Jump to ratings and reviews
Rate this book

Gramedia Writing Project

Semangat, Tante Sasa!

Rate this book
Demi apa Sasita yang seorang wanita karier tiba-tiba diminta menjaga anak kecil? Sudah cukup hidupnya disibukkan dengan pekerjaan, sekarang harus memikirkan anak kecil pula. Sasita terpaksa mengorbankan kebiasaannya bersenang-senang sampai larut malam, kadang sampai mabuk, dengan teman-teman kantornya. Belum lagi Mama yang tidak memercayai Sasita sanggup mengurus Velisa, keponakannya, anak almarhum Kak Vania.

Mama tahu kebiasaan Sasita pulang malam, hura-hura, apalagi Sasita malah dekat dengan laki-laki beristri! Sasita sama sekali bukan contoh yang baik bagi Velisa. Kalau sudah begini, apakah tugas yang terpaksa Sasita emban justru akan semakin meretakkan hubungannya dengan Mama?

Apakah Sasita sanggup memenuhi janjinya kepada Kak Vania?

272 pages, ebook

Published September 17, 2021

10 people are currently reading
182 people want to read

About the author

Thessalivia

4 books26 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
38 (15%)
4 stars
152 (62%)
3 stars
48 (19%)
2 stars
4 (1%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 30 of 97 reviews
Profile Image for Liliyana Halim.
309 reviews235 followers
January 19, 2022
Selesaiiiii! 🤩🤩🤩 aku suka cara berceritanya, emosinya juga dapat karena pada akhirnya aku mewek 😢. Pokoknya para tante dan ibu-ibu harus baca. Novel ini sederhana tapi banyak pelajaran yang bisa dipetik dari sini selain tentang mengasuh anak, juga ada tentang hubungan antara orang tua dan anaknya, tentang cara bicara orangtua yang tidak pernah manis bisa meyakinkan sang anak bahwa sepertinya sang orangtua terbebani dengan kehadirannya di dunia ini.
Profile Image for Dion Yulianto.
Author 24 books196 followers
November 29, 2021
“Nggak ada yang namanya orangtua sempurna, Sa. Lo kira gue ngerti cara ngerawat anak?" (hlm. 141)

Terbiasa hidup bebas dan mandiri, Sasita mendadak dipasrahi tanggung jawab merawat anak usia 6 tahun. Sasita sehari-hari tinggal di apartemen, pergi pagi pulang malam ke kantor, lalu kadang menghabiskan malam dengan hangout bersama rekan-rekan sekerjanya. Ia adalah gambaran ideal untuk mbak-mbak independent SCBD yang sempat viral beberapa waktu lalu. Mandiri, mapan, dan single. Apa jadinya kalau Sasita harus mengasuh keponakan perempuannya yang berusia enam tahun selama satu bulan lebih? Repot itu pasti, tetapi yang lebih penting adalah tanggung jawab besar yang menyertai pengasuhan itu. Sasita terbukti dapat diandalkan di kantornya. Ia tidak mengeluh tiap kali harus lembur sampai pukul 10 malam. Semua tugas yang diberikan oleh Sugeng, pimpinan di kantornya, bisa diselesaikan dengan baik. Nah, bagaimana dengan mengasuh anak kecil selama satu bulan. Bisakah mbak-mbak independen ini mengatasinya?

“Membelikan sesuatu untuk orang yang kita sayangi memang rasanya berbeda dibanding membeli untuk diri sendiri.” (hlm 69)

Selama sebulan lebih, Sasita dipasrahi untuk mengasuh keponakannya, Velisa. Selama ini, Velisa tinggal bersama neneknya (ibunya Sasita). Kedua orang tua Velisa meninggal dalam sebuah kecelakaan dua tahun sebelumnya. Dan karena neneknya harus menunaikan ibadah Haji ke Tanah Suci, selama sebulan ke depan dia lalu dititipkan kepada tantenya. Tentu tidak mudah mengasuh seorang anak kecil bagi wanita singel seperti Sasita. Baginya, ada begitu besar tanggung jawab yang harus diemban, tugas baru yang menanti, bermacam keterampilan baru yang harus dipaktikkan, juga waktu dan prioritas yang kudu disisihkan untuk si penghuni baru. Jelas, Sasita awalnya sangat kelimpungan. Disamping harus memikirkan dan mengerjakan tugas kantornya, sekarang Sasita juga punya satu eh banyak hal untuk juga dipikirkan terkait keponakannya itu.

"Kalau ada yang mengatakan pekerjaan ibu rumah tangga itu gampang karena hanya di rumah saja, mereka salah besar.” (hlm. 128)

Masalah yang harus dihadapi Sasita ternyata tidak sampai di situ. Seno, seseorang dari masa lalunya mendadak hadir menggoda hatinya. Citra Sasita sebagai wanita mandiri dan tangguh sedikit terguncang dengan hadirnya Seno. Cowok itu telah dan pernah mengisi hatinya di masa lalu, tetapi sekaligus juga pernah menyakitinya. Sekarang, Seno kembali hadir di tengah beragam hal baru yang harus dijalani Sasita dengan tanggung jawab barunya. Seno pun kini sudah memiliki tanggung jawab baru dengan keluarga kecilnya. Tapi, getar-getar itu masih ada di dada Sasita. Jauh dalam lubuk hatinya, Sasita masih berharap Seno mau kembali kepadanya.

“Kebahagiaan anak itu menular.” (Hlm 94)

Pekerjaan, mengasuh ponakan, dan cinta lama yang menolak sembunyi; semuanya menghantam gadis itu sehingga membuatnya kelabakan. Belum lagi masalah dengan ibunya yang belum terselesaikan. Semua ibarat bom waktu yang siap-siap meledak. Tetapi, entah bagaimana, Velisa menjadi tonggak yang menjaga Sasita tetap kokoh. Gadis kecil itu dengan segala kepolosan dan kejujurannya menjadi rumah tempat Sasita bernaung dan mencari pegangan. Lewat keponakannya itu, Sasita menyadari apa yang penting dan harus diutamakan dalam hidup, serta apa-apa yang sering kali kita anggap penting, setelah dipikirkan lagi dengan bijak, ternyata tidak begitu mendesak.

