Sangat reccomended. Content warning: fertility issue, gaslighting

[Shainna Rezky · Rating 5 out of 5]

Blurb-nya cantik banget dan bikin aku semakin nggak sabar mau baca bukunya. Tapi bukan blurb aja bagian terbaik dari buku ini. Tokoh-tokohnya yang lengkap banget. Ada tokoh yang bikin kesel seperti mertua Renae. Ada yang bikin ingin muntah yaitu mantan suami Renae. Main characternya-nya, Renae sudah pasti bikin sayang dan pengen sahabatan sama dia. Kalau Halmar ya tentu bikin aku berharap nanti punya suami seperti dia. Sepanjang cerita hati ini dikacaukan oleh mereka semua. Tiap mertuanya Renae muncul atau dibahas sama Renae, amarah memuncak. Waktu mantan suami Renae muncul, pengen getok kepalanya pakai kursi. Waktu Renae muncul, aku pengen peluk dia. Waktu Halmar muncul, aku pengen menikah. Kalau Renae dan Halmar muncul bersama-sama, waduh nggak kuat hati ini lihat manis dan romantisnya mereka. Bahkan mereka ribut aja bikin iri. Nggak ada yang nggak kusukai dari cerita ini. Mungkin bikin aku melek semalaman padahal besok masuk pagi? Kudos Ika.

[Putri Amalia · Rating 5 out of 5]

Sudah baca buku-buku Ika Vihara dan hafal polanya. Setelah cerita yang 'cerah', biasanya buku selanjutnya 'gelap', habis itu 'cerah' lagi. Setelah The Perfect Match yang cerah, aku mengira The Promis Of Forever bakal mengurang air mata, sampai aku tunda-tunda baca. Ternyata cerita ini seimbang bagian cerah dan gelapnya. Ada bagian-bagian yang sangat menyentuh hati, membuatku merasakah sakit yang dirasakan Renae, tapi lebih banyak lagi bagian Renae dan Halmar yang bikin hati ini pengen ikut pacaran hehehe. Seperti biasa, penulis memasukkan topik yang penting dan perlu menjadi perhatian dalam cerita romance dengan sangat baik. Toxic patriarchy dan infertility, terutama dengan sangat baik. Sangat-sangat apik semua dijalin dalam cerita romansa yang manis, jadi kita diajak aware dengan masalah yang masih menggelayuti kita sebagai wanita dan kalau kita nggak melakukan perubahan, anak-anak kita nanti akan kena dampaknya juga. Aku jatuh cinta sama novel ini dan semoga nanti kamu juga.

[Vica · Rating 5 out of 5]

Tertarik sama The Promise of Forever karena berseliweran di IG Story para bookstagram. Baru dapat dua bab, kok ketagihan? Akhirnya baca semalaman dan selesai. Halmar benar-benar bikin aku resah. Di mana aku bisa ketemu sama manusia seperti dia. Berpikirnya dewasa, nggak sok tahu, kadang bisa sabar banget, kadang ambisius. Kenapa bikin jamu bisa bikin Halmar terkesan makin seksi. Nggak ngerti lagi. Mau dong dibikinin jamu sama Halmar. Mau bilang iri sama Renae karena ada Halmar dalam hidupnya, tapi aku nggak mau mengalami apa yang terjadi pada Renae. Cerita ini menyadarkanku untuk bersyukur, melihat apa-apa yang harus kusyukuri. Walaupun aku belum punya Halmar dalam hidupku tapi aku nggak mengalami penderitaan seperti Renae. Hidup orang lain bisa terlihat sempurna dan baik-baik saja, tapi kita nggak tahu sebenarnya seperti apa.

