What do you think?
Rate this book


314 pages, Paperback
Published January 1, 2021
"Perempuan pernah menulis dan selalu menulis. Namun, mengapa pembahasan jejak karya para perempuan sangat terbatas sepanjang sejarah?" Kira-kira demikianlah, gagasan yang menjadi benih hadirnya Ruang Perempuan dan Tulisan berpijak dari kesadaran bahwa ekspresi dan kegiatan tulis-temulis para perempuan di Indonesia masih terlampau sedikit dibicarakan dalam nomenklatur kesusastraan negeri ini. (hal. v)
Dari keresahan tersebut lahirlah buku ini, Yang Terlupakan dan Dilupakan: Membaca Kembali Sepuluh Penulis Perempuan Indonesia.
Secara berturut-turut buku ini terdiri dari pembacaan kembali sepuluh penulis perempuan atas tulisan-tulisan dari penulis perempuan yang hampir atau tidak pernah atau jarang kita dengar namanya: Giovanni Dessy Austriningrum tentang S. Rukiah Kertapati (1927-1996), Isyana Artharini tentang Suwarsih Djojopuspito (1912-1977), Rain Chudori tentang Omi Intan Naomi (1970-2006), Dwi Ratih Ramadhany tentang Ratna Indraswari Ibrahim (1949-2011), Ni Made Purnamasari tentang Sugiarti Siswadi (meninggal 1983), Aura Asmaradana tentang Saadah Alim (1898-1968), Nur Janti tentang Maria Ulfah (1911-1988), Ayu Puspita Sari Ningsih tentang Hamidah/Fatimah Hasan Delais (meninggal 1953), Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie tentang Dahlia/Tan Lam Nio (1909-1932), dan Dhianita Kusuma Pertiwi tentang Charlotte Salawati (1909-1985).
Pembacaan ulang tersebut tidak hanya terbatas pada pembacaan karya tulis mereka, melainkan juga "menggali kembali kehidupan, pemikiran, karya, dan proses kreatif para perempuan penulis ini." (hal. vii) Proses riset dilakukan melalui berbagai sumber, dari Perpustakaan PDS HB Jassin, arsip mikrofilm Perpustakaan Nasional, akses dari berbagai penelitian sebelumnya, wawancara langsung dengan pihak keluarga, dan karya riset -- baik tesis, disertasi, buku -- dari John McGlynn, Annabel Teh Gallop, Julie Shackford-Bradley, Tineke Hellwig, dan Alicia Lawrence.
Kami bukan lagi
Bunga pajangan
Yang layu dalam jambangan
Cantik dalam menurut
Indah dalam menyerah
Molek tidak menentang
Ke neraka mesti ngikut
Ke sorga hanya menumbang
(Sugiarti Siswadi, "Bunga dalam Jambangan")