“Walaupun lebh banyak yang harus diurus, rasanya hati lebih hangat aja, gitu.” (hlm 111)

Semangat, Tante Sasa! mengusung tema yang sederhana tetapi konfliknya sedemikian kompleks. Tidak hanya tentang bagaimana menyesuaikan diri dengan perubahan yang datang, tetapi juga tentang penerimaan diri, tentang keluar dari toxic relationship, tentang mengakui kesalahan, tentang mengungkapkan uneg-uneg, tentang pengorbanan, tentang cinta dan keluarga. Dan terutama, novel ini bercerita tentang hal-hal kecil tapi sejatinya besar dalam kehidupan kita.

‘Tapi begitu lihat rumah sepi tanpa anak-anak, gue langsung kangen berat sama kehebohan mereka. Memang mereka bisa ngangenin dan ngerepotin di saat bersamaan, ya.” (Hlm. 141)

Saya suka dengan bagaimana kisah sederhana ini bisa begitu terhubung dengan banyak orang dalam kehidupan nyata. Wahai para om dan tante yang pernah, sedang, dan mungkin akan harus mengasuh keponakan atau adik kecilnya, novel ini akan memberi kalian semangat sebagaimana Velisa menjadi semangat bagi Sasita. Kepada para ibu yang kadang kewalahan mengurusi bocil-bocil kesayangannya, segala kerepotan yang indah itu tergambarkan sedemikian mengalir dalam buku ini. Mengingatkan bahwa merawat anak adalah sebuah tanggung jawab berat tetapi sekaligus kesempatan dan anugrah yang luar biasa. Memang benar sebuah ungkapan kalau setiap anak membawa rezeki dan berkahnya sendiri. Berkah yang niscaya akan turut melimpahi kita ketika kita melimpahi mereka dengan kasih sayang.

“Mau di rumah, mau kerja, yang paling penting itu rasa sayangnya. Karena bagaimanapun, kalau seorang ibu udah sayang dengan anaknya, ia akan melakukan apa pun yang terbaik.” (hlm 141)

Selamat untuk Mbak Thessa.
Profile Image for Gracella.
256 reviews175 followers
November 23, 2021
“Orang bilang, anak-anak harus banyak belajar dari orang dewasa. Kenyataannya, justru orang dewasalah yang belajar banyak dari anak-anak di sekeliling mereka, terutama tentang kasih sayang dan keikhlasan.”

-------------------

Awalnya sewaktu baca sinopsis buku ini, aku kira Semangat, Tante Sasa! bakal jadi sebuah novel jenaka dan menggemaskan tentang kerempongan Sasita, seorang perempuan modern dengan free-spirit dan sama sekali nggak pernah berurusan dengan anak kecil, yang mendadak ‘terpaksa’ harus belajar parenting untuk mengurus keponakannya, Velisa selama 1 bulan. Tapi ternyata, nggak cuman itu. Buku ini juga berhasil bikin aku meneteskan air mata di tengah malam setelah kulahap habis dalam sekali duduk :')

Walau baru pertama kali baca karyanya, tapi aku langsung suka dengan gaya bercerita Thessalivia yang santai. Chapternya dibuat update perhari, jadi terlihat banget perkembangan kedekatan Sasita dan Ve. Selain itu, di setiap akhir chapter juga ada semacam tips-tips lucu untuk ‘pelajaran mengasuh anak’. Jadi berasa baca diary Sasita. Gemas.

Walaupun tipis dan ceritanya ringan, tapi menurutku buku ini berhasil mengangkat isu yang lumayan berat untuk dibahas. Toxic relationship. Permasalahan keluarga. Trauma masa kecil. Ternyata trauma masa kecil bisa membekas dan mempengaruhi seseorang hingga sedalam itu, ya. Aku jadi belajar untuk lebih hati-hati dalam bertingkah laku dan bertutur kata sama seseorang, terutama anak kecil.

Aku juga suka banget sama perkembangan karakter Sasita dan Ve di sepanjang buku ini. Rasanya ingin peluk mereka berdua. Well, kalau kalian lagi mencari buku yang ringan dan menghangatkan hati, mungkin buku ini bakal jadi pilihan yang tepat untuk kalian.
Profile Image for Nureesh Vhalega.
Author 20 books151 followers
December 18, 2022
Ini adalah buku pertama dari Kakak Penulis yang kubaca. Atau memang ini debut, ya? Di beberapa bagian terasa sekali debutnya hehe. “Semangat, Tante Sasa!” merangkum kisah Sasita (atau akrabnya Sasa) yang harus merawat keponakannya selama sekitar satu bulan selama ibu Sasa pergi ke tanah suci. Keponakan Sasa aka Velisa ini anak yatim piatu, sedihlah pokoknya, kalian baca sendiri aja 🥹

Nah, kesanku selama baca, buku ini punya potensi untuk bikin mata orang berkaca-kaca. Tapiii, ada banyak hal yang mencegahku buat merasa simpati secara penuh sama karakter utamanya. Bukan rahasia atau plot twist kalau si Sasa ini ada main sama suami orang, di blurb dituliskan, tapi nggak nyangka akan segitu kentalnya 😅 salahku juga yang nggak nanya TW ke penulisnya sebelum baca. Alhasil, aku beberapa kali menunda baca karena rasanya sangat nggak nyaman, terus hampir terpicu padahal beberapa bulan belakangan progresku sudah oke soal selingkuh-selingkuh ini 😢😢😢

Ganjalan lain, aku merasa flashback-nya terlalu banyak dan berserakan. Di beberapa bagian malah aku merasanya sia-sia. Aku belum punya anak ya, tapi punya 6 keponakan dan kayaknya Ve ini sangat dewasa untuk umurnya. Bisa jadi terpengaruh lingkungan. Cuma yang disayangkan, sikap Tante Sasa justru tidak mencerminkan orang dewasa. Di beberapa bab aku bertanya-tanya, usia Sasa ini berapa, ya? Untuk ukuran buku bercap metropop, rasanya serba “nanggung” gitu.