[Sandra · Rating 5 out of 5]

Terima kasih sudah menulis cerita ini. Aku menikmati lika-liku perjalanan hidup Renae yang nggak mudah. Keberanian dia buat keluar dari pernikahan yang membuatnya menderita, keberanian dia buat membuka hati lagi walaupun trauma masa lalu tampak sulit untuk dilupakan. Aku jadi tahu kalau kita nggak perlu mengurai sendiri masalah di hati dan kepala kita. Kita bisa ke psikiater/psikolog dan dibantu buat memproses duka. Banyak banget pelajaran yang aku dapat dari The Promise Of Forever. Tapi ceritanya tetap nomor satu. Jalan cerita dengan kecepatan yang pas. Chemistry Halmar dan Renae yang top. Kenapa kak ika selalu bisa bikin dua tokoh utama yang bikin kita mikir mereka deserve to be together? Cocok dan saling melengkapi, nggak akan rela kalau Renae jodohnya selain Halmar. Aku kasih nilai 100 untuk buku ini.

[Ina Cintia · Rating 5 out of 5]

Sebulan kemarin aku sedang kurang mood baca buku. Lalu aku lihat buku ini di akun-akun bookstagram dan aku beli karena sampulnya gelap-gelap hangat. Kayak sesuai mood. Ternyata, buku ini bikin aku bangkit dan ingin baca lebih banyak. Ada begitu banyak cinta, hubungan asmara, hubungan keluarga, persahabatan yang hangat dan manis dalam buku The Promise of Forever. Jalan ceritanya nggak tergesa-gesa, dua tokoh utama sabar menjalani tahap demi tahap hubunga, dan mereka menggemaskan. Aku suka romance di sini, porsinya bikin puas. Ada bagian-bagian yang menyakitkan seperti Renae dan masa lalunya, tapi itu membuatku belajar dan membuatku bersyukur aku bisa belajar darinya. Dan ... aku ingin dicium Halmar kayak gitu.

[Aurelia · Rating 5 out of 5]

Sangat bahagia bisa menemukan dunia baru lewat buku ini. Dunia yang bikin aku betah di dalamnya dan nggak mau pergi. Apalagi setelah penulis rajin mencantumkan catatan kaki di beberapa nama tokoh, yang menunjukkan judul buku di mana tokoh itu punya cerita sendiri. Jadi aku hunting buku-buku Ika yang lain. Buku ini sendiri berkesan buatku karena selain romantis dan hangat banget, ada beberapa kelebihannya. Tema yang diangkat mewakili keresahan para wanita, baik yang lajang maupun sudah menikah. Ada sentilan-sentilan soal masalah sosial. Pengetahuan-pengetahuan terutama tentan sains diselipkan di sini. Belajar juga mengenai perjuangan dan mencintai/menghargai diri sendiri. Yang paling penting, happy ending.

[Risma · Rating 5 out of 5]

Cerita yang sangat emosional. Manis dan pahit berganti-ganti. Masa lalu kedua tokoh complicated. Mereka benar-benar harus berjuang untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik daripada masa lalu mereka. Perjalanan cinta mereka nggak mudah dan aku sangat menikmati step by step, ikut merasakan perihnya, ikut tersenym bahagia. Aku juga menyukai tema-tema sensitif yang diangkat di novel ini seperti manipulasi psikologis(gaslighting), PTSD, divorced dan semuanya menyatu dengan baik dengan jalan cerita. Sebuah cerita yang bikin kita merasa lebih baik setelah membacanya. Cerita cinta yang hangat dan romantis.

[Findi R · Rating 5 out of 5]

The Promise of Forever sesuai harapanku. Atau lebih. Hatiku hancur menyimak perlakuan yang diterima Renae dari suami dan keluarga suaminya karena Renae nggak juga hamil. Setelah berhasil hamil, anaknya meninggal. Wanita mana yang sanggup ada di posisi seperti itu? Di sini juga ditunjukkan kita harus bijak memilih siapa saja yang boleh ada di dalam hidup kita. Yang toxic buang aja. Di sini juga kalau cinta itu menguatkan, menyembuhkan. Ada optimisme yang disuntikkan, bahwa nggak selamanya hidup ini penuh penderitaan. Ketika sudah melewati ujian, kita akan sampai pada kebahagiaan. Pokoknya love banget. Cerita cinta yang unik, menarik, menyenangkan.