Secara keseluruhan, buku (kalau benar) debut ini punya potensi yang bisa terus digali. Sayangnya, untuk kali ini belum cocok di aku karena alasan-alasan di atas. Tapi balik lagi, apa yang nggak cocok di aku, bisa aja cocok di kalian. Semangat Kakak Penulis untuk buku berikutnya 💪💪💪
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
September 28, 2021
Berhubung mamanya akan ke Tanah Suci, Sasa harus menerima keponakannya Velisa untuk tinggal bersama di apartemennya. Sasa awalnya menolak, tapi dia teringat kembali dengan janjinya pada mendiang kakaknya untuk menjaga Ve, anak kakaknya itu. Akhirnya Sasa menerima Ve, selain agar dia tidak perlu berdebat lama dengan mamanya.

Sejak dulu, Sasa memang tidak pernah akur dengan mamanya. Setiap perbuatan Sasa selalu salah di mata mamanya. Berbeda dengan kak Vania yang adalah anak kesayangan mamanya.

Mengasuh Ve membuka pola pandang baru bagi Sasa. Memang berat, tapi Sasa seperti menemukan kembali tujuan hidup sejak ditinggal Vania. Perlahan Sasa menyesuaikan ritme hidupnya dengan kehadiran Ve.

Metropop satu ini berbeda karena dititik beratkan pada hubungan antara seorang wanita yang mengasuh seorang anak sendirian. Baik Sasa dan mamanya mengalami hal ini, membuat Sasa mulai bisa memahami kesulitan yang pernah dialami mamanya saat membesarkan dirinya sebagai orangtua tunggal.
Profile Image for Alvina.
732 reviews122 followers
December 1, 2021
Udah lama ga baca metropop sante ringan dan hangat kaya gini x)
Profile Image for Gia Widhi Astrini.
128 reviews43 followers
December 9, 2021
Sasita yang terbiasa hidup bebas sendirian, mendadak harus merawat Velisa, keponakannya yang berusia 6 tahun. Pasalnya ibu Sasita yang selama ini mengurus Ve, harus pergi haji selama sebulan. Kehadiran seorang anak memang bisa membuat kehidupan jadi jungkir balik, apalagi buat Sasita yang nggak punya pengalaman atau persiapan apapun. Tak disangka - sangka, kehadiran Ve dalam hidup Sasita juga membuat Sasita harus berhadapan kembali dengan isu - isu dan luka lama yang selama ini ia sangkal dan hindari.
.
.
.
Saat membaca buku ini rasanya ngalir banget. Babnya juga pendek - pendek, jadi bacanya nggak capek. Ada keseruan tersendiri melihat Sasita berusaha beradaptasi dengan kehadiran anak kecil dalam hidupnya. Tapi yang tak kalah mencuri perhatian adalah konflik tentang hubungan Sasita dan ibunya. Aku merasa kayaknya bakalan banyaaaaaakkkk orang yang akan merasa relate pas baca cerita Sasita & ibunya deh. Konflik yang satu ini beneran menguras emosiku saat baca, huhuhu.. Lalu ada isu toxic relationship antara Sasita dan mantannya yang bikin geregetan. Semua konflik yang diangkat dalam buku ini ngena banget dan bisa jadi pelajaran tersendiri buat para pembacanya.
.
.
.
Tokoh Sasita sendiri biasa banget, malah di awal aku kadang kesel sama dia. Tapi kurasa hal ini yang membuat tokohnya terasa realistis. Apalagi, semakin menyelami cerita, semakin kita diajak kenalan sama Sasita dan akhirnya bisa ikut bersimpati. Perkembangan karakternya kelihatan banget dan aku suka!
.
.
.
Secara keseluruhan buku ini meramu tone jenaka dan sedih - sedihan yang pas! Akupun menutup buku ini dengan seulas senyum di wajah. Tak ada kata lain untuk menggambarkan perasaanku setelah selesai membaca buku ini selain PUAS!! Suka adegan closingnya 🥰
Profile Image for Tik.
316 reviews17 followers
September 27, 2021
Easy and fun read!

Baca buku ini tuh asik banget, bisa aku selesaikan dalam 1 kali duduk aja!

Ceritanya sederhana dan bener-bener mengena dengan kehidupan sehari-hari. Bagaimana Sasita harus mengurus keponakan satu-satunya padahal dia gak pernah ngurusin anak-anak sendirian sebelumnya. Melihat kerempongan Sasita dan lucunya tingkah Velisa disini bikin kita senyum-senyum sendiri saat dibaca.

Setiap bab yang ada pasti ada pesan yang disampaikan oleh penulis, benar-benar jadi poin plus karena terkadang ada saja yang tidak menangkap apa yang ingin disampaikan si penulis dan disini kita langsung diberi tau.

Tidak hanya tentang merawat anak tapi kita juga diajak berkenalan dengan dalam dengan tokoh utama ini. Kita bisa melihat kesehariannya dan kehidupan pribadinya. Meskipun jujur, aku kesel banget sama tokoh utamanya kalo udah berhubungan dengan urusan cinta!
Profile Image for Nola Andriyani.
180 reviews
December 1, 2021
Sukaaa bgt baca kisah Sasa dan Velisa si ponakan yang penuh pengertian ini. Meski dipertengahan agak kesel dengan Sasa yang gampang bgt tergoda dengan Sunu tapi alhamdulillah dia cepat sadar.
Nggak bisa menjudge Mama Sasa ibu yang nggak baik juga, karena beliau memang single parent yg butuh banyak pengertian. Dan hal tersebut dia dapat dari Vania aja. But overall aku sukaa bgt dengan jalan ceritanya. Bikin hati ikutan hangat ngeliat interaksi Sasa dan Ve💕
Profile Image for Nida Najwa.
88 reviews4 followers
December 12, 2021
Heartwarming, bikin berkaca-kaca juga🤧🤧

Ada tiga pokok masalah yang dibahas dalam buku ini, yaitu persoalan Sasita merawat Velisa, hubungan buruk mama dan Sasita, serta toxic relationship dengan Seno, yang literally udah nikah dan punya istri.

Bagian perselingkuhan itu emang bikin aku kesel sama mereka berdua, terutama Seno yang nggak bertanggung jawab, tapi aiu senang dengan keputusan Sasita yang berani bersikap tegas demi kebaikan semua.

Penyelesaian masalah Mama dan Sasita juga memuaskan, walau aku berharap di masa depan mereka bisa tinggal bareng😄😄

Karakterisasi tokoh-tokohnya juga manusiawi, gak ada yang sempurna, bikin kesel tapi relate juga😁

Overall, puas dan recommended buat yang ingin baca buku ringan soal mengasuh anak, hubungan orang tua anak dan toxic relationship dari sudut pandang pelaku👍
Profile Image for hllreka.
122 reviews7 followers
October 31, 2021
Gemas, kesal, sedih, marah. Kayaknya selama baca buku ini emosi gue berhasil di permainkan, cukup bergejolak terutama ketika membaca konflik nya Sasita dengan Ibu dan Mantan pacarnya. Hadeeeeh bikin kesel, tapi salut dengan sikap dan keputusan akhir yang telah di buat Sasita, bahwa ia bisa menerima dan berdamai dengan konflik masa lalunya. 

Awalnya gue mengira buku ini hanya akan berfokus pada cerita Sasita yang menjaga keponakannya (Velisa) selama 40 hari ternyata tidak, ada kisah lain dalam hidup Sasita yang membuat buku ini kian menarik. Selama membaca perjalanan Sasita dengan segala macam drama hidupnya, gue menyadari begitu pentingnya membangun komunikasi yang baik, sedari kecil dengan sesama terutama terhadap anggota keluarga. 

Kalau ada masalah di bicarakan bersama dengan sabar, jangan terbawa emosi atau ngegas duluan😂, maksudnya tuh begini eh si anak nangkepnya begitu, kapan selesainya itu masalah. Saling memahami dan mau mengerti. Tapi gue bisa merasakan juga sih gimana kesalnya kalo ada di posisi Sasita, untungnya ada Velisa yang selalu siap bikin Sasita tersenyum lega dan tertawa lepas😊

Puas dan suka sekali dengan buku ini. Terima kasih atas karyanya, Kak Thessa! 🎉
Profile Image for Indri Octa Safitry.
Author 1 book18 followers
September 20, 2021
3.8 🌟 ku bulatkan jadi 4 hehe

Sukaaaa! Kisahnya mungkin ringan sih. Di mana tentang Tante Sasa yang mengasuh Ve karena sang Nenek atau mamanya Sasa pergi ke tanah suci. Tapi, ternyata dari hari2 itu membuat Sasa berubah lebih baik. Hidupnya seakan punya tujuan. Tentu tanpa sadar, melalui Ve hubungan Sasa membaik dengan Mamanya. Ya, masa lalu membuat Sasa kecewa dan marah pada mamanya

Kisahnya bagus. Complicated. Tokohnya cukup kuat. Walau mungkin komunikasi antara Sasa dan Mamanya cukup sedikit agaknya kayak kurang terlihat permasalahannya. Cuma adanya flashback bikin cerita ini jadi terarah dan kekepoanku terjawab

Endingnya mengharukan. Melegakan. Mau peluk Ve. Bangga sama Sasa!

Ada sedikit typo. Tapi, tetap nyaman. Ah, suka dan recomended!

Judul dan cover nggak usah ditanya. Menggemaskan 😍
Profile Image for Lia.
255 reviews1 follower
October 7, 2021
4.8/5
Nggak ada yang nggak aku suka dari setiap bab buku ini. Aku suka jalan ceritanya, klimaksnya hingga epilognya. Aku cukup puas dengan keseluruhan isi cerita.
Buku ini tipikal genre Metropop yang page turner, short chapter dan didominasi oleh family drama.
Aku berharapnya konflik mama dan Sasa dapat porsi yang lebih besar di akhir hahahaha. Tapi secara keseluruhan, aku sudah cukup puas dan suka dengan ceritanyaaa. Sampai-sampai aku sering menitikkan air mata saking terharu/ikutan sedih di beberapa part cerita.
Good job, Kak Thessa!

P.s
Kalau ada buku lanjutannya, kayaknya bakal menarik 🤭
Profile Image for Agnes Meilina.
68 reviews10 followers
March 15, 2022
Sukaaa banget!!!!
Novelnya cocok banget buat dibaca oleh orangtua dan juga anak muda. Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari novel ini.

Heartwarmingnya dapat, sedihnya dapat, melownya dapat, bahagianya juga dapat.

Dari kisah Sasa, bisa dilihat bahwa merawat seorang anak itu nggak mudah. Orangtua tentu saja pernah berbuat salah, mereka nggak sempurna. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk belajar dan peka dengan keadaan anak.

Duhh pokoknya suka bangetttt
Profile Image for Ira Booklover.
687 reviews45 followers
October 1, 2021
Pernah gak negur anak kecil karena dia keseringan main gadget? Saya sebagai orang tua merasa diingatkan oleh salah satu adegan dari buku ini. Di saat Sasa menegur keponakannya karena keseringan main gadget. Padahal yang salah siapa coba? *uhuk*.

Baca buku ini dan temukan bagaimana cara Sasa mengalihkan perhatian keponakannya dari gadget. Dan ini cuma salah satunya. Ada banyak ilmu parenting yang dikemas dalam cerita metropop yang sangat menghangatkan hati ini.

Selain parenting, buku ini juga menyampaikan banyak pesan lain yang tak kalah pentingnya. Ada banyak juga kesan yang ingin saya sampaikan setelah membacanya.

Yuk baca e-book Semangat Tante Sasa! di Gramedia Digital. Yang kepingin baca versi cetaknya juga bisa. Tapi nanti tunggu tanggal rilisnya sekitar akhir tahun 2021 ya.