[Geiska Putri · Rating 5 out of 5]

Kisah yang dalam dan menyentuh. Cerita romansa yang mengupas perasaan manusia sampai jauh ke dalam. Cinta di antara Renae dan Halmar bukan cinta yang dangkal dan menye, tapi cinta di antara manusia dewasa yang sudah paham apa yang mereka inginkan. Romantisnya kisah ini membuat ikut tersipu-sipu. Selama membaca aku selalu mendukung Renae untuk mendapatkan kebahagiaan yang layak dia dapatkan, tapi juga kadang-kadang kesal sama keras kepalanya. Untung Halmar orangnya melengkapi Renae banget. Mereka berdua membuatku optimis dan membuatku ingat buat mencintai diri sendiri dulu, sebelum mencintai orang lain, termasuk pasangan.

[Hijra Widayanti · Rating 5 out of 5]

Yang ditunggu-tunggu datang juga. Aku nggak punya kata lain buat Ika Vihara selain tulisannya semakin ke sini semakin bagus. Dia berani memilih tema-tema yang nggak biasa, berat, tapi bisa mencampurkannya dengan cerita cinta yang enak yang romantis dengan tokoh-tokoh yang 'minta' dicintai pembacanya. Ada perceraian di buku ini, juga tema kesehatan mental yang sudah menjadi bagian dari 3 bukunya, kali ini post loss depression, gaslighting. Dunia ini perlu banyak orang-orang seperti Halmar dan banyak orang perlu membaca The Promise of Forever. Buku ini bagus. Dua jempol.

[Siti Musdalifa · Rating 5 out of 5]

Cerita yang indah dan menghanyutkan. Aku menyukai perjalanan cinta Renae dan Halmar. Menemukan cinta sejati itu nggak mudah dan secara nyata tergambar di novel ini. Masing-masing dari tokoh utama dihadapkan pada ujian yang membuat mereka keluar sebagai pemenang, baik sendiri atau sebagai pasangan. Aku suka dengan cara Ika menunjukkan Renae dan Halmar berhasil mencintai diri mereka sendiri terlebih dahulu, sebelum mencintai satu sama lain.

[Imelda L · Rating 5 out of 5]

Cerita The Promise of Forever ini kompleks. Terutama dari segi emosi. Tapi bikin ketagihan, mungkin ditaburi kaldu jamur waktu menulis hahaha. Suatu cerita romance yang komplit. Seneng banget bacanya. Apalagi sudah cocok sama cara menulis Ika. Pengetahuan, motivasi, wejangan, ciuman, percintaan, dinamika kehidupan, semua menyatu dengan romantisnya cerita. Mantap.

[Maria · Rating 5 out of 5]

Bagus dan indah. Apa lagi ya? Perlu tempat yang tenang untuk baca cerita ini. Karena di beberapa bagian bikin pengen nangis, di beberapa bagian bikin pengen misuh, dan banyak yang bikin senyum-senyum sendiri. Ada banyak pelajaran yang kudapat dari buku ini. Walaupun begitu, tapi cerita ini tetap mengandung unsur romance yang banyak. Menyenangkan banget buat dibaca.

[Jessy Willy Pramestie · Rating 4 out of 5]

Buku kedua dari Ika Vihara yang mulai kupahami novelnya, memiliki ciri khas description yang panjang dan kalimat yang sangat puitis. Di buku kedua ini aku akhirnya sedikit terbiasa dengan format itu. Lumayan gedek dengan tokoh utama perempuannya tapi disisi lain sulit untuk menghilangkan rasa trauma karena pasti butuh waktu.

Aku beri bintang 4/5 bintang