Next, cuap-cuap saya selengkapnya tentang buku Semangat Tante Sasa! ini sudah publish di blog www.irabooklover.com. Yuk mampir 🤭.

Sekalian mampir juga ke blog para peserta blog tour Semangat Tante Sasa! lainnya ya😉. Happy blogwalking🎉🎉🎉
Profile Image for Ayu Welirang.
Author 17 books93 followers
November 11, 2021
Bagus yaaa. Gue baca sekali duduk, start jam 23.30 gitu dan kelar di jam 02.13 ini (111120210). Nanti ulasan lengkapnya pagi2 deh, soalnya udah keburu ngantuk. 😆😆😆😆

Update ulasan (11112021 - 17:46).

Ini novel MetroPop yang berbeda. Biasanya MetroPop kan membahas dunia wanita karir berikut problematika cintanya. Namun, yang ini agak lain. Ya, meskipun di dalamnya masih ada masalah cinta dan karir, tapi fokus utama yang diangkat bukan kedua hal tersebut.

Di novel "Semangat, Tante Sasa!", kita akan diajak mengikuti keseharian Sasita yang super sibuk. Bekerja di bagian investment banking membuat dia jarang pulang tepat waktu. Namun, kehadiran keponakannya bernama Velisa / Ve, membuat ritme kerja Sasa berubah secara perlahan.

Fokus utama novel ini berkutat di keseharian Sasita yang tadinya mengurus diri sendiri doang, sampai akhirnya harus ketambahan orang lain, lebih-lebih usianya baru 6 - 7 tahun (usia anak kelas 1 SD). Sasita yang menikah aja belum--apalagi punya anak--harus membiasakan diri untuk mengurus anak kecil. Sudut pandang cerita kayak gini, gue rasa jarang diangkat sih. Wanita karir? Ngurus anak? Jarang kan?

Makanya ini jadi salah satu nilai plus buat novel Semangat, Tante Sasa! menurut gue. Namun, kadang-kadang gue suka kesal sama tokoh Sasa. Sebenarnya kekesalan ini menurut gue ya bagus juga sih, berarti kan penulisnya membuat tokoh yang dapat dipercaya oleh pembaca, tokoh yang riil dan memang beneran ada kok orang kayak Sasa di dunia ini.

Banyak orang yang pas udah melewati quarter life crisis, terus harus melewati masa kehidupan yang semakin tua semakin banyak tuntutan. Intinya, seperti yang novel ini hendak sampaikan, hidup itu nggak ada rehatnya. Selama kita hidup, selama itu pula kita bakalan belajar banyak hal baru, termasuk saat kita menjadi ibu asuh. Menjadi orang tua bukan pekerjaan semalam kayak bangun Candi Prambanan, karena menjadi orang tua itu artinya kita bakalan belajar seumur hidup. Ini pesan yang bagus banget sih, dan karena disampaikan lewat keseharian tokoh Sasa yang bukan orang tua, kesannya jadi netral, enggak menggurui banget.

Dan gue cukup senang karena penulis tidak mengeksekusi tokoh Seno jadi orang yang menyebalkan banget. Gue pikir tokoh Seno bakal yang toxic-nya sampai maksa banget atau sampai melukai fisik, tapi untungnya enggak. Jadi, gue kasih nilai plus lagi.

Nah, kenapa ya tapi cuma bintang empat doang nih ratingnya? Gue juga nggak tahu. Mungkin karena konflik sama Mamanya itu cuma sedikit, jadinya nanggung aja. Padahal, menjelang akhir, gue sempat nangis pas baca cerita antara Sasa dan Mamanya. Huh, coba aja lebih dieksplorasi lagi, mungkin bakalan sedih banget.

Dan endingnya, aaaaaa. Gue berharap Sasa beneran dapat yang terbaik seperti kata Mamanya. Gara-gara hal ini kayaknya gue kasih bintang 4. Terlalu nanggung! XD

Semangat yaaa, Tante Sasa! :3
Profile Image for Afifah.
50 reviews29 followers
November 17, 2021
tema yang diangkat lebih ke keluarga, kisah cinta cuma bumbu konflik. Aku suka sama perkembangan karakter Tante Sasa, dari yang gak bisa tegas ke diri sendiri dan Seno, akhirnya berani buat ambil sikap, lebih menyadari dan menerima kalo yang dia lakuin itu salah dan dia deserve a better future. Walaupun dia sebelumnya emang ngeselin sih. I also love the way she tries to be a better parent figure dari mamanya, karena luka-luka yang dia alami dan dapat sejak kecil, she tries really hard to not hurt her niece. Mungkin bukan cara penyelesaian yang sempurna untuk hubungan anak-ibu antara Mama-Sasa, at least they try to communicate better and forgive for what happened. It's is not a heart-fluttering love-story but it's a heart-warming family-story. Gak ada keluarga yang selalu baik-baik saja tanpa ada konflik.
Profile Image for Yulia Ang.
Author 5 books10 followers
January 3, 2022
Aku bukan penikmat buku parenting. Tapi nggak menutup diri juga buat belajar dari artikel yg seliweran di medsos. Dan siapa sangka dari novel ini aku justru dapet banyak tips parenting yg realistis dan disampaikan secara menarik.

Kisah Sasita atau yg akrab dipanggil Sasa, dan Ve di sini, sangat mendominasi cerita. Di awal bab pembaca disuguhkan dengan latar belakang pekerjaan Sasa yg disampaikan secara informatif dan menarik. Selain itu, pembaca dibuat ikut merasakan bagaimana pergolakan batin Sasa saat Ve masuk ke hidupnya. Sasa yg masih single tiba-tiba dipaksa jadi "orang tua" dadakan untuk menjaga Ve, lantaran ditinggal sang mama ke tanah suci. Tentu saja kehadiran Ve, keponakannya yg baru 6 th itu mengubah kehidupan Sasa.

Aku suka beberapa isu yg diusung penulis dalam novelnya ini. Love-hate relationship antara Sasa dan mamanya, di masa lalu dan berlanjut sampai sekarang. Serta toxic relationship yg Sasa jalani bersama mantannya yg sudah beristri. Geregetan juga sih baca part ini. Tapi tenang... geregetannya masih di taraf wajar. Dan tentu saja yg paling menarik adalah bonding antara Sasa dan Ve.

Konflik yang timbul dari semua isu itu dituliskan dengan baik dan penyelesaiannya pun memberikan kesan tersendiri bagi pembaca. Apalagi buku ini ditutup dengan ending yg baik. Begitu menutup buku ini, aku masih senyum-senyum karena endingnya.

Meski buku ini mengusung tema parenting tapi nggak ngebosenin sama sekali. Karena babnya pendek-pendek dan nggak bertele-tele. Boleh banget dibaca semua kalangan, mau yg masih single atau udah taken.
Profile Image for Nur Reti Jiwani.
109 reviews27 followers
March 22, 2024
Bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 48 jam rasa-rasanya sudah cukup jadi indikator penting kalau buku ini tuh easy-reading banget!

Yah, sebagai pembaca setia tulisan Thessalivia, aku enggak kaget sih.. malah sudah expect kalau bukunya bakal se-memuaskan-ini.

Ide ceritanya sendiri simpel. Enggak ribet yang gimana-gimana, tapi penulisnya bisa gitu bikin ide yang simpel ini menarik buat dibaca dari awal sampai akhir. Novelnya cerita tentang SASITA, perempuan dewasa (yang udah jadi tante-tante), yang menemukan jalan hidup baru (ciee) setelah mencoba merawat keponakannya selama kurang lebih 1 bulan. Btw, aku seneng nih sama format novelnya! Dibikin perhari gitu loh, semacam diary hari-hari dimana Sasita merawat keponakannya ini. Terus di akhir bab-nya dikasih semacam tips lucu pengasuhan anak gitu. Enak deh pokoknya dibacanya!

Ngomomg-ngomong, kalau kamu baca ini dan berharap akan ada kisah cinta manis, mending jangan baca :) soalnya, ketimbang cinta romantis Semangat, Tante Sasa! ini lebih ngomongin Family Relationship kali yaa... Tipe hubungan cinta paling ribet di muka bumi. Wkwkwk.

Aku pribadi puas baca bukunya. Juga enggak ada hal-hal yang perlu di mention. Yah, paling soal kenapa sih enggak dijelasin lebih mendalam gitu soal papanya Sasita.. tapi mungkin fokus penulisnya enggak kesana, ya. Aku mengerti. Jadi, tidak masalah. Open-ending yang dipilih penulisnya buat menutup cerita juga manis banget.

Overall, kalau ditanya buku ini rekomen atau tidak, aku akan jawab IYA, REKOMEN BANGET!

dengan catatan kamu memang sedang butuh baca yang santai-santai aja tapi bikin hati hangat.
Profile Image for Alfin Rafioen.
181 reviews8 followers
January 1, 2022
Novel yang bikin aku mengerti bahwa hubungan keluarga ada pasang dan surut. Hubungan Sasa dan Ve dalam segi tema menjadi sebuah awal baru dan bisa menjadi keemasan bagi literasi metropop Indonesia.
Profile Image for Harumichi Mizuki.
2,430 reviews72 followers
June 15, 2024
Emang udah feeling sejak awal pas liat buku ini terbit kalau buku ini kayaknya bagus. Dan feeling-ku beneran. Hubungan antara Velisha dengan tantenya, Sasita alias Sasa ini beneran bikin hati hangat.

Kisah cinta Sasita dengan mantan pacarnya yang sudah beristri itu juga bikin geregetan. Seno itu super redflag! Tapi nggak bisa dipungkiri, adanya dia menambahkan warna buat cerita.
Profile Image for Monika Oktora.
Author 1 book1 follower
October 3, 2021
Buku ini saya tamatkan kurang dari tiga hari, itu pun karena disela aktivitas lainnya. Kalau dilanjut terus, buku ini bisa selesai dalam sekali duduk, soalnya penasaraannn. Saya sampai lupa kalau baca buku ini lewat layar ponsel, dari aplikasi Gramedia Online. Biasanya saya gak betah baca buku dari ponsel, tapi untuk buku ini sepertinya pengecualian, hehe.

Ketika baca blurp-nya, saya sudah dibikin penasaran aja dengan cerita lengkapnya. Mengapa harus Tante Sasa yang menjaga ponakannya, Velisa, saat Mamanya (nenek ponakannya) naik haji? Apa yang terjadi pada Mamanya Velisa ya? Gimana nih seorang Sasa yang suka hura-hura bisa menjaga anak kecil? Satu-persatu rasa penasaran saya terjawab melalui bab-bab cerita yang disusun dengan apik oleh Thessalivia, penulisnya.

Ide cerita yang tidak biasa

Kisah Sasa mengasuh Velisa ini sangat unik. Bukan cerita mengenai percintaan remaja yang termehek-mehek, bukan drama kisah cinta ala metropolitan Jakarta, bukan juga cerita mengenai rumah tangga biasa. Sasa, seseorang yang memiliki masa lalu cukup sulit, berasal dari keluarga yang tidak lengkap, hubungan kurang harmonis dengan Mamanya, dan sepertinya memiliki inner child yang terbawa hingga dewasa. Ditambah lagi Sasa pernah terlibat dalam hubungan percintaan rumit dengan mantan kekasihnya yang sudah menikah. Sebagai budak korporat Jakarta, Sasa juga sangat disibukkan dengan pekerjaannya dan bosnya yang menuntut. Pokoknya hidup Sasa sendiri sudah complicated.

Tokoh yang bertumbuh sejalan dengan cerita

Semua kerumitan hidup Sasa lalu berubah semenjak ia mengasuh Velisa, anak almarhum Kakak kesayangannya, Kak Vania, yang berusia enam tahun. Ternyata di balik sosoknya yang keras kepala sekaligus rapuh, Sasa masih memiliki kasih sayang besar untuk ponakannya ini. Meski ia sama sekali ga memiliki ilmu dalam mengasuh anak, tetapi sejalannya waktu, ia belajar dari kesalahan, ia belajar dari pengalaman, dan berusaha memperbaikinya. Ia mencoba membangun hubungan baik dengan Velisa sekaligus ingin memberikan perlindungan pada ponakannya yang sudah tidak memiliki orang tua itu. Sasa bahkan berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa setelah ia tinggal bersama Velisa. Velisa sendiri digambarkan selayaknya anak usia enam tahun pada umumnya, polos, ceria, apa adanya. Namun yang bikin saya jadi terharu adalah membayangkan anak seusia Velisa sangat tegar dalam menghadapi hidupnya. Beruntung Velisa memiliki Tante Sasa dan Neneknya!

Konflik yang diselesaikan dengan natural

Tadinya saya pikir konflik yang Sasa hadapi hanya berputar mengenai mengasuh anak-memperbaiki diri-menata hidupnya. Tetapi ada konflik dari masa lalu yang masih tertinggal, yang merupakan jawaban mengapa Sasa menjadi seperti sekarang. Saya menikmati bagaimana penulis menceritakan dengan apik konflik masa lalu keluarga Sasa dengan flashback yang berselang-seling di bab tertentu. Sampai pada akhirnya ia harus menyelesaikan masalahnya dengan sang mantan pacar beristri, memperbaiki hubungannya dengan Mamanya, dan tentu tetap menjadi Tante Sasa yang paling disayangi Velisa

Plus dan Minus Poin

Hampir di bagian akhir tiap bab ada paragraf penutup mengenai: Pelajaran mengasuh anak hari ke-… . Itu merupakan bagian menarik dari buku ini. Untuk yang sudah memiliki anak langsung bisa mengamini poin tersebut, dan bagi yang belum pernah mengasuh/memiliki anak, catatan tersebut bisa menjadi tips penting untuk ke depannya. Sedikit kritik mungkin mengenai bagian akhir dari cerita, mengenai konsolidasi antara Sasa dan Mamanya terjadi agak cepat. Saya masih ingin merasakan eksplorasi lebih jauh mengenai hubungan mereka berdua yang “unik” ini. Ini pendapat pribadi aja sih, haha.. Mungkin karena saya juga pernah mengalami naik turun dalam hubungan saya dengan orang tua. Jadi saya pikir dari bertahun-tahun apa yang dialami Sasa, setidaknya sebuah keselarasan dengan ibunya dibutuhkan dalam beberapa tahap. Tapi kalau dilanjutkan memang akan jadi terlalu panjang sih. Anyway, konflik utama tetap pada Velisa juga.

Akhir kata, sukses untuk Teh Tessa atas bukunya! Semoga bisa terbit fisik juga, aamiin. Ditunggu karya-karya berikutnya.
Profile Image for Fikriah Azhari.
362 reviews142 followers
October 13, 2021
“Bukannya Sasita tidak sayang dengan keponakannya itu, hanya saja hari-harinya sudah cukup disibukkan dengan segala rutinitas yang ada. Tambahan pekerjaan karena seorang anak tidak termasuk hal yang diprediksinya.”

3.75/5

Sebuah warna baru yang kutemukan di lini Metropop ini. Di samping pekerjaan Sasita di sebuah perusahaan sekuritas, fokus cerita ini adalah hubungan Sasita dengan Ve, di mana Sasita sangat berharap bahwa keponakannya tersebut muncul dengan buku panduan alih-alih dirinya yang harus membaca apa yang sebenarnya dirasakan anak itu hanya dari sikapnya. Sebab anak-anak tuh kalau lagi nggak ceplas ceplos, justru jadi sulit banget 'dibaca' nggak sih?

Yang aku suka dari buku ini, yakni konsepnya yang disajikan dalam bentuk chapter pendek. Seringkali menampilkan jumlah hari yang telah berjalan sejak pertama kali Ve pindah ke kediaman Sasita. Jadi terasa banget gitu proses pendekatan yang terjadi antara Sasita dan Ve. Terus terasa kayak lagi baca jurnal harian juga. Jadinya kita nemenin Tante Sasa belajar parenting dari kesehariannya bersama Ve. Kadang seorang anak bisa ceplas ceplos gitu aja, kadang juga pintar-pintarnya kita buat paham apa yang mereka tutupin.

Oh iya! Aku juga selalu menantikan “Pelajaran mengasuh anak...” yang ada di akhir chapter. Tante Sasa nggak seburuk yang Nenek katakan, kok! Cuma mungkin karena mengasuh anak ini adalah hal baru buat dia, makanya awalnya bingung harus bersikap seperti apa menghadapi keponakannya ini.

Di samping hubungan tante-keponakan yang sudah jelas dari blurb bahkan judul, aku sempat dibuat penasaran dengan romansanya. Namun, kalau boleh bilang, kita tidak menemukan romansa di buku ini. Kita justru dihadapkan dengan toxic relationship yang dijalani Sasita. Hal yang diketahuinya salah namun tetap dia lanjutkan. Tapi aku bangga dengan character development dari Sasita ini. Ya meskipun perlu "disentil" dulu baru sadar sih.

Ending-nya tuh sirat akan makna nggak sih? bisakah kita mendapatkan sekuel? *memberikan lirikan penuh arti*
Profile Image for Ardhani.
27 reviews1 follower
November 21, 2021
"Hati Sasita langsung hangat. ...... Tidak pernah ada yang berterima kasih kepadanya saat ia menjalankan kewajibannya. Orang biasanya baru berterima kasih saat mereka dibantu dengan hal-hal luar biasa."
-hal. 113-114

Snack book yang ngenyangin ini selesai baca dalam 1 hari. Sebelum menutupnya dengan review, mau bilang terima kasih dulu buat @fiksigpu , @bukugpu , dan @thessalivia buat kesempatan baca bukunya.

#lettalkaboutthisbook

📖 Alur cerita ⭐⭐⭐⭐
Pembawaan ceritanya yang ringan, baik itu alur dan konfliknya, aku merasa relate sama kehidupan Sasita, beberapa bagian malah kerasa "Sasita adalah aku", dan itu juga yang membuat buku ini ga membosankan untuk lanjut dibaca. Keseruan dalam membaca buku ini adalah menebak-nebak kesimpulan yang ditulis di akhir setiap babnya tentang "Pelajaran mengasuh anak ala Sasita". Selain itu, bagian favorit aku adalah percakapan Sasita dan kak Vania, rasanya hangat banget hubungan kakak beradik ini.

📖 Penokohan ⭐⭐⭐⭐
Kesan pertama aku buat Sasita, menyebalkan, ga sopan, nakal, keras kepala, terutama sikap Sasita ke mamanya. Tapi seiring berjalannya cerita, karakter Sasita juga ikut berkembang yang pelan-pelan bikin aku mengubah sudut pandangku terhadap seorang Sasita. *Nyatanya hampir selalu ada alasan dibalik kenapa seseorang berbuat ini dan berbuat itu. Makanya jangan percaya2 amat sama first impression 😁*

Menurutku, karakter tokoh-tokohnya tegas dan jelas. Bahkan kak Vania, yang hanya aku kenal dari sudut pandang Sasita.

📖 Ending ⭐⭐⭐⭐
Terjawab sudah semua penasaranku kemarin, yang paling aku tungguin adalah ending drama bucinnya Sasita sama Seno, yang untungnya Sasita masih waras 🤣.

Inti dari semua konflik Sasita di buku ini menurutku adalah komunikasi antar tokohnya.

Pernah ga sih ngalamin problem komunikasi kaya gini? Sering kali masalah sepele jadi gede karena komunikasi ga lancar (bahkan ada yang sampe bertahun-tahun), bikin kesimpulan sendiri2, dan saling salah paham karenanya. Btw, semoga yang lagi menghadapi persoalan kaya gini cepet selesai juga ya kaya Sasita. 🤗

Ddo bwayo 👋👋
Profile Image for Edotz Herjunot.
Author 5 books14 followers
October 17, 2021
Awalnya saya baca buku ini satu dua bab setiap harinya, tapi di hari ketiga akhirnya keterusan dan saya baca sampai tuntas di sela-sela ‘nggak ada kerjaan’ di sekolah.

Sewaktu membaca buku ini, pikiran saya mencoba menebak bakalan seperti apa hubungan Velisa dengan Seno. Secara gitu ya, persoalannya Seno ini sudah jadi suami orang. Saya was-was apakah Mbak Thessa akan membawa konflik ini pada sesuatu yang ‘tidak melegakan’. Hasilnya? Buat yang penasaran, baca sendiri aja nanti, ya....

Menikmati hubungan Velisa dan Sasita di buku ini juga terasa menyenangkan. Mengalir begitu saja, dan hangatnya sampai menular. Sasita yang terus berusaha untuk menjadi ‘ibu’ yang baik, juga Velisa yang kadang bisa menjadi lebih ‘dewasa’ dari umurnya.

Beberapa keluguan Ve juga nggemesin banget sih, kayak yang pagi-pagi nyeletuk perlu dibawain sesuatu buat tugas sekolah bikin Sasita kelimpungan pagi-pagi muter nyari toko yang jual. Begitu misi berhasil walaupun harus datang telat ke kantor. Eh, nggak taunya tugasnya bukan buat hari ini. 😂

Secara keseluruhan, buku ini adalah buku yang menyenangkan dan bisa membawa perasaan hangat bagi pembacanya. Salut banget sama Mbak Thessa yang bisa menyusun plot cerita serapi ini. Satu per satu dibahas dengan santai dan semua bisa diterima dengan logika. Jadi pembaca bisa ikut larut dalam cerita ini.
Profile Image for Amaya.
742 reviews59 followers
October 6, 2021
Kesan yang mau saya sampaikan setelah membaca ini adalah ... amazing! Bagaimana bisa mencurahkan semua konflik dalam hidup Sasmita hanya dengan beberapa halaman saja? Oh enggak, sebenarnya banyak halaman sih, tapi kesannya singkat gitu. Well, 2nd book yang kubaca less than 24 hours.

Konflik dan penokohannya terasa sekali sampai-sampai aku menitikkan air mata haha, sangat relate dengan kehidupan. Penulis berhasil bikin aku, sebagai pembaca, merasa simpatik akan keadaan Sasmita dan apa yang dirasakannya. Maunya sih menghakimi soal pandangan dia ke Seno atau mamanya, tapi memang kalau di posisi Sasa sudah pasti susah juga.

Dan aku gemas dengan Vel! Cara bertuturnya yang polos sukses bikin gamon. Untung ya, Vel, kamu punya tante yang super baik dan nenek yang penyayang. Tulisannya juga suka! Well, ditunggu karya selanjutnya untuk penulis hehe.
4 reviews
September 26, 2021
Fiksi bergizi!

Sejak dulu, saya percaya bahwa menulis fiksi bukan sekedar seni mengkhayal belaka, tapi juga seni meracik pesan-pesan hidup di dalamnya. Saya suka buku ini karena mengajarkan saya banyak hal dari perspektif yang baru - terutama hal-hal terkait mengurus anak-anak, dan menghadapi orang tua (yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya, tetaplah menjadi orang tua yang sayang kepada anaknya).

Cocok dibaca untuk kamu yang: lagi quarter life crisis, mau/baru punya anak, bermasalah dengan orang tua yang suka marah-marah.

Semangat berkarya ya teh! :D
Profile Image for Dimas Abi.
Author 7 books24 followers
September 22, 2021
Cara berceritanya ringan, mudah dipahami, dan punya pesan yang kuat. Secara konsep saya suka banget. Di tiap bab, melalui interaksi Tante Sasa dan Velisa, penulis mencoba memberikan pesan berharga tentang rumitnya mengasuh anak tanpa mencoba menggurui tentunya.

Dan yang jelas, isinya relate banget dengan saya pribadi sebagai bapak-bapak pengasuh anak hahaha.

Keren!
Displaying 1 - 30 of 97 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.